Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam
kehidupan seseorang dimasa depan. Melalui pendidikan, manusia
berusaha mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi
setiap perubahan yang terjadi akibat adanya kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Namun, dunia pendidikan juga tidak
terlepas dari masalah. Salah satu masalah yang dihadapi adalah
kurangnya bahan ajar yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan
(Depdiknas, 2008).
Millar (2004) menyatakan bahwa belajar sains merupakan
proses aktif yang membangun kemampuan siswa untuk berinkuiri
dan menemukan peristiwa alam. Pernyataan tersebut didukung
dengan adanya pernyataan dari Hodson (2014) yang menyatakan
bahwa belajar sains merupakan suatu proses belajar yang
memberikan pengalaman dimana fenomena dan peristiwa akan
muncul secara langsung akibat dari keterlibatan siswa dalam
kegiatan praktikum. Dari beberapa pernyataan tersebut didapat
bahwa belajar sains merupakan proses aktif yang membangun
kemampuan siswa untuk berinkuiri, memberikan pengalaman dan
fenomena secara langsung.
Pengetahuan Pembelajaran IPA khususnya biologi memiliki
kegiatan khusus untuk menunjang pembelajaran bermakna yaitu
kegiatan praktikum. pernyataan tersebut didukung dengan adanya
pernyataan dari Lagowski, 2002; Borrman, 2008 & Abrahams, 2009
dalam Rustaman (2009) bahwa kegiatan laboratorium atau kegiatan
praktikum merupakan kegiatan essensial dan bagian integral dari
pembelajaran sains dan pernyataan Millar (2004) bahwa kegiatan
praktikum adalah aktivitas mengajar dan belajar yang melibatkan
siswa dalam observasi, manipulasi objek dan bahan-bahan nyata.
Dari beberapa pernyataan tersebut didapat bahwa kegiatan
praktikum merupakan kegiatan yang sangat penting yang dapat
menunjang pembelajaran sains, dimana kegiatan praktikum ini dapat
melibatkan siswa dalam aktivitas mengajar dan belajar. Untuk
menunjang terlaksananya kegiatan praktikum dibutuhkan panduan
yang dapat mendukung kegiatan praktikum atau kegiatan
laboratorium dengan baik. Praktikum merupakan sebuah kegiatan
Rima, 2018
PENGEMBANGAN KEGIATAN PRAKTIKUM PEMODELAN EFEK RUMAH KACA
UNTUK SISWA SMA PADA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
1
2

yang dapat membangun pengetahuan siswa. Hal tersebut didukung


oleh pernyataan Gray (2014) bahwa pengetahuan paling sering
dibangun melalui kegiatan praktikum, karena melalui kegiatan
praktikum siswa mampu belajar secara aktif.
Melalui adanya desain kegiatan praktikum diharapkan dapat
mengubah pola pembelajaran menjadi pembelajaran berbasis
laboratorium. Kesadaran dan keterampilan guru dalam memilih dan
menentukan desain kegiatan praktikum yang akan digunakan
sangatlah penting untuk dikembangkan, agar efektifitas siswa dalam
belajar lebih maksimal (Rini et al., 2014).
Pada saat ini sering ditemukan beberapa desain kegiatan
praktikum yang tidak sesuai dengan Lembar Kerja Siswa yang
ideal. Berdasarkan hasil penelitian Supriatno 2009 dalam Meisadewi
(2016) terhadap keterlaksanaan langkah kerja pada Lembar Kerja
Siswa ditemukan bahwa, 24% Lembar Kerja Siswa dapat dikerjakan
dengan hasil sesuai prosedur, dan tuntas dari segi analisis dan
penarikan kesimpulan. Sisanya 76%, bermasalah dalam hal: 1)
langkah kerja tidak terstuktur, 2) Prosedur sulit dikerjakan, 3) Tabel
data kaku dan hasil menimbulkan miskonsepsi, 4) Tidak tuntas, dan
5) memerlukan waktu lama Supriatno 2009 dalam Meisadewi
(2016). Permasalahan tersebut diperkuat dengan kajian hasil uji
coba Supriatno 2007 dalam Meisadewi (2016) terhadap 46 sampel
LKS biologi, yang menunjukan bahwa sebagian dari LKS yang
dibuat tidak atau belum diuji coba, baik dari segi proses atu
produknya oleh para penulis. Dari hasil diatas ditemukan bahwa
pada LKS beberapa dari langkah kerja tidak terstruktur, kegiatan
tidak mencapai hasil yang diterapkan, dan prosesnya tidak dapat
mengarahkan pada perolehan data yang tepat.
Berdasarkan temuan diatas hendaknya pengembang
memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran yang mencakup: 1)
mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit 2)
mencantumkan pengulangan sehingga memperkuat pemahaman 3)
memuat umpan balik positif yang memberikan penguatan terhadap
pemahaman siswa 4) memberikan motivasi belajar sehingga
mendorong keberhasilan belajar 5) mencapai tujuan secara bertahap
6) memandu siswa menguji hasil yang telah dicapai sehingga siswa
mencapai tujuan (Depdiknas, 2008). Kualitas LKS yang baik akan
membantu pengembangan keterampilan-keterampilan penting,
Rima, 2018
PENGEMBANGAN KEGIATAN PRAKTIKUM PEMODELAN EFEK RUMAH KACA
UNTUK SISWA SMA PADA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
3

memahami proses-proses penelitian ilmiah dan mengembangkan


pemahaman mengenai konsep-konsep (Woodley, 2009).
Menurut Millar (2008) kegiatan praktikum merupakan
komponen penting dalam pembelajaran sains yang berperan dalam
pengembangan pengetahuan ilmiah siswa. Hal serupa disampaikan
oleh House Commons Science and Technology Committee (2002),
bahwa kegiatan praktikum merupakan bagian penting dari
pendidikan sains. Hal ini dapat membantu siswa untuk
mengembangkan pemahaman mereka tentang sains, mengerti
bahwa sains didasarkan pada bukti dan siswa memperoleh
keterampilan Hands on. Oleh karena itu, siswa harus diberikan
kesempatan untuk melaksanakan kegiatan praktikum di sekolah.
Efektifitas dalam pembelajaran ditentukan oleh kualitas
sumber daya seperti kualitas guru dan kesediaan alat-alat di
laboratorium (Rustaman, et al., 2007). Selain itu Rustaman (2009)
mengemukakan bahwa praktikum dalam penyelanggaraannya tidak
sedikit menyita waktu, dana dan tenaga dalam mempersiapkannya.
Hal tersebutlah yang membuat guru lebih sering menggunakan
metode ceramah dari pada metode praktikum. Padahal kegiatan
praktikum ini sangat membantu guru dalam meningkatkan
pemahaman konsep siswa, karena siswa belajar langsung dengan
keadaan yang nyata sesuai dengan fenomena yang ada dalam
kehidupan sehari-hari pada materi pemanasan global.
Kegiatan praktikum akan sangat penting dibelajarkan karena
kualitas dan produk pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar
diharapkan dapat dicapai dengan kegiatan praktikum yang akan
dikembangkan (Supriatno, 2013). Namun nyatanya, berdasarkan
hasil studi pendahuluan didapatkan bahwa kurangnya alat
laboratorium dan tidak berfungsinya dengan baik laboratorium
disekolah membuat guru enggan untuk melakukan kegiatan
praktikum. Penemuan ini sesuai dengan hasil penelitian Thair &
Treagust (1997) bahwa kesulitan yang dihadapi guru untuk
melakukan kegiatan praktikum cukup kompleks mulai dari
sedikitnya waktu, alat dan bahan serta tidak tersedianya
laboratorium. Maka dari itu sangat penting untuk mengembangkan
kegiatan praktikum yang bisa dilakukan diluar laboratorium dengan
menggunakan alat dan bahan yang sederhana untuk membantu guru
(Windyariani, 2017). Berdasarkan uraian tersebut maka pada
Rima, 2018
PENGEMBANGAN KEGIATAN PRAKTIKUM PEMODELAN EFEK RUMAH KACA
UNTUK SISWA SMA PADA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
4

penelitian ini bermaksud untuk mengembangkan kegiatan


praktikum pada tema perubahan lingkungan dengan sub topik
pemanasan global.
Kegiatan praktikum yang dikembangkan seharusnya dapat
memuat fenomena-fenomena yang dapat diamati secara langsung
oleh siswa dan berhubungan erat dengan materi yang dipelajari.
Pada materi pemanasan global, fenomena-fenomena yang
dihadirkan adalah penyebab untama dari pemanasan global seperti
efek rumah kaca, gas rumah kaca, dan akibat yang ditimbulkan
dihadirkan langsung untuk diamati oleh siswa sehingga siswa dapat
memahami dengan baik fenomena sains yang melatarbelakangi
pemanasan global, siswa dilatih untuk dapat mengamati perubahan-
perubahan yang terjadi seperti mengamati peningkatan dan
perubahan volume es mencair dan menganalisis dampaknya bagi
lingkungan. Selain itu, dengan melakukan praktikum siswa dilatih
untuk merubah data pengamatan menjadi tabel, grafik dan
menginterpretasikannya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah ditentukan,
maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :
”Bagaimana proses pengembangan kegiatan praktikum pemodelan
efek rumah kaca untuk siswa SMA Pada Materi Perubahan
Lingkungan?”
Agar lebih jelas dan terarah, selanjutnya rumusan masalah
tersebut dijabarkan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai
berikut:
1. Bagaimana pengembangan kegiatan praktikum pemodelan
efek rumah kaca?
2. Bagaimana kelayakan kegiatan praktikum yang dikembangkan
pada materi pemanasan global?
3. Bagaimana respon siswa terhadap kegiatan praktikum yang
telah dikembangkan?
4. Bagaimana efektivitas kegiatan praktikum pada materi
pemanasan global?
C. Batasan Masalah
Untuk menghindari terlalu luasnya bahasan, maka pokok
permasalahan yang akan diteliti dibatasi ruang lingkupnya sebagai
berikut:
Rima, 2018
PENGEMBANGAN KEGIATAN PRAKTIKUM PEMODELAN EFEK RUMAH KACA
UNTUK SISWA SMA PADA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
5

1. Kegiatan praktikum yang dikembangkan berisi praktikum


mengenai pemodelan efek rumah kaca pada konsep pemanasan
global kelas X semester II. Topik pemanasan global yang
menjadi dasar pengembangan kegiatan praktikum terutama
pada konsep utama yang berhubungan dengan efek rumah
kaca, dampak dari pemanasan global, dan upaya
penanggulangan dengan tumbuhan sebagai satu cara dalam
mengurangi laju pemansan global.
2. Kegiatan praktikum yang dikembangkan pada penelitian ini
meliputi alat peraga pemodelan efek rumah kaca dan petunjuk
praktikum.
3. Pengembangan menggunakan model Thiagarajan dibatasi
hanya sampai model pengembangan (Development)
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah
memperoleh kegiatan praktikum tentang pemodelan efek rumah kaca
yang dapat mengembangkan pengetahuan, afektif dan psikomotor.
Serta menguji efektifitas keterlaksanaan kegiatan praktikum yang
dikembangkan menggunakan petunjuk praktikum pemanasan global
(efek rumah kaca) dan mengidentifikasi respon siswa terhadap
kegiatan praktikum pemanasan global (efek rumah kaca) yang
dikembangkan.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah dihasilkannya alat
dan petunjuk kegiatan praktikum yang sudah teruji efektifitasnya
sehingga bisa di implimentasikan di sekolah dan dapat digunakan
oleh guru karena sudah tervalidasi dan dapat memberikan
pengalaman belajar bagi siswa sehingga dapat melatih siswa untuk
bereksperimen, mengambil data, mengolah data, menginterpretasi
data ke dalam tabel dan grafik serta menganalisis data. Membantu
guru dalam melaksanakan kegiatan praktikum pada sub tema
pemanasan global disekolah.
F. Struktur Organisasi
Dalam skripsi ini terdapat lima bab yang telah disusun
dengan berdasarkan kepada pedoman penulisan karya ilmiah UPI
tahun 2017. Urutan dan isi dari setiap bab dalam skripsi ini dalah
sebagai berikut:
1. BAB I : PENDAHULUAN
Rima, 2018
PENGEMBANGAN KEGIATAN PRAKTIKUM PEMODELAN EFEK RUMAH KACA
UNTUK SISWA SMA PADA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
6

Dalam bab ini dipaparkan mengenai tahapan yang ditulis


oleh peneliti mengenai latar belakang penelitian berdasarkan
kenyataan dilapangan dan teori berdasarkan penelitian
sebelumnya, rumusan masalah penelitian, batasan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, asumsi dan struktur
organisasi skripsi.
2. BAB II : KAJIAN PUSTAKA/LANDASAN TEORI
Pada bab 2 ini peneliti menulis mengenai teori-teori dan
kajian terhadap teori yang berhubungan dengan topik penelitian.
Dalam penelitian ini kajian pustaka/landasan teori berisi tentang
pengembangan, kegiatan praktikum dalam pembelajaran
biologi, petunjuk praktikum dan lks sebagai penunjang kegiatan
praktikum dan analisis materi.
3. BAB III : METODE PENELITIAN
Bagian ini merupakan bagian yang bersifat prosedural,
yakni bagian yang mengarahkan pembaca untuk mengetahui
bagaimana peneliti merancang alur penelitian dari mulai
pendekatan penelitian yang diterapkan, unstrument yang
digunakan, tahapan pengumpulan data yang dilakukan, hingga
lagkah-langkah analisis data yang digunakan. Bab metode
penelitian ini menjelaskan bagaimana cara-cara penelitian yang
akan dilakukan melalui tahapan-tahapan diantaranya: metode
penelitian, desain penelitian, partisipan, populasi dan sampel,
definisi operasional, istrument penelitian, prosedur penelitian,
analisis data, dan alur penelitian
4. BAB IV : TEMUAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan tentang temuan dan pembahasan
mengenai hasil yang didapat dari proses penelitian. Hasil
penelitian ini berdasarkan pada pertanyaan-pertanyaan
penelitian yang sudah dijabarkan dalam rumusan masalah
penelitian. Temuan-temuan yang didapat kemudian dibahas
secara berkelanjutan dalam pembahasan untuk menjawab
rumusan masalah utama. Pembahasan mengakaji lebih dalam
tentang hasil temuan yang telah didapat dengan berbagai teori
yang ada.
5. BAB V : KESIMPULAN, IMPLIKASI, REKOMENDASI
Bab ini menjelaskan tentang simpulan dari hasil, implikasi
terkait kegiatan praktikum pemodelan efek rumah kaca, dan
Rima, 2018
PENGEMBANGAN KEGIATAN PRAKTIKUM PEMODELAN EFEK RUMAH KACA
UNTUK SISWA SMA PADA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
7

rekomendasi. Dimanan simpulan ini merangkum hasil dari


penelitian dan pembahasan yang menjawab pertanyaan
penelitian secara sistematis.

Rima, 2018
PENGEMBANGAN KEGIATAN PRAKTIKUM PEMODELAN EFEK RUMAH KACA
UNTUK SISWA SMA PADA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
8

Rima, 2018
PENGEMBANGAN KEGIATAN PRAKTIKUM PEMODELAN EFEK RUMAH
KACA UNTUK SISWA SMA PADA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu

Anda mungkin juga menyukai