Anda di halaman 1dari 22

TUGAS PENDIDIKAN

BAHASA INDONESIA DI SD
PDGK 4204

MODUL 6
Pembelajaran Membaca dan Menulis
Permulaan (MMP)

Di susun oleh :
1. Khosida Afkarina (858910527)
2. Leviana Yogaswari (858910376)
3. Lia Rahmawati
(858911045)
MODUL 6 KB. 1

Pembelajaran Membaca dan Menulis Permulaan


(MMP) di Kelas Rendah

Oleh :
Khosida Afkarina Rachman
858910527
Kegiatan belajar 1
Pembelajaran Membaca Menulis di Kelas
Rendah
A. KEMAMPUAN MEMBACA

Kemampuan membaca permulaan lebih diorientasikan pada kemampuan membaca


tingkat dasar, yakni kemampuan “ melek huruf “ ( Maksudnya anak dapat mengubah
dan melafalkan lambang huruf yang tertulis menjadi bunyi - bunyi yang bermakna ).

Kemampuan melek huruf ini selanjutnya dibina dan ditingkatkan ke kemampuan


membaca tingkat lanjut, yakni melek wacana. Melek Wacana adalah kemampuan
membaca yang sesungguhnya, yakni kemampuan mengubah lambang-lambang tulis
menjadi bunyi-bunyi bermakna disertai pemahaman akan lambang-lambang tersebut.
B. KEMAMPUAN MENULIS

Kemampuan menulis diorientasikan pada kemampuan yang


bersifat mekanik. Maksudnya anak - anak dilatih untuk dapat
menuliskan (mirip dengan kemampuan melukis/
menggambar) lambang - lambang tulis yang jika dirangkai
dalam sebuah struktur, lambang-lambang itu menjadi
bermakna. Selanjutnya anak digiring untuk dapat
menuangkan kemampuan gagasan, pikiran, perasaanya
kedalam lambang-lambang tulis yang sudah dikuasai.
Kegiatan belajar 1
Tujuan Pembelajaran Membaca dan Menulis Permulaan

Menurut Kurikulum 2004 tercermin Kompetensi dasar,


hasil belajar, dan indikator aspek membaca dan menulis
untuk kelas 1 SD

Standart Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia,


khususnya membaca untuk anak SD/MI, meliputi:

Membaca huruf, suku kata, Mengapresiasi dan berekspresi


kata, kalimat, paragraf sastra melalui kegiatan membaca
berbagai teks bacaan, denah, hasil sastra berupa dongeng, cerita
petunjuk, tata tertib, anak, cerita rakyat, cerita
pengumuman, ensiklopedi. binatang, puisi, syair lagu, pantun
dan drama anak.
Sikap
membaca
yang benar

4 Kompetensi Membaca
nyaring
Dasar Membaca
yaitu : Membaca
bersuara
Membaca
penggalan
cerita
Standar Kompetensi menulis bagi kelas 1 SD/MI

• Siswa mampu • Menulis rapi


menulis beberapa • Menulis kalimat didektekan guru menggunakan
kalimat. huruf sambung.

Kompetensi Dasar Menulis Dasar Bahasa Indonesia Kelas 1 SD/MI adalah :


1. Membiasakan sikap menulis yang benar ( memegang dan mnggunakan alat
tulis )
2. Menjiplak dan menebalkan
3. Menyalin
4. Menulis permulaan
5. Menulis beberapa kalimat dengan huruf sambung
6. Menulis kalimat yang didiktekan guru
7. Menulis dengan huruf sambung
KB 2. STRATEGI
PEMBELAJARAN MEMBACA
MENULIS PERMULAAN (MMP)

Oleh:
LEVIANA YOGASWARI PUTRI
(858910376)
METODE
1. Metode Eja
PEMBELAJARAN MMP
Metode ini memulai pengajarannya mengenalkan huruf secara
alfabetis. Huruf tersebut dihafalkan dan dilafalkan sesuai bunyinya
menurut abjad. Melalui tahap ini, siswa diajak berkenalan suku kata
dengan cara merangkai beberapa huruf yang sudah dikenalnya.
b, a, d, u menjadi b-a ba (dibaca be-a = ba)
d-u du (dibaca de-u
= du)
ba-du dilafalkan badu
b, u, k, u menjadi b-u dieja be-u = bu
k-u dieja ka-u = ku
Dilanjutkan belajar menulis rangkaian huruf yang berupa suku kata, berikutnya pengenalan kalimat sederhana.

Contoh preangkaian huruf menjadi suku kata menjadi kata dan kata menjadi kalimat diupayakan mengikuti kegiatan

spiral, pendekatan komunikatif dan pendekatan pengalaman berbahasa. Kelemahan MMP yaitu sulit mengenal

rangkaian huruf yang berupa kata atau pun suku kata, dalam pelafalan diftong, fonem rangkap seperti ng, ny, kh, au,

oi dsb. Beranjak dari kedua kelemahan tersebut, tampaknya proses pembelajaran hafalan akan mendominasi proses

pembelajatan MMP dengan metode ini.


2. Metode Bunyi
Metode ini merupakan bagian dari metode eja, perbedaannya terletak pada cara atau
pembacaan atau pelafalan abjad (huruf-hurufnya). Sistem pelafalan abjad atau huruf (baca :
beberapa huruf konsonan). Contoh :
Huruf b diafalkan /eb/
d dilafalkan /ed/
dilafalkan dengan e pepet seperti pengucapan pada kata benar, kertas, pedas, dsb.
c dilafalkan /ec/ dan sebagainya
dengan demikian kata “nani” dieja menjadi :
en-a menjadi (na)
en-i menjadi (ni) dibaca na-ni
3. Metode Suku Kata
Pembelajaran MMP pada metode ini diawali pengenalan suku kata seperti
ba, bi, bu, bo, ci, cu, ce, co, dst. Sehingga dilahirkan Metode Rangkai-kupas. Suku
kata tersebut, lalu dirangkaikan menjadi kata-kata bermakna. Contohnya : ba-bi
cu-ci da-da ka-ki.
Langkah-langkah pembelajaran MMP dengan metode suku kata adalah:
1. Tahap pertama, pengenalan suku-suku kata
2. Tahap kedua, perangkaian suku-suku kata menjadi kata
3. Tahap ketiga, perangkaian kata menjadi kalimat sederhana
4. Tahap keempat, pengintegrasian kegiatan perangkaian dan pengupasan (kalimat
kata-kata→suku-suku→kata).
Metode ini populer dalam pembelajaran baca tulis Al-Quran (Metode Iqro).
4. Metode Kata
Proses pembelajaran MMP diawali dengan pengenalan sebuah kata tertentu, kemudian
dijadikan lembaga sebagai dasar untuk pengenalan suku kata dan huruf. Sehingga kata
dikupas menjadi suku kata, suku kata menjadi huruf-huruf atau dikenal dengan istilah
Metode Kupas-Rangkai.
5. Metode Global
Proses ini diawali dengan penyajian beberapa kalimat secara
global atau dikenal dengan metode kalimat. Untuk membantu
pengenalan kalimat dimaksud, biasanya digunakan gambar.
Contoh:
1. Memperkenalkan gambar dan kalimat
2. Menguraikan salah satu kalimat menjadi kata;kata menjadi suku
kata;suku kata menjadi huruf-huruf.
Ini mimi
Ini mimi
i-n-i mi-mi
i-n-i m-i-m-i
6. Metode SAS
SAS (Struktural Analitik Sintetik). SAS merupakan jenis metode yang biasa digunakan untuk

pembelajaran membaca dan menulis permulaan bagi siswa pemula. Pembelajaran MMP dengan metode ini

mengawali pelajarannya dengan menampilkan dan mengenalkan kalimat utuh. MMP SAS dimulai dengan

pengenalan struktur kalimat. Penguraian/penganalisisan dalam pembelajaran MMP dengan metode SAS,

meliputi : 1) Kalimat menjadi kata-kata; 2) Kata menjadi suku-suku kata;dan 3) Suku kata menjadi huruf-huruf.

Pada tahap selanjutnya, anak-anak didorong untuk melakukan kerja sintesis (menyimpulkan).
B. MODEL PEMBELAJARAN MMP
1. Langkah-Langkah Pebelajaran MMP Tanpa Buku

Menunjukkan gambar, Menceritakan gambar, Siswa bercerita dengan bahasa sendiri, Memperkenalkan
bentuk-bentuk huruf melalui bantuan gambar, Membaca tulisan bergambar, Membaca tulisan tanpa gambar,
Memperkenalkan huruf, suku kata atau kalimat dengan bantuan kartu.

2. Langkah-Langkah Pebelajaran MMP dengan Menggunakan Buku

Membaca buku pelajaran, Membaca buku dan majalah anak yg sudah terpilih, Membaca bacaan susunan
bersama guru-siswa, Membaca bacaan susunan siswa (kelompok perorangan).

3. Langkah-Langkah Pembelajaran Menulis Permulaan

Pengenalan Huruf, fungsi pengenalan huruf ini dimaksudkan untuk melatih indera siswa dalam mengenal
dan membeda-bedakan bentuk dan lambang-lambang tulisan. Latihan proses pemberian latihan dilaksanakan
dengan mengutip prinsip dari yang mudah ke yang sukar.
MODUL 6 KB. 3

PENILAIAN DALAM
PEMBELAJARAN MMP
Oleh :
Lia Rahmawati
858911045
Penilaian dalam Pembelajaran MMP
Evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses pengumpulan, pengolahan, dan
pemaknaan data (informasi) untuk menentukan kualitas sesuatu yang terkandung
dalam data tersebut.

Sasaran penilaian harus mencakupi tiga ranah, yakni ranah kognitif (kemampuan
intelektual), ranah afektif (emosi dan sikap), dan ranah psikomotor (keterampilan).
Alat penilaian yang berbentuk tes dan nontes yang dilakukan, baik terhadap proses
maupun hasil diharapkan akan dapat memberikan gambaran kemampuan dan
kemajuan belajar siswa secara utuh dan menyeluruh. Penilaian dengan cara seperti
ini dinamakan penilaian dengan pendekatan holistik.

Penilaian yang diarahkan pada proses dan hasil belajar siswa dimaksudkan untuk
menentukan tingkat keberhasilan anak dalam mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan guru.
A. Penilaian Proses
Penilaian proses dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung dalam kegiatan belajar-mengajar. Dalam
proses pembelajaran dimaksud, guru akan
memperhatikan aktivitas, respon, kegiatan, minat, sikap,
dan upaya-upaya siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran.
Berdasarkan cara pelaksanaannya, alat penilaian teknik tes dapat
dilakukan secara tertulis, lisan, dan perbuatan.
a) Tes tertulis merupakan alat penilaian yang penyajian
maupun pengerjaannya dilakukan dalam bentuk tertulis.
Pengerjaannya oleh sisa dapat berupa jawaban atas pertanyaan atau
tanggapan, baik atas pernyataan maupun tugas yang diberikan atau
diperintahkan.
b) Tes lisan merupakan alat penilaian yang penyajian maupun
pengerjaannya dilakukan dalam bentuk lisan. Dalam cara ini pun,
pengerjaannya oleh siswa dapat berupa jawaban atas pertanyaan
atau tanggapan atas pernyataan.
c) Tes perbuatan merupakan alat penilaian yang penugasannya
dapat dismpaikan secara tertulis atau lisan dan pengerjaannya oleh
siswa dilakukan dalam bentuk penampilan atau perbuatan.
.
B.Penilaian Hasil
Penilaian hasil dimaksudkan untuk menentukan pencapaian atau hasil belajar
siswa. Alat penilaian yang digunakan bisa berupa tes maupun nontes. Untuk
menilai pencapaian hasil belajar siswa dalam pembelajaran MMP di kelas
rendah dimaksudkan untuk menilai kemampuan siswa yang meliputi pengenalan
atas satuan-satuan lambang bahasa yang berupa huruf, suku kata, kata, dan
kalimat sederhana. Tes membaca permulaan dapat mengambil bentuk-bentuk
seperti berikut ini.
a. Membaca nyaring; siswa diminta untuk melafalkan lambang tertulis
baik berupa lambang yang berupa, huruf, suku kata, kata, atau kalimat
sederhana.
b. Mengisi wacana rumpang dalam berbagai tataran kebahasaan sesuai
dengan pemokusan pembelajaran yang diberikan.
TERIMAKASIH
ATAS
PERHATIAN
DAN PARTISIPASINYA 

Anda mungkin juga menyukai