NIM : 857103983
Mendengarka
n
Menulis Berbicara
Keterampilan Berbahasa
Membaca
Mendengarkan, menulis, membaca dan berbicara Merupakan satu kesatuanyang tidak dapat
dipisahkan.
Hubungan antara Menyimak dan Berbicara
Keduanya merupakan kegiatan komunikasi tatap muka langsung dua arah.
Ujaran biasanya dipelajari melalui menyimak dan meniru (imitasi).
Kata-kata anak biasanya ditentukan oleh stimulan yang ditemui (misal kehidupan desa tau
kota).
Ujaran anak mencerminkan pemakaian bahasa disekitarnya baik di rumah, sekolah atau
lingkungan masyarakat.
Anak dapat memahami kalimat lebih panjang dan rumit daripada kalimat yang
diucapkannya.
Meningkatkan menyimak berarti meningkatkan kualitas keterampilan berbicara.
Ujaran anak baik dan benar bila terbiasa menyimak ujaran yang baik dan benar.
Berbicara dengan alat peraga membantu penyimak menangkap informasi.
Hubungan antara Menyimak dan Membaca
Keduanya merupakan alat untuk menerima komunikasi
Perbedaan keduanya, menyimak menerima informasi dari sumber lisan, membaca dari
sumber tertulis
Keterampilan menyimak mempengaruhi keberhasilan membaca efektif
Menyimak pemahaman lebih mudah diikuti oleh anak daripada membaca pemahaman
Pendengaran yang kurang baik merupakan salah satu penyebab ketidakpahaman dalam
membaca
Menyimak sesuatu secara mendadak tidak lebih baik daripada membaca
Terdapat hubungan antara tujuan menyimak dan kegiatan membaca
Hubungan antara Menyimak dan Menulis
Bahan informasi yang digunakan dalam menulis didapatkan melalui kegiatan menyimak.
Dengan melakukan kegiatan menyimak dengan baik maka seseorang akan memiliki
pengetahuan yang luas sehingga dengan mudah penyimak dapat menulis dengan baik
Keterampilan menulis mendorong seseorang untuk menggunakan kaidah berfikir dalam
kegiatan menyimak
Hubungan antara Berbicara dan Membaca
Ujaran membentuk suatu dasar bagi pembelajaran membaca dan membaca membantu
meningkatkan bahasa lisan
Kosakata khusus mengenai bahan bacaan perlu dipahami sebelum memulai
aktifitas membaca
Hubungan antara Berbicara dan Menulis
Menyimak ekstensif ialah proses menyimak yang dilakukan hanya karena kebetulan
dan tidak dilakukan dengan sungguh-sungguh dan biasanya terjadi dalam kehidupan
sehari-hari, seperti: menyimak radio, televisi, percakapan orang, pengumuman, dan
sebagainya. Sedangkan menyimak intensif adalah kegiatan menyimak yang
dilakukan dengan sungguh-sungguh dan penuh konsentrasi untuk menangkap makna
dan informasi yang dikehendaki, dan terjadi tidak dengan kebetulan melainkan
keinginan sendiri untuk menyimak.
Menyimak ekstensif meliputi:
Menyimak Sosial, Contoh : Seorang anak jawa menyimak nasehat neneknya dengan
sikap dan bahasa yang santun.
Menyimak Sekunder, Contoh : Jika seorang pembelajar sedang membaca di
kamar, ia juga dapat mendengarkan percakapan orang lain, suara siaran radio,
suara televisi dan sebagainya, suara tersebut sempat terdengar oleh pembelajar
tersebut.
Menyimak Estetik, Contoh : Menyimak pembaca puisi, rekaman drama, cerita, syair
lagu, dan sebagainya.
Menyimak Pasif, Contoh : Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang mendengarkan
Bahasa Daerah, setelah itu dalam masa dua atau tiga tahun ia sudah mahir memahami
pesan dalam Bahasa Daerah tersebut.
Menyimak intensif meliputi: