Aqwamu Rizal
4201022089
Abstrak
Dunia teknologi dan informasi yang semakin berkembang pesat dapat memberikan banyak
alternatif media pembelajaran bagi pendidik untuk pembelajaran fisika. Contoh meidanya
yaitu Physics Education and Technology (PhET) yang berupa virtual lab yang interaktif.
Tujuan penulisan artikel ini untuk mengungkap tentang 1). Efektivitas penggunaan simulasi
PhET dalam proses pembelajaran fisika, 2) Strategi implementasi PhET simulation dalam
proses pembelajaran fisika, dan 3) Kelebihan serta kekurangan media simulasi PhET dalam
proses pembelajaran fisika. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah dengan studi
kepustakaan dengam mengkaji beberapa literature untuk dianalisis dan dibuat kesimpulan.
Berdasarkan hasil tinjauan pustaka dan analisis data dapat disimpulkan bahwa 1). Media
simulasi PhET secara efektif digunakan untuk membantu guru dan siswa dalam mempelajari
konsep fisika, 2) media simulasi PhET sangat baik dikombinasikan dengan model
pembelajaran Problem Based Learning, dan 3) media simulasi PhET memiliki keuntungan
yaitu efektif dalam menjelaskan konsep fisika yang sifatnya abstrak, sedangkan
kekurangannya adalah bahwa implementasi di sekolah sangat tergantung pada unit komputer
atau laptop dan smartphone yang tersedia, sehingga media Phet sulit diterapkan di daerah
yang tertinggal dalam keterseiaan dan perkembangan teknologi.
efektif apabila diterapkan dengan pendekatan ilmiah lainnya. Data yang dikumpulkan
pembelajaran saintific yang diterapkan pada kemudian dianalisa secara induktif dan seksama
model pembelajaran Problem based learning, untuk menghasilkan grounded theory, yaitu teori
dan atau model inkuiri karena dapat yang didapatkan dari hasil pengumpulan data
memfasilitasi peserta didik untuk belajar secara bukan dari hipotesis semata (Setyosari, 2013).
mandiri sehingga perubahan kognitif dan Langkah-langkah dalam penulisan artikel ini
pengetahuan baru yang didapat akan lebih antara lain 1) Mengidentifikasi masalah yang
maksimal. Pembelajaran PBL dan Inkuiri mampu menjadi bahan kajian, 2) menentukan metode
memfasilitasi peserta didik untuk melakukan ketika mengumpulkan data, 3) melaksanakan
penyelidikan mandiri, mengumpulkan data, kajian pustaka dan mencarinya dari berbagai
menganalisis data dan menyampaikan hasil sumber, 5) memilih prosedur analisis data, dan 6)
analisis mereka berupa pemahaman tentang menarik kesimpulan berdasarkan data yang telah
konsep yang dipelajari. dihimpun (Danim, 2003).
Pembelajaran menggunakan pHet saat ini
sudah sering digunakan dalam penelitian, namun
HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam pembelajarann sesungguhnya masih jarang
ditemukan pembelajaran menggunakan media ini,
Efektivitas Penerapan PhET Simulation
karena dianggap mememrlukan sumber sarana
dalam Pemahaman Konsep Fisika
yang banyak, serta dianggap kurang efektif
Efektivitas pembelajaran secara konseptual
karena memakan banyak waktu pembelajaran
dapat diartikan sebagai perlakuan dalam proses
sehingga target mengejar materi tidak
pembelajaran yang berdampak pada keberhasilan
tercapai(Khoiriyah, et al.2015). Pentingnya studi
usaha atau tindakan terhadap hasil belajar peserta
lebih lanjut untuk mengetahui seberapa efektif
didik (Akbar, et al.2017). Efektivitas dalam
penggunaan phet simulation di proses
penelitian ini berhubungan dengan model
pembelajaran fisika, dan model pembelajaran
problem based learning (PBL) dan inkuiri
mana yang cocok untuk mengimplementasikanya
terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis
dalam pembelajaran. Penggunaan simulasi ini
peserta didik SMA pada mata pelajaran fisika .
pastinya memiliki kekurangan dan kelebihan
pembelajaran sekarang ini sudah dilakukan
yang dapat diketahui dari hasil penelitian
dengan bantuan teknologi yang memudahkan
terdahulu. Oleh karena itu penulisan artikel
guru dalam menyampaikan materi, menurut
ilmiah ini sangat penting untuk meningkatkan
Nurhayati, et al. (2014) proses pembelajaran
pengetahuan kita tentang efektivitas dari
akan bermakna jika peserta didik ikut aktif dan
penggunaan phet simulation dalam pembelajaran
tertarik pada proses belajar di kelas, dalam
Fisika.
peneltitianya yang menggunakan phet pada
percoban listrik dinamis. Peserta didik tidak
METODE PENELITIAN
hanya membayangkan terkait konsepnya saja,
Metode yang digunakan pada penulisan
namun dapat melihat jalannya muatan listrik pada
artikel ini yakni studi literatur. Studi literatur
rangkaian listrik, peserta didik dapat melihat
didasarkan pada dua pertimbangan kriteria, yaitu
perbedaan nyala lampu yang memiliki hambatan
literatur yang dijadikan dasar memiliki kaitan
yang berbeda. Hal ini dapat meningkatkan
langsung dengan topik pertanyaan yang ingin
pemahaman mereka tentang konsep kuat arus,
diungkap (bukan literatur sekunder) dan konten
hambatan, tegangan dan daya listrik pada listrik
dari literatur tersebut dapat diyakini validitas dan
dinamis. Temuan serupa didapat di penelitian
kredibilitasnya, yaitu bersumber dari literatur
yang dilakukan oleh Adam, et al(2008) bahwa
yang dipublikasikan oleh penerbit yang
media PhET mampu memvisualisasi dengan baik
bereputasi nasional dan internasional.
konsep materi yang awalnya sulit untuk dipahami
Berdasarkan kriteria tersebut, beberapa literatur
ketika proses pembelajaran disajikan dengan
dipilih menjadi sumber data utama dalam kajian
metode ceramah atau langsung dari guru ke
ini. Metode yang digunakan dalam penulisan ini
peserta didik sehingga secara tidak langsung hal
berupa studi kepustakan (Sugiyono, 2013).
ini akan mempengaruhi faktor-faktor dalam diri
Teknik penghimpunan data yang dilakukan
peserta didik. Faktor- faktor yang mempengaruhi
adalah dengan metode tri-anggulasi (gabungan),
hasil belajar peserta didik terbagi ke dalam dua
berbentuk kajian pustaka dengan menghimpun
kelompok, yaitu faktor dalam diri peserta didik
data verbal yang didapatkan melalui buku,
seperti bakat, kecakapan, minat, motivasi, dan
artikel, catatan, dan berbagai literatur jurnal
perhatian, sedangkan faktor dari luar berupa sesuai dengan pembelajaran fisika, dimana ketika
suasana kelas. pembelajaran pserta didik dapat melakukan
Menurut Lisma, et. Al(2017) Pemahaman percobaan, mengumpulkan data,
konsep peserta didik merupakan bagian yang menganalisisnya, sehingga dapat menemukan
penting dalam proses pembelajaran dan pemahaman baru atas apa yang mereka teliti.
memecahkan masalah, baik di dalam proses Model pembelajaran problem based learning
belajar itu sendiri maupun dalam lingkungan (PBL) merupakan pembelajaran yang menitik
keseharian. Indikator pemahaman konsep terdiri beratkan pada kegiatan pemecahan masalah,
dari kemampuan peserta didik dalam menyatakan Dengan maksud peserta didik secara aktif mampu
sebuah konsep, mengklasifikasi objek menurut mencari jawaban atas masalah-masalah yang
sifat tertentu, menyajikan konsep dalam bentuk diberikan pendidik. Dalam hal ini pendidik lebih
persamaan matematis, dan mengaplikasikan banyak sebagai mediator dan fasilitator untuk
konsep pada pemecahan suatu masalah. Peserta membantu peserta didik dalam mengkonstruksi
didik sering mengalami pemahaman konsep yang pengetahuan secara aktif. (Abjul, dkk 2019)
salah, atau lebih sering disebut miskonsepsi. Menurut Guaniar dan Juliani, (2019)
Banyak peserta didik dalam proses belajar hanya Pembelajaran berbasis masalah dapat
menghafal konsep-konsep, mencatat, meningkatkan hasil belajar dan pemahaman
mendengarkan, pasif, dan jarang menggunakan konsep siswa yang signifikan. Selain memiliki
pengetahuan awal sebagai dasar perencanaan keunggulan-keunggulan yang membedakannya
pembelajaran, kondisi inilah yang menyebabkan dengan model lainnya, model pembelajaran
rendahnya hasil belajar peserta didik. problem based learning/ berbasis masalah juga
Pemahaman konsep sangat penting dengan tujuan memiliki keterbatasan yakni tidak memberikan
agar peserta didik dapat mengingat konsep- waktu yang cukup bagi siswa untuk terlibat
konsep materi yang mereka pelajari sebelumnya, secara mendalam dalam pembelajaran, salah satu
sehingga proses belajar akan menjadi lebih cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan
bermakna. berbantuan media, baik berupa media sederhana
Khoiriyah, et al (2015), melakukan maupun berbasis teknologi, salah satu media
penelitian dengan membandingkan hasil belajar yang digunakan yaitu media berbasis komputer
peserta didik yang belajar menggunakan phet dan yang mampu memberikan kemudahan bagi siswa
kelas yang melakukan percobaan dengan kit adalah media PhET yaitu media simulasi
otika, hasilnya kelas yang melakukan percobaan interaktif yang mengajak siswa untuk belajar,
dengan Phet memiliki hasil belajar yang lebih PhET digunakan untuk memperjelas konsep-
tinggi dibanding kelas yang melakukan konsep fisis. Penggunaan PhET mempermudah
percobaan menggunakan kit optik. Peserta didik guru untuk menyampaikan materi yang banyak
yang menggunakan Phet juga lebih tertarik dan dengan satu tempat sehingga penggunaan waktu
semangat karena penggunaan virtual lab yang lebih efisien, selain itu dengan menggunakan
lebih mudah. Namun, dari segi kemampuan media PhET proses pembelajaran terasa lebih
mengukur peserta didik yang menggunakan kit menyenangkan untuk dilihat, dibaca, dicerna dan
optik lebih baik jika dibandingkan dengan peserta diingat.
didik di kelas yang menggunakan phet Phet simulation juga sangat cocok untuk
simulation. Hal ini dikarenakan peserta didik diterapkan pada model pembelajaran inkuiri.
yang menggunakan kit optik melakukan Menurut Simbolon dan Sahyar, (2015) Simulasi
pengukuran dengan alat yang asli tidak PhET sangat tepat digabungkan dengan model
menggunakan simulasi. Sedangkan pada phet pembelajaran inkuiri karena memilik beberapa
simulasi pengukuran memanjakan peserta didik kelebihan seperti (1) Peserta didik mengetahui
yang dengan mudah diberikan hasil pengukuran konsep-konsep dasar dan ide-ide yang lebih baik,
instan, tanpa perlu melakukan pengukuran (2) membantu dalam mengingat pada proses
manual. belajar yang baru, (3) mendorong peserta didik
untuk berpikir intuitif dan merumuskan
Strategi Pembelajaran hipotesanya sendiri, (4) memberikan kepuasan
Strategi pembelaran yang cocok untuk bersifat instrinsik, dan (5) proses pembelajaran
menerapkan phet simulation ada dua jenis yaitu yang lebih menarik. Menurut Nana, (2018)
problem based learning dan inkuiri. Kedua dengan diterapkan nya metode inkuiri maka
metode tersebut memiliki karakteristik yang sama dapat meningkatkan kemandirian peserta didik,
yaitu menggunkan pendekatan saintifik yang meningkatkan kemampuan berfikir kritis,
045
Efektivitas Phet Simulation...
Journal of
LearningandTeaching,2(3):1-20. Perkins, K. et al. (2006). PhET: Interactive
Retrieved from Simulations for Teaching and Learning
https://www.researchgate. Physics. The Physics Teacher,
net/profile/Wendy_Adams2/publication 44(18):18- 23.
/25 1348703_High
Tech_Tools_for_Teaching_ Putra, E. I. (2016). Analisi Miskonsepsi dan
Physics_the_Physics_Education_Techn Upaya Remidiasi Pembelajaran Listrik
olo gy_Project/links.pdf Dinamis dengan Menggunakan Media
Pembelajaran Lectora dan PhET
Simulation di SMA Unggul Tunas
Gusniar dan R. Juliani.(2019). Analisis
Bangsa. Jurnal Pendidikan Sains
Penerapan Model Pembelajaran Problem
Indonesia, 4 (2):13-19.
Based Learning (Pbl) Berbantuan Media
Phet di SMA Negeri 1 Pantai Cermin.
Simbolon, D. H & Sahyar (2015). Pengaruh
Jurnal Ikatan Alumni Fisika Universitas
Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Negeri Medan, Vol.5, No.1, 2019.
Berbasis Eksperimen Riil dan
Laboratorium Virtual terhadap Hasil
Khoiriyah, I., Rosidin, U. & Suana, W. (2015).
Belajar Fisika Siswa. Jurnal Pendidikan
Perbandingan hasil belajar menggunakan
dan Kebudayaan, 21(3):299- 315.
phet simulation dan kit optika melalui
inkuiri terbimbing. Jurnal Pembelajaran
Sugiyono (2013). Metode Penelitian Pendidikan:
Fisika, 3 (5):97-107. Retrieved from
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JP
R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.
F/ article/view/10234/6897.
T. Abdjul dan N. E. Ntobuo.(2019).Penerapan
Lisma, Yudi Kurniawan, Emi Sulistri.(2017)
Media Pembelajaran Virtual laboratory
“Penerapan Model Learning Cycle (Lc)
Berbasis Phet terhadap Hasil Belajar
7e Sebagai Upaya Peningkatan
Siswa pada Materi Gelombang. Jurnal
Pemahaman Konsep Aspek Menafsirkan
Pendidikan Fisika Tadulako Online
Dan Menyimpulkan Pada Materi Kalor
(JPFT) Vol. 7, No. 3.
Kelas X Sma. Jurnal Ilmu Pendidikan
Fisika. Vo.2 No. 2 hal.35-37.
045