2. Paradigma adalah cara berpikir seseorang atau cara seseorang memandang terhadap sesuatu
dan yang mempengaruhinya dalam berpikir. Secara singkat dapat dikatakan paradigma adalah
“carapandang, kerangka berfikir, nilai-nilai atau cara memecahkan sesuatu masalah (dalam
suatu bidang tertentu, termasuk dalam bidang pembangunan, reformasi, maupun dalam
pendidikan) yang dianut oleh suatu masyarakat pada masa tertentu”.
Sesuai dengan perkembangan dan tuntunan zaman, pendidikan Islam telah
menampilkan dirinya sebagai pendidikan yang fleksibel, responsive, dan sesuai dengan
perkembangan zaman, berorientasi kepada masa depan, seimbang, berorientasi pada mutu
yang unggul, egaliter, adil, demokratis, dinamis. Sebagai seseorang yang hidup dizaman yang
sudah berkembang pesat ini, kita sebagai seorang muslim baiknya memiliki bentuk paradigma
yang telah disebutkan diatas, yang pada intinya harus balance atau seimbang antara kehidupan
dunia dan kebutuhan untuk akhirat agar kebahagiaan keduanya bisa tercapai.
3. Tujuan pendidikan agama Islam adalah membentuk kepribadian muslim yaitu suatu
kepribadian yang seluruh aspeknya dijiwai oleh ajaran Islam. Sedangkan tujuan pendidikan
nassional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya, yaitu insan yang beriman serta bertaqwa terhadap yang kuasa yang Maha Esa serta
berbudi pekerti luhur, mempunyai pengetahuan serta keterampilan, kesehatan jasmani dan
rohani, kepribadian yg mantap serta berdikari serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan serta
kebangsaan.
Dunia pendidikan islam dengan pendidikan pada umumnya, kadang-kadang memang
mempunyai persamaan dan kadang-kadang memiliki perbedaan. Persamaan akan timbul
karenaq sama-sama berangkat dari dua arah pendidikan yakni dari diri manusia sendiri yang
memang fitrahnya untuk melakukan proses pendidikan. Kemudian dari budaya yakni
masyarakat yang memang menginginkan usaha warisan nilai, maka semuanya memerlukan
pendidikan.
Kedua jenis pendidikan ini memiliki hubungan yang amat sangat berperan dalam
mensejahterakan manusia. Masyarakat Indonesia yang dalam hal ini sebagai perserta didik,
yang mayoritasnya menganut agama islam berhak mendapatkan pendidikan juga. Karena itu
merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab pemerintah Indonesia sebagai pemimpin
dalam negeri ini. Sebagai mana yang tercantum pada UUD.
Bahkan dalam Al-Qur’an Allah berfirman yang artinya “dan carilah (pahala) negeri
akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan kepadamu, tetapi janganlah kamu melupakan
bagimu di dunia…..”
Dari ayat diatas dapat kita pahami bahwa, kita harus mampu menyeimbangkan antara
kebutuhan dunia dan akhirat. Salah satu untuk dapat menyeimbangkan antara kebutuhan
dunia dan akhirat ialah melalui pendidikan ini. Melalui pendidikan Nasional pemerintah
berupaya untuk dapat mensejahterakan warga negaranya dengan membekali mereka dengan
ilmu pengetahuan dan tenologi. Sehingga manusia dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Sedangkan melalui pendidikan Islam, pemerintah berupaya meningkatkan iman dan taqwa
warga negaranya sebagai bekal di kehidupan akhirat kelak.
Jadi dengan adanya pendidikan Nasional dan Pendidikan Islam terciptalah tujuan
pemerintah dalam membentuk masyarakat yang berbekalkan IMTAQ dan IPTEK.
4. A. Pendidikan informal
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan dalam arti lembaga keluarga atau
pendidikan yang dapat diperoleh dari lingkungan sosial berdasarkan asas-asas dan nilai
tertentu agar setiap orang dapat berkembang sesuai minat dan bakatnya. Lingkungan ini
merupakan lingkungan pertama yang memberikan pendidikan kepada seorang anak, dan
biasanya dilakukan oleh anggota keluarganya baik itu bapak maupun ibunya.
B. Pendidikan formal
Pendidikan yang berstatus formal adalah jalur pendidkan yang memiliki sistem
sosialnya tersetruktur dan berjenjang yang biasanya terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi yang dikelola oleh negara dan diakui keberadannya.
Pendidikan ini dilakukan disekolah, yang nantinya seorang guru akan meberikan pengajaran
kepada para peserta didik tentunya tentang pendidikan agama islam.
C. Pendidikan non formal
Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang secara
nyata dapat pula dijalankan secara terstruktur dan berjenjang, akan tetapi untuk
keberadaannya tidak diwajibkan dimiliki oleh masyarakat. Hanya saja akan menunjang pada
soft skill yang dimiliki oleh seseorang dalam menempuh pendidikan ini. Di lingkungan ini,
peserta didik bisa mengembangkan dan mengamalkan pelajaran yang telah didapatkannya
baik dari lingkungan informal maupun formal dengan cara mengikuti kegiatan-kegiatan
keagamaan yang ada di masyarakat.