Anda di halaman 1dari 9

P-ISSN: 2303-1832 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (1) (2017) 75-83

e-ISSN: 2503-023X DOI: 10.24042/jpifalbiruni.v6i1.647


April 2017

PRAKTIKALITAS VIDEO TUTORIAL PADA MATAKULIAH


EKSPERIMEN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA
Sri Maiyena1, Venny Haris2
1, 2 Jurusan
Tadris Fisika, FTIK IAIN Batusangkar
e-mail: 1Sri_maiyena@yahoo.com, 2venny_haris@yahoo.com

Diterima: 17 Februari 2017. Disetujui: 11 April 2017. Dipublikasikan: 28 April 2017

Abstrak: Belum adanya media pembelajaran selain modul praktikum cetak pada mata kuliah eksperimen
fisika menyebabkan kurangnya keterampilan proses sains mahasiswa. Hal ini mendorong peneliti untuk
melakukan sebuah pengembangan media pembelajaran berupa video tutorial pada mata kuliah eksperimen
fisika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui praktikalitas dari video tutorial pada mata kuliah
eksperimen fisika untuk meningkatkan keterampilan proses sains mahasiswa. Jenis penelitian ini adalah
penelitian pengembangan (research and development). Hasil video tutorial yang telah divalidasi dilakukan
uji coba terbatas kepada mahasiswa semester VII Jurusan pendidikan Fisika IAIN Batusangkar.
Berdasarkan hasil angket respon juga diketahui bahwa video tutorial pada mata kuliah eksperimen fisika
untuk meningkatkan keterampilan proses sains mahasiswa sangat praktis digunakan.

Kata kunci: eksperimen fisika, keterampilan proses sains, video tutorial.

PRACTICALITY OF VIDEO TUTORIALS IN PHYSICS


EXPERIMENTS TO IMPROVE STUDENTS’ SCIENCE PROCESS
SKILLS

Abstract: There are no learning media yet except experiment module on experiment subject that causes the
lack of students' science process skill. As a result, it encouraged researcher to do research development
about learning media i.e tutorial video. The objective of this research is to know practicality of tutorial
video of experiment physics subject to increase science process skill of the student. This research is
research and development research. The result of video tutorial had been validated and then tested to the
student of physics education 7th semester of IAIN Batusangkar. Based on questionnaire, it showed that
tutorial video of experiment physics subject for increasing students’ science process skills is very
practically used.

© 2017 Pendidikan Fisika FTK UIN Raden Intan Lampung

Keywords: physics experiment, science process skills, tutorial video.

PENDAHULUAN nasional antara lain melakukan


Kemajuan dan perkembangan ilmu pengembangan kurikulum, peningkatan
pengetahuan dan teknologi yang sangat mutu tenaga pengajar dan pengembangan
pesat sekarang ini, menempatkan posisi media pembelajaran.
pendidikan sebagai penentu bagi Fisika merupakan salah satu dari
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi cabang ilmu pengetahuan alam yang
di masa selanjutnya. Dengan pendidikan berupaya menjelaskan setiap fenomena
diharapkan dapat menghasilkan manusia yang terjadi di alam. Fisika berkaitan
yang berkualitas dan bertanggung jawab dengan cara mencari tahu tentang alam
serta mampu mengantisipasi secara sistematis, sehingga fisika bukan
permasalahan masa depan. Oleh karena hanya penguasaan kumpulan pengetahuan
itu, upaya yang dilakukan pemerintah yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep,
untuk meningkatkan mutu pendidikan atau prinsip-prinsip saja tetapi merupakan
76 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (1) (2017) 75-83

suatu proses penemuan. Proses penemuan diberikan pertanyaan lisan mengenai


ini merujuk pada proses mental yang pengetahuan awal mereka pada
terlibat ketika menjawab suatu pertanyaan eksperimen yang akan dilakukan.
atau memecahkan masalah, seperti Pengetahuan awal yang digali adalah
mengidentifikasi dan menginterpretasi mulai dari pengetahuan mengenai tujuan
bukti serta menerangkan kesimpulan eksperimen, alat dan bahan yang
(BSNP, 2006). digunakan, konsep awal materi dan
Keterampilan proses merupakan salah prosedur kerja. Tahap kedua meliputi
satu pendekatan pembelajaran fisika melakukan kegiatan eksperimen,
(Suparno, 2007). Keterampilan proses mengambil data, menganalisis dan
yaitu keterampilan menemukan dan menarik kesimpulan. Tahap ketiga berupa
mengembangkan sendiri fakta dan konsep kegiatan presentasi dan diskusi tentang
serta menumbuhkan dan mengembangkan hasil kegiatan eksperimen yang telah
sikap dan nilai yang dianut (semiawan, dilakukan. Evaluasi dilakukan melalui tes
1992). Keterampilan proses ini lebih tepat dan non tes yang diukur mulai dari
diamati melalui kegiatan eksperimen atau perencanaan, proses dan akhir
praktikum di laboratorium. perkuliahan.
Melalui kegiatan eksperimen di Kenyataan yang ada selama
laboratorium, disamping meningkatnya perkuliahan eksperimen fisika khususnya
keterampilan proses, peserta didik juga pada Prodi tadris fisika IAIN Batusangkar
mampu mencapai tiga ranah secara belum sepenuhnya maksimal. Modul
bersama-sama yaitu tingkat kognitif, petunjuk pelaksanaan eksperimen sudah
afektif dan psikomotor. Melalui kegiatan ada. Akan tetapi mahasiswa masih banyak
praktikum, pada tingkat kognitif peserta yang ragu dalam pengoperasian alat-alat
didik dapat memahami teori dan eksperimen ini, baik dari prosedur,
menerapkan teori pada permasalahan pengambilan data, analisis maupun
nyata. Capaian ranah afektif, peserta didik kesimpulan. Hasil analisis data
diharapkan mampu merencanakan eksperimen, persentase kesalahan relatif
kegiatan secara mandiri, bekerja sama dan yang diperoleh cukup besar. Disamping
mengkomunikasikan informasi dan untuk itu juga tidak adanya asisten praktikum.
ranah psikomotor peserta didik memiliki Hal ini terjadi, karena seluruh asisten
terampil merangakai peralatan sehingga praktikum matakuliah tersebut sedang
betul-betul berjalan, memakai peralatan melaksanakan praktik lapangan dalam
dan instrumen tertentu. waktu yang cukup lama. Kemudian, dari
Eksperimen fisika merupakan salah segi evaluasi keterampilan proses sains
satu mata kuliah pada program studi masih jarang dilakukan.
Tadris Fisika IAIN Batusangkar. Erniwati et al., (2014) telah melakukan
Matakuliah ini bertujuan membangun penelitian tentang penggunaan media
kemampuan dasar yang diperlukan praktikum berbasis video dalam
mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran IPA Fisika untuk
eksperimen. Kemampuan dasar yang meningkatkan hasil belajar peserta didik
dibangun pada mata kuliah ini meliputi pada materi pokok suhu dan
merencanakan kegiatan eksperimen, perubahannya. Hasil dari penelitian ini
melaksanakan dan melaporkan hasil menunjukkan bahwa skor rata-rata post-
kegiatan eksperimen. Kemampuan dasar test peserta didik kelas eksperimen lebih
tersebut dilatih melalui proses praktik baik secara signifikan dari pada skor rata-
dengan melakukan kegiatan eksperimen rata post-test peserta didik kelas kontrol
di laboratorium yang terdiri dari tiga yang ditunjukkan oleh skor rata-rata post-
tahap. Tahap pertama, mahasiswa test peserta didik kelas eksperimen
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (1) (2017) 75-83 77

sebesar 61,37 dan skor rata-rata post-test keterampilan proses dengan metode
siwa kelas kontrol sebesar 43,27. Dari eksperimen dan demonstrasi ditinjau dari
perbandingan hasil gain juga diperoleh sikap ilmiah dan kemampuan analisis.
nilai gain kelas eksperimen secara Dari hasil penelitian diperoleh bahwa
signifikan lebih baik dibandingkan kelas tidak terdapat pengaruh pembelajaran
kontrol. dengan metode terhadap prestasi kognitif,
Okimustava et al., (2014) juga telah tetapi terdapat pengaruh pembelajaran
melakukan penelitian tentang dengan metode terhadap prestasi afektif.
pengembangan kuliah eksperimen fisika Metode eksperimen dan demonstrasi
dengan teknologi multimedia. memiliki pengaruh terhadap sikap ilmiah
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh dan sisiwa memiliki kemampuan analisis
penelitian tentang pembelajaran berbasis yang tinggi.
lesson study untuk mata kuliah Yogi (2013) juga pernah melakukan
eksperimen fisika yang bertujuan untuk penelitian tentang penggunaan media
meningkatkan proses pembelajaran pembelajaran video tutorial untuk
eksperimen fisika dengan dua jenis media meningkatkan hasil belajar siswa teknik
instruksional berbasis teknologi gambar bangunan SMK N 1 Seyegan
multimedia, yaitu Video Based pada mata pelajaran menggambar dengan
Laboratory (VBL) dan Simulation Based Autocad. Hasil penelitian menunjukkan
Laboratory (SBL). Lesson study bahwa terdapat perbedaan dimana hasil
merupakan kegiatan pembelajaran dengan belajar siswa yang menggunakan video
kegiatan perencanaan (plan), tutorial lebih tinggi dibanding yang
implementasi pembelajaran (do) dan menggunakan media konvensional.
observasi serta refleksi (see) terhadap Dengan demikian, media pembelajaran
perencanaan dan implementasi video tutorial ini efektif dalam
pembelajaran. Topik eksperimen yang meningkatkan hasil belajar peserta didik
diberikan adalah Efek Fotolistrik, Watak pada mata pelajaran menggambar dengan
Lampu Pijar, Gerak Harmonik Sederhana autocad.
dan Verifikasi Hukum Kekekalan Beda penelitian sebelumnya dengan
Momentum. Evaluasi kemampuan yang peneliti lakukan adalah, peneliti
mahasiswa setelah pembelajaran meliputi mengembangkan video tutorial pada topik
evaluasi kongitif dengan tes konseptual matakuliah eksperimen fisika. Video
tentang penguasaan materi fisika dan tes tutorial ini berisi petunjuk alat/bahan yang
essay tentang kemampan analisis data digunakan, petunjuk penggunaan alat dan
eksperimental fisika, dan evaluasi prosedur eksperimen fisikanya. Penelitian
keterampilan kerja ilmiah dengan ini bertujuan untuk mengetahui
membuat makalah dan poster ilmiah dari praktikalitas dari video tutorial pada
topik eksperimen yang dilakukan. Hasil matakuliah eksperimen fisika untuk
penelitian bahwa pembelajaran berbasis meningkatkan keterampilan proses sains
lesson study pada mata kuliah eksperimen mahasiswa.
fisika menggunakan VBL dan SBL dapat
meningkatkan kemampuan konseptual LANDASAN TEORI
dan keterampilan mahasiswa. Produk Video
bahan ajar ini memiliki tingkat validitas Video merupakan salah satu media
yang baik sekali untuk tenaga ahli dan audio visual. Menurut Arsyad (2008)
praktisi. media video pembelajaran adalah media
Disamping itu Yuliani et al., (2012) yang menyajikan audio dan visual yang
juga pernah melakukan penelitian tentang berisi pesan-pesan pembelajaran untuk
pembelajaran fisika dengan pendekatan membantu pemahaman terhadap suatu
78 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (1) (2017) 75-83

materi pembelajaran. Sedangkan menurut memproduksi video itu sendiri juga


Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990), membutuhkan waktu dan biaya yang
tutorial adalah (1) Pembimbingan kelas cukup banyak.
oleh seorang pengajar (tutor) untuk Implementasi dalam pembelajaran,
seorang mahasiswa atau sekelompok kecil penggunaan media video hendaknya
mahasiswa, (2) Pengajaran tambahan memperhatikan hal-hal dibawah ini
melalui tutor. Berdasarkan beberapa (Arsyad, 2008): 1) Program video harus
pendapat ahli tersebut, peneliti dipilih agar sesuai dengan tujuan
menyimpulkan bahwa video tutorial pembelajaran; 2) Guru harus mengenal
adalah adalah rangkaian gambar hidup program video yang tersedia dan terlebih
yang ditayangkan oleh seorang pengajar dahulu melihatnya untuk mengetahui
yang berisi pesan-pesan pembelajaran manfaatnya bagi pelajaran; 3) Sesudah
untuk membantu pemahaman terhadap program video dipertunjukkan, perlu
suatu materi pembelajaran sebagai diadakan diskusi, yang juga perlu
bimbingan atau bahan pengajaran dipersiapkan sebelumnya; 4) Adakalanya
tambahan kepada sekelompok kecil program video tertentu diputar dua kali
peserta didik. atau lebih untuk memperhatikan aspek-
Karakteristik video banyak aspek tertentu; 5) Agar peserta didik a
kemiripannya dengan media film tidak memanang program video tertentu
(Munadi, 2008), diantaranya adalah: 1) perlu diputar dua kali atau lebih untuk
Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu; memperhatikan aspek-aspek tertentu; 6)
2) Video dapat diulangi bila perlu untuk Agar peserta didik tidak memandang
menambah kejelasan; 3) Pesan yang video sebagai media hiburan belaka,
disampaikannya cepat dan mudah diingat; sebelumnya perlu ditugaskan untuk
4) Mengembangkan pikiran dan pendapat memperhatikan bagian tertentu; 7) Setelah
para peserta didik; 5) Mengembangkan selesai diputar, dapat ditest berapa
imajinasi peserta didik; 6 Memperjelas banyakkah yang dapat mereka tangkap
hal-hal yang abstrak dan memberikan dari program video tersebut.
gambaran yang lebih realistik; 7) Sangat Pemanfaatan multimedia berbasis
kuat mempengaruhi emosi seseorang; 8) komputer dalam pembelajar, selain dapat
Sangat baik menjelaskan suatu proses dan digunakan untuk mulimedia presentasi
keterampilan, mampu menunjukkan dan CD multimedia interaktif, ia juga
rangsangan yang sesuai dengan tujuan dapat dimanfaatkan untuk memutar video
dan respon yang diharapkan dari peserta pembelajaran. Video berbasis interaktif
didik; 9) Semua peserta didik dapat tutorial membimbing peserta didik untuk
belajar dari video, baik yang pandai memahami sebuah materi melalui
maupun kurang pandai; 10) visualisasi. Peserta didik dapat secara
Menumbuhkan minat dan motivasi interaktif mengikuti kegiatan praktik
belajar; 11) Dengan video penampilan sesuai dengan yang diajarkan dalam
peserta didik dapat segera dilihat kembali video, sehingga peserta didik mudah
untuk dievaluasi memahami materi yang disampaikan
Disamping kelebihan, media video (Saregar, 2013; Saregar, 2016).
juga memiliki kelemahan yaitu lebih Video adalah teknologi pemrosesan
menekankan pada pentingnya materi sinyal elektronik meliputi gambar gerak
dibandingkan proses pengembangan dan suara. Pembuatan video ini secara
materi tersebut. Akan tetapi, dari mudah dapat menggunakan peralatan
ketersediaannya dipasaran masih sedikit serba otomatis, seperti adanya alat rekam
video yang sesuai dengan tujuan handycam, dimana hanya tinggal tekan
pembelajaran di sekolah. Namun, tombol Rec., dan arahkan ke objek. Akan
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (1) (2017) 75-83 79

tetapi kebutuhan terhadap video untuk gambar dan arah pergerakan mata. Hal ini
pembelajaran tidak sama dengan juga mencakup penciptaan aliran visual
kebutuhan untuk dokumentasi pribadi. dari penggabungan bidikan dengasn ara
Pembuatan video untuk pembelajaran memotong dan menyisipkan. Intinya
membutuhkan perencanaan yang matang adalah harus berpikir secara visual, bukan
(Munadi, 2008). memperhatikn setiap bidikan secara
Adapun cara cara mudah membuat sendiri sendiri, melainkan sebagai suatu
video menurut Fauzisyah dalam Munadi rangkaian ari berbagai gambar yang
(2013): 1) Menetapkan adegan atau tema efektif untuk mengembangkan kesan atau
yang sesuai dengan tujuan yang telah perasaan tertentu terhadap objek.
ditetapkan; 2) Mengembangkan tema
tersebut dan berusaha untuk membagi- Video Tutorial Eksperimen Fisika
bagi kejadian atau moment menjadi Video tutorial eksperimen fisika
serangkaian bidikan atau serangkaian merupakan video yang berisikan tutorial
kejadian yag berurutan. Usahakan natural dari materi yang akan dieksperimenkan
agar penonton atau peserta didik dapat dalam matakuliah eksperimen fisika.
ikut mengalami atau ikut merasakan Dengan adanya video tutorial ini nantinya
moment tersebut; 3) Kita harus membidik akan memperjelas petunjuk dan prosedur
urutan kejadian tersebut denan berbagai yang terdapat pada modul eksperimen
jenis atau ukuran biikan; 4) Jika akan fisika. Disamping itu juga dilengkapi
mengubah atau memotong dua bidikan dengan contoh pengambilan data. Jadi,
yang berurutan, hendaknya memberikan dengan adanya video tutorial ini
sisipan bidikan, dengan ukuran bidikan diharapkan mahasiswa tidak ragu lagi
yang berbeda mencolok; 5) Selain itu, kita dalam melaksanakan kegiatan eksperimen
juga perlu mengantisipasi adegan yang fisika, serta mahasiswa terampil dalam
diharapkan penonton. Tentu ini agar menggunakan alat-alat eksperimen.
alunan yang wajar dari rangkaian bidikan Akibatnya, keterampilan proses sains
kita bisa terangkai; 6) Membantu mahasiswa akan meningkat.
terciptanya alunan tadi. Sudut bidik yang
berlawanan arah menciptakan METODE PENELITIAN
kesinambungan bidikan yang sangat Penelitian ini dilaksanakan dengan
berharga (angle berbeda pada suatu menggunakan pendekatan penelitian
objek). Demikian pula bidikan-bidikan pengembangan (development research)
berdasarkan arah pandangan; 7) (sugiyono, 2012). Rancangan penelitian
Membidik satu objek dengan durasi yang selengkapnya dapat dilihat pada gambar
panjang sangat tidak disarankan. 1. Dalam rancangan penelitian ini dimana
Menunjukkan hal-hal yang penting saja video tutorial yang sudah valid, kemudian
akan lebih menarik. Untuk dilakukan uji coba terbatas pada
menggabungkannya, manfaatkan fasilitas mahasiswa pendidikan fisika semester VII
fade in/out yang terdapat pada hampir yang terdiri atas mahasiswa kelompok
semua handycam; 8) Untuk memberi tinggi, sedang dan rendah. Uji coba
kesan yang meyakinkan bidikan tersebut dilakukan untuk melihat kepraktisan atau
perlu dipertahankan setidaknya selama keterpakaian media video tutorial oleh
tiga detik agar penonton dapat menangkap mahasiswa. Adapun komponen yang akan
atau menghayati suatu adegan. diteliti dapat dilihat pada Tabel 1. Hasil
Jadi membuat suatu rekaman video uji coba tersebut dianalisis dan dilihat
yang baik mencakup penguasaan atas apakah media video tutorial yang sudah
berbagai aspek yang memberi kesan valid sudah praktis. Jika belum praktis
visual. Antara lain arah pergerakan
80 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (1) (2017) 75-83

maka dilakukan revisi, sampai akhirnya Data yang diperoleh dari beberapa
diperoleh media video yang praktis. instrumen tersebut, diolah secara
Sebelum mahasiswa mengisi angket kualitatif dan kuantitatif.
respon, lembar angket tersebut divalidasi
terlebih dahulu oleh validator. Lembar Lembar validasi
validasi angket respon berguna untuk Setelah didapatkan data untuk masing-
melihat apakah angket respon yang telah masing lembar validasi yang digunakan
dibuat valid atau tidak. Aspek yang perlu dari beberapa orang validator, maka dicari
untuk divalidasi adalah format, bahasa tabulasi dari data tersebut dengan
dan pernyataan yang digunakan. Skala menggunakan persamaan
yang diunakan untuk mengukur instrumen ∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑝𝑒𝑟𝑖𝑡𝑒𝑚
𝑃 = 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 × 100% (1)
ini adalah skala likert.
Berdasarkan hasil persentase, setiap
tagihan dikategorikan dalam Tabel 2
Video tutorial yang sudah valid
Tabel 2. Kategori Validitas angket respon
(%) Kategori
Prototipe ke-i 0-20 Tidak valid
i = 1, 2, ..., n 21-40 Kurang valid
41-60 Cukup valid
61-80 Valid
Ujicoba terbatas mahasiwa 81-100 Sangat valid
semester VII
Data respon mahasiswa terhadap
kemudahan dalam menggunakan produk
analisis
dari angket respon diolah dengan
menggunakan persamaan:
∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑝𝑒𝑟𝑖𝑡𝑒𝑚
𝑃 = 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 × 100% (2)
Prototipe ke-i
praktis?
Berdasarkan hasil persentase, setiap
ya
tagihan dikategorikan dalam Tabel 3.
tidak
Prototipe i + j
j = 1, 2, ..., n Revisi Tabel 3. Kategori Praktikalitas Video
(%) Kategori
Gambar 1. Rancangan Penelitian 0-20 Tidak praktis
21-40 Kurang praktis
41-60 Cukup praktis
Angket repon disusun untuk diisi oleh 61-80 Praktis
mahasiswa tentang kemudahan produk 81-100 Sangat praktis
yang dihasilkan. Untuk mengukur
instrumen ini digunakan skala likert HASIL DAN PEMBAHASAN
terlihat pada Tabel 1. Tabel 4 menunjukkan hasil validasi
angket respon untuk menguji praktikalitas
Tabel 1. Aspek Penilaian Praktikalitas dari video tutorial pada mata kuliah
Aspek Metode Instrumen eksperimen fisika.
1. Kemudahan angket Angket
dalam respon
penggunan
video
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (1) (2017) 75-83 81

Tabel 4. Data Hasil Validasi Angket Tabel 5. Data Hasil Angket Respon Mahasiswa
Aspek
Kategori Semester VII terhadap Video Tutorial pada
No Jml maks % Matakuliah Eksperimen Fisika
Penilaian
1 Format 10 10 100 Sangat
. Angket valid Skor Skor
No Aspek % Ket
2 Kebenaran 10 10 100 Sangat siswa maks
. tata bahasa valid Sangat
1 Suara
3 Kesederhanaa 9 10 90 Sangat 224 256 87,5 Praktis
. n struktur valid praktis
kalimat 2 Musik
48 64 75
4 Pernyataan 10 10 100 Sangat Sangat
. angket mudah valid 3 Narasi
116 128 90,6 praktis
diukur
sangat
5 Kesesuaian 10 10 100 Sangat 4 Visual
. butir valid 156 192 81,3 Praktis
pertanyaan Format Sangat
5
angket sajian 158 192 82,3 Praktis
terhada aspek Kemu Sangat
yang dinilai 6
dahan 58 64 90,6 praktis
Jum Sangat
84,5
Validator menyarankan untuk lah 760 896 praktis
menjabarkan beberapa item pertanyaan
angket sehingga instruksinya menjadi Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat
lebih dipahami oleh responden. Validator bahwa persentase penilaian mahasiswa
juga mempertanyakan sumber dari format terhadap video tutorial eksperimen fisika
angket. Semua saran validator sudah adalah 84,5%. Dengan demikian video
dilaksanakan dan angket sudah direvisi. tutorial eksperimen fisika sangat praktis
Langkah untuk mengetahui digunakan.
praktikalitas dari video tutorial pada Untuk tahap praktikalitas dilakukan uji
matakuliah eksperimen yang peneliti coba terbatas pada mahasiswa semester
kembangkan, digunakan angket respon VII Jurusan Tadris Fisika IAIN
mahasiswa. Peneliti mengumpulkan data Batusangkar yang telah menempuh
dari mahasiswa mengenai kemudahan matakuliah eksperimen fisika.
penggunaan video tutorial yang diberikan, Berdasarkan data hasil praktikalitas pada
karena mahasiswa terlibat langsung dalam Tabel 5 diketahui bahwa video tutorial
pemakaiannya. Lembar angket diberikan pada matakuliah eksperimen fisika sangat
kepada 16 orang mahasiswa semester VII praktis untuk digunakan. Menurut peneliti
program studi Tadris Fisika IAIN hal ini bisa disebabkan karena video
Batusangkar yang telah selesai tutorial menggunakan penuturan yang
mengambil mata kuliah eksperimen komunikatif, suara narator pada bagian
fisika. Secara garis besar hasil tanggapan video tutorial juga cukup jelas dan mudah
mahasiswa tersebut disajikan pada Tabel dipahami. Selain itu urutan penyajian
5. tutorial dalam video menarik sehingga
bisa melatihkan keterampilan proses sain
bagi mahasiswa.
Berdasarkan analisis dari angket
respon mahasiswa diketahui bahwa: 1)
Aspek suara yang terdapat pada video
tutorial sangat jelas; 2) Musik yang
digunakan sebagai latar video tutorial
tidak mengganggu isi dari video tutorial;
3) Narasi yang digunakan pada video
tutorial sangat jelas; 4) Tampilan visual
pada video tutorial menarik; 5) Cara
penyajian video tutorial berurut sesuai
82 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (1) (2017) 75-83

daftar isinya; 6) Mahasiswa mudah eksperimen tersebut dapat diulang


mengoperasikan video tutorial ini kembali jika mahasiswa masih belum
Dengan demikian, pertanyaan memahami prosedurnya.
penelitian “Bagaimanakah video tutorial
untuk keterampilan poses sains SIMPULAN
mahasiswa sudah praktis?” sudah Berdasarkan hasil analisis data angket
terjawab, yaitu video tutorial sangat respon untuk mengetahui praktikalitas
praktis digunakan dalam kegiatan disimpulkan bahwa video tutorial pada
pembelajaran. Video tutorial mudah matakuliah eksperimen fisika sangat
digunakan dan dapat diputar kembali praktis digunakan, dengan skor 84.5 %.
diluar jam perkuliahan akibatnya akan Dengan telah praktisnya video tutorial
dapat meningkatkan ketempilan proses eksperimen fisika ini maka untuk
sains mahasiswa. selanjutnya perlu diuji cobakan
Video tutorial merupakan media audio penggunaannya selama proses
visual yang disajikan dalam bentuk perkuliahan eksperimen fisika
tutorial/petunjuk pengguaan untuk berlangsung.
memudahkan mahasiswa mengoperasikan
UCAPAN TERIMAKASIH
alat-alat eksperimen. Penggunaan media
Pada kesempatan ini penulis
video tutorial dalam perkuliahan
mengucapkan banyak terima kasih,
mempunyai nilai-nilai praktis (Munadi,
terutama kepada Pusat Penelitian dan
2008) sebagai berikut: 1) Mengatasi
Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN
keterbatasan jarak dan waktu; 2) Video
Batusangkar sebagai pemberi dana dan
dapat diulangi bila perlu untuk menambah
fasilitas sehingga penelitian ini dapat
kejelasan; 3) Pesan yang disampaikannya
diselesaikan dengan lancar
cepat dan mudah diingat; 4)
Mengembangkan pikiran dan pendapat DAFTAR PUSTAKA
mahasiswa; 5) Mengembangkan imajinasi
peserta didik; 6) Memperjelas hal-hal Arsyad, A. (2008). Media Pembelajaran.
yang abstrak dan memberikan gambaran Jakarta utara: PT Rajagrafindo
yang lebih realistik; 7) Sangat kuat Persada.
mempengaruhi emosi seseorang; 8) BSNP. (2006). Standar Isi Untuk Satuan
Sangat baik menjelaskan suatu proses dan Pendidikan Dasar dan Menengah.
keterampilan, mampu menunjukkan Jakarta: Badan Standar Nasional
rangsangan yang sesuai dengan tujuan Pendidikan.
dan respon yang diharapkan dari Yogi, N. D. (2015). Penggunaan media
mahasiswa; 9) Semua peserta didik dapat pembelajaran video tutorial untuk
belajar dari video, baik yang pandai meningkatkan hasil belajar siswa
maupun kurang pandai; 10) teknik gambar bangunan smk n 1
Menumbuhkan minat dan motivasi seyegan pada mata pelajaran
belajar; 11) Dengan video penampilan menggambar dengan
mahasiswa dapat segera dilihat kembali autocad (Doctoral dissertation,
untuk dievaluasi. UNY).
Pada video tutorial ini disajikan materi Erniwati, E., Eso, R., & Rahmia, S,
eksperimen yang sesuai dengan silabus (2014). Penggunaan Media
mata kuliah eksperimen fisika, sehingga Praktikum Berbasis Video Dalam
mahasiswa mampu memahami prosedur Pembelajaran IPA-Fisika Untuk
eksperimen dengan baik. Hal ini seperti Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
yang diungkapkan oleh Munadi (2013) Pada Materi Pokok Suhu dan
bahwa dengan media video materi
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (1) (2017) 75-83 83

Perubahannya. Jurnal Sains dan Ilmiah dan Kemampuan


Pendidikan Fisika, 10 (3) 269–273. Analisis. INKUIRI, 1(3).
Okimustava, O., Ishafit, I., Suwondo, N.,
Resmiyanto, R., & Praja, A. R. I.
(2014). Pengembangan Kuliah
Eksperimen Fisika dengan
Teknologi Multimedia. Jurnal Riset
dan Kajian Pendidikan Fisika, 1(1).
Munadi, Y. (2008). Media Pembelajaran
sebuah pendekatan baru. Jakarta:
Bumi Aksara.
Saregar, A., Sunarno, W., & Cari, C.
(2013). Pembelajaran Fisika
Kontekstual Melalui Metode
Eksperimen Dan Demonstrasi
Diskusi Menggunakan Multimedia
Interaktif Ditinjau Dari Sikap
Ilmiah Dan Kemampuan Verbal
Siswa. Inkuiri, 2(02).
Saregar, A. (2016). Pembelajaran
Pengantar Fisika Kuantum dengan
Memanfaatkan Media PhET
Simulation dan LKM Melalui
Pendekatan Saintifik: Dampak Pada
Minat dan Penguasaan Konsep
Mahasiswa. Jurnal Ilmiah
Pendidikan Fisika Al-Biruni, 5(1),
53-60.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung:
Alfabeta.
Suparno, P. (2007). Metodologi
Pembelajaran Fisika Konstruktivis
dan Menyenangkan. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Semiawan, C., Tangyong, A. F., Belen,
S., Matahelemual, Y., &
Suseloardjo, W. (1992). Pendekatan
keterampilan proses. Jakarta:
Gramedia.
Tim Kamus Besar Bahasa Indonesia.
(1990). Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka,
cet. III.
Yuliani, H. (2012). Pembelajaran Fisika
dengan Pendekatan Keterampilan
Proses dengan Metode Eksperimen
dan Demonstrasi ditinjau dari Sikap

Anda mungkin juga menyukai