Anda di halaman 1dari 189

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

NAMA : WULANTIKA HAQIKI


NIM : 835040187

UPBJJ PALEMBANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Wulantika Haqiki


NIM/ID Lainnya : 835040187
Program Studi : S1 PGSD
Nama Sekolah : Universitas Terbuka Palembang

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Dr. Meli Astriani, S.Si, M.Si


Nip/Id Lainnya : 18004603
Instansi Asal : Universitas Muhammadiyah Palembang
Nomor Hp : 081271258434
Alamat Email : Meliastriani.g201@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : WULANTIKA HAQIKI


NIM : 835040187
Program Studi : S1 PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil
karya saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas
pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya
apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini
atau ada klaim atas karya saya ini.

Belitang, …Desember 2021


Yang membuat pernyataan

WULANTIKA HAQIKI
SISTEMATIKA LAPORAN PRAKTIKUM IPA

LEMBAR DATA

LEMBAR KESEDIAAN

A. JUDUL PERCOBAAN
B. TUJUAN PERCOBAAN
C. ALAT DAN BAHAN
D. LANDASAN TEORI
E. PROSEDUR PERCOBAAN
F. HASIL PENGAMATAN
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
H. PEMBAHASAN
I. KESIMPULAN
J. DAFTAR PUSTAKA
K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
KEGIATAN PRAKTIKUM : GERAK PADA TUMBUHAN
A. Tujuan
1. Mengamati gerak seismonasti.
2. Mengamati gerak niktinasti
3. Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan.

B. Alat Dan Bahan


1. Seismonasti dan Niktinasi
a. Tanaman putri malu dalam pot 1 buah
b. Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas
hitam 1 buah.
c. Stop watch atau jam tangan 1 buah.
d. Alat-alat tulis dan penggaris.1

C. Landasan Teori
Salah satu ciri mahluk hidup adalah bergerak. Dengan demikian
tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Jika hewan dan
manusia dapat melakukan gerakan secara aktif dan berpindah tempat, gerakan
pada tumbuhan sangat terbatas. Sehingga tumbuhan dikatakan
melakukangerak pasif. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya
dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung
akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu.
Pada prinsipnya, gerakan tumbuhan terjadi karena adanya proses
pertumbuhan dan adanya kepekaan terhadap rangsang atau irritabilitas yang
dimiliki oleh tumbuhan tersebut. Sebagai tanggapan terhadap rangsang
terebut, tumbuhan melakukan gerakan yang mungkin menuju kearah
rangsang atau menjauhi, atau melakukan gerak tanpa menunjukan arah
tertentu.

1. Seismonasti
1
Maman Rumanta, DKK. Praktikum IPA Di SD, (Banten: Universitas Terbuka,
2021), Hal. 1.5
Seismonasti adalah gerak nasti karena pengaruh rangsang berupa
sentuhan. Contoh seismonasti adalah gerak menutupnya daun putri malu
(Mimosa pudica) didiamkan agak lama, daun tersebut akan membuka
kembali. Gerak tersebut sebagai tanggapan atas reaksi yang datang dari
luar, sedangkan arah gerakannya tidak ditentukan oleh arah datangnya
rangsang.
2. Niktinasti
Istilah niktinasti berasal dari bahasa Yunani, nux yang berarti
malam. Umumnya, daun-daun tumbuhan polong-polongan
(Leguminosaceae) akan menutup pada waktu malam. Daun-daun tersebut
akan membuka kembali pada pagi hari. Selain disebabkan oleh suasana
gelap, gerak “tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan
tekanan turgor di dalam persendian daun.
Niktinasti adalah gerak nasti karena kondisi gelap. Contohnya
gerak menutupnya daun majemuk (lamtoro, turi) karena cahaya gelap.4
Niktinasti (Nytos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh
suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Niktinasti adalah gerak
nasti yang disebabkan oleh suasana gelap.

D. Prosedur Percobaan
1. Seismonasti dan Niktinasti
a. Seismonasti
1) Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi
tanaman putri malu , lembar kerja, alat-alat tulis, dan penggaris.
2) Pot putri malu sebaiknya anda siapkan beberapa hari sebelumnya,
sehingga ketika akan dilakukan percobaan pot tersebut dalam
keadaan segar. Caranya carilah tanaman putri malu ukuran sedang
selanjutnya anda anda ambil tanaman tersebut dengan
menyodokkan dengan skop atau alat lainnya sehingga tanaman
tersebut dapat anda pindahkan kedalam pot tanpa mengganggu
bagian akarnya.
3) Letakkan pot putri malu yang telah anda siapkan diatas meja,
selanjutnya lakukan sentuhan halus hingga sentuhan yang paling
kasar terhadap daun-daun putri malu tersebut dengan menggunakan
penggaris.
4) Catatlah hasil pengamatan anda pada lembar kerja.
b. Niktinasi
1) Sediakan 2 buah pot putri malu.
2) Berilah tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua.
3) Letakkan pot A di tempat terang dan terbuka.
4) Simpanlah pot B diatas meja dan tutuplah dengan menggunakan
kotak karton atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar
tidak menyentuhnya.
5) Biarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam.
6) Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, bukalah dengan hati-
hati (tidak menyentuh tanamannya)
7) Amati apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut dan
bandingkan dengan daun putri malu pada pot A.
8) Catatlah hasil pengamatan anda dan tuangkan hasilnya pada
lembar kerja.

E. Hasil Pengamatan

Tabel 1.1
Hasil Pengamatan Seismonasti
Jenis sentuhan
Reaksi daun
No. pada daun putri Keterangan
putri malu
malu
1. Halus Daun menutup Daun perlu waktu ± 6
dengan pelan detik untuk membuka
kembali
2. Sedang Daun Daun perlu waktu ± 2
menutup menit untuk membuka
agak cepat
kembali
3. Kasar Daun Daun perlu waktu ± 5
menutup menit untuk membuka
dengan
kembali
cepat

Tabel 1.2
Hasil Pengamatan Niktinasti
Reaksi Daun Putri Malu
No. Pot Putri Malu ½ Jam
Mula-Mula
Kemudian
1. Disimpan di tempat terang Membuka Tetap membuka
2. Dititip dengan penutup yang Membuka Menutup
kedap cahaya

F. Pertanyaan-pertanyaan
1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasi!
Jelaskan alasan anda memilih nya!
2. Apa perbedaan antara niktinasi dengan Seismonasti pada percobaan yang
telah anda lakukan? Jelaskan !

Jawaban pertanyaan-pertanyaan di atas:


1. dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasi adalah
2. perbedaan antara niktinasi dengan Gerak seismonasti adalah gerak yang
disebabkan oleh getaran atau sentuhan. Misalnya, gerak membuka dan
menutupnya daun atau putri malu (Mimosa pudica) jika disentuh atau
bergetar. Jika ujung daun putri malu disentuh maka akan terjadi aliran air
yang menjauhi daerah sentuhan. Adanya aliran air ini menyebabkan kadar
air di daerah sentuhan berkurang, sehingga tekanan turgornya mengecil.
Akibatnya daun putri malu akan menutup dan tampak seperti layu.
Sedangkan gerak niktinasi adalah Gerak menutupnya daun berbuah
polongan (Leguminosae) karena pengaruh gelap atau menjelang malam
merupakan contoh gerak niktinasti. Seperti halnya pada gerak seismonasti,
gerakan juga disebabkan karena menurunnya tekanan turgor sel-sel pada
daerah persendian tangkai daun. Menurunnya tekanan turgor ini
disebabkan karena terjadinya perubahan susunan kimia pada sel-sel
tersebut karena pengaruh perubahan suhu.

G. Pembahasan
Pada pengamatan gerak seismonasti Terdapat tiga reaksi yang berbeda
saat daun putri malu (Mimosa pudica) secara halus, sedang dan kasar. Daun
putri malu (Mimosa pudica) akan menutup sedikit dengan perlahan apabila di
sentuh secara halus, sedangkan jika daun putri malu (Mimosa pudica)
disentuh secara sedang maka daun akan menutup secara agak cepat, namun
hanya daun yang terkena sentuhan saja yang bereaksi sedangkan daun yang
ada dibagian batang yang lainnya tidak bereaksi sama sekali dalam artian
daun tetap utuh terbuka dan tidak menutup. Apabila daun putri malu (Mimosa
pudica) disentuh secara kasar, maka seluruh daun yang ada pada bagian
batang yang lain pun ikut menutup secara sempurna tidak hanya daun yang
disentuh saja yang menutup sempurna. Dan reaksi ini terjadi karena adanya
getaran di batang putri malu (Mimosa pudica), oleh sebab itulah putri malu
(Mimosa pudica) salah satu tumbuhan yang sangat peka terhadap rangsangan
maupun getaran.
Keras dan halusnya getaran sentuh yang diberikan mempengaruhi
kecepatan menutup daun putri malu. Semakin keras getaran sentuh, maka
kecepatan menutup daun putri malu akan semakin cepat, begitu pula
sebaliknya semakin halus getaran sentuh yang diberikan maka kecepatan
menutup daun putri malu akan semakin lambat. Selain itu, luas permukaan
bidang sentuh juga mempengaruhi kecepatan menutup daun putri malu.
Permukaan sentuh yang luas akan menghasilkan gaya yang besar, sehingga
akan meningkatkan kecepatan menutup daun putri malu. Sedangkan semakin
kecil luas permukaan bidang sentuh, maka gaya yang dihasilkan juga semakin
kecil. Hal tersebut menyebabkan kecepatan menutup daun putri malu semakin
lambat.
Daun putri malu akan segera menutup setelah disentuh. Daun-daun
tumbuhan ini sensitif dalam tanggapan terhadap sentuhan dan terhadap
penambahan temperatur. Daun-daun akan mengatup dari posisi tegak, hampir
seketika setelah menerima rangsang. Hal tersebut terlihat seperti tanaman
putri malu memiliki reflek saraf. Tetapi mekasime itu adalah gerakan air ke
dalam dan keluar sel. Pada pangkal setiap tangkai daun putri malu dan
beberapa tumbuhan polong lainnya, didapati adanya pulvinus, yaitu suatu
bonggol yang mengandung sel-sel besar dengan banyak rongga.
Untuk tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) pada pot A tidak
digunakan sebagai praktikum dan yang digunakan untuk praktikum adalah
tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) pada pot B. Jadi tumbuhan putri malu
(Mimosa pudica) pada pot A sebagai pelengkap untuk melakukan praktikum.
Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan
putri malu di tempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan
putri malu yang diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada
tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri
malu tersebut mulai mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti
yang terjadi pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri malu. Sedangkan putri
malu yang diletakan di tempat terang atau terbuka tidak ada perubahan sama
sekali.

H. Kesimpulan
1. Seismonasti adalah gerak nasti karena pengaruh rangsang berupa sentuhan.
2. Niktinasti adalah gerak nasti karena kondisi gelap.
3. Daun putri malu (Mimosa pudica) akan menutup sedikit dengan perlahan
apabila di sentuh secara halus.
4. jika daun putri malu (Mimosa pudica) disentuh secara sedang maka daun
akan menutup secara agak cepat, namun hanya daun yang terkena
sentuhan saja yang bereaksi sedangkan daun yang ada dibagian batang
yang lainnya tidak bereaksi sama sekali dalam artian daun tetap utuh
terbuka dan tidak menutup.
5. Apabila daun putri malu (Mimosa pudica) disentuh secara kasar, maka
seluruh daun yang ada pada bagian batang yang lain pun ikut menutup
secara sempurna tidak hanya daun yang disentuh saja yang menutup
sempurna.
6. Menyimpan putri malu di tempat terang atau terbuka dan
membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan di tempat tertutup
atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang berada di tempat
kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup. Sedangkan
putri malu yang diletakan di tempat terang atau terbuka tidak ada
perubahan sama sekali.

I. Daftar Pustaka
Anonim, http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/04/sistem-gerak-
padatumbuhan/ diakses tanggal 23 Oktober 2021
Rumanta, Maman, DKK. (2021) Praktikum IPA Di SD, Banten: Universitas
Terbuka
Wiraatmaja, I Wayan, (2017) Bahan Ajar Gerak Pada Tumbuhan. Denpasar:
UNUD

J. Kesulitan Yang Dialami


1. Kesulitan
Dalam melakukan kegiatan praktikum percobaan langsung
terhadap gerak pada tumbuhan yang menggunakan observasi langsung
terhadap alam terbuka. Kendala yang dialami bisa berupa cuaca yang tidak
menentu sehingga praktikum ini harus melihat cuaca yang ada apakah bisa
melakukan praktikum atau tidak. Sebagai contoh, gerak putri malu yang
tetap menutup daunnya ketika sudah disentuh. Kemudian ditutup
menggunakan suatu benda yang dapat menutupnya contoh kardus, ketika
dibuka kembali kardus tersebut, daun putri malu tidak membuka kembali
karena daun putri malu memerlukan cahaya matahari untuk membuka
keseluruhan daunnya.
2. Saran dan Masukan
Sebelum melaksanakan praktikum percobaan gerak pada
seismonasti dan niktinasti, harus melakukan observasi serta menyiapkan
alat-alat yang mendukung untuk melakukan praktikum.

K. Foto/Video Praktikum
Seismonasti : halus
Sentuhan halus pada daun

Sebelum putri malu menyebabkan


disentuh daun menutup secara
pelan. Daun membuka
kembali membutuhkan
waktu ± 6 detik.

Sesudah
disentuh

Seismonasti sedang
Sentuhan sedang pada
daun putri malu
menyebabkan daun
sebelum
disentuh menutup agak cepat. Daun
membuka kembali
membutuhkan waktu ± 2
menit.
Sesudah
disentuh

Seismonasti kasar
Sentuhan kasar pada daun
putri malu menyebabkan
Sebelum
daun menutup agak cepat.
disentuh
Daun membuka kembali
membutuhkan waktu ± 5
menit.

Sesudah
disentuh

Daun putri malu yang


dibiarkan di tempat
terbuka tetap akan
membuka
Daun putri malu yang
ditutup dengan benda
kedap cahaya sebelum
ditutup akan tetap
membuka setelah setengah
jam ditutup daun putri
malu akan menutup.
LINK VIDEO PRAKTIKUM GERAK PADA TUMBUHAN :
https://youtu.be/DUIEm6u_BJc
KEGIATAN PRAKTIKUM : SIMBIOSIS
1. Simbiosis Parasitisme
A. Tujuan
1) Mengidentifikasi simbiosis parasitisme dilingkungan sekitar

B. Alat dan Bahan


1) Alat-alat tulis
2) Lembar pengamatan
3) Lingkungan sekitar

C. Landasan Teori
Istilah symbiosis berarti “hidup bersama”, istilah ini mengacu
pada organisme yang hidup sangat dekat, bahkan kadang suatu individu
tidak dapat hidup tanpa individu yang lain. Bahkan pada beberapa kasus,
satu organisme hidup dalam organisme lainnya. Simbiosis sendiri berasal
dari bahasa Yunani sym yang berarti dengan dan biosis yang berarti
kehidupan. Sehingga dari kata tersebut simbiosis dapat diartikan sebagai
interaksi yang kuat antara makhluk hidup yang berbeda jenis yang saling
berdampingan dalam waktu tertentu (Marietta, 2008) Simbiosis terjadi
sewaktu individu dari dua atau lebih spesies hidup dalam kontak
langsung dan akrab dengan satu sama lain (Campbell, 2008). Simbiosis
merupakan interaksi antara dua organisme yang berbeda jenis dan
sebagai pola hubungan bersama antara dua makhluk hidup yang berbeda
jenis dalam hubungan yang erat (Syamsuri, 2014).2
Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda
spesies, bila salah satu organisme hidup pada organisme lain dan
mengambil makanan dari hospes/inangnya sementara inangnya
dirugikan.3 Simbiosis parasitisme adalah simbiosis yang hanya
menguntungkan satu makhluk hidup dan merugikan makhluk hidup lain.
2
https://xdocs.tips/doc/pengertian-simbiosis-dan-macam-macamnya-interaksi-dalam-
ekosistem-qoey131p3kn6 diakses tanggal 27 Oktober 2021
3
Reece Mitchel, Campbell Edisi ke Lima Jilid ke Tiga, (Jakarta: Erlangga, 2002), h. 329
D. Prosedur Percobaan
1) Siapkan alat bahan yang diperlukan
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika anda pergilah
kekebun atau hutan terdekat.
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi
antara hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau
antara tumbuhan dengan tumbuhan.
4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi!
5) Tuliskan hasil identifikasi anda pada lembar kerja.
6) Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang
diuntungkan.
7) Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan
simbiosis tersebut?
8) Tuangkan hasilnya untuk melengkapi tabel.4

E. Hasil Pengamatan
Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan
No Jenis Jenis Jenis Jenis Jenis
hubungan makhluk kerugian makhluk keuntungan
parasitisme hidup hidup
1. Nyamuk Manusia Gatal dan Nyamuk Menghisap
pada penyakit darah
manusia kulit
2. Benalu pada Pohon Makanan Benalu Menyerap
pohon jambu jambu berkurang makanan
3. Benalu pada Pohon Makanan Benalu Menyerap
pohon karet karet berkurang makanan

F. Pertanyaan-Pertanyaan

4
Maman Rumanta, DKK. Praktikum IPA Di SD, (Banten: Universitas Terbuka, 2021),
Hal. 1.5
1) Apakah hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan
hubungan parasitisme ? jelaskan !
2) Diantara hubungan parasitisme yang anda temukan, adakah yang
menyebabkan kematian pada inangnya? Jelaskan!

Jawaban pertanyaan:
1) Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan
parasitisme, karena kutu anjing diuntungkan dengan cara menghisap
darah anjing. Sedangkan anjing dirugikan karena darahnya berkurang
dan menderita gatal- gatal (penyakit kulit)
2) Pada hubungan di atas ada hubungan yang dapat mengakibatkan
kematian misalnya hubungan antara nyamuk dan manusia. Nyamuk
aides aygepty dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. Jika
terlambat mendapat pertolongan maka dapat mengakibatkan
kematian.. nyamuk cikungunya dapat mengakibatkan kelumpuhan
pada manusia.

G. Pembahasan
3) Nyamuk merugikan manusia karena nyamuk menghisap darah
manusia. Manusia dirugikan karena nyamuk menyebabkan gatal dan
menyebabkan penyakit yang berbahaya yang mengancam kehidupan
manusia (nyamuk aides aygepty dan nyamuk cikungunya.
4) Benalu dan inangnya yaitu pohon jambu juga termasuk salah satu
contoh simbiosis parasitisme. Benalu sesungguhnya memiliki klorofil
dan dapat melakukan fotosintesis secara mandiri. Namun ia
mengambil alih air dan unsur hara (mineral) yang berasal dari pohon
jambu. Hal ini mengingat benalu tak mempunyai akses akar yang
menuju ke tanah. Tumbuhan inang seperti pohon jambu dirugikan
sebab separuh hasil penyerapan akar digunakan untuk perkembangan
tanaman benalu.
5) Sama halnya dengan benalu dan pohon jambu, Benalu pada pohon
karet juga menyerap bahan makanan dari inangnya, sehingga
pertumbuhan pohon jambu akan terhambat.

H. Kesimpulan
Segala jenis hubungan dua individu berbeda spesies yang membuat satu
pihak untung dan pihak lain rugi disebut simbiosis parasitisme. Parasit
tidak akan membunuh inangnya karena kalau inangnya mati, maka
parasitnya juga akan mati karena kekurangan sumber makanan.

I. Daftar Pustaka
https://xdocs.tips/doc/pengertian-simbiosis-dan-macam-macamnya-
interaksi-dalam-ekosistem-qoey131p3kn6 diakses tanggal 27
Oktober 2021
Reece Mitchel. 2008. Campbell Edisi ke delapan Jilid ke Tiga. Jakarta:
Erlangga.

J. Kesulitan Yang Dialami: Saran dan Masukan


1) Kesulitan
Dalam melakukan kegiatan praktikum percobaan langsung terhadap
simbiosis yang menggunakan observasi langsung terhadap alam
terbuka. Kendala yang dialami bisa berupa cuaca yang tidak menentu
sehingga praktikum ini harus melihat cuaca yang ada apakah bisa
melakukan praktikum atau tidak. Sulitnya pengambilan gambar dan
melihat secara dekat dengan sesuatu yang kita amati.

2) Saran dan Masukan


Sebelum melaksanakan praktikum percobaan simbiosis, harus
melakukan observasi serta menyiapkan alat-alat yang mendukung
untuk melakukan praktikum.
K. Foto/Video Praktikum
Nyamuk dan manusia
Nyamuk menghisap darah
manusia sebagai makanannya
sedangkan manusia akan
dirugikan karena akan merasa
gatal karena gigitan nyamuk
tersebut

Benalu dan Pohon Jambu

Benalu dan Pohon Karet

LINK VIDEO PRAKTIKUM SIMBIOSIS :


https://youtu.be/b6mYEtUhaeE
2. Simbiosis Komensalisme
A. Tujuan
1) Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar

B. Alat dan bahan


1) Alat-alat tulis
2) Lembar pengamatan
3) Lingkungan sekitar

C. Landasan Teori
Komensalisme merupakan hubungan antara dua organisme yang berbeda
spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan;
salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan. 5
Simbiosis komensalisme adalah simbiosi yang menguntungkan salah satu
makhluk hidup sedangkan makhluk hidup yang lain tidak merasa
dirugikan dan diuntungkan. Contohnya : ikan hiu dengan ikan remora,
tumbuhan daun sirih, bunga anggrek, dan lain sebagainya.
D. Prosedur Percobaan
1) Siapkan alat dan bahan
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal (hutan / kebun)
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis komenlisme yang terjadi
antara hewan dan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara
tumbuhan dengan tumbuhan
4) Temukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi
5) Tuliskan hasil identifikasi pada lembar kerja
6) Cobalah analisis makhluk mana yang diuntungkan dan makhluk mana
yang tidak diuntungkan dan tidak dirugikan
7) Jenis keuntungan apa saja yang diperolehnya? Jelaskan!
8) Tuangkan hasilnya dengan melengkapi table

5
Idjhah Soemarwoto, dkk., Biologi Umum, (Jakarta: PT Gramedia, 1998) h. 64
E. Hasil Pengamatan
Pihak yang diuntungkan

Jenis makhluk
hidup yang
Jenis
No Jenis hubungan tidak untung
makhluk
simbiosis dan tidak
hidup
rugi
Jenis
keuntungan
1. Anggrek dan pohon Mendapat
anggrek Pohon
mangga tempat
mangga
hidup

F. Pertanyaan-Pertanyaan
Apakah hubungan komersialisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan
kerugian pada inangnya? Jelaskan dan berikan contohnya!
Jawaban pertanyaan:
Simbiosis komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat merugikan
pihak lain. Misalnya anggrek yang ditanam dua, tiga, atau lebih pada satu
pohon mangga juga dapat menghambat pertumbuhan pohon mangga atau
berkurangnya produktivitas buah mangga.

G. Pembahasan
Dalam interaksi antara Anggrek dan pohon mangga, anggrek
mendapat keuntungan karena memiliki tempat untuk tumbuh,
mendapatkan sinar matahari, air serta zat-zat untuk melakukan proses
fotosintesis,dengan menempel pada pohon mangga. Sementara pohon
mangga tidak dirugikan atau pun diuntungkan dari keberadaan tumbuhan
anggrek ini.

H. Kesimpulan
Simbiosis komensalisme adalah simbiosi yang menguntungkan
salah satu makhluk hidup sedangkan makhluk hidup yang lain tidak
merasa dirugikan dan diuntungkan.
Anggrek yang hidup dengan cara menempel pada pohon mangga
tidak menyerap makanan dari inangnya karena anggrek dapat membuat
makanan sendiri.
I. Daftar Pustaka
Idjhah Soemarwoto, dkk., 1989. Biologi Umum. Jakarta: PT Gramedia.

J. Kesulitan Yang Dialami: Saran dan Masukan


3) Kesulitan
Dalam melakukan kegiatan praktikum percobaan langsung terhadap
gerak pada tumbuhan yang menggunakan observasi langsung terhadap
alam terbuka. Kendala yang dialami bisa berupa cuaca yang tidak
menentu sehingga praktikum ini harus melihat cuaca yang ada apakah
bisa melakukan praktikum atau tidak. Sulitnya pengambilan gambar
dan melihat secara dekat dengan sesuatu yang kita amati.

4) Saran dan Masukan


Sebelum melaksanakan praktikum percobaan gerak pada seismonasti
dan niktinasti, harus melakukan observasi serta menyiapkan alat-alat
yang mendukung untuk melakukan praktikum.

K. Foto/Video Praktikum
Anggrek Dan Pohon
Mangga
LINK VIDEO PRAKTIKUM SIMBIOSIS :
https://youtu.be/b6mYEtUhaeE
3. Simbiosis Mutualisme
A. Tujuan
Menganalisis simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar

B. Alat dan Bahan


1) Alat-alat tulis
2) Lembar pengamatan
3) Lingkungan sekitar

C. Landasan Teori
Simbiosis Mutualisme adalah simbiosi yang saling menguntungkan
antara makhluk hidup satu dengan lainnya.
Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang saling
menguntungkan kedua belah pihak. Contohnya kupu-kupu akan
mendapatkan nektar sedangkan kupu-kupu membantu bunga untuk
melakukan penyerbukan.6

D. Prosedur Percobaan
1) Siapkan alat dan bahan
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal (hutan / kebun)
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis mutualisme yang terjadi
antara hewan dan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau
antara tumbuhan dengan tumbuhan
4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi
5) Tuliskan hasil identifikasi pada lembar kerja
6) Jenis keuntungan apa yang diperoleh setiap spesies anggota
simbiosis tersebut.
7) Tuangkan hasilnya dengan melengkapi table

6
Sambas Wirakusumah. Dasar –Dasar Ekologi Bagi Populasi dan Komunitas, (Jakarta:
Universitas Indonesia, 2003) h. 65
E. Hasil Pengamatan
Pihak I yang diuntungkan Pihak II yang diuntungkan
Jenis Jenis Jenis makhluk Jenis
No Jenis
hubungan makhluk hidup keuntungan
keuntungan
mutualisme hidup
Cacing dan Mendapatkan Membantu
1 Cacing Tumbuhan
tumbuhan makanan dari resapan air
daun kering dari tanah
oleh akar
Semut rang-rang Dapat membuat Melindungi
2 Semut rang- Tumbuhan
dan tumbuhan sarang pada tumbuhan dari
rang tumbuhan serangan
hama

F. Pertanyaan-Pertanyaan
Didalam tubuh kita, sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba anda
sebutkan beberapa contoh simbiosis muatualisme yang ada ditubuh
kita! Jelaskan keuntungan bagi organisme tersebut dan apa pula
keuntungan bagi tubuh kita.

Jawaban pertanyaan:
Contoh simbiosis mutualisme dalam tubuh manusia yaitu :
Bakteri Eschereria coli yang hidup di kolon (usus besar) manusia,
berfungsi membantu membusukkan sisa pencernaan juga
menghasilkan vitamin B12, dan vitamin K yang penting dalam proses
pembekuan darah. Bakteri Bacillus brevis, Bacillus subtilis, dan
Bacillus polymyxa menghasilkan zat antibiotic

G. Pembahasan
Cacing membuat lubang yang bergerak secara horizontal
dalam tanah meninggalkan bekas rongga dalam tanah yang dapat
mengalirkan udara dalam tanah berupa oksigen (O2), carbondioksida
(CO2) dan pertukaran zat-zat lain dalam tanah, sehingga aerasi tanah
baik. Lubang cacing tanah dapat membantu perakaran masuk lebih
dalam sehingga tanaman lebih banyak menyerap air dan unsur hara
untuk kelangsungan hidupnya. Kemudian lubang cacing tanah secara
tidak sengaja membantu bahan organik dari sersah daun masuk ke
dalam tanah sehingga menambah kandungan bahan organik tanah.
Tanah yang bercampur dengan kotoran cacing memberikan banyak
manfaat bagi tanaman. Proses perubahan kondisi tanah dapat
dijelaskan secara ilmiah. Kemudian cacing juga akan mendapatkan
makanan dari daun tumbuhan yang berguguran.
Semut rang-rang adalah serangga yang biasa kita jumpai pada
tanaman-tanaman buah seperti, nangka, manga, dan lain-lain.
Mungkin bagi kita keberadaan semut ini sangat mengganggu karena
membuat kita kesulitan mengambil buah dari pohon. Namun
keberadaan semut ini sangat menguntungkan tumbuhan-tumbuhan
tersebut. Hal ini dikarenakan semut rang-rang akan melindungi
tumbuhan dari serangan hama yang merusak tanaman. Semut rang-
rang memperoleh keuntungan karena dapat membuat sarang pada
tumbuhan. Sehingga ketika terdapat hama yang menyerang tumbuhan
tersebut, artinya hama itu menyerang sarang semut rang-rang.
Serangga kecil inipun tidak akan tinggal dam sehingga dia akan
menyerang balik hama yang menyerang tumbuhan.

H. Kesimpulan
Simbiosis Mutualisme adalah simbiosi yang saling
menguntungkan antara makhluk hidup satu dengan lainnya. Cacing
membantu resapan air dari tanah ke akar sedangkan tanah membantu
cacing mendapat makanan dari daun tumbuhan tersebut.

I. Daftar Pustaka
Sambas Wirakusumah. 2003. Dasar-dasar Ekologi bagi Populasi dan
Komunitas. Jakarta: Universitas Indonesia.
J. Kesulitan Yang Dialami: Saran dan Masukan
1) Kesulitan
Dalam melakukan kegiatan praktikum percobaan
langsung terhadap gerak pada tumbuhan yang menggunakan
observasi langsung terhadap alam terbuka. Kendala yang dialami
bisa berupa cuaca yang tidak menentu sehingga praktikum ini
harus melihat cuaca yang ada apakah bisa melakukan praktikum
atau tidak. Sulitnya pengambilan gambar dan melihat secara dekat
dengan sesuatu yang kita amati.

2) Saran dan Masukan


Sebelum melaksanakan praktikum percobaan gerak pada
seismonasti dan niktinasti, harus melakukan observasi serta
menyiapkan alat-alat yang mendukung untuk melakukan
praktikum.

K. Foto/Video Praktikum
Cacing Dan Tumbuhan
Semut rang-rang dan
tumbuhan

LINK VIDEO PRAKTIKUM SIMBIOSIS :


https://youtu.be/b6mYEtUhaeE
KEGIATAN PRAKTIKUM 3 : PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN TUMBUHAN
A. Tujuan
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang hijau

B. Alat Dan Bahan


1. Biji kacang hijau
2. Gelas plastik 2 buah
3. Kertas saring secukupnya
4. Kertas label secukupnya
5. Gunting 1 buah

C. Landasan Teori
Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri makhluk hidup.
Dua rangkaian proses tersebut berjalan bersamaan, sehingga tidak dapat
dipisahkan. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran
atau volume serta jumlah sel secara irreversible, yaitu tidak dapat kembali
kebentuk semula. Pertumbuhan disebabkan oleh pembelahan sel
(pertambahan jumlah sel) dan oleh adanya pembesaran sel (pertambahan
ukuran sel). Pertumbuhan bersifat kuantitatif (dapat diukur), untuk mengukur
petumbuhan dapat menggunakan alat auksanometer. Sedangkan
perkembangan merupakan spesialisasi sel menjadi struktur dan fungsi
tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi melalui
perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.7
Kacang hijau merupakan salah satu komoditas tanaman kacang-
kacangan yang banyak dikonsumsi rakyat Indonesia, karena dapat diolah
menjadi bubur kacang hijau, sebagai bahan kue, dan kecambahnya dikenal
sebagai tauge.

7
https://academia.co.id/laporan-praktikum-perkecambahan-biji-kacang-hijau/ diakses
tanggal 07 November 2021
D. Prosedur Percobaan
1. Merendam biji kacang merah dalam air semalaman.
2. Melipat keras saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol
selai. Bila perlu potonglah kelebihannya.
3. Menggulung kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai
sehingga menempel pada dinding botol bagian dalam.

Cara memasang kertas saring dalam botol selai

4. Menyisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air


secukupnya sehingga kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya).
5. Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari
langsung selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring
mongering) menambahkan air secukupnya sehingga kertas saring tetap
basah tetapi permukaan air tidak merendam biji.
6. Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari
sediaan tersebut. Mencatat kapan biji kacang merah mulai berkecambah,
mengamati bagaimana akar, batang dan daun tumbuh. Memasukkan
hasilnya ke dalam lembar kerja

E. Hasil Pengamatan
Tabel
Data Hasil Pengamatan Pertumbuhan Dan Perkembangan Kacang Hijau
Hari Gambar pertumbuhan Panjang
Keterangan
ke kecambah kacang merah Akar Batang
0 Kondisi awal 0 mm 0 mm Bakal akar
terlihat
1 Tumbuh akar 0 mm 0 mm Jelas terlihat
2 Terlihat batang 2 mm 20 mm Terangkat ke atas
3 Terlihat batang 10 mm 40mm Terangkat ke atas
4 Terlihat batang 15 mm 60 mm Terangkat ke atas
5 Terlihat batang 25 mm 75 mm Terangkat ke atas
6 Terlihat batang 28 mm 85 mm Terangkat ke atas
7 Terlihat batang 33 mm 90 mm Terangkat ke atas
102
8 Terlihat batang 38 mm Terangkat ke atas
mm
120
9 Terlihat batang 42 mm Terangkat ke atas
mm
Terlihat batang semakin 136
10 50 mm Terangkat ke atas
panjang mm
11 Terlihat batang semakin 67 mm 145 Terangkat ke atas
panjang mm
12 Terlihat batang semakin 75 mm 155 Terangkat ke atas
panjang mm
13 Terlihat batang semakin 81 mm 165 Terangkat ke atas
panjang mm
14 Terlihat batang semakin 90 mm 180 Terangkat ke atas
panjang mm

F. Pertanyaan-pertanyaan
1) pada hari ke berapa akar kacang hijau mulai tumbuh?
2) perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang
arah pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?
Jawaban pertanyaan
1) pada hari pertama akar mulai tumbuh
2) tidak ada, akar terlihat tumbuh ke bawah dan bergerombol pada dasar
kertas saring dalam gelas plastic. Hal ini karena akar menyerap asupan air
dibawah gelas pelastik.

G. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa pada minggu
pertama terdapat perubahan. Pada umur 1 hari akar mulai tumbuh namun
belum bisa dilakukan pengukuran, di hari ke 2 akar mulai bertambah panjang
yaitu panjang akar 2 mm dan panjang batang 20 mm, dan terus bertambah
panjangnya hingga minggu ke 2 panjangnya mencapai mm, begitu juga
batang dan tumbuhnya daun. Hal itu dikarenakan sel terus membelah dan
berdiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas meristem lateral. Ukuran
akar yang semakin panjang dikarenakan pada ujung akar sel – selnya selalu
membelah karena adanya aktifitas meristem apikal. Pertumbuhan dan
perkembangan juga terjadi pada daun. Daun yang semula hanya 1 helai kecil
tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu juga dengan
bertambah panjangnya batang kecambah.

H. Kesimpulan
Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang merah khususnya dari
waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari
bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh
faktor dari luar maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang
faktor dari luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara,
tanah, nutrisi dan air.

I. Daftar Pustaka
https://academia.co.id/laporan-praktikum-perkecambahan-biji-kacang-hijau/ diakses
tanggal 07 November 2021
Rumanta, Maman, DKK. (2021) Praktikum IPA Di SD, Banten: Universitas
Terbuka

J. Kesulitan Yang Dialami: Saran dan Masukan


1) Kesulitan
Dalam melakukan kegiatan praktikum percobaan langsung terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tumuhan kacang hijau yang
menggunakan observasi langsung terhadap alam terbuka. Kendala yang
dialami bisa berupa cuaca yang tidak menentu sehingga praktikum ini
harus melihat cuaca yang ada apakah bisa melakukan praktikum atau
tidak. Sebagai contoh, pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau
dimana kacang akan tumbuh mengikuti adanya sinar matahari.
2) Saran dan Masukan
Sebelum melaksanakan praktikum percobaan pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau, harus melakukan observasi serta menyiapkan
alat-alat yang mendukung untuk melakukan praktikum.

K. Foto/Video Praktikum

HARI KE-1
Tumbuh akar

HARI KE-2
Panjang akar 2 mm, panjang batang
20mm
HARI KE-3
Panjang akar 10 mm, panjang batang
40 mm

HARI KE-4
Panjang akar 15 mm, panjang batang
60 mm

HARI KE-5
Panjang akar 25 mm, panjang batang
75 mm

HARI KE-6
Panjang akar 28 mm, panjang batang
85 mm
HARI KE-7
Panjang akar 33 mm, panjang batang
90 mm

HARI KE-8
Panjang akar 38 mm, panjang batang
102 mm

HARI KE-9
Panjang akar 42 mm, panjang batang
120 mm

HARI KE-10
Panjang akar 50 mm, panjang batang
136 mm

HARI KE-11
Panjang 67 akar mm, panjang batang
145 mm
HARI KE- 12
Panjang akar 75 mm, panjang batang
155 mm

HARI KE-13
Panjang akar 81 mm, panjang batang
165 mm

HARI KE-14
Panjang akar 90 mm, panjang
batang 180 mm

LINK VIDEO PRAKTIKUM : https://youtu.be/Rax1AvjBh5Q


KEGIATAN PRAKTIKUM : EKOSISTEM DARAT
A. Tujuan
Membandingkan komponen komponen yang terdapat pada ekosistem darat
alami dan buatan

B. Alat Dan Bahan


1. Seperangkat Alat Tulis
2. Barometer
3. Tali Rapia
4. Patok
5. Lingkungan Sekitar

C. Landasan Teori
Ekosistem merupakan sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya yang saling
mempengaruhi. Hubungan ini dikatakan suatu sistem karena memiliki
komponenkomponen dengan fungsi berbeda yang terkoordinasi dengan baik
sehingga masing-masing komponen terjadi hubungan timbal balik.
Komponen-komponen dalam ekosistem, yaitu komponen biotik (komponen
makhluk hidup), misalnya binatang, tumbuhan dan mikroba, sedangkan
komponen abiotik (komponen benda mati), misalnya air, udara, tanah, dan
energi.
Komponen-komponen penyusun ekosistem secara keseluruhan
mencakup komponen biotik dan abiotik. Organisme yang membentuk suatu
komunitas dan ekosistem merupakan satu kesatuan dan membentuk suatu
jaring-jaring kehidupan yang saling berhubungan dan kompleks.
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa
daratan.Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat
dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut. Bioma adalah
sekelompok hewan dan tumbuhan yang tinggal di suatu lokasi geografis
tertentu.
D. Prosedur Percobaan
1. Menentukan Ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
2. Mengamati komponen abiotik meliputi suhu udara, pencahayaan, angin
dan jenis/warna tanah
3. Mencatat data pada tabel dalam lembar kerja
4. Mengamati komponen biotik, meliputi makhluk hidup yang ada di sekitar
5. Mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dengan nama latinnya
6. Mencatat hewan yang ada, baik yang tetap maupun yang singgah, termasuk
hewan-hewan yang berukuran kecil
7. Mencatat data pada lembar kerja
8. Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua system
tersebut.

E. Hasil Pengamatan
Tabel
Komponen abiotik ekosistem darat alami
No Komponen abiotik Kondisi / keadaan
1. Pencahayaan Terang
2. Suhu udara 33°C
3. Kelembapan udara Lembab
4. Warna tanah Coklat tua
5. Angin Sepoi-sepoi

Tabel
Komponen biotik ekosistem darat alami
No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai

1. Pohon pisang Ulat Cacing


2. Rumput Belalang Semut
3. Pohon kelapa Tawon Cacing
Tabel
Komponen abiotik ekosisten darat buatan
No Komponen abiotik Kondisi / keadaan
1. Pencahayaan Terang
2. Suhu udara 33°C
3. Kelembapan udara Lembab
4. Warna tanah Coklat tua
5. Angin Sepoi-sepoi

F. Pertanyaan-pertanyaan
1. Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis
komponen biotik lebih banyak ? Mengapa demikian? Jelaskan secara
singkat!
Jawaban pertanyaan:
1. Komponen biotik pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan
ekosistem buatan. Karena ekosistem darat alami jumlah populasi, dan jenis
makhluk hidupnya tidak di kendalikan oleh manusia.

G. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa setiap
ekosistem memiliki komponen biotik dan abiotiknya sendiri. Kepadatan
populasi pada setiap ekosistem berbeda. Hubungan timbal balik antara
komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi pada alam. Hal ini sama
sekali tidak ada campur tangan manusia. Pertumbuhan komponen biotik dan
komponen abiotik yang terjadi di lingkungan sekolahan merupakan ekosistem
buatan. Dimana dalam ekosistem tersebut terdapat campur tangan manusia.

H. Kesimpulan
Ekosistem darat dan alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama,
pencahayaan, suhu udara, kelembapan udara, warna tanah, dan angin, hanya
berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat alami tidak di kendalikan
jumlah populasinya. Atau biasa di katakan penyusun ekosistem darat alami
lebih lengkap di bandingkan ekosistem darat buatan.

I. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman, DKK. (2021) Praktikum IPA Di SD, Banten: Universitas
Terbuka

J. Kesulitan Yang Dialami :


1. Kesulitan
Dalam melakukan kegiatan praktikum percobaan langsung
terhadap gerak pada tumbuhan yang menggunakan observasi langsung
terhadap alam terbuka. Kendala yang dialami bisa berupa cuaca yang tidak
menentu sehingga praktikum ini harus melihat cuaca yang ada apakah bisa
melakukan praktikum atau tidak.
2. Saran dan Masukan
Sebelum melaksanakan praktikum percobaan ekosistem darat,
harus melakukan observasi serta menyiapkan alat-alat yang mendukung
untuk melakukan praktikum.

K. Foto/Video Praktikum

Proses pengamatan
ekosistem darat secara
langsung di lingkungan
Mengamati rumput

LINK VIDEO PRAKTIKUM: https://youtu.be/7tCwYFttpF4


KEGIATAN PRAKTIKUM : EKOSISTEM PERAIRAN

A. Tujuan
Mengamati komponen-komponen yang terdapat dalam ekosistem perairan

B. Alat Dan Bahan


1. alat tulis
2. loup/kaca pembesar
3. barometer
4. thermometer
5. lingkungan sekitar

C. Landasan Teori
Ekosistem perairan merupakan ekosistem yang khas, dimana kondisi
fisika-kimia sangat dipengaruhi oleh berbagai aktivitas disekitar perairan.
Aktivitas tersebut selain memberikan keuntungan terhadap kehidupan
manusia juga dapat memberikan dampak yang negatif bagi ekosistem di
perairan seperti menurunnya kualitas perairan akibat pelepasan bahan-bahan
pencemar ke dalam perairan tersebut.

D. Prosedur Percobaan
1. Tentukan satu ekosistem perairan alam atau buatan yang ada disekitar
tempat tinggal atau sekolah tempat mengajar anda.
2. Amati komponen abiotiknya seperti pada percobaan 1 diatas. Catat semua
data pada tabel 2.5 dalam lebar kerja dibelakang modul ini.
3. Amati pula komponen biotiknya seperti pada percobaan 1 diatas. Catat
semua data pada tabel 2.6 dalam lebar kerja dibelakang modul ini.
4. Buat kesimpulan secara singkat.
E. Hasil Pengamatan
Tabel
komponen abiotik ekosistem perairan
NO Komponen abiotik Kondisi/Keadaan
1. Air Sedikit keruh
2. Udara Cukup
3. Cahaya Sangat keruh

Tabel
Komponen biotik ekosistem perairan
No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Lumut Ikan Lele Bakteri
2 Eceng Gondok Cacing Mikroba Lainnya
3 Kangkung

F. Pertanyaan-pertanyaan
Jelaskan menurut anda perbedaan apa yang tampak jelas antara ekosistem darat
pada percobaan 1 dengan ekosistem perairan
Jawaban pertanyaan:
Menurut saya perbedaan utama antara ekosistem darat dengan ekosistem
perairan adalah komponen abiotik utama ekosistem darat adalah tanah,
sedangkan komponen abiotik yang utama pada ekosistem perairan adalah air.

G. Pembahasan
Pada pengamatan diatas adalah pengamatan Ekosistem perairan
Buatan, yaitu kolam ikan. Maka komponen penyusunnya jauh lebih sedikit
dibandingkan dengan Ekosistem Perairan Alami yang ada di laut.
Komponen biotik pada ekosistem perairan dilaut jauh lebih kompleks,
ada berbagai jenis macam ikan dan spesies lainya.
Ekosistem perairan buatan umumnya hanya hewan-hewan air yang
dibudidayakan oleh pemiliknya untuk suatu alasan tertentu. Yang biasanya
untuk pemenuhan kebutuhan atau hanya sekedar hobi.

H. Kesimpulan
Ekosistem perairan buatan sangat terbatas jumlah komponen biotiknya.
Jika ekosistem darat komponen abiotik yang paling utama adalah tanah, maka
ekosistem perairan komponen abiotik yang paling utama adalah Air.

I. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman, DKK. (2021) Praktikum IPA Di SD, Banten: Universitas
Terbuka

J. Kesulitan Yang Dialami


1. Kesulitan
Dalam melakukan kegiatan praktikum percobaan langsung
terhadap gerak pada tumbuhan yang menggunakan observasi langsung
terhadap alam terbuka. Kendala yang dialami bisa berupa cuaca yang tidak
menentu sehingga praktikum ini harus melihat cuaca yang ada apakah bisa
melakukan praktikum atau tidak.
2. Saran dan Masukan
Sebelum melaksanakan praktikum ekosistem perairan, harus
melakukan observasi serta menyiapkan alat-alat yang mendukung untuk
melakukan praktikum.
K. Foto/Video Praktikum

Menentukan satu
ekosistem buatan disekitar

Mengamati komponen
abiotiknya yang meliputi
air, udara dan cahaya

AIR

UDARA
CAHAYA
Mengamati komponen
biotiknya

ECENG GONDOK

IKAN
CACING

KANGKUNG
LINK VIDEO PRAKTIKUM: https://youtu.be/IhAvARRRI-tE
KEGIATAN PRAKTIKUM : PENGARUH DETERJEN PADA
PERKECAMBAHAN

A. Tujuan
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan

B. Alat Dan Bahan


1. Sendok
2. Botol aqua ukuran 600 ml
3. Tissue
4. Kertas timah
5. Mistar
6. Kertas untuk label
7. Botol aqua ukuran 1,5 liter
8. Air
9. Deterjen serbuk 1 gram

C. Landasan Teori
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan
perkecambahan. Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan
perkembanmgan embrio. Proses perkecambahan dipengaruhi oleh cahaya,
suhu, dan oksigen.
Detergen merupakan campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk
membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi.
Dibanding dengan sabun, detergen mempunyai keunggulan antara lain
mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan
air. Deterjen biasanya mengandung Natrium Perborat, pewangi, pelembut,
Naturium Silikat, penstabil, enzim, dan zat lainnya agar fungsinya semakin
beragam. Pembuangan limbah ke sungai/sumber-sumber air tanpa treatment
sebelumnya, mengandung tingkat polutan organik yang tinggi serta
mempengaruhi kesesuaian air sungai untuk digunakan manusia dan
merangsang pertumbuhan alga maupun tanaman air lainnya. Selain itu
deterjen dalam badan air dapat merusak insang dan organ pernafasan ikan
yang mengakibatkan toleransi ikan terhadap badan air yang kandungan
oksigennya rendah menjadi menurun.

D. Prosedur Percobaan
1. Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, serta
control air ledeng. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia beri label
sebagai berikut.
a) label I = 100%
b) label II = 50%
c) label III = 25%
d) label IV = 12,5%
e) label V = 6,25%
f) label VI = 3,1%
g) label control= (air ledeng/PDAM)
2. Cara menyediakan larutan.
Cara membuat larutan untuk setiap konsentrasi pada praktikum ini dapat
dilihat pada cara menyediakan larutan pada percobaan 1: pengaruh
deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah (allium cepa).
3. Sediakan 6 gelas kimia lain, beri label kontrol, I, II, III, IV, V, dan IV.
Masing-masing diberi lingkaran kertas saring/kertas tisu (lihat gambar
2.1).
4. Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang
yang mengapung, sementara kacang hijau yang tenggelam yang digunakan
dalam percobaan ini (kacang hijau terpilih)
5. Dari kacang hijau terpilih, ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10
butir dalam larutan V, 10 butir dalam larutan IV dan 10 butir dalam larutan
kontrol (air ledeng/PDAM). biarkan rendaman selama 5 menit.
6. Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label sesuai. Atur yang
baik agar hilum mengarah ke bawah.
7. Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau tersebut dengan larutan
yang berlabel sama, kira-kira 100 ml.
8. tutup kelima gelas tadi dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya yang
dapat masuk.
9. Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam pada setiap pengamatan,
ukurlah panjang akar dengan mistar dari luar gelas piala. Kacang hijau
yang tidak tumbuh akarnya dianggap memiliki panjang akar = 0mm. Jika
pada pengamatan 2 hari (48 jam) tidak tumbuh akarnya (0 mm) dianggap
kacang hijau mati titik catatlah hasil pengamatan Anda pada lembar kerja
tabel 2.10 di belakang modul.
10. Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24
jam dan 48 jam (grafik 2.2) dengan menggunakan warna yang berbeda.
misal 24 jam jam dengan warna merah, 48 jam dengan warna hitam.

E. Hasil Pengamatan

Konsentrasi laruran deterjen


No. Hari ke-1 (24 jam)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% kontrol
1
0 0 0 5 6 6 15
2
0 0 0 6 4 7 10
3
0 0 0 6 3 3 11
4
0 0 0 5 6 7 3
5
0 0 0 5 5 7 16
6
0 0 0 0 10 9 10
7
0 0 0 0 5 5 7
8
0 0 0 0 0 7 8
9
0 0 5 0 0 5 8
10
3 4 3 0 0 0 0
Jumlah
3 4 8 27 39 56 88
Rata-rata
0.3 0.4 0.8 2.7 3.9 5.6 8.8
Konsentrasi laruran deterjen
No. Hari ke-1 (24 jam)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% kontrol
1 8 8 9 5 14 10 21
2 6 4 13 11 11 18 2
3 5 6 13 15 14 6 24
4 4 8 3 8 12 8 23
5 4 7 11 12 3 8 38
6 0 4 5 9 11 9 27
7 0 3 8 12 9 12 30
8 0 5 0 8 7 11 16
9 0 0 0 0 9 11 7
10 0 0 0 0 0 0 14
Jumlah 27 45 62 80 90 93 202
Rata-rata
2.7 4.5 6.2 8 9 9.3 20.2

250
konsen trasi larutan deter- konsen trasi larutan deter-
jen hari ke -1 ( 24 jam) jen hari ke -1 ( 24 jam) 50%
100% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 4 0.4
0.3 konsen trasi larutan de- konsen trasi larutan deter-
200 terjen hari ke -2 ( 48 jam) jen hari ke -2 ( 48 jam) 50%
100%
konsen trasi larutan deter- konsen trasi larutan deter-
jen hari ke -1 ( 24 jam) 25% jen hari ke -1 ( 24 jam)
150 0 0 0 0 0 0 0 0 5 3 8 0.8 12,5% 5 6 6 5 5 0 0 0 0 0
konsen trasi larutan deter- 27 2.7 konsen trasi larutan
jen hari ke -2 ( 48 jam) 25% deterjen hari ke -2 ( 48 jam)
12,5%
100 konsen trasi larutan deter- konsen trasi larutan deter-
jen hari ke -1 ( 24 jam) jen hari ke -1 ( 24 jam) 3,1%
6,25% 6 4 3 6 5 10 5 0 0 0 6 7 3 7 7 9 5 7 5 0 56 5.6
39 3.9 konsen trasi larutan konsen trasi larutan deter-
deterjen hari ke -2 ( 48 jam) jen hari ke -2 ( 48 jam) 3,1%
50 6,25%
konsen trasi larutan deter-
jen hari ke -1 ( 24 jam) kon-
trol 15 10 11 3 16 10 7 8 8
0 88 8.8 konsen trasi laru-
0 tan deterjen hari ke -2 ( 48
jam) kontrol

F. Pertanyaan-pertanyaan
1. Apa fungsi larutan 0 (kontrol)?
2. Apa kesimpulan anda bila pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang
mati?
3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup
dengan kertas timah?
Jawaban pertanyaan:
1. Fungsi larutan 0 ( kontrol): sebagai pembanding dengan onsentrasi larutan
deterjen dan sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang
paling baik dalam pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen
2. Juka pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang
hijau tersebut bukan bibit unggul (mandul)
3. Agar tidak terkena cahaya karema petumbuhan tumbuhan lebih cepat
dalam keadaan gelap

G. Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, pada hari pertama (24
jam) di larutan deterjen dengan konsentrasi 100% rata-rata panjang akar
kecambah adalah 0,3 cm dan terdapat 9 biji kacang hijau yang tidak
mengalami perkecambahan. Pada larutan 50% rata-rata panjangnya adalah
0,4 cm, larutan 25% rata-rata panjangnya adalah 0,8 cm. Larutan 12,5 % rata-
rata panjangnya adalah 2,7 cm, larutan 6,25% rata-rata panjangnya adalah 3,9
cm, dan larutan 3,1% rata-rata panjangnya adalah 5.6 cm. Sementara pada
larutan kontrol, dengan menggunakan air sumur sebagai pembanding,
panjang akar mencapai 8,8 cm.
Pada hari kedua, setelah 48 jam terdapat 5 kacang hijau yang tidak
mengalami perkecambahan an di larutan 100%. Tetapi semua kacang hijau
mengalami pertambahan panjang pada akarnya di semua jenis larutan.
Dimulai dari larutan 100% yang pada hari pertama 0,3 cm menjadi 2,7 cm,
larutan 50% dari 0,4 cm menjadi 4,5 cm, larutan 25% dari 0,8 cm menjadi 6,2
cm, larutan 12,5% dari 2,7 cm menjadi 8 cm, larutanmenjadi 8 cm, larutan
6,25% dari 3,9 cm menjadi 9 cm, larutan 3,1 % dari 5,6 cm menjadi 9,3 cm.
Sedangkan untuk larutan kontrol mengalami pertambahan dari 8,8cm menjadi
20,2 cm.

H. Kesimpulan
Setelah pengamatan yang kami lakukan, ternyata larutan deterjen
100% adalah larutan yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang
hijau yaitu rata-rata tidak mengalami pertumbuhan di hari pertama, dan
mengalami pertumbuhan yang sangat kecil di hari kedua . Sedangkan di air
kontrol kacang hijau mengalami pertumbuhan dengan cepat dan sempurna
rata-rata semuanya tumbuh di gari pertama dan kedua. Dari sini ternyata
pengaruh deterjen sangat tidak baik terhadap pertumbuhan terhadap
perkecambahan.

I. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman, DKK. (2021) Praktikum IPA Di SD, Banten: Universitas
Terbuka

J. Kesulitan Yang Dialami


1. Kesulitan yang dialami
a. Mendapatkan alat dan bahan praktikum seperti kertas saring, kertas
timah, dan gelas kimia.
b. Melakukan pengukuran akar kecambah karena bentuk akar yang
melingkar atau tidak lurus
2. Saran dan masukan
a. Kertas saring dapat diganti dengan menggunakan kertas tisu.
b. Untuk menghambat cahaya matahari, apabila tidak ada kertas timah
dapat ditutup dengan menggunakan kardus.
c. Pengukuran harus dilakukan dengan hati-hati agar kesalahan
pengukuran dapat diminimalisir.
K. Foto/Video Praktikum

Setelah 24 jam : 100%

Setelah 48 jam : 100%


LINK VIDEO PRAKTIKUM: https://youtu.be/rQeFVUnz6M
KEGIATAN PRAKTIKUM : UJI KARBOHIDRAT
A. Tujuan
Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat.

B. Alat Dan Bahan


1. Piring plastik 1 buah.
2. Pipet 1 buah.
3. Pisang 1 iris kecil.
4. Apel 1 iris kecil.
5. Nasi 2-3 butir.
6. Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil.
7. Tahu putih 1 iris kecil.
8. Margarin seujung sendok.
9. Biskuit 1 potong kecil.
10.Tepung terigu 1 sendok kecil.
11.Gula pasir 1 sendok kecil.
12.Kentang 1 iris kecil.
13.Kalium iodida 0,1 m 10 ml diganti dengan Betadine

C. Landasan Teori
Karbohidrat dapat menghasilkan kalori atau energi. Selain pada nasi
dan sagu, kandungan karbohidrat banyak dijumpai karbohidrat hanya dapat
diperoleh dari tumbuhan. Karbohidrat tersimpan dalam tubuh tumbuhan dan
merupakan hasil sintesis senyawa anorganik yang mengandung unsur-unsur
C, H, dan O menjadi senyawa organik.
Menurut Sunita (2009), fungsi dari karbohidrat antara lain :
1. Sebagai sumber energi, satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori
2. Pemberi rasa manis pada makanan, khususnya pada monosakarida dan
disakarida
3. Penghemat protein, jika karbohidrat makanan tidak tercukupi maka protein
akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi dengan mengalahkan
fungsi utamanya sebagai zat pembangun
4. Pengatur metabolisme lemak, karbohidrat akan menjegah terjadinya
oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan
keton berupa asam asetoasetat, aseton dan asam beta-hidro-butirat
5. Membantu mengeluarkan feses dengan cara mengatur gerak peristaltik
usus dan memberi bentuk pada feses.
Untuk mengetahui dan membuktikan ada tidaknya kandungan
karbohidrat dalam makanan dapat di uji dengan betadine, Bila makanan yang
kita tetesi betadine menghitam, maka makanan tersebut mengandung
karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan
karbohidratnya.
Amilum merupakan karbohidrat dari golongan polisakarida,
sedangkan glukosa merupakan karbohidrat dari golongan monosakarida.

D. Prosedur Percobaan
1. Semua pengamatan harus dicatat dan atau digambar langsung dalam
lembar kerja yang diperuntukkan bagi percobaan ini.
2. Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan
diuji di atas piring plastik seperti gambar berikut.
3. Tetesi satu persatu bahan makanan dengan 2-3 tetes betadin dalam
KI/Lugol. Perhatikan dan catat perubahan an warna pada bagian makanan
yang ditetesi betadin. Catatlah bahan yang diuji manakah yang
menunjukkan warna ungu biru setelah ditetesi larutan yodium.
4. Catat semua hasil pengamatan ke dalam lembar kerja dan buatlah
kesimpulan tentang zat-zat manakah yang mengandung amilum.
E. Hasil Pengamatan

Warna
Bahan Sebelum Sesudah
No
Makanan Diberi Diberi Keterangan
Yodium Yodium
1 Pisang Kekuningan Cokelat Non
Keemasan Karbohidrat
2 Apel Putih Cokelat Non
Keemasan Karbohidrat
3 Nasi Putih Biru Tua Karbohidrat

4 Telur Rebus Putih Cokelat Non


(Bagian Putih) Keemasan Karbohidrat
5 Tahu Putih Putih Cokelat Non
Keemasan Karbohidrat
6 Margarin Kuning Cokelat Non
Keemasan Karbohidrat
7 Biskuit Cokelat Ungu Kebiruan Karbohidrat

8 Tepung Terigu Putih Biru Tua Karbohidrat

9 Gula Pasir Putih Cokelat Non


Keemasan Karbohidrat
10 Kentang Kuning Ungu Kebiruan Karbohidrat

F. Pertanyaan-pertanyaan
1. Perhatikan bahan makanan nasi tepung terigu kentang dan gula pasir.
Setelah diberi larutan, betadin, apakah semuanya menunjukkan warna biru
ungu? Jika tidak, mengapa. Bukankah semua bahan makanan tersebut
termasuk golongan karbohidrat? Jika ya, jelaskan mengapa?
2. Mengapa ada bahan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang tidak
setelah ditetesi larutan betadin?
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang
termasuk sumber karbohidrat?
4. Simpulan apa yang dapat dibuat dari hasil percobaan ini?
Jawaban Pertanyaan:
1. Tidak, karena dari bahan-bahan makanan tersebut di atas setelah ditetesi
dengan larutan yodium tidak semuanya berubah warna menjadi biru, ungu,
atau hitam. Ada beberapa yang coklat, putih kekuningan, dan ada pula
yang tetap seperti warna semula.
2. Karena dari bahan makanan terssebut ada yang mengandung karbohidrat
dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat.
3. nasi, biscuit, tepung terigu, dan tepung terigu.
4. Kita dapat mengetahui bahan-bahan yang mengandung amilum dan yang
tidak, dan kita tahu bahan yang mengandung amilum itu tidak semua sama
kandungan amilumnya dari bahan yang satu dengan yang lainnya. Ketika
bahan yang mengandung Amilum warnya berubah menjadi Biru
keunguan.

G. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan betadine yang digunakan
untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :
1. Pisang
Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil di tetesi
dengan betadine tidak menghasilkan warna ungu kebiruan melainkan
warna coklat keemasan. Hal itu berarti pisang tidak mengandung
karbohidrat (amilum).
2. Apel
Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang diiris kecil ditetesi
dengan betadine tidak menghasilkan warna ungu kebiruan melainkan
warna coklat keemasan. Hal itu menunjukkan bahwa apel tidak
mengandung karbohidrat (amilum).
3. Nasi
Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi yang ditetesi dengan
betadine berubah warna ungu pekat / menjadi biru kehitaman. Hal itu
menunjukkan bahwa nasi mengandung karbohidrat (amilum).
4. Telor Rebus (bagian putihnya)
Uji karbohidrat (amilum), putih telur yang diiris kecil ditetesi
dengan betadine menghasilkan warna Cokelat Keemasan. Hal itu berarti
tidak menunjukkan bahwa putih telur tidak mengandung karbohidrat
(amilum), karena bila memiliki karbohidrat (amilum), setelah di uji
seharusnya memiliki warna biru kehitaman / hitam / ungu.
5. Tahu Putih
Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan
betadine menghasilkan warna Cokelat Keemasan. Hal itu menunjukkan
bahwa tahu tidak mengandung karbohidrat (amilum).
6. Margarin
Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan betadine
tidak berubah warna. Hal itu menunjukkan bahwa margarin tidak
mengandung karbohidrat (amilum).
7. Biskuit
Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil ditetesi
dengan betadine berubah warna menjadi Ungu Kebiruan. Hal itu
menunjukkan bahwa biskuit mengandung karbohidrat (amilum).
8. Tepung Terigu
Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan betadine
berubah warna menjadi biru tua. Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji
mengandung karbohidrat (amilum).
9. Gula pasir
Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan betadine
berubah warna menjadi Cokelat Keemasan. Hal itu menunjukkan bahwa
gula pasir tidak mengandung karbohidrat (amilum).
10 Kentang
Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan
lugol berubah warna menjadi Ungu Kebiruan . Hal itu menunjukkan
bahwa kentang mengandung karbohidrat (amilum).

H. Kesimpulan
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh
bahan-bahan makanan ( pisang, apen, nasi, telur rebus-putihnya, tahu,
margarine, biskuit, tepung terigu, gula pasir, dan kentang) yang ditetesi
dengan larutan yodium/reagen lugol maka ada beberapa bahan yang
teridentifikasi mengandung karbohidrat dan ada pula yang tidak mengandung
karbohidrat seperti sebagai berikut :
Yang mengandung karbohidrat : nasi, biskuit, tepung terigu, dan
kentang.
Yang tidak mengandung karbohidrat : pisang, apel, telur rebus
(putihnya), tahu, margarin, dan gula pasir.

I. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman, DKK. (2021) Praktikum IPA Di SD, Banten: Universitas
Terbuka
Sunita. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia

J. Kesulitan Yang Dialami: Saran dan Masukan


5) Kesulitan
Dalam melakukan kegiatan praktikum percobaan langsung
terhadap uji karbohodrat yang menggunakan observasi langsung terhadap
bahan-bahan. Kendala yang dialami berupa sulitnya menemukan cairan
kalium iodida, sehingga kami mencari alternatif lain berupa betadine.
2) Saran dan Masukan
Sebelum melaksanakan praktikum percobaan uji karbidrat, harus
melakukan observasi serta menyiapkan alat-alat yang mendukung untuk
melakukan praktikum. Sebagai pengganti kalium iodida yaitu betadine.

K. Foto/Video Praktikum

Alat dan bahan praktikum uji


karbohidrat

Proses praktikum uji karbohidrat


Hasil akhir setelah di tetesi
betadine

LINK VIDEO PRAKTIKUM UJI KARBOHIDRAT :


https://youtu.be/e_LKquPiYp4
KEGIATAN PRAKTIKUM : STRUKTUR SISTEM PENCERNAAN

A. Tujuan
Dapat mengurutkan bagian-bagian dari sistem pencernaan.

B. Alat Dan Bahan


1. Gambar system pencernaan
2. Alat tulis

C. Landasan Teori
Sistem pencernaan manusia adalah sebuah sistem penting yang
membantu manusia dalam mencerna makanan dan minuman yang
dikonsumsinya menjadi zat yang lebih mudah dicerna oleh tubuh dan diambil
berbagai kandungan penting di dalamnya yang bermanfaat untuk organ dalam
dan bagian tubuh secara keseluruhan.

D. Prosedur Percobaan
1. Perhatikan gambara sistem pencernaan
2. Urutkan sistem pencernaan mulai dari mulut
3. Tulis bagian bagiannya pada lembar kerja
4. Simpukan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?

E. Hasil Pengamatan
Bagian Bagian utama saluran pencernaan pada manusia adalah:
1. Rongga mulut
2. Kerongkongan
3. Lambung
4. Usus besar
5. Usus halus
6. Anus
Ada juga bagian-bagian kelenjar pencernaan yaitu:
1. kelenjar ludah
2. hati
3. pankreas

F. Pertanyaan-pertanyaan
1. Sebutkan Bagian dari system pencernaan yang mengeluarkan enzim?
2. Enzim apa saja yangdihasilkan oleh organ tersebut?
3. Enzim-enzim tersebut dapat mengubah zat makanan apa saja dan menjadi
apa? Uraikan dengan jelas!
Jawaban pertanyaan:
1. Mulut, lambung, usus halus
2. a. Mulut : lipase lingual, amylase saliva, lisozim, haptocorrin
b. Lambung : pepsin, Asam Klorida (HCL), factor intrinsic (IF), mucin,
gastrin, lipase lambung
c. Usus halus : secretin, cholecystokinin (CCK), gastrin inhibitory peptide
(GIP), motilin, somastin.
3. a. Enzim pepsin berfungsi mengubah protein menjadi pepton.
b. enzim renin berfungsi mengendapkan protein susu.
c. enzim tripsin berfungsi protein menjadi asam amino.
d. enzim amilase berfungsi zat tepung menjadi menjadi gula (glukosa).
e. enzim lipase berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak.

G. Pembahasan
Alat-alat pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Saluran pencernaan terdiri atas mulut, pharynk, esophagus,
lambung, usus halus, usus besar, dan berakhir pada anus.
1. Rongga Mulut
Mulut adalah bagian terdepan dari sistem pencernaan manusia.
Mulut dianggap sebagai pintu bagi makanan dan minuman yang telah
konsumsi untuk masuk dan diteruskan kepada sistem pencernaan
selanjutnya. Di dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam
proses pencernaan, yaitu:gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Dan di
dalam ronggga mulut, makanan menggalami pencerrnaan secara mekanik
dan kimiawi.
2. Bagian Kerongkongan (Esofagus)
Pangkal saluran pencernaan, berbentuk sebuah tabung berotot yang
panjangnya 25 cm,dimulai dari farink sampai pintu masuk kardiak
lambung di bawah. Esophagus memiliki fungsi sebagai penghantar
makanan dari farynk ke lambung.
Kerongkongan ( esofagus ) merupakan saluran penghubung antara
rongga mulut denganlambung, kerongkongan berfungsi sebagai jalan
makanan yang telah di kunyah menujulambung, jadi, pada kerongkongan
tidak terjadi proses pencernaan.
Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang
sehingga dapatmendorong makanan masuk ke dalam lambung, gerak
kerongkongan ini di sebut gerakperistalis. Gerak peristalis merupakan
gerak kembang kempis kerongkongan untukmendorong makanan ke
dalam lambung
3. Bagian Lambung
Lambung (fentrikulus) merupakan kantung besar yang terletak
disebelah kiri rongga perut. Lambung sering pula disebut perut besar atau
kantung nasi.
Lambung terdiri dari 3 bagian yaitu bagian atas (kardiak), bagian
tengah yang membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus). Kardiak
berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus
berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung kardiak
dan pilorus terdapat klep ( sfigter ) yang mengatur masuk dan keluarnya
makanan ke dalam dari lambung.
Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar,
memanjang, dan menyerong. Otot-otot tersebut menyebabkan lambung
berkontraksi. Akibatnya kontraksi otot lambung, makanan teraduk dengan
baik sehingga akan bercampur merata dengan getah lambung. Hal ini
menyebabkan makanan didalam lambung berbentuk seperti bubur.
Dinding lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi
sebagai kelenjar pencernaan yang menghasilkan getah lambung. Getah
lambung mengandung air lendir (musin), asam lambung, enzim renim, dan
enzim pepsinogen. Getah lambung bersifat asam karena banyak
mengandung asam lambung.
4. Bagian Usus Halus
Usus Halus memiliki beberapa bagian, diantaranya adalah usus dua
belas jari, usus kosong dan usus penyerapan. Ada banyak proses kimia
yang terjadi pada usus halus, karena di dalam usus halus juga
memproduksi berbagai macam enzim yang dapat mengubah beberapa zat
makanan menjadi kandungan yang dibutuhkan tubuh agar lebih mudah
diserap.
5. Bagian Usus Besar
Usus besar atau kolon memiliki panjang ± 1 meter dan terdiri atas
kolon ascendens, kolon transversum, dan kolon descendens. Di antara
intestinum tenue (usus halus) dan intestinum crassum (usus besar) terdapat
sekum (usus buntu). Pada ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang
disebut appendiks (umbai cacing) yang berisi massa sel darah putih yang
berperan dalam imunitas.
Makanan yang tidak dicerna diusus halus, misalnya selulosa bersama
dengan lendir akan menuju keusus, besar menjadi fases. Dalam usus besar
juga terdapat bakteri escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses
pembusukan sisa makanan. Bakteri e.coli juga menghasilkan vitamin K.
Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah.
6. Rektum dan Anus
Rektum adalah bagian paling ujung dari usus besar. Rektum inilah
yang disebut sebagai jalur yang akan dilalui kotoran menuju ke tempat
pembuangan terakhirnya yaitu anus. Pada saat kotoran memasuki rektum
maka itu berarti tempat penyimpanan kotoran yang berada di atasnya
sudah penuh dan pada saat itulah seseorang akan merasakan sakit perut
serta keinginan untuk buang air besar. Sedangkan anus seperti yang kita
semua ketahui merupakan lubang dimana kotoran akan dikeluarkan dari
dalam tubuh untuk dibuang.
Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri atas kelenjar ludah, hati, dan
pankreas.
1. kelenjar ludah
Kelenjar ludah dapat menghasilkan enzim ptyalin, yang dapat
mengubah makanan yang mengandung zat karbohidrat menjadi gula
sederhana.
2. hati
Kelenjar hati merupakan kelenjar pencernaan terbesar manusia
berwarna merah kecoklatan. Dalam hati terdapat kantung empedu yang
berfungsi sebagai penamping cairan sebelum disalurkan untuk mencerna
makanan yang terbuat dari sel-sel darah merah yang telah matiatau rusak.
3. pankreas
Kelenjar pankreas terletak dekat lambung dan usus halus. Pancreas
dapat menghasilkan enzim yang dipengaruhi oleh hormone skretin yang
diperoleh oleh usus 12 jari.

H. Kesimpulan
Urutan bagian-bagian dari sistem pencernaan terdiri dari saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri dari mulut,
esophagus, lambung, usus halus, usus besar, dan berakhir pada anus.
Sedangkan kelenjar penceraan terdiri dari kelenjar ludah, hati dan pankreas.
Sistem Pencernaan Manusia dimulai dari Proses memasukan makanan
ke dalam mulut (Injesti), Proses mengubah makanan menjadi kecil dan
lembut (dikunyah) oleh gigi (Pencernaan mekanik), Proses mengubah
molekul makanan kompleks menjadi sederehana oleh enzim, asam, ‘bile’ dan
air (Pencernaan Kimiawi). Penyerapan Nutrisi dan Pembuangan Kotoran
(Proses Penyingkiran).
I. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman, DKK. (2021) Praktikum IPA Di SD, Banten: Universitas
Terbuka
J. Kesulitan Yang Dialami: Saran dan Masukan
1) Kesulitan
Dalam melakukan kegiatan praktikum struktur system pencernaan
yang menggunakan observasi langsung terhadap gambar sistem
pencernaan. Kendala yang dialami berupa tidak tersedia gambar tentang
struktur system pencernaan tersebut. Kebanyakan gambar yang
ditemukan berukuran kecil, dan terlihat kecil gambar tersebut di video.
Sulitnya pengambilan gambar dan melihat secara dekat dengan sesuatu
yang kita amati.

2) Saran dan Masukan


Sebelum melaksanakan praktikum percobaan system pencernaan,
harus melakukan observasi serta menyiapkan alat-alat yang mendukung
untuk melakukan praktikum.

K. Foto/Video Praktikum
Gambar mulut sebagai
saluran pencernaan yang
pertama

Saluran pencernaan yang


kedua yaitu
kerongkongan
Saluran pencernaan yang
ketiga yaitu lambung
LINK VIDEO PRAKTIKUM : https://youtu.be/_KgqZ_ss7eA
KEGIATAN PRAKTIKUM : GAYA LISTRIK STATIS

A. Tujuan
1. Untuk mengetahui adanya gaya listrik statis.
2. Untuk membuktikan adanya gaya listrik statis.

B. Alat Dan Bahan


1. sisir
2. Potongan-potongan kecil kertas
3. Rambut seseorang yang agak tebal dan kering

C. Landasan Teori
Gaya listik adalah tarikan/dorongan yang ditimbulkan oleh benda-
benda yang bermuatan listrik. Ada 2 jenis muatan litrsik, yaitu : muatan listrik
positif dan muatan listrik negatif. Kekekalan muatan listrik menyatakan
bahwa jika sejumlah muatan listrik dengan jenis tertentu dihasilkan dalam
suatu proses maka sejumlah listrik bermuatan lawan jenisnya dihasilkan,
sehingga jumlah muatan neto suatu sistem terisolasi adalah nol.
Teori Listrik dibagi menjadi dua yaitu, listrik statis dan listrik
dinamis. Listrik statis adalah listrik yang tidak mengalir atau listrik yang
muatan-muatan listriknya berada dalam keadaan diam. Listrik statis
merupakan bentuk listrik yang dihasilkan bila beberapa benda digosokkan
satu sama lain. Sedangkan listrik dinamis adalah muatan-muatan arus listrik
yang bergerak dan menghasilkan arus listrik. Peristiwa ini terjadi karena
proses pemberian muatan secara induksi (digosokkan) kepada isolator.
Kebanyakan atom atau molekul netral pusat muatan positif berimpit dengan
muatan negatif. Ketika isolator didekati oleh benda bermuatan positif, pusat
muatan negatif ditarik mendekati benda bermuatan positif. Ini menghasilkan
muatan lebih negatif pada sisi yang berdekatan dengan pemberi muatan.
Gejala ini dikenal dengan sebutan polarisasi. Pada keadaan ini muatan benda
berlawanan jenis dengan polaritas muatan induksi isolator. Muatan yang
berbeda jenis menghasilkan gaya tarik menarik sehinga isolator dapat
menempel pada benda bermuatan listrik.

D. Prosedur Percobaan
1. Gosokan penggaris plastik plastik ke rambut.
2. Kemudian dekatkan penggaris plastik itu ke potongan-potongan kertas
kecil.
3. Amati apa yang terjadi.
4. Catat semua hasil pengamatan pada lembar kerja dan buatlah kesimpulan
tentang gaya listrik statis.

E. Hasil Pengamatan
Penggaris dapat menarik potongan-potongan kertas karena semua
benda-benda tersebut bermuatan listrik. Muatan listrik tersebut berada dalam
keadaan diam (statis), oleh karena itulah disebut sebagai listrik statis. Listrik
statis merupakan energi yang dimiliki oleh benda bermuatan listrik.
No Keadaan penggaris Keadaan kertas
1 Netral sebeum digosok Diam tak bergerak
rambut
2 Sesudah digosok ke rambut Bergerak/tertarik ke arah
penggaris

F. Pertanyaan-pertanyaan
1. Pada kegiatan A, gaya apakah yang menyebabkan potongan kertas tertarik
oleh sisir plastik yang digosokkan dengan rambut kering?
Jawaban pertanyaan:
1. Pada kegiatan A, gaya yang menyebabkan potongan kertas tertarik oleh
sisir plastik yang digososkkan pada rambut kering adalah gaya listrik statis
G. Pembahasan
Untuk mengetahui adanya gaya listik statis, maka kita melakukan
percobaan dengan penggaris plastik, rambut kering dan agak tebal dan
potongan-potongan kertas. Setelah kita gosokkan atau kita penggaris rambut
yang agak tebal dengan penggaris plastik, kemudian kita dekatkan dengan
potongan-potongan kertas, maka yang terjadi adalah potongan-potongan
kertas akan tertarik kearah penggaris plastik tersebut. Hal itu disebabkan
karena penggaris plastik sudah mengandung /bermuatan gaya kelistrikan. 
Adanya gaya kelistrikan inilah yang membuat benda plastik dapat menarik
potongan-potongan kertas atau benda-benda kecil lainnya. Akan tetapi,
tarikan tersebut hanya berlangsung sementara (sebentar), hal itu terjadi karena
benda plastik menjadi tidak bermuatan listrik lagi.
Gaya apakah yang menyebabkan potongan kertas tertarik oleh
penggaris plastik yang digosokkan dengan rambut kering?
Jawab: gaya listrik statis.

H. Kesimpulan
Penggaris plastik setelah digunakan untuk menyisir rambut kering,
lalu didekatkan pada potongan kertas kecil-kecil, maka kertas tersebut akan
tertarik dan menempel pada penggaris. Hal ini terjadi karena gesekan
penggaris dengan rambut mampu menghasilkan gaya listrik statis. Gaya
listrik statis inilah yang menyebabkan potongan kertas tertarik dan menempel
pada ketas.

I. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman, DKK. (2021) Praktikum IPA Di SD, Banten: Universitas
Terbuka

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran Dan Masukan


1. Kesulitan
Pada praktikum gaya listrik statis kesulitan yang ditemukan yaitu
kertas sulit menempel pada sisir.

2. Saran dan Masukan


Katika melakukan praktikum gaya listrik statis gosoklah sisir pada rambut
cukup lama supaya kertas dapat menempel pada sisir. Dan gunakan sisir
yang lebih tipis.

K. Foto/Video Praktikum

MENYISIR RAMBUT

MENDEKATKAN SISIR
PLASTIK KE POTONGAN-
POTONGAN KERTAS
KECIL

LINK VIDEO PRAKTIKUM: https://youtu.be/2HUIsWJDSG4


KEGIATAN PRAKTIKUM : GAYA MAGNET

A. Tujuan
1. Untuk mengetahui bahwa magnet dapat menarik benda-benda tertentu
2. Untuk mengetahui jenis-jenis benda yang dapat ditarik magnet

B. Alat Dan Bahan


1. Magnet batang
2. Jarum jahit
3. Alumunium
4. Seng
5. Seutas benang jahit
6. Potongan plastik
7. Potongan kertas
8. Statif

C. Landasan Teori
Magnet berasal dari kata “magnesia” yang artinya nama sebuah
daerah kecil di Asia. Dahulu, di tempat itulah orang pertama kali menemukan
batu yang mampu menarik besi. Batu itu kemudian di namakan magnet.
Magnet tersebut tergolong magnet alam. Setelah manusia menguasai
teknologi, maka dibuat magnet buatan. Berbagai benda dapat ditarik oleh
magnet tersebut. Tetapi hanya benda-benda tertentu yang mampu ditarik oleh
magnet.
Magnet dapat menarik benda-benda yang terbuat dari logam tertentu,
seperti besi, nikel, dan kobalt. Sedangkan benda lain tidak dapat ditarik oleh
magnet karena tidak mengandung salah satu dari logam tersebut.

D. Prosedur Percobaan
1. Dekatkan magnet batang dengan bahan yang tersedia tetapi tidak sampai
bersentuhan.
2. Amati apa yang terjadi.
3. Masukan data dalam tabel  pengamatan.

E. Hasil Pengamatan
Tabel
Data Hasil Pengamatan
No Magnet Bahan Tertarik / Tidak tertarik
1 Magnet Jarum Tertarik
2 Magnet Aluminium Tidak tertarik
3 Magnet Seng Tertarik
4 Magnet Benang jahit Tidak tertarik
5 Magnet Plastik Tidak tertarik
6 Magnet Kertas Tidak tertarik

F. Pertanyaan-pertanyaan
1. Pada kegiatan B, mengapa benda-benda logam yang kecil dapat ditarik
magnet batang?
Jawaban pertanyaan:
1. Pada kegiatan B, benda-benda logam yang kecil dapat ditarik oleh magnet
batang karena benda-benda tersebut terbuat dari besi atau baja, nikel dan
kobalt.

G. Pembahasan
Untuk mengetahui bahan-bahan apa saja yang bisa/tidak tertarik oleh
magnet, maka kita lakukan percobaan seperti di atas. Hasil dari data
pengamatan tersebut dapat kita ketahui bahwa jarum jahit dan seng tertarik
oleh magnet. Sedangkan aluminiun, benang jahit, plastik, dan kertas tidak
tertarik oleh magnet. Jarum jahit dan seng tertarik mendekati magnet yang
kita dekatkan .
Mengapa benda-benda logam yang kecil dapat ditarik oleh magnet
batang ?
Jawab : karena benda-benda kecil tersebut mengandung sifat
megnetis, sehingga jika didekatkan dengan magnet batang, maka akan tertarik
mendekati magnet batang tersebut.

H. Kesimpulan
Setelah kita melakukan percobaan dan mengetahui hasilnya, maka
dapat kita simpulkan bahwa magnet dapat menarik benda-benda tertentu yang
terbuat dari besi, nikel dan kobalt yang disebut benda magnetik. Sedangkan
benda-benda yang lain tidak tertarik oleh magnet dan disebut benda
nonmagnetik.

I. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman, DKK. (2021) Praktikum IPA Di SD, Banten: Universitas
Terbuka

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran Dan Masukan


1. Kesulitan
Dalam praktikum gaya magnet, saya sulit menemukan magnet batang.

2. Saran dan Masukan


Ketika ingin melakukan praktikum gaya magnet, terlenih dahulu harus
menyiapkan alat dan bahan

K. Foto/Video Praktikum
ALAT DAN BAHAN

MAGNET DAN ALUMINIUM

MAGNET DAN SENG

MAGNET DAN BENANG


MAGNET DAN PLASTIK

MAGNET DAN KERTAS

LINK VIDEO PRAKTIKUM: https://youtu.be/2HUIsWJDSG4


KEGIATAN PRAKTIKUM : GAYA GESEK

A. Tujuan
Untuk mengetahui adanya gaya gesek suatu benda (balok).

B. Alat Dan Bahan


1. Meja kayu
2. Neraca pegas 1 buah
3. Balok kayu dengan 4 bahan sisi berbeda (kayu, plastik mika, busa, dan kain
wool)

C. Landasan Teori
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah
kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah
benda bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud di sini tidak harus
berbentuk padat, melainkan dapat pula berbentuk cair, ataupun gas. Gaya
gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya gesek statis dan
kinetis, sedangkan gaya antara benda padat dan cairan serta gas adalah gaya
Stokes.

D. Prosedur Percobaan
1. Letakkan sebuah balok kayu di atas meja kayu.
2. Kaitkan ujung neraca pegas pada balok.
3. Tariklah neraca pegas ke kanan perlahan – lahan dan catat penunjukan
pada skala neraca pegas (saat balok mulai bergerak).
4. Tarik terus sampai balok bergerak dan catat berapa gaya yang diperlukan
untuk bergerak.
5. Ulangi langkah di atas dengan mengganti alas menggunakan sisi yang
berbeda. Catatlah perbedaan gaya yang ditunjukkan skala neraca pegas.
E. Hasil Pengamatan
Tabel
Data Hasil Pengamatan
No. Keadaan balok Penunjukkan neraca pegas (Newton)
Alas kayu Alas mika Alas busa Alas wool
1 Sebelum 0 0 0 0
bergerak
2 Saat bergerak 0,6 0,3 0,7 0,4
3 Sesudah 0,4 0,2 0,5 0,3
bergerak

F. Pertanyaan-pertanyaan
1. Pada kegiatan C, kenapa balok di atas meja hanya dapat ditarik dengan
gaya tertentu?
Jawaban pertanyaan:
1. Pada kegiatan C, balok diatas meja hanya dapat ditarik dengan gaya gesek
karena semakin besar/luas benda yang bergesekan semakin besar pula
gaya gesek yang ditimbulkan berarti gerak benda semakin terhambat.

G. Pembahasan
Pada saat balok kayu ditarik oleh neraca pegas dengan gaya yang kecil,
balok kayu belum bergerak karena adanya gaya gesek antara kubus dan
permukaan meja yang melawan gaya tarik.
Pada saat dibandingkan manakah yang lebih mudah menarik balok
kayu yang permukaannya kasar atau yang permukaanya halus, ternyata balok
kayu yang permukaanya kasar lebih mudah ditarik dari pada balok kayu yang
permukaanya halus.
Kenapa balok di atas meja hanya bisa ditarik dengan gaya tertentu?
Balok di atas meja hanya dapat ditarik dengan gaya gesek karena semakin
besar/luas benda yang bergesekan semakin besar pula gaya gesek yang
ditimbulkan berarti gerak benda semakin terhambat.
H. Kesimpulan
1. Gaya gesek terdapat pada dua benda yang saling bersentuhan.
2. Gaya gesek memiliki arah berlawanan dengan arah gerak benda.
3. Gaya gesek makin besar jika permukaan benda yang bersentuhan kasar
dan gaya gesek berkurang jika permukaan benda yang bersentuhan licin.

I. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman, DKK. (2021) Praktikum IPA Di SD, Banten: Universitas
Terbuka

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran Dan Masukan


1. Kesulitan
Dalam melakukan kegiatan praktikum percobaan langsung
terhadap gaya gesek yang menggunakan observasi langsung terhadap
balok. Kendala yang dialami yaitu sulitnya menemukan neraca pegas.
2. Saran dan Masukan
Sebelum melaksanakan praktikum gaya gesek, harus melakukan
observasi serta menyiapkan alat-alat yang mendukung untuk melakukan
praktikum.

K. Foto/Video Praktikum

Proses praktikum gaya gesek

LINK VIDEO PRAKTIKUM: https://youtu.be/2HUIsWJDSG4


KEGIATAN PRAKTIKUM : GAYA PEGAS

A. Tujuan
Untuk mengetahui adanya gaya pegas.

B. Alat Dan Bahan


1.   Karet Gelang
2.   Penggaris
3.   Beban 20 gr
4.   Statif

C. Landasan Teori
Bila sebuah benda diregangakan oleh gaya, maka panjang benda akan
bertambah. Panjang atau pendeknya pertambahan panjang benda tergantung
pada elastisitas bahan dari benda tersebut dan juga gaya yang diberikannya.
Apabila benda masih berada dalam keadaan elastis (batas elastisitasnya belum
dilampaui), beradasarkan hukum Hooke pertambahan panjang (∆x)  sebanding
dengan besar gaya F yang meregangkan benda. Asas ini berlaku juga bagi
pegas heliks, selama batas elastisitas pegas tidak terlampaui (Umar, 2008).
Jika gaya yang bekerja pada sebuah pegas dihilangkan, pegas tersebut
akan kembali pada keadaan semula. Robert Hooke, ilmuwan berkebangsaan
Inggris menyimpulkan bahwa sifat elastis pegas tersebut ada batasnya dan
besar gaya pegas sebanding dengan pertambahan panjang pegas. Dari
penelitian yang dilakukan, didapatkan bahwa besar gaya pegas pemulih
sebanding dengan pertambahan panjang pegas.

D. Prosedur Percobaan
1.   Seutas karet gelang digantungkan pada statif.
2.   Sebuah beban digantungkan pula pada ujung karet yang satunya lagi.
3.   Beban ditarik ke bawah kemudian dilepaskan.
E. Hasil Pengamatan
Karet gelang yang diberi beban bila ditarik ke bawah selama beberapa
kali akan bergerak kembali ke atas. Hal ini di sebabkan oleh kelenturan dan
gaya dorong yang ada pada karet gelang yang menimbulkan gaya pegas.

F. Pertanyaan-pertanyaan
1. Pada kegiatan D, apa yang menyebabkan benda yang digantung pada karet
gelang bila ditarik ke bawah kembali ke atas?

Jawaban pertanyaan:
1. Pada kegiatan D, yang menyebabkan benda yang digantung pada karet
gelang bila ditarik kebawah kembali keatas adalah karena gaya pegas.

G. Pembahasan
Dari hasil pengamatan gaya yang terjadi adalah gaya pegas, karena
karet gelang tersebut kembali ke bentuk semula (karet gelang merupakan
benda yang elastic). Bila suatu benda di kenai sebuah gaya dan kemudian gaya
tersebut di hilangkan, maka benda akan kembali ke bentuk semula, berarti
benda itu adalah benda elastis. Namun pada umumnya benda bila dikenai gaya
tidak dapat dikembalikan ke bentuk semula walaupun gaya yang bekerja
sudah hilang. Benda seperti ini disebut benda plastis. Jadi benda elastic yang
kembali kebentuk semula mempunyai gaya pegas sedangkan benda plastis
tidak mempunyai gaya pegas.
Apa yang menyebabkan benda yang digantung pada karet gelang bila
ditarik ke bawah akan kembali ke atas?
Karena adanya gaya pegas pada benda elastis, yaitu karet gelang.

H. Kesimpulan
Pada kegiatan, yang menyebabkan benda yang digantung pada karet
gelang bila ditarik kebawah kembali keatas adalah karena gaya pegas.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, ternyata semakin besar
gaya yang bekerja pada suatu pegas, maka semakin besar pula pertambahan
panjangnya. Hal ini juga dipengaruhi oleh besarnya massa benda yang
mempengaruhi besarnya gaya tarik pegas. Di mana gaya tarik pegasnya
berbanding lurus dengan massa benda. Besarnya konstanta pegas tergantung
dari pada jenis pegas yang bekerja.
Karet gelang yang diberi beban bila ditarik ke bawah selama beberapa
kali lalu ke kanan dan ke kiri. Hal ini di sebabkan oleh kelenturan dan gaya
dorong yang ada pada karet gelang yang menimbulkan gaya pegas

I. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman, DKK. (2021) Praktikum IPA Di SD, Banten: Universitas
Terbuka

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran Dan Masukan


1. Kesulitan
Dalam praktikum gaya pegas, kesulitan yang ditemukan yaitu sulitnya
membuat statis dan beban.
2. Saran dan Masukan
Ketika melakukan praktikum gaya pegas, kita bisa mengganti statif dengan
bahan seadanya seperti tripod kamera, dan mengganti beban dengan
apapun yang beratnya sama dengan beban yang dibutuhkan

K. Foto/Video Praktikum

PRAKTIKUM GAYA
PEGAS
LINK VIDEO PRAKTIKUM: https://youtu.be/2HUIsWJDSG4
KEGIATAN PRAKTIKUM : GAYA BERAT

A. Tujuan
Untuk mengetahui adanya gaya berat pada benda untuk bergerak.

B. Alat Dan Bahan


1. Karet gelang
2. Penggaris
3. Beban (benda bermassa 50 gr, 100 gr, 150 gr, 200 grdan 250 gr)
4. Statif

C. Landasan Teori
Gaya berat (gaya gravitasi) adalah suatu gaya yang bersifat menarik
suatu benda menuju benda lain. Segala benda dapat jatuh ke bumi karena
bumi menarik benda tersebut. Gaya tarik bumi dinamakan gaya gravitasi
bumi. Benda jatuh bebas disebabkan oleh gaya gravitasi bumi.

D. Prosedur Percobaan
1. Ambil seutas karet gelang, gantungkan salah satu ujungnya pada statif.
2. Ukur panjang karet gelang mula-mula.
3. Gantungkan pula sebuah beban pada ujung karet gelang.
4. Ukur panjang karet gelang.
5. Ulangi mengukur panjang karet gelang setiap penggantian beban yang
lebih besar (5 macam beban).
6. Tulislah hasil pengukuran pada tabel pengamatan.

E. Hasil Pengamatan
Panjang karet gelang mula-mula: 6,5 cm
Tabel
Hasil Pengamatan gaya berat

No Massa beban (gr) Panjang karet gelang (cm)

1 50 6,5

2 100 9,5

3 150 10,5

4 200 11,5

5 250 13,7

F. Pertanyaan-pertanyaan
1. Pada kegiatan E, mengapa panjang karet gelang bertambah sesuai dengan
bertambahnya beban yang digantungkan?

Jawaban pertanyaan:
1. Pada kegiatan E, panjang karet galang bertyambah sesuai dengan
bertambahnya beban yang digantungkan karena semakin berat
beban/benda maka gaya yang ditimbilkan semakin besar dengan
ditunjukkan panjang karet gelang.

G. Pembahasan
Setelah kita melakukan percobaan di atas, maka dapat kita ketahui
bahwa semakin berat beban yang kita gantungkan, maka semakin panjang
karet gelangnya. Semua itu disebabkan karena gaya gravitasi yang terdapat
pada benda tersebut juga semakin besar, jika beban yang digantungkan juga
besar.
Mengapa panjang karet gelang bertambah sesuai dengan bertambahnya
beban yang digantungkan?
Karena semakin besar/berat benda, maka gaya gravitasinya juga
semakin besar. Sehingga semakin besar gaya gravitasi buminya, maka gaya
tarik bumi juga semakin besar yang menyebabkan panjang karet semakin
panjang.

H. Kesimpulan
Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa semakin
berat beban yang diterima maka karet gelang akan semakin memanjang
dikarenakan adanya gaya berat (gaya gravitasi). Setiap benda mempunyai
gaya berat (gravitasi). Besar gaya gravitasinya tergantung berat benda
tersebut.

I. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman, DKK. (2021) Praktikum IPA Di SD, Banten: Universitas
Terbuka

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran Dan Masukan


1. Kesulitan
Dalam praktikum gaya berat, kesulitan yang ditemukan yaitu sulitnya
membuat statis dan beban.

2. Saran dan Masukan


Ketika melakukan praktikum gaya berat, kita bisa mengganti statif dengan
bahan seadanya seperti tripod kamera, dan mengganti beban dengan
apapun yang beratnya sama dengan beban yang dibutuhkan
K. Foto/Video Praktikum

PROSES PRAKTIKUM
GAYA BERAT

LINK VIDEO PRAKTIKUM: https://youtu.be/2HUIsWJDSG4


KEGIATAN PRAKTIKUM : GERAK LURUS BERATURAN (GLB)

A. Tujuan
Mengetahui gerak lurus beraturan (GLB)

B. Alat Dan Bahan


1. Katrol gantung tunggal
2. Stop watch
3. Penggaris
4. Beban gantung
5. Statif dan klem
6. Benang kasur
7. Platisin
8. Beban tambahan

C. Landasan Teori
Gerak lurus beraturan ( GLB) adalah gerak lurus suatu objek, dimana
dalam gerak ini kecepatannya cepat atau tanpa percepatan sehingga jarak
yang ditempuh dalam gerak lurus beraturan adalah kelajuan x waktu.
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda pada lintasan
lurus dengan kecepatan tetap / konstan.
Jadi, syarat benda bergerak lurus beraturan apabila gerak benda
menempuh lintasan lurus dan kelajuan benda tidak berubah. Pada gerak lurus
beraturan, benda menempuh jarak yang sama dalam selang waktu yang sama
pula. Sebagai contoh, mobil yang melaju menempuh jarak 2 meter dalam
waktu 1 detik, maka satu detik berikutnya menempuh jarak 2 meter lagi,
begitu seterusnya. Dengan kata lain, perbandingan jarak dengan selang waktu
selalu konstan atau kecepatannya konstan. Pada gerak lurus beraturan (GLB)
kelajuan dan kecepatan hampir sulit dibedakan karena lintasannya yang lurus
menyebabkan jarak dan perpindahan yang ditempuh besarnya sama.
D. Prosedur Percobaan
1. Rakitlah alat dan bahan
2. Usahakan agar beban tambahan m tertinggal diring pembatas bila M1
turun dan M2 naik.
3. Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan
titik A
4. Ukur panjang BC
5. Biarkan sistem bergerak m +M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang
diperlukan M1 untuk bergerak dari B ke C
6. Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak B C yang berbeda-beda
( tinggi A tetap B tetap, C berubah
7. Catat datanya pada tabel

E. Hasil Pengamatan

No Jarak bc s (m) Waktu t (sek)

1 0,22 m 0,07 Detik


2 0,20 m 0,06Detik
3 0,18 m 0,05 Detik
4 0,16 m 0,04 Detik
5 0,14 m 0,03 Detik

F. Pertanyaan-pertanyaan

1. Buatlah grafik hubungan antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t)
berdasarkan data percobaan GLB (S sumbu vertical dan t sumbu
horizontal)
2. Hitunglah kecepatan benda berdasrkan grafik di atas!
3. buatlah kesimpulannya?
Jawaban Pertanyaan:
1.
2. V = S/T
 Percobaan I
V = S/T = 0,14/0,03 = 4,667 m/s
 Percobaan II
V = S/T = 0,16/0,04 = 4 m/s
 Percobaan III
V = S/T = 0,18/0,05 = 3,6 m/s
 Percobaan IV
V = S/T = 0,20/0,06 = 3,33 m/s
 Percobaan V
V = S/T = 0,22/0,07 = 3,142 m/s
3. Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa
garis lurus dengan kecepatan tetap atau konstan dengan beban yang sama
beratnya, makin dekat jaraknya makin cepat pula waktu yang diperlukan.

G. Pembahasan
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang
lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan tetap atau konstan dengan
beban yang sama beratnya, makin dekat jaraknya makin cepat pula waktu
yang diperlukan.
Dengan beban yang sama beratnya, semakin dekat jaraknya, semakin
cepat pula waktu yang diperlukan

H. Kesimpulan

Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang


lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan tetap atau konstan dengan
beban yang sama beratnya, makin dekat jaraknya makin cepat pula waktu
yang diperlukan.

I. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman, DKK. (2021) Praktikum IPA Di SD, Banten: Universitas
Terbuka
J. Kesulitan Yang Dialami : Saran Dan Masukan
1. Kesulitan
Dalam melakukan kegiatan praktikum Gerak lurus beraturan (GLB)
yang menggunakan percobaan langsung terhadap Gerak lurus beraturan
(GLB). Kendala yang dialami berupa sulitnya ditemukan alat dan bahan
yang diperlukan dalam proses percobaan Gerak lurus beraturan (GLB).
2. Saran dan Masukan
Sebelum melaksanakan praktikum Gerak lurus beraturan (GLB),
harus melakukan observasi serta menyiapkan alat-alat yang mendukung
untuk melakukan praktikum.

K. Foto/Video Praktikum

Alat dan Bahan Praktikum


LINK VIDEO PRAKTIKUM : https://youtu.be/JkX_eW2kZdY
KEGIATAN PRAKTIKUM : GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
(GLBB)

A. Tujuan
Untuk mengetahui gerak lurus berubah beraturan (GLBB)

B. Alat Dan Bahan


1. katrol gantung tunggal
2. Stop watch
3. Penggaris
4. Beban gantung
5. Statif dan klem
6. Benang kasur
7. Platisin
8. Beban tambahan

C. Landasan Teori
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak suatu benda yang
menempuh lintasan garis lurus dimana kecepatannya selalu mengalami
perubahan yang sama tiap sekon.Pada gerak lurus berubah beraturan
percepatan yang dimiliki benda adalah tetap, sedangkan kecepatannya
berubah beraturan.

D. Prosedur Percobaan
1. Tentukan dan ukur jarak A B dan C
2. Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik usahakan agar
beban tambahan m tertinggal di ring pembatas B
3. Ukur waktu yang dibutuhkan ( M1+ m) dari A ke B waktu yang
diperlukan AB dan M1 untuk bergerak dari B ke C ( waktu yang
diperlukan BC)
4. Lakukan percobaan sampai 5 kali
E. Hasil Pengamatan

NO Beban SAB (cm) tAB (sek) SAB (cm) tAB (sek)


(grm)
1 25 0,25 0,85 0,20 0,73

2 25 0,20 0,66 0,18 0,52

3 25 0,17 0,52 0,15 0,46

4 25 0,14 0,47 0,12 0,39

5 25 0,12 0,39 0,10 0,28

F. Pertanyaan-pertanyaan
1. Buatlah grafik hubungan antar jarak AB (SAB) Sebagai fungsi waktu
(TAB) Pada GLBB ?
2. Hitunglah Percepatan benda berdasarkan grafik diatas ?
3. Buatlah kesimpulannya ?
4. Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik pada percobaan GLB (S fungsi
t)
Jawaban Pertanyaan:
3. Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah kecepatan yang berubah
setiap saat, ini dikarenakan adanya percepatan yang tetap. Dengan kata
lain benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan
kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena adanya percepatan.
4. Grafik GLB berupa garis lurus, karena kecepatan suatu benda yang
bergerak lurus adalah tetap bila dalam selang waktu jarak tempuh dan
arahnya sama. Sedangkan grafik GLBB berupa garis lurus tetapi berubah-
ubah, dikarenakan mengalami percepatan yang tetap/konstan.
G. Pembahasan
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah
mendatar dengan kecepatan yang berubah setiap saat karrena adanya
percepatan yang tetap. Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari
keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya
karena ada percepatan (a = t) atau perlambatan (a = -).
Jadi, ciri utama GLBBadalah bahwa dari waktu ke waktu kecepatan
benda berubah, semakin lama semakin cepat/lambat. Sehingga gerakan benda
dari waktu ke waktu mengalami percepatan/perlambatan. Untuk nilai
percepatn positif (+) maka dengan dikatakan gerakan mengalami percepatan.

H. Kesimpulan
Benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan
awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan

I. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman, DKK. (2021) Praktikum IPA Di SD, Banten: Universitas
Terbuka

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran Dan Masukan


1. Kesulitan
Dalam melakukan kegiatan praktikum Gerak lurus berubah beraturan
(GLBB) yang menggunakan percobaan langsung terhadap Gerak lurus
berubah beraturan (GLBB). Kendala yang dialami berupa sulitnya
ditemukan alat dan bahan yang diperlukan dalam proses percobaan Gerak
lurus berubah beraturan (GLBB)

2. Saran dan Masukan


Sebelum melaksanakan praktikum Gerak lurus beraturan (GLB),
harus melakukan observasi serta menyiapkan alat-alat yang mendukung
untuk melakukan praktikum.
K. Foto/Video Praktikum

Alat dan Bahan Praktikum

LINK VIDEO PRAKTIKUM : https://youtu.be/JkX_eW2kZdY


KEGIATAN PRAKTIKUM : KATROL

A. Tujuan
1. Menjelaskan manfaat dari katrol
2. menentukan keuntungan mekanik pada katrol.

B. Alat Dan Bahan


1. Katrol tetap.
2. Katrol bergerak.
3. Neraca pegas 0-500 gram.
4. Beban 200 gram, 100 gram, 50 gram, 20 gram (masing-masing dua buah).
5. Benang secukupnya atatu senar plastik.
6. Statif atau penggantung katrol.

C. Landasan Teori
Pesawat sederhana memiliki pengertian sebagai sebuah alat mekanik
yang mampumerubah arah atau besaran ang timbul dari sebuah gaya.
secara umum,keberadaan pesawat sederhana ini bisa disebut sebagai sebuah
sistem mekanis paling sederhana dengan meman0aatkan keuntungan mekanik
guna meningkatkan gaya.
katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya. Biasanya pada
katrol juga terdapat tali atau rantai sebagai penghubungnya. Berdasarkan cara
kerjana, katrol merupakan jenis pengungkit karena memiliki titik tumpu,
kuasa, dan beban. katrol digolongkan menjadi tiga,yaitu katrol tetap, katrol
bebas, dan katrol majemuk.

D. Prosedur Percobaan
1) Melakukan kalibrasi untuk beban yang akan digunakan (200gr, 100gr,
50gr, dan 20gr) dengan menggunakan neraca pegas. Kemudian memeriksa
apakah skala pada pegas menunjukkan keterbacaan yang sama dengan
nilai beban yang tertera dan memasukkan hasil kalibrasi ke dalam tabel
pada lembar pengamatan.
2) Susun alat dan bahan percobaan seperti gambar berikut. Setelah beban A
tergantung, catat skala yang terdapat pada pegas. Kemudian bandingkan
dengan masa beban A.
3) Kemudian melakukan langkah kedua dengan mengganti beban pada A
secara berurutan dari 100gr sampai dengan 400gr.
4) Selanjutnya lakukan kegiatan praktikum menggunakan katrol bergerak dan
katrol tetap.
5) Catatlah skala pegas pada B untuk setiap beban yang digantungkan pada
katrol bergerak di A.
6) Lakukan kegiatan pada langkah keemapat dan lima dengan mengganti
beban A dari 100 gram sampai 400 gram.

E. Hasil Pengamatan
a. Katrol Tetap
Data hasil kalibrasi

No Beban Data hasil kalibrasi


1 200 gr 2,1 N
2 220 gr 2,2 N

Skala pada pegas: 0-8 N


Perbandingan dengan massa A
Berdasarkan tabel dapat dibandingkan antara beban dengan hasil
kalibrasi yaitu 200 : 2,1

b. Katrol Bebas
Data hasil kalibrasi

No Beban Data hasil kalibrasi


1 200 gr 2,1 N
2 100 gr 1N

Skala pada pegas: 0-8 N


Perbandingan dengan massa A
Berdasarkan tabel dapat dibandingkan antara beban dengan hasil
kalibrasi yaitu 100 : 1

c. Katrol Majemuk
Data hasil kalibrasi

No Beban Data hasil kalibrasi


1 200 gr 2,1 N
2 100 gr 1N

Skala pada pegas: 0-8 N


Perbandingan dengan massa A
Berdasarkan tabel dapat dibandingkan antara beban dengan hasil
kalibrasi yaitu 100 : 1

F. Pertanyaan-pertanyaan
1. Jika saat kalibrasi beban 100 gram, skala pegas menunjukkan 20 skala
kecil, maka satu skala kecil sama dengan massa beban . . . gram
2. Dari langkah kedua (2), keuntungan mekanik dari pengguna katrol tetap
adalah. . . .
3. Pada langkah keemapat (4), keuntungan mekanik dari penggunaan katrol
bergerak adalah. . . .
4. Mana yang lebih mengntungkan penggunaan katrol tetap atau katrol
bergerak? Berikan alasan Anda dengan singkat dan jelas mengapa hal ini
terjadi?
Jawaban Pertanyaan:
1. 100 gram = 20 skala kecil
1 skala kecil = 100 : 20
1 skala kecil =5 gram
Jadi satu skala kecil sama dengan massa beban seberat 5 gram
2. Keuntangan mekanik yang didapat dari katrol tetap adalah dalam menarik
Beban keatas menggunakan katrol tetap lebih mudah dan lebih ringan
dibandingkan jika menarik beban secara langsung.
3. Keuntungan mekanik dari penggunaan katrol bergerak adalah kuasa yang
diperlukan pada katrol bergerak untuk mengangkat beban lebih kecil dari
pada kuasa yang diperlukan pada katrol tetap.
4. Yang lebih menguntungkan adalah kartol tetap karena katrol ini dapat
selalu berubah-ubah posisinya.

G. Pembahasan
Dilakukan kalibrasi untuk beban 20 gram, 50 gram, 100 gram, 150
gram, dan 200 gram dengan menggunakan neraca pegas skala 0,8 N. Hasil
kalibrasi seperti pada data hasil pengamatan kemudian pada beban A diganti
secara berurutan mulai dari 100 gram hingga 400 gram, lalu dicatat
perubahan skala pegas pada B untuk setiap beban yang digantungkan pada
katrol bergerak di A secara bergantian sesuai urutan beban.

H. Kesimpulan
Semakin besar dan jauh jarak beban dengan katrol, maka semakin kecil
gaya yang diperlukan.

I. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman, DKK. (2021) Praktikum IPA Di SD, Banten: Universitas
Terbuka

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran Dan Masukan


1. Kesulitan
Pada praktikum katrol kesulitan yang ditemukan yaitu sulitnya
menemukan alat dan bahan.

2. Saran dan Masukan


Ketika ingin melakukan praktikum gaya magnet, terlenih dahulu harus
menyiapkan alat dan bahan

K. Foto/Video Praktikum

Praktikum katrol

LINK VIDEO PRAKTIKUM: https://youtu.be/2HUIsWJDSG4


KEGIATAN PRAKTIKUM : TUAS

A. Tujuan
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan anda dapat:
1) Menjelaskan manfaat dari tuas
2) Menentukan keuntungan mekanik (KM) pada tuas.

B. Alat Dan Bahan


1) Penggaris ukuran panjang 30 – 100 cm
2) Statif atau penyangga untuk menggantung penggaris
3) Benang secukupnya
4) Beban antara 10 gram sampai dengan 200 gram masing masing satu buah.
5) Klip kertas sebagai pengganti beban.

C. Landasan Teori
Tuas atau pengungkit adalah sebuah batang yang dapat diputar di
sekitar titik tumpu. Jika ujung tuas yang satu diungkit ke bawah, maka ujung
yang lain akan memberikan dorongan ke atas. Tuas berfungsi sebagai alat
pembesar gaya sehingga keuntungan menggunakan tuas adalah gaya yang
dihasilkan lebih besar daripada gaya yang dikeluarkan. Pengungkit terdiri dari
tiga bagian,yaitu:
a. Titik Tumpu disebut juga dengan titik fulkrum, yaitu titik tempat batang
ditumpu atau diputar
b. Titik Beban yaitu bekerjanya beban
c. Titik Kuasa yaitu bekerjanya gaya
Besarnya gaya yang dihasilkan bergantung pada panjang lengan gaya
dan panjang lengan beban. Makin besar perbandingannya, makin besar pula
gaya ungkit yang dihasilkan. Perbandingan beban yang diangkat dan kuasa
yang dilakukan disebut keuntungan mekanis.
D. Prosedur Percobaan
Susunlah penggaris dan statif atau penyangga seperti gambar 4.16 berikut ini:

Gantungkan penggaris dengan lengan-lengan yang panjang, sehingga dalam


keadaan seimbang. Dalam hal ini anggaplah titik nol (0) berada ditengah-
tengah penggaris ( misal, jika panjang penggaris 30 cm, maka titik tumbu nol
pada angka 15)

1) Gantungkan beban 100 gram pada lengan kiri (A) dan 20 gram pada
lengan (B). atur kedudukan penggaris supaya tetap dalam keadaan
seimbang.
2) Catatlah jarak OR dan OE pada tabel 4.8 di Lembar pengamatan diakhir
modul ini
3) Ulangi langkah (1) dan (2) untuk melengkapi tabel 4.8 tersebut.

E. Hasil Pengamatan
Tabel
Hasil pengamatan
No Jarak OR Jarak OE
1. 6,5 cm 21 cm
2. 12 cm 16 cm
3. 11 cm 17 cm
F. Pertanyaan-pertanyaan
1) Jika massa di A lebih besar dari massa di B, maka panjang OR
dibandingkan OE akan … (berikan alasan anda dengan singkat dan jelas
mengapa hal ini terjadi) ?
Akan lebih pendek OR dikarenakan beban yang digantung lebih berat.

2) Berdasarkan hasil percobaan yang anda lakukan, maka:


Beban x Lengan beban = 10 x 20 = 200 gram

3) Sebutkan 2 contoh persawat sederhana yang menggunakan asas tuas!


- Golongan 1 : jungkit-jungkit, gunting, palu, linggis, pencabut paku
- Golongan 2 : alat pemecah buah / biji, saat kita mendorong gerobak pasir.
- Golongan 3 : saat kita menggunakan sekop.

G. Pembahasan
Kami menyetel alat seperti tuas agar dalam keadaan setimbang. Mula-mula
kami menggantungkan beban seberat 100 gram pada lengan A (sebelah kiri)
dan pada lengan B seberat 20 gram. Kemudian digeser-geser posisinya agar
dalam keadaan setimbang, lalu kami mengukur jarak OR (antara lengan
beban kanan / B ketitik O / titik tumpu). Jarak OE (antara lengan beban kanan
/ B ketitik O / titik tumpu). Kegiatan ini diulangi hingga 3 kali seperti terlihat
pada tabel diatas (Tabel 4.8.)

H. Kesimpulan
tuas atau pengungkit berfungsi untuk mengungkit, mencabut atau
mengangkat benda yang berat. Keuntungan mekanis tuas (pengungkit) adalah
perbandingan antara besar beban dan besar gaya yang dikeluarkan untuk
mengimbangi beban atau perbandingan antara lengan kuasa dan lengan
beban.

I. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman, DKK. (2021) Praktikum IPA Di SD, Banten: Universitas
Terbuka

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran Dan Masukan


1. Kesulitan
Dalam praktikum tuas saya kesulitan menemukan penggaris yang kuat
untuk di gantungkan beban. Ketika saya gantukan beban, kebanyakan
penggaris tersebut meleyot.

2. Saran dan Masukan


dalam praktikum tuas, bisa menggunakan penggaris besi. Supaya kuat
ketika digantungkann beban.

K. Foto/Video Praktikum

PRAKTIKUM
TUAS

LINK VIDEO PRAKTIKUM: https://youtu.be/2HUIsWJDSG4


KEGIATAN PRAKTIKUM : JENIS-JENIS GELOMBANG
A. Tujuan
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang
longitudinal.

B. Alat Dan Bahan


1. Slinki
2. Kabel listrik, panjang 5 m ¢= 0,5cm
3. Benang kasur panjang 3 cm
4. Karet gelang

C. Landasan Teori
Gelombang didefinisikan sebagai getaran yang merambat melalui
medium. Medium gelombang dapat berupa zat padat, cair, dan gas, misalnya
slinki, tali, air, dan udara. Pada proses terjadinya gelombang, materi-
materi dalam medium tidak ikut merambat. Dalam perambatannya,
gelombang memindahkan energi. Hal ini karena gelombang memiliki
energi sehingga perambatan gelombang berarti pula perambatan energi.
Jadi, energi dapat berpindah dari satu tempat ketempat lain melalui
gelombang. Contohnya gelombang laut atau ombak memindahkan energi
kebenda apa saja yang merintanginya sehingga mampu menghancurkan
kapal atau batu karang.
Gelombang tranversal adalah gelombang yang arah getarannya
tegak lurus terhadap arah perambatannya. Pada gelombang tranversal
yang merambat adalah bentuk bukit atau bentuk lembah. Perambatan ini
hanya terjadi pada zat yang kenyal (elastis). Oleh karena itu, gelombang
tranversal hanya dapat terjadi pada zat padat.
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya
searah dengan arah perambatannya. Pada gelombang longitudinal, yang
merambat adalah rapatan dan renggangan. Rapatan adalah daerah yang
sepanjang gelombang longitudinal yang dimiliki tekanan dan kerapatan
molekul-molekulnya lebih tinggi dibandingkan saat tidak ada gelombang
yang melewati daerah sedangkan renggangan adalah daerah dengan
tekanan dan kerapatan molekul-molekulnya lebih rendah dibandingkan
saat tidak ada gelombang yang melewatinya.

D. Prosedur Percobaan
a. Ambil slinki, merentangkan diatas lantai yang licin. Kemudian mengikat
salah satu ujung slinki pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya
atau dipegang oleh salah satu teman atau anggota kelompok. Ujung
yang lainnya di pegang sendiri.
b. Usikan ujung slinki yang sedang di pegang dengan cara menggerakan
ujung slinki dengan cepat kekiri dan kekanan seperti gambar.
c. Amati gelombang yang terjadi pada slinki. Menyelidiki apa yang terjadi
pada slink dan apa gelombang itu? Usikan lagi ujung slinki berulang-
ulang seperti langkah (b). Mengamati arah getar (arah usikan) dan arah
rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini disebut gelombang
tranversal.  Kemudian mengamati bagaimana arah getar dan arah
rambat gelombang tranversal tersebut.
d. Ikatkan karet gelang ditengah-tengah slinki. Lalu mengusikkan lagi
ujung slinki yang sedang dipegang secara berulang-ulang. Kemudian
mengamati karet gelang tersebut ketika gelombang berjalan, apakah
ikut berindah karet gelang tersebut? Adakah energy yang merambat
melalui pegas? Dan darimana asalnya?
e. Lakukan percobaan dari langkah (a) sampai dengan langkah (e) sekali
lagi. Kemudian slinki diganti kabel listrik. Menyamakan hasilnya
dengan menggunakan slinki. Menyebutkan perbedaannya jika ada.
f. Ambil slinki, merentangkan diatas lantai yang licin serta mengikatkan
salah satu ujungnya pada tiang yang kokoh dan ujung yang lain
dipegang sendiri. Kemudian mengusikan ujung slinki yang sedang
dipegang secara berulang-ulang dengan cara menggerakan ujung slinki
dengan cepat kebelakang dan kedepan. Amati arah getar (arah usikan)
dan arah rambat gelombang-gelombang yang terjadi adalah gelombang
longitudinal.
g. Apa perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang
longitudinal? 

E. Hasil Pengamatan
Hasil percobaan pertama, Setelah slinki di usik ujungnya dengan cara
menggerakan ke kiri lalu ke kanan sehingga terjadi rambatan pada slinki yang
membentuk gelombang.
Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang diberi energi.
Arah usikannya tegak lurus dengan arah Rambatnya. Hal demikian disebut
gelombang transversal.
Hasil dari percobaan kedua, yaitu ketika diberi karet gelang ditengah-tengah
slinki , ternyata karet gelang tersebut ikut berpindah karena ada energi yang
merambat pada slinki. Energi ini berasal dari usikan slinki.
Hasil percobaan ke tiga, slinki diganti dengan kabel listrik dengan usikan
yang sama dengan slinki. Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki. Bedanya
adalah pada kabel listrik tidak muncul gelombang. Pada saat diberi karet
gelang dibagian tengah kabel, ternyata karet gelang tidak berubah atau
berpindah. Berarti tidak ada energi pada kabel listrik tersebut.
Pada percobaan slinki di usik dengan cara menggerakan ujung slinki ke
belakang lain ke depan ini ternyata arah usikan searah dengan arah
rambatnya, maka gelombang ini dinamakan gelombang longitudinal.
Adapun perbedaan antara gelombang transversal dengan gelombang
longitudinal adalah pada arah rambatnya yaitu bila transversal tegak lurus
sedangkan longitudinal searah rambatnya.

F. Pertanyaan-pertanyaan
Apa perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal? 
Jawaban pertanyaan:
Perbedaan antara gelombang transfersal dengan gelombang longitudinal
adalah pada arah rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan
longitudinal searah rambatannya.

G. Pembahasan
1. Slinki direntangkan diatas lantai yang licin,salah satu ujungnya dipegang
sendiri dan ujung yang lain dipegang teman.Lalu slinki diusik ujungnya
dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan
sehingga terjadi rambatan pada slinki yang membentuk gelombang.
Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang diberi
energi.
2. Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah
usikan dan rambat gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan
arah rambatannya.Hal demikian disebut gelombang transversal,yakni
gelombang yang arah getarannya tegak lurus pada arah rambatan
gelombangnya.
3. Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung
slinki yang dipegang diusik secara berulang-ulang,ternyata karet gelang
tersebut ikut berpindah bersama gelombang,dan juga karet gelang
berpindah karena adanya energi yang merambat melalui slinki.Energi ini
berasal dari usikan slinki (pada saat ujung slinki digerakkan ).
4. Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik. Langkahnya sama
yaitu diberi usikan diujung kabel,sedang ujung yang lain diikatkan pada
tiang atau dipegang salah seorang teman.Ternyata hasilnya berbeda
dengan slinki. Bedanya adalah pada kabel listrik tidak muncul
gelombang.Pada saat diberi gelang dibagian tengah kabel,ternyata karet
gelang tidak berubah atau berpindah,berarti tidak ada energi pada kabel
listrik tersebut.
5. Pada percobaan ini diamati arah usikan dan rambatannya
(gelombang).Ternyata arah usikan searah dengan arah rambatannya. Maka
gelombang ini dinamakan Gelombang Longitudinal.
6. Perbedaan antara gelombang transfersal dengan gelombang longitudinal
adalah pada arah rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan
longitudinal searah rambatannya.

H. Kesimpulan
1. Gelombang transfersal adalah gelombang yang arah getarannya tegak
lurus dengan arah rambatannya.
2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah
dengan arah rambatannya.
3. Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal
terletak pada arah rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus
sedangkan longitudinal searah rambatannya.

I. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman, DKK. (2021) Praktikum IPA Di SD, Banten: Universitas
Terbuka

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran Dan Masukan


1. Kesulitan
Dalam melakukan kegiatan praktikum jenis-jenis gelombang yang
menggunakan observasi langsung terhadap jenis-jenis gelombang. Kendala
yang dialami berupa tidak tersedia slinki di daerah dekat tempat tinggal.
Dan akhirnya kami menemukan solusi untuk membelinya di luar pulau.

2. Saran dan Masukan


Sebelum melaksanakan praktikum jeni-jenis gelombang, harus
melakukan observasi serta menyiapkan alat-alat yang mendukung untuk
melakukan praktikum.
K. Foto/Video Praktikum
Alat dan bahan praktikum

Proses pengusikan slinki ke kiri


dan ke kanan

Proses mengamati karet gelang


yang diikat ditengah-tengah
slinki

Percobaan dengan kabel listrik

LINK VIDEO PRAKTIKUM : https://youtu.be/jgWESbl46ao


KEGIATAN PRAKTIKUM : SIFAT PEMANTULAN GELOMBANG

A. Tujuan
Untuk mengamati sifat pemantulan gelombang

B. Alat Dan Bahan


1. Slinki
2. Benang
3. Kerikil

C. Landasan Teori
Gelombang merupakan fenomena perambatan energi,yang dapat di
kelompokkan berdasarkan arah rambat dan medium
perambatannya.Berdasarkan arah rambatnya,gelombang di bedakan menjadi
gelombang longitudinal dan gelombang transversal.Sedangkan medium
perambatannya gelombang di bedakan menjadi gelombang mekanik dan
gelombang elektromagnetik.Selain itu sifat-sifat umum gelombang dapat di
bedakan menjadi 5 yaitu dapat di biaskan,dapat di pantulkan,dapat di
lenturkan,dapat di padukan dan dapat di kutubkan.sedangkan karakteristik
gelombang dapat di badakan yaitu periodik,terjadi karena getaran,merambat
dan dapat di nyatakan dalam bentuk persamaan.
Jika gelombang melalui suatu hambatan/rintangan misalnya benda padat,
maka gelombang tersebut akan dipantulkan. Pemantulan gelombang pada
ujung tetap akan mengalami perubahan bentuk/fase. Akan tetapi pemantulan
gelombang pada ujung bebas tidak mengubah bentuk/fase.

D. Prosedur Percobaan
1. Lakukan percobaan tersebut dikolam, dibak air atau bejana yang berisi air.
Jatuhkan kerikil diatas permukaan air yang ada didalam bak cucian.
Kemudian mengamati gelombang yang terjadi dipermukaan air.
Bagaimana bentuk gelombangnya, kemudian memperhatikan sisi bak yang
dikenai gelombang. Dan menentukan apakah ada gelombang yang
dipantulkan?
2. Rentangkan slinki sejauh 1,5m. Ikat ujung slinki pada tiang dimana ujung
tidak boleh bergeser (disebut ujung terikat)
3. Kemudian memegang dan menggetarkan ujung slinki yang lain cukup satu
kali sampai membentuk ½ gelombang. Setelah itu mengamati perambatan
½ gelombang sampai gelombang hilang.  Apakah gelombang dapat
dipantulkan? Mengamati bagaimana fase gelombang pantul dan
gelombang asalnya?
4. Mengikat ujung slinki yang sebelumnya terikat pada tiang dengan benang
yang panjangnya 150cm sehingga ujung slinki dapat bergerak bebas oleh
karena itu disebut dengan slinki ujung bebas.
5. Pegang ujung slinki yang lain dengan tangan, kemudian menggetarkannya
sampai membentuk setengah gelombang. Setelah itu mengamati
perambatan setengah panjajng gelombang, bagaimana fase gelombang
pantul dibanding gelombang asalnya.

E. Hasil Pengamatan

Percobaan pertama ini di lakukan disebuah bejana yang berisi air, lalu
diambil beberapa kerikil dan dijatuhkan krikil tersebut keatas permukaan air
yang ada di dalam bejana. Ketika diamati ternyata terjadi gelombang pada
dipermukaan air di bejana tersebut. Dan pada sisi bejana yang dikenai
gelombang terjadi pemantulan gelombang.
Percobaan kedua, Ketika slinki sejauh 1,5 m direntangkan. Dan salah satu
ujungnya dipegang teman secara kuat, ujung slinki lainnya dipegang oleh
saya sendiri, lalu saya getarkan 1 kali sehingga membentuk setengah panjang
gelombang. Ternyata gelombang dapat dipantulkan. Dan fase gelombang
pantul dibandingkan dengan fase gelombang asalnya adalah sama besar.
Percobaan ketiga, Slinki diikat bebas dengan benang yang panjangnya kurang
lebih 1,5 m setelah digetarkan ujung slinki membentuk setengah gelombang.
Setelah diamati perambatan setengah panjang gelombang ini ternyata dengan
ujung bebas seperti ini fase gelombang pantul lebih kecil.
F. Pertanyaan-pertanyaan

G. Pembahasan
Pada saat kerikil dijatuhkan ke atas air yang berada didalam bak gelombang
yang dihasilkan mirip gelombang transversal dimana arah gelombang tegak
lurus dengan arah rambatannya. Dan dibagian pinggir/sisi bak yang dikenai
gelombang, gelombng dipantulkan kembali.
Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan digetarkan
ujung lainnya dengan tangan sampai membentuk ½ gelombang, ternyata
gelombang dpat dipantulkan dan fase gelombang berlawanan arah dengan
gelombang aslnya. Sementara pada slinki yang salah satu ujungnya diikat
dengan longgar/tali panjangnya 150cm, sehingga slinki dapat bergerak bebas
ternyata fase gelombang pantul dan gelombang asalnya adalah sama.

H. Kesimpulan

1. Gelombang yang terjadi di air dapat dipantulkan kembali


2. Ujung slinki yang terikat kuat, gelombang datang dan gelombang
pantulnya fase gombang berlawanan arah.
3. Ujung slinki yng terikat bebas, gelombang datang=gelombang
pantulnya.

I. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman, DKK. (2021) Praktikum IPA Di SD, Banten: Universitas
Terbuka

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran Dan Masukan


1. Kesulitan
Dalam melakukan kegiatan praktikum sifat pemantulan gelombang yang
menggunakan observasi langsung terhadap sifat pemantulan gelombang.
Kendala yang dialami berupa tidak tersedia slinki di daerah dekat tempat
tinggal. Dan akhirnya kami menemukan solusi untuk membelinya di luar
pulau.

2. Saran dan Masukan


Sebelum melaksanakan praktikum sifat pemantulan gelombang,
harus melakukan observasi serta menyiapkan alat-alat yang mendukung
untuk melakukan praktikum.

K. Foto/Video Praktikum

Alat dan bahan

Proses menjatuhkan krikil ke bak


yang berisi air
Menggerakan slinki yang
membentuk setengah panjang
gelombang

LINK VIDEO PRAKTIKUM : https://youtu.be/jgWESbl46ao


KEGIATAN PRAKTIKUM : GELOMBANG STASIONER
A. Tujuan
1. Mengamati gelombang stasioner.
2. Menjelaskan pengertian gelombang stasioner.
3. Menjelaskan hal-hal yang menimbulkan gelombang stasioner.
4. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap pajang gelombang.

B. Alat dan Bahan


1. Daya
2. Pewaktu ketik atau bel listrik
3. Benang kasur, panjang 1,5 m
4. Beban gantung 75 gram, 100 gram, 125 gram

C. Dasar Teori
Gelombang stasioner yaitu perpaduan ataupun super posisi dari dua
gelombang yang identik tetapi berlawanan arah. Sebagai contoh
gelombang tali yang diikat di salah satu ujungnya, lalu ujung yang lain kita
ayunkan naik turun.
Besar amplitudo gelombang stasioner akan berubah-ubah di antara
nilai maksimum dan nilai minimumnya. Titik yang amplitudonya
maksimum disebut juga perut dan titik dengan amplitudo minimum
disebut simpul. Gelombang stasioner ada dua jenis yaitu gelombang
stasioner pada ujung tetap dan stasioner ujung bebas.

D. Langkah Kerja
1. Rangakai alat dan bahan dimodul
2. Hidupkan catu gaya, geser pewaktu ketik kearah control meja
perlahan-lahan sampai timbul gelombal stasioner pada tali.
3. Ukur panjang gelombang pada tali tersebut.
4. Matikan catu daya, Ganti atau tambahkan beban hingga menjadi
100 gram. Hitung tenganangan tali (T) dengan beban 100 gr
tersebut.
5. Hidupkan catu gaya, geser-geser perwaktu sehingga timbul
kembali gelombang stasioner pada tali itu.
6. Matikan catu daya, ganti atau tambahakan beban (T) sehingga
menjadi 125 gram, htung tegangan tali dengan beban 125 gram.
7. Hidupkan catu daya, geser-geser perwaktu ketik hinga timbul
kembali gelombang stasioner pada tali itu
8. Bandingakn pajang gelombang stasioner,bandingakan hubungan
pajang gelombang dengan tangan tali.

E. Hasil penelitian
Tabel
Hasil Pengamatan Gelombang Stasioner
Panjang
No Amplitudo Frekuensi (f) Kecepatan
Gelombang
1 0,75 cm 1,5 Hz 0,004 m 0,006 m/s
2 0,75 cm 2,1 Hz 0,003 m 0,0063 m/s
3 0,75 cm 2,5 Hz 0,0025 m 0,000625 m/s

F. Pertanyaan-pertanyaan
1. Jika sebuah batu ke kolam, Anda akan melihat gelombang berjalan
dipermukaan air sisik apakah yang yang berjalan di permukaan air
seperti yang Anda lihat? Jelaskan!
2. Cahaya juga merupakan gelombang dari jenis gelombang
elektromagnet. Berdasarkan sifat gelombang itu, apa yang
dirambatkan oleh cahaya?
3. Seutas tali salah satu ujungnya diikatkan pada sebuah garpu tala
titik ujung yang lain tali diikatkan pada bang. Kemudian garpu tala
digetarkan terus-menerus. Gambarkan bentuk gelombang yang
terjadi pada tali tersebut.
4. Mengapa jika tegangan tali diubah, pewaktu ketik harus digeser
untuk menimbulkan gelombang?
5. Pada setiap penambahan beban, Anda memperoleh panjang
gelombang yang berbeda panjangnya titik berubah juga kah
frekuensi gelombang itu? Jelaskan jawaban anda itu!
6. Dalam percobaan melde berlaku:
7. Carilah frekuensi gelombang (sama dengan frekuensi pada
pewaktu ketik) dari hasil percobaan melde yang telah anda
lakukan!

Jawaban pertanyaan:
1) Batu yang dilemparkan ke kolam menyebabkan terjadinya
gelombang dipermukaan air. Gelombang ini merupakan gelombang
transversal,karena arah getarannya tegak lurus terhadap arah
rambatannya.
2) Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik,maka cahaya
merambatkan partikel-partikel yang bermuatan positif dan negatif
dengan frekuensi gelombang pendek dan gelombangnya bergerak
lurus kesemua arah.
3) Hal itu dilakukan untuk menjaga elastisitas tali yang bisa
menimbulkan gelombang dengan daya tertentu.
4) Jika panjang gelombang berbeda, maka frekuansinya tetap atau
sama.

G. Pembahasan
Pada srangkaian diujicobakan / dinyalakan maka akan terjadi
gelombang pada tali yaitu tali bergetar naik Pada saat rangkaian
diujicobakan / dinyalakan maka akan terjadi gelombang pada tali yaitu
tali bergetar naik turun.
H. Kesimpulan
Cepat rambat dipengaruhi banyak faktor termasuk tegangan tali dan panjang
tali.Jika tegangan tali ditambah maka cepat rambat akan bertambah alias
berbanding lurus.Namun jika panjang tali ditambah maka cepat rambat
akan berkurang alias berbanding terbalik

I. Kesulitan yang dialami: saran dan masukan


1) Kesulitan
Pada praktikum gelombang stasioner, kami menemukan banyak
lesulitan. Diantaranya sulinya menemukan alat dan bahan praktikum.
2) Saran dan masukan
Saran yang dapat diambil yaitu praktikum ini bisa menggunakan
virtual praktikum.

J. Foto/ video praktikum


PERCOBAAN 1

PERCOBAAN 2
PERCOBAAN 3

LINK VIDEO PRAKTIKUM: https://youtu.be/VuPkVcikXno


KEGIATAN PRAKTIKUM : PEMANTULAN CAHAYA

A. Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan sifat-sifat cahaya.
2. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin.
3. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa.
4. Menentukan fokus cermin cekung.
5. Menentukan fokus lensa cembung.

B. Alat Dan Bahan


1. Cermin datar (3x6 cm2)
2. Cermin cembung
3. Cermin cekung
4. Lampu senter
5. Busur derajat
6. Kertas putih
7. Lilin
8. Layar (tabir kertas)
9. Celah cahaya

C. Landasan Teori
Salah satu sifat cahaya adalah cahaya dapat dipantulkan melalui cermin
cekung dan cermin cembung. Cermin cekung adalah cermin yang memiliki
bagian pemantul cahaya berupa cekungan. Cermin cekung biasa digunakan
sebagai reflector (benda yang memantulkan cahaya) misalnya pada senter,
lampu sepeda, lampu mobil dan alat kerja dokter.
Pemantulan ada 2 yaitu :
1. Pemantulan Baur : jika suatu berkas cahaya sejajar datang dari permukaan
yang kasar dan tidak rata, sehingga cahaya dipantulkan ke berbagai arah
yang tidak menentu.
2. Pemantulan teratur : jika suatu berkas cahaya sejajar mengenai permukaan
halus dan rata, sehingga cahaya dipantulakan ke arah tertentu.
Hukum Pemantulan yang menyatakan bahwa :
- Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal berpotongan
pada satu titik yang terlertak pada satu bidang datar
- Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (i’).
Sudut datang dan sudut pantul diukur dari garis normal.

D. Prosedur Percobaan
a. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar.
1. Menyusun lampu senter dan celah cahaya didepan cermin datar seperti
gambar dibawah ini.

2. Menyalakan lampu senter dan mengamati dengan baik jalannya berkas


cahaya pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin datar.
3. Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga
tampak sudut datag dan sudut pantul.
4. Mengukur besar sudut datang (i) dan besar sudut pntul (t) tersebut.
5. Meletakan sebuah benda (dalam hal ini lilin) didepan cermin datar dan
mengamati bayangan selama benda itu digeser-geserkan didepan
cermin datar.
6. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
datar tersebut.
b. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung
1. Menyusun semua alat seperti gambar dibawah ini,

2. Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya


pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin cembung.
3. Menggambar jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga
Nampak sudut datang dan sudut pantul serta bayangan yang terbentuk.
4. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
cembung tersebut.

c. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung


1. Menyusun alat seperti Gambar dibawah ini.

2. Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya


pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin cekung.
3. Menggambarkan jalannya berkas sinar pada iangkah (2), sehingga
tampak sudut datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang
terbentuk.
4. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oieh cermin
cekung tersebut.
5. Mengatur jarak benda atau letak iayar agar pada Iayar terbentuk
bayangan yang jelas dan tajam. Selanjutnya ukur jarak benda dan
jarak bayangan.
6. Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin,
maka pada jarak tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak
tampak). Ukur jarak benda dan cermin cekung pada keadaan tersebut
(s).

E. Hasil Pengamatan
a. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar

Besar sudat datang (i) dan sudut pantul (r)

no i derajat r derajat

1 30º 30º

2 60º 60

3 75º 75º

4 80º 80º

5 90º 90º
Sifat bayangan cermin datar
Tinggi benda sama dengan tinggi bayanagan
Jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin.
1. Tegak.
2. Maya.
3. Sama besar.

b. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung


gambar Jalanya berkas sinar pada cermin cembung

Sifat bayangan pada cermin cembung


1. Maya
2. Sama tegak
3. Bayanagan lebih kecil dari pada bendanya
c. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung

Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung


1) Nyata
2) Sama banyak
3) Bayangan dua kali atau lebih besar dari pada bendanya

F. Pertanyaan-pertanyaan
Tidak ada pertanyaan

G. Pembahasan
Dari hasil pengamatan di atas dapat dilihat. Sinar mula-mula datang
(sinar datang), kemudian sinar tersebut dipantulkan (sinar pantul). Sudut yang
dibentuk sinar datang terhadap garis normal disebut sudut datang (i),
sedangkan sudut yang dibentuk sinar pantul terhadap garis normal disebut
sudut pantul (r). Sinar dipantulkan secara teratur karena permukaan kaca yang
rata, licin dan mengkilap. Hal tersebut sesuai dengan syarat terjadinya
pemantulan teratur. Apabila sudut pada sinar datang diubah-ubah maka sudut
pantulnya akan mengikutinya. Karena besar sudut datang sama dengan besar
sudut pantul.

H. Kesimpulan
Salah satu sifat cahaya adalah cahaya dapat dipantulkan melalui cermin
cekung dan cermin cembung. Cermin cekung adalah cermin yang memiliki
bagian pemantul cahaya berupa cekungan. Cermin cekung biasa digunakan
sebagai reflector (benda yang memantulkan cahaya) misalnya pada senter,
lampu sepeda, lampu mobil dan alat kerja dokter.

I. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman, DKK. (2021) Praktikum IPA Di SD, Banten: Universitas
Terbuka

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran Dan Masukan


1. Kesulitan
Pada praktikum ini ada ssalah satu bahan yang sulit ditemukan yaitu
cermin
2. Saran dan Masukan
Sebelum melakukan praktikum, siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
K. Foto/Video Praktikum

Kegiatan praktikum
LINK VIDEO PRAKTIKUM: https://youtu.be/a2k33-DOrSI
KEGIATAN PRAKTIKUM : PEMBIASAN CAHAYA

A. Tujuan
Mengamati pembentukan bayangan pada lensa.

B. Alat Dan Bahan


1. Lampu senter
2. Celah cahaya
3. Balok kaca
4. Kertas putih
5. Busur derajat
6. Lensa cembung
7. Lensa cekung
8. Layar (tabir kertas)
9. Lilin
10. Penggaris panjang

C. Landasan Teori
Pembiasan cahaya berarti pembelokan arah rambat cahaya saat
melewati bidang batas dua medium tembus cahaya yang berbeda indeks
biasnya. Pembiasan cahaya mempengaruhi penglihatan pengamat. Contoh
yang jelas adalah bila sebatang tongkat yang sebagiannya tercelup di dalam
kolam berisi air dan bening akan terlihat patah, dasar bak mandi yang berisi
air kelihatan lebih dangkal, sikat gigi yang mengapung di air bak mandi
kelihatan bengkok dan sebagainya.

D. Prosedur Percobaan
1. Menyusun alat-alat percobaan
2. Memposisikan lilin pada jarak tertentu dari lensa
3. Menggeser-geser layer sampai terbentuk bayangan lilin yang tajam.
Mencatat jarak lilin kelensa (so) dan jarak layer ke lensa (s’)
4. Mengulangi langkah 2 sampai 4 dengan mengubah jarak benda sampai
terambil lima data.
5. mengisi data yang di dapatkan pada table hasil pengamatan

E. Hasil Pengamatan
Gambar jalannya berkas sinar pada balok kaca

No Sudut Datang ( i ) Sudut Bias ( r )


1 20º 44º
2 18º 60º
3 21º 48º
4 16º 64º
Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung
1) Maya
2) Terbalik
3) Diperkecil

F. Pertanyaan-pertanyaan

G. Pembahasan
Pembiasan cahaya berarti pembelokan arah rambat cahaya saat melewati
bidang batas dua medium tembus cahaya yang berbeda indeks biasnya.
Pembiasan cahaya mempengaruhi penglihatan pengamat

H. Kesimpulan
 Bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung selalu maya dan tegak.
 Bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung selalu nyata dan terbalik.
 Semakin besar nilai S semakin kekil nilai S’. Jadi nilai S dan S’
berbanding terbalik.
 Bayangan nyata adalah bayangan yang dapat ditangkap (diproyeksikan)
oleh suatu media (layar).

I. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman, DKK. (2021) Praktikum IPA Di SD, Banten: Universitas
Terbuka

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran Dan Masukan


1. Kesulitan
Pada praktikum ini ada ssalah satu bahan yang sulit ditemukan yaitu
cermin
2. Saran dan Masukan
Sebelum melakukan praktikum, siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
K. Foto/Video Praktikum
LINK VIDEO PRAKTIKUM: https://youtu.be/a2k33-DOrSI
KEGIATAN PRAKTIKUM : LENSA CEMBUNG DAN CERMIN
CEKUNG

A. Tujuan
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan dapat :
1. Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung
2. Menentukan kekuatan lensa cembung (P)
3. Menentukan Jarak titik api (f) cermin cekung

B. Alat Dan Bahan


1. Meja optic lengkap
2. Lensa cembung
3. Cermin cekung
4. Layar
5. Sumber cahaya (lilin atau lampu)

C. Landasan Teori
Lensa cembung merupakan lensa yang memiliki ciri lebih tebal
ditengah-tengahnya dari pada pinggirannya, sedangkan lensa bikonveks
adalah lensa cembung yang kedua permukaannya berupa bidang cembung.
Lensa bikonveks termasuk kedalam lensa cembung atau lensa konveks
dimana merupakan lensa yang bersifat menggumpulkan cahaya sehingga
disebut sebaai lensa konvergen atau lensa positif. Jika sinar-sinar sejajar
dilewatkan pada lensa cembung sinar-sinar biasnya akan berkumpul pada satu
titik. Sifat lensa cembung adalah titik pertemua sinar-sinar biasnya akan
berkumpul pada satu titik. Sifat lensa cembung adalah titik pertemuan sinar-
sinar bias disebut foks api (titik api).
Lensa cekung adalah lenasa yang bagiannya tengahnya berbentuk cekung

lebih tipis daripada bagian tepinya sedangkan lensa bikonkaf adalah lensa

cekung yang kedua permukaannya berupa bidang cekung. Jika sinar-sinar

sejajar dikenakan pada lensa cekung, sinar-sinar biasnya akan menyebar


seolah-olah berasal dari satu titik yang disebut titik focus. Titik fokus lensa

cekung berada pada sisi yang sama pada sinar datang sehingga titik fokus

lensa cekung bersifat maya atau semu dan bernilai negatif.

D. Prosedur Percobaan
a. Menyusun alat seperti gambar 7.8
b. Menyalakan sumber cahaya, dan aturlah kedudukan benda dan layer agar
pada layer terbentuk bayangan paling tajam.
c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda.

E. Hasil Pengamatan
Tabel
Hasil pengamatan lensa cembung
NO Jarak benda s (cm) Jarak bayangan s’ (cm)

1 4 8

2 3 9

3 5 7
4 2 12
5 5 9

Tabel
hasil pengamatan Cermin Cembung
NO Jarak benda s (cm) Jarak bayangan s’ (cm)

1 6 7

2 5 11

3 7 13
4 3 8

5 4 9

F. Pertanyaan-pertanyaan
1. tentukan jarak fokus (f) lensa cembung yang anda gunakan dalam
percobaan!
2. tentukan kekuatan lensa (p) yang anda pergunakan dalam percobaan!
3. tentukan titik jarak (f) cermin cekung yang anda gunakan dalam
percobaan!
Jawaban pertanyaan:

1. 1/f = ¼ + 1/8

1/f = 2/8 + 1/8


1/f = 3/8
f = 8/3 = 2,6 cm
2. p = 1/f
P = 1/2,6 = 2/5,2
3. 1/f = 1/6 + 1/7
1/f = 7/42 + 6/42
1/f = 13/42
f = 42/13
f = 3,2 cm

G. Pembahasan
Perolehan hasil yang didapatkan ketika melakukan percobaan pada
lensa cembung yaitu ketika sinar laser ditembakan dan mengenai permukaan
lensa maka sinarnya akan dibiaskan mendekati garis normal. Pada lensa
cekung ketika sinar laser ditembakan dan mengenai permukaannya maka
sinarnya akan dibiaskan menjauhi garis normal. Selanjutkan untuk lensa
gabungan, yaitu perpaduan antara lensa cembung dan lensa cekung . ketika
sinar melewati lensa cembung maka sinar akan dikumpulkan pada satu titik
dan ketika sinar melewati lensa cekung maka maka sinar akan disebarkan
sehingga pembentukan bayangannya akan lurus dengan sinar datangnya.

H. Kesimpulan
Sifat bayangan pada lensa cekung ketika sinar melewatinya maka

sinarnya akan disebarkan, sifat bayangan pada lensa cembung ketika sinar

melewatinya maka akan dikumpulkan pada satu titik, sedangkan pada lensa

gabungan ketika sinar melewati lensa cembung maka sinarnya akan

dikumpulkan pada satu titik dan ketika sinar melewati lensa cekung maka

sinarnya akan disebarkan sehingga bayangan yang terbentuk akan lurus

dengan sinar datang.

I. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman, DKK. (2021) Praktikum IPA Di SD, Banten: Universitas
Terbuka

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran Dan Masukan


1. Kesulitan
Pada praktikum ini ada ssalah satu bahan yang sulit ditemukan yaitu
cermin

2. Saran dan Masukan


Dalam praktikum ini harus bisa lebih konsisten lagi dalam menetapkan
jadwal dimulainya praktikum.
K. Foto/Video Praktikum

Alat dan bahan

Proses praktikum

LINK VIDEO PRAKTIKUM: https://youtu.be/q4BznEkMtD0


KEGIATAN PRAKTIKUM : PERCOBAAN MUATAN LISTRIK

A. Tujuan
1) Menunjukan adanya muatan listrik pada sebuah benda, akibat yang tibul
dari sifat muatan.
2) Memperlihtkan adanya gaya elektrostika dua benda bermuatan.

B. Alat Dan Bahan


1)      Bola pingpong 2 buah.
2)      Benang jahit secukupnya.
3)      Lembaran wool dan nilon.
4)      Tas plastic.
5)      Isolasi.
6)      Sisir plastic.
7)      Potongan kertas yang kecil-kecil.

C. Landasan Teori
Muatan listrik adalah salah satu sifat dasar dari partikel elementer tertentu.
Terdapat dua jenis muatan, muatan positif dan muatan negatif. Muatan positif
pada bahan dibawa oleh proton, sedangkan muatan negatif oleh elektron.
Muatan yang bertanda sama saling tolak menolak, muatan dengan tanda
berbeda saling tarik menarik.

D. Prosedur Percobaan
1)      Menggantungkan sebuah bola pingpong pada bagian pinggir meja dengan
menggunakan benang dan isolasi. Menggosokan tas plastik pada baju
beberapa kali, kemudian mendekatkannya pada bola pingpong dan
mengamati apa yang terjadi?
2)      Menggosokan sisir pada rambut beberapa kali, kemudian
mendekatkannya pada potongan-potongan kertas yang terletak diatas
meja dan mengamati apa yang terjadi?
3)      Membiarkan percobaan 2 dalam waktu yang cukup lama dan mengamati
apa yang terjadi?
4)      Mengikatkan kedua buah bola pingpong pada benang kemudian
menggantungkannya kebagian pinggir meja (ditempelkan menggunakan
isolasi). Setelah itu mendekatkan pada kedua buah bola tetapi jangan
sampai bersentuhan. Serta mengamati apa yang terjadi?
5)      Menggosokan bola kiri dan kanan dengan kain wool, setelah itu
mendekatkan keduanya dan mengamati yang terjadi?
6)      Melengkapi tabel dengan hasil pengamatan pada lembar kerja.

E. Hasil Pengamatan
Tabel
Hasil pengamatan
Bola pingpong kiri Bola pingpong kana digosok dengan
digosok dengan
Wool Plastik Nilon

Wool Tolak menolak Tarik Tarik menarik


menarik
Plastik Tarik menarik Tolak Tarik menarik
menolak
Nilon Tarik menarik Tarik Tolak menolak
menarik

F. Pertanyaan-pertanyaan
1)      Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak saling berinteraksi?
2)      Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis
atau berlawanan?
3)      Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A,B,C dan D. bila diketahui
benda A menarik B, B menarik C, sedangkan C menarik . Bila A
bermuatan negative maka tentukanlah jenis muatan benda B, C, dan D !
4)      Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis
maupun muatan yang berlawnan?
Jawaban Pertanyaan:
1)   Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak  mengandung muatan
listrik.
2)   Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.
3)   Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D.Jika A menarik B, B menarik C,
C menarik D. Diketahui A bermuatan negative maka:
       -  B bermuatan positif
       -  C bermuatan negatif
       -  D bermuatan  positif
4)  Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan
adalah tarik menarik.

G. Pembahasan
1)      Terjadi gaya tarik menarik antara tas plastik dengan bola  pingpong.
2)      Ada muatan listrik.
3)      Potongan kertas sudah tidak tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada
sisir sudah habis.
4)      Tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola pingpong.
5)      Saling menolak karena karena kedua bola pingpong bermuatan listrik
sejenis akibat gosokan dengan kain wool.

H. Kesimpulan
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa muatan listrik adalah muatan dasar
yang dimiliki suatu benda.

I. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman, DKK. (2021) Praktikum IPA Di SD, Banten: Universitas
Terbuka
J. Kesulitan Yang Dialami : Saran Dan Masukan
1. Kesulitan
Dalam melakukan kegiatan praktikum percobaan langsung terhadap
muatan listrik Kendala yang dialami bisa berupa Potongan kertas sudah
tidak tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir sudah habis.. Sulitnya
pengambilan gambar dan melihat secara dekat dengan sesuatu yang kita
amati.

2. Saran dan Masukan


Sebelum melaksanakan praktikum percobaan muatan listrik, harus
melakukan observasi serta menyiapkan alat-alat yang mendukung untuk
melakukan praktikum.

K. Foto/Video Praktikum

Proses percobaan muatan listrik


LINK VIDEO PRAKTIKUM: https://youtu.be/frOSYx0kf38
KEGIATAN PRAKTIKUM : ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK

A. Tujuan
1)      Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
2)      Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.

B. Alat Dan Bahan


1)      Baterai 1,5 volt 3 buah.
2)       Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam)
3)       Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt/ 0,007 A  3buah.
4)      AVO meter 1 buah.
5)      Dudukan baterai 3 buah.

C. Landasan Teori
Arus listrik adalah laju aliran muatan listrik melewati suatu titikatau
bagian Arus listrik dikatakan ada ketika ada aliran bersih muatan listrik
melalui suatu bagian. Muatan listrik dibawa oleh partikel bermuatan,
sehingga arus listrik adalah aliran partikel muatan.
Arus listrik adalah aliran muatan listrik positif dari titik bertegangan
tinggi ke titik yang bertegangan rendah. Arus listrik memiliki satuan ampere
(A).
Tegangan listrik atau beda potensial adalah tegangan yang bekerja pada
elemen atau komponen dari satu terminal/kutub ke terminal/kutub lainnya
yang dapat menggerakkan muatan listrik.
Tegangan listrik adalah beda potensial antara dua titik dalam rangkaian
listrik tertutup. Tegangan listrik memiliki satuan volt (V).

D. Prosedur Percobaan
1)      Percobaan arus listrik:
a)      Menyusun 3 buah baterai secara seri! Kemudian membuat gambar
rangkaiannya.
b)      Menghubungkan kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada
kutub (-).
c)      Salah satu ujungnya kabel merah dan hitam yang telah terpasang
bola lampu (memilih saah satu dari bola lampu 2,5 volt – 5,6 volt).
Jika lampu menyala menandakan adanya aliran arus listrik dari kutub
(+) menuju kutub (-). Tetapi jika belum menyala langgsung
memeriksa sebabanya.
d)      Mencatat besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian
dengan menggunakan amperemeter yang dipasang secara seri, tetapi
jika tersedia AVO meter, nyala lampu sudah cukup membuktikan
adanya arus yang mengalir.
e)      Lalu menyusun rangkaiannya seperti gambar berikut.

bahan
A

Tentukan apakah jenis bahan yang digunakan termasuk konduktor,


dengan cara mengisi hasil pengamatan.

2)      Percobaan tegangan listrik


a)      Membuat rangkaian seperti gambar dibawah ini.
b)      Kemudian membuat ragkaian seperti gambar berikut.
c)      Melanjutkan dengan membuat rangakian seperti gambar berikut.
d)      Melakukan hal yang sama pada langkah a, b, dan c dengan
melakukan 3 buah baterai yang dirangkai secara seri.
e)      Mengapa pada percobaan b, c dan d nyala lampu berbeda
E. Hasil Pengamatan
1) Percobaan arus listrik
Tabel
Hasil pengamatan
Lampu Konduktor
No Bahan
menyala tidak ya Tidak

1 Kawat tembaga √ √

2 Sendok √ √

3 Kayu √ √

4 Karet penghapus √ √

5 Grafit (mata pensil) √ √

6 Kertas √ √

7 Tas plastic √ √

8 Air keran √ √

9 Air garam √ √

10 Paku √ √

11 Tembaga √ √
2)      Percobaan tegangan listrik

F. Pertanyaan-pertanyaan
Pertanyaan :
1. Dari hasil pengamatan Anda, Jelaskan pengertian arus listrik dan tegangan
listrik.
2. Mengapa pada percobaan 1, baterai disusun secara seri?
3. Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik!
4. Tentukanlah mana yang lebih tahan lama dengan menggunakan 3 buah
baterai yang disusun secara seri atau paralel? Mengapa demikian?
5. Dari hasil percobaan 1 dan 2, buatlah kesimpulan Anda tentang : Arus
listrik dan Tegangan listrik

Jawaban:
1. Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial
rendah. Tegangan listrik selalu berbanding lurus antara arus listrik dengan
hambatan listrik.
2. Pada percobaan I, baterai disusun seri agar nyala lampu bersinar terang
3. Hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik :
-I=V/R
-R=V/I
-V=I.R
- I = arus listrik (ampere)
- V = tegangan listrik (volt)
- R = hambatan listrik (ohm)
4. Paralel baterainya lebih tahan lama karena muatan listrik yang mengalir
lebih sedikit sehingga menyebabkan nyala lampu redup.
5. Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial
rendah. Tegangan listrik selalu berbanding lurus antara arus listrik dengan
hambatan listrik.

G. Pembahasan
1)     percobaan arus listrik
a)        Menyusun rangkaian listrik dangan 3 baterai secara seri:
b)        Menghubungkan kabel merah dengan kutub (+) dan kabel hitam
dengan kutub (-).
c)        Salah satu ujung kabel merah dan hitam dipasang bola lampu.
Ternyata lampu menyala. Hal ini menandakan adanya aliran listrik
dari kutub positif menuju kutub negative.
d)        Nyala lampu menunjukkan adanya arus yang mengalir.

2)       percobaan tegangan listrik


a)      Rangkaian listrik seperti ganbar dibawah ini:
Saklar (s) ditutup, lampu tidak menyala. Karena rangkaian tersebut
tidak ada tegangan listrik.
b)      Membuat rangkaian listrik
Saklar (s) ditutup ternyata lampu menyala agak terang karena
muatan listrik yang mengalir lebih besar.
c)      Membuat rangkaian listrik
Setelah saklar ditutup ternyata lampu menyala lebih terang karena
muatan listrik yang mengalir lebih besar lagi. Hal ini disebabkan
karena jumlah baterai lebih banyak.
d)      Membuat rangkaian seri dengan 3 buah baterai:
Setelah saklar ditutup, lampu menyala sangat terang karena jumlah
baterai banyak, sehingga muatan listrik yang mengalir juga besar.

H. Kesimpulan
sebuah aliran yang terjadi banyaknya muatan listrik yang mengalir dari
satu titik ke titik lainnya pada rangkaian listrik tiap satuan waku. Arus listrik
dapat timbul saat terjadi beda potensial dalam rangkaian penghantar atau
biasa disebut beda potensial antara dua titik.
tegangan listrik sebanding dengan arus listrik maka semakin tinggi
tegangan listrik maka semakin besar arusnya.

I. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman, DKK. (2021) Praktikum IPA Di SD, Banten: Universitas
Terbuka

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran Dan Masukan


1. Kesulitan
Dalam melakukan kegiatan praktikum percobaan langsung terhadap arus
dan tegangan listrik Kendala yang dialami berupa sulitnya menemukan
alatn dan bahan, dan juga sulit merangkai. Sulitnya pengambilan gambar
dan melihat secara dekat dengan sesuatu yang kita amati.

2. Saran dan Masukan


Sebelum melaksanakan praktikum percobaan arus dan tegangan listrik
harus melakukan observasi serta menyiapkan alat-alat yang mendukung
untuk melakukan praktikum.
K. Foto/Video Praktikum
LINK VIDEO PRAKTIKUM: https://youtube.com/watch?
v=FZOyAQf3630&feature=share
KEGIATAN PRAKTIKUM : ENERGI LISTRIK

A. Tujuan
mengetahui dan membuktikan proses mengalirnya suatu energi listrik

B. Alat Dan Bahan


1. 3 buah batu baterai
2. Kabel
3. Saklar
4. Kawat
5. Korek api
6. Termometer

C. Landasan Teori
Energi listrik adalah energi utama yang dibutuhkan bagi peralatan
listrik/energi yang tersimpan dalam arus listrik dengan satuan ampere (A) dan
tegangan listrik dengan satuan volt (V) dengan ketentuan kebutuhan
konsumsi daya listrik dengan satuan Watt (W) untuk menggerakkan motor,
lampu penerangan, memanaskan.
Energi Listrik adalah kemampuan untuk melakukan atau menghasilkan
usaha listrik (kemampuan yang diperlukan untuk memindahkan muatan dari
satu titik ke titik yang lain).

D. Prosedur Percobaan
1. Rangkailah alat seperti gambar dibawah ini (3 baterai dirangkai secara
seri)
2. Tutuplah saklar S, kemudian biarkan beberapa saat
a. Amati apa yang terjadi pada lilitan kawat.
b. Setelah 2 menit letakkan pentul korek api itu pada lilitan kawat,
apa yang terjadi?
3. Bukalah saklar S, letakkan ujung termometer pada lilitan kawat, catat
skala yang ditunjukan termometer.
4. Tutuplah saklar S, kemudian setelah 2 menit catatlah skala yang
ditunjukan termometer.
5. Apakah ada kenaikan suhu pada skala termometer setelah saklar
ditutup? Mengapa demikian?

E. Hasil Pengamatan
a. Saklar s ditutup,setelah 2 menit kemudian diletakkan sebuah korek
api.maka korek api tersebut akan menyala,(mengeluarkan api)
b. Setelah saklar s dibuka, kemudian diukur panas nya menggunakan
termometer menunjukkan 35,3 derajat celcius
c. Setelah saklar ditutup kembali,kemudian diukur panansnya menggunakan
termometer menunjkkan 87,5 derajat celcius

F. Pertanyaan-pertanyaan
1. Perubahan energi apakah yang terjadi jika kita menggunakan setrika listrik.
2. Dua buah baterai masing-masing besarnya 1,5 Volt, 0,5 Ohm dirangkai
secara seri kemudian dihubungkan dengan sebuah lampu yang mempunyai
tahanan 2 Ohm. Hitunglah :
a. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian
b. Daya listriknya
c. Energi listrik yang digunakan selama 1 menit
3. Kesimpulan apa yang dapat diambil tentang percobaan energi listrik.

Jawaban :
1. Perubahan energi listrik menjadi panas
2. V1= 1,5 Volt, r1 = 0,5 Ohm
V2= 1,5 Volt, r2 = 0,5 Ohm
Vtot = V1+V2 = 1,5 + 1,5 = 3 Volt
R = 2 Ohm

a. I = V/R
= 3/2 = 1,5 A
b. P = V I
= 3. 1,5
= 4,5 W
c. W = V I t
= P. t
= 4,5 . 60
= 180 J
3. a. Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan
listrik dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan.
b. Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan
listrik.

G. Pembahasan
a. Saklar s ditutup,setelah 2 menit kemudian diletakkan sebuah korek
api.maka korek api tersebut akan menyala,(mengeluarkan api)
b. Setelah saklar s dibuka, kemudian diukur panas nya menggunakan
termometer menunjukkan 35,3 derajat celcius
c. Setelah saklar ditutup kembali,kemudian diukur panansnya menggunakan
termometer menunjkkan 87,5 derajat celcius

H. Kesimpulan
Arus listrik dapat menimbulkan panas,hal ini disebabkan karena
bertemunya listrik positif dan negatif dalam satu penghantar (kawat lilitan)
I. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman, DKK. (2021) Praktikum IPA Di SD, Banten: Universitas
Terbuka

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran Dan Masukan


1. Kesulitan
Dalam melakukan kegiatan praktikum percobaan langsung terhadap
energy listrik Kendala yang dialami berupa sulitnya menemukan alat dan
bahan yaitu korek api karena korek api sudah langka. Sulitnya
pengambilan gambar dan melihat secara dekat dengan sesuatu yang kita
amati.

2. Saran dan Masukan


Sebelum melaksanakan praktikum percobaan energy listrik harus
melakukan observasi serta menyiapkan alat-alat yang mendukung untuk
melakukan praktikum.

K. Foto/Video Praktikum

Alat dan bahan percobaan


Menghitung lamanya penutupan
saklar menggunakan stopwatch

Meletakan korek api ke kawat

Korek api menyala

Pengecekan suhu kawat


Suhu mencapai 81,5o

LINK VIDEO PRAKTIKUM: https://youtu.be/UJ2QOqRVCyY


KEGIATAN PRAKTIKUM : BENTUK MEDAN MAGNET

A. Tujuan
Menunjukanan bentuk medan magnet sebuah magnet batang dengan serbuk-
serbuk besi.

B. Alat Dan Bahan


1. Kertas HVS putih 1 lembar
2. Magnet batang 2 buah
3. Serbuk-serbuk besi secukupnya

C. Landasan Teori
Medan magnet terdiri dari garis-garis fluks imajiner yang berasal dari
partikel bermuatan listrik yang bergerak atau berputar. Contohnya partikel
proton yang berputar dan pergerakan elektron yang mengalir pada kawat
dalam bentuk sirkuit elektronik.
Bentuk-Bentuk Medan Magnet
a. Medan Magnet Pada Kawat Lurus
Bentuk garis medan magnet pada kawat panjang yang dialiri arus
listrik berbentuk lingkaran konsentris mengelilingi kawat tersebut. Arah
dari medan magnetnya tegak lurus terhadap kawat dan searah dengan jari-
jari pada tangan kanan yang ditekuk, dan arah arusnya sesuai dengan arah
ibu jari.
b. Medan Magnet Pada Kawat Berbentuk Loop
Arus listrik yang mengalir pada kawat berbentuk loop menghasilkan
medan magnet lebih terpusat pada bagian tengah dibandingkan pada
bagian luar loop.
c. Medan Magnet Pada Magnet Batang
Medan magnet pada sebuah batang magnet berbentuk garis tertutup.
Melalui hasil konvensi, arah medan magnet keluar dari kutub utara (N)
menuju kutub selatan (S).
d. Medan magnet pada solenoid
Solenoid adalah kawat berarus listrik berbentuk loop yang biasanya
dililitkan pada inti dari besi sehingga menghasilkan medan magnet. Medan
magnet yang seragam dihasilkan pada pusat solenoid, sedangkan medan
magnet yang terbentuk diluar solenoid lebih lemah dan divergen.
e. Medan magnet pada bumi
Meskipun pola medan magnet bumi mirip dengan medan magnet
batang yang jauh terkubur di dalam bumi. Bumi memiliki banyak
kandungan bijih besi jauh di bawah permukaan bumi, tetapi karena suhu
yang sangat tinggi di dalam inti bumi mencegah magnetisasi permanen.
Para ilmuan mempertimbangkan ahwa sumber medan magnet bumi berasal
dari arus konveksi dalam inti bumi, hal itu disebabkan oleh peredaran ion
atau elektron pada besi cair di inti bumi. Arah medan magnetnya serupa
dengan arah medan magnet pada kawat berbentuk loop.

D. Prosedur Percobaan
1. Letakkan sebuah magnet batang di atas meja
2. Peganglah selembar kertas HVS putih di atas magnet tersebut
3. Taburlah serbuk-serbuk besi secara merata di atas kertas HVS, kemudian
ketuklah kertas HVS itu secara perlahan beberapa kali
4. Amatilah pola-pola yang dibentuk serbuk-serbuk besi itu.
5. Dari hasil pengamatan anda buatlah kesimpulan tentang medan magnet.

E. Hasil Pengamatan
Sebuah magnet batang kami letakkan di atas meja, kemudian selembar
kertas putih kami pegang di atas magnet tersebut lalu kami taburkan serbuk-
serbuk besi secara merata di atas kertas. Selanjutnya kami mengetuk karton
itu secara perlahan beberapa kali. Ternyata serbuk-serbuk besi tersebut
bergerak kea rah ujung-ujung magnet batang itu.
Setelah melakukan percobaan, kutub magnet yang sama apabila
didekatkan akan saling tolak- menolak, apabila kutup yang berbeda di
dekatkan akan tarik menarik. Magnet kutub utara akan selalu tertarik ke
magnet kutub selatan.

F. Pertanyaan-pertanyaan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan medan magnet?
2. Apakah sebuah magnet selalu memiliki kutub utara dan kutub selatan?
Berikan penjelasan!
3. Jelaskan 3 macam aturan untuk melukis garis-garis medan magnetik!

Jawaban :
1. Medan magnet adalah daerah yang masih merasakan adanya gaya magnet.
2. Sebuah magnet selalu memiliki kutup utara dan kutub selatan karena ini
merupakan asas piranti yang dikenal dengan kompas, jarum kompas
adalah sebuah magnet yang ditopang pada pusat beratnya sehingga dapat
bergerak bebas. Maka salah satu ujungnya selalu menunjuk kea rah utara
dan ujung yang lain kearah selatan.
3. Aturan untuk melukis garis-garis medan magnet
a. aturan tangan kanan tentang arah medan magnet yang melakukan gaya
pada partikel bermuatan positif yang sedang bergerak dengan kecepatan
V, jika partikel mempunyai muatan negatif, maka gaya mempunyai
arah berlawanan.
b. besar B didefisinisikan dalam F, I, Q dan V.

G. Pembahasan
1. Gambar A menunjukan bahwa :
Garis Fluks Magnet
 Fluks (garis gaya magnet) : gaya pada magnet yang tidak terlihat.
 Arah : meninggalkan kutub utara menuju kutub selatan kemudian
kembali ke kutub utara melalui magnet.
2. Gambar B menujukna pola yang dibuat oleh serbuk besi detelah magnet
diletakan diatas serbuk besi
3. Gambar C menunjukan bahwa apa bila kutub N (utara) didekatkan ke
kutub S (selatan) maka akan kutub N (utara) akan tertarik ke kutub S
(selatan), begitu juga sebaliknya. Apa bila kutub N di (utara) dekatkan ke
kutub N (utara) maka akan saling tolak-menolak, begitu juga kutub S
(selatan) di dekatkan ke kutub S (selatan) akan saling tolak menolak.

H. Kesimpulan
Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa medan
magnet paling kuat adalah di sekitar kutub magnet yang ditunjukan oleh
rapatannya garis-garis yang dibentuk oleh pasir besi. Sedangkan pada bagian
tengah magnet memiliki medan magnet yang kurang kuat yang di tunjukan
dengan regangannya garis-garis yang dibentuk oleh pasir besi.

I. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman, DKK. (2021) Praktikum IPA Di SD, Banten: Universitas
Terbuka

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran Dan Masukan


1. Kesulitan
Dalam melakukan kegiatan praktikum percobaan langsung terhadap
bentuk medan magnet Kendala yang dialami berupa sulitnya menemukan
alat dan bahan.

2. Saran dan Masukan


Sebelum melaksanakan praktikum bentuk medan magnet harus melakukan
observasi serta menyiapkan alat-alat yang mendukung untuk melakukan
praktikum.
K. Foto/Video Praktikum

ALAT DAN BAHAN

PROSES PRAKTIKUM
LINK VIDEO PRAKTIKUM: https://youtu.be/rQeFVUnz6M
KEGIATAN PRAKTIKUM : GEJALA MEDAN MAGNET

A. Tujuan
Untuk menjelaskan pengaruh arus listrik terhadap medan magnet

B. Alat Dan Bahan


1. Kabel secukupnya
2. Baterai 1,5 volt 4 buah
3. Bola lampu 2,5 volt- 3,6 volt/0,007A

C. Landasan Teori
Medan magnet adalah ruang/daerah disekitar magnet yang masih dipengaruhi
oleh gaya magnet tersebut. Medan magnet digambarkan dengan garis–garis
gaya magnet, dan dinyatakan dengan anak panah.
Hal-hal yang perlu diperhatikan tentang garis-garis gaya magnet adalah:
1. Garis-garis gaya magnet tidak pernah saling berpotongan.
2. Garis-garis gaya magnet selalu keluar dari kutub utara magnet dan masuk
ke kutub selatan magnet.
3. Tempat yang garis-garis gaya magnetnya rapat menunjukkan medan
magnetnya kuat, sebaliknya tempat yang garis-garis magnetiknya
renggang menunjukkan medan magnetnya lemah.
Besarnya medan magnet pada suatu titik dipengaruhi oleh :
1. Besarnya gaya magnet yang dialami oleh titik tersebut.
2. Berbanding terbalik dengan jarak titik terhadap sumber magnet.

D. Prosedur Percobaan
1. Susunlah peralatan.
2. Alirkan arus listrik ke dalam penghatar dengan menutup saklar S (arus
mengalir jika lampu menyala).
3. Buka saklar S, balik polaritas batrai,kemudian di alirkan kembali arus
listrik melalui penghantar dengan menutup saklar.
4. Dari percobaan langkah (2) dan (3) buatlah kesimpulan!
5. Lakukanlah langkah-langkah (1),(2), dan (3)
6. Tetapi dengan memakai 4 batrai yang di rangkai seca seri.

E. Hasil Pengamatan
1. pada penggunaan 2 baterai dalam keadaan saklar (S)terbuka, kami
letakkan penghantar di atas kompas pada posisi sejajar kemudian
kamialirkan arus listrik ke dalam penghantar dengan menutup saklar (S),
ternyata jarum kompas menyimpang ke kanan.
2. Kemudian kami membuka saklar (S) dan membalik polaritas baterai,
kemudian mengalirkan arus listrik melalui penghantar dengan menutup
saklar (S) dan ternyata jarum kompas menyimpang karena ada arus listrik
yang mengalir.
3. Langkah terakhir, batu baterai diganti menjadi 4 buah, dan ternyata jarum
kompasmengalami penyimpangan yang cukup besar.

F. Pertanyaan-pertanyaan
1. Jika baterai dirangkai 4 buah, apakah penyimpangan jarum kompas lebih
besar/lebih kecil? Jelaskan!
2. Dari pengamatan Anda, jika arus (I) yang dialirkan pada rangkaian lebih
besar, apakah induksi magnet (B) yang terjadi lebih besar? Jelaskan!
3. Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan medan magnet.
4. a. Jika kawat penghantar ditempatkan lebih dekat ke jarum kompas,
bagaimana penyimpangan jarum? (menyimpang lebih besar/lebih
kecil). Jelaskan!
b. Jika kawat penghantar ditempatkan lebih jauh ke jarum kompas,
bagaimana penyimpangan jarum? (menyimpang lebih besar/lebih
kecil). Jelaskan!
5. Dari jawaban perntanyaan (4) jelaskan hubungan antara induksi magnet (B)
dengan jarak antara kompas ke penghantar.
Jawaban :
1. Jika baterai dirangkai 4 buah, maka jarum kompas menyimpang lebih
besar, karena arus listrik yang mengalir juga cukup besar. Sehingga gaya
magnetic yang ditimbulkan makin besar pula.
2. Jika arus (1) yang dialirkan pada rangkaian lebih besar, maka induksi
magnet (B) titik besar karena arus listrik menghasilkan medan magnetik
dan medan magnetik melakukan gaya pada arus listrik. Makin cepat
medan magnetic berubah, makin besar juga induksinya.
3. Hubungan antara arus listrik dengan magnet adalah :
a. Makin besar arus dan makin dekat dengannya arus itu, maka makin kuat
medan magnetiknya.
b. Gaya pada arus listrik dalam medan magnetik sama dengan besar gaya
pada elemen arus (I) sepanjang A1 ketika berada dalam medan
magnetik.
4. a. Jika kawat penghantar ditempatkan lebih dekat ke jarum kompas, maka
penyimpangan jarum lebih besar kaena makin dekat jarak benda ke
magnet, maka makin kuat gaya yang ditimbulkan oleh magnet.
b. Jika kawat penghantar ditempatkan lebih jauh ke jarumj kompas, maka
penyimpangan jarum lebih kecil karena makin jauh jarak benda ke
magnet, maka makin lemah gaya yang ditimbulkan.
5. Hubungan antara induksi magnet dengan jarak antara kompas ke
penghantar makin dekat jarak benda ke magnet, maka makin kuat gaya
induksi magnet dan makin jauh jarak benda ke magnet, maka makin
lemah induksi magnetnya.

G. Pembahasan
Berdasarkan data di atas, pada penggunaan 2 baterai dalam keadaan
saklar (S)terbuka, kami letakkan penghantar di atas kompas pada posisi
sejajar kemudian kamialirkan arus listrik ke dalam penghantar dengan
menutup saklar (S), ternyata jarumkompas menyimpang ke kanan. Kemudian
kami membuka saklar (S) dan membalik polaritas baterai, kemudian
mengalirkan arus listrik melalui penghantar dengan menutupsaklar (S) dan
ternyata jarum kompas menyimpang karena ada arus listrik yang
mengalir.Langkah terakhir, batu baterai diganti menjadi 4 buah, dan ternyata
jarum kompasmengalami penyimpangan yang cukup besar. Hal ini
membuktikan bahwa makin besaraliran listrik, makin besar pula gaya magnet
yang terjadi.

H. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa arus
listrik menghasilkan medan magnet dan medan magnetik melakukan gaya
pada arus listrik. Perubahan medan magnet dapat menghasilkan arus listrik.

I. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman, DKK. (2021) Praktikum IPA Di SD, Banten: Universitas
Terbuka

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran Dan Masukan


1. Kesulitan
Dalam melakukan kegiatan praktikum percobaan langsung terhadap gejala
medan magnet Kendala yang dialami berupa sulitnya menemukan alat dan
bahan.

2. Saran dan Masukan


Sebelum melaksanakan praktikum gejala medan magnet harus melakukan
observasi serta menyiapkan alat-alat yang mendukung untuk melakukan
praktikum.
K. Foto/Video Praktikum

ALAT DAN BAHAN


PRAKTIKUM

LINK VIDEO PRAKTIKUM: https://youtu.be/rQeFVUnz6M


KEGIATAN PRAKTIKUM : SIFAT-SIFAT MAGNET

A. Tujuan
Untuk menjelaskan sifat-sifat magnet

B. Alat Dan Bahan


1. Magnet batang 2 buah
2. Statis
3. Benang secukupnya
4. Benda-benda yang dapat di tarik magnet.

C. Landasan Teori
Sifat-sifat medan magnet yang berada di sekitar suatu magnet yaitu arah
medan magnet sama dengan arah garis gaya magnet dan besar medan magnet
sebanding dengan kerapatan garis gaya magnet. Magnetic flux merupakan
banyaknya garis tak terlihat dari gaya magnet yang mengelilingi suatu magnet.
Kekuatan suatu medan magnet ditentukan oleh kepadatan medan flux atau
jumlah garis per cm². Apabila garis-garis dari gaya magnet yang ditimbulkan
banyak, maka hal tersebut dapat menentukan kekuatan suatu medan magnet.
Pada magnet, ada dua kutub yang berlawanan arah, yaitu kutub utara
dan kutub selatan. Apabila suatu magnet dipotong-potong menjadi kecil, maka
kutub utara dan kutub selatan akan tetap ada. Adanya kesesuaian dengan
kutub utara geografi bumi, sehingga diberikan nama kutub yang mana kutub
selatan mengarah ke kutub selatan geografi bumi sedangkan kutub utara
mengarah ke kutub utara geografi bumi. Sifat-sifat magnet antara lain:
1. semua benda dapat ditarik oleh magnet, sehingga magnet hanya bisa
menarik benda–benda tertentu yang ada di sekitarnya.
2. Magnet memiliki gaya magnet yang sifatnya dapat menembus benda, yang
apabila gaya magnet ini besar maka gaya magnet dapat menembus benda
yang tebal.
3. Apabila ada dua magnet yang memiliki kutub berbeda, dan saling
didekatkan maka mereka akan saling tarik menarik.
4. Apabila kutub yang sejenis saling didekatkan satu sama lain maka mereka
akan terjadi tolak-menolak
5. Medan magnet akan membentuk gaya magnet, yang apabila sebuah benda
didekatkan dengan magnet maka gaya magnet yang ditimbulkan
magnetnya akan semakin besar dan sebaliknya.
6. Jika suatu magnet terus menerus jatuh dan terbakar, maka Sifat
kemagnetan dapat berkurang dan bahkan hilang.

D. Prosedur Percobaan
1. Beri tanda ” S ” untuk kutub selatan dan ” U ” untuk kutub utara pada
kedua magnet batang yang tersedia.
2. Gantungkan salah salah satu magnet dengan menggunakan benang pada
statis.
3. Dekatkan kutub selatan magnet yang dipegang dengan kutub selatan
magnet yang digantung pada statis yang terlihat adalah kutub selatan
magnet yang digantung pada statis akan terlihat menjauhi kutub selatan
magnet yang dipegang.
4. Dekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub selatan magnet
batang yang digantung secara perlahan-lahan. Kedua magnet tersebut
langsung berhimpitan.
5. Dengan cara lama, dekatkan kutub selatan magnet yang dipegang pada
kutub utara magnet yang digantung. Kedua magnet juga akan merhimpit
satu sama lain.
6. Dekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub utara magnet
yang digantung. Magnet yang digantung akan langsung menyimpang.
E. Hasil Pengamatan

F. Pertanyaan-pertanyaan
1. jelaskan sifat-sifat magnet
2. Jelaskan apa yang di maksud dengan dipol magnet
3. Apabila sebuah magnet di bagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil,
mungkinkah bagian kecil magnet tersebut hanya memiliki sebuah kutub ?
4. Berikan kesimpulan sifat-sifat magnet

Jawaban Pertanyaan
1. Sifat-sifat magnet
a. Mempunyai dua ujung yang disebut kutub-kutub magnet, yang
merupakan bagian-bagian magnet yang mempunyai kemagnetan
paling kuat.
b. Salah satu ujung magnet selalu menunjuk ke utara dan magnet lain
menunjuk ke selatan.
c. Dua magnet yang saling didekatkan akan melakukan gaya satu
sama lain.
 Gaya tolak-menolak, (kutub utara dengan kutub utara, kutub selatan
dengan kutub selatan)
 Gaya tarik-menarik, (kutub utara dengan kutub selatan).
2. Dipol magnet adalah magnet selalu mempunyai 2 kutub
3. Jika sebuah magnet dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, maka
bagian kecil magnet tersebut tetap mempunyai 2 buah kutub, karena hal ini
merupakan asas piranti (kompas). Setiap magnet apapun bentuknya pasti
mempunyai 2 kutub yaitu kutup utara dan kutub selatan.
4. Berdasarkan percobaan kami, sifat-sifat magnet adalah :
a. Jika kedua kutub magnet yang sejenis di dekatkan maka magnet
tersebut akan saling menjauhi (tolak-menolak)
b. Jika kutub-kutub magnet yang berlawanan (berbeda kutubnya atau
tidak sejenis) didekatkan maka magnet tersebut akan tarik-menarik
(mendekat).

G. Pembahasan
1. Magnet mempunyai 2 kutub yaitu utara dan selatan
2. Dapat menarik logam lain terutama besi dan baja
3. keadaan bebas selalu menunjuk arah utara dan selatan
4. Kutub-kutub magnet mempunyai gaya tarik yang lebih besar dari pada
bagian tengahnya.
5. Kutub-kutub senama bila berdekatkan akan tolak-menolak dan kutub tak
senama akan tarik-menarik.

H. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan kami, sifat-sifat magnet adalah :
a. Jika kedua kutub magnet yang sejenis di dekatkan maka magnet tersebut
akan saling menjauhi (tolak-menolak)
b. Jika kutub-kutub magnet yang berlawanan (berbeda kutubnya atau tidak
sejenis) didekatkan maka magnet tersebut akan tarik-menarik
(mendekat).

I. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman, DKK. (2021) Praktikum IPA Di SD, Banten: Universitas
Terbuka

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran Dan Masukan


1. Kesulitan
Dalam melakukan kegiatan praktikum percobaan mengamati langsung
terhadap sifat-sifat magnet, Kendala yang dialami berupa sulitnya
menemukan alat dan bahan.

2. Saran dan Masukan


Sebelum melaksanakan praktikum mengamati sifat-sifat magnet harus
melakukan observasi serta menyiapkan alat-alat yang mendukung untuk
melakukan praktikum.

K. Foto/Video Praktikum

Selatan – selatan

utara – utara
Selatan – utara

utara - selatan

Benda magnet

Benda nonmegnet

LINK VIDEO PRAKTIKUM: https://youtu.be/rQeFVUnz6M


KEGIATAN PRAKTIKUM : CARA MEMBUAT MEGNET

A. Tujuan
Dapat membuat magnet dengan cara gesekan, elektromagnetik, dan magnet
induksi

B. Alat Dan Bahan


1) Klip kertas/isi necis 3-5 buah
2) magnet batang 1 Buah
3) kawat kecil berukuran 1 meter
4) baterai 1,5 volt 4 buah
5) paku besi 4 buah
6) isolasi secukupnya

C. Landasan Teori
Magnet secara sederhana dapat dibuat dengan menggunakan tiga cara,
yaitu gosokan, induksi, dan aliran listrik. Membuat magnet dengan cara
gosokan dapat dilakukan dengan cara menggosokkan salah satu ujung magnet
pada baja atau besi yang akan dibuat menjadi magnet. Cara menggosok bahan
dengan magnet harus dengan arah yang tetap atau selalu searah. Makin lama
menggosoknya, maka sifat kemagnetan pada magnet buatan tersebut akan
makin kuat.
Benda-benda kecil misalnya jarum atau paku apabila didekatkan dengan
sebatang besi atau sebatang baja tidak akan tertarik oleh besi atau baja
tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa besi dan baja bukanlah magnet. akan
tetapi, besi dan baja dapat dibuat menjadi magnet dengan cara menggosokkan
salah satu ujung magnet secara tetap di sepanjang batang besi, atau baja ke
satu arah secara berulang-ulang. Berikut ini percobaan membuat magnet
dengan cara menggosok.

D. Prosedur Percobaan
1. Membuat magnet melalui gesekan
a. siapkan sebuah paku besi yang bukan magnet, lalu dekatkan ujung
paku tersebut pada beberapa klip kertas/isi necis. Amati apakah
paku tersebut dapat menarik klip kertas?
b. Gesekkan paku besi pada sebuah magnet batang dalam satu arah
saja secara berulang-ulang kira-kira 10 detik lamanya. Dekatkan
batang paku besi yang telah digosok pada beberapa isi necis. Amati
apa yang terjadi pada isi necis ?
c. Lakukan hal yang sama seperti pada nomor 2, tetapi dalam waktu
yang lebih lama, misalkan 40 detik. Amati apa yang terjadi pada isi
necis?
2. Membuat magnet dengan cara elektromagnetik
a. Rangkailah alat, amatilah apakah paku menjadi magnet atau tidak?
Mengapa demikian?
b. Tutuplah saklar s, lalu dekatkan sebuah paku yang lain pada paku
yang dililiti kumparan. Amatilah apakah paku tersebut sudah
menjadi magnet? Jelaskan
c. Lakukan hal yang sama pada nomor a dan nomor b, tetapi dengan
cara mengurangi jumlah lilitan kumparan pada paku. Amatilah
apakah kemagnetan yang terjadi pada paku makin besar atau makin
kecil? Beri penjelasan?
d. Lakukan hal yang sama pada nomor c, tetapi dengan cara
menambah lilitan kumparan pada paku?
3. Membuat magnet dengan cara induksi
a. Peganglah sebuah magnet batang disalah satu kutubnya, sedangkan
kutub yang lain menjadi pusat bumi.
b. Dekatkan sebuah klip tepat di ujung salah satu kutub magnet
batang. Amati apa yang terjadi ?
c. Dekatkan lagi sebuah klip kedua tepat di ujung klip yang pertama.
amati Apa yang terjadi?
d. Lakukan hal yang sama pada nomor b dan nomor c hingga
menggunakan klip sebanyak 4 buah. Amati apa yang terjadi!
E. Hasil Pengamatan
1. Membuat magnet melalui gesekan
Paku yang tidak bermuatan magnet berubah menjadi bermuatanmagnet
setelah di gosokkan pada magnet dengan satu arahsehingga dapat menarik
anak klip.
2. Membuat magnet dengan cara elektromagnetik
Paku yang telah dililitkan tembaga dan ujungnya dihubungkan pada kutub-
kutub baterai, berubah menjadi magnet sehingga dapatmenarik anak-anak
klip.
3. Membuat magnet dengan cara induksi
Setelah paku di dekatkan dengan magnet ladam paku akanterinduksi
dengan magnet ladam yang menyebabkan letaknyateratur dan mengarah ke
satu arah. Paku akan menjadi magnet dandapat menarik anak klip yang ada
di bawahnya.

F. Pertanyaan-pertanyaan
1. Jelaskan cara membuat magnet!
2. Jelaskan faktor apakah yang dapat mempengaruhi kekuatan magnet!
3. Jelaskan hubungan antara kuat magnet dengan jumlah lilitan kumparan dan
arus listrik!

Jawaban :
1. Cara membuat magnet ada 3, yaitu :
a). Dengan cara digesek-gesekkan (gosokan). Pembuatan magnet dapat
dilakukan dengan cara menggesekkan besi dengan salah satu ujung
magnet, semakin banyak gesekan semakin kuat sifat kemagnetan paku
tersebut. Sifat kemagnetan berlangsung sementara.
b). Dengan cara elektromagnetik (aliran listrik), Arus listrik dapat
menimbulkanmedan magnet. Magnet yang terjadi karena arus listrik
disebut elektromagnetik, jika arus listrik diputus sifat kemagnetannya
akan hilang.
c). Dengan cara induksi. Benda magnetis yang menempel pada magnet
dapat menjadi sifat seperti magnet. Benda ini dapat menarik benda-
benda magnetis lainnya. Jika benda dilepaskan dari magnet, maka
sifat kemagnetannya akan hilang.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan magnet adalah :
a).Jarak magnet terhadap benda magnetik.
b).Besar kecilnya arus listrik.
c).Ketebalan yang menjdi penghalang antara magnet dan benda magnetis
d).Waktu; lama tidaknya gesekan.
e).Jumlah lilitan kumparan.
3. Hubungan antara kuat magnet dengan jumlah lilitan kumparan dan arus
listrik adalah :
– Makin banyak jum;lah lilitan kumparan, maka makin besar arus listrik
yang mengalir sehingga kekuatan magnet makin besar pula. Jadi
banyaknya jumlah lilitan kumparan sangat mempengaruhi terhadap
kekuatan magnet.

G. Pembahasan
Cara membuat magnet ada 3, yaitu :
a). Dengan cara digesek-gesekkan (gosokan). Pembuatan magnet dapat
dilakukan dengan cara menggesekkan besi dengan salah satu ujung
magnet, semakin banyak gesekan semakin kuat sifat kemagnetan paku
tersebut. Sifat kemagnetan berlangsung sementara.
b). Dengan cara elektromagnetik (aliran listrik), Arus listrik dapat
menimbulkanmedan magnet. Magnet yang terjadi karena arus listrik
disebut elektromagnetik, jika arus listrik diputus sifat kemagnetannya
akan hilang.
c). Dengan cara induksi. Benda magnetis yang menempel pada magnet
dapat menjadi sifat seperti magnet. Benda ini dapat menarik benda-
benda magnetis lainnya. Jika benda dilepaskan dari magnet, maka
sifat kemagnetannya akan hilang.
H. Kesimpulan
Ketika bahan besi digosok menggunakan magnet dengan satu arahmaka
bahan tersebut dapat memiliki sifat kemagnetan.
Magnet yang dibuat dengan cara elektromagnetik termasuk jenismagnet
sementara. Ketika ujung lilitan tembaga tidak dihubungkandengan kutub-
kutub baterai, aliran magnet akan terputus.
Saat paku di dekatkan dengan magnet makan paku akan terinduksi.Jika
paku di jauhkan dengan magnet maka sifat kemagnetannyaakan hilan

I. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman, DKK. (2021) Praktikum IPA Di SD, Banten: Universitas
Terbuka

J. Kesulitan Yang Dialami : Saran Dan Masukan


1. Kesulitan
Dalam melakukan kegiatan praktikum cara membuat magnet, Kendala
yang dialami berupa sulitnya menemukan alat dan bahan.

2. Saran dan Masukan


Sebelum melaksanakan praktikum mengamati cara membuat magnet harus
melakukan observasi serta menyiapkan alat-alat yang mendukung untuk
melakukan praktikum.
K. Foto/Video Praktikum

Alat dan bahan

LINK VIDEO PRAKTIKUM: https://youtu.be/jtFuR4vO5Ms

Anda mungkin juga menyukai