Anda di halaman 1dari 25

ANALISIS MANAJEMEN LABORATORIUM BIOLOGI

SMA DI KOTA MALANG

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Laboratorium Sekolah,


Dosen Pengampu: Dr. Sulisetijono, M.Si dan Dr. Sueb, M.Kes

Oleh :
Kelompok 8
Ariadna Safitri (200341864460)
Racy Rizky Abdillah (200341862528)

UNVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN BIOLOGI
FEBRUARI 2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur atas ke hadirat Tuhan yang Maha Esa
dengan rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan penyusunan proposal
makalah riset yang berjudul “Analisis Manajemen Laboratorium Biologi Di SMA
Kota Malang ” ini dengan lancar dan sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Ucapan terimakasih kami berikan kepada bapak Dr. Sulisetijono, M.Si dan
Dr. Sueb, M. Kes., sebagai dosen pengampu mata kuliah Manajemen
Laboratorium Sekolah yang telah memberi saya kesempatan untuk membuat
makalah ini sebagai pedoman, acuan, dan sumber belajar, dan untuk kepada
pihak-pihak lain yang ikut membantu dalam menyempurnakan makalah ini.

Saya selaku penulis sadar bahwa penulisan proposal makalah riset ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis selalu mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan dalam penyusunan makalah selanjutnya.
Akhirnya, semoga Allah senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada
siapa saja yang mencintai ilmu pengetahuan dan pendidikan. Amin Ya Robbal
Alamin.

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Laboratorium biologi merupakan salah satu prasarana yang harus dimiliki
oleh sekolah menengah atas (SMA) baik negeri maupun swasta. Laboratorium
biologi memiliki peran yang penting dalam pembelajaran, karena laboratorium
biologi memiliki peralatan, bahan praktikum, dan fasilitas yang dapat menunjang
pembelajaran khususnya pembelajaran praktikum [1]. Pembelajaran praktikum
merupakan salah satu metode pembelajaran yang umum diterapkan dalam
pembelajaran. Kegiatan praktikum membuat peserta didik mempelajari IPA
melalui pengamatan langsung terhadap gejala-gejala maupun proses-proses IPA
[2]. Pembelajaran praktikum dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa,
khususnya pada keterampilan mengumpulkan dan mengasosiasikan data
berdasarkan fakta yang ditemukan dengan konsep yang ada [3]. Pembelajaran
praktikum juga memberikan siswa kompetensi sikap melalui kerja kolaboratif,
pengetahuan dari kesempatan siswa untuk menguji atau membuktikan suatu
konsep/teori/hukum, dan keterampilan melalui penggunaan alat dan bahan
laboratorium biologi sesuai prosedur [4].
Pembelajaran praktikum dapat dilakukan di kelas namun lebih baik
dilaksanakan di dalam laboratorium agar pembelajaran praktikum berjalan dengan
lancar dan aman, maka laboratorium biologi perlu dikelola dengan sistem
manajemen laboratorium yang baik. laboratorium biologi harus dikelola dengan
sistem manajemen laboratorium yang baik atau terencana dan dievaluasi dengan
terstruktur oleh semua pengurus laboratorium biologi agar dapat menunjang
pembelajaran praktikum [5]. Manajemen laboratorium biologi adalah usaha
mengelola laboratorium biologi sesuai dengan konsep standar manajemen [6].
Manajemen laboratorium biologi terdiri dari kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, dan pengendalian.
Manajemen laboratorium biologi penting dilakukan agar laboratorium dapat
berjalan sebagaimana mestinya. Tidak jarang ditemukan SMA yang tidak
melakukan manajemen laboratorium biologi dengan baik dan manejemen
laboratorium biologi hanya dilakukan sebagai syarat akreditasi sekolah.

3
4

Berdasarkan penelitian Nurhadi, (2018) kurikulum jarang memperhatikan


manajemen laboratorium [7]. Penelitian Susanti (2020), Siregar (2020), Casey
(2020), dan Munarti (2018), ditemukan realita bahwa pembelajaran kurang
memanfaatkan laboratorium [6] [7] [8] [9]. Lebih lanjut laboratorium biologi
sering tidak berjalan sebagaimana fungsinya. Fakta ini ditemukan dalam
penelitian Subamia (2014) dan Zhiming (2018) yang menunjukkan bahwa
laboratorium biologi sering dipakai untuk menyimpan alat dan bahan percobaan,
serta digunakan pembelajaran klasikal [10], [11], selain itu laboratorium hanya
digunakan untuk kegiatan verifikasi dan bukan tempat untuk melakukan
eksperimen, melainkan tempat mengerjakan tugas sesuai dengan petunjuk yang
telah ditetapkan oleh guru [12].
Beberapa hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa laboratorium biologi
tidak berjalan sebagaimana mestinya karena laboratorium biologi tidak
dimanajemen baik, sehingga laboratorium biologi tidak dapat mendukung
kegiatan pembelajaran. Berangkat dari kajian penelitian terdahulu, peneliti ingin
meneliti manajemen laboratorium biologi SMA di Kota Malang. Harapan dari
penelitian yang dilakukan yaitu hasil penelitian dapat menjadi rujukan dalam
evaluasi dan upaya peningkatan kualitas manajemen laboratorium biologi SMA di
Kota Malang sehingga laboratorium biologi SMA di Kota Malang sesuai standar
dan dimanajemen dengan baik, serta mendukung pembelajaran praktikum.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana manajemen laboratorium biologi SMA di kota Malang dalam
aspek perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan?
2. Apakah terdapat keragaman manajemen laboratorium biologi SMA di kota
Malang dalam aspek perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui manajemen laboratorium biologi SMA di Kota Malang
dalam aspek perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan,
5

sehingga setiap SMA dapat melakukan evaluasi dan memperbaiki


laboratorium biologi serta kualitas manajemen laboratorium biologi.
2. Untuk mengetahui keragaman manajemen laboratorium biologi SMA di Kota
Malang dalam aspek perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan, sehingga setiap SMA dapat mencontoh manajemen laboratorium
biologi dari SMA lain yang telah baik sebagai langkah memperbaiki kualitas
laboratorium biologi dan manajemen laboratorium biologi.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Penelitian bagi Peneliti selanjutnya yaitu mengetahui manajemen
laboratorium biologi SMA di Kota Malang dalam aspek perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan beserta keragamannya,
sehingga peneliti memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk berpartisipasi
meningkatkan kualitas laboratorium biologi dan manajemen laboratorium
biologi dikemudian hari.
2. Manfaat Penelitian Bagi Sekolah, yaitu hasil penelitian memberikan gambaran
manajemen laboratorium biologi setiap SMA di kota Malang dalam aspek
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan, sehingga dapat
menjadi contoh atau rujukan kepala sekolah, kepala laboratorium, guru
biologi, dan laboran dalam meningkatkan kualitas laboratorium biologi dan
manajemen laboratorium biologi.

E. Batasan Masalah
1. Objek penelitian adalah 3 SMA di kota Malang yang memiliki laboratorium
biologi.
2. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner manajemen
laboratorium biologi SMA kota Malang, instrumen wawancara manajemen
laboratorium biologi, dan lembar observasi manajemen laboratorium biologi
SMA di kota Malang.
3. Subjek penelitian adalah kepala laboratorium, guru biologi, laboran, dan siswa
peminatan MIPA di lokasi penelitian.
6

4. Hasil penelitan berupa deskripsi yang memaparkan manajemen laboratorium


biologi SMA kota Malang dan keragaman manajemen laboratorium biologi
SMA kota Malang dalam aspek perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
dan pengawasan.

F. Ruang Lingkup
1. Responden penelitian adalah kepala laboratorium, guru biologi, laboran, dan
siswa kelas XI MIPA.
2. Responden penelitian telah menggunakan fasilitas laboratorium biologi dalam
pembelajaran.
3. Instrumen penelitian berupa kuesioner, instrumen wawancara, dan lembar
observasi manajemen laboratorium biologi dalam ranah perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.
7

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Di dalam penelitian ini, metode yang digunakan ialah metode kualitatif dan
kuantitatif (mix method). Metode kualititatif merupakan salah satu cara yang
digunakan untuk menjawab masalah – masalah penelitian yang berkaitan dengan
data berupa narasi/ deskriptif [16]. Metode kualitatif diterapkan dengan melakukan
observasi pada laboratorium Biologi sekolah yang akan diteliti, sehingga data yang
dihasikan ialah data deskriptif. Sedangkan metode kuantitatifnya ialah dengan
dilakukan pembagian angket/ quisioner kepada kepala sekolah, guru Biologi, wakil
kepala sekolah bagian kurikulum dan wakil kepala sekolah bagian sarana
prasarana, kepala laboratorium beserta staff laboratorium lalu menganalisis data
yang didapatkan. Hal ini sesuai dengan konsep metodologi penelitian yaitu metode
penelitian kuantitatif dapat dilakukan dengan melakukan penyebaran angket lalu
selanjutnya menghitung data yang telah didapatkan secara statistik [17].

B. Waktu dan Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di SMAN se kota Malang, Jawa Timur pada bulan
Maret 2021.

C. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang
memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh SMAN se Kota Malang
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karekteristik yang dimiliki oleh,
populasi tersebut. Metode sampel yang digunakan adalah metode simple
random sampling yaitu melakukan pemilihan secara acak tanpa
memperhatikan strata pada populasi yang ada dalam penelitian. Adapun
sample pada penelitian ini ialah SMAN Laboratorium UM, SMAN 8
Malanag dan SMAN 2 Malang
8

D. Teknik Pengumpulan Data


Penelitian kualitatif dilakukan dengan mengambil data melalui observasi di
lapangan, sesuai dengan pengalaman, pemahaman dan penilaian responden tentang
apa yang dialami, bukan apa yang diinginkan, sedangkan data kuantitatif diperoleh
dengan melakukan survey, yaitu melakukan pembagian angket/kuesioner kepada
kepala sekolah, guru Biologi, wakil kepala sekolah bagian kurikulum dan wakil
kepala sekolah bagian sarana prasarana, kepala laboratorium dan staff
laboratorium.

E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar
lembar observasi serta lembar kuesioner (angket),

1) Observasi
Observasi menurut Arikunto [18] ialah observasi sebagai suatu aktivitas yang
sempit, yakni memperhatikan sesuatu dengan menggunakan variabel yang
dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
a) Observasi non sistematis, yaitu yang dilakukan oleh pengamat dengan
tidak menggunakan instrumen pengamatan.
b) Observasi sistematis, yaitu yang dilakukan oleh pengamat dengan
menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan.
Metode observasi dalam penelitian ini yaitu pengamatan langsung dengan
mengggunakan instrumen pengamatan dan tidak mengajukan pertanyaan-
pertanyaan. Penggunaan metode ini diharapkan dapat memperkuat atau
memperkaya data yang diperoleh. Adapaun sasaran yang diobservasi meliputi:
standarisasi laboratoriumBiologi pada pembelajaran Biologi di SMA di kota
Malang.

2) Kuesioner (angket)
Menurut Sugiyono [19], kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya. Bentuk angket yang digunakan yaitu angket
dengan pertanyaan tertutup. Menurut Riduan [20], angket tertutup merupakan
angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden dapat
9

memberikan isian sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan


tanda (x) atau tanda centang (√). Dalam penelitian ini angket tertutup
digunakan untuk standarisasi leboratorium pada pembelajaran Biologi di SMA
Kota Malang . Adapun skala pengukuran yang digunakan dalam angket
penelitian ini yaitu angket dengan skala Guttman, merupakan angket dengan
tipe jawaban tegas yakni “ya” atau “tidak” dengan klasifikasi skor sebagai
berikut:

Tabel 1. Skor Jawaban

Jawaban Skor
Ya 1
Tidak 0
(Sugiyono,2010)
F. Teknik Analisis Data
Data ayang diperoleh pada penelitian ini adalah data kulitatif yang dianalisis
menggunakan analisis diskriptif dan data kuantitatif, maka teknik analisis data
menggunakan metode statistic yang telah tersedia [21]. Sebelum melakukan uji
hipotesis, data yang diperoleh harus berdistribusi normal dan mempunyai
varian yang homogen, oleh karena itu dilakukan uji inferensial. Sebelum uji
hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti
terdistribusi normal atau tidak, apakah data dari kedua kelompok sampel
berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas
menggunakan kriteria pengujian bahwa sampel penelitian dikatakan
berdistribusi normal jika nilai Kolmogrov Smirnov yang diperoleh > 0,05
berarti data berdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai Kolmogrov Smirnov
yang diperoleh ≤ 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa sampel penelitian tidak
berdistribusi normal.
2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam
penelitian memiliki varians yang sama (homogen) atau tidak. Kriteria
pengujian data ialah jika signifikansi yang diperoleh > α = 0,05, maka variansi
10

pada tiap kelompok data adalah sama (homogen), jika signifikansi yang
diperoleh ≤ α = 0,05, maka variansi pada tiap kelompok data adalah tidak sama
(tidak homogen).
Dalam penelitian ini teknik data yang digunakan adalah menghitung
frekuensi untuk mengetahui persentase tiap aspeknya dalam mendapatkan
gambaran mengenai sumbangan tiap–tiap aspek pada keseluruhan konteks
yang diteliti. Menurut Tulus Winarsunu [23], skor tersebut dirumuskan sebagai
berikut:

Dengan keterangan:
P = presentase
f = jumlah subjek yang ada pada kategori tertentu
N = frekuensi total atau keseluruhan jumlah subjek
Selanjutnya hasil pengolahan data dengan menggunakan rumus persentase
dijelaskan dengan skor persentase.Berikut langkah-langkah yang dilakukan :
1) Menentukan Skor Tertinggi dan Skor Terendah
Alternatif pilihan jawaban dari setiap item pertanyaan terdiri dari 2
jawaban, sehingga: Skor tertinggi 1/1 × 100% = 100% dan Skor terendah
= 0%. Jadi untuk angket dengan skala Guttman, skor terendah 0% dan skor
tertinggi 100% sehingga ditentukan interval nilai sebagai berikut:
Tabel 2. Interval Nilai Angket Guttman
Interval Skor Kategori
81-100% Sangat Baik
61-80% Baik
41-60% Cukup
21-40% Kurang Baik
0-20% Tidak Baik

2) Untuk data yang berasal dari hasil observasi akan dijelaskan berdasarkan
aspek-aspek yang diteliti, selanjutnya dilakukan analisis dan diberikan
kesimpulan.
DAFTAR RUJUKAN

[1] Wen Yu Lee, Yhu Chin Lai and Hon Tsen, “Impact Of Biology Laboratory
Course On Student Science Performence And Views About Laboratory
Course In General: Innovative Measurements And Analyses,” Journal og
biology Education, DOI: 10.1080/00219266.2011. 634014, 2011.
[2] Gatechew, Gobaw, “Analysis Of Undergraduate Biology Laboratory
Manuals,” International Journal Of Biology Educatio, vol. 5, Issue 1. 2016.
[3] B. Yang, ‘Research on the Laboratory Management Mode Based on the
Optimal Allocation of Resources’, OALib, vol. 08, no. 01, pp. 1–8, 2021,
doi: 10.4236/oalib.1107119.
[4] N. Mastika, B.P Adnyana, dan I.G.N. Asung “Analisis Standarisasi
Laboratorium Biologi Dalam Pembelajaran Biologi di SMA Kota
Denpasar ,” Electronic Journal Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha, vol. 4, 2014.
[5] K. Lin, M. Liu, H. Ma, S. Pan, H. Qiao, and H. Gao, “Laboratory biosafety
emergency management for SARS-CoV-2,” Journal of Biosafety and
Biosecurity, vol. 2, no. 2, pp. 99–101, Dec. 2020, doi:
10.1016/j.jobb.2020.08.001.
[6] D. Susanti, W. Nilawati, U. R. Fitri, and H. Kurniawati, “The contribution of
physics media laboratory management towards physics education courses,”
J. Phys.: Conf. Ser., vol. 1521, p. 022031, Apr. 2020, doi: 10.1088/1742-
6596/1521/2/022031.
[7] L. F. Siregar, D. N. Marpaung, and N. B. Sumanik, “Administration of High
Schol Chemistry Laboratory to Facilitate the Implementation of
Practicum:,” presented at the 3rd International Conference on Social
Sciences (ICSS 2020), Makassar, Indonesia, 2020, doi:
10.2991/assehr.k.201014.100.
[8] E. Casey and T. R. Souvignet, “Digital transformation risk management in
forensic science laboratories,” Forensic Science International, vol. 316, p.
110486, Nov. 2020, doi: 10.1016/j.forsciint.2020.110486.
[9] Munarti and S. Sutjihati, “Standar Sarana Prasarana Laboratorium Ipa
Sekolah Menengah Atas Di Wilayah Bogor,” PEDAGONAL, vol. 2, no. 1,

11
12

2018.
[10] D. P. Subamia, P. Artawan, and I. G. A. N. Sri Wahyuni, “Analisis
Kebutuhan Tata Kelola Tata Laksana Laboratorium IPA SMP di Kabupaten
Buleleng,” Jurnal Pendidikan Indonesia, vol. 3, no. 2, 2014.
[11] Y. Zhiming, “Current status and future challenges of high-level biosafety
laboratories in China,” Journal of Biosafety and Biosecurity, vol. 1, no. 2,
pp. 123–127, Sep. 2019, doi: 10.1016/j.jobb.2019.09.005.
[12] T. Peng, C. Li, and X. Zhou, “Application of machine learning to laboratory
safety management assessment,” Safety Science, vol. 120, pp. 263–267, Dec.
2019, doi: 10.1016/j.ssci.2019.07.007.
[13] S. A. Qasmi and B. A. Khan, “Review of biological waste management in
research, biomedical, and veterinary laboratories in Karachi, Pakistan,”
Journal of Biosafety and Biosecurity, vol. 1, no. 2, pp. 100–104, Sep. 2019,
doi: 10.1016/j.jobb.2019.08.004.
[14] L. Guan et al., “Thinking on Status and Suggestions for University Biology
Laboratory Staff under the Teaching Reform Background,” vol. 61, p. 6.
[15] G. Lima-Oliveira, W. Volanski, G. Lippi, G. Picheth, and G. C. Guidi, “Pre-
analytical phase management: a review of the procedures from patient
preparation to laboratory analysis,” Scandinavian Journal of Clinical and
Laboratory Investigation, vol. 77, no. 3, pp. 153–163, Apr. 2017, doi:
10.1080/00365513.2017.1295317.
[16] Y. Huang, J. Huang, H. Xia, Y. Shi, H. Ma, and Z. Yuan, “Networking for
training Level 3/4 biosafety laboratory staff,” Journal of Biosafety and
Biosecurity, vol. 1, no. 1, pp. 46–49, Mar. 2019, doi:
10.1016/j.jobb.2018.12.004.
[17] D. Strijker, “Research methods in rural studies: Qualitative, quantitative and
mixed methods,” Journal of Rural Studies, p. 9, 2020.
[18] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabetha, 2010.
[19] Sugiyono, Metode Penelitian Kuatitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabetha, 2016.
Lampiran 1. Pedoman Wawancara Manajemen Laboratorium Biologi SMA Kota Malang

Pedoman Wawancara Manajemen Laboratorium Biologi SMA di Kota Malang


untuk Kepala Laboratorium/Guru Biologi/Laboran

No Kriteria Indikator Pertanyaan No


Pertanyaa
n
1. Pertanyaan pengantar 1) Konsep laboratorium Menurut Bapak/Ibu apakah yang dimaksud dengan laboratorium biologi? 1
biologi.
2) Manfaat laboratorium Menurut Bapak/Ibu apakah manfaat laboratorium biologi dalam 2
biologi. pembelajaran?

1. Perencanaan
A. Sub aspek kepengurusan
a. Menyusun 1) Memilih kepala Bagaimanakah cara pemilihan pengurus laboratorium biologi? 3
struktur laboratorium beserta Apakah pertimbangan yang digunakan untuk memilih pengurus 4
organisasi perangkatnya. laboratorium biologi?
Berapa lama masa jabatan pengurus laboratorium biologi? 5
b. Menyusun tugas 1) Menyusun tugas Siapakah yang menyusun tugas pengurus laboratorium biologi? 6
pengurus pengurus laboratorium Apakah pertimbangan yang digunakan untuk menyusun tugas pengurus 7
laboratorium biologi. laboratorium biologi?
Apa sajakah isi tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) pengurus laboratorium 8
biologi?
2) Membuat daftar Siapakah yang merumuskan daftar pengendalian tugas pengurus 9
pengendalian tugas laboratorium biologi?
pengurus laboratorium Apa sajakah isi daftar pengendalian tugas pengurus laboratorium biologi? 10
biologi.
B. Sub aspek program kerja
c. Menyusun 1) Membuat buku Siapakah yang membuat buku panduan teknis pengelolaan laboratorium 11
program kerja panduan teknis biologi?
laboratorium pengelolaan Apa sajakah isi buku panduan teknis pengelolaan laboratorium biologi? 12
laboratorium biologi.
2) Menyusun program Siapakah yang merumuskan program tahunan pengelolaan laboratorium 13
tahunan pengelolaan biologi?
laboratorium biologi. Apa sajakah isi program tahunan pengelolaan laboratorium biologi? 14
3) Menyusun instrumen Siapakah yang menyusun instrumen evaluasi program kerja pengelolaan 15
evaluasi program kerja. laboratorium biologi?
Apa sajakah isi instrumen evaluasi program kerja pengelolaan 16
laboratorium biologi?
d. Menyusun 1) Menyusun jadwal Siapakah yang menyusun jadwal kegiatan tugas pengurus laboratorium 17
jadwal kegiatan kegiatan tugas biologi?
laboratorium pengurus laboratorium.
C. Sub aspek pengembangan
e. Menyusun 1) Menyusun kebutuhan Bagaimanakah cara penyusunan kebutuhan peralatan praktikum, bahan 18
rencana peralatan praktikum. umum dan khusus, sarana laboratorium biologi?
pengembangan 2) Menyusun kebutuhan Apakah alat, bahan, dan fasilitas laboratorium biologi yang sering 19
laboratorium bahan umum dan dibutuhkan di laboratorium biologi?
khusus praktikum. Darimanakah dana untuk pengembangan laboratorium biologi? 20
3) Menyusun kebutuhan Bagaimanakah pengolahan dana untuk pengembangan laboratorium 21
sarana laboratorium biologi?
biologi.
f. Menyusun 1) Menyusun POS Siapakah yang membuat tata tertib dan POS laboratorium biologi? 22
Prosedur penggunaan Bagaimanakah isi tata tertib dan POS laboratorium biologi berikut ini? 23
Operasi Standar laboratorium. a. Tata tertib laboratorium biologi.
(POS) kerja 2) Menyusun tata tertib b. POS penggunaan laboratorium.
laboratorium laboratorium biologi. c. POS peminjaman alat praktikum dan permintaan bahan praktikum.
3) Menyusun POS d. POS penggunaan alat praktikum.
penggunaan alat e. POS penggunaan bahan khusus praktikum.
praktikum. f. POS penggunaan sarana laboratorium biologi.
4) Menyusun POS g. POS keselamatan kerja.
penggunaan bahan h. POS pengembalian alat, bahan, dan sarana laboratorium.
khusus praktikum. i. POS penyimpanan alat, bahan, dan sarana laboratorium.
5) Menyusun POS j. POS pengajuan perbaikan/pengadaan alat dan sarana laboratorium,
peminjaman alat serta pengadaan bahan praktikum.
praktikum dan k. POS pengolahan limbah.
permintaan bahan
praktikum.
6) Menyusun POS
penggunaan sarana
laboratorium biologi.
7) Menyusun POS
pengembalian alat,
bahan, dan sarana
laboratorium.
8) Menyusun POS
penyimpanan alat,
bahan, dan sarana
laboratorium.
9) Menyusun POS
pengajuan
perbaikan/pengadaan
alat dan sarana
laboratorium, serta
pengadaan bahan
praktikum.
10) Menyusun POS
keselamatan kerja.
11) Menyusun POS
pengolahan limbah.
g. Mengembangka 1) Membuat draf laporan Siapakah yang membuat draft laporan pengelolaan laboratorium biologi? 24
n sistem pengelolaan
administrasi laboratorium biologi. Apa sajakah isi draft laporan pengelolaan laboratorium biologi? 25
laboratorium
2. Pengorganisasian
A. Sub aspek administrasi khusus
h. Inventarisasi 1) Mengajukan Bagaimanakah proses pengajuan pengadaan alat, bahan, dan fasilitas 26
alat, bahan, dan pengadaan/perbaikan laboratorium biologi yang habis/belum terdapat di laboratorium biologi
sarana alat, bahan, fasilitas kepada Waka Sarana dan Prasarana?
laboratorium laboratorium biologi Bagaimanakah proses pengajuan perbaikan alat dan fasilitas laboratorium 27
biologi biologi kepada Waka Sarana dan Prasarana?
3. Pelaksanaan
A. Efisiensi penggunaan
i. Pelaksanaan 1) Melaksanakan tugas Sebagai pengurus laboratorium biologi, apakah yang menjadi 28
tugas pengurus pengurus laboratorium padoman/panduan Bapak/Ibu dalam menjalankan tugas?
laboratorium sesuai jadwal.
j. Penggunaan 1) Menggunakan Apakah yang menjadi pedoman/panduan Bapak/Ibu menggunakan 29
laboratorium laboratorium sesuai laboratorium biologi?
dengan jadwal dan tata Apakah yang Bapak/Ibu lakukan setelah penggunaan laboratorium biologi 30
tertib. telah selesai?
Bagaimanakah pengolahan limbah laboratorium biologi? 31
B. Pengembalian dan penyimpanan
k. Pengembalian 1) Menyimpan alat, Bagaimanakah proses penyimpanan alat, bahan, dan sarana laboratorium 32
dan bahan, dan sarana biologi?
penyimpanan laboratorium sesuai
alat, bahan, dan prosedur.
sarana
laboratorium
4. Pengawasan
A. Sub aspek pengendalian
l. Pemantauan 1) Memantau kinerja Kapan dilakukan pemantauan kinerja pengurus laboratorium biologi? 33
kondisi dan pengurus laboratorium
keamanan biologi
laboratorium 2) Memantau kondisi dan Kapankah pemantauan kondisi dan keamanan alat, bahan, dan sarana 34
kemanan alat, bahan, laboratorium?
dan sarana
laboratorium.
B. Sub aspek evaluasi
m. Evaluasi 1) Melakukan evaluasi Kapankah dilakukan evaluasi manajemen laboratorium biologi? 35
sesuai jadwal.
2) Mengolah hasil Apakah fungsi hasil evaluasi dan rekomendasi? 36
evaluasi.
3) Menyusun rekomendasi
berdasarkan evaluasi.
n. Penyusunan 1) Menyusun laporan Siapakah yang menyusunan laporan bulanan dan tahunan pemanfaatan 37
laporan kondisi bulanan dan tahunan laboratorium biologi?
dan pemanfaatan pemanfaatan Apa sajakah isi laporan bulanan dan tahunan pemanfaatan laboratorium 38
laboratorium laboratorium. biologi?
2) Menyusun laporan Siapakah yang menyusun laporan kegiatan pengurus dan laboran 39
kegiatan pengurus laboratoium biologi?
laboratoium biologi. Apa sajakah isi laporan kegiatan pengurus dan laboran laboratoium 40
biologi?
Diadaptasi dari: Permendiknas Nomor 26 Tahun 2008, Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan DIKDASMEN KEMENDIKBUD (2018) &
Yunadi dkk. (2017).
Lampiran 2. Kuesioner Manajemen Laboratorium Biologi SMA Kota Malang
untuk Siswa

Kuesioner Manajemen Laboratorium Biologi SMA Kota Malang


untuk Siswa
1. Identitas Responden
Nama Lengkap : ....................................................................
Asal Sekolah : ....................................................................
2. Petunjuk Pengisian
Silahkan memberikan respon (tanda centang[√]) terhadap pernyataan di bawah dengan
jujur pada skala berikut:
1 = Tidak Pernah 3 = Sering
2 = Jarang 4 = Selalu

Respon
No Pernyataan
1 2 3 4
Perencanaan
A. Sub aspek kepengurusan
1 Saya mengetahui adanya struktur organisasi pengurus
laboratorium biologi.
2 Saya mengetahui tugas pengurus laboratorium biologi.
B. Sub aspek pengembangan
3 Saya memberikan usulan pengadaan alat, bahan, dan sarana
laboratorium yang belum terdapat di laboratorium biologi.
Pengorganisasian
A. Sub aspek administrasi umum
4 Saya mengetahui dan memahami:
a. tata tertib,
b. denah laboratorium, serta
c. lembar/blanko peminjaman alat, bahan, dan sarana
laboratorium.
5 Saya mengetahui prosedur praktikum biologi.
B. Sub aspek administrasi khusus
6 Saya mengetahui kondisi alat, bahan, dan sarana laboratorium
biologi melalui lembar inventaris.
7 Saya dapat menemukan dengan mudah alat, bahan, dan sarana
laboratorium.
Pelaksanaan
A. Sub aspek efisiensi penggunaan
8 Saya menggunakan laboratorium sesuai dengan jadwal, tata
tertib, dan POS laboratorium biologi.
B. Sub aspek penyediaan
9 Saya menggunakan alat, bahan, fasilitas laboratorium biologi
sesuai dengan POS.
10 Saya menghubungi laboran dan menuliskan pesanan alat,bahan,
dan sarana praktikum di lembar/blanko peminjaman.
11 Saya menghubungi guru biologi ketika mengalami kesulitan
selama praktikum.
12 Saya melapor kepada guru biologi ketika terdapat kekurangan
atau kerusakan alat, bahan praktikum, dan fasilitas
laboratorium.
C. Sub aspek pengembalian dan penyimpanan
13 Saya menghubungi laboran ketika akan mengembalikan alat,
bahan, dan sarana praktikum.
Pengawasan
A. Sub aspek pengendalian
14 Selama menggunakan laboratorium saya ikut memantau
penggunaan laboratorium beserta fasilitasnya.
Diadaptasi dari: Permendiknas Nomor 26 Tahun 2008, Direktorat Pembinaan Tenaga
Kependidikan DIKDASMEN KEMENDIKBUD (2018) & Yunadi dkk. (2017).
Lampiran 3. Lembar Observasi Manajemen Laboratorium Biologi SMA Kota
Malang

Lembar Observasi Manajemen Laboratorium Biologi SMA Kota Malang

1. Identitas Responden
Nama : .................................................................
Jabatan : .................................................................
Instansi : .................................................................
Alamat Instansi : .................................................................
2. Petunjuk Pengisian
Kepada Bapak/Ibu mohon berkenan memberikan respon (tanda centang[√]) di kolom
kondisi pada setiap aspek observasi serta memberikan keterangan (luas bangunan, merk
dan tipe alat, dan waktu kalibrasi alat) dengan jujur pada lembar observasi berikut:

Kondisi
No Aspek Observasi Jumlah Keterangan
Baik Rusak
1. Ruang laboratorium
2. Peralatan
a. Kursi
b. Meja kerja
c. Meja demonstrasi
d. Lemari alat
e. Lemari bahan
f. Bak cuci
3. Peralatan pendidikan
a. Model kerangka
manusia
b. Model tubuh manusia
c. Preparat mitosis
d. Preparat meiosis
e. Preparat anatomi
tumbuhan
f. Preparat anatomi hewan
g. Gambar kromosom
h. Gambar DNA
i. Gambar RNA
j. Gambar pewarisan
mendel
k. Gambar contoh-contoh
tumbuhan dari berbagai
divisi
l. Gambar contoh-contoh
hewan dari berbagai
filum
m. Gambar/model sistem
pencernaan manusia
n. Gambar/model sistem
pernafasan manusia
o. Gambar/model sistem
peredaran darah
manusia
p. Gambar/model sistem
ekskresi manusia
q. Gambar/model sistem
reproduksi manusia
r. Gambar/model sistem
saraf manusia
s. Gambar sistem
pencernaan hewan
t. Gambar sistem
pernapasan burung,
hewan
u. Gambar sistem
peredaran darah hewan
v. Gambar sistem
ekskresi hewan
w. Gambar sistem
reproduksi hewan
x. Gambar sistem saraf
hewan
6. Alat Praktikum
a. Mikroskop cahaya
monokuler
b. Mikroskop stereo
c. Perangkat
pemeliharan
mikroskop (kertas
pembersih lensa, sikat
halus, kunci Allen,
alatsemprot, obeng
halus, luptukang
arloji, tang untuk
melipat)
d. Kaca benda
e. Kaca penutup
f. Gelas arloji
g. Cawan petri
h. Gelas beaker
i. Corong
j. Pipet ukur
k. Tabung reaksi
l. Sikat tabung reaksi
m. Penjepit tabung reaksi
n. Erlenmeyer
o. Lumpang dan alu
p. Gelas ukur
q. Stop watch
r. Kaki tiga
s. Perangkat batang statif
(panjang dan pendek)
t. Klem universal
u. Penjepit
v. Pembakar spiritus
w. Kasa
x. Neraca
y. Sumbat karet 1 lubang
z. Sumbat karet 2 lubang
aa. Termometer
bb. Respirometer
cc. Perangkat bedah
hewan
dd. Termometer tanah
ee. Higrometer putar
ff. Kuadrat
gg. Petunjuk percobaan
7. Media Pendidikan
a. Papan tulis
b. Proyektor
8. Perlengkapan lain
a. Stop kontak
b. Peralatan P3K
c. Tempat sampah
d. Jam dinding
9. Lain-lain
a. Sabun
b. Kain lap/tisu
c. Struktur organisasi
d. POS penggunaan
laboratorium
e. POS penggunaan alat
praktikum
f. POS penggunaan bahan
khusus praktikum
g. POS peminjaman alat
dan sarana, serta
permintaan bahan
praktikum
h. POS penggunaan sarana
laboratorium
i. POS pengembalian alat,
bahan, dan sarana
laboratorium
j. POS penyimpanan alat,
bahan, dan sarana
laboratorium
k. POS pengajuan
perbaikan/pengadaan
alat dan sarana
laboratorium
l. POS pengadaan bahan
praktikum, keselamatan
kerja
m. Tugas pokok dan fungsi
(Tupoksi) pengurus
laboratorium
n. Buku panduan teknis
pengelolaan
laboratorium
o. Dokumen program
tahunan laboratorium
p. Jadwal penggunaan
laboratorium
q. Lembar/blanko
peminjaman alat/bahan
r. lembar/blanko
ketersediaan alat,
bahan, dan sarana
s. lembar/blanko
pengadaan alat, bahan,
dan sarana
Ketersediaan
10. Bahan habis pakai Jumlah Keterangan
Cukup Tidak
a. Asam sulfat
b. HCL
c. Acetokarmin
d. Eosin
e. Etanol
f. Glukosa
g. Indikator universal
h. Iodium
i. KOH
j. MnSO4
k. NaOH
l. Vaseline
m. Kertas saring
Diadaptasi dari: BANSM Butir 67. Standar Sarana dan Prasarana Laboratorium Biologi
(2017: 21)& Permendiknas RI Nomor 24 Tahun 2007.
Subvariabel
No. Variabel Indikator Item Pertanyaan Instrumen
(Dimensi)
1 Manajemen laboratorium perencanaan Menyusun tugas pengurus Kepala laboratorium membagi tugas pengurus kuesioner
lab biologi lab biologi

Kepala lab merumuskan tugas pokok dan fungsi


(tupoksi) pengurus lab
Menyusun program kerja Kepala lab membuat buku panduan teknis
laboratorium pengelolaan lab biologi
Kepala lab menyusun instrument evaluasi
program kerja
Menyusun jadwal kegiatan Kepala lab menyusun jadwal kegiatan tugas
laboratorium pengurus lab biologi
Menyusun rencana Kepala lab dan guru biologi menyusun
pengembangan kebutuhan sarana laboratorium biologi
Mengembangkan system Kepala lab merumuskan lembar administrasi
administrasi
Pengorganisasian Menyiapkan administrasi Laboran membuat jadwal penggunaan lab
laboratorium
Mengkoordinasikan Kepala lab dan guru biologi berkoordinasi
kegiatan praktikum dengan menyusun kegiatan praktikum, alat dan bahan
guru praktikum, prosedur praktikum
Inventarisasi alat, bahan, Laboran mencatat sarana di lab biologi sesuai
dan sarana lab biologi kondisi di lembar inventaris
pelaksanaan Pelaksanaan tugas pengurus Kepala laboratorium, guru biologi, dan
laboratorium laboratorium melakukan tugas sebagai pengurus
laboratorium biologi sesuai dengan:
a. Tupoksi pengurus laboratorium biologi,
b. buku panduan teknis pengelolaan
laboratorium biologi,
c. program tahunan, dan
d. jadwal kegiatan tugas pengurus laboratorium
biologi.
Penggunaan lab Guru biologi meminta siswa menjaga kebersihan
laboratorium biologi.
Penyediaan alat, bahan, dan Guru biologi memesan sarana laboratorium
sarana praktikum sebelum praktikum kepada laboran.
Pengembalian dan Laboran mendata sarana yang rusak/habis untuk
penyimpanan alat, bahan, dilaporkan kepada Kepala Laboratorium Biologi.
dan sarana laboratorium
Pengawasan Pemantauan kondisi dan Guru biologi memantau penggunaan alat, bahan,
keamanan laboratorium dan sarana laboratorium sesuai POS
Saya memantau kondisi dan keamanan
bangungan laboratorium.
Evaluasi Saya mengikuti evaluasi manajemen
laboratorium biologi sesuai jadwal.
Penyusunan laporan kondisi Kepala laboratorium menyusunan laporan bulanan
dan pemanfaatan dan tahunan pemanfaatan laboratorium biologi.
laboratorium Kepala laboratorium menyusun laporan kegiatan
pengurus dan laboran laboratoium biologi.

Anda mungkin juga menyukai