Anda di halaman 1dari 10

Makalah Perkembangan Peserta Didik

“Multidimensi Perkembangan Peserta Didik”

Nama kelompok :

1. Fadila Rahmawati : 21310017


2. Aisyah Novia Fitriani : 21310024
3. Chrisine tamara ayuningsih : 21310003
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Didasari pada perbedaan individu peserta didik satu sama lain, yang sangat memiliki
beragam minat, kemampuan, kesenangan, pengalaman dan cara belajar yang berbeda. Oleh
karena itu kegiatan pembelajaran, organisasi kelas, materi pembelajaran, waktu belajar, alat
belajar, dan cara penilaian perlu beragam disesuaikan dengan karakteristik peserta didik.
Seorang guru tidak bisa berpatok hanya pada satu metode pengajaran saja, karena setiap
peserta didik memiliki aneka ragam perbedaan dalam hal pembelajaran satu sama lain yang
perlu dipahami secara mendalam.
Peserta didik memiliki potensi yang berbeda. Perbedaan peserta didik terletak dalam pola
pikir, daya imajinasi,dan hasil karyanya. Akibatnya, proses belajar mengajar perlu dipilih dan
dirancang agar memberikan kesempatan dan kebebasan berkreasi secara berkesinambungan
guna mengembangkan dan mengoptimalkan kreaktivitas peserta didik, tanpa ada yang
merasa tertinggal atau terkucilkan oleh guru karena peserta didik tidak bisa mengikuti proses
belajar yang telah dilakukan.
Untuk itu dalam hal ini, diperlukannya pemahaman dari guru untuk mengetahui
keberagaman masing-masing peserta didik melalui strategi dan metode pembelajaran yang
tepat untuk peserta didik sehingga potensi peserta pendidik dapat terwadahi secara cepat dan
maksimal. Sehingga terciptalah generasi-generasi penerus bangsa yang berkarakter dan
beriman yang akan menjadi dasar Negara ini untuk maju dan Berjaya di masa depan.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari penulisan makalah ini sebagai beikut :
a. Apa saja dimensi peserta didik dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik?
b. Bagaimana multidimensi mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan peserta didik ?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujun dari pembuatan makalah ini, yaitu agar pembaca dapat mendeskripsikan energi
dan kreativitas peserta didik, macam macam dimensi perkembangan peserta didik, anatomi
perkembangan peserta didik, dimensi kesadaran peserta didik, perkembangan fisik peserta didik
dan kapasitas otak peserta didik.

1.4 Metode Penelitian


Adapun metode penulisan dari pembuatan laporan ini adalah metode pustaka. Metode
pustaka, yaitu data yang kita ambil dari internet. Penulis menganalisis, menyimpulkan serta
memahami data-data yang ada sebagai bahan utama pembuatan makalah sesuai dengan
permasalahan yang penulis bahas dalam makalah ini.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari pembahasan dalam makalah ini agar pembaca dapat menambah
wawasan tentang multidimensi perkembangan peserta didik.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Energi dan Kreaktivitas Peserta Didik
Teori perkembangan yang berpusat pada peserta didik harus mendasarkan diri pada
gagasan bahwa kemampuan eksternal mereka merupakan cerminan dari perkembangan
progresif dari kesadaran internal dan kapasitasnya.Perkembangan itu bukan hanya bersumber
dari faktor eksternal atau akibat penciptaan dan penerapan alat atau instrument yang lebih
baik yang bersentuhan dengan mereka.Perubahan peserta didik dari luar terjadi karena
mereka pada umumnya terus berubah. Premis dasar perkembangan peserta didik adalah
bahwa baik individu, masyarakat, maupun pranata lain pun yang bersentuhan dengannya
terus berkembang. Peserta didik hanyalah sebagian dari ekspresi pada tingkatan yang berbeda
dari proses pengembangan manusia pada umumnya.
Perkembangan dan pengembangan peserta didik terus berlanjut sejalan dengan perubahan
sistem social dan kompleksitas kehidupan. Substanti dan proses interaksi mereka dengan
manusia dewasa pun sangat kuat pengaruhnya. Perkembangan itu mengekspresikan energy
dan kreativitas peserta didik menjadi lebih efektif untuk mencapai tujuan dan masa depan
mereka kelak, terlepas dari apakah hal itu sejalan atau tidak dengan tujuan politik, ekonomi,
social atau budaya yang terus berkembang.
Kecenderungan ini berlaku juga bagi perkembangan individual peserta didik. Mengikuti
pemikiran Robert Macfarlane (1999) peserta didik secara individual mengembangkan hal itu
dengan cara meningkatkan kapasitas melepaskan, mengatur, serta mengekspresikan energy
dan kapasitasuntuk mencapai cita-cita dan tujuan hidupnya. Oleh karena itu, aspirasi, emosi,
dan penalaran peserta didik masih dalam proses metamorphosis. Hal ini bisa dan bisa juga
tidak terkait dengan dimensi masa depan, kesejahteraan ekonomi, pengakuan social,
pemahaman mental atau pencerahan spiritual.
Korespondensi antara pengembangan social dan perkembangan peserta didik secara
perorangan atau kelompok bersifat sangat kuat.Karena memang, prosessosial dan individu
tidak hanya serupa, melainkan selalu bersentuhan.Keduanya saling bergantung.Individu
peserta didik bekembang dengan dukungan aktif dari masyarakatdan pengembangan
masyarakatberjalan sesuai dengan kontribusi kreatif individu.Guru, orang tua, agen pembaru,
kelompok strategi, dan sebagainya merupakan individu perintis yang berfungsi sebagai
pemimpin untuk untuk memperkenalkan kegiatan baru dalam masyarakat, termasuk di dunia
pendidikan dan pembelajaran.Kelompok itu mewariskan pengetahuan, keterampilan, dan
nilai-nilai kepada generasi berikutnya dan itu dapat diperoleh melalui upaya-upaya kolektif
di masa lalu.
Menurut Robert Macfarlanr (1999), secara umum perkembangan masyarakat melibatkan
kemajuan simultan sector fisik, social, mental, dan spiritual, serta budaya pranata dan
organisasi yang ada di masyarakat. Peserta didik pun ikut terimbas dengannya.Sektor-sektor
dimaksud mencangkup beberapa hal.Pertama, infrastruktur lingkungan fisik, sanitasi dan
sistem transportasi.Kedua, infrastruktur social, seperti keamanan, pemerintahan, produksi
pangan, perdagangan, keuangan, industry dan pendidikan.Ketiga, infrastruktur mental, media
informasi, teknologi, ilmu pengetahuan, dan bentuk-bentuk pengetahuan lainnya.Keempat,
budaya, nilai-nilai spiritual/keyakinan dan nilai-nilai yang menentukan aspirasi dan prilaku
manusia pada umumnya.

2.2 Lima Dimensi Perkembangan Peserta Didik


Peserta didik mengikut alur perkembangan manusia pada umumnya.Perbedaannya,
mereka menerima sentuhan lebih dibandingkan dengan tidak meniti bangku sekolah.Karena
itu, peserta didik memerlukan pengembangan sesuai dengan keterampilan, sikap, perilaku,
pengetahuan, dan nilai-nilai pribadi anggota masyarakat. Dalam makna luas, perkembangan
peserta didik mencangkup lima ranah, yang secara ringkas disajikan seperti berikut ini.
1. Perkembangan Fisik, Dimana lajunya relative sesuai dengan faktor genetis, menu
makanan, pelatihan yang diperoleh, kebiasaan hidup, dan kondisi lingkungan.
Penampakan fisik bisa berubah. Misalnya, meski ketika dilahirkan seorang anak
berwarna kulit putih, dia akan menghitam jika hidupnya didaerah pantaidan
kesehariannya berjemur di bawah terik matahari. Anak-anak yang pekerjaan
tambahannya di luar sekolah banyak melakukan aktifitas fisik, kondisi ototnya lebih
kekardibandingkan dengan anak seusia mereka yang tidak melakukan aktifitas sejenis.
Anak-anak yang suka bergurau dan mengumbar senyum menampakkan wajah yang lebih
bersinar dibandingkan dengan yang pendiam dan cenderung melankolis
2. Perkembangan Social, Dimana anak dapat berkembang sesuai dengan bentukan
masyarakat. Misalnya, anak atau peserta didik akan menjadi lebih pilitis, berorientasi
ekonomis, dinamis, memiliki disiplin dan bertakwa, memiliki daya suai dsb. Hal ini
dibutuhkan untuk bisa hidup dan bekerja dengan orang lain, termasuk dalam urusan-
urusan yang bersifat kolektif. Misalnya, keterampilan social untuk berkomunikasi,
bekerja sama, negosiasi, keterampilan kepemimpinan, keterampilan khusus untuk
pembagi kerja, mengembangkan sistem untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan
kegiatan kelompok, nilai-nilai social untuk kerja sama, kesopanan, serta toleransi untuk
orang-orang. Termasuk penyesuaian atas perilaku dan adat istiadat yang berbeda,
menghormatihukum dan ketertiban.
3. Perkembangan Mental, Dimana peserta didik tumbuh makin bermental stabil arif, dewasa
dan bijaksana. Sebagai bagian dari masyarakat peserta didik menjadi lebih canggih dalam
aplikasinya ilmu pengetahuan dan teknologi. Karenanya, mereka harus memiliki
keterampilanmental dalam menganalisis, menulis, menguasai matematika, sikap mental
terbuka untuk gagasan-gagasan baru, kesediaan menyambut perubahan dan mencoba hal-
hal baru, serta menyerap informasi tentang beberapa fakta setiap aspek kehidupan.
Termasuk memahami dan patuh pada undang-undang, peraturan, adat istiadat,
penggunaan dan operasi jenis peralatan yang lebih canggih, pengetahuan konseptual
bidang fisik biologis dan ilmu social, serta nilai objektivitas dan integrasi.
4. Perkembangan Budaya, Dimana peserta didik harus menumbuhkan toleransi terhadap
orang-orang dengan keyakinan yang berbeda, pengakuan hak asasi manusia, dan nilai-
nilai umum. Dalam banyak referensi, dimensi budaya dan dimensi spiritual ini dipersepsi
sebagai ranah yang berbeda. Oleh karena itu praksisnya seringkali bersentuhan, maka
dalm konteks buku ini disajikan sebagai serumpun. Misalnya, agama atau kepercayaan
yang dianut merupakan dimensi spiritual. Namun, saling menghargai dan toleransi untuk
menerima perbedaan agama dan kepercayaan yang dianut mestinya tumbuh menjadi
budaya hidup masyarakat yang berbaur secara lintas agama.
5. Perkembangan Intelektual, Khusus pergeseran dari kemampuan penalaran konkrit ke
abstrak, mengolah data menjadi informasi, memecahkan masalah-masalah yang rumit,
serta membuat solusi atas dasar informasi yang miirip, sama atau bertentangan.

2.3 Anatomi Pengembangan Peserta Didik


Pengembangan dan perkembangan pesera didik merupakan evolusi progresif dan dimensi
fisik, sosial, mental, budaya, spiritual, dan intelektual.Kelimanya tumbuh dan berkembang
sebagai kesadaran dan mewujud sebagai pengorganisasian dengan kekuatan-kekuatan yang
lebih tinggi. Peserta didik mengatur ekspresi energi mereka pada tingkat yang berbeda
dengan cara meningkatkan keterampilan, sikap, penguasaan informasi, pemahaman
konseptual, dan nilai-nilai yang dianut.
Selama proses ini berlangsung sifat kesadaran manusia berevolusi dari lebih
didominasi oleh dimensi fisik menjadi lebih mengandalkan dan mementingkan dimensi dan
mental, spiritual, dan intelektual. Semakin tinggi tingkat kesadaran semakin tinggi pula
energi dan kapasitas yang dimiliki oleh peserta didik untuk melakukan apapun yang dihadapi
dan harus dilakukannya.
Pada tatanan kehidupan masyarakat pun, kita melihat bahwa evolusi ketergantungan
secara eksklusif bergeser dari sumber daya fisik ke peningkatan kekuatan organisasi, ilmu
pengetahuan, dan tekhnologi, serta sumber daya mental dan spiritual. Pada diri individu
peserta didik, kita melihat perkembangan yang sama dari mereka yang mengekspresikan
energi nyaris secara eksklusif melalui kehidupan kerja manual yang semakin bergantung
pada keterampilan sosial dan pengetahuan mental untuk meningkatkan produktivitas energi
fisik mereka.

2.4 Dimensi Kesadaran Peserta Didik


Mengikuti logika berpikir Robert Macfarlane (1999) tentang pengembangan
manusia.Peserta didik memiliki tiga pusat kesadaran yang bagian-bagiannya bisa
dikembangkan.Pertama; kesadaran fisik, berupa sensasi fisik, dorongan, dan kebutuhan yang
mendesak.Kedua; kesadaran mental seperti sifat gugup, dorongan psikologis, perasaan, dan
emosi. Termasuk didalamnya kesadaran sendiri, kesadaran akan pengetahuan, dan kemauan
atau iktikad baik. Ketiga; kesadaran spiritual atau rohani berupa intuisi berupa intuisi
spiritual, kebijaksanaan, dan dorongan kekuasaan yang dalam banyak kasus belum
berkembang sepenuhnya.
Kesadaran itu sebagian berada di alam sadar dan sebagian lagi di alam bawah
sadar.Kesadaran fisik adalah yang “paling kasar”.Sebagian besar berupa alam bawah sadar,
bertindak secara otonom dan sebagai respon atas kemauan mental.Kesadaran mental adalah
kesadaran yang paling halus dan “paling sadar”.Termasuk kesadaran diri atas “sikap sadar”
dan kemauan.Kesadaran spiritual hampir seluruhnya berada pada alam bawah sadar atau
lebih akurat disebut supranatural.
Setiap bagian dari kesadaran itu dapat dibagi lagi menjadi dua sampai tiga sub-bagian
yang mencerminkan tiga tingkat yang sama dalam setiap bagian. Karena masing-masing
berinteraksi dan dengan ekspresi perwakilan dari tiga yang lainnya. Masing-masing dari
sembilan bagian dapat dikembangkan untuk berbagai tingkat dalam berbagai kombinasi
dengan yang lain. Masing-masing kesadaran itu ada yang dominan, dengan keberadaan
semua kombinasi.Peta kesadaran secara rinci dikemukakan oleh Rober Macfarlane (1999)
seperti berikut ini.
berinteraksi dan dengan ekspresi perwakilan dari tiga yang lainnya. Masing-masing dari
sembilan bagian dapat dikembangkan untuk berbagai tingkat dalam berbagai kombinasi
dengan yang lain. Masing-masing kesadaran itu ada yang dominan, dengan keberadaan
semua kombinasi.Peta kesadaran secara rinci dikemukakan oleh Rober Macfarlane (1999)
seperti berikut ini.

2.5 Perkembangan Fisik Peserta Didik


Pertumbuhan dan perkembangan fisik merupakan sisi yang paling nyata dari manusia
manapun, demikian juga bagi peserta didik. Menurut Catherin (2010) pengembangan fisik
dimaksud antara lain mencakup perubahan dalam ukuran dan proporsi tubuh. Penampilan
serta fungsi berbagai sistem tubuh.Menyertai pertumbuhan dan perkembangan terjadi juga
terjadi juga perkembangan otak, penampilan, serta fungsi sebagai sistem tubuh.Pertumbuhan
dan perkembangan peserta didik adalah unik karena semua perubahan yang terlihat dilewati
hampir setiap mereka yang normal.Pertumbuhan fisik itu merupakan hasil dari interaksi yang
bersifat terus-menerus dan kompleks sebagai interaksi antara faktor keturunan dan
lingkungan.
Manusia mulai berkembang sebelum mereka keluar dari rahim ibunya.Setelah
pembuahan, zigot merupakan sosok fisik yang paling awal dari perkembangan
manusia.Periode zigot ini berlangsung sekitar dua minggu, kemudian menjadi
embrio.Periode embrio berlangsung dari minggu kedua hingga minggu kedelapan kehamilan
dimulai.Embrio kemudian berubah menjadi bentuk janin. Periode janin mulai dari minggu
kesembilan sampai akhir kehamilan
Bayi berkembang jauh lebih cepat daripada manusia dewasa. Tumbuh bayi tumbuh dan
membesar pada tingkat paling cepat selama dua tahun pertama. Berat badan terus menanjak
selama ini.Bayi terus berkembang hingga memasuki masa kanak-kanak.
Pertumbuhan dan perkembangan ukuran tubuh yang pesat pada masa bayi mulai
melambat ketika mereka memasuki fase anak usia dini. Selama masa ini anak laki-laki masih
cenderung lebih besar dari anak perempuan.Meningkatnya kontrol tangan dan jari-jari
mereka menyebabkan peningkatan besar dalam ketrampilan motorik halus.Menjelang akhir
tahun-tahun prasekolah, anak mulai kehilangan gigi bayi mereka.
Transisi yang paling sulit dialami oleh anak secara fisik adalah ketika memasuki masa
pubertas. Pubertas adalah waktu ketika tubuh anak usia sekolah berubah menjadi orang
dewasa. Pertumbuhan ini diatur oleh hormon yang dipengaruhi oleh faktor
genetik.Perempuan biasanya mencapai pubertas rata-rata dua tahun lebih awal daripada anak
laki-laki.Bagi perempuan, struktur tubuh bagian tertentu pun cepat berubah membentuk
kerangka yang makin matang.

2.6 Kapasitas Otak Peserta Didik


Otak merupakan organ berpikir yang berkembang melalui proses belajar dan berinteraksi
dengan dunia melalui persepsi dan tindakan. Stimulasi mental meningkatkan fungsi otak
anakdan hal itu benar-benar melindungi mereka dari penurunan kognitif, seperti halnya
fisik.Penurunan mental pada skala yang besar biasanya disebabkan oleh penyakit, sedangkan
penurunan memori atau keterampilan motorik umumnya lebih disebabkan oleh keterbatasan
aktivitas dan kurangnya latihan dan stimulasi mental. Dengan kata lain, otak peserta didik
harus terus dioptimasi dan digunakan atau mereka akan mengalami penurunan daya memori.
Otak manusia, termasuk peserta didik, berkembang terinspirasi oleh gerakan. Sistem saraf
mampu mengkoordinasi gerakan, sehingga organisme tubuh dapat leluasa pergi mencari
makanan atau aktivitas lain.
Otak manusia memiliki daya elastisitas dan plastisitas. Elastis berasal dari kata Yunani
untuk “drive” atau ”penggerak“. Elastis bermakna kecenderungan dari suatu material untuk
kembali kebentuk aslinya setelah meregang.Elastisitas adalah penggerak yang memberikan
kekuatan dan keseimbangan –fleksibilitas, mobilitas, dan adaptabilitas.Plastis berasal dari
kata Yunani yang berarti “dibentuk” atau “terbentuk”.Plastis merupakan kecenderungan otak
membentuk diri sesuai dengan pengalaman. Plastisitas adalah drive mental dasar, bahwa otak
manusia memberikan daya kognisi dan memori -keluwesan, fleksibilitas, dan kemampuan
beradaptasi.
Kapasitas jaringan syaraf manusia itu luar biasa menakjubkan. Miliaran sel syaraf otak
secara prima mampu mengorganisikan diri dalam menanggapi lingkungan baru –tidak peduli
budaya, iklim, bahasa, atau gaya hidup. Sepanjang hidup, jaringan saraf manusia mengatur
ulang dan memperkuat diri dalam merespon rangsangan dan pengalaman belajar baru. Olah
pikir dan interaksi manusia dengan lingkungan merangsang sel-sel otak untuk tumbuh dan
berhubungan satu sama lain.
Bagi peserta didik, latihan mental amat penting untuk fungsi otak yang lebih baik.Ketika
masih memasuki kelas-kelas awal sekolah atau saat masih muda anak-anak melihat dunia
tampak penuh dengan keajaiban, memancing kepenasaran, memunculkan “penemuan” yang
menyenangkan, bahkan juga tantangan yang menakutkan. Ketika itu otak peserta didik
sedang dalam kapasitas tinggi untuk menyerap banyak bite informasi, sekaligus
mengembangkan keterampilan hidup. Ledakan ini laksana belajar dalam kerangka olimpiade
otak dari keseluruhan perjalanan hidup manusia.
BAB III

KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

3.1 Kesimpulan
a. Energi dan kreativitas peserta didik
Perkembangan dan pengembangan peserta didik terus berlanjut sejalan dengan perubahan sistem
sosial dan kompleksitas kehidupan. Substansi dan proses interaksi mereka dengan manusia
dewasa pun sangat kuat pengaruhnya. Perkembangan itu mengekspresikan energi dan kreativitas
peserta didik menjadi lebih efektif untuk mencapai tujuan dan masa depan mereka kelak, terlepas
dari apakah hal itu sejalan atau tidak dengan tujuan politik, ekonomi, sosial atau budaya yang
terus berkembang.

b. Dimensi perkembangan peserta didik


1. Perkembangan fisik, di mana lajunya relatif sesual dengan faktor genetis, menu makanan,
palatihan yang diperoleh, kebiasaan hidup, dan kondisi lingkungan.
2. Perkembangan sosial, di mana anak dapat berkembang sesuai dengan bentukan masyarakat.
3. Perkembangan mental, di mana peserta didik tumbuh makin bermental stabil arif, dewasa, dan
bijaksana
4 Perkembangan budaya atau spiritual, di mana peserta didik harus menumbuhkan toleransi
terhadap orang-orang dengan keyakinan yang herheds, pengakuan hak asasi manusia, dan nilai-
nilai umum.
5. Perkembangan intelektual

c. Anatomi perkembangan peserta didik


evolusi ketergantungan secara eksklusif bergeser dari sumber daya fisik ke peningkatan kekuatan
organisasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta sumber daya mental dan spiritual.

d. Dimensi kesadaran peserta didik


Terdapat 4 aspek kesadaran yaitu, pusat fisik, pusat vital, pusat mental dan pusat spiritual
e. Perkembangan fisik peserta didik
perkembangan fisik antara lain mencakup perubahan dalam ukuran dan proporsi tubuh,
penampilan, serta fungsi berbagai sistem tubuh
f. Kapasitas otak peserta didik
latihan mental amat penting untuk fungsi otak yang lebih baik, otak manusia dapat terus tmbuh
dan meningkat dengan cara memperbanyak gerakan fisik dan olahraga.
3.2 Saran
Saran saya mengenai buku dan referensi lain, penjelasannya sangat detail dan jelas. Serta
saran lainnya :
1. Bagi tenaga pendidik agar digunakan sebagai acuan dalam mendidik dan menambah referensi-
referensi dalam mendidik.
2. Bagi Orang tua agar mengerti pentingnya materi ini dalam mendidik anak-anaknya, supaya
anak-anaknya berkembang dengan baik.

3.3 Penutup
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan petunjuk dan bimbingan
serta kemudahan bagi penulis dalam menyelesaikan tugas akademisi ini, yaitu penyusunan
skripsi tanpa halangan yang berarti. Penulis sangat mengharapkan masukan dari pembaca, baik
berupa kritik maupun saran atas penyusunan karya ilmiah ini. Semoga tulisan ini memberikan
manfaat bagi kita semua. Amin.
DAFTAR PUSTAKA

Danim. Sudirman. 2010. Perkembangan Peserta Didik. Bandung : ALFABETA

Anda mungkin juga menyukai