Anda di halaman 1dari 25

LEMBAR KERJA ( LAPORAN ) PRAKTIKUM IPA SD

A.KEGIATAN PRAKTIKUM I : CIRI CIRI MAKHLUK HIDUP

1. Ciri-ciri Umum Makhluk Hidup


a. Data Hasil Pengamatan
Tabel 1.1.
Hasil Pengamatan ciri-ciri makhluk hidup
Ciri-ciri Makhluk Hidup *)
No Nama Makhluk Hidup
1 2 3 4 5
1 Putri malu √ √ √ √ √
2 Pohon mangga √ √ √ √ √
3 Pohon Alpukat √ √ √ √ √
4 Sirsak √ √ √ √ √
5 Coklat √ √ √ √ √
6 Cicak √ √ √ √ √
7 Ayam √ √ √ √ √
8 Ikan √ √ √ √ √
9 Capung √ √ √ √ √
10 Kucing √ √ √ √ √

*) Keterangan :
1. bergerak dan bereaksi terhadap rangsang;
2. bernapas;
3. perlu makan (nutrisi);
4. tumbuh;
5. berkembang

b. Pembahasan
Tumbuhan maupun hewan memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan
bereaksi terhadap rangsang, bernafas, perlu makan, tumbuh, dan berkembang.
Tumbuhan melakukan gerak, akan tetapi tidak semua dapat diamati dengan
jelas. Tumbuhan yang mudah diamati geraknya yaitu daun putri malu dan
gerak tidur berbunga kupu-kupu menjelang senja hari.
Semua tumbuhan melakukan gerak yaitu gerak tumbuh akar dan batang. Gerak
lainnya yaitu gerak reaksi terhadap rangsang misalnya gerak batang dan daun
karena cahaya mengikuti/mengarah ke matahari.
Gerak pada hewan dan tumbuhan berbeda. Jika hewan dapat bergerak organ di
tempat maupun gerak berpindah tempat, maka gerak pada tumbuhan tidak
menimbulkan perpindahan tempat (kecuali tumbuhan bersel tunggal)
Hewan dan tumbuhan sama-sama melakukan pernafasan. Pada tumbuhan
oksigen masuk melalui stomata dan lentisel (tumbuhan tidak punya organ
khusus), sedangkan oksigen masuk ke dalam tubuh hewan melalui organ
pernafasan khusus.
Hewan dan tumbuhan memerlukan makan dan air, hanya saja saja berbeda
bentuk dan prosesnya. Tumbuhan makan dengan melakukan fotosintesis,
sedangkan hewan memakan bentuk yang sudah jadi.
Hewan dan tumbuhan sama-sama tumbuh dan berkembang, bertambah ukuran
tinggi dan besar maupun beratnya.

c. Kesimpulan
Makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan bereaksi
terhadap rangsang, bernafas, memerlukan makan, serta dapat tumbuh dan
berkembang. Kelima ciri ini pasti melekat pada makhluk hidup baik tumbuhan
maupun hewan meskipun ada sedikit perbedaan misalnya proses bergerak
dan bernafas.

d. Jawaban Pertanyaan
1) Ya, tumbuhan juga bergerak dan bereaksi terhadap rangsang. Gerak
tumbuhan yaitu gerak taksis (gerak pindah tempat seluruh tubuh pada
tumbuhan bersel satu), gerak nasti (gerak sebagian tubuh, tidak ditentukan
arah datangnya rangsang), gerak tropisme (gerak sebagian tubuh, dipengaruhi
arah datangnya rangsang)
2) Persamaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan yaitu bergerak dan
bereaksi terhadap rangsang, bernafas, memerlukan makan, serta dapat
tumbuh dan berkembang
Perbedaan ciri kehidupan hewan dan tumbuhan:
Tumbuhan :
- reaksi terhadap rangsang lambat/terbatas, umumnya menetap atau
bergerak sebagian tubuh

- tidak memiliki alat pernafasan khusus, mengambil dan secara pasif


- menyusun zat-zat makanan sendiri
- tumbuh kembang berlangsung selama hidupnya, ada daerah tertentu
Bentuk tubuh menyebar dan bercabang. Jumlah bagian tubuh tak tentu.
Hewan :
- memiliki alat pernafasan khusus. Mengambil dan secara pasif
- Reaksi terhadap rangsang cepat, simultan, aktif dan dapat tempat
- Makan makhluk hidup lain
- Tumbuh kembang terjadi dalam masa tertentu, serempak pada
semua bagian tubuh. Jumlah bagian tubuh tertentu/pasti
2. Gerak pada Tumbuhan

a Data Hasil Pengamatan


1) Seismonasti dan Niktinasti
Tabel 1.2.
Hasil Pengamatan Seismonasti
Jenis sentuhan
No Reaksi daun putri malu Keterangan
pada putri malu
Waktu cukup
1 Halus Daun menutup perlahan
lama
2 Sedang Seluruh daun menutup Waktu agak cepat
Seluruh daun dan tangkai
3 Kasar Waktunya cepat
menutup

Tabel 1.3.
Hasil Pengamatan Niktinasti
Reaksi putri malu
No Pot putri malu
Mula-mula ½ jam kemudian
Disimpan di tempat
1 Membuka Tetap membuka
terang
Ditutup dengan
2 penutup yang kedap Membuka Menutup
cahaya

2) Geotropisme
Tabel 1.4.
Hasil Pengamatan geotropisme negative

Pengamatan hari ke hari keterangan


Jenis pot
1 2 3 4 5 6 7

B
e. Pembahasan
- Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa
getaran. Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan
yang berbeda, pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses
menutupnya lambat. Bila disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat
menutup. Dan jika disentuh dengan kasar akan dengan cepat menutup daun
dan tangkainya. Reakei ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam
keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang kehilangan tekanan air
sehingga daun maupun tangkai mengatup

- Niktinasti
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh
suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh
suasana gelap, gerak “tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat
perubahan tekanan turgor di dalam persendian daun.
Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri
malu di tempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan putri malu
yang diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri
malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut
mulai mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi
pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri malu.

- Geotropisme negatif
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi.
Jika arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya
gerakan akar menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut
geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah.
Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami pertumbuhan batang secara
normal menuju ke atas. Pada pot B yang diletakkan horizontal pertumbuhan
batang membelok dari horizontal menuju arah vertikal secara bertahap selama
7 hari. Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang menjauhi tanah.
f. Kesimpulan
- Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup daun
dengan pelan. Sentuhan sedang menyebabkan gerak menutup daun dengan
agak cepat. Sentuhan kasarmenyebabkan gerak menutup daun dengan cepat.
- Tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri
malu tersebut mulai mengatup. Sedangkan tumbuhan putri malu yang berada
di tempat terang, daunnya tetap membuka.
- Tujuan putri malu mengatupkan daunnya ialah sebagai alat untuk pertahanan
diri dan hewan-hewan yang akan mengkonsumsinya dan untuk melindungi
simpanan airnya dan penguapan yang dikarenakan oleh angin.
- Kacang tanah dalam pot yang diletakkan horizontal, batangnya akan
membengkok ke atas dan menjauhi tanah. Peristiwa ini disebut geotropisme
negative.

g. Jawaban Pertanyaan
1) Leguminosae atau polong-polongan (Leguminosaceae) seperti bunga
merak (Caesalpinia pulcherrima) dan daun kupu-kupu (Bauhinia
purpurea). Daun-daun tersebut akan menutup pada malam hari dan akan
membuka kembali jika matahari terbit.
2) Pada percobaan di atas,
Niktinasti : gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang dari cahaya
Seismonasti : gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan
3) Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan
fototropisme karena arah tumbuh batang menuju ke arah cahaya
matahari. Jenis fototropisme yang terjadi adalah fototropisme positif
karena arah tumbuh batang menuju sumber rangsang cahaya

3. Respirasi pada Tumbuhan

d. Data Hasil Pengamatan


1) Respirasi memerlukan udara (oksigen)

Tabel 1.5.
Hasil pengamatan respirasi memerlukan udara (oksigen)
Keadaan air berwarna pada respirometer, 5 menit
Respirometer
Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima
A 1,5 cm 2,6 cm 5 cm 6 cm 7,1 cm
B 2 cm 4,2 cm 6,5 cm 8 cm 8,5 cm
C tetap tetap tetap tetap tetap
2) Respirasi menghasilkan karbon dioksida

Tabel 1.6.
Hasil pengamatan respirasi menghasilkan karbon dioksida
Botol Kondisi mula-mula Kondisi akhir percobaan
percobaan
A Jernih Jernih
B Jernih Keruh
C jernih jernih

e. Pembahasan
1. Reaksi respirasi memerlukan udara (oksigen)
- pada respirometer A terdapat kecambah yang memerlukan respirasi
Udara tidak dapat berjalan cepat karena ukuran tumbuhan masih
(kecambah)
- pada respirometer B, belalang memerlukan udara untuk respirasi.
Oksigen yang masuk berjalan dengan cepat karena belalang
memerlukan oksigen lebih banyak daripada kecambah.
- Pada respirator C, tidak terjadi jalannya air warna karena tidak terdapat
makhluk hidup di dalamnya. Hal ini membuktikan tidak ada respirasi.
2. Respirasi menghasilkan karbon dioksida (Co2)
3 botol yang diberi label A, B, dan C berisi endapan air kapur sirih mula-
mula dalam keadaan jernih. Ketiga botol diberi sedotan limun (1) dan (2)
dengan posisi yang berbeda seperti pada gambar :

A B C

Semua botol ditutup dengan plastisin

Dengan menghirup udara dari botol A menggunakan sedotan limun (1) dan
dihembuskan pada botol B melalui sedotan limun (1) secara berulang-ulang
menghasilkan :
- botol B yang semula airnya jernih berubah keruh karena mendapat
- botol A airnya tetap jernih karena tidak mendapat Co2 tetapi melepaskan 02
peristiwa di atas membuktikan bahwa respirasi Co2 yang bereaksi dengan air
kapur sirih dari jernih berubah menjadi keruh.

f. Kesimpulan
- Respirasi pada makhluk hidup memerlukan oksigen
Pada hewan respirasi terjadi lebih cepat dan aktif, sedangkan pada
tumbuhan respirasi terjadi lambat dan pasif
- Hasil respirasi dari makhluk hidup adalah Co2
Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan air kapur sirih yang
dihembuskan nafas berubah dari jernih menjadi keruh.

g. Jawaban Pertanyaan
1) Guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen adalah
untuk mengidentifikasi bahwa dalam respirasi benar-benar memerlukan
oksigen.
2) Pergerakan tetesan pewarna pada respirometer
a. tetesan pewarna (eosin) berjalan pelan karena makhluk hidup
(kecambah) respirasinya lamban. Kecambah lebih sedikit memerlukan
Co2.
b. tetesan pewarna (eosin) pada respirometer B berjalan lebih cepat belalang
memerlukan O2 lebih banyak dalam respirasi.
c. Pada respirometer C tetesan pewarna (eosin) tidak berjalan karena dalam
respirometer tidak terdapat makhluk hidup jadi tidak ada respirasi.
3) Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan karbondioksida. Air kapur
sirih yang paling keruh pada botol B. Hal ini disebabkan respirasi
menghasilkan Co2 yang ditandai keruhnya air setelah diberi hembusan
nafas.

3 Perkembang biakan Tumbuhan

3.1.Struktur Bunga
a. Hasil Pengamatan

b. Pembahasan
Bunga sepatu adalah tanaman Perdu, tahunan, telgak, tinggi m.Batang
bulat, berkayu, keras, diameter 9 cm, masih muda ungu setelah tua
putih kotor Daun tunggal, tepi beringgit, ujung runcing, pangkal
tumpul, panjang 11-17 cm, lebar 6-12cm, hijau muda, hijau tua. Bunga
tunggal, bentuk terompet, di ketiak daun, kelopak bentuk lonceng,
berbagi lima, hijau kekuningan, mahkota terdiri dari 15-24 daun
mahkota, merah muda, benang sari banyak, tangkai sari merah, kepala
sari kuning, putik bentuk tabung, merah.Buah kecil, lonjong, diameter 4
mm, masih muda putih setelah tua coklat. Biji pipih, putih. Akar
tunggang, coklat muda.

c. Kesimpulan
Bunga sepatu termasuk golongan bunga lengkap karena mempunyai kelopak
bunga, mahkota bunga, benang sari dan putik

3.2. Perkembangan Aseksual (vegetatif) Alami

a. Hasil Pengamatan
Perkembangan Aseksual Alami Pada Tumbuhan
No Nama Tumbuhan Dan Jenis Gambar Tumbuhan Dengan
Perkembangbiakan aseksual Perkembangbiakan Aseksual
1 Jahe (akar tinggal/rhizoma)

2 Pohon Pisang

3 Arbei

4 Bawang merah

5 Kentang

b. Pembahasan
Perkembangan Vegetatif Alami Terdiri Dari Akar Tunggal Akar
Tinggal/rhizoma adalah batang yang menjalar di bawah tanah. Dapat
berumbi untuk menyimpan makanan maupun tak berumbi. Ciri rizom
adalah adanya daun yang mirip sisik, tunas, ruas dan antar ruas. (Contoh :
kunyit, jahe, lengkuas dan kencur)
Tunas tumbuh disekitar pangkal batang : tunas yang membentuk rumpun.
(Contoh : Pohon Pisang, Pohon Bambu)
Gragih Yaitu Batang yang Umumnya mengajar dipermukaan tanah,
meskipun ada pula yang menjalar didalam tanah Contohnya : arbei, dan
rumput teksi.
Umbi Lapis : adalah batang pendek yang berada di bawah tanah. umbi lapis
di selubungi oleh sisik-sisik yang mirip kertas. Contoh : Bawang Merah)
Umbi Batang : adalah batang yang tumbuh di bawah tanah, digunakan
sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan, maka dari itu kita bisa
lihat bentuknya yang besar. Pada umbinya, kita juga dapat melihat tunas-
tunas yang juga akan membentuk individu baru. (Contoh : Kentang)

c. Kesimpulan
Perkembangbiakan Vegetatif alami terjadi dari alam tanpa campur tangan
oleh manusia

LAPORAN PRAKTIKUM IPA 2. SIMBIOSIS

1. Simbiosis Parasitisme
d. Data Hasil Pengamatan

Tabel 1.7.
Hasil pengamatan simbiosis parasitisme
Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan
Jenis hubungan Jenis Jenis Jenis
No Jenis
parasitisme makhluk makhluk keuntungan
kerugian
hidup hidup
Nyamuk pada Gatal dan Menghisap
0 Manusia Nyamuk
manusia penyakit kulit darah
Gatal dan Menghisap
1 Lalat pada sapi Sapi Lalat
penyakit kulit darah
Benalu pada Pohon Makanan Menyerap
2 Benalu
pohon mangga mangga berkurang makanan
Terhisap Menghisap
3 Kutu pada anjing Anjing darahnya Kutu anjing darah
dan gatal anjing
Tali putri pada Pohon Menghambat Mendapat
4 Tali putrid
pohon tetehan tetehan pertumbuhan makanan
Sakit perut
Cacing kremi Cacing Menyerap
5 Manusia dan gatal
pada manusia kremi makanan
anus
e. Pembahasan
Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua individu berbeda spesies
yang hanya menguntungka sepihak saja dan pihak yang lainnya dirugikan.
- Nyamuk merugikan manusia karena nyamuk menghisap darah
manusia. Manusia dirugikan karena nyamuk menyebabkan gatal dan
menyebabkan penyakit yang berbahaya yang mengancam kehidupan
manusia (nyamuk aides aygepty dan nyamuk cikungunya.
- Lalat menempel, mengganggu, dan menggigit (menghisap darah sapi)
sehingga sapi merasa gatal (dirugikan) darahnya berkurang.
- Kutu pada anjing menghisap darah anjing sehingga anjing dirugikan.
Selain dirugikan, anjing juga akan merasa gatal.
- Putrid malu yang biasanya menempel pada pohon tetehan (tanaman
pagar) menyerap bahan makanan dari inangnya, sehingga
pertumbuhan pohon tetehan itu akan terhambat.
- Cacing kremi yang hidup di saluran pencernaan manusiamenyerap
sari makanan yang telah dicerna manusia, sehingga pencernaan
manusia terganggu.

f. Kesimpulan
Segala jenis hubungan dua individu berbeda spesies yang membuat satu
pihak untung dan pihak lain rugi disebut simbiosis parasitisme. Parasit
tidak akan membunuh inangnya karena kalau inangnya mati, maka
parasitnya juga akan mati karena kekurangan sumber makanan

g. Jawaban Pertanyaan
1) Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan parasitisme,
karena kutu anjing diuntungkan dengan cara menghisap darah anjing.
Sedangkan anjing dirugikan karena darahnya berkurang dan menderita
gatal-gatal (penyakit kulit)
2) Pada hubungan di atas ada hubungan yang dapat mengakibatkan kematian
misalnya hubungan antara nyamuk dan manusia. Nyamuk aides aygepty
dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. Jika terlambat mendapat
pertolongan maka dapat mengakibatkan kematian.. nyamuk cikungunya
dapat mengakibatkan kelumpuhan pada manusia.
2. Simbiosis Komensalisme
d. Data Hasil Pengamatan

Tabel 1.8.
Hasil pengamatan simbiosis komensalisme
Pihak yang diuntungkan Jenis makhluk
Jenis hubungan hidup yang tidak
No Jenis makhluk Jenis
simbiosis untung dan tidak
hidup keuntungan
rugi
Tumbuhan paku Mendapat
1 Tumbuhan paku Pohon jati
dan pohon jati tempat hidup
Anggrek dan Mendapat
2 anggrek Pohon mangga
pohon mangga tempat hidup
Terhindar dari
bahaya musuh
Ikan remora dan
3 Ikan remora dan mendapat Ikan hiu
ikan hiu
sisa-sisa
makanan

e. Pembahasan
- Tumbuhan paku menempel pada pohon jati namun tidak menyerap
makanan dari inangnya karena tumbuhan paku dapat membuat makanan
sendiri.
- Anggrek yang hidup dengan cara menempel pada pohon mangga tidak
menyerap makanan dari inangnya karena anggrek dapat membuat
makanan sendiri.
- Dalam hubungan ikan remora dan ikan hiu, ikan remora bisa berada di
sekitar ikan hiu agar terhindar dari bahaya musuh dan bias
mendapatkan makanan sisa ikan hiu tanpa mengganggu ikan hiu.

f. Kesimpulan
Simbiosis komensalisme melibatkan dua individu dimana yang satu
diuntungkan, sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan dan tidak
dirugikan.

g. Jawaban Pertanyaan
Simbiosis komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat merugikan
pihak lain. Misalnya anggrek yang ditanam dua, tiga, atau lebih pada satu
pohon mangga juga dapat menghambat pertumbuhan pohon mangga atau
berkurangnya produktivitas buah mangga
3. Simbiosis Mutualisme
a Data Hasil Pengamatan

Tabel 1.9.
Hasil pengamatan simbiosis mutualisme
Pihak I yang diuntungkan Pihak II yang diuntungkan
Jenis hubungan Jenis Jenis Jenis
No Jenis
mutualisme makhluk makhluk keuntungan
keuntungan
hidup hidup
Kupu-kupu Menghisap Terbantu proses
0 Kupu-kupu bunga
dengan bunga madu penyerbukannya
Ular sawah Makan tikus Hama tikus
1 Ular sawah petani
dengan petani sawah berkurang
Bakteri Mendapat
Akar Mendapat
Rhizobium – habitat
2 Rhizobium tanaman nitrogen dari
akar tanaman pada akar
polong bakteri
polong tanaman
Kenyang
Burung jalak Burung
3 makan Kerbau Bebas dari kutu
dan kerbau jalak
kutu

b Pembahasan
- Dalam hubungan kupu-kupu dan bunga, kupu-kupu membantu bunga dalam
penyerbukan sedangkan kupu-kupu dapat menghisap madu dari bunga.
Jadi keduanya sama-sama diuntungkan.
- Ular sawah dapat membantu petani mengurangi tikus dengan cara
memangsa tikus-tikus tersebut yang merusak dan makan padi.
- Bakteri Rhizobium mendapatkan habitat habitat hidupnya pada akar
tanaman polongan, sedangkan tanaman polonganmendapat keuntungan
berupa nitrogen yang didapat dari bakteri Rhizobium. Tanpa bakteri
tersebut, polongan tidak dapat mengambil nitrogen dari udara bebas.
- Burung jalak yang hinggap di punggung kerbau memakan kutu-kutu
kerbau, sedangkan kerbau merasa nyaman karena kutu-kutu di tubuhnya
berkurang.

c Kesimpulan
Simbiosis mutualisme adalah hubungan dua spesies yang hidup bersama dan
saling menguntungkan.
d. Jawaban Pertanyaan
Contoh simbiosis mutualisme dalam tubuh manusia yaitu :
1. Bakteri Eschereria coli yang hidup di kolon (usus besar) manusia, berfungsi
membantu membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B12,
dan vitamin K yang penting dalam proses pembekuan darah.
2. Bakteri Bacillus brevis, Bacillus subtilis, dan Bacillus polymyxa
menghasilkan zat antib

C. KEGIATAN PRATIKUM 3 PERTUMBUHAN,PERKEMBANGAN DAN


PERKEMBANG BIAKAN MAKHLUK HIDUP

b. Pembahasan
Tumbuhan kacang merah mengalami pertumbuhan dan perkembangan
mulai dari biji yang kemudian terjadi proses berkecambah yaitu mulai
tumbuhnya biji dan spora menjadi tumbuhan muda yang disebut
kecambahan, hal ini diperlukan kondisi lingkungan yang sesuai. Kecambah
memiliki bagian-bagian yaitu plumula (batang lembaga), mikropil, hilum,
testa, radikula (akar lembaga), endosperm, pucuk, kotiledon,
hipokotil/epikotil, daun sejati, dan akar. Setelah kita amati ternyata dari hari
ke 0 sampai ke 14, biji kacang mulai tumbuh dan berkembang secara
sempurna dan mampu bereaksi terhadap rangsang gaya tarik bumu pada
akarnya.

c.. Kesimpulan
Tumbuhan kacang merah adalah salah satu dari contoh tumbuhan yang
mampu melakukan pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan pada
tumbuhan terjadi terutama pada ujung-ujung batang dan akar sebagai akibat
pembelahan sel yang terjadi pad sel-sel meristem. Kecepatan tumbuh pada
tumbuhan dipengaruhi oleh faktor suhu, hormon tumbuh dan cahaya. Selain
tumbuh dan berkembang umbuhan ini juga peka terhadap rangsangan.

d. Pertanyaan dan Jawaban


1. Pada hari keberapa akan kecambah kacang merah mulai tumbuh ?
Hari ke 1
2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut,
yang arah pertumbuhannya ke atas ? Mengapa demikian ?
Tidak ada, karena walaupun kacang ditaruh terbalik keatas ujung akar
akan tetap bergerak ke bawah karena adanya gaya tarik bumi pada akar,
hal ini merupakan suatu bukti bahwa tumbuhan peka terhadap rangsang,
gerak tersebut dinamakan gerak Geotropi.

a. pengamatan

Struktur pada bunga sepatu marupakan salah satu contoh bunga lengkap dan
bunga sempurna karena bunga sepatu memiliki kelopak, mahkota, putik dan
benang sari. Dalam pengamatan kita dapat melihat adanya serbuk sari yang
mirip debu pada kepala putik.

Pengolahan Data

dasar
bunga

FOTO
1. Bunga Sepatu
2. Kelopak bunga
Kelopak bunga merupakan bagian bunga paling besar, sebenarnya
adalah pucuk daun yang memiliki modifikasi. Fungsinya melindungi bunga
sepatu kuncup. Bentuknya panjang dan ujungnya lancip warnanya hijau.

3. Mahkota bunga
Mahkota bunga terletak dibagian dalam kelopak tersusun bertumpuk-
tumpuk. Mahkota berbentuk bundar dan lebar, pangkalnya kecil, warnanya
merah. Karena warnanya yang cantik dan bunga yang harum sehingga
menjadi daya tarik serangga untuk datang menghisap madu dan membantu
proses penyerbukan.

Jumlah mahkota ada 5 buah


4. Benang sari
Benang sari ada di bagian dalam mahkota bunga. Benang sari
bentuknya panjang dan kecil. Pada ujungnya terdapat kepala sari. Warnanya
merah kekuning-kuningan. Benang sari fungsinya sebagai alat
perkembangbiakan jantan. Jumlah benang sari ada 74 buah. Benang sari tidak
melekat pada mahkota, serbuk sarinya mirip debu yang terdapat pada kepala
sari.

5. Putik
Putik ada di dalam mahkota bunga. Bentuknya bundar, jumlahnya ada 5
warnanya merah. Fungsinya putik sebagai alat perkembangbiakan betina.

6. Bunga disayat secara vertikal


Ketika bunga disayat akan terlihat ovarium (bakal buah),
yaitu suatu rongga pada bagian dasar karpel dengan dinding
tebal disekelilingnya dan di dalamnya terdapat satu atau lebih ovulum yang
nantinya ovarium ini berkembang menjadi buah. Selain ovarium juga terlihat
ovulum (bakal biji) pada tumbuhan berbiji, suatu struktur yang berisi gamet
betina yang setelah dibuahi gamet jantan berkembang menjadi embrio.
Ovulum ini melekat pada dinding ovarium melalui sebuah tangkai.
Kesimpulan
Bunga sepatu memiliki struktur kelengkapan bunga tapi tidak bisa
melakukan perkembangan secara generatif. Hal tersebut terjadi karena letak
putik berada diatas benang sari, sehingga sulit terjadi penyerbukan dan
pembuahan. Bunga sepatu dikembangbiakan melalui cara vegetatif buatan
yaitu dengan stek batang dan mencangkok.

Pertanyaan dan Jawaban


1. Berapa buah benang sari bunga sepatu yang anda amati ?
Ada 74 buah benang sari
2. Apa fungsi benag sari dan putik ? jelaskan !
Benang sari sebagai alat perkembangbiakan jantan, putik sebagai alat
perkembangbiakan betina. Karena tanpa adanya kedua alat perkembangbiakan
tidak akan terjadi proses pembuahan yang diawali proses penyerbukan yaitu
peristiwa menempelnya dan jatuhnya benang sari ke kepala putik

PERKEMBANGAN ASEKSUAL VEGETATIF BUATAN

V. Hasil Pengamatan

1. Tabel Pengamatan Menempel (Okulasi)


No Kondisi tempelan hari ke:
0 Keadaan awal
1 Masih pada posisi awal belum ada perubahan
2 Mulai terlihat adanya perubahan pada posisi awal tempel
3 Mata tunas mulai merekat
4 Mata tunas semakin merekat erat
5 Mata tunas mulai tumbuh mengencang
6 Mata tunas tumbuh semakin mengencang
7 Mata tunas tumbuh semakin mengencang
8 Mata tunas tumbuh semakin mengencang
9 Mata tunas tumbuh semakin mengencang
10 Tunas tumbuh, tanaman atas dipotong

3. Tabel Pengamatan Mencangkok


No Kondisi tempelan hari ke:
0 Belum ada perubahan
1 Masih dalam penyesuaian
2 Agak sedikit merekat
3 Mulai menyatu dengan batang lama
No Kondisi tempelan hari ke:
4 Mulai terlihat titik akar baru
5 Kambium menyatu dengan kedua batang
6 Terlihat akar kecil dengan jumah sedikit
7 Akar baru Nampak jelas
8 Akar mulai agak kuat dan kokoh
9 Menunggu akar kuat
10 Siap dipotong dan dipindahkan pada hari ke-21

VI. Pembahasan
Pada praktikum diatas, tumbuhan dapat dikembangbiakan melalui
perkembangbiakan vegetative secara buatan diantaranya dengan menempel,
menyambung ataupun mencangkok. Pada perkembangbiakan tersebut
terdapat syarat tertentu, misalnya menempel dilakukan pada batang yang kuat
dan mata tunas yang diinginkan memiliki sifat serupa dengan tumbuhan yang
ditempelinya. Dalam mencangkok dibutuhkan tumbuhan yang sudah memiliki
cambium.

VII. Kesimpulan
Untuk mendapatkan jenis yang lebih baik, perkembangbiakan tumbuhan
secara vegetative merupakan alternative cara yang digunakan manusia.
Mencangkok, menempel maupun menyambung dapat dilakukan agar
meningkatkan kualitas dari tumbuhan tersebut seperti yang diinginkan.
VIII. Jawaban Pertanyaan
1. Pada hari ke 3 mata tunas mulai merekat pada batang bawah
2. Pada hari ke 10 mata tunas menyatu dengan batang bawah
3. Pada percobaan mencangkok, setelah cambium dikeruk sayatan sebaiknya
dikeringkan selama 6-12 jam dengan tujuan menghilangkan penyakit pada
cambium ketika akan dilakukan pencangkokan. Jika tidak dikeringkan,
cambium dalam keadaan tidak bersih atau berpenyakit dan pencangkokan
akan gagal dilakukan.
4. Pada hari ke-6 cangkokan mulai tumbuh akar kecil-kecil dan akar akan
bertambah banyak pada hari ke 21 siap ditana

PERKEMBANG BIAKAN ASEKSUAL ALAMI

(a) Tunas
Perkembangbiakan pada pisang terjadi dengan tunas. Batang yang ada di
dalam tanah akan membentuk tunas. Contoh lain tumbuhan yang berkembang
biak dengan tunas adalah bambu dan tebu.
(b) Tunas daun/Tunas Adventif

Tunas pada cocor bebek merupakan tunas daun. Tunas ini tumbuh pada ketiak
daun. Tunas daun juga terdapat pada kaktus.

(c) Umbi lapis


Umbi lapis merupakan umbi yang berlapis-lapis dan tumbuh tunas di
tengahnya. Umbi lapis baru yang berasal dari ketiak terluar akan tumbuh
membentuk tunas. Tunas ini disebut siung. Contohnya bawang merah.
(d) Umbi batang
Perkembangbiakan pada umbi batang misalnya terdapat pada kentang dan ubi
jalar. Tunas dapat tumbuh pada beberapa tempat (pada mata tunas).

(e) Umbi akar


Umbi akar merupakan bagian akar yang membesar karena berfungsi sebagai
tempat cadangan makanan. Umbi akar dapat tidak mempunyai tunas dan tidak
berbuku-buku. Tanaman yang berkembang biak dengan umbi akar, misalnya
wortel, dahlia, dan singkong.

(f) Akar tinggal (rhizoma)


Perkembangbiakan dengan akar tinggal mirip dengan tunas. Tunas pada akar
tinggal merupakan batang yang tumbuh mendatar di permukaan tanah. Ciri
akar tinggal adalah
bentuknya mirip akar, tetapi berbuku-buku seperti batang. Contohnya terdapat
pada kunyit, lengkuas, dan temulawak.

(g) Geragih atau stolon


Geragih atau stolon merupakan batang yang tumbuh menjalar di atas atau
bawah tanah. Geragih di atas permukaan tanah contohnya terdapat pada arbei
dan semanggi. Sedangkan geragih di bawah permukaan tanah contohnya
terdapat pada rumput teki.

(h) Spora
Jenis tanaman paku-pakuan sering ditanam orang sebagai tanaman hias,
contohnya suplir. Pada bagian bawah daunnya terdapat titik-titik berwarna
cokelat yang disebut spora. Spora berfungsi sebagai alat perkembangbiakan.
Jika spora jatuh ke tanah, akan tumbuh tanaman baru
Perkembangbiakan Vegetatif Buatan pada Tumbuhan

(a) Okulasi atau menempel


Okulasi yaitu menempelkan batang yang memiliki tunas pada pohon lain yang
sejenis. Tanaman yang diambil tunasnya biasanya memiliki keunggulan.
Keunggulan tersebut antara lain tanamannya lebih kuat, buahnya lebih besar,
dan tahan penyakit. Contohnya okulasi tanaman singkong karet dengan
singkong biasa.

(b) Mengenten atau menyambung


Mengenten yaitu menyambung satu batang tanaman dengan batang bawah
tanaman lainnya. Contohnya dilakukan pada tanaman rambutan dan tanaman
ace binjai.

(c) Stek
Pembiakan dengan cara stek ada 2, yaitu stek batang dan stek daun.
Pembiakan dengan stek yaitu dengan cara memotong batang tanaman induk
yang telah tua. Potongan batang tersebut harus mempunyai buku, agar dapat
tumbuh. Contoh: stek batang singkong dan tebu.
(d) Mencangkok
Pembiakan dengan mencangkok hanya dapat dilakukan pada tumbuhan
dikotil. Langkah awal mencangkok yaitu menghilangkan sebagian kulit batang
serta kambiumnya. Setelah cambium hilang, batang ditutup dengan tanah.
Dengan perawatan yang baik, bagian atas kulit batang yang disayat akan
tumbuh akar. Kemudian, bagian batang tersebut dipotong dan ditanam dalam
tanah. Contohnya pada pohon mangga, durian, dan rambutan.

(e) Merunduk
Merunduk yaitu menimbun bagian cabang yang tumbuh memanjang di
permukaan tanah. Bagian cabang yang tumbuh memanjang dibenamkan di
bawah tanah. Bagian yang terbenam tanah ini dapat tumbuh akar baru.
Contoh: anggur, apel, alamanda, dan anyelir.

Anda mungkin juga menyukai