Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 2

1. Muhamad Fajar Ramadan


2. Nur Vidya Hanasi
3. Friska A. Mokodompit
4. Putri S. Dadung

KOMPONEN KOMPONEN PENDIDIKAN


1. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan merupakan suatu hal yang ingin dicapai oleh lembaga pendidikan
melalui suatu kegiatan pendidikan. Tujuan pendidikan ini didasari oleh sifat ilmu pendidikan
yang normatif dan praktis. Ilmu pendidikan sebagai ilmu pengetahuan normatif, ilmu
pendidikan merumuskan kaidah-kaidah, norma-norma dan ukuran tingkah laku manusia. Ilmu
pendidikan sebagai ilmu pengetahuan prkatis, tugas pendidikan dalam hal ini adalah
menanamkan sistem norma tingkah laku yang dijunjung tinggi oleh lembaga pendidikan dalam
masyarakat melalui para pendidik.
Tujuan pendidikan dapat dilihat dalam kurikulum pendidikan yang terjabar mulai dari:
a. Tujuan nasional, adalah tujuan yang ingin dicapai oleh bangsa seperti yang
dicantumkan pada pembukaan UUD 1945.
b. Tujuan institusional, adalah tujuan yang ingin dicapai oleh suatu lembaga pendidikan.
c. Tujuan kurikuler, adalah tujuan yang ingin dicapai oleh tiap bidang studi pelajaran mata
kuliah.
d. Tujuan instrukisonal, adalah tujuan yang ingin dicapai oleh suatu standar kompetensi
dan kompetensi dasar.
Dengan penjabaran tersebut, dapat terlihat bahwa tujuan pendidik atau guru dalam
pembelajaran dikelas berkaitan dengan tujuan pendidikan nasional yang bersumber pada
Pancasila dan UUD 1945.

2. Peserta Didik
Berkembangnya konsep pendidikan, berpengaruh pada pemikiran masyarakat terhadap
pengertian peserta didik. Kalau dulu orang berpikir peserta didik terdiri dari anak-anak pada
usia sekolah saja, maka sekarang peserta didik dimungkinkan termasuk juga didalamnya orang
dewasa.
Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa peserta didik adalah anggota masyarakat yang
berusaha mengembangkan kemampuan/ potensi bakat yang ada pada diri mereka melalui
proses pembelajaran yang disediakan oleh lembaga pendidikan dan pada jalur, jenjang dan
jenis pendidikan tertentu sesuai dengan usia mereka. Peserta didik dapat di didik karena mereka
memiliki kemampuan potensi bakat yang memungkinkan untuk dikembangkan, mempunyai
daya eksplorasi (penjelajahan dengan tujuan memperoleh pengetahuan yang lebih banyak), dan
dorongan untuk menjadi manusia yang lebih baik.
3. Pendidik
Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah pendidik. Secara akademis,
pendidik adalah tenaga kependidikan yakni anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangat pada lembaga tertentu yang berkualitas, seperti guru, dosen, tutor, fasilitator, instruktur,
dan sebutan lain yang sesuai dengan khususunya.
Terdapat beberapa jenis pendidik yang tidak terbatas pada pendidik di sekolah saja.
Dilihat dari lembaga pendidikan, munculah beberapa individu yang tergolong pada pendidik.
Pertama guru sebagai pendidik dalam lembaga sekolah, kedua orang tua sebagai pendidik
dalam lingkungan keluarga, dan ketiga pimpinan masyarakat baik formal maupun nonformal
sebagai pendidik dilingkungan masyarakat. Sehubungan dengan hal tersebut yang termasuk
kategori pendidik adalah sebagai berikut:
a. Orang Dewasa
Orang dewasa sebagai pendidik dilandasi oleh sifat umum kepribadian orang dewasa,
sebagaimana dikemukakan oleh syaifullah yaitu:
• Manusia yang memiliki pandangan hidup dan prinsip hidup yang pasti dan tetap.
• Manusia yang telah memiliki tujuan hidup atau cita-cita hidup tertentu, termasuk cita-
cita untuk mendidik..
• Manusia yang cakap mengambil keputusan batin sendiri atau perbuatannya sendiri dan
yang akan dipertanggung jawabkan sendiri.
• Manusia yang telah cakap menjadi anggota masyarakat secara konstruktif dan aktif
penuh inisiatif.
• Manusia yang telah mencapai umur kedewasaan, paling rendah 18 tahun.
• Manusia berbudi luhur dan berbadan sehat.
• Manusia yang memiliki kepribadian.

b. Orang Tua
Kedudukan orang tua sebagai pendidik, merupakan pendidik yang kodrati dalam
lingkungan keluarga. Artinya orang tua sebagai pendidik utama dan yang pertama yang
berlandaskan pada hubungan kasih sayang bagi keluarga atau anak yang lahir di lingkungan
keluarga mereka.
Kedudukan orang tua sebagai pendidik sudah berlangsung lama, bahkan sebelum ada
orang yang memikirkan tentang pendidikan.

c. Guru Pendidik di Sekolah


Guru sebagai pendidik di sekolah yang secara langsung maupun tidak langsung
mendapat tugas dari orang tua atau masyarakat untuk melaksanakan pendidikan. Karena itu,
kedudukan guru sebagai pendidik harus memenuhi persyaratan-persyaratan, baik persyaratan
pribadi maupun persyaratan jabatan. Persyaratan pribadi didasarkan pada ketentuan yang
terkait dengan nilai dari tingkah laku yang dianut, kemampuan intelektual, sikap dan
emosional. Persyaratan jabatan (profesi) terkait dengan pengetahuan yang dimiliki, baik yang
berhubungan dengan pesan yang ingin disampaikan, maupun cara penyampainnya.
4. Alat dan Fasilitas Pendidikan
Alat dan fasilitas pendidikan sangat dibutuhkan dalam mendukung proses pendidikan.
Dengan adanya fasilitas-fasilitas pendidikan, maka proses pendidikan akan berjalan dengan
lancar. Sehingga tujuan pendidikan akan lebih mudah dicapai. Contoh alat dan fasilitas
pendidikan diantaranya adalah ruang kelas, lapangan upacara, laboratorium lengkap dengan
alat-alat percobaannya, internet di ruang lingkup sekolah, lapangan olahraga, tempat ibadah,
perpustakaan, WC sekolah, kantin sekolah, ruang UKS, dan masih banyak lagi yang lainnya.

5. Metode Pendidikan.
Salah satu hal yang harus dilakukan oleh guru adalah dapat menguasai keadaan kelas
sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan. Dengan demikian, guru harus
menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didiknya.
Tiap-tiap kelas kemungkinan menggunakan metode pembelajaran yang berbeda dengan
kelas lain. Untuk itu seorang guru harus mampu menerapkan berbagai metode pembelajaran.

6. Isi Pendidikan
Isi pendidikan memiliki kaitan yang erat dengan tujuan pendidikan. Untuk mencapai
tujuan pendidikan perlu disampaikan kepada peserta didik isi/ materi yang biasanya disebut
kurikulum dalam pendidikan formal. Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program
pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi
rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik dalam satu periode jenjang
pendidikan. Macam-Macam pendidikan tersebut terdiri dari pendidikan agama, pendidikan
sosial. Pendidikan keterampilan, pendidikan jasman, dll.

7. Lingkungan Pendidikan
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di luar diri anak yang ada di
alam semesta dan yang memberikan pengaruh terhadap perkembangannya. Dengan kata lain
lingkungan pendidikan merupakan latar tempat berlangsungnya proses pendidikan.
Lingkungan pendidikan dapat berupa benda-benda, orang-orang, keadaan- keadaan,
dan peristiwa-peristiwa yang ada di sekitar peserta didik yang bisa memberikan pengaruh
terhadap perkembangannya, baik secara langsung maupun tidak langsung, baik secara sengaja
maupun tidak disengaja.
Terdapat tiga pusat lingkungan pendidikan, dimana lingkungan tersebut meliputi
lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
a) Linkungan keluarga
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama. Kerena keluarga
memiliki pengaruh yang kuat terhadap perkembangan kepribadian anak yang berada
ditengah-tengah kehidupan keluarga. Pendidikan yang paling banyak diterima oleh
anak adalah dalam keluarga. Oleh karena itu, tugas utama keluarga dalam pendidikan
anak adalah peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan.
b) Lingkungan sekolah
Sekolah adalah lembaga pendidikan. Yang secara resmi menyelenggarakan kegiatan
pembelajaran secara sistematis, berencana, sengaja dan terarah. Lingkungan sekolah
disebut juga lingkungan kedua yang didirikan oleh masyarakat atau negara untuk
membantu memenuhi kebutuhan keluarga.
Sehingga pendidikan di sekolah berperan sebagai bagian dan lanjutan dari pendidikan
keluarga, serta merupakan jembatan yang menghubungkan kehidupan dalam keluarga
dengan kehidupan dalam masyarakat kelak.
c) Lingkungan masyarakat
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang bertempat tinggal dalam suatu kawasan
dan saling berinteraksi dengan sesama untuk mencapai tujuan tertentu. Karena
lingkungan masyarakat itu sangat luas dan banyak berbagai pihak yang berperan dalam
masyarakat tersebut, sehingga memerlukan pengawasan dan pengontrolan yang lebih
agar suasana lingkungan masyarakat dapat memberikan pengaruh yang baik bagi
pendidikan anak.
Masyarakat yang berperan aktif dalam bidang pendidikan dapat diklasifikasikan
menjadi beberapa macam. Kelompok ini berupa organisasi- organisasi pendidikan,
sosial, politik, ekonomi, keagamaan dan sebagainya. Semua kelompok ini perlu
dilibatkan secara aktif dalam membantu dan mendukung penyelenggaraan pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai