Anda di halaman 1dari 7

FORMAT JAWABAN TUGAS TUTON

TUGAS TUTORIAL KE 3

MKDK 4002 / Perkembangan Peserta Didik

AFIF YANUER PRATIWI


858167093
PGSD BI
UPBJJ SURABAYA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Terbuka
2022.1
KATA PENGANTAR
Alasan pembuatan tugas ini adalah untuk memenuhi tugas tuton Perkembangan Peserta Didik

PEMBAHASAN
Soal soal

1. Sebagai seorang pendidik, upaya apa yang dapat Anda lakukan dalam proses
pembelajaran kaitannya dengan pengetahuan Anda tentang perkembangan fisik
peserta didik dari tinggi, berat badan, hingga proporsi tubuh?
Jawaban :
1. Mengenali setiap peserta didik secara individual, memperhatikan
perbedaan tinggi, berat badan, dan proporsi tubuh mereka.
2. Menggunakan Metode Pembelajaran yang Tepat. Misalnya, jika ada siswa
dengan tinggi yang berbeda, pastikan bahwa fasilitas dan peralatan yang
digunakan dalam pembelajaran dapat diakses oleh semua peserta didik
tanpa kesulitan.
3. Dukung perkembangan fisik peserta didik melalui kegiatan fisik yang
relevan dan bervariasi.
4. Memperhatikan Kesehatan dan Kesejahteraan peserta didik. Mengetahui
kebutuhan nutrisi dan kebugaran peserta didik.
5. Menjadi contoh yang baik dengan menjaga kesehatan dan kebugaran
pribadi kepada siswa
2. Menurut para ahli , perkembanagn fisik anak itu berbeda-beda dan dipengaruhi
beberapa faktor, Faktor- faktor apa sajakah yang mempengaruinya, khususnya
generasi melanial! Jelaskan dan berilah contoh!
Jawaban :
Menurut para ahli, pertumbuhan dan perkembangan fisik anak dipengaruhi
oleh dua faktor yaitu:
1. Faktor internal : segala sesuatu yang ada dalam diri individu yang
keberadaannya mempengaruhi dinamika perkembangannya. Yang
termasuk dalam faktor-faktor internal tersebut adalah faktor jasmaniah
dan rohaniah, penyesuaian diri, genetik dan hormon, serta faktor
kematangan fisik dan psikis.
2. Faktor eksternal : segala sesuatu yang berada di luar dir individu yang
keberadaannya mempengaruhi terhadap dinamika perkembangannya.
Yang termasuk faktor eksternal antara lain faktor sosial, faktor budaya,
faktor lingkungan fisik (keluarga, sekolah dan masyarakat), nutrisi, dan
media massa.
Untuk pertumbuhan dan perkembangan generasi milenial dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya:
1. Teknologi: Generasi milenial tumbuh di era digital yang dipenuhi dengan
kemajuan teknologi. Penggunaan teknologi, seperti ponsel pintar,
komputer, dan media sosial, dapat mempengaruhi perkembangan sosial,
emosional, dan kognitif mereka. Misalnya, penggunaan berlebihan atau
kecanduan terhadap media sosial dapat mengganggu perkembangan
keterampilan sosial langsung dan berinteraksi dengan dunia nyata.
2. Lingkungan sosial: Lingkungan sosial, termasuk keluarga, teman sebaya,
dan komunitas di sekitar mereka, memiliki dampak besar pada
perkembangan generasi milenial. Pola pengasuhan, interaksi sosial, dan
nilai-nilai yang diterapkan dalam keluarga dapat mempengaruhi sikap,
perilaku, dan perkembangan nilai-nilai generasi milenial. Teman sebaya
dan tekanan dari kelompok sosial juga dapat mempengaruhi
perkembangan perilaku, identitas, dan pengambilan keputusan mereka.

Pendidikan: Sistem pendidikan dan pengalaman belajar di


sekolah dapat memengaruhi perkembangan kognitif, sosial, dan
emosional generasi milenial. Metode pengajaran, kurikulum, dan
lingkungan belajar yang digunakan di sekolah dapat mempengaruhi minat,
motivasi, dan kemampuan mereka untuk belajar. Selain itu, tekanan
akademik dan harapan yang tinggi juga dapat mempengaruhi kesehatan
mental dan perkembangan pribadi mereka.
3. Globalisasi: Generasi milenial hidup di era globalisasi yang terhubung
secara luas melalui internet dan media. Mereka terpapar pada keragaman
budaya, ideologi, dan nilai-nilai yang berbeda. Pengalaman ini dapat
mempengaruhi perkembangan sikap, toleransi, pemahaman, dan
adaptabilitas mereka terhadap dunia yang semakin terhubung.
4. Faktor ekonomi: Kondisi ekonomi dan faktor finansial juga memengaruhi
perkembangan generasi milenial. Mereka sering dihadapkan pada tekanan
dan tantangan dalam hal pendapatan, pekerjaan, dan keuangan pribadi.
Faktor-faktor ini dapat mempengaruhi pilihan karir, kestabilan keuangan,
dan perkembangan profesional mereka.
5. Perubahan budaya: Generasi milenial tumbuh dalam konteks budaya yang
terus berubah dan nilai-nilai yang berbeda dibandingkan dengan generasi
sebelumnya. Perubahan ini termasuk peningkatan kesadaran terhadap isu-
isu sosial dan lingkungan, perkembangan teknologi, dan perubahan dalam
cara berkomunikasi dan berinteraksi. Hal ini dapat mempengaruhi cara
mereka memandang dunia, mengembangkan nilai-nilai pribadi, dan
berperilaku dalam masyarakat.
6. Globalisasi: Generasi milenial hidup di era globalisasi yang terhubung
secara luas melalui internet dan media. Mereka terpapar pada keragaman
budaya, ideologi, dan nilai-nilai yang berbeda. Pengalaman ini dapat
mempengaruhi perkembangan sikap, toleransi, pemahaman, dan
adaptabilitas mereka terhadap dunia yang semakin terhubung.
7. Faktor ekonomi: Kondisi ekonomi dan faktor finansial juga memengaruhi
perkembangan generasi milenial. Mereka sering dihadapkan pada tekanan
dan tantangan dalam hal pendapatan, pekerjaan, dan keuangan pribadi.
Faktor-faktor ini dapat mempengaruhi pilihan karir, kestabilan keuangan,
dan perkembangan profesional mereka.
8. Perubahan budaya: Generasi milenial tumbuh dalam konteks budaya yang
terus berubah dan nilai-nilai yang berbeda dibandingkan dengan generasi
sebelumnya. Perubahan ini termasuk peningkatan kesadaran terhadap isu-
isu sosial dan lingkungan, perkembangan teknologi, dan perubahan dalam
cara berkomunikasi dan berinteraksi. Hal ini dapat mempengaruhi cara
mereka memandang dunia, mengembangkan nilai-nilai pribadi, dan
berperilaku dalam masyarakat.
(Sumber: Modul hal. 5.14)
3. Para ahli memandang usia dini adalah masa yang paling fundmental bagi
perkembangan selanjutnya dan dipandang sebagai masa keemasan (golden
age), Bagaimana upaya Anda sebagai pendidik dalam memahami masa ini
kedalam penerapannya pada proses pembelajaran di kelas?
Jawaban :
Sebagai pendidik, memahami pentingnya usia dini sebagai masa yang paling
fundamental dalam perkembangan anak dapat membantu dalam merancang dan
menerapkan strategi pembelajaran yang efektif. Berikut adalah beberapa upaya
yang dilakukan:
1. Menyesuaikan metode pengajaran: Masa keemasan adalah periode di
mana anak- anak memiliki kemampuan belajar yang optimal. Pendekatan
yang dapat diterapkan adalah menggunakan metode pengajaran yang
interaktif, berpusat pada anak, dan melibatkan partisipasi aktif peserta
didik. Contohnya adalah dengan menerapkan metode pembelajaran
berbasis proyek, diskusi kelompok, dan kegiatan eksperimen.

Menggunakan kegiatan bermain: Bermain adalah cara utama anak-anak


belajar pada masa keemasan. Pendekatan pembelajaran berbasis
bermain dapat meningkatkan minat, motivasi, dan pemahaman peserta
didik. Pendidik dapat menyediakan berbagai permainan dan aktivitas yang
mendukung pembelajaran, seperti permainan peran, permainan
manipulatif, dan permainan kreatif.
2. Mendorong eksplorasi dan keterlibatan aktif: Anak-anak pada masa
keemasan memiliki rasa ingin tahu yang besar dan energi yang melimpah.
Pendekatan yang mendorong eksplorasi dan keterlibatan aktif, seperti
pembelajaran berbasis proyek, eksperimen, dan penemuan, dapat
memanfaatkan potensi kognitif dan kreativitas mereka.
3. Membangun hubungan yang positif: Masa keemasan juga merupakan
periode penting dalam pembentukan hubungan sosial dan emosional.
Pendekatan yang membangun hubungan yang positif dan mendukung
antara pendidik dan peserta didik dapat menciptakan lingkungan
pembelajaran yang aman dan nyaman. Pendidik perlu mendengarkan,
menghargai, dan merespons kebutuhan dan perasaan peserta didik
dengan empati.
4. Memfasilitasi pengembangan keterampilan sosial: Masa keemasan adalah
saat yang ideal untuk mengembangkan keterampilan sosial dan emosional.
Pendidik dapat menyediakan kesempatan bagi peserta didik untuk
berinteraksi dengan teman sebaya, berkolaborasi dalam kelompok, dan
berpartisipasi dalam kegiatan kerjasama. Selain itu, pembelajaran yang
memfokuskan pada pemecahan masalah, komunikasi efektif, dan
manajemen emosi juga penting untuk diterapkan.
5. Menggunakan berbagai bentuk ekspresi: Anak-anak pada masa keemasan
memiliki kecerdasan yang beragam. Pendidik dapat menggunakan
berbagai bentuk ekspresi, seperti seni, musik, gerakan tubuh, dan drama,
untuk memfasilitasi pembelajaran. Hal ini dapat membantu
mengoptimalkan potensi kreativitas, imajinasi, dan pengembangan
kemampuan multisensori peserta didik.
6. Melibatkan orang tua: Mengundang dan melibatkan orang tua dalam
proses pembelajaran dapat memperkuat pengalaman belajar anak di
rumah dan di sekolah. Pendidik dapat berkomunikasi dengan orang tua
tentang perkembangan anak, memberikan saran untuk mendukung
pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai