Email: aghniafadillah6@gmail.com
2)
Email: cucumaryamnurpa@gmail.com
Abstract
The purpose of writing this article is to describe or know in general the concepts of
society, culture, and school. The research method used is library research technique by
reviewing and comparing library sources to obtain data on the research topic. The
results of the research show that society, culture and schools are closely related or
interrelated. Society is the object of education. Education makes people cultured.
Education and culture will jointly advance the community. The more people who
receive education, the more cultured they are. Education is an intermediary between
culture and society.
Keywords:
Society, culture, school
Abstrak
Tujuan penulisan artikel ini untuk menggambarkan atau mengetahui secara
umum konsep masyarakat, kebudayaan, dan sekolah. Metode penelitian yang
digunakan adalah Teknik studi Pustaka (library research) dengan menalaah
dan membandingkan sumber kepustakaan untuk memperoleh data mengenai
topik penelitian. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa masyarakat,
kebudayaan dan sekolah tiu saling berhubungan erat atau saling keterkaitan.
Masyarakat merupakan objek yang menjadi tujuan pendidikan. Pendidikan
membuat orang berbudaya. Pendidikan dan kebudayaan akan bersama-sama
saling memajukan masyarakat. Semakin banyak manusia yang menerima
pendidikan, maka makin berbudaya pula manusia tersebut. Pendidikan
menjadi perantara antara kebudayaan dan masyarakat.
Kata Kunci:
Masyarakat, kebudayan, sekolah
PENDAHULUAN
Masyarakat, kebudayaan dan sekolah merupakan tiga unsur yang tidak dapat
dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, ketiganya saling
berkaitan satu sama lain. Tidak ada masyarakat yang hidup tanpa kebudayaan.
1
Masyarakat, Kebudayaan dan Sekolah
2 Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Aghnia Nurfadillah dan Cucu Maryam Nurpadilah
METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan
(library research). Penelitian kepustakaan bertujuan untuk mengumpulkan data
atau informasi yang terdapat di perpustakaan guna dijadikan sebagai dasar
kegiatan penelitian (Raihan, 2017). Penelitian kepustakaan ini dilakukan
dengan mengkaji berbagai literatur kepustakaan, baik berupa buku, laporan
hasil penelitian terdahulu, maupun website yang difokuskan pada
pengungkapan konsep masyarakat, kebudayaan, dan sekolah.
Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ... 3
Masyarakat, Kebudayaan dan Sekolah
Pengertian Kebudayaan
Secara etimologis, kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta “budhayah”, yaitu
bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Setelah mendapat awalan
ke- dan akhiran –an menjadi kebudayaan. Kebudayaan diartikan sebagai “hal-
hal yang bersangkutan dengan budi atau akal”. Adapun istilah culture yang
merupakan istilah bahasa asing yang sama artinya dengan kebududayaan
berasal dari kata Latin colore. Artinya mengolah atau mengajarkan, yaitu
mengolah tanah atau bertani. Dari asal arti tersebut, yaitu colore dan culture,
4 Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Aghnia Nurfadillah dan Cucu Maryam Nurpadilah
diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan
mengubah alam. Sedangkan ahli antropologi yang memberikan definisi tentang
kebudayaan secara sistematis dan ilmiah adalah E.B. Tylor dalam buku yang
berjudul “Primitive Culture”, bahwa kebudayaan adalah “keseluruhan
kompleks dari ide dan segala sesuatu yang dihasilkan manusia dalam
pengalaman historinya”. Termasuk disini ialah pengetahuan, kepercayaan,
seni, moral, hukum, kebiasaan, dan kemampuan serta perilaku lainnya yang
diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara, kebudayaan berarti buah budi
manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni
zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk
mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan
penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada
lahirnya bersifat tertib dan damai. (Dewantara, 1994)
Kebudayaan tidak diwariskan secara biologis dan bukan diperoleh
karena kreativitas sendiri, melainkan hanya mungkin diperoleh dengan cara
belajar dan kebudayaan tersebut diperoleh manusia sebagai anggota
masyarakat. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang
yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya,
membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Jadi, kebudayaan adalah kompleks
yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat dan
kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh sekumpulan anggota masyarakat.
Kebudayaan mencakup semuanya yang di dapatkan atau dipelajari oleh
manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu
yang dipelajari dari pola-pola perilaku yang normatif.
Beberapa karakteristik kebudayaan:
1. Kebudayaan adalah hasil belajar. Kebudayaan bukan warisan biologis,
tetapi warisan sosial, melalui:
a. Proses Internalisasi yaitu suatu proses dimana seorang individu sejak
dilahirkan hingga hampir meninggal belajar menanamkan
kepribadiannya, perasaan, hasrat, nafsu, serta emosinya yang
diperlukan sepanjang hidupnya.
b. Proses Sosialisasi, yaitu suatu proses dimana seorang individu dari
masa kanak-kanak hingga masa tuanya belajar pola-pola tindakan
dalam berinteraksi dengan individu yang ada disekelilingnya;
dimana setiap individu memiliki peran dalam kehidupan sehari-hari.
c. Proses Enkulturasi, yaitu suatu proses dimana seorang individu
mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan
adat istiadat, norma-norma yang hidup dalam kebudayaannya.
Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ... 5
Masyarakat, Kebudayaan dan Sekolah
Pengertian Sekolah
Kata sekolah berasal dari bahasa Latin, schola, yang berarti waktu luang atau
waktu senggang. Pada zaman Yunani kuno biasanya orang-orang mengisi
waktu luang dengan cara mengunjungi suatu tempat, atau orang pandai untuk
menanyakan atau mempelajari apa saja yang mereka anggap sangat
dibutuhkan dalam hidup. Mereka menyebut kegiatan itu dengan istilah skole,
scola, scolae, atau schola, yang artinya waktu luang yang digunakan secara
khusus untuk belajar.
Berdasarkan undang-undang no 2 tahun 1989, sekolah adalah satuan
pendidikan yang berjenjang dan berkesinambungan untuk menyelenggarakan
kegiatan belajar mengajar. Sekolah adalah salah satu lembaga formal sebagai
pusat kegiatan belajar mengajar yang menjadi tumpuan harapan orang tua,
masyarakat dan pemerintah karena sekolah memberikan pelayanan,
pendidikan, pengajaran, dan pelatihan untuk memperoleh pengetahuan baru.
(Mulyasa, 2011)
Menurut Yusuf sekolah merupakan lembaga pendidikan formal secara
sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran dan latihan dalam
rangka membantu siswa agar mampu mengembangkan potensinya, baik yang
menyangkut moral-spiritual, intelektual, emosional, maupun sosial. Sekolah
sebagai suatu sistem sosial dibatasi oleh sekumpulan elemen kegiatan yang
berinteraksi dan membentuk suatu kesatuan sosial sekolah yang demikian
bersifat aktif kreatif artinya sekolah dapat menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat bagi masyarakat dalam hal ini adalah orang-orang yang terdidik.
Sekolah juga merupakan bagian integral dari suatu masyarakat yang
berhadapan dengan kondisi nyata yang terdapat dalam masyarakat pada masa
sekarang. Sekolah juga merupakan lingkungan kedua tempat anak-anak
berlatih dan menumbuhkan kepribadiannya. (Pidarta, 1997)
Kebudayaan Sekolah
Kebudayaan sekolah merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat luas.
Namun mempunyai ciri-ciri yang khas sebagai suatu “Subculture”. Sekolah
bertugas untuk menyampaikan kebudayaan kepada generasi baru dan arena
itu harus selalu memperhatikan masyarakat dan kebudayaan umum. sekolah
merupakan salah satu institusi sosial yang mempengaruhi proses sosialisasi
dan berfungsi mewariskan kebudayaan masyarakat kepada anak . Sistem
pendidikan mengembangkan pola kelakuan tertentu sesuai dengan apa yang
6 Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Aghnia Nurfadillah dan Cucu Maryam Nurpadilah
Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ... 7
Masyarakat, Kebudayaan dan Sekolah
apabila tidak adanya manusia yang mendiami suatu wilayah dengan jangka
waktu yang lama, terdapat interaksi di dalamnya dan mempunyai tujuan yang
sama. Manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain
dalam kehidupannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jadi antara
masyarakat dan budaya merupakan satu kesatuan unsur yang saling
mendukung, karena masyarakat dan kebudayaan saling mempengaruhi.
(Febriyanti, 2020)
8 Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Aghnia Nurfadillah dan Cucu Maryam Nurpadilah
2. Continuity
Prinsip ini berarti bahwa pelaksanaan hubungan sekolah dengan
masyarakat, harus dilakukan secara terus menerus. Jadi pelaksanaan
hubungan sekolah dengan masyarakat tidak hanya dilakukan secara
insedental atau sewaktu-waktu.
3. Simplicity
Prinsip ini menghendaki agar dalam proses hubungan sekolah dengan
masyarakat yang dilakukan baik komunikasi personal maupun
komunikasi kelompok pihak pemberi informasi (sekolah) dapat
menyederhanakan berbagai informasi yang disajikan kepada
masyarakat. Informasi yang disajikan kepada masyarakat melalui
pertemuan langsung maupun melalui media hendaknya disajikan dalam
bentuk sederhana sesuai dengan kondisi dan karakteristik pendengar
(masyarakat setempat).
4. Coverage
Kegiatan pemberian informasi hendaknya menyeluruh dan mencakup
semua aspek, faktor atau substansi yang perlu disampaikan dan
diketahui oleh masyarakat, misalnya program ekstra kurikuler, kegiatan
kurikuler, remedial teaching dan lain-lain.
5. Constructiveness
Program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya konstruktif
dalam arti sekolah memberikan informasi yang konstruktif kepada
masyarakat. Dengan demikian masyarakat akan memberikan respon hal-
hal positif tentang sekolah serta mengerti dan memahami secara detail
berbagai masalah yang dihadapi sekolah.
6. Adaptability
Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ... 9
Masyarakat, Kebudayaan dan Sekolah
SIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa masyarakat, kebudayaan dan sekolah merupakan
tiga unsur yang saling berhubungan satu sama lainnya. Masyarakat atau
sekelompok manusia memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan.
Masyarakat merupakan objek yang menjadi tujuan pendidikan. Pendidikan
membuat orang berbudaya. Pendidikan dan kebudayaan akan bersama-sama
saling memajukan masyarakat. Semakin banyak manusia yang menerima
pendidikan, maka makin berbudaya pula manusia tersebut. Pendidikan
menjadi perantara antara kebudayaan dan masyarakat. Hingga saat ini,
lembaga sekolah bertugas untuk menyampaikan kebudayaan kepada generasi
baru dan harus selalu memperhatikan masyarakat dan kebudayaan umum.
Karena di sekolah pula sosialisasi anak terjadi. Dengan sistem pendidikan,
mengembangkan pola kelakuan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkan
oleh masyarakat. Kebudayaan yang berlaku disekolah menggambarkan pola
perilaku masyarakat. Maka, pendidikan menjadi sarana transfer kebudayaan
kepada masyarakat dari generasi ke generasi serta menjadi alat untuk
mengubah pola pikir masyarakat yang berdasar pada kebudayaan. Pendidikan
yang baik akan menghasilkan masyarakat yang maju dan berkualitas, begitu
pula masyarakat yang maju akan memiliki pola pikir yang dapat membentuk
kebudayaan yang baik dan berkualitas. Dan jika masyarakat tersebut sudah
memiliki tingkat kebudayaan tinggi akan menghasilkan system pendidikan
yang baik dan berkualitas pula.
REFERENSI
Dewantara, K. H. (1994). Kebudayaan. Penerbit Majelis Luhur Persatuan Taman
Siswa.
Febriyanti, A. (2020). Masyarakat dan Kebudayaan Tidak Bisa Dipisahkan.
Www.Kompasiana.Com/Andinifebriyanti.
https://www.kompasiana.com/andinifebriyanti/5e5bbf26d541df611355d
575/masyarakat-dan-kebudayaan-tidak-bisa-dipisahkan?
page=all#section1
Karsidi, R. (2005). Sosiologi Pendidikan. UNS Press dan LPP UNS.
Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Rineka Cipta.
Mahdayeni, Alhaddad, M. R., & Saleh, A. S. (2019). Manusia Dan Kebudayaan
(Manusia Dan Sejarah Kebudayaan, Manusia Dalam Keanekaragaman
Budaya Dan Peradaban, Manusia Dan Sumber Penghidupan). Manajemen
Pendidikan Islam, 7(2).
Mulyasa, E. (2011). Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Remaja Rosdakarya.
10 Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Aghnia Nurfadillah dan Cucu Maryam Nurpadilah
Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ... 11