yang besar dalam menyiapkan kebutuhan SDM yang handal dan siap
berbagai tantangan di masa depan.
Peningkatan kualitas SDM merupakan salah satu penekanan dari tujuan
pendidikan, seperti yang tertera dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
tentang tujuan Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang berbunyi:
Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan YME, berkhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Tujuan pendidikan nasional adalah mewujudkan masyarakat Indonesia
yang memiliki keahlian, mampu bersaing, dan berwawasan maju dalam
wadah negara Republik Indonesia. Disamping itu pemerintah juga berupaya
untuk meningkatkan mutu pendidikan agar kelak memperoleh sumber daya
manusia yang mampu menguasai keahlian dan ketrampilan bekerja secara
professional serta dapat menghasilkan karya yang bermutu. Tujuan ini dapat
terlaksana jika didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri,
beriman, bertaqwa, cinta tanah air, sadar hukum dan lingkungan, menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki produktifitas kerja yang tinggi
serta memiliki disiplin yang tinggi.
Salah satu faktor yang dapat meningkatkan pendidikan nasiaonal adalah
prestasi belajar peserta didik. Peserta didik yang memiliki prestasi belajar
yang tinggi akan mempunyai wawasan pengetahuan yang luas dan
menciptakan SDM yang bermutu dan profesianal. Dalam penelitian ini
penulis mengambil permasalahan yaitu prestasi belajar. Karena prestasi
belajar adalah factor yang paling dominan dalam meningkatkan pendidikan di
Indonesia. Banyak factor yang mempengaruhi prestasi belajar, baek dari
intern atau ekstern.
Menurut Winkel dalam Endah (2007:11) Prestasi belajar adalah hasil suatu
penilaian di bidang pengetahuan, keterampilan, sikap sebagai hasil belajar yang
dinyatakan dalam bentuk nilai. Prestasi dapat dikatakan memuaskan bila memenuhi
keperluan
pendidikan
sesuai
dengan
pertumbuhan
dan
KURIKULER
PRAMUKA
TERHADAP
PRESTASI
AJARAN 2011/2012.
B. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan dapat dikaji lebih mendalam maka
diperlukan
pembatasan
masalah.
Dalam
penelitian
ini
pembatasan
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan
permasalahan yang diteliti sebagai berikut:
1. Adakah pengaruh lingkungan belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas
X di SMA N 1 Andong?
2. Adakah pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas X
di SMA N 1 Andong?
3. Adakah pengaruh keaktifan ekstra kurikuler pramuka terhadap prestasi
belajar siswa kelas X di SMA N 1 Andong?
4. Adakah pengaruh lingkungan belajar, fasilitas belajar dan keaktifan ekstra
kurikuler pramuka terhadap prestasi belajar prestasi belajar siswa kelas X
di SMA N 1 Andong?
D. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan penelitian tentu mempunyai maksud dan tujuan,
berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian yang
hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan belajar terhadap prestasi belajar
siswa kelas X di SMA N 1 Andong.
F. Landasan Teori
1. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi
2. Lingkungan Belajar
a. Pengertian Lingkungan Belajar
Menurut Ki Hajar Dewantara dalam Munib (2004 : 76),
Lingkungan pendidikan mencakup : 1) lingkungan keluarga, 2)
lingkungan sekolah, 3) lingkungan masyarakat. Ketiga lingkungan
tersebut sering disebut sebagai tripusat pendidikan yang akan
mempengaruhi manusia secara bervariasi.
Menurut Oemar Hamalik (2000 : 47) lingkungan belajar adalah
tempat untuk melakukan proses belajar sehingga terjalin komunikasi
antara anak dan orang dewasa. Sedangkan menurut WS. Winkel
(1996:25) berpendapat bahwa lingkungan belajar adalah tempat
untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap
nilai yang mengantarkan kedewasaan kita.
Berdasarkan definisi di atas dapat dimaknai bahwa lingkungan
belajar adalah tempat untuk melakukan kegiatan belajar sehingga
terjalin komunikasi anak dan orang dewasa untuk menjadikan anak
lebih dewasa. Dari pendapat beberapa ahli di atas, maka pengertian
lingkungan belajar dapat disimpulkan juga dengan semua kondisi
yang berada di sekitar kita yang berpengaruh terhadap kegiatan belajar
sehinga terjadi perubahan tingkah laku.
b. Macam-Macam Lingkungan Belajar
Faktor lingkungan yang berpengaruh pada belajar siswa pada
dasarnya dibagi menjadi :
1) Lingkungan Keluarga
10
maka
sekolah
dapat
digolongkan
sebagai
pusat
11
mempunyai
sifat
dan
fungsi
yang
berbeda
karena
12
mempengaruhi
tingkah
laku
kita,
pertumbuhan,
13
3. Fasilitas belajar
a. Pengertian Fungsi belajar
Menurut Suharsimi Arikunto (2001:37) fasilitas belajar adalah
segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan
suatu usaha. Sedangkan menurut Sudirman (2001:6) fasilitas belajar
adalah segala sesuatu untuk mempermudah dan melancarkan yang
dicapai.
Menurut The Liang Gie, fasilitas adalah persyaratan yang
meliputkai keadaan sekeliling tempat belajar dan keadaan jasmani
siswa atau anak. Meliputi ruang tempat bealajar, penerangan cukup,
buku-buku pegangan dan peralatan lain. Dalam kamus besar bahas
Indonesia (2004:314) fasilitas adalah segala hal yang memudah
perkara (kelancaran tugas dan sebagainya) atau kemudahan.
Dlam pengertian fasilitas dapat diartikan sebgai segala sesuatu
yang memudahkan dan melancarkan pelaksanaan sesuatu usaha. Yang
dapat memudahkan dan melancarkan usaha ini dapat berupa bendabenda maupun uang. Jadi dalam hal ini fasilitas dapat disamakan
dengan sarana.
b. Macam-macam fasilitas belajar
Macam fasilitas belajar menurut The Liang Gie diantaranya :
1) Sumber belajar
Secara sederhana sumber belajar adalah dosen atau guru dan
bahan-bahan pelajaran atau pengajaran baik buku bacaan dan
semacamnya yang dapat digunakan untuk kepentingan proses atau
aktivitas pengajaran baik secara langsung maupun tidak langsung.
Sumber belajar tersebut seperti buku paket, buku pelengkap, brosur,
majalah, surat kabar dan sebagainya.
14
2) Tempat belajar
Tempat belajar adalah salah satu factor yang mendukung
lancarnya suatu proses belajar mengajar.
3) Perabot belajar
Perabot belajar yang dimaksud adalah peralatan tulis, seperti
buku, pensil atau bolpoin, penggaris dan lain-lain dan perabot untuk
belajar yaitu meja kursi belajar serta almari atau rak buku.
4) Peralatan
Peralatan merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan
sebagai alat bantu mengajar. Sebagai contoh berupa globe, papan tulis,
kapur, video slide dan sebagainya.
5) Media belajar
Menurut arti media adalah suatu sarana, media koomunikasi
merupakan sarean untuk mengadakan penampilan untuk mengadakan
penampilan komunikasi seperti dosen atau guru, trnsparansi, slide,
gambaraudio, video kaset televise, telephone dan sebagainya. Media
pendidikan merukan alat bantu belajar yang digunakan suatu sarana
perantara dalam proses belajar mengajak untuk lebih meningklatkan
atau mempertinggi mutu proses kegiatan belajar.
15
demikian
pramuka
merupakan
salah
satu
wahana
16
belajar
merupakan
segala
sesuatu
yang
dapat
dialami siswa.
Dengan adanya fasilitas belajar seperti tempat belajar yang baik dan
nyaman, kelengkapan buku-buku, sumber belajar, media belajar dan
lain-lain yang ada, siswa akan lebih mudah dalam mengikuti kegiatan
belajar mengajar dalam mencapai prestasi belajar. Fasilitas belajar
memiliki hubungan yang kental dalam mencapai prestasi belajar siswa
dan meningkatkan kualitas mutu sekolah.
3. Hubungan keaktifan organisasi ekstra kurikuler pramuka dengan prestasi
belajar
Banyak kegiatan organisasi ekstra kurikuler yang dilaksanakan
disuatu sekolah baik dilaksanakan perorangan atau kelompok.
Kegiatan ekstra kurikuler dapat berupa palang merah remaja, patrol
keamanan sekolah (PKS), usaha kesehatan sekolah (UKS), koperasi
sekolah, pramuka dan sebagainya. Dari sekian kegiatan ekstra
kurikuler, ada kegiatan yang menjadi kewajiban siswa yang harus
17
18
H. Kerangka Pemikiran
Menurut Sugiyono (2008:47) kerangka berfikir merupakan
model konseptual tentang teori berhubungan dengan berbagai faktor
yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Dalam
penelitian ini variable yang akan dijelaskan adalah variable
independen (variable bebas) dan variable dependen (variable terikat).
Dari pemikiran di atas dapat digambarkan pola pemikiran dalam
penelitian sebagai berikut :
Keaktifan organisasi
Ekstra kurikuler pramuka (X3)
19
I. Hipotesis
Menurut Sugiyono (2003 : 51) hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Berdasarkan pada
perumusan masalah, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Ada pengaruh yang signifikan lingkungan belajar terhadap prestasi
belajar siswa kelas X di SMA N 1 Andong.
2. Ada pengaruh yang signifikan fasilitas belajar terhadap prestasi
belajar siswa kelas X di SMA N 1 Andong.
3. Ada pengaruh yang signifikan keaktifan organisasi ekstrakurikuler
pramuka terhadap prestasi belajar siswa kelas X di SMA N 1
Andong.
4. Ada pengaruh yang signifikan antara lingkungan belajar, fasilitas
belajar dan keaktifan organisasi ekstra kurikuler pramuka terhadap
prestasi belajar siswa kelas X di SMA N 1 Andong.
20
J. Metode Penelitian
1. Jenis-jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif karena dalam
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai variabel mandiri baik
satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan dengan variabel
yang lain. Sedangkan pendekatan penelitian ini adalah jenis penelitian
kuantitatif yang menggunakan data berbentuk angka atau data
kualitatif yang diangkakan.
2. Obyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA N 1 Andong.
3. Populasi, Sampel, Sampling.
a. Populasi
Menurut Arikunto (2006:130). Populasi adalah keseluruhan
subyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA N
1 Andong.
b. Sampel
Menurut Sugiyono (2005:73) sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan
menurut Suharsimi Arikunto (2005:135) Apabila populasi kurang dari
100, lebih baik mengambil semua sehingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi. Selanjutnya jika populasi lebih dari 100 dapat di
ambil 10-15% atau 25%. Dalam penelitian ini peneliti mengambil 50
siswa dari 150 siswa populasi di SMP Negeri 3 Colomadu.
c. Sampling
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Teknik
pengambilan
sampel
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
pengambilan sampel
populasi,
sehingga
masing-masing
siswa
memiliki
21
4. Sumber data
a. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya
diamati dan dicatat. Dalam penelitian ini data primernya adalah
lingkungan belajar, fasilitas belajar dan keaktivan organisasi
ekstrakurikuler pramuka siswa yang diperoleh dari hasil angket yang
diberikan langsung kepada siswa kelas X SMA Negeri 1 Andong.
b. Data sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari membaca bukubuku literature yang digunakan sebagai dasar untuk membuat landasan
teori. Dalam penelitian ini data sekundernya adalah prestasi belajar
siswa yang diperoleh dari dokumen sekolah (raport siswa).
K. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2007:3) Variabel penelitian adalah suatu atribut atau
sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tetentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
Variabel penelitian dapat dibedakan menjadi :
1. Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen
adalah (X1) : Lingkungan belajar,
22
23
M. Uji Instrumen
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih lengkap dan sistematis sehingga lebih
mudah diolah. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:160), variasi jenis
instrument penelitian adalah angket, Check list atau daftar centang, pedoman
wawancara dan pedoman pengamatan. Instrumen yang baik harus memenuhi
dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kestabilan suatu instrument. Suatu instrument yang valid
yang shahih mempunyai validitas tinggi. Namun sebaliknya instrumen
yang kurang valid memiliki validitas rendah.
Instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan, dan mampu mengungkapkan data dari variabel yang diteliti
secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejumlah
nama data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang
variabel yang dimaksud.
Validitas di atas diuji dengan rumus Product Moment Correlation, uji
ini
dilakukan
dengan
melihat
korelasi/skor
masing-masing
N XY X Y
N. X
X N . Y 2 Y
2
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi variabel X dan Y
X = Jumlah skor dalam distribusi X
Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
XY
item
24
Jika rxy > rtabel pada taraf signifikan 95 % berarti item (butir soal) valid dan
sebaliknya rxy < rtabel maka butir soal tersebut tidak valid sekaligus tidak
memiliki persyaratan.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Arikunto (2006 : 17) reliabilitas adalah ketepatan atau
keajegan suatu instrumen. Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana
instrumen dapat memberikan hasil pengukuran yang konsisten apabila
pengukuran dilakukan berulang-ulang. Dalam penelitian ini pengukuran
reliabilitas angket dilakukan menggunakan koefisien reliabilitas alpha dari
cronbach dengan rumus:
k
rii =
k 1
2b
1 2 Suharsimi Arikunto (2003: 236)
Keterangan :
rii
reliabilitas tinggi
reliabilitas cukup
reliabilitas rendah
25
Xi X
, di mana zi = bilangan baku
S
Keterangan :
z
= Angka baku
= Rata-rata
banyaknya z1 , z 2 ....zn z
n
6) Kesimpulan
a) Jika Lhitung < Ltabel maka H0 diterima berarti distribusi
sebenarnya tidak normal.
b) Jika Lhitung > Ltabel maka H0 ditolak berarti distribusi
sebenarnya tidak normal.
26
2. Uji Linieritas
Menurut Sudjana (2003:331) Uji linieritas dimaksudkan untuk menguji
linier tidaknya data yang dianalisis. Langkah-langkahnya sebagai berikut :
a. Hipotesis
H0
H1
Yi
Jk(E) =
RK(TC) =
Jk ( E )
df ( E )
Jk(TC )
df (TC )
f. Menghitung Nilai F
F hitung =
RK(TC )
RK E
F tabel = F (
) (k 2, N k)
g. Kesimpulan
1)
2)
27
x x y x x x x x y
x x x x
x x y x x x x x y
b2 =
x x x x
b1 =
2
2
2
1
1 2
2
2
1 2
2
1 2
2
1
1 2
2
2
1 2
2
2
1
1 2
a = Y b1 X b 2 X 2
Parameter yang ada dapat ditentukan melalui persamaan sebagai berikut :
Y n.a b1X1 b 2 X 2
X1 Y aX1 b1X12 b 2 X1 X 2
X 2 Y aX 2 b1X1 X 2 b 2 X 22
Keterangan :
Y : prestasi belajar ekonomi
X1 : lingkungan belajar
X2 : minat belajar
a
: Konstanta
: Banyaknya sampel
Budiyono (2000, 282-284)
2. Uji F
Untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel lingkungan belajar
(X1) dan fasilitas belajar (X2) dan keaktivan organisasi ekstrakurikuler
pramuka (X3) secara bersama-sama terhadap variabel prestasi belajar (Y),
maka dilakukan uji keberartian regresi linier ganda atau uji F. Langkahlangkah pengujian secara umum adalah:
28
a. Perumusan Hipotesis
H0 : l = 2 = 0, artinya tidak ada pengaruh lingkungan belajar (X1)
dan fasilitas belajar (X2) dan keaktivan organisasi
ekstrakurikuler pramuka (X3) terhadap prestasi belajar
siswa (Y).
H1 : l 2 0, artinya ada pengaruh lingkungan belajar (X1) dan
fasilitas belajar (X2) dan keaktivan organisasi
ekstrakurikuler pramuka (X3) terhadap prestasi belajar
siswa (Y).
b. Level of significance ( = 5%)
Dengan derajat kebebasan (dk); k, (n1k)
Ftabel = ; k; (n1k) atau 0,05; k; (n1k)
c. Kriteria pengujian
Daerah terima H0
Daerah tolak H0
0
0,05,k,n-k-1
Ho diterima apabila Fhitung FF
tabel
Ho ditolak apabila Fhitung > Ftabel
d. Perhitungan nilai Fhitung:
F=
SSR / K
SS Re s /(n 1 k )
Keterangan:
SSR
29
3. Uji T
Yaitu digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari masingmasing variabel independen terhadap variabel dependen. Langkah-langkah
pengujian secara umum:
a. Menentukan hipotesis nilai dan hipotesisi alternatif
Ho : i = 0,
b
Sb
Dimana:
b = koefisien regresi
Sb = standar error of regression coeffisien
= nilai beta
e. Kesimpulan
Dengan membandingkan antara thitung dengan ttabe1 maka dapat diambil
kesimpulan Ho diterima atau Ho ditolak.
30
SR% X 1
SR% X 2
a1 x1 y
JK reg
x100%
a 2 ( x 2 y )
JK reg
x100%
b. Sumbangan Efektif
SE % X1 = SR % X1 . R2
SE % X2 = SR % X2 . R2
P. Sistematika Skripsi
Sistematika merupakan isi yang ada dalam penelitian yang akan
dilakukan. Adapun sistematika skripsi ini adalah sebagai berikut:
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan
masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian , manfaat
penelitian dan sistematika laporan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang pengertian lingkungan belajar siswa,
pengertian fasilitas belajar siswa, pengertian keaktifan
organisasi ekstrakurikuler pramuka, pengertian prestasi
belajar, kerangka berfikir dan hipotesis.
31
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang tempat penelitian, jenis
penelitian, populasi, sampel dan sampling, variabel
penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik
analisis data.
BAB IV
BAB V
PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
32
DAFTAR PUSTAKA
Oemar Hamalik. 2000. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung : Sinar Baru
Algesindo.
___________. 2006. Dasar Metode Research, Jilid 1. Yogyakarta : Andi Offiset.
Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati. 2001. Interaksi Belajar Mengajar. Bandung :
Remaja Karya.
Budiyono. 2000. Statistika Dasar untuk Penelitian. Surakarta: FKIP UNS Press.
Depdikbud. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Dimyati dan Mujiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka
Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.
EndahFitri.2007.http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/hash31
de.dir/doc.pdf.15-04-09.08.09
Mertoprawiro,
Soedarsono.1992.Pembinaan
Gerakan
Pramuka
Membangun Watak dan Bangsa Indonesia.Jakarta:Balai Pustaka.
Dalam
33
Wijaya, cece dkk. 1991. Upaya Pembaharuan Dalam Pendidikan dan Pengajaran.
Bandung : Remaja Rosdakarya