Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ariadna Safitri

NIM : 202210631016166
MK : Design Thinking – Aksi Nyata

Setelah mengalami fase Empathize dan membangun pemahaman empatik terhadap peserta didik,
mari refleksikan sejenak proses perkuliahan kali ini.
1. Bagaimana intensitas dan dinamika proses yang Anda rasakan pada fase empati?
Jawab:
Bertambah wawasan saya dalam menumbuhkan rasa empati pada subjek wawancara.
Dengan kegiatan wawancara saya dapat mengembangkan skill berkomunikasi dan
menggali lebih dalam pada subjek wawancara. Sehingga saya dapat mendapatkan
informasi yang diperlukan. Seluruh tujuan kerja empati adalah dengan memberi perhatian
(paying attention) kepada orang kain sehingga Anda dapat menemukan masalah
yang layak untuk dikerjakan. Dan semua itu datang dari benarbenar melihat kebutuhan dan
wawasan terpendam yang belum tentu Anda dapatkan jika Anda duduk di kantor untuk
memecahkan masalah. Jadi empati, adalah tentang merasakan apa yang orang lain rasakan
2. Apa hal baru yang Anda dapatkan setelah menggunakan teknik empati pada Design
Thinking?
Jawab:
Empati adalah kemampuan untuk memahami apa yang dirasakan orang lain, melihat
sesuatu dari sudut pandang orang lain, dan juga membayangkan diri sendiri berada di posisi
orang tersebut. Empati memainkan peran penting dalam membangun dan menjaga
hubungan antara sesama manusia. Kemampuan untuk bersama-sama merasakan perasaan
orang lain. Tindakan memahami, menyadari, menjadi sensitif terhadap, dan dengan
sendirinya mengalami perasaan, pikiran, dan pengalaman orang lain di masa lalu atau
sekarang tanpa memiliki perasaan, pikiran, dan pengalaman yang sepenuhnya
dikomunikasikan secara obyektif.
3. Adakah hal yang membuat Anda bersemangat selama proses perkuliahan?
Jawab:
Ada, yaitu adanya kedekatan dengan dosen pengajar sehingga membuat saya lebih mudah
memahami materi pembelajaran. Dosen pengajar memberikan pengajaran yang nyaman
untuk mahasiswa, membangun komunikasi dengan mahasiswa dan berusaha melibatkan
mahasiswa untuk aktif dalam pembelajaran sehingga membuat saya sebagai mahasiswa
baru di kampus tersebut merasa diterima dan dihargai meskipun berasal dari kampus yang
berbeda sebelumnya.
4. Adakah suasana yang membuat Anda malas ketika berproses?
Jawab:
Ada, yaitu ketika fisik saya sudah lelah sehingga membuat saya terkendala dalam hal
berproses
5. Apakah materi pada topik ini mengubah pandangan Anda terhadap diri sendiri, teman, dan
lingkungan khususnya lingkungan pendidikan?
Jawab:
Ada, dalam mata kuliah design thinking ini materi yang telah diajarkan merubah pola pikir
saya. Lebih humanis dari sebelumnya. Sebab saya dari jurusan Biologi yang terkadang
berpedoman pada data ilmiah bukan pengalaman. Sedangkan dalam mata kuliah design
thinking ini, pengalaman menjadi sumber informasi yang berarti.
6. Adakah pembelajaran pada topik ini yang dapat membantu Anda ketika mengajar di
sekolah nanti?
Jawab:
Ada, Empati merupakan bagian yang terpenting dari sistem pengajaran. Guru dituntut
untuk mengasah kemampuan berempati terhadap siswa maapun lain pihak agar tujuan dari
pendidikan tersebut dapat dicapai dengan baik. Empati mengajarkan individu untuk
menanamkan prinsipprinsip moral dalam kehidupan. Disamping itu juga, kemampuan
empati dipandang memberikan kontribusi yang besar atas kompetensi profesionalisme
guru/tenaga pendidik lainnya. Salah satu hal yang dapat dilakukan ialah dengan melakukan
pelatihanpelatihan empati yang dibentuk guna mengembangkan kemampuan berempati
individu
7. Apa harapan yang muncul setelah menjalani proses perkuliahan ini?
Jawab:
Design Thinking dalam proses pembelajaran merupakan pola pikir dan pendekatan untuk
pembelajaran, kolaborasi, dan pemecahan masalah. Dalam praktiknya, proses desain
adalah kerangka kerja terstruktur untuk mengidentifikasi tantangan, mengumpulkan
informasi, menghasilkan solusi potensial, menyempurnakan ide, dan menguji solusi.
Desain Berpikir dapat diterapkan secara fleksibel kepada peserta didik dan semua mata
pelajaran melalui pembuatan sebuah proyek pembelajaran yang dapat didesain oleh guru
sehingga akan melahirkan proses pembelajaran yang inovatif. Pendidik memiliki tantangan
unik untuk mengajar dan membimbing generasi pengganti dimasa yang akan datang,
dimana mereka akan menjalani profesi-profesi baru yang saat ini belum ada, namun proses
design thinking akan membantu pendidik dalam mempersiapkan peserta didik untuk
menghadapi tantangan profesi dimasa mereka.

Anda mungkin juga menyukai