Anda di halaman 1dari 8

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS AUGMENTED REALITY

MATERI RANGKAIAN ARUS SEARAH UNTUK SISWA SMA

1)
Bagus Yusuf Ilhamsyah, 1) Sudarti, 1)Singgih Bektiarso
1)
Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember
e-mail: ibagus83@gmail.com

Abstract
Physics is a branch of natural science, where physics is used for the process of
understanding a natural phenomenon. The purpose of this study is to describe the validity and
practicality of augmented reality (AR) based physics modules for direct current circuit
material, using 15 new students from the 2020/2021 academic year as respondents in the even
semester of the 2020/2021 academic year. This research is a development research to produce
a product using Nieveen design. Instruments data collection in this study were validation sheets
and practicality questionnaires. the results of this study are augmented reality based physics
modules for direct current circuit materials are declared valid with a combined validation
percentage of 88.49% and augmented reality based physics module for direct current circuit
material is stated to be practical with the average percentage of results obtained from the
practicality questionnaire of 84.67%

Keyword: development research , augmented reality (AR) based physics modules, direct current
circuit material

PENDAHULUAN dilakukan oleh guru. Siswa dan guru


merupakan komponen penting dalam
Perilaku suatu individu ataupun suatu kegiatan pembelajaran, dimana peran guru
kelompok dibangun paling besar melalui merupakan sebuah fasilitator dalam
wilayah pendidikan, dimana pada proses membantu siswa melakukan proses
pendidikan dilakukan dalam upaya pendidikan.
mengembangkan potensi masing- masing Fisika merupakan salah satu cabang
individu. Pendikan merupakan suatu proses ilmu pengetahuan alam yang mana fisika
yang sangat komplek dimana didalamnya dapat dikatakan sebagai suatu proses untuk
terdapat berbagai tahap dalam membangun memahami suatu fenomena alam. Sehingga
suatu perilaku individu ataupun suatu untuk memahami suatu fenomena alam yang
kelompok dengan waktu yang relatif terjadi maka diperlukan fisika untuk
lama.dalam suatu pelaksanaan proses menjelaskan sebab dan akibat yang
pendidikan terdapat proses pembelajaran ditimbulkan fenomena tersebut (Daton
(Sutarto dan Indrawati, 2013). pembelajaran dkk,2007)
merupakan suatu gabungan dari kegiatan Rangkaian arus searah atau sering
belajar dan mengajar (Setiawan, 2017) dikenal listrik DC (Direct Current)
sehingga dalam proses pembejalaran merupakan rangkaian arus listik yang
terdapat kegiatan belajar yang dilakukan memiliki satu arah aliran yakni dari kutub
oleh siswa dan kegiatan mengajar yang positif (+) menuju kutub negatif (-).Dimana

98
Ilhamsyah, Pengembangan Modul Fisika...99

pada rangkaian listrik tertutup akan Teknologi ini dapat memproyeksikan objek
mengakibatkan putaran arus listrik tersebut dari dunia maya ke dalam dunia nyata
berulang-ulang yang dinamakan sebagai (realitas) secara real time. Augmented
loop. Rangkaian listrik tertutup adalah Reality (AR) dapat digunakan pada bidang
rangkaian listrik yang dibuat sehingga arus pendidikan, dimana Augmented Reality (AR)
listrik dari kutub positif (+) dapat menuju digunakan sebagai media pembelajaran
kutub negatif (-) sumber listrik/ baterai yang (Haryani dkk, 2017). Melalui media
mana proses tersebut akan menghasilkan pembelajaran yang didalamnya terdapat
loop (Kanginan, 2013). Augmented Reality (AR) proses
Siswa masih mengalami kesulitan pembelajaran akan lebih menyenangkan,
dalam memahami rangkaian arus searah interaktif, dan mudah digunakan (Mustaqim
salah satunya mengenai karakteristik dkk, 2017).
rangkaian arus searah (Yustiandi,2016). Menurut kamus besar Bahasa
Salah satu sarana yang sangat mendukung Indonesia (dalam Arikunto, 2010)
dalam pengembangan ilmu pengetahuan kepraktisan memiliki makna sebagai suatu
yang dimiliki seorang peserta didik dalam yang memiliki sifat praktis dan efisien.
suatu proses pembelajaran di dalam kelas Sehingga dapat dikatakan juga bahwa
adalah media pembelajaran (Arif dkk, 2017). kepraktisan merupakan suatu kemudahan-
Pentingnya penggunaan suatu media kemudahan yang dimiliki suatu instrument
pembelajaran adalah untuk meningkatkan evaluasi baik saat melakukan persiapan,
hasil belajar peserta didik. Media penggunaan, interpretasi/ memperoleh hasil,
pembelajaran adalah suatu alat bantu dalam dan kemudahan dalam menyimpannya.
melakukan kegiatan belajar mengajar, salah Menurut Nieveen dan Plomp (Nieveen dan
satu contoh dari media pembelajaran adalah Plomp, 1999) tingkat kepraktisan suatu
modul. Modul merupakan sebuah kesatuan pengembangan instrumen baik berupa suatu
perangkat bahan ajar dimana dalam materi pembelajaran dapat diukur. Cara
penyajiannya dilakukan secara sistematis pengukuran tingkat kepraktisan tersebut
sehingga dengan atau tanpa bantuan guru dapat dilihat dari apakah guru (ataupun
atau fasilitator, pengguna bahan ajar tersebut pakar-pakar lainnya) mempertimbangkan
dapat belajar materi yang ingin disampaikan bahwa materi dapat dengan mudah
oleh penulis modul dengan baik. Dengan digunakan oleh guru dan siswa dalam proses
begitu peserta didik dapat belajar mandiri pembelajaran. Sehingga untuk menentukan
tanpa didampingi oleh guru untuk suatu nilai kepraktisan modul dapat
memahami konsep materi yang sedang dilakukan dengan cara memberikan angket
dipelajari (Prastowo, 2014). kepraktisan kepada pengguna modul..
Augmented Reality (AR) atau dapat Berdasarkan uraian diatas maka
disebut sebagai augmentasi realitas, yang penelitian ini membahas tentang kevalidan
mana Augmented Reality (AR) merupakan dan kepraktisan modul fisika berbasis
teknologi yang dapat memudahkan interaksi augmented reality untuk materi rangkaian
pengguna dengan media yang digunakan. arus searah dengan sempel mahasiswa baru.
100 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 11 No.3 , September 2022, hal 98-105

Tujuan diadakan penelitian ini untuk modul fisika berbasis Augmented Reality
mendeskripsikan kevalidan dan kepraktisan. (AR) untuk materi rangkaian arus searah.
produk hasil penelitian. Dalam kuisioner
METODE kepraktisan terdapat beberapa indikator,
dimana masing –masing indikator memiliki
Penelitian ini merupakan jenis 4 pilihan jawaban. Terdapat indikator
penelitian pengembangan yang bertujuan dengan masing masing indikator memuat
menghasilkan suatu produk. Responden pilihan jawaban antara lain tidak baik,
dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru kurang baik, baik ,dan sangat baik. Dimana
pendidikan fisika Universitas Jember pada jawaban tidak baik dapat diubah menjadi
semester gasal tahun ajaran 2020/2021 nilai 1, jawaban kurang baik dapat diubah
dengan jumlah responden sebanyak 15 menjadi nilai 2, jawaban baik dapat diubah
mahasiswa. Penelitian ini menggunakan menjadi nilai 3, jawaban sangat baik dapat
desain penelitian nieveen dimana diubah menjadi nilai 4 pada saat pengolahan
didalamnya terdapat tiga tahapan yakni data.
penelitian pendahuluan (preliminary 1. Teknik analisis data
research), pengembangan prototype a. Analisis data kevalidan
(prototyping), dan fase penilaian menggunakan rumus
1)untuk validasi ahli
(assessment phases). 𝑇
Di dalam tahap penelitian 𝑉𝑎ℎ𝑥 = 𝑠𝑒 × 100 %
𝑇𝑠𝑚
pendahuluan peneliti melakukan kegiatan Dengan keterangan:
analisis permasalahan dalam pembelajaran, 𝑉𝑎ℎ𝑥 = 𝑉𝑎𝑙𝑖𝑑𝑎𝑠𝑖 𝑎ℎ𝑙𝑖 𝑘𝑒 𝑥
analisis kebutuhan tugas dalam 𝑇𝑠𝑒
= 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑒𝑚𝑝𝑖𝑟𝑖𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
pembelajaran, studi literatur. Di dalam tahap
𝑇𝑠𝑒 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
pengembangan prototipe peneliti melakukan 2)untuk validsai pengguna
pembuatan bahan pembelajaran sehingga 𝑇
𝑉𝑝𝑔𝑥 = 𝑇 𝑠𝑒 × 100 %
menjadi sebuah produk, validasi, uji coba 𝑠𝑚

terbatas. Di dalam tahap penilaian peneliti


Dengan keterangan:
melakukan analisis data berupa kepraktisan, 𝑉𝑝𝑔𝑥 = 𝑉𝑎𝑙𝑖𝑑𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎 𝑘𝑒 𝑥
produk akhir. 𝑇𝑠𝑒
Instrument dalam pengumpulan data = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑒𝑚𝑝𝑖𝑟𝑖𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
dalam penelitian ini adalah lembar validasi 𝑇𝑠𝑒 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
dan kuisioner kepraktisan. Lembar validasi Setelah masing-masing nilai uji
digunakan untuk mengukur nilai kevalidan validasi didapat, maka peneliti dapat
produk yang dihasilkan. Validasi dilakukan melakukan perhitungan validasi gabungan
dari hasil analisis yang telah dilakuan ke
oleh 2 validasi ahli dan 2 validasi
dalam rumus berikut
pengguna.kemudian dalam pengumpulan 𝑉 +𝑉 +𝑉 +𝑉
𝑉 = 𝑎ℎ1 𝑎ℎ24 𝑝𝑔1 𝑝𝑔2 𝑥 100%
data kepraktisan menggunakan cara
penyebaran kuisioner kepraktisan pada Data hasil perhitungan yang didapat
dikategorikan menggunakan kriteria validasi
responden setelah responden menggunakan
Ilhamsyah, Pengembangan Modul Fisika...101

modul sebagaimana ditunjukkan pada Tabel tingkat kepraktisan modul


1 berikut. tersebut.Penelitian ini menggunakan desain
Tabel 1. Kriteria validasi modul penelitian nieveen dimana didalamnya
Pencapaian nilai Kategori validitas terdapat tiga tahapan yakni penelitian
(skor)
pendahuluan (preliminary research),
25,00% - 40,00% Tidak valid
pengembangan prototype (prototyping), dan
41,00% - 55,00% Kurang valid
fase penilaian (assessment phases).
56,00% - 70,00% Cukup valid
Langkah awal dalam tahapan
71,00% - 85,00% Valid
pendahuluan yang digunakan merupakan
86,00% - 100,00% Sangat valid
( Akbar, 2013)
menganalisis permasalahan yang terjadi
dalam proses pembelajaran yang dialami
oleh siswa. dalam proses menganalisis
b. analisis data kepraktisan
permasalahan dalam pembelajaran
menggunakan rumus
∑ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
dibutuhkan proses wawancara dan angket
𝑁= ∑ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
𝑥 100% yang diberikan kepada siswa dan guru.
wawancara dan angket berfungsi sebagai
Dengan keterangan : alat pengidentifikasi masalah- masalah yang
N = persentase total yang dicapai dialami oleh siswa dalam proses
Data hasil perhitungan yang didapat pembelajaran sehingga peneliti dapat
dikategorikan menggunakan kriteria menentukan arah pengembangan produk
persentase kepraktisan sebagaimana yang dibuat. Hasil dari proses wawancara
ditunjukkan pada Tabel 1 berikut. dan angket yang telah dilakukan
Tabel 2. Kriteria persentase kepraktisan menunjukkan bahwa siswa menggunakan
Persentase Kepraktisan Kategori LKS dan buku paket yang telah disediakan
100 % Sangat Baik oleh sekolah. Dalam pemberian tugas yang
diberikan mengacu pada lembar soal yang
75 % - < 100 % Baik
sudah ada dalam LKS.dalam proses
50 % - < 75 % Cukup
wawancara peneliti mendapati bahwa siswa
25 % - < 50 % Kurang
kesulitan dalam menangkap konsep materi
0 % - < 25 % Sangat Kurang
fisika yang dipelajari dikarenakan konsep
(Arikunto, 2013).
fisika abstrak, selain itu siswa juga mudah
jenuh dalam proses pembelajaran sehingga
HASIL DAN PEMBAHASAN dibutuhkan sesuatu yang lebih interaktif dari
LKS dalam proses pembelajaran. Pada
Penelitian dilaksanakan pada semester tahapan pendahuluan juga terdapat study
genap tahun ajaran 2020/2021 dengan literature yang dilakukan peneliti dalam
responden sebanyak 15 mahasiswa angkatan proses penyusunan pengembangan produk.
2020. Hasil dari penelitian ini berupa sebuah Dalam proses study literature didapati
produk yang berupa modul fisika berbasis bahwa materi rangkaian arus searah
augmented reality untuk materi rangkaian merupakan materi yang terbilang susah
arus searah yang telah teruji validasi dan
102 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 11 No.3 , September 2022, hal 98-105

untuk mengangkap gambaran konsep materi oleh peneliti antara lain pembuatan model 3
yang terdapat didalamnya atau dapat dimensi menggunakan aplikasi Blender
dikatakan materi rangkaian arus searah kemudian mengupload barcode yang
merupakan materi yang abstrak. disisipkan pada modul ke asset vuforia agar
Dikarenakan materi yang bersifat abstrak dapat terdeteksi oleh aplikasi Augmented
dapat memberi kesulitan dalam menangkap Reality yang akan dibuat. Langkah
gambaran konsep materi yang dipelajari selanjutnya adalah pembuatan aplikasi
maka dibutuhkan media pembelajaran yang Augmented Reality menggunakan aplikasi
dapat memudahkan siswa dalam menangkap unity yang mana dihasilkan sebuah file
gambaran konsep materi rangkaian arus dengan ekstensi .apk. ekstensi .apk ditujukan
searah. Dengan pentingnya penggunaan untuk pengguna smartphone android.
smartphone dalam masyarakat didapati Langkah selanjutnya adalah uji validasi
bahwa siswa masing- masing memiliki modul fisika berbasis Augmented Reality
smartphone yang mana biasanya digunakan untuk materi rangkaian arus searah.
siswa dalam membantu proses pembelajaran Uji validasi modul fisika berbasis
yang telah dilakukan. Maka peneliti augmented reality kepada 2 validator ahli
melanjutkan pada tahapan ke dua yakni yaitu validator pertama dan validator kedua
pengembangan prototipe. yang bertugas sebagai dosen pendidikan
Pengembangan prototipe yang mana fisika Universitas Jember dan validasi
dalam pembuatan bahan pembelajaran pengguna kepada guru fisika SMA yaitu
langkah pertama yang dilakukan adalah Data hasil validasi dapat ditunjukkan
mencari materi pembelajaran yang akan pada Tabel 3 berikut.
digunakan serta karakteristik dan kebutuhan Tabel 3. Hasil validasi modul fisika berbasis
siswa dengan mempertimbangkan hasil Augmented Reality untuk materi rangkaian arus
wawancara dan angket yang telah dilakukan. searah
Setelah itu yang perlu dilakukan selanjutnya
Persentase
mencari pedoman kompetensi inti (KI) dan Validator Kriteria
validitas
kompetensi dasar (KD). Kemudian
menyusun materi sehingga menjadi modul
Validator Sangat
yang sesuai dengan pedoman pembuatan 88,16%
pertama valid
modul. Setelah menjadi sebuah modul
langkah selanjutnya peneliti menyisipkan Validator Sangat
teknologi augmented reality pada modul 92,10%
kedua valid
yang mana berupa barcode, dimana saat
discan menggunakan aplikasi yang dibuat Validator
80,26% Valid
oleh peneliti maka akan menghasilkan objek ketiga
3 dimensi yang dapat dilihat pada layar
Validator Sangat
smartphone pengguna modul. Pada proses 93,42%
keempat valid
pembuatan aplikasi Augmented Reality
terdapat beberapa langkah yang dilakukan
Ilhamsyah, Pengembangan Modul Fisika...103

Validas Sangat 2 Modul fisika berbasis 91,7%


88,49% Augmented Reality
gabungan valid
dapat melatih
keterampilan siswa
Terdapat 6 aspek penilaian dalam 3 Modul fisika berbasis 76,7%
proses validasi modul fisika berbasis Augmented Reality
dapat melatih siswa
Augmented Reality yaitu, aspek kesesuaian untuk belajar mandiri
terdiri dari 6 indikator, aspek kebaharuan 4 Siswa lebih antusias 91,7%
terdiri dari 2 indikator, aspek kebutuhan mengikuti kegiatan
terdiri dari 3 indikator, aspek format terdiri pembelajaran
5 Siswa lebih termotivasi 85%
dari 4 indikator, aspek bahasa terdiri dari 2 dalam mengikuti
indikator, serta aspek fungsi keseluruhan kegiatan pembelajaran
terdiri dari 2 indikator. Proses validasi 6 Siswa lebih senang 93,3%
modul fisika berbasis augmented reality selama kegiatan
pembelajaran
dilakukan sampai produk dinyatakan valid menggunakan modul
oleh validator ahli kemudian dilanjut proses fisika berbasis
validasi sampai dinyatakan valid oleh Augmented Reality
validator pengguna. Hasil penggabungan 7 Penggunaan modul 83,3%
fisika berbasis
validasi ahli dan validasi pengguna Augmented Reality
mendapatkan skor 88,49% dan dapat mudah digunakan
dikategorikan sangat valid. Setelah modul 8 Modul fisika berbasis 86,7%
fisika berbasis augmented reality dinyatakan Augmented Reality
dapat digunakan tanpa
valid dengan acuan kriteria validasi modul adanya masalah
pada tabel 1. maka langkah selanjutnya yang 9 Perangkat evaluasi hasil 78,3%
dilakukan adalah uji coba terbatas. belajar sesuai dengan
Setelah dilakukan uji coba terbatas tingkat kemampuan
siswa
pada 15 responden didapatkan hasil data 10 Waktu yang digunakan 80%
kepraktisan sebagaimana ditunjukkan oleh cukup untuk mencapai
Tabel 4 berikut. tujuan pembelajaran
Tabel 4. hasil data kuisioner kepraktisan modul Rata-rata 84,67%
fisika berbasis Augmented Reality untuk materi
rangkaian arus searah Pada kuisioner yang diisi oleh
mahasiswa dalam pernyataan bahwa modul
Presentase
No Indikator fisika berbasis Augmented Reality
Total
mendukung tercapainya kompetensi mata
1 Modul fisika berbasis 80% pelajaran lebih maksimal mendapat
Augmented Reality persentase total 80% dengan kriteria baik.
mendukung tercapainya
kompetensi mata
Pernyataan mengenai modul fisika berbasis
pelajaran lebih Augmented Reality dapat melatih
maksimal keterampilan siswa mendapat persentase
total 91,7% dengan kriteria baik. Pernyataan
mengenai modul fisika berbasis Augmented
104 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 11 No.3 , September 2022, hal 98-105

Reality dapat melatih siswa untuk belajar 84,6667% hasil tersebut menunjukan bahwa
mandiri mendapat persentase total 76,6% modul fisika berbasis Augmented Reality
dengan kriteria baik. untuk materi rangkaian arus searah dapat
Pernyataan mengenai siswa lebih dikategorikan baik dengan acuan kriteria
antusias mengikuti kegiatan pembelajaran presentase kepraktisan pada tabel 2.
mendapat persentase total 91,7% dengan
kriteria baik. Pernyataan mengenai siswa SIMPULAN DAN SARAN
lebih termotivasi dalam mengikuti kegiatan
Berdasarkan hasil yang diperoleh
pembelajaran mendapat persentase total
pada penelitian pengembangan modul fisika
85% dengan kriteria baik. Pernyataan
berbasis augmented reality yang telah
mengenai siswa lebih senang selama
dijelaskan pada bab sebelumnya, dapat
kegiatan pembelajaran menggunakan modul
disimpulkan sebagai berikut:
fisika berbasis Augmented Reality mendapat
1. Modul fisika berbasis Augmented Reality
persentase total 93,3% dengan kriteria baik.
untuk materi rangkaian arus searah
Pernyataan mengenai penggunaan modul
dinyatakan valid dengan persentase
fisika berbasis Augmented Reality mudah
validasi gabungan sebesar 88,49%
digunakan mendapat persentase total 83,3%
dengan kategori sangat valid.
dengan kriteria baik. Pernyataan mengenai
2. Modul fisika berbasis Augmented Reality
modul fisika berbasis augmented reality
untuk materi rangkaian arus searah
dapat digunakan tanpa ada masalah
dinyatakan praktis dengan persentase
mendapat persentase total 86,7% dengan
hasil rata-rata yang diperoleh dari
kriteria baik. Pernyataan mengenai
kuisioner kepraktisan sebesar 84,67%
perangkat evaluasi hasil belajar sesuai
hasil tersebut menunjukkan bahwa modul
dengan tingkat kemampuan siswa mendapat
fisika berbasis augmented reality untuk
persentase total 78,3% dengan kriteria baik.
materi rangkaian arus searah dapat
Pernyataan mengenai waktu yang digunakan
dikategorikan baik.
cukup untuk mencapai tujuan pembelajaran
Adapun saran untuk peneliti
mendapat persentase total 80% dengan
selanjutnya dalam penggunaan animasi 3
kriteria baik. Persentase hasil rata-rata yang
dimensi yang digunakan lebih dijelaskan
diperoleh dari kuisioner kepraktisan sebesar
lagi secara detail dapat dilampirkan video
84,67% hasil tersebut menunjukkan bahwa
penjelasan agar memudahkan siswa dalam
modul fisika berbasis Augmented Reality
memahami konsep materi yang dipaparkan.
untuk materi rangkaian arus searah dapat
dikategorikan baik. Rata-rata subjek
DAFTAR RUJUKAN
penelitian yakni mahasiswa berpendapat
bahwa pengaplikasian teknologi Augmented Akbar, S. 2013. Instrumen Perangkat
Reality pada modul fisika sangat menarik Pembelajaran. Bandung: Remaja
dan cukup mudah untuk dipahami. hasil dari Rosdakarya.
analisis data kepraktisan didapat nilai Arif Wahyu Wirawan, Cicilia Dya S.I ,
kepraktisan dengan persentase total sebesar Andre N. Rahmanto. 2017.
Ilhamsyah, Pengembangan Modul Fisika...105

Pengembangan Media Pembelajaran Mustaqim, I dan Kurniawan, N. 2017.


Kearsipan Digital Untuk Pengembangan Media Pembelajaran
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Berbasis Augmented Reality. Jurnal
Smk Negeri 3 Surakarta. Jurnal Edukasi Elektro. 1(1): 36-48.
Pendidikan Vokasi. 7(1) : 78-86. Prastowo, A. 2014. Pengembangan Bahan
Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian: Ajar Tematik Tinjauan Teoritis dan
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Praktik. Jakarta : Kencana.
Rineka Cipta. Setiawan, M. Andi. 2017. belajar dan
Daton G.S, Legiyo S, Lestari C.C.E, pembelajaran. Ponorogo: Uwais
Suparmono Y.B. 2007. Fisika untuk Inspirasi Indonesia
SMA/MA Kelas X. Jakarta : Gramedia Sutarto dan Indrawati. 2013. Strategi
Widiasarana Indonesia. Belajar Mengajar Sains. Jember:
Haryani, P dan Triyono, J. 2017. Augmented Jember University Press.
Reality (AR) Sebagai Teknologi Yustiandi, duden. 2016. Kesulitan siswa sma
Interaktif Dalam Pengenalan Benda dalam memahami materi rangkaian
Cagar Budaya Kepada Masyarakat. listrik arus searah. Semnas pendidikan
Jurnal SIMETRIS. 8(2): 807-812. ipa pascasarjana UM. Vol.1 ISBN:
Kanginan, M. 2013. FISIKA untuk SMA/ MA 978-602-9286-21-2.
Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai