Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH MATA KULIAH

PENGELOLAAN LAB. BID STUDI


“Strategi Alternatif Pengajaran Laboratorium Bidang Tata Kecantikan Rambut &
Kulit”
Dosen Pengampu :
Nia Kusstianti, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:
(Kelompok 3)

1. Adhitya Putri Sukmawati (21050634002)


2. Galuh Kencana Wungu (21050634010)
3. Nabillah Roosyidah Salwa (21050634025)

S1 PENDIDIKAN TATA RIAS


JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2022 / 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah swt. Yang telah memberikan rahmat dan
karunia yang dilimpahkan-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.

Adapun yang menjadi judul makalah kami adalah “Strategi Alternatif Pengajaran
Laboratorium Bidang Tata Kecantikan Rambut & Kulit” yang di dalamnya memuat
tentang pengertian Kegiatan laboratorium, pengajaran alternatif laboratorium, tujuan pengajaran alternatif
laboratorium, penjabaran mengenai strategi alternatif pengajaran laboratorium dalam bidang tata
kecantikan rambut dan kulit.

Jika dalam penulisan makalah terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan dalam penulisan,
maka kepada para pembaca, penulis memohon maaf sebesar-besarnya atas koreksi-koreksi yang telah
dilakukan. Hal tersebut semata-mata agar menjadi suatu evaluasi dalam pembuatan makalah ini. Mudah-
mudahan dengan adanya pembuatan makalah ini dapat memberikan manfaat berupa ilmu pengetahuan
yang baik bagi penulis maupun bagi para pembaca.

Saya mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu proses penyelesain
makalah ini, terutama dosen pengampu mata kuliah Pengelolaan Lab. Bidang Studi Nia Kusstianti, S.Pd.,
M.Pd. dan yang telah membimbing penyusun dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Surabaya, 4 Mei 2023


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kegiatan Laboratorium berperan dalam mengembangkan minat siswa, keterampilan
penyelidikan ilmiah, dan pemahaman mengenai penerapan konsep- konsep ilmiah yang dipelajari
dalam perkuliahan serta dapat mengembangkan pembelajaran aktif yang dirancang untuk
mengajarkan konsep melalui pengalaman belajar. Banyak studi menunjukkan bahwa kegiatan
hands on penelitian dapat meningkatkan minat siswa untuk menjadi seorang peneliti. Kegiatan
laboratorium yang berorientasi pada penelitian diharapkan dapat mengintegrasikan proses ilmu
pengetahuan dengan percobaan yang dilakukan sehingga dapat menghasilkan kegiatan lab yang
bervariasi terutama dalam menciptakan kemandirian mahasiswa.
Pembelajaran berbasis laboratorium memungkinkan siswa untuk mengalami prinsip
bioscience pertama, dengan demikian penting untuk mengeksplorasi pendekatan/ strategi
alternatif untuk memaksimalkan potensi belajar dalam praktek laboratorium.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian laboratorium?
2. Bagaimana peranan pembelajaran berbasis laboratorium?
3. Bagaimana laboratorium pada bidang tata kecantikan?
4. Apa saja aspek yang meliputi pengelolaan laboratorium tata kecantikan?
5. Strategi apa yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran laboratorium bidang tata rias
rambut dan kulit?
6. Apa saja yang mempengaruhi keberhasilan dalam pengelolaan laboratorium?

C. Tujuan Pembahasan
1. Memahami tenteng pengertian laboratorium
2. Memahami peranan pembelajaran berbasis laboratorium
3. Mengetahui laboratorium pada bidang tata kecantikan
4. Mengetahui apa saja aspek yang meliputi pengelolaan laboratorium tata kecantikan
5. Memahami strategi apa saja yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran laboratorium
bidang tata rias rambut dan kulit
6. Memahami pengaruh keberhasilan dalam pengelolaan laboratorium
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Laboratorium
Laboratorium adalah sebuah tempat atau ruangan khusus untuk menemukan sesuatu yang
baru atau melakukan percobaan, penelitian, atau pengujian ddalam berbagai hal benda atau materi
dengan tujuan memperoleh informasi atau data yang berguna dalam bidang tertentu. Tidak hanya
dalam bidang biologi, laboratorium juga berperan penting dalam bidang kimia, farmasi, kesehatan
hingga ilmu pengetahuan penting lainnya. Di dalam laboratorium dilengkapi beberapa alat khusus
yang dapat digunakan dalam kegiatan penelitian atau pengujian.

B. Peranan Pembelajaran Berbasis Laboratorium


Laboratorium memiliki peran sebagai tempat dilakukannya percobaan atau penelitian. Di
dalam pembelajaran sains, laboratorium berperan sebagai tempat kegiatan penunjang dari
kegiatan kelas. Bahkan mungkin sebaliknya bahwa yang berperan utama dalam pembelajaran sain
adalah laboratorium, sedangkan kelas sebagai tempat kegiatan penunjang. Fungsi lain dari
laboratorium adalah sebagai tempat display atau pameran.
Terdapat tiga bagian utama dalam pembelajaran berbasis laboratorium, yaitu tahap
persiapan, percobaan dan menulis laporan (refleksi). Persiapan lab merupakan kunci karena dapat
mempengaruhi kepercayaan, sikap, dan keberhasilan praktikum yang dilakukan oleh
siswa.Umumnya ketika melakukan praktek lab seringnya siswa tidak memahami dengan jelas
teknik yang akan digunakan, keterampilan yang dibutuhkan untuk melakukan eksperimen atau
memahami prinsip-prinsip ilmiah mendasar, padahal keberhasilan pembelajaran laboratorium
secara langsung berkaitan dengan seberapa baik percobaan yang dilakukan dengan menggunakan
standar protokol laboratorium.
Oleh karena itu, diperlukan persiapan laboratorium yang optimal untuk dapat
meningkatkan tingkat keberhasilan percobaan serta menghasilkan pembelajaran aktif (Fawaida,
2019) Kegiatan laboratorium sangat banyak dan penelitian yang dilakukan secara tradisional
dimana siswa mengikuti metodologi yang telah ditentukan, kemudian siswa membuat laporan
ilmiah untuk melaporkan hasilnya. Sayangnya hal tersebut tidak efektif untuk mengajarkan proses
ilmiah. Diperlukan kegiatan praktikum yang lebih mengaktifkan belajar siswa secara mandiri dan
menciptakan pembelajaran lab yang efisien. Kegiatan praktikum mengajarkan siswa mandiri,
kerja keras dan bekerjasama. (Fawaida, 2019). Berkaitan dengan hal tersebut dirancanglah
kegiatan kegiatan laboratorium berbasis proyek dan inkuiri yang melibatkan siswa dalam desain
kegiatan eksperimental untuk mengembangkan inovasi dan kemampuan siswa dalam berfikir
kritis, analitis, dan meningkatkan pemahaman mahasiswa.

C. Laboratorium Pada Bidang Tata Kecantikan


Laboratorium pada bidang tata rias ini dapat dijadikan tempat bagi peserta didik untuk
melakukan pembelajaran pada bidang tata rias. Tujuan di bentuknya laboratorium tata rias iaah
untuk melatih keterampilan yang mereka minati. Peran laboratorium sebagai tempat bagi para
guru dan peserta didik untuk menggali pengalaman dan melakukan suatu karya.

D. Aspek Pengelolaan Laboratorium Tata Kecantikan


Pengelolaan laboratorium merupakan suatu proses pendayagunaan sumber daya secara
efektif dan juga efisien untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara optimal dengan
memperhatikan keberlanjutan fungsi sumber daya. Pengelolaan hendaknya dijalankan berkaitan
dengan unsur atau fungsi-fungsi manajer, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian
komando, pengkoordinasian, dan juga pengendalian.
Pengelolaan laboratorium juga berkaitan dengan pengelolaan dan pengguna, fasilitas
laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium, spesimen biologi dan bahan kimia ) dan
aktivitas yang dilaksanak di laboratorium. Dalam pengelolaan laboratorium tata rias terdapat
beberapa aspek yang meliputi yaitu : 1) perencanaan, 2) penataan, 3) pengadministrasian dan 4)
pengamanan, perawatan dan pengawasan.
1. Perencanaan
Perencanaan sendiri merupakan suatu proses berpikir sistematis, analisis, dan jug alogis
tentang kegiatan yang akan dan harus dilakukan utnu mencapai tujuan yang telah ditentukan
secara efektif dan efisien. Perencanaan ini dimaksudkan untuk merencanakan konsep dari suatu
laboratorium itu sendiri yaitu seperti bentuk laboratorium, ukuran, fungsi, dan juga daya tampung
laboratorium. Kegiatan perencanaan ini juga meliputi menyusun program/rencana kerja, jadwal
kegiatan, kebutuhan peralatan dan bahan, SOP penggunaan peralatan dan bahan.
2. Penataan
Penataan tempat dan peratan laboratorium sendiri sangat penting untuk mempermudah
dalam pengencekan baik sebelum maupun sesudah praktikum. Dalam laboratorium khususnya
laboratorium rambut dan kulit biasanya akan disediakan ruang persiapan dan juga ruang
penyimpanan. Ruang persiapan digunakan menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang akan
dipakai praktikum atau percobaan baik untuk siswa maupun untuk guru. Ruang penyimpanan atau
gudang digunakan untuk menyimpan bahan-bahan persediaan (termasuk bahan kimia) dan alat-
alat yang penggunaannya tidak setiap saat (jarang).
3. Pengadministrasian
Pengadministrasian sering juga disebut dengan kegiatan mengiventaris. Bagi SMK sangat
diperlukan adanya iventarisasi peralatan dan ahan yang digunakan untuk praktik yang mana
peralatan tersebut banyak dan digunakan terus menerus dengan orang ang berbeda. Dengan
adanya kegiatann iventarisasi ini akan diperoleh pedman untuk persiapan anggaran atau persiapan
kegiatan pada tahun yang akan datang.
4. Pengamanan, perawatan dan pengawasan
Pengamanan dan perawatan peralatan yang ada di laboratorium merupakan satu
rangkaian kegiatan yang saling berkaitan, yang mana kegiatan ini sebenarnya menjadi tanggung
jawab bersama baik teknisi/laboran, dan juga siswa yang menggunakannya. Seperti
mengembalikan barang sesuai dengan data administrasi peminjaman.
E. Strategi Kegiatan Pembelajaran Laboratorium Bidang Tata Rias Rambut dan Kulit
1. Pendekatan Mutation Based Learning (MBL)
Pendekatan ini dilakukan untuk memastikan pentingnya langkah atau proses tertentu dan
untuk meningkatkan keterampilan berfikir kritis serta pemahaman tentang prinsip-prinsip
eksperimental sehingga siswa dapat mengembangkan kreativitas, motivasi dan curiosity.
Dalam salah suatu penelitian diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa siswa yang
menggunakan pendekatan MBL akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk melakukan
dan membahas eksperimen, mereka jadi lebih banyak menggunakan keerampilan
penyelidikan ilmiah.
2. Pengalaman penelitian yang autentik
Strategi ini dapat dilakukan dengan mencari sumber informasi yang autentik mengenai materi
praktek berdasarkan hasil penelitian yang serupa, biasanya dapat diperoleh melalui artikel
atau jurnal ilmiah, video pembelajaran, ataupun dari perngalaman pengajar lainnya. Contoh
penerapannya dalam bidang rias yaitu sebelum melakukan praktik pengeritingan rambut di
laboratorium siswa dapat mencari video atau sumber lainnya mengernai materi yang akan
dipraktikkan.
3. Demonstrasi virtual lab dan video digital
Penggunaan dua strategi ini dapat menjadi pilihan yang tepat selain melakukan pembelajaran
di laboratorium secara langsung. Adanya dua metode ini juga didukung mengan kemajuan
multimedia serta kemudahan akses yang bisa langsung dirasakan baik oleh pendidik maupun
siswa. Sehingga dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk meningkatkan kegiatan
pembelajaran. Dengan menggunakan dua metode ini, pengajar akan dituntut untuk lebih
kreatif dan membuatnya tujuannya agar nantinya siswa akan tertarik dan nyaman untuk
mempelajarinya. Salah satu metode adalah penggunaan simulasi komputer untuk memandu
siswa dalam prosedur penggunaan peralatan laboratorium. Hal tersebut berguna untuk
memandu siswa yang sama sekali belum pernah melakukan teknik lab, sehingga bisa
mempermudah pelaksanaan kegiatan laboratorium. Contoh penerapannya dalam bidang rias
yaitu guru dapat membuat video mengenai cara mengeriting rambut kemudian dibagikan ke
sosial media agar dapat lebih mudah diakses dan dapat ditonton berulang kali.

F. Pengaruh Keberhasilan dalam Pengelolaan Laboratorium


Pertama, manajemen harus menerapkan empat fungsi manajemen dengan benar. Kedua,
pemahaman personel pengelola laboratorium dan yang personel terkait terhadap visi-misi dan
tujuan dari institusi.Ketiga, yang terpenting adalah komitmen bersama yang kuat dari dari
manajemen dan seluruh karyawan bahwa setiap aktivitas yang dilakukan ditujukan pada
pencapaian tujuan dan visi-misi tersebut. Komitmen ini perlu dibangun dengan kesadaran oleh
setiap individu di dalam suatu institusi pendidikan. Keempat adalah ketersediaan SDM yang
berkompetensi.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Strategi yang dapat digunakan untuk pengajaran laboratorium bidang tata kecantikan rambut & kulit yaitu
pendekatan Mutation Base Learning (MBL), penelitian yang autentik, demonstrasi virtual lab dan video
digital. Demonstrasi virtual lab dan video dapat menjadi pilihan yang baik sebagai strategi alternatif
pengajaran laboratorium bidang tata kecantikan rambut & kulit karena siswa dapat dengan mudah
memutar video sehingga menjadi lebih paham dengan apa yang dijelaskan lulu guru juga tidak perlu
bingung apabila tidak dapat mengajar di kels secara langsung.
DAFTAR PUSTAKA
Laelasari, I., Sari, N. E., & Nuhaya, N. (2019). Strategi yang Dapat Dikembangkan Dalam Pembelajaran
Laboratorium Biologi. Thabiea: Journal of Natural Science Teaching, 2(1), 29-38.

Kasmui.(2019). MANAJEMEN LABORATORIUM KIMIA.


https://sites.google.com/mail.unnes.ac.id/manajemen-laboratorium# diakses secara online pada 3 Mei
2023

Desy. Aspek Manajemen Lab. SCIRBD https://id.scribd.com/doc/304982079/Aspek-Manajemen-Lab


diakses secara online pada 3 Mei 2023

Anda mungkin juga menyukai