ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh belum adanya modul praktikum berbasis virtual laboratory
untuk dijadikan pegangan wajib bagi mahasiwa. Sehingga mahasiwa merasa kesulitan dalam
memahami konsep fisika yang berkaitan dengan praktikum efek fotolistrik terlebih khusus dalam
masa pandemi ini. Penalitian ini bertujuan untuk mengembangkan Modul Praktikum Efek
Fotolistrik Berbasis Virtual Laboratory Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (research and development) dengan
menggunakan model penelitian 4D yang diadaptasi dari model Thiagarajan yaitu define, design,
develop, dan disseminate. Hasil penelitian untuk mahasiswa mendapatkan nilai rata-rata 82,75%,
sehingga modul masuk dalam kategori layak/valid. Dan pada tanggapan 57,35% mahasiswa
memilih sangat bermanfaat (SB), 42,65% mahasiswa memilih bermanfaat (B), dan tidak ada
mahasiswa yang memilih kurang bermanfaat (KB), dan tidak bermanfaat (TB). Berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa telah dihasilkan produk berupa modul praktikum efek
fotolistrik berbasis virtual laboratory menggunakan model pembelajaran discovery learning dengan
kualifikasi baik dan layak.
Kata kunci : Modul Praktikum, Efek Fotolistrik Berbasis Virtual Laboratory, Discovery
Learning
ABSTRACT
This research is motivated by the absence of a virtual laboratory-based practicum module to be
used as a mandatory guide for students. So that students find it difficult to understand the concepts
of physics related to the photoelectric effect practicum, especially in this pandemic era. This
research aims to develop a Virtual Laboratory-Based Photoelectric Effect Practicum Module Using
a Discovery Learning Model. This study is a research and development study using the 4D research
model adapted from the Thiagarajan model, namely define, design, develop, and disseminate. The
results of the study for students got an average value of 82.75%, so that the module was included
in the feasible / valid category. And in response 57.35% of students chose very useful (SB), 42.65%
of students chose useful (B), and no student chose less useful (KB) and not useful (TB). Based on
the research results, it can be concluded that the product has been produced in the form of a
photoelectric effect practicum module based on a virtual laboratory using a discovery learning
model with good and proper qualifications.
69
Jurnal Pendidikan Fisika Charm Sains E-ISSN 2722-5860
Vol. 2, No. 2, Hal: 69-74 Juni 2021
1. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu bidang mencakup bahan dan peralatan,ruang dan
yang terkena dampak positif dari perabot, serta teknisi. selain itu juga di masa
perkembangan teknologi pada abad ke-21, oleh pandemi ini, semua kegiatan pembelajaran
karena itu TIK (Teknologi Informasi dilakukan secara daring. sehingga kegiatan
Komunikasi) menjadi elemen utama yang praktikum juga dilakukan secara daring.
digunakan dalam pendidikan. Kegiatan belajar Berkaitan dengan permasalahan tersebut,
mengajar merupakan suatu kegiatan yang perlu di lakukan pembenahan, penyesuaian, dan
paling pokok, hal ini berarti keberhasilan atau pembaharuan dalam kegiatan pembelajaran
tidaknya sistem pendidikan sangat tergantung pada masa pandemi covid-19, yakni dengan
pada proses pembelajaran. Pembelajaran mengembangkan dan memenfaatkan
merupakan proses kerja sama dan komunikasi laboratorium virtual berbasis phet untuk
antara peserta didik dengan pengajar atau membantu mahasiwa agar proses praktikum
dengan lingkungannya untuk mencapai suatu atau kegiatan bereksperimen di laboratorium
tujuan tertentu, salah satu pembelajaran yang akan tetap terlaksana dengan baik di masa
terdapat di kampus adalah pelajaran yang pandemi sekarang ini. Laboratorium virtual
mempelajari tentang peristiwa alam yaitu fisika mensimulasikan lingkungan dan proses
(Wardhani, 2012). laboratorium yang nyata, dan didefinisikan
Fisika merupakan salah satu cabang IPA sebagai lingkungan belajar di mana siswa
(sains) yang mendasari perkembangan mengubah pengetahuan teoretis mereka
teknologi maju dan konsep hidup harmonis menjadi pengetahuan praktis melakukan
dengan alam. Fisika bertujuan agar siswa percobaan (Woodfield, 2005).
memiliki kemampuan antara lain: Tujuan penelitian ini adalah
mengembangkan pengalaman untuk dapat mengembangkan Modul Praktikum Efek
merumuskan masalah, mengajukan dan Fotolistrik Berbasis Virtual Laboratory
menguji hipotesis melalui percobaan, Menggunakan Model Pembelajaran Discovery
merancang instrumen percobaan, Learning pada Mahasiswa Prodi Pendidikan
mengumpulkan, mengolah dan menafsirkan FISIKA SI FMIPA Universitas Negeri Manado
data serta mengkomunikasikan hasil percobaan di semester genap 2020/2021.
secara lisan dan tertulis (BSNP, 2007). Virtual laboratorium merupakan trobosan
Proses pembelajaran Fisika bukan hanya untuk memaksimalkan fungsi laboratorium
memahami konsep-konsep Fisika, tetapi juga untuk mempelajari konsep fisika efek
mahasiswa belajar berpikir konstruktif melalui fotolistrik. Hal itu senada dengan pendapat
Fisika sebagai keterampilan proses sains, bahwa virtual laboratory dapat meningkatkan
sehingga pemahaman mahasiswa terhadap pencapaian akademik dan kemampuan proses
hakikat Fisika menjadi utuh, baik sebagai sains. Oleh karena itu, pembelajaran virtual
proses maupun sebagai produk (Lesmono, laboratory berbasis phet diharapkan dapat
Supeno, Riani, 2012). Salah satu permasalahan mengatasi kegitan praktikum efek fotolistrik
penting dalam pembelajaran fisika adalah pada Mata Kuliah Laboratorium Fisika I di
rendahnya kualitas pembelajaran peserta didik. masa pandemi ini, dimana semua kegiatan
Kualitas proses dan hasil belajar fisika pembelajaran dilakukan secara daring.
ditentukan oleh banyak faktor,salah satunya Agar kegiatan eksperimen dapat terlaksana
ketersediaan sarana laboratorium untuk dengan baik, salah satunya memerlukan bahan
pelaksanaan eksperimen. Kegiatan eksperimen ajar. Dalam mencapai sasaran pembelajaran,
merupakan hal yang paling penting dalam bahan ajar hendaknya mendukung kegiatan
pembelajaran fisika, kerena aspek produk, belajar mengajar. Untuk itu, bahan ajar yang
proses dan sikap peserta didik dapat di akan dikembangkan sebaiknya dapat
kembangkan. Samsudin,et.al., (2012) memotivasi mahasiswa untuk menggali
menyatakan bahwa melalui kegiatan informasi lebih besar lagi dari lingkungannya
laboratorium (bereksperimen) dapat melatih (Widodo dan Jasmadi,2008). Menurut Anwar
sikap ilmiah peserta didik dalam memahami (2010), modul pembelajaran adalah bahan ajar
konsep pembelajaran. Salah satu faktor yang yang disusun secara sistematis dan menarik
mempengaruhi keberhasilan kegiatan yang mencakup isi materi, metode dan evaluasi
laboratorium adalah sumber daya yang yang dapat digunakan secara mandiri untuk
70
Jurnal Pendidikan Fisika Charm Sains E-ISSN 2722-5860
Vol. 2, No. 2, Hal: 69-74 Juni 2021
71
Jurnal Pendidikan Fisika Charm Sains E-ISSN 2722-5860
Vol. 2, No. 2, Hal: 69-74 Juni 2021
Dari hasil analais ini, mahasiswa merasa bagian data dan anlisis data, kemudian
akan mendapat kesulitan jika tidak ada modul dianalisis berdasarkan skor penilaian mencapai
praktikum disamping itu mahasiswa 91,66% dan modul praktikum yang dinilai oleh
membutuhkan referensi teori yang memadai. pakar masuk dalam kriteria baik.
c. Analisis Tugas (Task Analysis) Tim ahli / pakar kedua melakukan
Hasil dari analisis tugas yaitu tugas yang penilaian sebanyak dua kali. Pada penilaian
dikerjakan belum memenuhi standar referensi pertama, pakar memberikan masukan untuk
teori dan prosedur pelaksanaan praktikum perbaikan panduan, yaitu penomoran rumus
belum memadai. pada materi, dan langkah-langkah percobaan
d. Analisis Konsep (Concept Analysis) yang akan digunakan. Pada penilaian kedua ,
Hasil dari analisis konsep ini yaitu modul pakar hanya memberikan masukan yaitu perlu
praktikum harus memiliki referensi yang meningkatkan originalitas dan memiliki
lengkap untuk membantu proses pembelajaran catatan layak untuk digunakan pada praktikum
di laboratorium. efek fotolistrik dan direkomendasikan untuk
e. Perumusan Tujuan Praktikum (Specifying dapat didesiminasikan lebih luas.
Instructional Objectives)
Pada langkah ini dilakukan perumusan Tahap Pengembangan
tujuan praktikum dan indikator ketercapaian Pada tahap ini modul praktikum akan
kompetensi pada modul praktikum efek digunakan dalam menguji keberfungsian alat
fotolistrik setelah melakukan pembelajaran. simulasi PhET praktikum efek fotolistrik,
dimana modul praktikum telah dibuat
Tahap Perancangan berdasarkan materi yang disesuaikan dengan
Perancangan ini dimulai dengan alat yang mengunakan modul tersebut untuk
memperhatikan modul praktikum laboratorium praktikum efek fotolistrik.
fisika yang sebelumnya sudah ada kemudian
dikembangkan meliputi materi,spesifikasi Uji Kelompok Kecil
peralatan yang tidak tertera (nama dan fungsi
Persentase capaian tugas uji
bagian-bagian alat) dan disesuaikan dengan
kelompok kecil
model pembelajaran berbasis discovery
learning. Pada tahap ini dilakukan penilaian 90,00%
persentase capaian tugas
72
Jurnal Pendidikan Fisika Charm Sains E-ISSN 2722-5860
Vol. 2, No. 2, Hal: 69-74 Juni 2021
persentase terlihat bahwa 48% respon coba kelompok besar nilai capaian yang dicapai
kelompok mahasiswa memilih pilihan kategori adalah 92,50%, 95,00%, 83,75% , 91,25%,
“Sangat bermanfaat (SB)”, 52% respon 86,25% , 85,00%, 82,50%, 76,25%, 75,00%,
kelompok mahasiswa memberi pilihan kategori 90,00%, 81,25%, 80,00%, 77,50%, 88,75%,
“Bermanfaat (B)” yang berarti penilaian positif dan 78,75% sehingga presentasi capaian tugas,
dari kelompok mahasiswa terhadap indikator- dilihat dari 15 orang mahasiswa memperoleh
indikator yang ditanyakan 100%. Dan tidak ada nilai rata-rata 84,25%, sehingga modul
mahasiswa yang yang memberi pilihan untuk praktikum masuk dalam kategori layak. Berikut
kategori “Kurang Bermanfaat (KB)” dan tanggapan mahasiswa kelompok besar terhadap
kategori “Tidak Bermanfaat (TB)”. Hasil dari modul praktikum efek fotolistrik.
tanggapan mahasiswa kelompok kecil yang Data yang diperoleh dari 15 orang
memberikan tanggapan 100% positif, mahasiswa yang mengikuti praktikum efek
menandakan modul praktikum yang dibuat dan fotolistrik menggunakan aplikasi PheT
diujicobakan secara lab virtual membuat Colorado. Hasil perhitungan total frekuensi dan
mahasiswa tertarik menggunakan aplikasi persentase terlihat bahwa 66,7% respon
tersebut karena bermanfaat dalam kegiatan kelompok mahasiswa memilih pilihan kategori
praktikum. Dimana dalam proses ini dapat “Sangat bermanfaat (SB)”, 33,3% respon
meningkatkan minat mahasiswa dalam kelompok mahasiswa memberi pilihan kategori
melaksanakan kegiatan praktikum fisika serta “Bermanfaat (B)” yang berarti penilaian positif
mahasiswa dapat menemukan konsep-konsep dari kelompok mahasiswa terhadap indikator-
fisika dalam kegiatan praktikum. Setelah modul indikator yang ditanyakan 100%. Dan tidak ada
praktikum di uji cobakan ke kelas lain yaitu mahasiswa yang yang memberi pilihan untuk
pada tahap diseminasi. kategori “Kurang Bermanfaat (KB)” dan
kategori “Tidak Bermanfaat (TB)”.
Tahap Pendiseminasian
Proses diseminasi merupakan suatu tahap 4. KESIMPULAN
akhir pengembangan. Tahap diseminasi Berdasarkan kajian teori dan pembahasan
dilakukan untuk mempromosikan produk hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai
pengembangan agar bisa diterima pengguna, berikut: Modul praktikum efek fotolistrik
baik individu, suatu kelompok, atau sistem. berbasis virtual laboratory sudah layak
Diseminasi bisa dilakukan di kelas lain dengan digunakan karena sudah melewati tahap-tahap
tujuan untuk mengetahui efektifitas prosedur penelitian pengembangan dan model
penggunaan alat penunjang praktikum dalam pembelajaran berbasis Discovery Learning.
proses praktikum efek fotolistrik. Bentuk
diseminasi ini dengan tujuan untuk 5. REFERENSI
mendapatkan masukan, koreksi, saran, Alatas, F., Pohan, H., & Nisa, A. S. (2017). The
penilaian, untuk menyempurnakan produk Implemention of Virtual Laboratory PhET
akhir pengembangan agar siap diadopsi oleh Guided Discovery Learning on Students’
para pengguna produk modul paraktikum ini. Achievement: Advances in Social Science,
Education Dynamic Electricity Topic. and
Uji Kelompok Besar Humanities Research , volume 115.
Huda, C., & Sulisworo, D. (2016).
Pengembangan Modul Fisika Dasar
Berbasis Virtual Laboratory Di
Universitas PGRI Semarang . Prosiding
Seminar Nasional Quantum .
Jibrael.Yohan. (2020). Pengembangan
Panduan Praktikum Generator Satu Fase
Dan Tiga Fase Berbasis Inkuiri
Terbimbing Dengan Mentoring. Skripsi.
Gambar 2. Presentase capaian tugas kelompok besar Tondano: Universitas Negeri Manado.
Matialo, B. R. (2017). Pengembangan Panduan
Dalam kegiatan praktikum, kelompok Praktikum Fisika Untuk Alat Geometrical
besar terdiri dari 15 orang mahasiswa.Pada uji Optics Laser Menggunakan Model
73
Jurnal Pendidikan Fisika Charm Sains E-ISSN 2722-5860
Vol. 2, No. 2, Hal: 69-74 Juni 2021
74