Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA

MODUL 1 & 2

Dosen Pembimbing : MUH. HUMAIDIN, M.Pd

DISUSUN OLEH
PRAKTIKAN:

SAHBUDIN (859158667)

UNIVERSITAS TERBUKA

Modul 1 : Makhluk Hidup


Judul Percobaan : 1.3 CIRI – CIRI MAKHLUK HIDUP

1. Tujuan
Mengamati ciri-ciri makluk hidup yang ada di sekitar
tempat tinggal.

2. Alat dan Bahan


a. Alat
1) alat tulis
2) tabel pengamatan
3) Alam Sekitar

b. Bahan
1) tumbuhan 5 jenis (Kaktus, Lidah Buaya, Labu, Pisang, cabe)
2) hewan 5 jenis (ayam, Cecak, Kelinci, kucing, laba-laba )

3. Cara Kerja
1) menyiapkan alat tulis dan tabel pengamatan
2) menuju lokasi pengamatan di sekitar lingkungan rumah,
3) memilih sampel tumbuhan 5 Jenis jenis (Kaktus, Lidah Buaya, Labu,
Pisang, cabe) dan hewan 5 jenis (ayam, Cecak, Kelinci, kucing, laba-
laba),
4) mencatat hasil pengamatan dari ke 5 jenis makhluk hidup,
5) mengamati dengan cermat dan teliti apa saja ciri-ciri makhluk hidup
pada poin 4, dengan memberi tanda cek () pada tabel lembar kerja.

4. Tempat dan Tanggal Pengamatan


a. Tempat : Lingkungan sekitar Rumah
b. Tanggal : 19 April 2022

5. Dasar Teori
Ciri-ciri Makhluk Hidup
1) Bergerak
2) Melakukan pertumbuhan : ada pertumbuhan massa, ada peningkatan
ukuran.
3) Berkembang biak : menghasilkan keturunan, memper- tahankan
kelestariannya.
4) Makan (nutrisi)
5) Bernafas
6) Menerima rangsangan ( iritabilitas)
7) Beradaptasi
8) Mengeluarkan zat sisa

Hasil Pengamatan
Tabel 1.1
Hasil Pengamatan Ciri-ciri makhluk hidup
Nama Ciri - Ciri *)
NO Makhluk Hidup
1 2 3 4 5 6 7 8

1 Kaktus ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔

2 Lidah Buaya ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
3 Labu ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
4 Pisang ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔

5 Cabe ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
6 Ayam ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
7 Cecak ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔

8 Kelinci ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
9 Kucing ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
10 Laba-Laba ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔

*) Keterangan
1) Bergerak
2) Tumbuh
3) Berkembang biak
4) Makan (nutrisi)
5) Bernafas
6) Menerima rangsangan ( iritabilitas)
7) Beradaptasi
8) Mengeluarkan zat sisa

7 Pembahasan
Tumbuhan maupun hewan memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak
tumbuh, berkembang biak, memerlukan makanan, bernafas, peka terhadap rangsang,
dapat beradaptasi, dan mengeluarkan zat sisa.
Gerak pada hewan dan tumbuhan berbeda. Gerak pada hewan
terlihat jelas dan dapat berpindah tempat secara bebas karena memiliki
alat gerak berupa kaki, sayap, maupun sirip. Sedangkan semua
tumbuhan melakukan gerak yaitu gerak tumbuh akar dan batang.
Hewan dan tumbuhan sama-sama melakukan pernafasan. Jika Pada
tumbuhan oksigen masuk melalui stomata dan lentisel, sedangkan
oksigen masuk ke dalam tubuh hewan melalui organ pernafasan. Hewan
dan tumbuhan memerlukan makan dan air, hanya saja saja berbeda
bentuk dan prosesnya. Tumbuhan makan dengan melakukan fotosintesis,
sedangkan hewan memakan bentuk yang sudah jadi. Hewan
mengeluarkan zat sisa dari proses makan tersebut, sedangkan tumbuhan
mengeluarkan zat sisa dari hasil fotosintesis berupa oksigen, hal ini
terasa ketika kita berteduh dibawah pohon merasakan sejuk.
Hewan dan tumbuhan sama-sama tumbuh dan berkembang,
bertambah ukuran tinggi dan besar maupun beratnya. Hewan dan
tumbuhan juga melakukan berkembang biakan, meskipun dengan cara
yang berbeda- beda. Selain itu, Hewan dan tumbuhan dapat beradaptasi
dan peka terhadap rangsang yang mengenai mereka.

6. Kesimpulan
Makhluk hidup memiliki /mempunyai ciri-ciri yang sama yaitu :
1) Bergerak
2) Tumbuh
3) Berkembang biak
4) Makan (nutrisi)
5) Bernafas
6) Menerima rangsangan ( iritabilitas)
7) Beradaptasi
8) Mengeluarkan zat sisa

Kedelapan ciri ini pasti melekat pada makhluk hidup baik tumbuhan
maupun hewan meskipun ada sedikit perbedaan misalnya proses bergerak,
berkembang biak, dan bernafas.
7. Jawaban pertanyaan
1) Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan
bereaksi terhadap rangsang? Jelaskan!
Jawab :
Ya, Tumbuhan juga bergerak dan bereaksi terhadap rangsang. Gerak tumbuhan yaitu :
- Gerak Taksis berupa gerak pindah tempat seluruh tubuh pada
tumbuhan bersel satu
- Gerak Nasti berupa gerak sebagian tubuh, tidak
ditentukan arah datangnya rangsang
- Gerak Tropisme berupa gerak sebagian
tubuh, dipengaruhi arah datangnya rangsang.
2) Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan
tumbuhan!
Jawab :
Persamaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan yaitu bergerak
dan bereaksi terhadap rangsang, bernafas, memerlukan makan, serta dapat
tumbuh dan berkembang
Perbedaan ciri kehidupan hewan dan tumbuhan:
a. Tumbuhan
1) Reaksi terhadap rangsang lambat/terbatas, umumnya menetap
atau bergerak sebagian tubuh
2) Tidak memiliki alat pernafasan khusus, mengambil dan
mengeluarkan gas secara pasif
3) Menyusun zat-zat makanan sendiri
4) Tumbuh kembang berlangsung selama hidupnya, ada daerah
tumbuh tertentu. Bentuk tubuh menyebar dan bercabang.
Jumlah bagian tubuh tak tentu.
b. Hewan
1) Memiliki alat pernafasan khusus. Mengambil dan
mengeluarkan gas secara pasif
2) Reaksi terhadap rangsang cepat, simultan, aktif
dan dapat berpindah tempat
3) Makan makhluk hidup lain

4) Tumbuh kembang terjadi dalam masa tertentu, serempak pada


semua bagian tubuh.
5) Jumlah bagian tubuh tertentu/pasti.
Modul 1 : Makhluk Hidup
Judul Percobaan : 1.5 GERAK PADA TUMBUHAN

1. Tujuan
a. mengamati gerak seismonasti
b. mengamati gerak niktinasi
c. mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan
2. Alat dan Bahan
a. Seismonasti dan Niktinasti
1) Tanaman putri malu dalam pot 1 buah
2) Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1 buah
3) Stop Watch atau jam tangan 1 buah
4) Alat-alat tulis dan penggaris
b. Geotropisme
1) Pot berukuran kecil 2 buah
2) Tanah yang subur secukupnya
3) Biji kacang merah secukupnya
4) Air secukupnya
3. Cara Kerja
a. Seismonasti
1) Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi
tanaman putri malu, lembar kerja, alat- alat tulis, dan penggaris.
2) Menyiapkan tanaman putri malu yang sudah tumbuh segar didalam pot.
3) Meletakkan putri malu dalam pot tersebut diatas meja, beri sentuhan
halus menggunakan penggaris dan hitung berapa waktu yang
dibutuhkan putri malu tersebut untuk menutup daunnya menggunakan
stop watch.
4) Mencatat hasil pengamatan pada Lembar Kerja.
5) Setelah daun putri malu kembali seperti semula, kemudian melakukan
seperti kegiatan (3) namun dengan sentuhan sedang. Begitu kemudian
dilanjutkan dengan sentuhan hingga kasar dan hitung waktu yang
dibutuhkan.
b. Niktinasti
1) Menyediakan 2 pot tanaman putri malu ( pot A dan pot B)
2) Pot A diletakkan pada tempat terbuka (mendapat cahaya), sedang pot B
ditutup kotak karton ( gelap)
3) Pot B dibiarkan tertutup selama kurang lebih setengah jam. Kemudian
membuka tutup kotak karton dengan hati-hati ( tidak sampai tersentuh
tanamannya)
4) Mengamati apa yang terjadi pada daun putri malu pada kedua pot
tersebut.
5) Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan
c. Geotropisme
1) Menyediakan 2 pot (A dan B) yang sudah ditanami kacang merah
2) Meletakkan pot A tegak dan pot B rebah/horizontal
3) Melakukan pengamatan tiap pagi dan sore sampai
sekitar 1 minggu
4) Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja
4. Tempat dan Tanggal Pengamatan
a. Tempat : Lingkungan sekitar Rumah

b. Tanggal : 19-20 April 2022

5. Dasar Teori

Gerak Pada Tumbuhan

a. Taksis: pindah tempat seluruh tubuh dari tumbuha Tumbuhan bersel

b. Nasti: gerak sebagian tubuh tidak tergantung arah datangnya


rangsang.
c. Tropisme: gerak sebagian tubuh dengan arah dipengaruhi datangnya rangsang.
1) Tropisme Positif: arah gerak menuju datangnya rangsangan
Tropisme negatif : arah gerak menjahui datangnya rangsangan
6. Pengamatan
1. Seismonasti dan Niktinasti
a. Pengamatan Seismonasti
Tabel 1.2
Hasil Pengamatan Seismonasti

Jenis Sentuhan Pada


No. Putri Malu Reaksi Daun Ket

1 Halus Dari pangkal daun ke ujung, Waktu cukup lama


hanya anak daun di ujung saja
yang
mengatup/melipat

2 Sedang Seluruh daun menutup Waktu agak cepat


3 Kasar Arah gerak daun Waktunya cepat
dengan sentuhan kasar pada ujung
daun akan melipat dari ujung
hinga pangkal daun
dengan cepat.

b. Pengamatan Niktinasti
Tabel 1.3
Hasil Pengamatan Niktinasti
Reaksi Daun
No. Pot Putri Malu
Mula-mula ½ jam kemudian
Di lekatkkan di
1. membuka Tetap membuka
tempat terang

Ditutup dengan kotak


2. karton membuka menutup
kedap cahaya
c. Pengamatan Geotropisme
Tabel 1.4
Hasil Pengamatan Geotropisme Negatif

Pengamatan Hari Ke-


POT KET
1 2 3 4 5 6 7

A - - - - - - - Batang
tumbuh
tegak

Batang
B + + + + + + + membelok ke atas
menuju cahaya
matahari

7. Pembahasan
a. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan
berupa getaran. Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan
sentuhan yang berbeda, pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus,
proses menutupnya lambat. Bila disentuh dengan sedang, reaksinya agak
cepat menutup. Dan jika disentuh dengan kasar akan dengan cepat
menutup daun dan tangkainya. Reakei ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba
dalam keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang kehilangan
tekanan air sehingga daun maupun tangkai mengatup.
b. Niktinasti
Niktinasi merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap,
sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap,
gerak tidur daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan
turgor di dalam persendian daun.Pengamatan niktinasti pada tumbuhan
putri malu, dengan menyimpan putri malu di tempat terang atau terbuka dan
membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan di tempat tertutup
atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap
cahaya, daun- daun putri malu tersebut mulai mengatup. Hal -hal yang
menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada saat gerak tidur pada
tumbuhan putri malu.
c. Geotropisme negatif
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh
gravitasi bumi. Jika arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme
positif, misalnya gerakan akar menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi
rangsang disebut geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang
menjauhi tanah.
Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami pertumbuhan batang
secara normal menuju ke atas. Pada pot B yang diletakkan horizontal
pertumbuhan batang membelok dari horizontal menuju arah vertikal secara
bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang
menjauhi tanah.

8. Kesimpulan
a. Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup daun
dengan pelan.
b. Tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri
malu tersebut mulai mengatup. Sedangkan tumbuhan putri malu yang
berada di tempat terang, daunnya tetap membuka.
c. Tujuan putri malu mengatupkan daunnya ialah sebagai alat untuk
pertahanan diri dan hewan-hewan yang akan mengkonsumsinya dan untuk
melindungi simpanan airnya dan penguapan yang dikarenakan oleh angin.
d. Kacang tanah dalam pot yang diletakkan horizontal, batangnya akan
membengkok ke atas dan menjauhi tanah. Peristiwa ini disebut
geotropisme negative.

9. Jawaban pertanyaan
1) Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasi!
Jelaskan alasan memilihnya!
Jawab:
Polong-polongan seperti bunga merak dan daun kupu- kupu. Daun-daun
tersebut akan menutup pada malam hari dan akan membuka kembali jika
matahari terbit.
2) Apa perbedaan antara niktinasi dengan seismonasti pada
percobaan yang telah dilakukan? Jelaskan!
Jawab:

a. Niktinasti: gerak daun putri malu dipengaruhi


rangsang dari cahaya
b. Seismonasti: gerak putri malu dipengaruhi
rangsang sentuhan

3) Pada percobaan geotropisme yang telah dilakukan sebenarnya juga telah


membuktikan adanya gerak fototropisme, mengapa? Jenis fototropisme
apakah yang terjadi? Jelaskan!
Jawab :
Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan fototropisme karena arah
tumbuh batang menuju ke arah cahaya matahari. Jenis fototropisme yang terjadi adalah
fototropisme positif karena arah tumbuh batang menuju sumber rangsang cahaya
Modul 1 : Makhluk Hidup
Judul Percobaan : 1.8 RESPIRASI PADA MAKHLUK HIDUP

Respirasi memiliki dua makna yang relatif berbeda. Pertama respirasi adalah proses dimana
suatu organisme membutuhkan oksigen ke dalam tubuh dan kemudian melepaskan karbondioksida
dari tubuhnya. Dalam hal ini respirasi dapat dianggap sebagai kira-kira setara dengan bernafas.
Dalam beberapa kasus makna ini berarti transfer oksigen dari paru-paru ke aliran darah dan akhirnya
menjadi sel-sel. Oksigen digunakan untuk pembakaran zat-zat makanan (protein, lemak, dan
karbohidrat) dalam sel-sel tubuh. Pembakaran itu menghasilkan energi serta karbon dioksida. Energi
inilah yang digunakan untuk melakukan aktivitas.
Respirasi (pada biologi) merupakan sebuah proses mobilisasi yang dilakukan makhluk hidup
lewat pemecahan senyawa berenergi tinggi (SET) untuk dipakai dalam menjalankan fungsi hidup.
pengertiannya, respirasi dapat disamakan dengan pernafasan. Tetapi, istilahnya respirasi mencakup
proses yang juga tidak tercakup pada istilah pernafasan.
Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang satu dengan hewan yang lain, ada
yang berupa paru-paru, insang, kulit, trakea, dan paru-paru buku. Pertukaran gas antara tubuh hewan
dan lingkungannya selalu terjadi pada lingkungan aquatic maupun terrestrial.
Sedangkan pada tumbuhan respirasi merupakan suatu proses reaksi katabolisme yang
memecah molekul- molekul gula menjadi molekul anorganik berupa karbondioksida (CO2) dan air
(H2O), (Salisbury, 1995). Respirasi merupakan proses penghirupan oksigen melalui organ pernafasan
untuk memecah senyawa organik CO2, H2O, dan energi. Respirasi pada hakikatnya merupakan
reaksi redoks dimana dioksidadi menjadi CO2 sedangkan O2 diserap sebagai oksidator dan
mengalami perubahan menjadi H2O.
Respirasi merupakan proses pelepasan energi yang tersimpan dan sumber energi melalui
proses kimia menggunakan oksigen. Proses respirasi mengeluarkan energi kimia ATP sebagai
penggerak respirasi. Respirasi terdiri dari rangkaian banyak reaksi dari komponen- komponen yang
masing- masing dikatalisasi oleh enzim yang berbeda- beda
A. Tujuan Percobaan
1. Membuktikan bahwa respirasi memerlukan udara (oksigen)
2. Membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida

B. Alat dan Bahan


1. Untuk membuktikan respirasi perlu udara (oksigen)
a. Botol ukuran kecil 3 buah.
b. Sedotan air kemasan gelas (aqua gelas) 3 buah.
c. Plastisin secukupnya.
d. Kapur sirih secukupnya.
e. Kapas secukupnya.
f. Jangkrik 1 ekor.
g. Kecambah secukupnya
h. Pipet tetes 1 buah.
i. Air yang diberi pewarna merah secukupnya

2. Membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida


a. Kapur sirih secukupnya
b. Air secukupnya
c. Botol selai 3 buah
d. Plastisin secukupnya
e. Sedotan limun 6 buah
f. Spidol 1
g. Selang plastic kecil 1 meter

C. Prosedur Percobaan
1. Respirasi memerlukan udara (oksigen), Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

a. Sedotan air kemasan gelas (aqua gelas) 3 buah.


b. Plastisin secukupnya.
c. Kapur sirih secukupnya.
d. Kapas secukupnya.
e. Jangkrik 1 ekor.
f. Kecambah secukupnya
g. Pipet tetes 1 buah.
h. Air yang diberi pewarna merah secukupnya
2. Membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida
a. Kapur sirih secukupnya
b. Air secukupnya
c. Botol selai 3 buah
d. Plastisin secukupnya
e. Sedotan limun 6 buah
f. Spidol 1
g. Selang plastic kecil 1 meter

D. Prosedur Percobaan
1. Respirasi memerlukan udara (oksigen)
a. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.

b. Memasukkan sedikit kapur sirih ke dalam dasar botol, selanjutnya memasukkan


kapas secukupnya.

c. Masukkan kacang merah yang sedang berkecambah kedalam botol yang telah
diberi kapur sirih dan kapas pada langkah (2). Kemudian berilah label A pada botol
tersebut.
d. Memasukkan jangkrik ke dalam botol yang telah diberi kapas pada langkah
(2).Kemudian berilah label B pada botol tersebut.
e. Melapisi bagian dekat pangkal sedotan air kemasan dengan segumpal plastisin, kira-kira
dapat menyumbat mulut botol, selanjutnya masukkan pangkal sedotan air kemasan yang
dilapisi gumpalan plastisin tersebut hingga plastisin menutup mulut botol, sedotan air
kemasan menghubungkan udara luar dengan udara di dalam botol.

f. Merapikan plastisin pada mulut botol hingga mulut botol tertutup dengan rapat dan
rapi

kontrol).

g. Memberi label C pada respirometer buatan tanpa menggunakan makhluk hidup.


h. Menetesi ujung sedotan air kemasan gelas pada setiap respirometer dengan air
yang diberi pewarna merah
i. Mengamati tetesan air berwarna pada setiap respirometer dengan selang waktu 5
menit selama 5 kali pengamatan

j. Mengamati tetesan air berwarna pada setiap respirometer dengan selang waktu 5 menit
selama 5 kali pengamatan
k. Menuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja (Tabel 3.1)
2. Respirasi menghasilkan karbondioksida
a. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
b. Membuat air kapur jenuh. Larutkan kapur sirih kedalam lebih kurang 250 ml hingga jenuh
c. Biarkan air kapur mengendap hingga diperoleh air yang jernih
d. Sedotlah air kapur jernih dengan selang plastik kecil
e. Tuanglah air kapur jenuh pada botol (A), (B), (C) dengan ukuran yang sama
f. Pasanglah perangkat percobaan yaitu sedotan, plastisin seperti gambar:

g. Hisaplah udara dari botol (A) melalui sedotan limun, gunakan untuk bernapas.
Selanjutnya hembuskan napas anda ke botol (B) melalui sedotan limun
h. Lakukan langkah tersebut berkali-kali hingga air kapur di botol (B) menjadi keruh

i. Amati kedudukan air berwarna dalam pipa dari sedotan aqua gelas pada setiap
respirometer
Tuangkan hansil pengamatan pada tabel pengamatan

E. Hasil Pengamatan
1. Respirasi memerlukan oksigen

Tabel 1.5
Keadaan air berwarna pada respirometer, 5
Respirometer
menit
Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima
A 0,2 0,3 0,5 0,5 0,5
B 0,5 0,5 0,6 0,7 0,8
C 1,4 1,5 1,7 1,8 1,9

2. Respirasi memerlukan Karbondioksigen


Tabel 1.6
Botol Percobaan Kondisi mula-mula Kondisi Akhir Percobaan
A Jernih Jernih
B Jernih Sangat Keruh
C Jernih Keruh
F. Pembahasan
1. Respirasi memerlukan oksigen
a. Respirometer A
Berdasarkan pengamata kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada respirometer
A (yang diisi kecambah) berjalan dari 0 cm menjadi 0,2 cm untuk 5 menit pertama,
berjalan kembali menjadi 0,3 cm untuk 5 menit kedua, berjalan lagi menjadi 0,3 cm
setelah 5 menit ketiga, sedangkan untuk 5 menit keempat dan kelima respirometer
menunjukkan angka yang sama yaitu 0,5 cm
b. Respirometer B
Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada
respirometer B (yangdiisi jangkrik) berjalan dari 0 cm menjadi 0,5 cm untuk 5 menit
pertama dan tetap untuk 5 menit kedua, berjalan lagi menjadi 0,6 cm setelah 5 menit
ketiga, sedangkan untuk 5 menit keempat 0,7 dan 5 menit kelima respirometer
menunjukkan angka 0,8 cm

c. Respirometer C
Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada
respirometer C (tanpa diisi makhluk hidup) menunjukkan angka perubahan tiap
menitnya. (Namun sesuai teorinya seharusnya tidak bergerak, mungkin hal ini bisa
terjadi disebabkan oleh adanya lubang-lubang yang tidak tertutup sehingga udara keluar
masuk dari berbagai arah dan human eror.)
2. Respirasi memerlukan Karbondioksida
Dari Ketiga botol tersebut dapat disimpulkan bahawa pada botol kedua ( botol B) airnya
berwarna keruh. Setelah kita menghembuskan nafas pada botol kedua (Botol B) dan botol
yang yang ke 3 (Botol C). sedangkan pada botol yang pertama (Botol A) air didalam botol
tetap jernih.

G. Kesimpulan
Dari hasil percobaan diatas dapat kita simpulkan bahwa setiap makhluk hidup memerlukan
respirasi/pernafasan. Pada saat respirasi dibutuhkan oksigen untuk menguraikan senyawa-
senyawa pada setiap makhluk hidup. Ketika melakukan respirasi makhluk hidup menghirup
oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Hal ini dapat terlihat pada air yang awalnya jernih
menjadi karbondioksida. Warna kapur yang keruh itulah yang menjadi bukti nyata hasil dari
endapan reaksi air kapur dengan karbondioksida.
H. Jawaban Pertanyaan
1. Guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen adalah untuk
mengikat Karbondioksida dan pemicu agar respirasi menjadi cepat.
2. Terjadi perubahan posisi dari tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer. Hal ini dapat
terlihat pada botol yang di isi oleh makhluk Hidup. Yaitu pada botol A yang diisi dengan
kecambah dan pada botol B yang diisi dengan jangkrik. Dengan demikian teteasn pewarna
(eosin) pada alat respirometer bergerak karena danya pergerakan udara di dalam
respirometer.
Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan, air kapur pada Btol paling keruh, disebabkan
karena pada botol B banyak mengandung karbondioksida. Hal ini menunjukan bahwa
pernapasan kita menghasilkan karbondioksida.
Modul 1 : Makhluk Hidup
Judul Percobaan : 1.12 SIMBIOSIS

Dalam suatu ekosistem selalu terjadi hubungan saling ketergantungan antara makhluk
hidup dengan makhluk hidup dan dengan lingkungannya. Suatu bentuk hubungan
yang sangat erat antara satu spesies makhluk hidup dengan spesies makhluk hidup lainnya yang
hidup bersama dalam suatu habitat tertentu disebut simbiosis. Ada beberapa jenis simbiosis yang ada
di alam, namun umumnya dikelompokkan menjadi 3 macam, yaituparasitisme, komensalisme, dan
mutualisme.
Parasitisme adalah suatu hubungan di antara dua spesies (organisme), di mana satu spesies
mendapatkan keuntungan, sedangkan spesies lainnya (sering disebut inang) dirugikan. Contoh
simbiosis parasitisme, adalah antara cacing perut (cacing gelang) dengan manusia. Dalam hubungan ini
cacing gelang mendapatkan makanan yang banyak di dalam usus halus manusia, sedangkan manusia
akan mendapat kerugian karena banyaknya zat-zat makanan yang hilang oleh parasit tersebut. Selain itu
dalam jumlah yang sangat banyak parasit tersebut dapat merusak usus halus manusia. Selain cacing
gelang, juga ada cacing pita, cacing hati, atau panu pada manusia. Coba Anda kemukakan sendiri apa
keuntungannya bagi parasit dan apa kerugiannya bagi inangnya.
Simbiosis komensalisme adalah suatu hubungan simbiosis, di mana suatu spesies makhluk
hidup diuntungkan, sedangkan pihak lainnya tidak diuntungkan ataupun dirugikan. Contoh umum
adalah tanaman epifit yang banyak hidup di hutan tropis. Tanaman epifit tersebut menumpang hidup di
pohon atau cabang dan ranting pohon tanpa merugikan pohon yang ditumpanginya.
Simbiosis mutualisme adalah hidup bersama di antara dua spesies makhluk hidup, di mana
kedua spesies tersebut mendapatkan keuntungan. Contohnya adalah bakteri Rhizobium pada akar
tanaman polongan. Bakteri Rhizobium mendapatkan habitatnya pada akar tanaman, sedangkan tanaman
polongan mendapatkan keuntungan berupa nitrogen yang ditambat oleh bakteri tersebut. Tanpa bakteri
Rhizobium, maka tumbuhan tersebut tidak dapat mengambil nitrogen dari udara bebas.
1. Simbiosis Parasitisme

a. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.

b. Alat dan bahan


1) Alat-alat tulis.
2) Lembar pengamatan.
3) Lingkungan sekitar.

c. Cara kerja
1) Siapkan alat bahan yang diperlukan.
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda, jika ada pergilah ke kebun atau
hutan terdekat.
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan; atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan.
4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi!
5) Tuliskan hasil identifikasi Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.7) yang ada di bagian
akhir modul ini.
6) Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan.
7) Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut?
8) Tuangkan hasilnya dengan melengkapi Tabel 1.7.

Tabel Hasil pengamatan simbiosisi parasitisme 1.7


Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan
Jenis hubungan
No Jenis makhluk Jenis makhluk Jenis
parasitisme Jenis kerugian
hidup hidup keuntungan
Gatal dan Menghisap
0 Nyamuk pada manusia Manusia Nyamuk
penyakit kulit darah
Gatal dan Menghisap
1 Lalat pada sapi Sapi Lalat
penyakit kulit darah
Benalu pada pohon Makanan Menyerap
2 Pohon mangga Benalu
mangga berkurang makanan
Terhisap
Menghisap
3 Kutu pada anjing Anjing darahnya dan Kutu anjing
darah anjing
gatal
Tali putri pada pohon Menghambat Mendapat
4 Pohon tetehan Tali putrid
tetehan pertumbuhan makanan
Cacing kremi pada Sakit perut dan Menyerap
5 Manusia Cacing kremi
manusia gatal anus maka
Gambar Simbiosis parasitisme

d. Pembahasan
Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua individu berbeda spesies yang hanya menguntungka
sepihak saja dan pihak yang lainnya dirugikan.
- Nyamuk merugikan manusia karena nyamuk menghisap darah manusia. Manusia dirugikan karena
nyamuk menyebabkan gatal dan menyebabkan penyakit yang berbahaya yang mengancam
kehidupan manusia (nyamuk aides aygepty dan nyamuk cikungunya.
-  Lalat menempel, mengganggu, dan menggigit (menghisap darah sapi) sehingga sapi merasa gatal
(dirugikan) darahnya berkurang.
- Kutu pada anjing menghisap darah anjing sehingga anjing dirugikan. Selain dirugikan, anjing juga
akan merasa gatal.
-  Putrid malu yang biasanya menempel pada pohon tetehan (tanaman pagar) menyerap bahan
makanan dari inangnya, sehingga pertumbuhan pohon tetehan itu akan terhambat.
-  Cacing kremi yang hidup di saluran pencernaan manusia menyerap sari makanan yang telah dicerna
manusia, sehingga pencernaan manusia terganggu.

e.  Kesimpulan
Segala jenis hubungan dua individu berbeda spesies yang membuat satu pihak untung dan pihak lain
rugi disebut simbiosis parasitisme. Parasit tidak akan membunuh inangnya karena kalau inangnya
mati, maka parasitnya juga akan mati karena kekurangan sumber makanan.

f. Pertanyaan
a. Apakah hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan parasitisme?
Jelaskan!
b. Di antara hubungan parasitisme yang Anda temukan, adakah yang menyebabkan kematian pada
inangnya? Jelaskan!
g. Jawaban Pertanyaan
1)  Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan parasitisme, karena
kutu anjing diuntungkan dengan cara menghisap darah anjing. Sedangkan anjing
dirugikan karena darahnya berkurang dan menderita gatal-gatal (penyakit kulit)
2) Pada hubungan di atas ada hubungan yang dapat mengakibatkan kematian misalnya hubungan
antara nyamuk dan manusia. Nyamuk aides aygepty dapat menyebabkan penyakit demam
berdarah. Jika terlambat mendapat pertolongan maka dapat mengakibatkan kematian. nyamuk
cikungunya dapat mengakibatkan kelumpuhan pada manusia.
2. Simbiosis Komensalisme

a. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar.

b. Alat dan bahan


1) Alat-alat tulis
2) Lembar pengamatan
3) Lingkungan sekitar
c. Cara kerja
1) Siapkan alat bahan yang diperlukan.
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda, jika ada pergilah ke kebun
atau hutan terdekat.
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis komensalisme yang terjadi antara
hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan
dengan tumbuhan.
4) Temukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi!
5) Tuliskan hasil identifikasi Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.8) yang ada di
bagian akhir modul ini.
6) Cobalah analisis makhluk hidup mana yang diuntungkan dan mana yang tidak
diuntungkan ataupun dirugikan.
7) Jenis keuntungan apa saja yang diperolehnya? Jelaskan!
8) Tuangkan hasilnya dengan melengkapi Tabel 1.8.

Tabel pengamatan Sibosisi komensalisme 1.8


Pihak yang diuntungkan Jenis makhluk
Jenis hubungan hidup yang tidak
No Jenis makhluk
simbiosis Jenis keuntungan untung dan tidak
hidup rugi
Tumbuhan paku dan Mendapat tempat
1 Tumbuhan paku Pohon jati
pohon jati hidup
Anggrek dan pohon Mendapat tempat
2 Anggrek Pohon mangga
manga hidup
Terhindar dari
Ikan remora dan bahaya musuh dan
3 Ikan remora Ikan hiu
ikan hiu mendapat sisa-sisa
makanan
Gambar komensilisme

d. Pertanyaan
Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentudapat
menyebabkan kerugian pada inangnya? Jelaskan dan berikan contohnya !

d.       Pembahasan
- Tumbuhan paku menempel pada pohon jati namun tidak menyerap
makanan dari inangnya karena tumbuhan paku dapat membuat
makanan sendiri.
-  Anggrek yang hidup dengan cara menempel pada pohon mangga tidak
menyerap makanan dari inangnya karena anggrek dapat membuat
makanan sendiri.
-  Dalam hubungan ikan remora dan ikan hiu, ikan remora bisa berada di
sekitar ikan hiu agar terhindar  dari bahaya musuh dan bias mendapatkan
makanan sisa ikan hiu tanpa mengganggu ikan hiu.
e. Kesimpulan
Simbiosis komensalisme melibatkan dua individu dimana yang satu diuntungkan,
sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.
f. Jawaban Pertanyaan
Simbiosis komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat merugikan pihak
lain. Misalnya anggrek yang ditanam dua, tiga, atau lebih pada satu pohon mangga
juga dapat menghambat pertumbuhan pohon mangga atau berkurangnya
produktivitas buah mangga.
3. Simbiosis Mutualisme

a. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar.

b. Alat dan bahan


1) Alat-alat tulis.
2) Lembar pengamatan.
3) Lingkungan sekitar.
c. Cara kerja
1. Siapkan alat bahan yang diperlukan.
2. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda, jika ada pergilah ke kebun atau hutan
terdekat.
3. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis mutualisme yang terjadi antara hewan dengan
tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan.
4. Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi!
5. Tuliskan hasil identifikasi Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.9) yang ada di bagian akhir
modul ini.
6. Jenis keuntungan apa saja yang diperoleh oleh setiap spesies anggota simbiosis tersebut?
Jelaskan!
7. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi Tabel 1.9.

Tabel Simbiosis mutualisme 1.9


Pihak I yang
Pihak II yang diuntungkan
diuntungkan
Jenis hubungan
No Jenis Jenis Jenis
mutualisme Jenis
makhluk makhluk keuntungan
keuntungan
hidup hidup
Kupu-kupu Menghisap Terbantu proses
0 Kupu-kupu bunga
dengan bunga madu penyerbukannya
Ular sawah Makan tikus Hama tikus
1 Ular sawah petani
dengan petani sawah berkurang
Mendapat
Bakteri Mendapat
habitat pada Akar tanaman
2 Rhizobium – akar Rhizobium nitrogen dari
akar polong
tanaman polong bakteri
tanaman
Burung jalak dan Burung Kenyang
3 Kerbau Bebas dari kutu
kerbau jalak makan  kutu
Gambar Simbiosis matualisme

d. Pembahasan
-   Dalam hubungan kupu-kupu dan bunga, kupu-kupu membantu bunga dalam penyerbukan
sedangkan kupu-kupu dapat menghisap madu dari bunga. Jadi keduanya sama-sama diuntungkan.
-   Ular sawah dapat membantu petani mengurangi tikus dengan cara memangsa tikus-tikus tersebut
yang merusak dan makan padi.
-   Bakteri Rhizobium mendapatkan habitat habitat hidupnya pada akar tanaman polongan,
sedangkan tanaman polonganmendapat keuntungan berupa nitrogen yang didapat dari bakteri
Rhizobium. Tanpa bakteri tersebut, polongan tidak dapat mengambil nitrogen dari udara bebas.
-   Burung jalak yang hinggap di punggung kerbau memakan kutu- kutu kerbau, sedangkan kerbau
merasa nyaman karena kutu-kutu di tubuhnya berkurang.

F. Pertanyaan
Di dalam tubuh kita, sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba Anda sebutkan beberapa contoh
simbiosis mutualisme yang ada di tubuh kita! Jelaskan keuntungan bagi organisme tersebut dan
apa pula keuntungannya bagi tubuh kita.

f. Kesimpulan
Simbiosis mutualisme adalah hubungan dua spesies yang hidup bersama dan saling
menguntungkan.

g. Jawaban Pertanyaan
Contoh simbiosis mutualisme dalam tubuh manusia yaitu :
1.Bakteri Eschereria coli yang hidup di kolon (usus besar) manusia, berfungsi
membantu membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B12, dan
vitamin K yang penting dalam proses pembekuan darah.
2.Bakteri Bacillus brevis, Bacillus subtilis, dan Bacillus polymyxa
menghasilkan zat antibiotic
Modul 2 : Makhluk Hidup Dan Lingkungannya
Judul Percobaan : 2.1 EKOSISTEM

1.      Ekosistem Darat

        I.      Tujuan
Membandingkan komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan.

     II.   Alat dan Bahan


1) Alat Tulis
2) Kaca pembesar
3) Barometer
4) Lingkungan sekitar

  III.    Cara Kerja
5) Menentukan Ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
6) Mengamati komponen abiotik meliputi suhu udara, pencahayaan, angin dan
jenis/warna tanah
7) Mencatat data pada tabel dalam lembar kerja
8) Mengamati komponen biotik, meliputi makhluk hidup yang ada di sekitar
9) Mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dengan nama latinnya
10) Mencatat hewan yang ada, baik yang tetap maupun yang singgah, termasuk hewan-
hewan yang berukuran kecil
11) Mencatat data pada lembar kerja
12) Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua system tersebut.

 IV.     DasarTeori

Semua organism yang hidup di alam harus berinteraksi baik dengan lingkungannya
(alam). Organisme hidup dalam sebuah system yang ditopang oleh berbagai komponen
yang saling berhubungan dan saling berpengaruh baik secara langsung maupun tidak
langsung. Ekosistem merupakan hubungan timbale balik antara komponen biotic dengan
komponen abiotik.
Komponen biotic terdiri dari makhluk hidup yang hidup di ekosistem tersebut. Sedangkan
komponen abiotik meliputi udara, air, dan tanah. Ekosistem juga dibagi menjadi 2 yaitu
ekosistem alami dan buatan.
     V.    Hasil Pengamatan

Tabel 2.1 Komponen abiotik ekosistem darat alami


No. Komponen abiotic Kondisi/keadaan
1 Suhu 20ºC
2 Cahaya Cukup
3 Angin Semilir
4 Tanah Subur
5 Air SangatCukup

Tabel. 2.2 Komponen Biotik ekosistem alami


No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Rumput Teki Ular Rayap
2 Pohon Pinus BurungElang Cacing
3 Rumput Ilalang Belalang Bakteri
4 Pegagan Katak Jamur
5 Pohon Beringin Ulat

Tabel 2.3 Komponen Abiotik Ekosistem Darat Buatan


No
Komponen abiotik Kondisi/Keadaan
.
1 Angin Semilir
2 Tanah Kering
3 Air Mengalir sedikit
4 Cahaya Sangat Cukup
5 Suhu 27ºC

Tabel. 2.4 Komponen Biotik Ekosistem Darat Buatan


No
Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
.
1 Padi Ayam Kampung
2 RumputPegagan Burung Bakteri
3 Gulma Ulat Jamur
4 RumputTeki Katak
5 Pohonpisang Tikus

 VI.     Pembahasan
Hubungan timbale balik antara komponen biotic dan komponen abiotik yang terjadi
pada alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali tidak
ada campur tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak
dikendalikan oleh manusia.
Hubungan timbale balik anatar komponen biotic dan komponen abiotik yang terjadi
di sawah merupakan ekosistem buatan. .Dimana disitu terdapat unsure campur tangan
manusia diantaranya adalah dalam menentukan jenis komponen biotic dan jumlah populasi
komponen biotiknya.
VII.     Kesimpulan
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada air,
tanah dan udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat alami tidak
dikendalikan jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan penyusun Ekosistem darat alami
lebih lengkap dibandingkan ekosistem darat buatan.

VIII.   Jawaban Pertanyaan
Komponen biotic pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan dengan
ekosistem darat buatan. Karena Ekosistem darat alami jumlah populasi, dan jenis makhluk
hidupnya tidak dikendalikan oleh manusia.
2.      Ekosistem Perairan

        I.       Tujuan
Mengamati komponen-komponen yang terdapat dalam ekosistem perairan

     II.      Alat dan Bahan


1) Alat tulis
2) Kaca Pembesar
3) Barometer
4) Termometer

 III.     Cara Kerja
1) Menentukan satu ekosistem buatan
2) Mengamati komponen abiotiknya
3) Mengamati komponen biotiknya
4) Membuat kesimpulan secara singkat

.      IV. DasarTeori
Ekosistem merupakan hubungan timbale balik antara komponen abiotik dengan komponen
biotik. Ekosistem dibagi menjadi 2 :
·         Ekosistem Darat, yaitu hubungan timbal balik antara komponen abiotik dengan
komponen biotik yang terjadi di lingkungandarat. Contoh : Sawah, Hutan Dan Taman
·         Ekosistem Perairan, yaitu hubungan timbale balik antara komponen abiotik dengan
komponen biotik yang terjadi di perairan. Contoh :Kolam, Laut, Danau, dan lain-lain.
Kedua Ekosistem tersebut ada yang alami dan buatan.

 V.       Hasil Pengamatan

Tabel.2.5 Komponen abiotik ekosistem perairan


No Komponen abiotik Kondisi/Keadaan
.
1 Air Jernih, mengalir
2 Udara Cukup
3 Cahaya Sangat Cukup

Tabel. 2.6  Komponen Biotik Ekosistem perairan


No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Lumut Ikan Lele Bakteri
2 Ikan Mas Mikrobia lainya
3 Ikan Nila
4 Katak
 VI.      Pembahasan
Pada pengamatan diatas adalah pengamatan Ekosistem perairan Buatan, yaitu kolam
ikan. Maka komponen penyusunya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan Ekosistem
Perairan Alami yang ada di laut.Komponen biotic pada ekosistem perairan dilaut jauh lebih
kompleks, ada berbagai jenis macam ikan dan species lainya.
Ekosistem perairan buatan umumnya hanya hewan-hewan air yang dibudidayakan
oleh pemiliknya untuk suatu alasan tertentu. Yang biasanya untuk pemenuhan kebutuhan
atau hanya sekedar hobi.
VII.     Kesimpulan
Ekosistem perairan buatan sangat terbatas jumlah komponen biotiknya. Jika
ekosistem darat komponen abiotik yang paling utama adalah tanah, maka ekosistem
perairan komponen abiotik yang paling utama adalah Air.

VIII.   Jawaban Pertanyaan
Perbedaan antara ekosistem darat dengan ekosistem perairan :
 Komponen abiotik utama ekosistem darat adalah tanah, sedangkan komponen abiotik
yang utama pada ekosistem perairan adalah Air.
 Penyusun komponen biotik pada ekosistem darat adalah Makhluk hidup yang hanya
bisa bertahan hidup di daratan, sedangkan penyusun komponen biotic paada ekosistem
perairan merupakan Makhluk hidup yang hidupnya di air dan ada pula makhluk hidup
yang dapat hidup di darat dan di air, yaitu hewan amfibi.
3.   Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan dan Piramida Ekologi

     I.   Tujuan
Menentukan rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi dalam ekosistem
darat dan ekosistem perairan.
    II.   Alat dan Bahan
1)      Alat tulis
2)      Lingkungan sekitar

 III.   Cara Kerja
Ekosistem darat:
 Memperhatikan data pada tabel 2.2 dan 2.4. kemudian membuat bagan rantai
makanan
 Menentukan jenis hewan pertama sebagai konsumen
 Membuat  bagan rantai makanan
 Membuat jaring-jaring makanan
 Mengelompokkan Komponen biotiknya menurut tingkat trofiknya
 Membuat bagan piramida ekologi
Ekosistem perairan :
1) Membuat bagan rantai makanan dan jaring-jaring makanan berdasarka tabel.2.6
2) Mengelompokkan komponen biotik ke dalam tingkat trofik
3) Membuat bagan piramida ekologi
4) Membuat kesimpulan mengenai rantai makanan

 IV.     DasarTeori
Rantai makanan berasal dari organism autrotofik, yaitu berupa tumbuh-tumbuhan.
Organisme yang memakan tumbuhan disebut Herbivora (konsumen sekunder), yang
memekan herbivors disebut karnivora (konsumen sekunder) dan yang memakan konsumen
sekunder adalah konsumen tersier.
Tingkatan organism dalam rantai makanan disebut tingkat trofik. Tingkat trofik
pertama yaitu produsen (tumbuhan). Kumpulan dari beberapa rantai makanan disebut
dengan jaring-jaring makanan. Dengan kata lain rantai makanan yang saling menjalin
dengan kompleks.

 V.     Hasil Pengamatan


1)  Ekosistem Darat
Rantai makanan 1 :
      Rumput
Ilalang               Belalang              Katak   Burung
Rantai Makanan 2 :
      Padi             Ulat             AyamUlar
Rantai Makanan 3 :
      Daun            Belalang          KatakUlar
Tabel. 2.7 Tingkat trofik komponen biotik pda ekosistem darat
Tingkat Trofik
No. Pengurai
1 2 3 4
1 Padi Bakteri
2 Daun Mikrobia
3 Belalang
4 Ulat
5 Tikus
6 Ayam
7 Katak
8 Burung
9 Ular

2)     Ekosistem Perairan
Rantaimakanan1 :
      Lumut              IkanLele                  Manusia
Rantaimakanan2 :
      Lumut            IkanNila              Manusia
Rantaimakanan3 :
      Lumut              Ikan Mas             Manusia

Tabel. 2.8 Tingkat Trofik biotic pada Ekosistem Perairan


No Tingkat Trofik
Pengurai
. 1 2 3 4
1 Lumut Bakteri
2 Ikan Mas
3 Ikan Lele
4 Ikan Nila
5 Manusia

  VI.            Pembahasan
Dalam Ekosistem ada rantai makanan yaitu hubungan makan dan dimakan antara
makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya. Sebuah Ekosistem akan seimbang dan
terjaga kelestariannya apabila jumlah produsen lebih banyak dibandingkan dengan
Konsumen tingkat 1, konsumen tingkat 1 harus lebih banyak dibandingkan dengan
konsumen tingkat 2 dan seterusnya. Struktur trofik tertinggi dari pengamatan di atas adalah
Ular dan Burung Elang pada Ekosistem darat. dan manusia pada ekosistem perairan.
VII.         Kesimpulan
Rantai makanan, jaring-jaring makanan ,dan piramida makanan merupakan satu
kesatuan berturut-turut yang tidak dapat di pisahkan. Dimana Rantai makanan adalah
bagian dari jaring-jaring makanan. Terbentuknya piramida ekologi karena adanya jaring-
jarring makanan.

VIII.      Jawaban Pertanyaan
a)     Komponen yang sama yang terdapat dalam ekosistem darat dan perairan adalah
komponen abiotik, yaitu air, tanah dan udara. Hanya saja pada ekosistem darat jumlah
komponen airnya lebih sedikit dibandingkan ekosistem perairan.
b)     Ekosistem darat dan ekosistem perairan yang paling banyak komponen biotiknya adalah
ekosistem darat, karena jenis Makhluk hidupnya lebih kompleks.
MODUL 2.
KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : PENCEMARAN
LINKUNGAN
Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah (Aillium cepa)

a. Tujuan

Mengamati pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah.

b. Alat dan bahan


1. Neraca analitik 1 buah
2. Tabung reaksi 14 buah
3. Rak tabung reaksi 1 buah
4. Gelas kimia 1000 mL 7 buah
5. Pengaduk 7 buah
6. Mistar dengan skala mm 1 buah
7. Kertas untuk label
8. Air/ledeng/air PDAM
9. Bawang merah 14 siung
10. Deterjen serbuk 1 gram.
c. Cara kerja
1. Sediakan larutan deterjen bubuk 100%, pengenceran 50%, pengenceran 25%,
pengenceran 12,5%, pengenceran 6,25%, pengenceran 3,1%,serta kontrol berupa air
ledeng. Lalu simpan larutan yang telah di beri label.
Label 1 : 100%
Label 2 : 50%
Label 3 : 25%
Label 4 : 12,5%
Label 5 : 6,25%
Label 6 : 3,10%
Label kontrol ; air ledeng/PDAM

2. Cara menyediakan larutan


1. Larutkan 1 gr deterjen bubuk dalam air ledeng/PDAM hingga 1000 mL. Beri label
100%
2. Ambil 500 mL larutan deterjen 100%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL. Beri
label 50%
3. Ambil 500 mL larutn deterjen 50%, tambahkan air ledeng 1000 mL. Beri label 25%
4. Ambil 500 mL larutan deterjen 25%, tambahkan air ledeng higga 1000 mL. Beri label
12,50%
5. Ambil 500 mL larutan deterjen 12,5%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL. beri
label 6,25%
6. Ambil 500mL larutan deterjen 6,25%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL, beri
tabel 3,10%
7. Sediakan bawang merah berukuran sama memiliki diameter hampir sama dengan
diameter lubang tabung reaksi berjumlah 14 buah.Kupas kulit epidermis untuk
menghindari bahan kimia tersisa.Kupas bagian akar primordial berwarna kecoklatan
dari bawang merah tersebut. Hati-hati lingkaran primordial tetap tersisa
8. Isikan larutan deterjen yang sudah di sediakan ke dalam tabung reaksi hingga penuh.
Tiap konsetrasi larutan yang sama diisikan kedalam 2 tabung reaksi.
9. Letakkan bawang merah dengan posisi calon akar primordial letakkan di bawah
hingga menyentuh larutan deterjen.
10. Letakkan pula bawang merah dengan posisi yang sama dengan bawang merah lain di
atas tabung kotrol
11. Amati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, bila larutannya tampak berkurang tambah
hingga penuh
12. Setelah 72 jam, angkatbawang merahlalu hitung oanjang akarnya. Rata-ratakan
panjang akar yang diperoleh untuk setiap perlakuan bila ada panjang akar yang
mencolok tidak anya diabaikan. Teruskan hasil pengamatan.
13. Hitung hambatan pertumbuhannya untuk setiap konsentrasi larutan.
14. Buat grafik IG 50/hambatan pertumbuhannya hasil pengamatan.

d. Hasil Pengamatan

Tabel 2.9
Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah
No. Konsentrasi Rata-rata panjang akar IG (%)
1 Kontrol 2,5 0
2 3,1 % 1,5 40
3 6,25 % 1,2 52
4 12,5 % 0,9 64
5 25 % 0,5 80
6 50 % 0,3 88
7 100 % 0 100
e. Pembahasan
Dari zaman ke zaman manusia terus berusaha untuk terus meningkatkan kualitas hidupnya.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terus terjadi disemua bidang kehidupan, dari
moda transportasi, telekomunikasi, industri sampai dengan pangan, teknologi begitu berarti.
Semua itu bertujuan agar kualitas hidup manusia menjadi lebih baik. Akan tetapi dalam
kenyataanya perkembangan teknologi selain dapat berdampak positif juga menimbulkan
dampak negatif bagi manusia dan lingkungan. Salah satu dampak negatifnya adalah
pencemaran lingkungan.

Pokok pengelolaan lingkungan hidup, pencemaran lingkungan adalah masuknya atau


dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan
hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.

Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi pencemaran air, udara, tanah, logam
berat, dan suara. Salah satu penyebab pencemaran air adalah penggunaan deterjen. Detergen
adalah pembersih sintetis campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu
pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Yaitu senyawa kimia
bernama alkyl benzene sulfonat (ABS) yang direaksikan dengan natrium hidroksida (NaOH).
Dibanding dengan sabun, detergen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci
yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Akan tetapi sabun lebih mudah
diurai oleh mikroorganisme. Pada umumnya, detergen mengandung bahan-bahan surfaktan,
builder, zeolit, filler, anti redeposition dan adiktif. Kesemua bahan tersebut mempunyai efek
negatif terhadap lingkungan dan makhluk hidup.

Efek paling nyata yang disebabkan oleh limbah Detergen rumah tangga adalah terjadinya
eutrofikasi (pesatnya pertumbuhan ganggang dan enceng gondok). Limbah Detergen yang
dibuang ke kolam ataupun rawa akan memicu ledakan pertumbuhan ganggang dan enceng
gondok sehingga dasar air tidak mampu ditembus oleh sinar matahari, kadar oksigen
berkurang secara drastis, kehidupan biota air mengalami degradasi, dan unsur hara
meningkat sangat pesat. Jika hal seperti ini tidak segera diatasi, ekosistem akan terganggu
dan berakibat merugikan manusia itu sendiri, sebagai contoh saja lingkungan tempat
pembuangan saluran selokan. Secara tidak langsung rumah tangga pasti membuang limbah
Detergennya melalui saluran selokan ini, dan coba kita lihat, di penghujung saluran selokan
begitu banyak eceng gondok yang hidup dengan kepadatan populasi yang sangat besar.

Dalam jangka panjang, air minum yang telah terkontaminasi limbah Detergen berpotensi
sebagai salah satu penyebab penyakit kanker (karsinogenik). Proses penguraian Detergen
akan menghasilkan sisa benzena yang apabila bereaksi dengan klor akan membentuk
senyawa klorobenzena yang sangat berbahaya. Kontak benzena dan klor sangat mungkin
terjadi pada pengolahan air minum, mengingat digunakannya kaporit (dimana di dalamnya
terkandung klor) sebagai pembunuh kuman pada proses klorinasi.
f. Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpilkan bahwa hasil usaha manusia dengan
contoh deterjen mempunyai dampak negative terhadap organisme/makhluk hidup lain yaitu ditandai
dengan terhambatnya pertumbuhan atau jika semakin parah akan berakibat tidak hidupnya makhluk
hidup tersebut.

Dari kegiatan praktikum ini dapat menunjukkan satu bentuk pencemaran perairan yang
dapat diakibatkan oleh produk industri yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari
yaitu deterjen serbuk. Deterjen dalam kadar tertentu dapat mengganggu kehidupan organisme
target maupun non target. Ditandai dengan terhambatnya pertumbuhan atau jika semakin
parah akan berakibat matinya makhluk hidup tersebu
g. Jawaban

Konsentrasi larutan deterjen minimum yang dihentikan proses pertumbuhan akar bawang merah adalah
50 %

Konsentrasi larutan deterjen minimum yang menghentikan proses pertumbuhan akar bawang merah
adalah 50%
h. Lampiran
MODUL 2.
KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : PENCEMARAN
LINKUNGAN

Judul Percobaan : Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan

A. Tujuan
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau.

B. Alat dan bahan


1.      Neraca analitik/ sendok teh 1 buah
2.      Gelas kimia 600 ml 10 buah
3.      Kertas saring
4.      Kertas timah
5.      Mistar
6.      Kertas untuk label
7.      Gelas kimia 1000 ml 1 buah
8.      Air ledeng
9.      Deterjen serbuk 1gram.

C.       Cara kerja

 Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, serta control air
ledeng. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia beri label.

 Cara menyediakan larutan dapat dilihat pada percobaan 1


 Sediakan 6 gelas kimia lain, beri label control, I,II,III,IV,V, dan VI masing-masing
diberi lingkaran kertas saring.
 Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang
mengapung.
 Ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II,10 butir dalam
larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam larutan
VI dan 10 butir dalam larutan control
 Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai.
 Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau dengan larutan berlabel sama.
 Tutup kelima gelas dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya masuk.
 Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Ukur panjang akar dengan mistar.
Kacang hijau yang tidak tumbuh akar dianggap memiliki panjang akar = 0 mm.
 Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan 48
jam.
D. Hasil Pengamatan
Tabel 2.10.
Pengaruh deterjen terhadap tumbuhan
E. Pembahasan
1. Pencemaran lingkungan menimbulkan banyak kerugian bagi manusia serta
lingkungan. Ada 4 tahap pencemaran
2. Pencemaran tidak menimbulkan kerugian, dilihat dari kadar dan waktu.
3. Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem
4. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal.
5. Pencemaran yang menimbulkan kematian, dari kadar yang tinggi.

F. Kesimpulan
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa kecambah pada kadar konsentrasi tertentu (rendah)
masih bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan, tetapi pada konsentrasi tinggi
kecambah tumbuh namun tidak mengalami pertumbuhan dan pada akhirnya akan mati.

G. Jawaban Pertanyaan
1. Fungsi larutan 0 (control) : Sebagai pembanding dengan onsentrasi larutan deterjen
dan sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam
pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen.
2. Jika pada larutan 0 (control) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau
tersebut bukan bibit unggul (mandul).

Anda mungkin juga menyukai