Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Pengantar Manajemen Laboratorium


Mata Kuliah: Manajemen Laboratorium
Dosen Pengampu: Putri Rahadian Dyah Kusumawati, M.Pd.

Disusun oleh:
1. Nailil Hidayah 2317208
2. Nila Hana Tsasvia 2318019
3. Rizki Agustina 2319020
4. Fiya Janati 2319023
5. Diyan Ayu Setyaningsih 2319116
6. Oktaviyana Ariri Widyasari 2319126

KELAS D
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PEKALONGAN
2021

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Pengantar Manajemen Laboratorium ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan
dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Manajemen Laboratorium.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Putri Rahadian Dyah Kusumawati, M.Pd.
selaku dosen Manajemen Laboratorium yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Penulis
tentu menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran
dari pembaca dari makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi.
Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Saya berharap supaya makalah yang telah saya buat ini mampu
memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Pekalongan, Maret 2021

Penulis

DAFTAR ISI

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Laboratorium
Kata Laboratorium berasal dari bahasa latin yang berarti “tempat
bekerja”. Dalam perkembangannya, kata laboratorium mempertahankan arti
aslinya, yaitu “tempat bekerja” khusus untuk keperluan penelitian ilmiah.
4
Laboratorium adalah suatu ruangan ata kamar tempat melakukan kegiatan
praktek atau penelitian yang ditunjang ileh adanya seperangkat alat-alat serta
adanya infrastruktur laboratorium yang lengkap (ada fasilitas air, listrik, gas,
dan sebagainya).
Laboratorium diartikan sebagai suatu tempat untuk mengadakan
percobaan, penyelidikan, dan sebagainya yang berhubungan degan ilmu fisika,
kimia, dan biologi atau bidang ilmu lainnya (Emha, 2002). Laboratorium
merupakan sarana dalam kegiatan belajar mengajar. Yang dimaksud dengan
sarana adalah segala bentuk peralatan dan fasilitas fisik. Peralatan dapat
merupakan peralatan yang diperlukan untuk produksi, distribusi, kegiatan
belajar, maupun untuk pemberian bantuan dan penilaian.1
Ketika sains dan teknologi berkembang pesat dan menjadi salah satu
mata pelajaran penting dalam kurikulum dan menjadi salah satu mata
pelajaran penting dalam kurikulum di banyak sekolah di Eropa, termasuk
negeri Belanda, banyak pendidik/pengajar sains merasa perlu mengadakan
suang tempat siswa melakukan kegiatan yang berkaitan dengan sains. Para
pendidik itu berpandangan bahwa sains adalah suatu ilmu empiris, yaitu ilmu
yang didasari atas pengamatan dan eksperimentasi adalah bagian integrak
pendidikan sains. Laboratorium yang digunakan untuk kegiatan ini disebut
laboratorium sains sekolah.2

B. Fungsi Laboratorium
Laboratorium harus dilengkapi dengan berbagai sarana prasaran untuk
kebutuhan percobaan. Laboratorium sebagi tempat kegiatan riset, penelitian,
percobaan, pengamatan, serta pengujian ilmiah memiliki banyak fungsi, yaitu:
1. Menyeimbangkan antara teori dan praktik ilmu dan menyatukan
antara teori dan praktik
2. Memberikan keterampilam kerja ilmiah bagi para peneliti, baik
dari kalangan siswa, mahasiswa, dosen, atau peneliti lainnya. Hal
ini disebabkan laboratorium tidak hanya menuntut pemahaman

1
Nih Luh Putu Kertiasih, “Peranan Laboratorium Pendidikan untuk menunjang proses
perkuliahan Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Denpasar”, Jurnal Kesehatan Gigi, Vol. 4 No. 2,
2003, hal. 60.
2
Kertiasa, “Laboratorium Sekolah dan Pengelolaannya”, (Bandung: Pudak Scientific, 2006),
hlm. 9.
5
terhadap objek yang dikaji, tetapi juga menuntut seseorang untuk
melakukan eksperimentasi
3. Memberikan dan memupuk keberanian para peniliti ( yang terdiri
dari pembelajar, peserta didik, mahasiswa, dosen, dan seluruh
praktisi keilmuan lainnya) untuk mencari hakikat kebenaran ilmiah
dari suatu objek keilmuan dalam lingkungan alam dan lingkungan
sosial
4. Menambah keterampilan dan keahlian para peniliti dalam
mempergunakan alat media yang tersedia di dalam laboratorium
untuk mencari dan menentukan kebenaran ilmiah sesuai dengan
berbagai macam riset ataupun eksperimentasi yang akan dilakukan
5. Memupuk rasa ingin tahu kepada para peneliti mengenai berbagai
macam keilmuan sehinga akan mendorong mereka untuk selalu
mengkaji dan mencari kebenaran ilmiah dengan cara penelitian,
ujicoba, maupun eksperimentasi
6. Laboratorium dapat memupuk dan membina rasa percaya diri para
peneliti dalam keterampilan yang diperoleh atau terhadap
penemuan yang didapat dalam proses kegiatan kerja di
laboratorium
7. Laboratorium dapat menjadi sumber belajar untuk memecahkan
berbagai masalah melalui kegiatan praktik, baik itu masalah dalam
pembelajaran, masalah akademik, maupun masalah yang terjadi
ditengah masyarakat yang membutuhkan penanganan dengan uji
laboratorium
8. Laboratorium dapat menjadi sarana belajar bagi para siswa,
mahasiswa, dosenm aktivis, peneliti, dan lain-lain untuk
memahami sebagai ilmu pengetahuan yang masih bersifat abstrak
sehingga menjadi sesuatu yang bersifat konkret dan nyata.3
Secara garis besat fungsi laboratorium adalah sebagi berikut:
1. Memberikan kelengkapan bagi pelajaran yang telah diterima
sehingga antara teori dan praktek bukan merupakan dua hal yang
terpisah

3
Richard Decsaprio, “Tips Mengelola Laboratorium”, (Yogyakarta:Diva Press,2013), hlm.17-
20.
6
2. Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi mahasiswa/siswa
3. Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakikat
kebenaran ilmiah seorang calon ilmuan
4. Menambah keterampilan dalam menggunakan alat dan media yang
tersedia untuk mencari dan menemukan kebenaran
5. Memupuk rasa ingin tahu mahasiswa/siswa sebagai modal sikap
ilmiah seorang calon ilmuan
6. Memupuk dan membina rasa percaya diri sebagai akibat
keterampilan yang diperoleh, penemuan yang didapat dalam
proses kegiatan kerja laboratorium
Lebih lanjut Sudaryanto menyatakan peranan dan fungsi laboratorium
ada tiga, yaitu senagai (1) sumber belajar, artinya laboratorium digunakan
untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan ranah kognitif, efektif, dan
psikomotorik atau melakukan percobaan, (2) metode pendidikan, yang
meliputi metode pengamatan dan metode percobaan, dan (3) sarana penelitian,
yaitu tempat dilakukannya berbagai penelitian sehingga terbentuk pribadi
peserta didik yang bersikap ilmiah.4
Menurut Depdikbud tujuan pengadaan laboratorium diantaranya adalah
meningkatkan kemamouan praktek peserta didik di laboratorium. Adapun
tujuan penggunaan laboratorium bagi peserta didik antara lain:
1. Mengembangkan keterampilan (pengematan, pencatatan data,
penggunaan alat, dan pembuatan alat sederhana)
2. Melatih bekerja cermat, serta mengenal batas-batas kemampuan
pengukuran laboratorium
3. Melatih ketelitian mencatat dan kejelasan melaporkan hasil
percobaan
4. Melatih daya berfikir kritis, analitis melalui penafsiran eksperimen
5. Memperdalam pengetahuan
6. Mengembangkan kejujuran dan rasa tanggung jawab
7. Melatih merencanakan dan melaksanakan dan percobaan lebih
lanjut dengan menggunakan bahan-bahan dan alat yang ada.
C. Jenis Laboratorium

4
Amna Emda, “Laboratorium sebagai Sarana Pembelajaran Kimia dalam meningkatkan
Pengetahuan dan keterampilan kerja ilmiah”, Jurnal Lantanida, Vol. 5 No 1, 2017, hal 86
7
D. Standar-standar yang di terapkan pada Laboratorium
E. Standar Tenaga Laboratorium
F. Struktur Organisasi Pengelola Laboratorium

BAB III
PENUTUP

8
DAFTAR PUSTAKA

Decsaprio, Richard. 2013. Tips Mengelola Laboratorium. Yogyakarta: Diva Press.


Emda, Amna. Laboratorium sebagai Sarana Pembelajaran Kimia dalam
meningkatkan Pengetahuan dan keterampilan kerja ilmiah. Jurnal Lantanida. Vol. 5 No 1.
2017.
Kertiasa. 2006. Laboratorium Sekolah dan Pengelolaannya. Bandung: Pudak
Scientific.
Luh Putu, Nih. Peranan Laboratorium Pendidikan untuk menunjang proses
perkuliahan Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Denpasar. Jurnal Kesehatan Gigi. Vol. 4
No. 2. 2003.

Anda mungkin juga menyukai