DI SD (PDGK 4202)
modul 6 & 7
kelompok 4
1. ahmad abdul fattah h 3. ANGGA IKA
2. fevilia suwandayani 4. RIZKI NUZULA SINTA R
UNIVERSITAS TERBUKA
POKJAR KEPANJEN MALANG
modul 6
pembelajaran
membaca dan menulis
permulaan (MMP)
pendahuluan
Tujuan akhir dari pengajaran Bahasa Indonesia --> terampil
berbahasa
pembelajaran
membaca menulis
di kelas rendah
A. pengertian mmp
Membaca Menulis Permulaan
02 Membaca nyaring
strategi
pembelajaran
mmp
a. metode
pembelajaran mmp
1. metode eja
Pembelajaran membaca dan menulis permulaan
dengan metode ini memulai pengajarannya dengan
memperkenalkan huruf-huruf secara alfabetis.
Huruf-huruf tersebut dihafalkan dan dilafalkan anak
sesuai dengan bunyinya menurut abjad
Sebagai contoh A/a, B/b, C/c, D/d, E/e, F/f, dan
seterusnya, dilafalkan sebagai (a), (be), (ce), (de), (e),
(ef), dan seterusnya. Setelah melalui tahapan ini, para
siswa diajak untuk berkenalan dengan suku kata dengan
cara merangkai kan beberapa huruf yang sudah
dikenalnya.
misalnya: B, u, k, u, menjadi b-u bu (dibaca atau dieja /be-u/ [bu])
k-u ku (dibaca atau dieja /ke-u/ [ku])
2. metode bunyi
Metode Bunyi merupakan bagian dari Metode Eja. Prinsip
dasar proses pembelajarannya tidak jauh beda dengan
Metode Eja / Abjad. Perbedaanya terletak hanya pada
cara atau sistem pembacaan atau pelafalan abjad
(huruf-hurufnya).
misalnya: bo – bi cu – ci ka – ki
dilanjutkan proses perangkaian kata menjadi kelompok kata atau kalimat sederhana.
Selanjutnya dilakukan proses perangkaian huruf Dibawah gambar tersebut, dituliskan sebuah kalimat
menjadi suku kata dan suku kata menjadi kata. yang merujuk pada makna gambar tersebut
Pengupasan dikembalikan lagi ke bentuk asalnya
sebagai kata lembaga (kata semula). Melalui proses deglobalisasi (proses penguraian kalimat
menjadi satuan-satuan yang lebih kecil, yakni menjadi
Proses dengan metode ini melibatkan serangkaian kata, suku kata, dan huruf). Proses penguraian kalimat
proses pengupasan dan perangkaian maka metode ini menjadi kata, kata menjadi suku kata, suku kata menjadi
dikenal juga sebagai Metode Kupas-Rangkai (sebagai huruf-huruf, tidak disertai dengan proses sintesisi
lawan dari metode suku kata yang biasa juga disebut (perangkai kembali). Artinya, huruf-huruf yang telah
Metode Rangkai-Kupas). Sebagain orang terurai itu tidak dikembalikan lagi pada satuan
menyebutnya Metode kata dan Metode Kata diatasnya, yakni suku kata.
Lembaga.
6. metode SAS (struktural analitik sintetik)
Metode ini diawali dengan menampilkan dan memperkenalkan sebuah kalimat utuh. anak diperkenalkan
sebuah struktur yang memberi makna lengkap, yakni struktur kalimat. hal ini bertujuan untuk membangun
kebermaknaan pada diri anak.
Kemudian melalui proses analitik, anak-anak diajak untuk mengenal konsep kata. kalimat utuh yang
dijadikan tonggak dasar untuk pembelajaran membaca permulaan ini diruaikan ke dalam satuan bahasa
yang lebih kecil yang disebut kata.
Selanjutnya, anak didorong untuk melakukan kerja sintesis (menyimpulkan). satuan bahasa yang telah
terurai dikembalikan lagi kepada satuannya semua, yakni huruf -> suku kata, suku kata -> kata, kata ->
kalimat.
b. model pembelajaran
mmp
1. langkah-langkah pembelajaran
mmp tanpa buku
Pembelajaran membaca permulaan tanpa buku berlangsung
pada awal-awal anak bersekolahpada minggu-minggu pertama
mereka duduk dibangku sekolah. Hal ini dapat berlangsung kira-
kira 8-10 mingu
01 02 03 04
Menunjukkan Menceritakan Siswa bercerita Memperkenalkan
gambar untuk gambar, misalnya dengan bahasa bentuk-bentuk
menarik minat dan penamaan pada sendiri huruf melalui
perhatian anak tokoh bantuan gambar
05 06 07 08
Memperkenalkan Memperkenalkan
Membaca tulisan Membaca tulisan huruf, suku kata, bentuk-bentuk
bergambar tanpa gambar atau kalimat huruf melalui
dengan bantuan bantuan gambar
kartu
2. langkah-langkah pembelajaran mmp dengan buku
Langkah awal pembelajaran MMP menggunakan buku adalah bagaimana menarik minat dan perhatian
siswa agar tertatik dengan buku (bacaan) dan mau belajar dilandasi motivasi intrinsik
Kegiatan belajar pada fase ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan awal, yakni pembelajaran MMP
tanpa buku. Sehingga diasumsikan anak-anak tidak berangkat dari kondisi nol.
01 02 03 04
penilaian dalam
pembelajaran
mmp
Evaluasi atau penilaian
merupakan suatu proses pengumpulan, pengolahan, dan
pemaknaan data (informasi) untuk menentukan kualitas
sesuatu yang terkndung dalam data tersebut. Kaitannya
dengan pembelajaran, data atau informasi diperoleh
melalui serangkaian proses pembelajaran.
Dalam menilai ketiga ranah (kognitif, afektif, psikomotor) tidak bisa hanya mengandalkan satu
jenis alat penilaian tertentu. Alat penialian berbentuk tes umumnya cocok untuk menggali
kemampuan kognisi, sedangkan afektif dan psikomotor lebih cocok digali menggunakan alat
penilaian non tes
Berdasarkan cara pelaksanaannya, alat penilaian teknik tes dapat dilakukan secara
tertulis, lisan dan perbuatan
Alat penilaian yang penyajian maupun pengerjaannya dilakukan
dalam bentuk tertulis. Pengerjaannya oleh siswa dapat berupa
Tes Tertulis jawaban atas pertanyaan atau tanggapan, baik atas
pernyataan maupun tugas yang diberikan atau diperintahkan
Teknik nontes merupakan alat penilaian yang dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai karakteristik
minat, sikap, dan kepribadian. Teknik ini pada umumnya digunakan untuk memperoleh informasi tentang
hal-hal yang tengah terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Dengan kata lain, teknik nontes lebih cocok
digunakan dalam penilaian proses. Sedangkan untuk penilaian hasil dapat dilakukan dengan kedua-duanya,
baik teknik tes maupun teknik nontes.
b. penilaian hasil
Penilaian hasil yang dimaksudkan untuk menentukan pencapaian atau hasil belajar siswa. Alat
penilaian yang digunakan bisa berupa tes maupun nontes. Untuk menilai pencapaian hasil belajar
siswa dalam pembelajaran MMP di kelas rendah dimaksudkan untuk menilai kemampuan siswa dalam
hal “kemelekhurufan” yang dicapainya. Kemampuan tsb meliputi pengenalan atas satuan-satuan
lambang bahasa yang berupa huruf, suku kata, kata, dan kalimat sederhana.
Pembelajaran bahasa
indonesia di sd/mi
kegiatan belajar 1
fokus
pembelajaran
bahasa indonesia
a. keterampilan bahasa indonesia dengan
fokus ketreampilan berbahasa
Bahasa Indonesia sebagai bahan pengajaran
fonologi
secara garis besar terdiri atas 3 komponen, yaitu :
semantik
model
pembelajaran
bahasa indonesia
a. model pembelajaran bahasa indonesia
dengan fokus keterampilan berbahasa
Model pembelajaran Bi dengan focus keterampilan
berbahasa bukan berarti hanya mengajarkan salah
satu jenis keterampilan berbahasa saja, akan
tetapi keterampilan yang menjadi focus mendapat
penekanan bahkan mendapatkan porsi waktu yang Model Pembelajaran BI dengan
lebih dari keterampilan lain yang tidak menjadi 01 Fokus Mendengarkan (Menyimak)
fokus.
Model Pembelajaran BI dengan
Setiap keterampilan berbahasa yang menjadi
02 Fokus Berbicara
focus merupakan kegiatan pembelajaran yang
utama karena pembelajaran berangkat, tertuju, Model Pembelajaran BI dengan
dan berakhir pada keterampilan yang menjadi 03 Fokus Membaca
focus pembelajaran. Di samping pembelajaran
difokuskan pada keterampilan berbahasa tertentu Model Pembelajaran BI dengan
dan divariasikan dengan keterampilan yang lain, 04 Fokus Menulis
didalamnya juga terjadi pembelajaran kompetensi
dasar kebahasaan.
b. model pembelajaran bahasa indonesia
dengan fokus sastra
Pembelajaran sastra di SD/MI lebih pada menikmati karya sastra. Teori-teori sastra
diajarkan dengan presentasi yang sangat kecil,tentu saja semakin tinggi jenjang pendidikan
siswa,teori-teori sastra itu perlu diajarkan sebagai bekal pengetahuan sisw tentang sastra.
Karena dengan mempelajari sastra dapat diperoleh hiburan, pendidikan, pengetahuan,
teknologi, dan ragam budaya.
Sastra memiliki tempat khusus dalam perkembangan anak. Karya sastra, yang dibacakan anak-
anak dalam suasana yang penuh kehangatan dan pada kesempatan yang tepat dapat
merupakan wahana bagi yang mereka mempelajari dunia sekitarnya..Dengan membaca sastra
anak akan memperoleh nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Karya sastra dapat menolong
anak-anak memahami dunia mereka,membentuk sikap positif, dan menyadari hubungan yang
manusiawi
Sekian
terima kasih