Abstract - This research aims to develop a discovery learning model of learning device on elasticity and
hooke’s law to improve students’ physics learning outcomes that are valid, practical, anf effective.
Learning device were developed in forms of a syllabus,Lesson Plan, Student Worksheet, evaluasi tools.
This type of research is research and development (R&D) with a procedural development model, named
the 4D model (define, design, develop, and disseminate). The average percentage of learning device
validation related to syllabus, Lesson Plan, Student Worksheet, evaluasi tools achievement were
86.50%, 83.00%, 82.00%, and 86.50%. The practicality of learning device was able to see from the
percentage of the practicality of learning device questionnaires by student that is 94,55%. For the
effectiveness of learning devices was proved from the increasing of students' cognitive learning
achievement that calculated by the N-Gain equation, the results was obtained 0.70 for the hight
category. Based on these results, the learning device that developed valid, practically and effective to
use with some of revisions.
85
Volume 8 Special Edition 2022 Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (JPFT)
meningkatkan pemahaman guna memenuhi Dari tabel 1.1 Nilai rata-rata ulangan
perubahan tersebut, maka dalam harian kelas XI MIA mata pelajaran fisika
mengajarkan fisika perlu menggunakan tahun ajaran 2020/2021, menunjukan bahwa
perangkat pembelajaran dengan model yang hasil belajar fisika peserta didik di MA NW
tepat. Guru sangat berperan penting dalam Kembang kerang kelas XI MIA tergolong
pemilihan perangkat pembelajaran dengan rendah, karena sebagian tidak memenuhi
model yang tepat dalam mengajarkan fisika. KKM. Hal tersebut disebabkan guru
Berdasarkan hasil observasi yang menggunakan perangkat pembelajaran
peneliti lakukan di MA NW Kembang dengan model yang kurang tepat, terutama
Kerang perangkat pembelajaran yang materi fisika yang sangat membutuhkan
digunakan oleh guru disekolah masih pembuktian konsep.
menggunakan model pembelajaran yang Pemahaman seorang guru tentang
berorientasi atau berpusat pada guru (teacher pentingnya pembelajaran akan
center), selain itu karna Covid-19 yang mempengaruhi guru dalam menggunakan
mewabah sampai ke Indonesia memberikan perangkat pembelajaran dengan model yang
dampak di bidang pendidikan, kegiatan tepat. Salah satu model pembelajaran yang
pembelajaran di sekolah diganti dengan dapat melibatkan peserta didik secara
pembelajaran online sehingga peserta didik langsung adalah model pembelajaran
sangat sedikit yang dapat memahami penemuan (Discovery Learning). Menurut
pembelajaran fisika, dikarenakan (Hosnan, 2014) Discovery Learningadalah
pembelajaran tidak melibatkan peserta didik salah satu model untuk mengembangkan
secara langsung, hal ini menyebabkan hasil carabelajar peserta didik aktif menemukan
belajar peserta didik rendah. Hasil belajar sendiri, menyelidikisendiri, maka hasil yang
peserta didik pada mata pelajaran Fisika MA diperoleh akan setia dan tahanlama dalam
NW Kembang Kerang tahun ajaran ingatan, tidak akan mudah dilupakan
2020/2021 menunjukan bahwa masih olehpeserta didik.Menurut (Hanafiah dan
banyak peserta didik yang memperoleh nilai Suhana, 2009: 77) model penemuan
di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (Discovery) merupakan suatu rangkaian
(KKM).Keriteria Ketuntasan Minimum kegiatan pembelajaran yang melibatkan
(KKM) untuk mata pelajaran Fisika di MA seluruh kemampuan siswa secara maksimal
NW Kembang Kerang adalah 70. Data hasil untuk mencari dan menyelidiki secara
ulangan harian yang dimaskud tersebut sistematis, kritis dan logis sehingga siswa
dapat dilihat pada tabel berikut. dapat menemukan sendiri pengetahuan,
sikap dan keterampilan sebagai wujud
Tabel 1.Nilai Rata-Rata Ulangan Harian Mata adanya perubahan tingkah laku. Penerapan
Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2020/2021 discovery learning dalam pembelajaran
Kelas Jumlah Nilai KK Keterang menuntut guru untuk mendorong peserta
peserta rata- M an didik agar mandiri melakukan
didik rata
penemuanpenemuan.Menurut Djiwandono,
XI 20 70 70 Tuntas
MIA 2008: 173) guru sebaiknya mendorong
a peserta didik untuk menyelesaikan masalah
XI 20 65 70 Tidak
MIA tuntas
mereka sendiri daripada mengajar mereka
b dengan memberikan jawaban-
(Sumber;Guru Fisika MA NW Kembang-Kerang ). jawaban.Penelitian tentang pengembangan
perangkat pembelajaran model Discovery
86
Volume 8 Special Edition 2022 Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (JPFT)
learning sudah banyak dilalukan oleh penelitian menurut (Arikunto, 2010: 265)
peneliti-peneliti sebelumnya. Indiastuti merupakan alat bantu yang dipilih dan
(2016: 53) menyatakan pengembangan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya
perangkat pembelajaran Discovery Learning mengumpulkan data agar kegiatan penelitian
mempunyai kevalidan, kepraktisan dan menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.
keefektifan yang baik. Pengumpulan data dengan menggunakan
Berangkat dari permasalahan diatas instrument dalam penelitian ini yaitu:
peneliti akan mengembangkan perangkat memberikan tes awal (pretest) pada peserta
pembelajaran Fisika di MA NW Kembang didik untuk mencari tahu kemampuan awal
Kerang dengan judul “Pengembangan peserta didik pada materi elastisitas dan
Perangkat Pembelajaran Model Discovery hokum hooke dan sebagai data awal.
Learning Pada Materi Elastisitas Dan Memberikan lembar validasi kepada
Hukum Hooke Untuk Meningkatkan Hasil validator ahli dan validator praktisi untuk
Belajar Fisika Peserta Didik”. mengetahui validitas produk. Memberikan
angket kepaktisan perangkat pembelajaran
METODE PENELITIAN kepada peserta didik untuk mengetahui
Jenis penelitian yang digunakan kepraktisan perangkat pembelajaran.
adalah penelitian pengembangan (research Memberikan tes hasil belajar (postest)
and development). (Setyosari, 2015) kepada peserta didik untuk mengetahui
menyatakan penelitian pengembangan efektivitas perangkat pembelajaran.
adalah suatu proses yang dipakai Pemberian penilaian pada lembar validasi
mengembangkan dan memvalidasi produk dan lembar kepraktisan perangkat
pendidikan, pengembangan dapat berupa pembelajaran menggunakan skala Likert 1-
proses, produk, dan rancangan.Desain 4.
penelitian yang digunakan adalah desain
pengembangan 4D. Menurut Thiagarajan Validitas Perangkat Pembelajaran
dalam Al-Tabany (Al-Tabany, 2014), model Perhitungan persentase validitas
pengembangan 4D terdiri atas 4 tahap utama perangkat pembelajaran menggunakan
yaitu: (1) Define (pendefinisian); (2) persamaan sebagai berikut:.
Design(peran-cangan); (3) Develop 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑥 100 (1)
𝑁 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
(pengembangan); (4) Desseminate
Hasil persentase yang diperoleh
(penyebarluasan). Penelitian dilaksanakan
ditafsirkan menggunakan interpretasi
pada tahun ajaran 2021/2022 di MA NW
sebagai berikut.
Kembang Kerang. Subjek penelitian adalah
peserta didik kelas XI MIAb. Pengumpulan
Tabel 3. Kriteria Validitas Perangkat
data merupakan kegiatan bagaimana data Pembelajaran
penelitian itu diperoleh (Setyosari, 2015). Kate Persentase Kualifi- Tindak
Data yang digunakan dalam penelitian ini -gori (%) kasi Lanjut
4 86% - 100% Sangat Implementasi
berupa data kualitatif dan data kuantitatif.
layak
Data kualitatif berupa komentar maupun 3 76% - 85% Layak Implementasi
saran yag diberikan validator pada tahap 2 56% - 75% Cukup Revisi
validasi. Sedangkan data kuantitatif layak
diperoleh dari hasil analisis lembar validasi, 1 >55% Kurang Revisi
layak
lembar kepraktisan oleh peserta didik, dan
hasil belajar peserta didik. Instrumen (Sugiyono,2016)
87
Volume 8 Special Edition 2022 Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (JPFT)
88
Volume 8 Special Edition 2022 Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (JPFT)
elastisitasdan hukum hooke. Adapun hasil dan hukum hooke terdapat pada gambar peta
identifikasi konsep pada materi elastisitas konsep di bawah ini.
91
Volume 8 Special Edition 2022 Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (JPFT)
92