Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM MODUL 9

PRAKTIKUM IPA di SD

Disusun Oleh :

1. 857583776 WINDO SULISTIO

PROGRAM STUDI PGSD – BI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
KEGIATAN PRAKTIKUM
1. Kegiatan Praktikum Udara
a. Pembakaran memerlukan udara
Tujuan :
Menjelaskan Kegunaan Udara
Alat dan Bahan :
1. Lilin 2 batang yang sama
2. Korek api
3. Gelas dengan 3 ukuran yang berbeda
4. Stopwatch
5. Piring atau mangkok

Cara Kerja

1. Sediakan 2 lilin yang sama ukurannya, diameter, panjang, warna dan bentuknya.
2. Letakkan kedua lilin diatas meja dan berilah jarak antar lilin sekitar 30 cm
3. Nyalakan kedua lilin tersebut
4. Tutup salah satu lilin dengan gelas
5. Bandingkan lama lilin menyala antara kedua lilin tersebut. Amatilah dan catat perubahan yang
terjadi
6. Nyalakan lilin, tutup lilin dengan gelas.
7. Amati dan catatlah waktu antara lilin menyala saat ditutup gelas sampai lilin mati.
8. Masukkan data pengamatan pada table yang tersedia.
9. Ulangi langkah 6 sampai dengan 8 , untuk 5 kali pengamatan.

Tabel 9.1 Pengamatan Lilin

No Uji coba Selang waktu sampai lilin Keterangan


mati
1. Percobaan 1 09.74 Gelas besar
2. Percobaan 2 08.31 Gelas Sedang
3. Percobaan 3 07.84 Gelas sedang
4. Percobaan 4 05.31 Gelas kecil
5. Percobaan 5 03.15 Gelas Kecil

Kesimpulan :
Semakin kecil ukuran gelas yang digunakan maka semakin cepat nyala lilin akan padam, dan
semakin besar ukuran gelas yang digunakan untuk menutup lilin maka waktu yang digunakan pun
lumayan lama untuk lilin bisa padam.
Dari percobaan diatas maka diperoleh rata-rata waktu ketika lilin dinyalakan kemudian ditutup
gelas dan lilin itu padam samapai 5 kali percobaan membutuhkan waktu yang bervariasi tergantung
dengan besar kecilnya gelas yang digunakan untuk menutup lilin. Hal ini menunjukkan bahwa
dalam pembakaran memerlukan udara. Sementara lilin yang tidak ditutup dengan gelas akan terus
menyala namun pada lilin yang ditutup geals hanya sesaat saja menyala kemudian langsung padam
karena karena di dalam gelas hampa udara / tidak ada oksigen.

b. Udara menekan dari tekanan tingggi ke tekanan rendah


Cara kerja
1. Letakkan lilin diatas piring/mangkok dari bahan gelas
2. Isilah air dalam piring/ mangkok kira-kira setinggi 2 cm
3. Nyalakan lilin, selanjutnya tutuplah lilin dengan gelas kaca
4. Amati nyala lilin dan permukaan air dalam gelas
5. Catatlah hasil pengamatan anda

Hasil Pengamatan :

Keadaan lilin Tinggi permukaan air


Saat lilin ditutup gelas (masih nyala) 2 cm
Setelah ditutup gelas (setrelah padam) 2,5 cm

Kesimpulan : dapat kita amati dari kegiatan praktikum diatas bahwa air masuk ke dalam gelas setelah
lilin padam. Hal ini disebabkan tekanan udara di dalam gelas menyusut karena pembakaran atau nyala
lilin. Sehingga udara di dalam gelas kosong, makanya air tersedot masuk ke dalam gelas. Air dalam
gelas pelan-pelan naik dan udara menekan di dalam gelas sehingga menyebabkan api lilin padam. Hal
ini membuktikan bahwa udara menekan dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Lilin akan padam dalam
jangka waktu 03.12 detik.
c. Udara sebagai sumber energi
Alat dan Bahan
1. Balon
2. Selongsong ballpoint plastik dan logam
3. Gulungan kawat
4. Solasi
5. Gunting

Cara Kerja :
1. Tiuplah balon sampai membesar dan kencang, kemudian ikatlah dengan karet.
2. Isolasi selongsong ballpoint dengan balon.
3. Sediakan dua sisi penyangga, aturlah jaraknya sekitar 1,5 meter.
4. Masukkan kawat ke dalam selonsong ballpoint, selanjutnya susun alat dan bahan. Ikatkan ujung-
ujung kawat tersebut pada kedua sisi penyangga berupa dua buah kursi.
5. Tariklah pangkal selongsong balpoin sampai ujung bentangan kawat.
6. Bukalah ikatan karet pengikat balon. Roket bergerak dengan adanya tekanan udara dari balon.
7. Amatilah bentuk dan gerak balon setelah tiupannya dilepas, catat dan gambarkan dalam lembar
pengamatan.
8. Tanpa menggunakan lintasan, tiuplah balon dan lepaskan.
9. Amati gerak balon, dan catat dalam lembar pengamatan
10. Untuk mengetahui besar kecilnya balon terhadap kecepatan gerak roket, buatlah variasi besarnya
balon. Kemudian amati model balon mana yang gerakannya paling cepat?
11. Gantilah selongsong balpoin plastik dengan balpoin dari logam, Amati bagaimana kira-kira
kecepatan roket. Catat dalam lembar pengamatan !

Kesimpulan
Percobaan gerak balon dengan lintasan
a. Percobaan memakai selongsong balpoin plastik
1. Balon pertama dengan ukuran sedang dengan lintasan 1,5 meter membutuhkan waktu 5 detik
untuk balon bisa berhenti
2. Balon kedua dengan ukuran besar dengan lintasan 1,5 meter membutuhkan waktu 1 detik.
b. Percobaab memakai selongsong bolpoin logam
1. Balon pertama dengan ukuran sedang, laju balonnya berhenti pada lintasan 1 meter.
2. Balon kedua dengan ukuran kecil, laju balonnya berhenti pada lintasan sepanjang sekitar 50
cm
Dari Percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa balon dengan ukuran yang lebih besar gerak lajunya
lebih cepat dibanding dengan balon yang ukurannya lebih kecil. Semakin besar ukuran balon semakin
cepat gerak laju roketnya. Hal ini disebabkan balon besar berisi udara yang lebih banyak sehingga
energi yang ditimbulkan lebih besar.
Tanpa menggunakan lintasan balon ditiup dan dilepaskan. . Balon bergerak ke atas, ke samping, ke
bawah tak beraturan dengan sangat cepat.
Pertanyaan :
1. Mengapa lilin yang menyala ketika ditutup gelas akan padam?
Lilin yang menyala ditutup gelas akan padam karena dalam pembakaran memerlukan udara.
Sementara lilin yang tidak ditutup dengan gelas akan terus menyala namun pada lilin yang ditutup
geals hanya sesaat saja menyala kemudian langsung padam karena karena di dalam gelas hampa
udara / tidak ada oksigen.
2. Bagaimana anda menunjukkan bahwa udara memenuhi ruangan?
Bukti kalau udara memenuhi ruang adalah seperti Jika balon ditiup makin lama akan semakin besar
mengembang, begitu juga dengan ban sepeda, Jika dipompa maka lama kelamaan akan
mengembang dan keras, dan masih banyak contoh lainnya.ukti kalau udara memenuhi ruangan
adalah seperti balon yang ditiup, udara yang ada di dalam ban
3. Bagaimana anda menjelaskan kepada siswa bahwa udara bergerak dari tempat yang bertekanan
tinggi ke tempat yang bertekanan rendah. Udara bergerak dari tempat bertekanan tinggi ke tempat
yang bertekanan rendah, hal ini dibuktikan dengan padamnya lilin dalam ruang hampa udara karena
udara menekan dari tekanan tinggi ke tempat bertekanan rendah.Apa yang dimaksud dengan udara
sebagai sumber energi?
Udara merupakan hal yang sangat vital bagi kelangsungan hidup makhluk hidup. Tanpa adanya
udara, makhluk hidup tidak akan bisa bertahan hidup lama, bahkan hanya beberapa menit saja.
Contohnya adalah Udara dapat mendorong roket keluar angkasa karena tekanan udara yang tinggi
sehingga dapat mendorong roket meluncur.
2.Kegiatan Praktikum batuan
Tujuan : Mengkalsifikasikan batuan
Alat dan bahan :
a. Beberapa batuan (minimal 5)
b. Neraca lengan
c. Gelas beker
d. Pipet
e. H2SO4 atau air aki
f. HCL
g. Mangkok kaca
h. Lup

a. Jenis batuan
Cara Kerja
1. Ambilah beberapa batuan, cucilah dengan air sebersih mungkin. Amatilah dengan warna dan baunya,
2. Cobalah diremas, dicungkil dengan kuku, ditarik dan dipukul dengan palu untuk melihat
kerastidaknya batuan.
3. Timbanglah massa batuan dengan neraca, catat dalam lembar pengamatan
4. Ukur volume batuann dengan cara memasukkan batuan ke dalam gelas yang berisi air tidak penuh.
Catat volume air sebelum batuan dimasukkan dan catat volume air setelah ada batuan. Selisih anatara
volume air setelah dan sebelum batuan dimasukkan merupakan volume batuan, catatlah dalam
lembar pengamatan Tabel 9.2
5. Hitunglah masa jenis batuan tersebut.
Tabel 9.2
Klasifikasi batuan
No Batuan Massa (Kg) Volume (m3) Masa jenis (kg/m3)
1 Sabak 16 gr = 0,016 13 ml = 0,000013 1230,76
2 Kapur 15 gr = 0.015 12,5 ml = 0,0000125 1200
3 Marmer 25 gr = 0,025 23 ml = 0,000023 1086,95
4 Konglomerat 28,8 gr = 0,0288 23 ml = 0,000023 1252, 17
5 Obsidian 10 gr = 0,010 6 ml = 0,00006 166, 67

Pertanyaan
1. Sebutkan jenis-jenis batuan
2. Jelaskan ciri-ciri dari masing masing jenis batuan tersebut!
3. Mungkinkah suatu jenis batuan dapat berubah menjadi jenis batuan yang lain? Jelaskan!

Jawaban
1.Jenis-jenis batuan
1.Sabak
2. Kapur
3. Marmer
4. Konglomerat
5. Obsidian
2. Ciri-ciri dari masing-masing jenis batuan tersebut.
1.Sabak
Warnanya abu-abu kehijauan
Ciri-cirinya berlapis –lapis membentuk lempengan –lempengan tipis.
2.Kapur
Warnanya putih kekuningan
Ciri-cirinya berbelah-belah
3.Marmer
Warnanya putih kekuningan
Ciri-cirinya mempunyai tekstur halus da nada yang agak kasar seperti butiran.
4.Konglomerat
Warnanya abu-abu gelap
Ciri-cirinya tidak mengkilap ,tidak ada goresan tersusun atas beberapa sens.
5.Obsidian
Warnanya hitam,coklat,dan hijau.
Ciri-cirinya butiran yang sangat halus .
3. Jenis batuan dapat berubah menjadi jenis batuan lain karena pengaruh suhu yang tinggi atau tekanan yang
sangat besar .
B. karakteristik batuan
Cara kerja
1. Letakkan sebuah batuan dalam cawan gelas atau mangkok gelas
2. Teteskan 3 sampai 5 tetes HCL atau H2SO4 atau air aki dengan pipet
3. Amati yang terjadi pada batuan akibat HCL atau H2SO4 atau air aki catat dalm lembar pengamatan
Tabel 9.3
4. Ulangi langkah 1 – 3 dengan batuan yang berbeda beda jenisnya

Table 9.3
No Batuan Karakteristik batuan
1 Sabak Batuan metamorf
2 Kapur Batuan sedimen
3 Marmer Batuan metamorf
Karakteristik Batuan
Batuan –batuan yang di tetesi air AKI
1. Batuan Sabak
Batuan sabak setelah di tetesi air aki bentuk batuan tetap tidak bereaksi dan tidak ada perubahan
apapun.
2. Batuan Kapur
Batuan Kapur setelah di tetesi air aki batuan kapur bereaksi yaitu muncul buih-buih kecil (busa).
3. Batuan Marmer
Batuan Marmer setelah ditetesi air aki bereaksi muncul perubahan warna pada bagian batu yang
di tetesi air aki.
C. gambar batuan

Cara kerja
1. Ambillah beberapa batuan
2. Gambarlah setiap batuan dengan kasar
3. Lihatlah setiap batuan dengan lup
4. Gambarlah batuan setelah dilihat dengan lup dalam lembar pengamatan
D. klasifikasi batuan
Cara kerja
1. Perhatikan gambar berikut atau contoh-contoh batuan yang tersedia di laboratorium sekolah
2. Klasifikasikan gambar contoh batuan tersebut berdasarkan asal batuannya, apakah batuan beku,
batuan sedimen, batuan metamorf, atau mineral. Catatlah dalam tabel berikut!
Tabel 9.4
Klasifikasi batuan

No Asal batuan Contoh


1 Batuan beku Batuan apung
Batuan granit
Batuan obsidian
Batuan basalt
2 Batuan metamorf Batuan marmer
Batu tulis
kuarsit
Milonit
3 Batuan sedimen Batuan konglomerat
Batuan batu pasir
Batuan serpih
Dan batu gamping atau kapur
4 Mineral Amphibole
calsite

Perntanyaan
1. Sebutkan jenis jenis batuan!
2. Jelaskan faktor faktor apa yang membedakan jenis batuan !
3. Mungkinkah suatu jenis batuan dapat berubah menjadi jenis batuan yang lain? Jelaskan

JAWABAN
1. Sabak, Kapur, Marmer, Konglomerat, Obsidian

2. . Faktor-faktor yang membedakan jenis batuan


a. Pembekuan magma dan lava.
b. Pengendapan (sedimentasi)
c. Perubahan panas dan tekanan

3. jenis batuan dapat berubah menjadi jenis batuan lain karena metamorfisme yaitu
berubahnya jenis batuan menjadi batuan lainnya karena pengaruh panas/temperatur
tinggi, tekanan besar dan perubahan kimia.
1. Panas Matahari
Tujuan:
Menjelaskan matahari sebagai sumber panas

Alat dan Bahan


a. 2 buah tempat air yang sama ukurannya (panci, baskom, ember)
b. Temometer 0-100◦C.
c. Lempeng plastic transparan
d. Stopwatch
e. Luksmeter (bila ada)
Cara Kerja

a. Isilah kedua tempat air dengan air dingin yang sama banyaknya
b. Ukur dengan thermometer suhu air dingin (Ti) tersebut, Catatlah dalam lembar pngamatan.
c. Tempatkan kedua tempat air tersebut di bawah langsung sinar matahari
d. Tempatkan lempeng plastic transparan di atas salah satu tempat air dengan jarak sekitar 10 cm
dari permukaan air dalam tempat air.
e. Atur agar kedua tempat tersebut selalu menghadap sinar matahari.
f. Amati temperature air pada kedua tempat air tersebut (T0) setiap 30 menit slama 10 kali
pengukuran. Catatlah dalam lembar pengamatan
g. Bila ada luksmeter, Amati dan ukurlah kuat penerangan cahaya matahari tepat diatas
permukaan air setiap 30 menit.

Tabel Pengamatan
T0 = 30◦C pengamatan jam 10.00
Pengukuran Temperatur (◦ C) Waktu Pengamatan
Waktu Baskom tanpa Baskom dengan
(menit) lempeng lempeng
30 31 33 10.00
60 34 37 10.30
90 35 38 11.00
120 38 40 11.30
150 39 41 12.00
Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa kedua bejana menunjukkan kenaikan suhu/temperatur
setelah dipanaskan di bawah terik matahari. Namun kenaikan suhu pada masing-masing bejana
berbeda. Bejana yang tidak ditutup plastic bersuhu lebih rendah, namun bejana dengan lempeng plastic
bersuhu lebih tinggi, hal ini dikarenakan lempeng plastic transparant sebagai penghantar panas
sehingga suhu air yang berada di bawah lempeng plastik mengalami kenaikan.
Jawaban Pertanyaan
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan panas matahari sampai ke permukaan bumi yaitu:
a. Jika pada suatu tempat banyak tumbuh-tumbuhannya maka panas matahari akan berkurang
karena diterima dulu oleh tumbuhan, sehingga tidak langsung menuju bumi.
b. Jika udara di suatu tempat dingin, maka panas matahari juga akan terasa tidak terlalu panas.
c. Jika di suatu tempat yang gersang, tidak ada tumbuhannya maka penerimaan panas matahari di
bumi akan terasa sangat panas.
d. Jadi faktor-faktor yang mempengaruhi adalah suhu udara, banyaknya tumbuhan hidup, dan
keadaan daerah (pegunungan atau pantai).
2. Matahari dapat disebut sebagai sumber energi panas, karena berbagai kegiatan yang dilakukan
manusia di bumi membutuhkan panas matahari. Selain manusia, hewan dan tumbuhan juga
membutuhkan panas matahari.
3. Pengaruh lempeng plastik transparan terhadap penerimaan panas adalah mengurangi atau
menghambat cahaya panas matahari yang jatuh di permukaan air.

2. Gerhana
Tujuan :
Membuktikan terjadinya gerhana

Alat dan Bahan :


a. Bola pingpong
b. Statis berkawat runcing 3 buah
c. Bola plasik dengan diameter 10 cm
d. Lampu senter/proyektor film
e. Spidol

Cara Kerja :
a. Tuliskan bulan pada bola pinpong, matahari pada senter dan gambar bola plastic sebgai globe
(bumi)
b. Tusuk bola pingpong tersebut dengan statis berkawat runcing sehingga dapat berdiri tegak,
lakukan hal yang sama untuk bola plastik
c. Ikatkan lampu senter pada statis berkawat runcing.
d. Susun diatas meja dalam ruang gelap (bila ada/)
e. Nyalakan lampu senter, amati dan gambarjalannya sinar lampu yag engenai globe. Catatla
dalam lembar pengamatan.
f. Susu percobaan seperti langkah 4dengan merubah posisi bola pingpong dengan bola plastik
(globe).
g. Nyalakan lampu dan amati dan gambarla jalannya sinar yang menimpa bola pingpong dan
diterima oleh globe. Catatlah dalam lembar pengamatan.

Hasil Pengamatan

Percobaan Gerhana Matahari

Ketika lampu senter dinyalakan sinarnya akan mengenai bola pingpong (bulan) dan kedudukan
matahari, bulan dan bumi berada pada satu garis lurus, lalu bayang-bayang bulan akan jatuh pada
permukaan bumi dan sinar matahari akan tersembunyi dalam daerah bayang-bayang. Hal ini yang
menyebabkan gerhana matahari yaitu posisi matahari, bulan, bumi pada garis lurus dimana bulan
berada diantara matahari dan bumi sehingga bulan menutup sebagian atau seluruh matahari.

Percobaan Gerhana Bulan


Bola ping pong (bulan) tidak mendapat cahaya karena cahaya senter atau matahari terhalang oleh bola
besar (bumi) pada saat itu terjadi gerhana bulan. Ketika bola pingpong digeser hingga keluar bayangan,
bola pingpong mendapat cahaya dari lampu senter, pada saat itu tidak terjadi gerhana bulan.
Pertanyaan.
a. Apa yang disebut dengan gerhana?
b. Bagaimana terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan? Jelaskan
c. Apakah yang disebut dengan umbra dan penumbra?

Jawaban Pertanyaan

a. Gerhana adalah kegelapan cahaya dari suatu tempat benda langit oleh benda langit lainnya.
b. Proses terjadinya gerhana matahari jika Bulan berada pada atau dekat fase baru dan berada pada
suatu garis lurus dengan bumi dan matahari sehingga sinar matahari tertutup oleh bulan.
Terjadinya gerhana bulan jika bulan berada pada fase purnama dan pada satu garis lurus dengan
bumi dan matahari sehingga bayangan bumi menutupi sinar bulan sehingga bulan tampak gelap
kemerahan.
c. Umbra adalah daerah saat gerhana total/penuh/gambaran total/penuh/bayangan inti.,
Penumbra adalah daerah saat gerhana sebagian/bayangan kabur.

Gerhana adalah peristiwa tertutupnya sebuah objek disebabkan adanya benda/objek yang
melintas di depannya. Gerhana bulan terjadi bila bumi berada di diantara matahari dan bulan
pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar matahari tidak sampai bulan karena terhalangi
oleh bumi. Sedangkan gerhana matahari terjadi bila bulan di antara matahari dan bumi sehingga
terlihat menutup seluruh atau sebagian sinar matahari di langit bumi, dalam setiap gerhana
terbentuk dua jenis bayangan yaitu umbra dan penumbra

Anda mungkin juga menyukai