Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ROUDHOTUN NISWAH

NIM : 856713178

SMT : 7.PGSD

1. Kemampuam membaca pada MMP ditekankan pada kemampuam “melek huruf”,


pada membaca tingkat lanjut diarahkan pada kemampuan “melek wacana”,
sedangkan pada kemampuam menulis ditekankan pada “kemampuan yang bersifat
mekanik” Jelaskan perbedaan makna ketiga kemampuam tersebut!

Dalam perkembangan teknologi yang semakin maju, maka setiap individu perlu diasah
atau dilatih beradaptasi dengan kebutuhan jaman. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh
lembaga pendidikan dalam menghasilkan peserta didik dengan output yang baik adalah
dengan melatih dan mengembangkan kemampuan wacana, melek huruf dan kemampuan
mekanis yang dimiliki setiap individu.

Adapun pengertian dari melek huruf yaitu kemampuan yang berkaitan dengan
kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan
memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari. Melek wacana adalah kemampuan individu dalam memahami makna yang
terkandung dalam suatu bacaan. Sedangkan kemampuan mekanik merupakan kemampuan
khusus yang dimiliki seseorang yang berkaitan dengan konsep umum IPA, berbagai alat-alat,
dan tata kerja mesin.

2. Coba Anda jelaskan perbedaan pengejaan pada metode eja dan metode bunyi pada
membaca permulaan!
Metode Eja adalah belajar membaca yang dimulai dari mengeja huruf demi huruf.
Pendekatan yang dipakai dalam Metode Eja adalah pendekatan harfian. Siswa mulai
diperkenalkan dengan lambang-lambag huruf. Pembelajaran Metode Eja terdiri dari
pengenalan huruf A sampai dengan Z dan pengenalan bunyi huruf atau fonem.

Sedangkan Metode bunyi adalah Proses pembelajaran membaca permulaan pada sistem
pelafalan abjad atau huruf dengan metode bunyi adalah:

b dilafalkan /eb/

d dilaflakan /ed/ : dilafalkan dengan e pepet seperti pengucapan pada kata; benar, keras,
pedas, lemah dan sebagainya

Pembelajaran membaca dan menulis permulaan dengan metode ini memulai pengajarannya
dengan memperkenalkan huruf-huruf alpabetis. Huruf-huruf tersebut dihafalkan dan
dilafalkan peserta didik sesuai dengan bunyinya menurut abjad. Sebagai contoh:

A a, B b, C c, D d, E e, F f, G g,
Dilafalkan sebagai: a, be, ce, de, e, ef, ge, dan seterusnya.

Setelah melalui tahapan ini, para siswa diajak untuk berkenalan dengan suku kata dengan
cara merangkaikan beberapa huruf yang sudah dikenalnya.

3. Mengapa kemajuan siswa dalam MMP perlu penilaian proses dan hasil? Jelaskan
perbedaan kedua penilaian tersebut!

karena dengan penilaian proses dan hasil kita bisa tau kemampuan siswa tersebut
bagaimana prosesnya selama ini. apakah ada penurunan atau kenaikan yang didapatkan
oleh siswa tersebut.

Adapun perbedaannya adalah :


• Penilaian proses dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dalam
kegiatan belajar mengajar. Dalam proses pembelajaran yang dimaksud , guru akan
memperhatikan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Berdasarkan cara
pelaksanaannya, alat penilaian teknik tes dapat dilakukan secara tertulis, lisan, dan
perbuatan, yang dimaksud dengan tes memiliki arti serangkaian pertanyaan yang
harus dijawab, ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan peserta tes.
• Penilaian hasil dimaksudkan untuk menilai pencapaian hasil belajar siswa, alat
yang digunakan berupa tes dan non tes.

4. Apa yang membedakan antara pembelajaran bahasa dengan fokus menulis dan
pembelajaran membaca dengan fukus membaca?

Hal yang membedakan antara pembelajaran bahasa dengan fokus menulisdan pembelajaran
bahasa dengan fokus membaca adalah aktivitas yang dilakukan siswa dalam kegiatan belajar.

Dalam pembelajaran bahasa dengan fokus menulis, siswa melakukan kegiatan menulis yaitu :

• Mengenal huruf.
• Menuliskan bentuk-bentuk huruf.
• Merangkai huruf menjadi kata dan kalimat.
• Menulis indah (menulis huruf sambung) yang dapat melatih fokus dan konsentrasi
siswa.

Sementara dalam pembelajaran bahasa dengan fokus membaca, siswa melakukan kegiatan
membaca yaitu ;

• Mengenal bunyi huruf.


• Menyebut huruf dengan benar.
• Mengenal bacaan dari rangkaian huruf yang membentuk kata dan kalimat.
• Membaca kalimat dan cerita dengan baik dan benar.
• Memahami setiap bacaan dan mampu menceritakannya kembali.

Pembahasan

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, terdapat 4 keterampilan berbahasayaitu


mendengarkan atau menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Tujuan dan manfaat dari
pembelajaran tersebut tidak dicapai secara bersamaan, melainkan harus dilakukan satu per
satu sesuai dengan prioritas yang ingin dicapai.

Mengenai pembelajaran bahasa Indonesia dengan fokus menulis dan membaca, masing-
masing memiliki tujuan dan aktivitas atau kegiatan yang berbeda-beda.

Menulis merupakan fokus pembelajaran bahasa Indonesia yang penting dikuasai siswa.
Tujuannya adalah agar siswa dapat mengungkapkan gagasan pendapat, pengalaman dan
perasaan yang baik.
Sedangkan membaca merupakan fokus pembelajaran bahasa Indonesia yang juga penting
dikuasai siswa. Dalam pengajaran membaca, dilakukan cara-cara sebagai berikut :

• Pengajaran membaca permulaan.


• Pengajaran membaca nyaring.
• Pengajaran membaca dalam hati.
• Pengajaran membaca pemahaman.
• Pengajaran membaca bahasa.
• Pengajaran membaca teknik.

Baik fokus menulis maupun membaca dalam pembelajaran bahasa Indonesia saling terkait
dan berhubungan satu sama lain. Siswa tidak akan bisa membaca tanpa menulis, begitupun
sebaliknya, siswa tidak akan bisa menulis tanpa membaca.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai