PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran biologi tidak lepas dengan kegiatan praktikum, disebabkan
banyaknya konsep abstrak dalam biologi yang harus dimengerti. Kegiatan praktikum
dapat membuat konsep abstrak menjadi lebih mudah dipahami. Biologi merupakan
ilmu pengetahuan tentang suatu hal yang hidup oleh karena itu didalamnya tersusun
atas banyak teori-teori tentang kehidupan, untuk membuktikan kebenaran teori
tersebut maka kegiatan praktikum dilaksanakan. Praktikum juga dapat menjadi sarana
pengambilan data suatu peristiwa biologi. Salah satu bentuk kegiatan pembelajaran
yang banyak digunakan guru biologi untuk memberikan pengalaman langsung
kepada siswa adalah praktikum. Pada umumnya kegiatan siswa dalampraktikum
biologi adalah membaca Lembar Kerja Siswa yang telah disediakan, menyediakan
alat dan bahan, melakukan prosedur eksperimen yang ada, kemudian menyusun
laporan eksperimen. Kegiatan praktikum tidak dirancang khusus untuk membantu
siswa mengembangkan berbagai keterampilan proses seperti mengamati,
mengklasisifikasi, mengukur, menggunakan alat,mengkomunikasikan hasil,
menganalisis, mengidentifikasi variabel, merumuskan hipotesis, merancang
eksperimen dan melakukan eksperimen (Rustaman, 2009).
Pelajaran biologi sebagai bagian dari kelompok sains yang menuntut untuk
melakukan percobaan dan penelitian guna mencari jawaban dari berbagai fenomena-
fenomena dalam kehidupan sehari-hari. Lebih jelas, penjelasan sarana dan prasana
tercantum pula dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24
Tahun 2007 Tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar, Menengah
Pertama dan Menengah Atas namun demikian, terdapat beberapa hasil penelitian
yang menjelaskan tentang standar tersebut. Penelitian tersebut menjelaskan bahwa
tidak semua sekolah dapat dikatakan telah memenuhi standar tersebut di atas.
Penelitian Suryawati (2012)menjelaskan bahwa: (1) kelengkapan sarana dan
prasarana laboratorium yang ada di SMA Negeri Kabupaten KotaBaru Kalimantan
Selatan, secara keseluruhan belum memenuhistandar minimal yang sudah ditetapkan
berdasarkan SNP yaitu hanya berkisar antara 67,5% sampai dengan 90,75%; (2)
keefektifan pemanfaatan laboratorium dalam pembelajarankimia secara keseluruhan
berada pada kategori baik dan lebih dari 75% peserta didik memiliki nilai di atas
KKM yang berarti laboratorium dimanfaatkan secara efektif; dan 3) penilaian peserta
didik terhadap pembelajaran kimia menggunakan laboratorium beradapada kategori
sangat baik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam
makalah ini dijabarkan sebagai berikut.
1. Apa sumber daya manusia (SDM) yang ideal dalam laboratorium sekolah?
2. Apa-apa saja kendala-kendala yang umum dijumpai dalam perencanaan dan
pelaksanaan pratikum di sekolah?
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk:
1. mengetahui sumber daya manusia (SDM) yang ideal dalam labratorium sekolah
2. mengetahui kendala-kendala yang sering di temukan dalam perencanaan dan
pelaksanaan praktikum di sekolah.
Daftar Pustaka
Dewi, I. S., Sunariyati, S., & Neneng, L. (2014). Analisis kendala pelaksanaan
praktikum biologi di SMA Negeri se-kota Palangka Raya. Edu Sains: Jurnal
Pendidikan Sains dan Matematika, 2(1).
Rahman, D., Adlim, A., & Mustanir, M. (2015). Analisis kendala dan alternatif solusi
terhadap pelaksanaanpraktikum kimia pada slta negeri kabupaten aceh besar.
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, 3(2), 01-13.