Anda di halaman 1dari 20

BUMI DAN

ALAM SEMESTA
OLEH
KELOMPOK 7 :
AFIF YANUER P
ANNISA AMALIA
WARDA NOR F
A. Judul Percobaan Udara 1:
Pembakaran Memerlukan Udara
B. Tujuan :Menjelaskan kegunaan udara
C. Alat dan Bahan
1. Lilin 2 btang yang sama.
2. Korek api.
3. Gelas dengan 3 ukuran yang berbeda
4. Stop watch.
5. Piring atau mangkok.
Cara Kerja :
1. Menyediakan 2 lilin yang sama ukurannya, diameter,
panjang, warna dan bentuknya.
2. Meletakan kedua lilin diatas meja, dan memberi jarak
diantara lilin sekitar 30 cm.
3. Menyalakan kedua lilin tersebut.
4. Menutup salah satu lilin dengan gelas.
5. Membandingkan lama lilin menyala antara kedua lilin
tersebut. Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi.
6. Menyalakan lilin, tutup lilin dengan gelas seperti Gambar
9.2 berikut.
7. Mengamati  dan mencatat waktu antara lilin menyala saat
ditutup gelas  sampai lilin mati.
8. Memasukkan  data pengamatan pada tabeh yang tersedia.
9. Mengulangi langkah 6 sampai dengan 8, untuk 5 kali
pengamatan.
Dasar Teori
Udara merujuk kepada
campuran gas yang terdapat pada
permukaan bumi. Udara
bumi yang kering mengandungi
78% nitrogen, 21% oksigen, dan
1% uap air, karbon dioksida, dan
gas-gas lain.
Data Hasil Pengamatan
Tabel pengamatan: waktu antara lilin menyala saat
ditutup gelas sampai lilin mati, untuk 5 kali
pengamatan.
                            
Percobaan ke
Tabel  9.1. pengamatan lilin
Selang waktu sampai lilin mati
1 ± 08.35 detik
2 ± 08.45 detik
3 ± 08.78 detik
4 ± 08.28 detik
5 ± 08.81 detik
Analisis Data
Setelah lilin padam dalam
waktu ± 8 detik, lilin mati.
Namun lilin yang tidak
ditutupi gelas tetap menyala.
Kedua lilin dinyalakan, lalu
ditutup dengan gelas.
Kesimpulan :
Pembakaran memerlukan
udara terbukti dari lilin
yang mati akibat ditutup
oleh gelas.
Judul Percobaan UDARA 2: Udara
Menekan Dari Tekanan Tinggi ke
Tekanan Rendah.
Tujuan :
Membuktikan bahwa udara menekan dari
tekanan tinggi ke rendah.
Alat dan Bahan
1. Lilin 2 batang yang sama.
2. Korek api.
3. Gelas dengan 3 ukuran yang berbeda.
4. Stop watch,
5. Piring atau mangkok.
Cara Kerja
1. Meletakkan lilin di atas piring/mangkok
dan bahan gelas.
2. Mengisi air dalam piring/mangkok kira-
kira setinggi 2 cm.
3. Memperhatikan Gambar 9.3 berikut.
Nyalakan lilin, selanjutnya menutup lilin
dengan gelas kaca.
4. Mengamati  nyala lilin dan permukaan
air dalam gelas.
5. Mencatat hasil pengamatan.
Dasar Teori
Kandungan elemen senyawa gas dan partikel
dalam udara akan berubah-ubah dengan
ketinggian dari permukaan tanah. Demikian
juga massanya, akan berkurang seiring dengan
ketinggian. Semakin dekat dengan
lapisan troposfer, maka udara semakin tipis,
sehingga melewati batas gravitasi bumi, maka
udara akan hampa sama sekali.
Apabila makhluk hidup bernapas,
kandungan oksigen berkurang, sementara
kandungan karbon dioksida bertambah.
Ketika tumbuhan menjalani
sistem fotosintesa, oksigen kembali dibebaskan.
Data Hasil Pengamatan dan Analisis
Data
1. Air dalam gelas pelan-pelan naik dan
udara menekan di dalam gelas, sehingga
menyebabkan api lilin padam. Hal ini
membuktikan bahwa udara menekan
dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.
2. Lilin padam dalam jangka waktu ± 04.17
detik.
Kesimpulan
Udara mengalir dan
menekan dari udara yang
bertekanan tinggi ke udara
yang bertekanan rendah.
Judul Percobaan UDARA 3:Udara
Sebagai Energi
Tujuan : Untuk mengetahui bahwa udara
merupakan energi
Alat dan Bahan
1. Balon.
2. Selongsong baipoint plastik dan logam.
3. Gulungan Kawat.
4. Pita Perekat (solatif).
5. Gunting.
Cara Kerja
1. Meniup  balon sampai membesar dan kencang, kemudian ikatlah
dengan karet.
2. Isolasi selongsong ballpoint dengan balon.
3. Menyediakan dua sisi penyangga dapat berupa tiang, dinding
atau dua buah kursi, serta mengatur jaraknya sekitar 1,5 meter.
4. Memaasukkan kawat ke dalam selongsong balpoint, selanjutnya
susun alat dan bahan seperti gambar berikut. Ikatkan ujung-
ujung kawat tersebut pada kedua sisi penyangga yang dapat
berupa tiang, dinding atau dua buah kursi. Memperkirakan
kedua sisi penyangga tersebut cukup kuat menahan gerak roket.
5. Menarik  pangkal selongsong balpoin sampai ujung bentangan
kawat.
6. Membuka  ikatan karet pengikat balon. Roket bergerak dengan
adanya tekanan udara dan balon.
7. Mengamati bentuk dan gerak balon setelah tiupannya dilepas.
8. Menggambarkan dalam lembar pengamatan.
9. Tanpa menggunkan lintasan, meniup  balon dan lepaskan.
10. Mengamati  gerak balon, dan catat dalam lembar
pengamatan!
11. Untuk mengetahui pengaruh besar kecilnya balon
terhadap kecepatan gerak roket, buatlah variasi
besarnya balon. Kemudian amati, model balon
mana yang gerakannya paling cepat? Catat dalam
lembar pengamatan!
12. Mengganti selongsong balpoin plastik dengan
balpoin dan logam, Amati bagaimana kira-kira
kecepatan roket. Catat dalam lembar pengamatan!
Karena matahari memanaskan permukaan bumi
secara tidak merata, maka terbentuklah angin (udara
yang bergerak). Energi Kinetik dari angin dapat
Digunakan untuk Menjalankan Turbin angin,
Beberapa mampu memproduksi tenaga 5 MW.
Keluaran tenaga Kubus adalah fungsi dari kecepatan
angin, maka Turbin tersebut paling tidak
membutuhkan angin dalam kisaran 5,5 m / detik (20
km / jam), dan dalam praktek sangat sedikit wilayah
yang memiliki angin yang bertiup terus menerus.
Udara Energi dapat Digunakan dalam bentuk gerak
atau Perbedaan suhu. Udara Karena ribuan kali lebih
berat dari udara, maka aliran udara yang pelan pun
dapat menghasilkan sejumlah energi yang besar.
Data Hasil Pengamatan dan Analisis Data
1. ketika ikatan karet dibuka dari pengikat balon lalu roket
bergerak karena adanya tekanan udara di dalam balon
2. Setelah tiupan balon dilepas, bentuk balon menyusut dan
akhirnya kempes. Balon meluncur dengan cepat ± 02,73
detik antara tinagg penyangga.
3. Tanpa menggunakan lintasan balon ditiup dan dilepaskan.
Balon bergerak ke atas, ke samping, ke bawah tak beraturan
dengan sangat cepat.
4. Besarnya balon dibuat bervariasi untuk mengetahui pengaruh
besar kecilnya balon terhadap kecepatan gerak roket.
Ternyata semakin besar balon makin cepat pula roket
meluncur. Hal ini disebabkan balon besar berisi udara lebih
banyak sehingga energi yang ditimbulkan juga besar, karena
udara merupakan sumber energi.
5. Selongsong bolpoint plastik diganti dengan bolpoint dari
logam. Gerakan roket melambat karena bolpoint dari logam
lebih besar gayanya sehingga memperlambat gerakan roket.
Kesimpulan
Udara dapat menghasilkan
energi dari pemanfaatan udara
yang bergerak, aliran udara
yang pelan pun dapat
menghasilkan sejumlah energi
yang besar.
Pertanyaan dan Jawaban Pertanyaan Percobaan
Udara
Pertanyaan
1. Mengapa lilin yang menyala ketika ditutup gelas
akan padam? Jelaskan!
2. Bagaimana Anda dapat menunjukkan bahwa
udara memenuhi ruangan?
3. Bagaimana Anda menjelaskan kepada siswa
bahwa udara bergerak dan tempat yang
bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan
rendah?
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan udara
sebagai sumber
      energi!
Jawaban Pertanyaan
1. Lilin yang menyala ditutup gelas akan padam
karena di dalam gelas tidak ada udara (hampa
udara) sehingga membuat lilin padam.
2. Bukti kalau udara udara seperti balon ditiup, ban
sepeda dan lainnya.
3. Udara bergerak dari tempat bertekanan tinggi ke
tempat yang bertekanan rendah, hal ini dibuktikan
dengan padamnya lilin dalam ruang hampa udara
karena udara menekan dari tekanan tinggi ke tempat
bertekanan rendah.
4. Udara sebagai sumber energi, udara dapat
mendorong roket keluar angkasa karena tekanan
udara yang tinggi sehingga dapat mendorong roket
meluncur

Anda mungkin juga menyukai