Anda di halaman 1dari 5

EFEKTIVITAS PhET SIMULATION DALAM MENINGKATKAN

PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA

Aqwamu Rizal
4201022089

Jurusan Fisika, PPG Prajabatan 2022, Universitas Negeri Semarang


Jl. Pendidikan no. 801, Desa Nusawungu, Kabupaten Cilacap
Email : aqwamu.rizal@gmail.com

Abstrak

Dunia teknologi dan informasi yang semakin berkembang pesat dapat memberikan banyak
alternatif media pembelajaran bagi pendidik untuk pembelajaran fisika. Contoh meidanya
yaitu Physics Education and Technology (PhET) yang berupa virtual lab yang interaktif.
Tujuan penulisan artikel ini untuk mengungkap tentang 1). Efektivitas penggunaan simulasi
PhET dalam proses pembelajaran fisika, 2) Strategi implementasi PhET simulation dalam
proses pembelajaran fisika, dan 3) Kelebihan serta kekurangan media simulasi PhET dalam
proses pembelajaran fisika. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah dengan studi
kepustakaan dengam mengkaji beberapa literature untuk dianalisis dan dibuat kesimpulan.
Berdasarkan hasil tinjauan pustaka dan analisis data dapat disimpulkan bahwa 1). Media
simulasi PhET secara efektif digunakan untuk membantu guru dan siswa dalam mempelajari
konsep fisika, 2) media simulasi PhET sangat baik dikombinasikan dengan model
pembelajaran Problem Based Learning, dan 3) media simulasi PhET memiliki keuntungan
yaitu efektif dalam menjelaskan konsep fisika yang sifatnya abstrak, sedangkan
kekurangannya adalah bahwa implementasi di sekolah sangat tergantung pada unit komputer
atau laptop dan smartphone yang tersedia, sehingga media Phet sulit diterapkan di daerah
yang tertinggal dalam keterseiaan dan perkembangan teknologi.

Kata kunci: Phet Simulation, Pemahaman Konsep, Pembelajaran Fisika

PENDAHULUAN diakses dengan bebas. Salah satunya adalah pHet


Pembelajaran fisika merupakan suatu Simulation, yang berupa virtual lab diakses
kegiatan dimana peserta didik mempelajari ilmu secara online maupun ofline menggunakan
sains yang dekat dengan fenomena-fenomena perangkat smartphone dan laptop. Media simulasi
alam, fakta fisis dan hasil eksperimen yang telah ini kembangkan oleh Katherin Perkins dkk dari
dilakukan oleh orang terdahulu. Kajian ilmu Universitas Colorado Amerika Serikat(Perkins et
fisika erat kaitannya dengan fenomena yang al. 2006). Simulasi PhET ini dibuat dalam bentuk
melibatkan benda mati, dan fenomena alam yang Java atau Flash sehingga dapat dijalankan
bersifat abstrak dan terdiri dari konsep-konsep langsung dari situs web menggunakan browser
yang rumit yang sering membuat peserta didik web standar.
kesulitan dalam memahami konsep fisika Media virtual lab PhET simulation ini
tersebut. Hal ini tentu menuntut guru untuk dibuat untuk memudahkan peserta didik dalam
memiliki kreatifitas dalam penyampaian materi memahami konsep-konsep fisika secara visual
dan strategi pembelajaran supaya peserta didik yaitu menggunakan grafik atau gambar dinamis
mampu memahami konsep fisika dengan baik yang interaktif dan secara eksplisit dapat
dan benar. menghidupkan model visual dan konseptual yang
Perkembangan teknologi membuat banyak digunakan oleh fisikawan ahli (Wieman et al.
media pembelajaran yang tersedia dan dapat 2010). Simulasi seperti pHet ini akan lebih
Efektivitas Phet Simulation...

efektif apabila diterapkan dengan pendekatan ilmiah lainnya. Data yang dikumpulkan
pembelajaran saintific yang diterapkan pada kemudian dianalisa secara induktif dan seksama
model pembelajaran Problem based learning, untuk menghasilkan grounded theory, yaitu teori
dan atau model inkuiri karena dapat yang didapatkan dari hasil pengumpulan data
memfasilitasi peserta didik untuk belajar secara bukan dari hipotesis semata (Setyosari, 2013).
mandiri sehingga perubahan kognitif dan Langkah-langkah dalam penulisan artikel ini
pengetahuan baru yang didapat akan lebih antara lain 1) Mengidentifikasi masalah yang
maksimal. Pembelajaran PBL dan Inkuiri mampu menjadi bahan kajian, 2) menentukan metode
memfasilitasi peserta didik untuk melakukan ketika mengumpulkan data, 3) melaksanakan
penyelidikan mandiri, mengumpulkan data, kajian pustaka dan mencarinya dari berbagai
menganalisis data dan menyampaikan hasil sumber, 5) memilih prosedur analisis data, dan 6)
analisis mereka berupa pemahaman tentang menarik kesimpulan berdasarkan data yang telah
konsep yang dipelajari. dihimpun (Danim, 2003).
Pembelajaran menggunakan pHet saat ini
sudah sering digunakan dalam penelitian, namun
HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam pembelajarann sesungguhnya masih jarang
ditemukan pembelajaran menggunakan media ini,
Efektivitas Penerapan PhET Simulation
karena dianggap mememrlukan sumber sarana
dalam Pemahaman Konsep Fisika
yang banyak, serta dianggap kurang efektif
Efektivitas pembelajaran secara konseptual
karena memakan banyak waktu pembelajaran
dapat diartikan sebagai perlakuan dalam proses
sehingga target mengejar materi tidak
pembelajaran yang berdampak pada keberhasilan
tercapai(Khoiriyah, et al.2015). Pentingnya studi
usaha atau tindakan terhadap hasil belajar peserta
lebih lanjut untuk mengetahui seberapa efektif
didik (Akbar, et al.2017). Efektivitas dalam
penggunaan phet simulation di proses
penelitian ini berhubungan dengan model
pembelajaran fisika, dan model pembelajaran
problem based learning (PBL) dan inkuiri
mana yang cocok untuk mengimplementasikanya
terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis
dalam pembelajaran. Penggunaan simulasi ini
peserta didik SMA pada mata pelajaran fisika .
pastinya memiliki kekurangan dan kelebihan
pembelajaran sekarang ini sudah dilakukan
yang dapat diketahui dari hasil penelitian
dengan bantuan teknologi yang memudahkan
terdahulu. Oleh karena itu penulisan artikel
guru dalam menyampaikan materi, menurut
ilmiah ini sangat penting untuk meningkatkan
Nurhayati, et al. (2014) proses pembelajaran
pengetahuan kita tentang efektivitas dari
akan bermakna jika peserta didik ikut aktif dan
penggunaan phet simulation dalam pembelajaran
tertarik pada proses belajar di kelas, dalam
Fisika.
peneltitianya yang menggunakan phet pada
percoban listrik dinamis. Peserta didik tidak
METODE PENELITIAN
hanya membayangkan terkait konsepnya saja,
Metode yang digunakan pada penulisan
namun dapat melihat jalannya muatan listrik pada
artikel ini yakni studi literatur. Studi literatur
rangkaian listrik, peserta didik dapat melihat
didasarkan pada dua pertimbangan kriteria, yaitu
perbedaan nyala lampu yang memiliki hambatan
literatur yang dijadikan dasar memiliki kaitan
yang berbeda. Hal ini dapat meningkatkan
langsung dengan topik pertanyaan yang ingin
pemahaman mereka tentang konsep kuat arus,
diungkap (bukan literatur sekunder) dan konten
hambatan, tegangan dan daya listrik pada listrik
dari literatur tersebut dapat diyakini validitas dan
dinamis. Temuan serupa didapat di penelitian
kredibilitasnya, yaitu bersumber dari literatur
yang dilakukan oleh Adam, et al(2008) bahwa
yang dipublikasikan oleh penerbit yang
media PhET mampu memvisualisasi dengan baik
bereputasi nasional dan internasional.
konsep materi yang awalnya sulit untuk dipahami
Berdasarkan kriteria tersebut, beberapa literatur
ketika proses pembelajaran disajikan dengan
dipilih menjadi sumber data utama dalam kajian
metode ceramah atau langsung dari guru ke
ini. Metode yang digunakan dalam penulisan ini
peserta didik sehingga secara tidak langsung hal
berupa studi kepustakan (Sugiyono, 2013).
ini akan mempengaruhi faktor-faktor dalam diri
Teknik penghimpunan data yang dilakukan
peserta didik. Faktor- faktor yang mempengaruhi
adalah dengan metode tri-anggulasi (gabungan),
hasil belajar peserta didik terbagi ke dalam dua
berbentuk kajian pustaka dengan menghimpun
kelompok, yaitu faktor dalam diri peserta didik
data verbal yang didapatkan melalui buku,
seperti bakat, kecakapan, minat, motivasi, dan
artikel, catatan, dan berbagai literatur jurnal

Aqwamu Rizal (4201022089), PPG Prajab 2022 Fisika Rombel 1


Konsep Jurnal Diklat LP3 Unnes

perhatian, sedangkan faktor dari luar berupa sesuai dengan pembelajaran fisika, dimana ketika
suasana kelas. pembelajaran pserta didik dapat melakukan
Menurut Lisma, et. Al(2017) Pemahaman percobaan, mengumpulkan data,
konsep peserta didik merupakan bagian yang menganalisisnya, sehingga dapat menemukan
penting dalam proses pembelajaran dan pemahaman baru atas apa yang mereka teliti.
memecahkan masalah, baik di dalam proses Model pembelajaran problem based learning
belajar itu sendiri maupun dalam lingkungan (PBL) merupakan pembelajaran yang menitik
keseharian. Indikator pemahaman konsep terdiri beratkan pada kegiatan pemecahan masalah,
dari kemampuan peserta didik dalam menyatakan Dengan maksud peserta didik secara aktif mampu
sebuah konsep, mengklasifikasi objek menurut mencari jawaban atas masalah-masalah yang
sifat tertentu, menyajikan konsep dalam bentuk diberikan pendidik. Dalam hal ini pendidik lebih
persamaan matematis, dan mengaplikasikan banyak sebagai mediator dan fasilitator untuk
konsep pada pemecahan suatu masalah. Peserta membantu peserta didik dalam mengkonstruksi
didik sering mengalami pemahaman konsep yang pengetahuan secara aktif. (Abjul, dkk 2019)
salah, atau lebih sering disebut miskonsepsi. Menurut Guaniar dan Juliani, (2019)
Banyak peserta didik dalam proses belajar hanya Pembelajaran berbasis masalah dapat
menghafal konsep-konsep, mencatat, meningkatkan hasil belajar dan pemahaman
mendengarkan, pasif, dan jarang menggunakan konsep siswa yang signifikan. Selain memiliki
pengetahuan awal sebagai dasar perencanaan keunggulan-keunggulan yang membedakannya
pembelajaran, kondisi inilah yang menyebabkan dengan model lainnya, model pembelajaran
rendahnya hasil belajar peserta didik. problem based learning/ berbasis masalah juga
Pemahaman konsep sangat penting dengan tujuan memiliki keterbatasan yakni tidak memberikan
agar peserta didik dapat mengingat konsep- waktu yang cukup bagi siswa untuk terlibat
konsep materi yang mereka pelajari sebelumnya, secara mendalam dalam pembelajaran, salah satu
sehingga proses belajar akan menjadi lebih cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan
bermakna. berbantuan media, baik berupa media sederhana
Khoiriyah, et al (2015), melakukan maupun berbasis teknologi, salah satu media
penelitian dengan membandingkan hasil belajar yang digunakan yaitu media berbasis komputer
peserta didik yang belajar menggunakan phet dan yang mampu memberikan kemudahan bagi siswa
kelas yang melakukan percobaan dengan kit adalah media PhET yaitu media simulasi
otika, hasilnya kelas yang melakukan percobaan interaktif yang mengajak siswa untuk belajar,
dengan Phet memiliki hasil belajar yang lebih PhET digunakan untuk memperjelas konsep-
tinggi dibanding kelas yang melakukan konsep fisis. Penggunaan PhET mempermudah
percobaan menggunakan kit optik. Peserta didik guru untuk menyampaikan materi yang banyak
yang menggunakan Phet juga lebih tertarik dan dengan satu tempat sehingga penggunaan waktu
semangat karena penggunaan virtual lab yang lebih efisien, selain itu dengan menggunakan
lebih mudah. Namun, dari segi kemampuan media PhET proses pembelajaran terasa lebih
mengukur peserta didik yang menggunakan kit menyenangkan untuk dilihat, dibaca, dicerna dan
optik lebih baik jika dibandingkan dengan peserta diingat.
didik di kelas yang menggunakan phet Phet simulation juga sangat cocok untuk
simulation. Hal ini dikarenakan peserta didik diterapkan pada model pembelajaran inkuiri.
yang menggunakan kit optik melakukan Menurut Simbolon dan Sahyar, (2015) Simulasi
pengukuran dengan alat yang asli tidak PhET sangat tepat digabungkan dengan model
menggunakan simulasi. Sedangkan pada phet pembelajaran inkuiri karena memilik beberapa
simulasi pengukuran memanjakan peserta didik kelebihan seperti (1) Peserta didik mengetahui
yang dengan mudah diberikan hasil pengukuran konsep-konsep dasar dan ide-ide yang lebih baik,
instan, tanpa perlu melakukan pengukuran (2) membantu dalam mengingat pada proses
manual. belajar yang baru, (3) mendorong peserta didik
untuk berpikir intuitif dan merumuskan
Strategi Pembelajaran hipotesanya sendiri, (4) memberikan kepuasan
Strategi pembelaran yang cocok untuk bersifat instrinsik, dan (5) proses pembelajaran
menerapkan phet simulation ada dua jenis yaitu yang lebih menarik. Menurut Nana, (2018)
problem based learning dan inkuiri. Kedua dengan diterapkan nya metode inkuiri maka
metode tersebut memiliki karakteristik yang sama dapat meningkatkan kemandirian peserta didik,
yaitu menggunkan pendekatan saintifik yang meningkatkan kemampuan berfikir kritis,

045
Efektivitas Phet Simulation...

kemampuan menyelesaikan masalah dan pengalaman sesungguhnya terhadap


kemampuan untuk menganalisis data dari hasil fenomena fisika. Apabila tersedia kit
percobaan untuk diolah menjadi pemahaman baru percobaan untuk praktikum, maka lebih
bagi peserta didik. baik menggunakan kit tersebut.

Kelebihan dan Kekurangan Phet Simulation


Perkins et al (2006), menyatakan bahwa KESIMPULAN
phet simulation memiliki tampilan yang mudah Setelah dilakukan analisis data dan
untuk digunakan, memiliki beberapa fitur yang pembahsan serta diskusi, dapat ditarik
mendukung dalam proses pengumpulan data dan kesimpulan yaitu 1) Media simulasi PhET secara
memiliki banyak pilihan simulasi pada fenomena efektif digunakan untuk membantu guru dan
fisika. penggunaan simulasi PhET dalam siswa dalam mempelajari konsep fisika,2) media
pembelajaran sering kali mengarah pada simulasi PhET sangat baik dikombinasikan
pertanyaan yang melatih kemampuan berpikir dengan model pembelajaran Problem Based
tingkat tinggi pada peserta didik. Misalnya, Learning dan atau Inkuiri Terbimbing,3)media
menghubungkan konsep yang dipelajari ke dalam simulasi PhET memiliki keuntungan yaitu efektif
pengalaman mereka sendiri, menanyakan dalam menjelaskan konsep fisika yang sifatnya
pertanyaan "bagaimana jika", atau memperluas abstrak, 4)kekurangan dari phet adalah bahwa
diskusi kelas ke aplikasi atau konsekuensi dari implementasi di sekolah sangat tergantung pada
konsep fisika itu sendiri. Desain simulasi PhET unit komputer atau laptop dan smartphone yang
yang terbuka sehingga dapat digunakan untuk tersedia, sehingga media Phet sulit diterapkan di
menguji ide-ide atau pertanyaan yang muncul daerah yang tertinggal dalam keterseiaan dan
dalam diri peserta didik. perkembangan teknologi. 5)Penggunaan Simulasi
Finklestein et al (2006) menyatakan PhET hendaknya tidak selalu digunakan dalam
Kelebihan penggunaan media simulasi PhET praktikum, apabila tersedia kit percobaan untuk
colorado dalam proses pembelajaran yaitu antara praktikum, maka lebih baik menggunakan kit
lain sebagai berikut : tersebut.
a. Menyajikan informasi mengenai proses Saran untuk kajian ilmiah selanjutnya yaitu
atau konsep fisika yang cukup kompleks. mengkaji seberapa besar dampak penggunaan
b. Bersifat mandiri, karena memberi simulasi pHet terhadap motivasi belajar peserta
kemudahan dan kelengkapan isi sehingga didik, dan mengkaji penerapannya pada model
pengguna bisa menggunakan tanpa pembelajaran yang lainnya di materi fisika.
bimbingan orang lain. Kajian selanjutnya juga dapat berisi
c. Menarik perhatian peserta didik sehingga pengembangan simulasi yang dapat digunakan
dapat meningkatkan motivasi belajar di dalam pembelaran fisika, dimana simulasi
dalam kelas. tersebut belum tersedia dalam phet simulation.
d. Mudah digunakan dan dipahami oleh
peserta didik. DAFTAR PUSTAKA
e. Dapat digunakan secara offline baik
Adams, W. K. et al. (2008). A Study of
ketika di kelas ataupun di rumah.
Education Simulations Part II-Interface
Kekurangan media simulasi PhET menurut
Design. Journal of Interactive Learning
Khoiriyah, et al. (2015) antara lain sebagai
Research,19 (4):551-577.Diakses dari
berikut.
https://www.learntechlib.org/primary/p/2
a. Keberhasilan suatu proses pembelajaran
43 64/.
bergantung pada kemandirian peserta
didik.
Akbar Perdana, Siswoyo, Sunaryo.(2017).
b. Aplikasi yang dijalankan sangat terbatas
Pengembangan Lembar Kerja Siswa
untuk file dengan format “.jar”.
Berbasis Discovery Learning Berbantuan
c. Tidak dapat diakses pada perangkat yang
Phet Interactive Simulations Pada Materi
tidak terupdate java atau flash.
Hukum Newton. Vol.2 No.1, hal.73-79.
d. Bergantung pada jumlah fasilitas
komputer yang disediakan oleh sekolah.
Finkelstein, et al. (2006). Hightech Tools for
e. Penggunaan Simulasi PhET hendaknya
Teaching Physics: The Physics
tidak selalu digunakan dalam
EducationTechnology Project. Merlot
praktikum,karena akan mengurangi

Aqwamu Rizal (4201022089), PPG Prajab 2022 Fisika Rombel 1


Konsep Jurnal Diklat LP3 Unnes

Journal of
LearningandTeaching,2(3):1-20. Perkins, K. et al. (2006). PhET: Interactive
Retrieved from Simulations for Teaching and Learning
https://www.researchgate. Physics. The Physics Teacher,
net/profile/Wendy_Adams2/publication 44(18):18- 23.
/25 1348703_High
Tech_Tools_for_Teaching_ Putra, E. I. (2016). Analisi Miskonsepsi dan
Physics_the_Physics_Education_Techn Upaya Remidiasi Pembelajaran Listrik
olo gy_Project/links.pdf Dinamis dengan Menggunakan Media
Pembelajaran Lectora dan PhET
Simulation di SMA Unggul Tunas
Gusniar dan R. Juliani.(2019). Analisis
Bangsa. Jurnal Pendidikan Sains
Penerapan Model Pembelajaran Problem
Indonesia, 4 (2):13-19.
Based Learning (Pbl) Berbantuan Media
Phet di SMA Negeri 1 Pantai Cermin.
Simbolon, D. H & Sahyar (2015). Pengaruh
Jurnal Ikatan Alumni Fisika Universitas
Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Negeri Medan, Vol.5, No.1, 2019.
Berbasis Eksperimen Riil dan
Laboratorium Virtual terhadap Hasil
Khoiriyah, I., Rosidin, U. & Suana, W. (2015).
Belajar Fisika Siswa. Jurnal Pendidikan
Perbandingan hasil belajar menggunakan
dan Kebudayaan, 21(3):299- 315.
phet simulation dan kit optika melalui
inkuiri terbimbing. Jurnal Pembelajaran
Sugiyono (2013). Metode Penelitian Pendidikan:
Fisika, 3 (5):97-107. Retrieved from
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JP
R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.
F/ article/view/10234/6897.
T. Abdjul dan N. E. Ntobuo.(2019).Penerapan
Lisma, Yudi Kurniawan, Emi Sulistri.(2017)
Media Pembelajaran Virtual laboratory
“Penerapan Model Learning Cycle (Lc)
Berbasis Phet terhadap Hasil Belajar
7e Sebagai Upaya Peningkatan
Siswa pada Materi Gelombang. Jurnal
Pemahaman Konsep Aspek Menafsirkan
Pendidikan Fisika Tadulako Online
Dan Menyimpulkan Pada Materi Kalor
(JPFT) Vol. 7, No. 3.
Kelas X Sma. Jurnal Ilmu Pendidikan
Fisika. Vo.2 No. 2 hal.35-37.

Nana. (2018). Penerapan Model Creative


Problem Solving Berbasis Blog Sebagai
Inovasi Pembelajaran Di Sekolah
Menengah Atas Dalam Pembelajaran
Fisika. Prosiding SNFA (Seminar
Nasional Fisika dan Aplikasinya). ISSN
2548-8325

Nurhayati, Fadilah, S. & Mutmainnah (2014).


Penerapan Metode Demonstrasi
Berbantuan Media Animasi Software
PhET terhadap Hasil Belajar Siswa
dalam Materi Listrik Dinamis Kelas X
Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak.
Jurnal Pendidikan Fisika dan
Aplikasinya, 4(2):1-7. DOI:
dx.doi.org/10.26740/jpfa.v4n2.p1-7.

045

Anda mungkin juga menyukai