Anda di halaman 1dari 6

PENERAPAN MODEL SCIENCE, TECHNOLOGY,

ENGINEERING, AND MATHEMATICS (STEM) BERBANTU


LABORATORIUM VIRTUAL DALAM UPAYA MENINGKATKAN
PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA TOPIK USAHA DAN
ENERGI

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat untuk memperoleh gelar
sarjana pendidikan fisika

Oleh
Nadia Munawaroh (18824005)

PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS ILMU TERAPAN DAN SAINS
INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fisika ialah salah satu cabang ilmu pengetahuan alam, yang didalamnya
tidak hanya berisi kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau
prinsip saja, melainkan juga tentang suatu proses pembelajaran yang
memberikan pengalaman secara langsung kepada siswa untuk memahami
alam sekitar secara ilmiah. Pembelajaran fisika bertujuan untuk meningkatkan
penguasaan siswa terhadap pengetahuan, konsep, prinsip fisika, serta
mengembangkan ketrampilan siswa (Susanti dkk., 2014).
Dalam pembelajaran fisika, salah satu bagian penting yang harus
dimiliki siswa ialah menguasai konsep, karena konsep tersebut digunakan
untuk membangun pengetahuan baru dan untuk menyelesaikan permasalahan
(Arend,2012). Pada hakikatnya, pemahaman konsep ialah proses perbuatan
untuk benar-benar mengerti mengenai suatu rancangan atau suatu ide abstrak
yang memungkinkan seseorang untuk menggolongkan suatu objek maupun
kejadian (Elisa, 2017). Anderson dan Krathwohl (2001), mengatakan bahwa,
dengan penguasaan konsep, peserta didik dapat meningkatkan kemahiran
intelektualnya untuk membantu dalam proses memecahkan persoalan serta
dapat menimbulkan pembelajaran yang bermakna.
Pemahaman konsep adalah suatu yang sudah terpola dalam pikiran
sehingga dapat dituangkan secara verbal atau tertulis (Jamuri, et al., 2015).
Pemahaman konsep sangat penting dalam proses pembelajaran karena
pemahaman konsep merupakan tahapan dalam memahami suatu informasi
yang abstrak yang dalam proses memahaminya harus menggolongkan suatu
objek atau fenomena (Sari, et al., 2016). Materi pembelajaran yang bersifat
abstrak membuat siswa kesulitan untuk memahami konsep, sehingga dapat
merusak tujuan pembelajaran yang baik. Pada mata pelajaran fisika,
kebanyakan siswa mengalami kesulitan pada konsep-konsep abstrak misalnya
konsep gaya, usaha dan energi, konsep kelistrikan, dan konsep fisika lanjut.
Banyak penyebab yang melatar belakangi pemahaman konsep Fisika
masih rendah, diantaranya pembelajaran yang masih menggunakan metode
tradsional dan tidak kontekstual (Wahyudi, 2006). Disamping itu, guru Fisika
belum efektif melatih kemampuan pemahaman konsep sehingga siswa kurang
bahkan tidak memiliki kemampuan pemahaman konsep (Brok dkk.,2010).
Selain itu penyebab rendahnya penguasaan konsep ialah karena penggunaan
model pembelajaran yang kurang tepat dan tidak sesuai dengan materi yang
diajarkan. Masalah yang sering dijumpai dalam kegiatan pembelajaran di
kelas adalah belum adanya sebuah kegiatan pembelajaran yang mampu
meningkatkan berbagai atau beberapa keterampilan sekaligus. Oleh sebab itu,
sebuah alternatif perlu diciptakan dalam rangka menyelesaikan permasalahan
yang ada. Salah satu dari berbagai alternatif kegiatan belajar yang dapat
dijadikan media dalam meningkatkan keterampilan dasar yang dibutuhkan di
abad ini adalah pembelajaran yang mengaitkan Science, Technology,
Engineering, and Mathematics (STEM) (Nuraini Siradjudin, 2020)
.Pengertian STEM menjurus dalam setiap bidang keilmuan yaitu
Science, Technology, Engineering, and Mathematics. Science menjurus dalam
proses seorang mengetahui tentang alam. Technology menjurus pada hasil
yang bisa membantu kehidupan manusia. Engineering berkaitan dengan
penggunaan sains dan matematika untuk merancang teknologi. Sedangkan,
mathematics merupakan ilmu mengenai pola dan interaksi untuk menghitung
(Dungger et. al., 2010). Secara generik penerapan STEM dalam pembelajaran
dapat mendorong siswa untuk mendesain, membuatkan dan memanfaatkan
teknologi, mengasah kognitif, manipulatif dan afektif, serta mengaplikasikan
pengetahuan. Oleh karena itu, pembelajaran STEM cocok digunakan dalam
pembelajaran sains dan meningkatkan pemahaman konsep khususnya dalam
mata pelajaran abstrak seperti fisika pada salah satu konsep materi yaitu usaha
dan energi.
Usaha dan energi merupakan bagian dari materi fisika yang kompleks.
Hal ini dikarenakan konsep-konsep di dalamnya saling berkaitan (Sabo et al.,
2016). Seringkali ditemukan kesulitan siswa dalam memahami konsep usaha
dan energi. Kesulitan yang dialami siswa dikarenakan mereka terbiasa
memecahkan permasalahan secara matematis (Nikat et al., 2018) dan
memecahkan permasalahan terkait usaha dan energi secara intuitif .
Berdasarkan penelitian terdahulu, dalam (Varela et al., 2019) ditemukan
bahwa siswa kesulitan dalam memahami konsep energi diantarnya, yaitu
perubahan energi, momentum dan usaha. Selain itu, siswa juga tidak dapat
memahami konsep energi potensial dengan baik dan salah menentukan grafik
hubungan antara energi dengan ketinggian benda (Rahmatina et al., 2018).
Kesulitan siswa salah satunya disebabkan karena tidak utuhnya pemahaman
yang mereka miliki (Dalaklioğlu et al., 2015). Apabila permasalahan ini
masih terjadi, siswa akan terus mengalami kesulitan dalam belajar. Kesulitan
siswa dapat diatasi dengan memperbaiki pemahaman konsep yang dimiliki
oleh siswa.
Munurut Usaha untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa dapat
dilakukan melaui berbagai cara, salah satunya dengan menerapkan
pembelajaran yang memberikan kesempatan siswa mendapatkan pengetahuan
secara mandiri. (Luis Varela, 2019) Salah satu cara agar siswa mendapatkan
pengetahuan secara mandiri adalah dengan melakukan kegiatan eksperimen
saat pembelajaran namun untuk melaksanakan eksprerimen sering terkendala
oleh situasi dan kondisi yaitu pelaksanaan pengamatan pada ekperimen
cukup memakan waktu dan kelengkapan alat tidak selalu tersedia.
Oleh karena itu proses pembelajaran dapat memanfaatkan media
laboratorium virtual seperti mengggunakan aplikasi simulasi phet yang bisa
membantu siswa dalam memahami konsep-konsep fisika yang harus
dipraktikumkan, simulasi ini memungkinkan melakukan kegiatan praktikum
tanpa kelengkapan laboratorium real. Laboratorium virtual dapat digunakan
untuk menjelaskan konsep yang sulit bahkan tidak bisa dilakukan secara
konkret di kelas. Penggunaan media pembelajaran yang bisa menaruh aspek
multimedia adalah suatu cara lain yang bisa menigkatkan pemahaman siswa,
dan bisa menarik minat siswa untuk belajar (Wicaksono et. al., 2011).
Penggunaan laboratorium virtual dapat menjadikan siswa mampu
mengobservasi, mengumpulkan, dan menganalisa data hingga menarik
sebuah konklusi (Nugraha et. al., 2014). Penggunaan laboratorium virtual
sangat menguntungkan bagi siswa, karena pengamatan bisa dilakukan
berkali-kali hingga siswa memahami tentang suatu kenyataan fisis yang
ditampilkan. Siswa juga dapat dengan cepat mengubah pola pikir mereka
yang kurang valid hingga membentuk suatu perubahan konsep pada diri
siswa.
Pembelajaran STEM berbantu Virtual Lab bisa Membuat siswa
mengetahui konsep dengan baik dan aktif selama proses pembelajaran.
pembeajaran ini juga bisa memfasilitasi siswa pada, mengukapkan
pemahaman konsep dan memperjelas konsep abstrak Berdasarkan latar
belakang tersebut, peneliti merancang penelitian yang berjudul “Penerapan
Model Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) Berbantu
Laboratorium Virtual Dalam Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep
Siswa Kelas X Pada Topik Usaha dan Energi”.

1.2 Rumusan Masalah


Peneliti mengembangkan rumusan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana tingkat Peningkatan pemahman konsep setelah siswa
melakukan pembelajaran dengan STEM berbantu labolatrium virtual?
2. Bagaimana prespektif siswa terhadap proses pembelajaran STEM
berbantu laboratorium virtual pada materi usaha dan energi?
1.3 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Menganalisis Peningkatan pemahman konsep setelah siswa melakukan
pembelajaran dengan STEM berbantu labolatrium virtual
2. Mengetahui prespektif siswa terhadap proses pembelajaran STEM
berbantu laboratorium virtual pada materi usaha dan energi.

1.4 Manfaat Penelitian


Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak, antara
lain:
1. Bagi Sekolah dapat digunakan dalam mengetahui proses dan evaluasi
pembelajaran fisika khususnya dalam meningkatkan pemahaman konsep
peserta didik agar bisa membangun pembelajaran yang lebih efektif
2. Bagi Guru bisa menjadi masukan dalam pemilihan model pembelajaran
untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta didik pada mata
pelajaran fisika.
3. Bagi Peserta Didik diharapkan mampu membantu dalam kemampuan
memahami konsep pada mata pelajaran fisika.
4. Bagi Peneliti dapat memberikan pengalaman langsung di bidang
penelitian serta sebagai bekal untuk menjadi tenaga pendidik kelak.
1.5 Batasan
Adapun batasan penelitian ini adalah Penggunaan laboratorium virtual
hanya dilakukan untuk siswa kelas X pada materi usaha dan energi
1.6 Definisi Operasional
1. Pemahaman konsep
Pemahaman konsep adalah nilai yang diperoleh melalui pretest dan
posttest berupa tujuh soal uraian yang mencakup tujuh aspek dari
pemahaman konsep peserta didik menurut Taksonomi Bloom. Ketujuh
aspek tersebut yaitu menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan,
merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan.
2. Stem Berbantu Labolatorium vitual
Model pembelajaran Stem berbantu labolatorium virtual berbasis
merupakan media pembelajaran yang akan digunakan pada
kompetensi dasar tertentu yaitu pada materi pokok usaha dan energi
dengan menggunakan pendekatan pembelajaran STEM yaitu
(Science,Technology,enginering dan Mathematic). Labolatorium
Virtual sendiri merupakan sebuah simulasi komputer yang
memungkinkan fungsi-fungsi penting dari laboratorium riil untuk
dilaksanakan pada komputer. Kegiatan yang akan dilakukan Pada
laboratorium virtual merupakan kegiatan berbasis penyelidikan yang
mendorong rasa ingin tahu dan investigasi dengan teknik tertentu
sehingga menemukan sendiri konsep penting yang diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai