Anda di halaman 1dari 10

UJIAN TENGAH SEMESTER

NAMA : AGUNG WIBOWO


NIM : A1O123001
KELAS : A PPKN
MATA KULIAH: KONSEP DASAR PENDIDIKAN
___________________________________________________________________________
________
1. Jelaskan pengertian menurut para ahli pendidikan arti pendidikan,fungsi dan lingkungan
pendidikan,serta bentuk lingkungan pendidikan
Jawaban:
Berikut ini adalah beberapa pengertian pendidikan menurut para ahli:
 Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, mengartikan pendidikan sebagai
proses pembudayaan manusia melalui pengajaran dan latihan. Pendidikan bertujuan untuk
membentuk manusia yang berbudi pekerti luhur, cakap, dan percaya diri.
 J.J. Rousseau
J.J. Rousseau, seorang filsuf Prancis, mengartikan pendidikan sebagai proses yang membantu
perkembangan individu secara alami. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi
individu secara maksimal.
 John Dewey
John Dewey, seorang filsuf Amerika, mengartikan pendidikan sebagai proses pengalaman
yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah.
 H. Horne
H. Horne, seorang ahli pendidikan Amerika, mengartikan pendidikan sebagai proses
penyesuaian diri yang terus menerus. Pendidikan bertujuan untuk membantu individu
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Dari berbagai pengertian pendidikan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendidikan
adalah proses yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi
individu secara maksimal. Pendidikan bertujuan untuk membentuk individu yang cerdas,
bermoral, dan bertanggung jawab.

Fungsi Pendidikan
Pendidikan memiliki beberapa fungsi penting, yaitu:
 Fungsi pengembangan
Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan potensi individu secara maksimal. Pendidikan
membantu individu untuk mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
 Fungsi sosial
Pendidikan berfungsi untuk mempersiapkan individu untuk hidup di masyarakat. Pendidikan
membantu individu untuk mengembangkan kemampuan bersosialisasi dan berinteraksi
dengan masyarakat.
 Fungsi budaya
Pendidikan berfungsi untuk melestarikan dan mengembangkan budaya bangsa. Pendidikan
membantu individu untuk memahami dan menghayati nilai-nilai budaya bangsa.
 Fungsi ekonomi
Pendidikan berfungsi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan
membantu individu untuk mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk bekerja dan
berkarya.

Lingkungan Pendidikan
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar peserta didik yang dapat
mempengaruhi proses pendidikan. Lingkungan pendidikan dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
 Lingkungan internal
Lingkungan internal adalah lingkungan yang berasal dari dalam diri peserta didik sendiri,
seperti bakat, minat, motivasi, dan kondisi fisik.
 Lingkungan eksternal
Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berasal dari luar diri peserta didik, seperti
keluarga, sekolah, masyarakat, dan media massa.

Bentuk Lingkungan Pendidikan


Lingkungan pendidikan dapat dibedakan berdasarkan beberapa aspek, yaitu:
 Berdasarkan tingkat formalitas
Lingkungan pendidikan dapat dibedakan menjadi lingkungan pendidikan formal, nonformal,
dan informal.
 Berdasarkan tempat
Lingkungan pendidikan dapat dibedakan menjadi lingkungan pendidikan di sekolah, di
rumah, dan di masyarakat.
 Berdasarkan kegiatan
Lingkungan pendidikan dapat dibedakan menjadi lingkungan pendidikan yang bersifat
formal, informal, dan nonformal.
2. Silahkan anda menganalisis keterkaitan antara lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,
dan lingkungan masyarakat dalam pendidikan!
Jawaban:
Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama. Keluarga
merupakan tempat pertama kali anak belajar tentang nilai-nilai moral, agama, dan budaya.
Orang tua berperan penting dalam memberikan pendidikan kepada anak, baik secara formal
maupun informal.
Lingkungan sekolah
merupakan lingkungan pendidikan yang formal. Sekolah memiliki peran penting dalam
mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik. Guru dan
tenaga kependidikan lainnya berperan penting dalam memberikan pendidikan kepada peserta
didik.
Lingkungan masyarakat
merupakan lingkungan pendidikan yang informal. Masyarakat memiliki peran penting dalam
membentuk karakter dan kepribadian peserta didik. Interaksi dengan masyarakat dapat
memberikan pengalaman belajar bagi peserta didik.
Keterkaitan antara ketiga lingkungan pendidikan tersebut dapat dilihat dari beberapa
aspek, yaitu:
 Aspek tujuan
Tujuan pendidikan di ketiga lingkungan tersebut adalah sama, yaitu untuk membentuk
individu yang cerdas, bermoral, dan bertanggung jawab.
 Aspek materi
Materi pendidikan di ketiga lingkungan tersebut saling berkaitan. Materi pendidikan di
keluarga merupakan dasar bagi materi pendidikan di sekolah. Materi pendidikan di sekolah
merupakan dasar bagi materi pendidikan di masyarakat.
 Aspek metode
Metode pendidikan di ketiga lingkungan tersebut dapat saling melengkapi. Metode
pendidikan di keluarga dapat diterapkan di sekolah. Metode pendidikan di sekolah dapat
diterapkan di masyarakat.
 Aspek evaluasi
Evaluasi pendidikan di ketiga lingkungan tersebut dapat saling bersinergi. Evaluasi
pendidikan di keluarga dapat menjadi dasar bagi evaluasi pendidikan di sekolah. Evaluasi
pendidikan di sekolah dapat menjadi dasar bagi evaluasi pendidikan di masyarakat.
Keterkaitan ketiga lingkungan pendidikan tersebut dapat diwujudkan melalui
beberapa upaya, yaitu:
 Orang tua dan guru perlu bekerja sama dalam memberikan pendidikan kepada peserta
didik.
 Sekolah perlu melibatkan masyarakat dalam kegiatan pendidikan.
 Masyarakat perlu mendukung kegiatan pendidikan di sekolah.
Dengan adanya keterkaitan antara ketiga lingkungan pendidikan tersebut, maka proses
pendidikan dapat berjalan secara efektif dan efisien. Peserta didik dapat memperoleh
pendidikan yang berkualitas dan dapat berkembang secara optimal.
3. silahkan anda menyusun resume atau chapter book.tentang kebijakan dan manajemen
pendidikan nasional
Sub sub nya
A. Pendidikan sebagai prioritas pembangunan bangsa
B. Penguatan kesentrarisasi dan otonomi kerja
C. Pengelolaan pendidikan atas dasar keahlian dan profesionalitas
D. Strategi penanganan dan pembiayaan pendidikan yang berkeadilan
E. Penataan dan pembangunan regulasi dan bidang pendidikan
Jawaban:
A. Pendidikan sebagai prioritas pembangunan bangsa
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan bangsa. Pendidikan
berperan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) suatu bangsa.
SDM yang berkualitas akan menjadi modal utama dalam pembangunan nasional, terutama
untuk perkembangan ekonomi.
Pendidikan dapat memberikan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang dibutuhkan
untuk menjadi warga negara yang baik. Pendidikan juga dapat meningkatkan produktivitas
kerja, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, pendidikan dapat
meningkatkan kreativitas dan inovasi, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
Oleh karena itu, pendidikan harus menjadi prioritas pembangunan bangsa. Pemerintah harus
menyediakan akses pendidikan yang seluas-luasnya bagi seluruh masyarakat, tanpa
memandang latar belakang sosial-ekonomi. Pemerintah juga harus meningkatkan kualitas
pendidikan, sehingga dapat menghasilkan SDM yang berkualitas.
Berikut adalah beberapa manfaat pendidikan sebagai prioritas pembangunan bangsa:
 Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Pendidikan dapat meningkatkan kualitas SDM dengan memberikan pengetahuan,
keterampilan, dan nilai-nilai yang dibutuhkan untuk menjadi warga negara yang baik. SDM
yang berkualitas akan menjadi modal utama dalam pembangunan nasional, terutama untuk
perkembangan ekonomi.
Meningkatkan produktivitas kerja
Pendidikan dapat meningkatkan produktivitas kerja dengan memberikan keterampilan dan
pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan dengan lebih baik dan efisien.
Hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
 Meningkatkan kreativitas dan inovasi
Pendidikan dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi dengan memberikan kesempatan
untuk mengembangkan potensi diri. Kreativitas dan inovasi merupakan kunci untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi.
 Meningkatkan kualitas hidup
Pendidikan dapat meningkatkan kualitas hidup dengan memberikan pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan untuk menjalani kehidupan dengan lebih baik. Hal ini dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Untuk mewujudkan pendidikan sebagai prioritas pembangunan bangsa, pemerintah perlu
melakukan beberapa hal berikut:
 Menyediakan akses pendidikan yang seluas-luasnya
Pemerintah perlu menyediakan akses pendidikan yang seluas-luasnya bagi seluruh
masyarakat, tanpa memandang latar belakang sosial-ekonomi. Hal ini dapat dilakukan dengan
membangun sekolah-sekolah di seluruh pelosok negeri, memberikan beasiswa bagi siswa
kurang mampu, dan menyediakan pendidikan jarak jauh.
 Meningkatkan kualitas pendidikan
Pemerintah perlu meningkatkan kualitas pendidikan dengan memperbaiki kurikulum,
meningkatkan kualitas guru, dan menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang
memadai.
B. Penguatan kesentrarisasi dan otonomi kerja
Penguatan desentralisasi dan otonomi kerja merupakan dua strategi penting dalam
meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi. Desentralisasi adalah proses pelimpahan
wewenang dan tanggung jawab dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah atau dari
organisasi pusat ke unit-unit kerja yang ada di bawahnya. Otonomi kerja adalah pemberian
kebebasan dan tanggung jawab yang lebih besar kepada karyawan dalam melakukan
pekerjaan mereka.
Desentralisasi dapat meningkatkan efektivitas organisasi dengan cara:
 Meningkatkan partisipasi karyawan
Ketika karyawan diberikan wewenang dan tanggung jawab yang lebih besar, mereka akan
merasa lebih terlibat dalam organisasi dan lebih bersemangat untuk berkontribusi. Hal ini
dapat meningkatkan produktivitas dan kreativitas karyawan.
 Meningkatkan kecepatan pengambilan keputusan
Ketika keputusan tidak harus melalui hierarki organisasi yang panjang, keputusan dapat
diambil lebih cepat dan tepat waktu. Hal ini dapat meningkatkan daya saing organisasi.
 Meningkatkan akuntabilitas
Ketika karyawan diberikan tanggung jawab yang lebih besar, mereka juga akan lebih
bertanggung jawab atas hasil kerjanya. Hal ini dapat meningkatkan akuntabilitas dan
transparansi organisasi.
Otonomi kerja dapat meningkatkan efektivitas organisasi dengan cara:
 Meningkatkan motivasi karyawan
Ketika karyawan diberikan kebebasan yang lebih besar dalam melakukan pekerjaan mereka,
mereka akan merasa lebih percaya diri dan termotivasi. Hal ini dapat meningkatkan
produktivitas dan kreativitas karyawan.
 Meningkatkan kualitas kerja
Ketika karyawan diberikan kebebasan untuk memilih metode kerja mereka sendiri, mereka
akan lebih cenderung untuk menggunakan metode yang mereka anggap paling efektif. Hal ini
dapat meningkatkan kualitas kerja.
 Meningkatkan kepuasan kerja
Ketika karyawan merasa bahwa mereka memiliki kendali yang lebih besar atas pekerjaan
mereka, mereka akan merasa lebih puas dengan pekerjaan mereka. Hal ini dapat
meningkatkan retensi karyawan.
C. Pengelolaan pendidikan atas dasar keahlian dan profesionalitas
Pengelolaan pendidikan atas dasar keahlian dan profesionalitas merupakan prinsip yang
penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Prinsip ini berarti bahwa pengelolaan pendidikan
harus dilakukan oleh orang-orang yang memiliki keahlian dan profesionalitas di bidang
pendidikan.
Keahlian dan profesionalitas dalam pengelolaan pendidikan dapat diartikan sebagai
kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengelola pendidikan
secara efektif dan efisien. Kemampuan dan keterampilan ini mencakup pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan untuk mengelola pendidikan.
Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengelola pendidikan meliputi pengetahuan tentang
teori pendidikan, sistem pendidikan, dan praktik pengelolaan pendidikan. Keterampilan yang
dibutuhkan untuk mengelola pendidikan meliputi keterampilan dalam perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi, dan kepemimpinan. Sikap yang dibutuhkan untuk mengelola
pendidikan meliputi sikap profesional, sikap melayani, dan sikap inovatif.
Pengelolaan pendidikan atas dasar keahlian dan profesionalitas penting untuk dilakukan
karena beberapa alasan berikut:
 Untuk menjamin kualitas pendidikan
Pengelolaan pendidikan yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki keahlian dan
profesionalitas akan lebih efektif dalam menjamin kualitas pendidikan. Hal ini karena orang-
orang yang memiliki keahlian dan profesionalitas akan memiliki pengetahuan, keterampilan,
dan sikap yang dibutuhkan untuk mengelola pendidikan secara efektif dan efisien.
 Untuk meningkatkan efisiensi pendidikan
Pengelolaan pendidikan yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki keahlian dan
profesionalitas akan lebih efisien dalam penggunaan sumber daya pendidikan. Hal ini karena
orang-orang yang memiliki keahlian dan profesionalitas akan dapat mengelola sumber daya
pendidikan secara lebih efektif dan efisien.
 Untuk meningkatkan akuntabilitas pendidikan
Pengelolaan pendidikan yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki keahlian dan
profesionalitas akan lebih akuntabel. Hal ini karena orang-orang yang memiliki keahlian dan
profesionalitas akan dapat mengelola pendidikan secara lebih transparan dan bertanggung
jawab.
Untuk mewujudkan pengelolaan pendidikan atas dasar keahlian dan profesionalitas,
pemerintah perlu melakukan beberapa hal berikut:
 Meningkatkan kualitas pendidikan guru
Guru merupakan salah satu faktor penting dalam pengelolaan pendidikan. Oleh karena itu,
pemerintah perlu meningkatkan kualitas pendidikan guru dengan memberikan pelatihan dan
pengembangan yang berkelanjutan.
 Meningkatkan profesionalitas tenaga kependidikan
Tenaga kependidikan merupakan komponen penting lain dalam pengelolaan pendidikan. Oleh
karena itu, pemerintah perlu meningkatkan profesionalitas tenaga kependidikan dengan
memberikan pelatihan dan pengembangan yang berkelanjutan.
Menciptakan iklim kerja yang mendukung profesionalitas

Pemerintah perlu menciptakan iklim kerja yang mendukung profesionalitas dengan


memberikan penghargaan dan apresiasi kepada pendidik dan tenaga kependidikan yang
berkinerja baik.
D. Strategi penanganan dan pembiayaan pendidikan yang berkeadilan
Strategi penanganan dan pembiayaan pendidikan yang berkeadilan merupakan hal yang
penting untuk diwujudkan di Indonesia. Pendidikan yang berkeadilan berarti bahwa semua
anak, tanpa memandang latar belakang sosial-ekonomi, memiliki kesempatan yang sama
untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
Ada beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk mewujudkan pendidikan yang berkeadilan,
yaitu:
 Peningkatan akses pendidikan
Strategi ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua anak, termasuk anak-anak dari
keluarga miskin dan rentan, memiliki akses ke pendidikan. Pemerintah perlu membangun
sekolah-sekolah di daerah terpencil dan tertinggal, memberikan beasiswa bagi siswa kurang
mampu, dan menyediakan pendidikan jarak jauh.
 Peningkatan kualitas pendidikan
Strategi ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua anak, tanpa memandang latar belakang
sosial-ekonomi, mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Pemerintah perlu memperbaiki
kurikulum, meningkatkan kualitas guru, dan menyediakan sarana dan prasarana pendidikan
yang memadai.
 Peningkatan pemerataan pendidikan
Strategi ini bertujuan untuk mengurangi kesenjangan pendidikan antara anak-anak dari
keluarga miskin dan kaya. Pemerintah perlu memberikan dukungan khusus kepada sekolah-
sekolah di daerah terpencil dan tertinggal, serta memberikan bantuan kepada siswa kurang
mampu.
 Peningkatan partisipasi masyarakat
Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya
pendidikan. Pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan
pendidikan.
Dalam hal pembiayaan pendidikan, pemerintah perlu mengalokasikan anggaran yang
memadai untuk pendidikan. Pemerintah juga perlu menerapkan sistem pembiayaan
pendidikan yang berkeadilan, yaitu sistem pembiayaan yang tidak membebani keluarga
miskin.

Berikut adalah beberapa strategi pembiayaan pendidikan yang berkeadilan yang dapat
diterapkan di Indonesia:
 Pembayaran biaya pendidikan ditanggung oleh pemerintah
Pemerintah dapat memberikan subsidi kepada sekolah-sekolah negeri untuk membiayai
pendidikan siswa. Dengan demikian, siswa dari keluarga miskin tidak perlu membayar biaya
pendidikan.
 Pembayaran biaya pendidikan ditanggung oleh orang tua
Pemerintah dapat memberikan keringanan biaya pendidikan kepada siswa dari keluarga
miskin. Kebijakan ini dapat berupa subsidi biaya pendidikan, keringanan biaya administrasi,
atau beasiswa.
 Pembayaran biaya pendidikan ditanggung oleh masyarakat
Pemerintah dapat bekerja sama dengan masyarakat untuk membiayai pendidikan. Masyarakat
dapat memberikan sumbangan atau donasi untuk pendidikan.
Dengan menerapkan strategi-strategi tersebut, diharapkan pendidikan yang berkeadilan dapat
diwujudkan di Indonesia.
D. Penataan dan pembangunan regulasi dan bidang pendidikan
Penataan dan pembangunan regulasi di bidang pendidikan merupakan hal yang penting untuk
dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Regulasi yang baik akan
dapat memberikan arah dan kepastian bagi penyelenggaraan pendidikan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penataan dan pembangunan regulasi di
bidang pendidikan, yaitu:
 Keselarasan dengan tujuan pendidikan nasional
Regulasi di bidang pendidikan harus sejalan dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
 Komprehensif dan holistik
Regulasi di bidang pendidikan harus komprehensif dan holistik, yaitu mencakup semua aspek
yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, hingga pembiayaan.
 Fleksibel dan adaptif
Regulasi di bidang pendidikan harus fleksibel dan adaptif, yaitu dapat menyesuaikan diri
dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.
 Inklusif dan berkeadilan
Regulasi di bidang pendidikan harus inklusif dan berkeadilan, yaitu tidak diskriminatif
terhadap kelompok masyarakat tertentu.
Berikut adalah beberapa contoh regulasi di bidang pendidikan yang perlu ditata dan dibangun
kembali, yaitu:
 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional perlu ditata dan dibangun kembali untuk
mengakomodasi perkembangan pendidikan di era globalisasi.
 Kurikulum
Kurikulum perlu ditata dan dibangun kembali untuk menghasilkan lulusan yang memiliki
kompetensi yang dibutuhkan di era globalisasi.
 Penilaian
Penilaian perlu ditata dan dibangun kembali untuk menjamin kualitas pendidikan.
 Pendidikan tinggi
Pendidikan tinggi perlu ditata dan dibangun kembali untuk menghasilkan lulusan yang
memiliki daya saing global.
Dengan penataan dan pembangunan regulasi yang baik, diharapkan kualitas pendidikan di
Indonesia dapat ditingkatkan dan dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berdaya
saing global.
Berikut adalah beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk menata dan membangun
regulasi di bidang pendidikan, yaitu:
 Pembentukan tim ahli
Pembentukan tim ahli yang terdiri dari berbagai pemangku kepentingan di bidang pendidikan
perlu dilakukan untuk merumuskan regulasi yang baik.
 Penyelenggaraan konsultasi publik
Penyelenggaraan konsultasi publik perlu dilakukan untuk mendapatkan masukan dari
masyarakat sebelum regulasi diberlakukan.
 Pemantauan dan evaluasi
Pemantauan dan evaluasi perlu dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa regulasi
yang telah diberlakukan berjalan efektif.
Dengan menerapkan strategi-strategi tersebut, diharapkan penataan dan pembangunan
regulasi di bidang pendidikan dapat berjalan efektif dan menghasilkan regulasi yang baik.
Daftar pustaka
Alfindo, Alfindo. "Pentingnya Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural Dalam Masyarakat."
Jurnal Dinamika Sosial Budaya 25.2 (2023): 24.
Alfindo, A. (2023). Pentingnya Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural Dalam Masyarakat.
Jurnal Dinamika Sosial Budaya, 25(2), 242-251.

Nasihatun, Siti. "Pendidikan karakter dalam perspektif islam dan strategi implementasinya."
Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan 7.2 (2019): 321-336.

Yahdi, Muhammad. "Fungsi Pendidikan Islam Dalam Kehidupan Manusia." Lentera


Pendidikan: Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan 13.2 (2010): 211-21.

Pristiwanti, Desi, et al. "Pengertian Pendidikan." Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK)
4.6 (2022): 7911-7915.

Ramdhani, Muhammad Ali. "Lingkungan pendidikan dalam implementasi pendidikan


karakter." Jurnal pendidikan universitas garut 8.1 (2014): 28-37.

Subianto, Jito. "Peran keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam pembentukan karakter
berkualitas." Edukasia: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam 8.2 (2013).

Anda mungkin juga menyukai