Anda di halaman 1dari 3

III.

 Dasar teori: Udara terdiri dari campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi.
Udara bumi yang kering mengandungi 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbon
dioksida, dan gas-gas lain. Kandungan elemen senyawa gas dan partikel dalam udara dapat
berubah-ubah sesuai dengan ketinggian dari permukaan tanah. Demikian juga massanya dapat
berkurang seiring dengan ketinggian yang ada. Semakin dekat dengan lapisan troposfer, maka
udara semakin tipis, apabila melewati batas gravitasi bumi maka udara menjadi hampa sama
sekali.

 IV.  Alat dan bahan yang digunakan

1) Alat Tulis 

2) Lilin yang dipotong menjadi 2 bagian sama rata

3) Gelas kaca dengan 3 ukuran berbeda

4) Korek api

5) Stopwatch digital

BACA JUGA

 The Beauty of Mount Ceremai Tourism Object in West Java - Indonesia


 5 Ways to Take Care of Mango Trees So That It Has Many Fruits
 5 Good Tips To Maintain Body Health During a Pandemic

6) Piringan kecil dari bahan kaca 2 buah

V. Cara kerja

1) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

2) Meletakkan lilin yang telah dipotong tersebut ke masing-masing piring

3) Menyalakan kedua lilin tersebut

4) Menutup salah satu lilin dengan menggunakan gelas kaca yang berbeda dan membiarkan
lilin yang satunya tetap menyala

5) Membandingkan lama lilin yang menyala antara keduanya

6) Menutup lilin dengan gelas kaca

7) Mengamati dan mencatat waktu antara lilin yang menyala saat ditutup gelas sampai lilin
mati
8) Memasukan data pengamatan pada tabel yang tersedia

9) Mengulangi langkah ke 6 sampai 8 sebanyak 5 kali percobaan

VI.  Data pengamatan

Tabel 9.1. Pengamatan lilin

No. Selang waktu sampai lilin mati (t)


1 11,8 detik (gelas ukuran sedang)
2 9,7 detik (gelas ukuran sedang)
3 12 detik (gelas ukuran besar)
4 4 detik (gelas ukuran kecil)
5 4,5 detik (gelas ukuran kecil)

Foto kegiatan praktikum


1. Alat dan bahan
2. Kegiatan praktek

3. Hasil percobaan/praktek

VII. Pembahasan: Semakin kecil ukuran gelas yang digunakan maka semakin cepat nyala
lilin akan padam, dan semakin besar ukuran gelas yang digunakan untuk menutup lilin maka
waktu yang digunakan pun lumayan lama untuk lilin bisa padam. Dari percobaan di atas maka
diperoleh rata rata waktu ketika lilin dinyalakan kemudian ditutup gelas dan lilin itu padam
sampai 5 kali percobaan membutuhkan waktu yang bervariasi tergantung dengan besar-kecilnya
gelas yang digunakan untuk menutup lilin, ini menunjukkan bahwa dalam pembakaran
memerlukan udara. Sementara lilin yang tidak ditutup gelas akan tetap menyala namun pada lilin
yang ditutup gelas hanya sesaat saja menyala kemudian langsung padam karena di dalam gelas
hampa udara/tidak ada oksigen.
 
VIII.  Pertanyaan dan jawaban
A. Pertanyaan

1. Mengapa lilin yang di tutup dengan gelas ukuran kecil lebih cepat padam dibandingkan
dengan gelas yang berukuran besar?
2. Mengapa lilin yang tidak ditutup dengan gelas lebih lama menyala dibandingkan dengan
lilin yang ditutup dengan gelas?
3. Apa yang terjadi jika menutup lilin yang menyala dengan menggunakan gelas plastik?

B. Jawaban

1. Semakin kecil ukuran gelas maka ruang hampa udara semakin besar sehingga lilin lebih
cepat padam, sedangkan gelas ukuran besar memberikan ruang yang cukup besar
terhadap lilin meskipun hampa udara, oleh sebab itu lilin lumayan lama untuk bisa padam
sekitar 12 detik. 
2. Sudah jelas bahwa lilin yang tidak ditutup dengan gelas lebih lama menyala karena
adanya udara disekitar lilin.
3. Sifat plastik adalah mudah terbakar,oleh sebab itu jika menutup lilin menggunakan gelas
plastik di khawatirkan justru nyala lilin akan membakar plastik tersebut. 

IX. Kesimpulan: Dari percobaan diatas dapat diketahui bahwa lilin akan mudah padam
ketika berada di tempat hampa udara/tidak ada oksigen, sedangkan lilin yang ada di tempat
terbuka akan terus menyala di sebabkan oleh adanya udara disekitar lilin tersebut. Dan dapat
disimpulkan bahwa nyala lilin tidak bisa dipisahkan dari udara yang ada disekitarnya.

X. Daftar pustaka
1) Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas
Terbuka.
2) http://siindonesiacerdas.blogspot.com/2014/06/hasil-pratikum-pembakaran-ipa-sd.html

Mohon izin menjawab pertanyaannya Pak.

Saya memilih untuk membahas konsep "Perpindahan Panas secara Konduksi". Sebagai apersepsi yang
dapat menarik perhatian peserta didik untuk lebih memperhatikan dan memahami proses pembelajaran
yang akan dilakukan, saya akan memperlihatkan kepada siswa sebuah video yang memperlihatkan
proses terjadinya perpindahan panas secara konduksi pada suatu benda konduktor. Misalnya
perpindahan panas kopi yang diseduh dengan air mendidih melalui sendok logam dan gelas kaca,
knalpot motor menjadi panas saat mesin dihidupkan, tutup panci yang tidak memiliki pegangan plastik
ketika dipanaskan, Selain memperlihatkan video, saya juga mempraktikannya langsung di kelas dengan
peserta didik. Salah satu peserta didik diajak kedepan untuk mencoba dan mengetahui apa yang terjadi
apabila penggaris besi dipanaskan diatas lilin. Tentu saja penggaris itu akan menghantarkan panas api,
karena besi merupakan benda yang bersifat konduktor. Untuk mengatasi panasnya penggaris dicoba
untuk dilapisi menggunakan kertas, sehingga panasnya berkurang. karena kertas merupakan benda
isolator.

Alasan saya memilih apersepsi ini supaya peserta didik mengetahui benda apa saja yang bisa
menghantarkan panas/konduktor, sehingga peserta didik dapat berhati-hati ketika menghadapi keadaan
terjadinya hal seperti ini dengan memperhatikan benda isolator. Membangkitkan semangat peserta
didik untuk lebih memahami bagaimana proses perpindahan panas itu bisa terjadi dengan cara
konduksi.

Sekian pendapat yang bisa saya sampaikan, mohon maaf apabila banyak kekurangan. Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai