Anda di halaman 1dari 4

Nama Mahasiswa : Nevi Fauziah

NIM : 857103983

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4204 / Pend Bahasa Indonesia

Kode/Nama UPBJJ : 21/UPBJJ Jakarta

Tugas : Tugas 2 Pend Bahasa Indonesia

Dosen : Atikah Mumpuni, M.Pd

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Kemampuan membaca pada MMP ditekankan pada kemampuam “melek huruf”, pada
membaca tingkat lanjut diarahkan pada kemampuan “melek wacana”, sedangkan pada
kemampuam menulis ditekankan pada “kemampuan yang bersifat mekanik” Jelaskan
perbedaan makna ketiga kemampuam tersebut!
Jawaban :
1) Kemampuan melek huruf
Kemampuan melek huruf maksudnya, anak-anak dapat mengubah dan melafalkan
lambanglambang tertulis menjadi bunyi-bunyi bermakna. Pada tahap ini sangat
dimungkinkan anakanak dapat melafalkan lambing-lambang huruf yang
dibacanya tanpa diikuti oleh pemahaman terhadap lambang bunyi-bunyi tersebut.
2) Kemampuan melek wacana
Kemampuan melek wacana adalah kemampuan mengenali, memahami, membaca
suatu bacaan, simbol atau makna lainya, namun tidak bisa menulis.
Contoh : Seseorang awam yang hanya mengerti sedikit bahasa inggris, paling
hanya tau sepatah dua patah kata bahasa inggris serta terjemahanya juga. Semisal
mother, father pasti banyak orang awam tau artinya ayah dan ibu. Namun orang
awam tersebut belum pasti mampu untuk menuliskan kalimat tersebut, karena
hanya memiliki kemampuan melek wacana atau membaca saja.
3) Kemampuan bersifat mekanik
Yaitu anak-anak dilatih untuk dapat menuliskan ( mirip dengan kemampuan
melukis atau menggambar) lambang-lambang tulis yang jika dirangkaikan dalam
sebuah struktur, lambang-lambang itu menjadi bermakna.

2. Coba Anda jelaskan perbedaan pengejaan pada metode eja dan metode bunyi pada
membaca permulaan!
Jawaban :
1) Metode Eja
Pembelajaran membaca dan menulis permulaan dengan metode ini memulai
pengajarannya dengan memperkenalkan huruf-huruf alpabetis. Huruf-
huruftersebut dihafalkan dan dilafalkan peserta didik sesuai dengan bunyinya
menurut abjad. Sebagai contoh:A a, B b, C c, D d, E e, F f, G g. Dilafalkan
sebagai: a, be, ce, de, e, ef, ge, dan seterusnya.
Setelah melalui tahapan ini, para siswa diajak untuk berkenalan dengan suku kata
dengan cara merangkaikan beberapa huruf yang sudah dikenalnya.
Misalnya: b, a, = ba (dibaca = be, a = ba)
d, u = du (dibaca =de, u = du)
ba – du dilafalkan badu
b, u, k, u menjadi:
b, u = bu (dibaca be, u = bu)
k, u = ku (dibaca ke, u =ku)
2) Metode Bunyi
Proses pembelajaran membaca permulaan pada sistem pelafalan abjad atau huruf
dengan metode bunyi adalah :
b dilafalkan /eb/
d dilaflakan /ed/ : dilafalkan dengan e pepet seperti pengucapan pada kata;benar,
keras, pedas, lemah dan sebagainya
c dilafalkan /ec/
g dilafalkan /eg/
p dilafalkan /ep/ dan sebagainya
Dengan demikian, kata “nani” dieja menjadi: en,a = na
en, i = ni = dibaca = na-ni
Dari penjelasan metode di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran MMP
melalui metode bunyi adalah bagian dari metode eja. Prinsip dasar dan proses
pembelajaran tidak jauh berbeda dengan metode eja/abjad di atas. Demikian juga
dengan kelemahan-kelemahannya, perbedaannya terletak hanya pada cara atau
sistem pembacaan atau pelafalan abjad.

3. Mengapa kemajuan siswa dalam MMP perlu penilaian proses dan hasil? Jelaskan
perbedaan kedua penilaian tersebut!
Jawaban :
Penilaian proses dalam MMP, Penilaian proses dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam proses pembelajaran yang
dimaksud , guru akan memperhatikan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
berdasarkan cara pelaksanaannya, alat penilaian teknik tes dapat dilakukan secara
tertulis, lisan, dan perbuatan, yang dimaksud dengan tes memiliki arti serangkaian
pertanyaan yang harus dijawab, ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan peserta
tes. Dalam pembelajaran MMP, teknik tes dapat dilakukan untuk mengetahui dan
menilai sejauh mana kemampuan dan penguasaan siswa dalam hal kemelekan huruf
(kemampuan membaca tingkat dasar) dan kemampuan menulis secara teknis.
Sedangkan Penilaian hasil dalam MMP Penilaian hasil dimaksudkan untuk menilai
pencapaian hasil belajar siswa, alat yang digunakan berupa tes dan non tes. Untuk
menilai pencapaian hasil belajar siswa dalam pembelajaran MMP di kelas rendah di
maksudkan untuk menilai kemampuan siswa dalam hal kemelek hurufan yang
dicapainya. Kemampuan yang dimaksud meliputi pengenalan atas satuan – satuan
lambang bahasa yang berupa huruf, suku kata, kata, dan kalimat sederhana.

4. Apa yang membedakan antara pembelajaran bahasa dengan fokus menulis dan
pembelajaran membaca dengan fukus membaca!
Jawaban :
Pembelajaran bahasa dengan fokus membaca, adalah pembelajaran bahasa yang
dipusatkan pada melatih keterampilan membaca. Sedangkan Pembelajaran bahasa
dengan fokus menulis, Pembelajaran bahasa indonesia yang dipusatkan pada melatih
keterampilan menulis pada anak. Dengan menulis siswa akan mengalami proses
berpikir untuk mengungkapkan ide dan gagasannya secara luas atau divergen thinking .
Proses menulis sangat terkait hubungannya dengan faktor pengembangan berpikir
bebas, berdasarkan pengalaman yang mendasarinya. Dimana pengalaman tersebut
dapat diperoleh melalui membaca, mendengarkan dan diskusi.

Sumber : https://www.coursehero.com/file/93407157/tugas-2-pend-bahasa-indonesia-
di-SD-Ibrohim-Tsalatsa836866828docx/

Anda mungkin juga menyukai