Anda di halaman 1dari 4

Nama NIM

Anisa Furtakhul Janah (4201022093)


Anna Ruwaida (4201022128)
Aqwamu Rizal (4201022089)
Azhari Munif (4201022102)
Dani Syamsudin (4201022101)

Diskusi filosofi pendidikan (relasi pendidikan dan kebudayaan)

Pentingnya Pendidikan dan Kebudayaan Beserta Keberadaannya

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Peran pendidikan sangat penting bagi
manusia adalah agar manusia dapat mencari ilmu pengetahuan yang digunakan untuk bekal
hidup.
Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan sistem gagasan,
tindakan dan hasil karya manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang dijadikan milik
manusia dengan belajar. Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh tindakan manusia adalah
kebudayaan, karena hanya sedikit tindakan manusia dalam hidup bermasyarakat yang tidak
perlu dibiasakan dengan belajar, misalnya tindakan naluri, tindakan reflex, tindakan akibat
proses fisiologi atau kelakuan membabi buta. Dengan demikian, keberadaan kebudayaan dan
masyarakat tidak mungkin hidup terpisah satu sama lain, karena di dalam sekelompok
masyarakat terdapat suatu kebudayaan.

Hadirnya Pendidikan dan Kebudayaan Beserta Perannya

Pendidikan selalu berubah sesuai perkembangan kebudayaan, karena pendidikan merupakan


suatu proses transfer kebudayaan dan berperan sebagai cermin nilai-nilai kebudayaan
(pendidikan bersifat reflektif). Pendidikan juga bersifat progresif, yaitu selalu mengalami
perubahan perkembangan sesuai tuntutan perkembangan kebudayaan. Kedua sifat tersebut
berkaitan erat dan saling terintegrasi, sehingga untuk menghadirkan pendidikan dan
kebudayaan yang bersamaan diperlukan peran dari semua pihak yang bersangkutan.
Kebudayaan merupakan bagian dari pendidikan dan keduanya saling memberikan pengaruh
timbal balik, bila kebudayaan berubah maka pendidikan juga bisa berubah dan begitu juga
bila pendidikan berubah, maka akan dapat mengubah kebudayaan. Pendidikan adalah suatu
proses pembudayaan, yaitu menanamkan nilai-nilai dan norma-norma dalam tatanan
kehidupan berbangsa dan bernegara, menjadikan manusia menjadi makhluk yang berbudi
luhur, mulia dan berbudaya.
Pendidikan dan kebudayaan hadir sebagai bagian dari kehidupan masyarakat. Pendidikan
lahir seiring dengan keberadaan manusia, bahkan dalam proses pembentukan masyarakat.
Sementara budaya merupakan bagian hidup manusia yang paling dekat dengan kehidupan
sehari-hari, dan hampir setiap kegiatan manusia tidak terlepas dari unsur budaya. Budaya
sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat, yang tidak
didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat itu..
Dalam undang-undang sisdiknas nomor 20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya nanti ketika hidup di masyarakat. Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan
merupakan tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, pendidikan menuntun segala
kekuatan kodrat alam yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan
sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan
setinggi-tingginya. Sedangkan budaya adalah bentuk jamak dari kata budi dan daya
yang berarti cinta, karsa dan rasa. Kata budaya sebenarnya berasal dari bahasa
Sansekerta, yaitu buddhayah bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau
akal. Dalam bahasa Inggris, kata budaya berasal kata Culture dalam bahasa Latin
berasal dari kata colera. Cholera mengolah, mengerjakan, menyuburkan,
mengembangkan tanah (bertani), kebudayaan merupakan suatu sistem pengetahuan, gagasan
dan ide yang dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat yang berfungsi sebagai landasan
pijak dan pedoman bagi masyarakat itu dalam bersikap dan berperilaku dalam lingkungan
alam dan sosial di tempat mereka berada.

Pendidikan merupakan proses yang penting dalam kehidupan manusia, untuk mengubah
sikap dan tingkah lakunya dalam usaha mendewasakan diri melalui upaya pengajaran dan
latihan. Pendidikan dan kebudayaan merupakan hal yang saling berintegrasi, pendidikan
selalu berubah sesuai perkembangan kebudayaan dan sebagai cermin nilai-nilai
kebudayaan. Perbedaan kebudayaan menjadi cermin bagi bangsa lain, membuat perbedaan
sistem, isi dan pendidikan pengajaran sekaligus menjadi cermin tingkat pendidikan dan
kebudayaan. Peran pendidikan adalah sebagai transfer nilai-nilai budaya atau sebagai
cara yang paling efektif dalam mentransfer nilai-nilai budaya adalah dengan cara
proses pendidikan, karena keduanya sangat erat hubungannya. Kebudayaan dengan
pendidikan sangat erat sekali keduanya saling berkesinambungan dan tidak dapat
dipisahkan karena saling dan membutuhkan antara satu sama lainnya.

Budaya Indonesia

Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya, keanekaragaman budayanya ini
tersebar dari Sabang sampai Merauke. Proses pembentukan budaya ini tidaklah serta merta
terwujud dalam rentang waktu yang singkat, melainkan proses yang sangat panjang. Pada
masa awal timbul rasa persatuan bangsa, yang mana pada awalnya budaya-budaya di seluruh
Indonesia masih berkembang pada pusat perkembangan budaya di daerah asal, kemudian
budaya - budaya tersebut dipersatukan, puncak dari budaya-budaya daerah inilah yang
menjadi kebudayaan Indonesia. Budaya daerah yang sudah menjadi budaya nasional diisi
oleh nilai-nilai dan norma-norma nasional sebagai pedoman bagi seluruh bangsa Indonesia.

Fungsi Budaya dan Pendidikan

Kebudayaan ini mempunyai peran dan fungsi penting dalam tatanan kehidupan
berbangsa dan bernegara salah satunya dalam pendidikan. Pendidikan juga merupakan proses
kebudayaan, sebab proses pendidikan terjadi dalam konteks kebudayaan. Proses pendidikan
yang berfungsi merekonstruksi kebudayaan yang artinya, proses pendidikan yang
memungkinkan peserta didik mampu memberi makna terhadap lingkungan atau dunia
kehidupan.
Kaitan Pendidikan dan Kebudayaan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat sedangkan kebudayaan
merupakan suatu sistem pengetahuan, gagasan dan ide yang dimiliki oleh suatu kelompok
masyarakat yang berfungsi sebagai landasan pijak dan pedoman bagi masyarakat itu dalam
bersikap dan berperilaku dalam lingkungan alam dan sosial di tempat mereka berada.

Pendidikan bertujuan untuk membentuk agar manusia dapat menunjukkan


perilakunya sebagai makhluk yang berbudaya yang mampu bersosialisasi dalam
masyarakatnya dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya dalam upaya mempertahankan
kelangsungan hidup, baik secara pribadi, kelompok, maupun masyarakat secara keseluruhan.

Pendidikan tanpa Kebudayaan

Dapat dibayangkan betapa kering dan gersangnya pendidikan nasional tanpa kebudayaan,
ibarat petani yang menanam biji-bijian tanpa melihat musim, sehingga biji tanamannya tidak
tumbuh karena ditanam pada saat musim kemarau. Pendidikan tanpa kebudayaan adalah
suatu aktivitas pertukaran informasi yang bersifat teknis semata, tidak memiliki ruh
kebudayaan sama sekali. Praktis pendidikan yang semacam itu tidak mampu menumbuhkan
manusia yang berkarakter, tapi hanya mencetak manusia-manusia yang taat pada instrumen
teknis belaka. Mereka pun tidak tahu, hasil akhir apa yang akan dicapai melalui instrumen
itu.

Negara berdiri tanpa budaya, apa yang terjadi?

Kita ketahui di timur tengah banyak negara-negara islam yang hancur karena proses
mendidik warga negaranya hanya menggunakan agama saja tenpa melibatkan budaya.
Berbeda dengan di Indonesia, proses mendidik di Indonesia selalu menggunakan budaya
sebagai landasan dan acuan.

Hal kecil misalnya di sebuah keluarga ada anak pertama katakanlah setara SD berebut
mainan dengan adiknya yang lebih kecil setara 3 tahun, orang tua pasti memberikan tuntunan
kepada anak pertama untuk membimbing kepada anak pertama untuk mengalah dan
memberikan mainannya kepada anak yang kedua. Proses ini contoh unsur mendidik
berlandas budaya.

Kebiasaan atau tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari secara sadar maupun tidak
akan membentuk suatu budaya. Ruang lingkup kebudayaan sangat luas mencakup segala
aspek kehidupan manusia salah satunya adalah pendidikan. Jadi pendidikan sendiri
merupakan bagian dari kebudayaan. Perubahan kebudayaan akan mengubah pendidikan dan
begitu juga sebaliknya, karena pendidikan merupakan suatu proses budaya memasuki dalam
diri manusia serta membuat manusia berperilaku mengikuti suatu budaya tersebut.
Pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan, karena pendidikan merupakan upaya
memberikan pengetahuan dasar sebagai bekal hidup manusia. Pengetahuan dasar untuk bekal
hidup yang dimaksudkan di sini adalah kebudayaan, karena kehidupan adalah keseluruhan
dari keadaan diri manusia, totalitas dari apa yang kita lakukan sebagai manusia, yaitu sikap,
usaha, dan kerja yang harus dilakukan oleh setiap orang, menetapkan suatu pendirian dalam
tatanan kehidupan bermasyarakat yang menjadi ciri kehidupan manusia sebagai makhluk
biososial.

Proses pembudayaan (enkulturasi) adalah upaya membentuk perilaku dan sikap seseorang
yang didasari oleh ilmu pengetahuan dan keterampilan sehingga setiap individu dapat
memainkan perannya masing-masing. Tugas pendidikan adalah memotivasi agar setiap anak
mengenali potensi dirinya dan menyediakan pelayanan yang sesuai dengan potensi yang
dimiliki serta mengarahkan pada persiapan menghadapi tantangan ke depan. Untuk menjamin
kekonsistenan antara tujuan pendidikan dengan pembentukan manusia yang berbudaya
(enkulturasi), perlu dirancang desain pembelajaran di sekolah yang tidak terlepas dari kondisi
kehidupan nyata. Antara dunia pendidikan dan dunia nyata terkait dengan hubungan sinergis.
Dengan demikian, antara nilai-nilai yang ditanamkan dengan pengetahuan akademis terikat
dengan hubungan yang berkelanjutan.

Pertanyaan

Bagaimana perubahan sosial budaya berpengaruh terhadap sistem pendidikan di daerah


terpencil?

Karena sebagian besar individu yang tinggal di daerah terpencil, mereka cenderung akan
berinteraksi dengan kelompoknya saja. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain dan
adat istiadat serta kebiasaan yang sulit diubah dapat menghambat terjadinya perubahan sosial.
Hal tersebut akan membuat pendidikan di daerah terpencil lebih tertinggal dibandingkan
daerah lain.

Anda mungkin juga menyukai