Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENGELOLAAN LABOLATORIUM IPA

“FUNGSI DAN MANFAAT LABOLATORIUM PEMBELAJARAN”

Dosen Pengampu: Nureva, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 1:

Anjeria Saputri (20020028)

Audrie Aurelia Agustin  (20020043)

Agung Setiawan (20020070)

Cindy Pratiwi (20020063)

Dirgantara (20020048)

Dwi Andhika Putra (20020023)

Hesti Imel Lia Putri (20020051)

Jose Alpane (20020028)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

STKIP AL ISLAM TUNAS BANGSA

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena telah memberikan
kami kekuatan serta kelancaran, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
mata kuliah Pengelolaan Lab IPA dengan tepat waktu seperti yang telah kami
rencanakan.

Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari berbagai pihak yang
telah memberikan bantuan secara materil dan moral, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nureva M.Pd selaku
dosen pengampu mata kuliah Pengelolaan Lab IPA, serta pihak-pihak yang telah
banyak membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Semoga makalah ini dapat berguna
dan bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Bandar Lampung, 24 Mei 2023

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................2
1.1 Latar Belakang..........................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Pengertian Landasan Teori............................................................................3
2.2 Menurt Para Ahli............................................................................................3
2.3 Fungsi dan Tujuan landasan teori...................................................................3
2.4 Hal Penting dalam Membuat Landasan Teori................................................4
2.5 Tinjauan Pustaka............................................................................................6
2.6 Fungsi Tinjauan Pustaka................................................................................7
2.7 Manfaat dan Tujuan Tinjauan Pustaka...........................................................8
2.8 Unsur dan Isi Tinjauan Pustaka......................................................................8
2.9 Kriteria Penulisan Tinjauan Pustaka..............................................................8
2.10 Cara Membuat Tinjauan Pustaka.................................................................9
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................12
3.1 Kesimpulan..............................................................................................12
3.2 Kritik dan Saran.......................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

ii
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen,
pengukuran ataupun pelatihan ilmiah yang dilakukan. Laboratorium biasanya
dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara
terkendali. Sementara menurut Koesmadji dkk (2004:23), laboratorium diartikan
sebagai suatu tempat untuk mengadakan percobaan, penyelidikan dan sebagainya
yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia, dan biologi atau bidang ilmu lain.
Percobaan, penyelidikan dan sebagainya itu memungkinkan adanya sinkronisasi
antara konsep maupun teori yang harus diejawantahkan ke dalam bentuk
praktikum yang sering disebut laboratorium. Laboratorium perlu dilestarikan serta
dikelola, karena berperan untuk mendorong efektivitas serta optimalisasi proses
pembelajaran melalui penyelenggaraan berbagai fungsi yang meliputi fungsi
layanan, fungsi pengadaan/ pengembangan media pembelajaran, fungsi penelitian
dan pengembangan dan fungsi lain yang relevan untuk peningkatan efektivitas
dan efisien pembelajaran. Tujuan Laboratorium sebagai salah satu sumber belajar
harus menjadi perhatian utama pengelola Laboratorium. Untuk mencapai tujuan
tersebut, perlu dilakukan suatu manajemen pelayanan yang berfokus pada
pembelajar sebagai pelanggan. Pelayanan harus memperhatikan dan menerapkan
kaidah manajemen kualitas pelayanan. Dengan menerapkan hal tersebut, suatu
pelayanan laboratorium dapat mencapai sasaran.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yang di maksud dengan laboratorium ?
2. Apa saja fungsi laboratorium sebagai pusat sumber belajar ?
3. Apa saja jenis-jenis laboratorium di sekolah ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian laboratorium.


2. Untuk mengetahui fungsi laboratorium sebagai pusat sumber belajar

Untuk mengetahui jenis-jenis laboratorium di sekolah.

3
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Laboratorium

Secara etimologi kata “Labolatorium” berasal dari kata lain yang berarti
‘tempat bekerja’ dan dalam perkembangan kata “Labolatorium”
mempertahankan kata aslinya yaitu ‘tempat bekerja’ akan tetapi khusus
untuk keperluan penelitian ilmiah.

Berdasarkan peraturan pemerintah No 32 tahun 2013 sebagai pengganti


PP No 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional, bahwa
laboratorium merupakan sarana prasarana yang diperlukn untuk menunjang
proses pembelajran. (Depdiknas, 2008, hal. 112)

Laboratorium adalah suatu tempat dilakukannya percobaan dan


penelitian. Tempat ini dapat merupakan ruangan tertutup, kamar atau
ruangan terbuka. Laboratorium adalah suatu ruangan yang tertutup di mana
percobaan eksperimen dan penelitian dilakukan. (Depdiknas, 2008, hal.
112) DefInisi laboratorium menurut para ahli yaitu:

1. Procter Laboratorium adalah tempat atau ruangan di mana para


ilmuwan bekerja dengan peralatan untuk penyelidikan dan
pengujian terhadap suatu bahan atau benda.
2. ISO / IEC Guide Laboratorium adalah instalasi atau lembaga yang
melaksanakan pengujian.
3. Menurut W.J.S Poerwadarminta Dalam kamus bahasa Indonesia
mengatakan bahwa: Labolatorium adalahtempat untuk mengadakan
percobaan (oenyelidikan dan sebagainya) segala sesuatu yang
berhubungan dengan ilmu fisika, kimia, dan sebagainya. Sedangkan
Laboran adalah orang (ahli ilmu kimia dan sebagainya) yang
bekerja di Labolatorium.
4. Menurut A S Hornby Labolatorium adalah ruangan atau bangunan
yang digunakan penelitian ilmiah, eksperimen, pengujian, dan
lainnya.
5. Dalam kamus Cambridge Advanced Leaner’s Dictionary
Labolatorium adalah ruang atau bangunan dengan peralatan ilmiah
4
atau untuk mengajar ilmu pengetahuan, atau tempat dimana bahan
kimia atau obat-obatan yang diproduksi.
6. Menurut Nuryani R Labolatorium adalah suatu tempat dimana
percobaan dan penyelidikan dilakukan. Dalam pengertian sempit,
laboratorium diartikan sebagai ruang atau tempat yang berupa
gedung yang dibatasi oleh dinding dan atap yang didalamnya
terdapat sejumlah alat dan bahan praktikum. (Nuryani, 1991, hal.
51)
Laboratorium merupakan sumber belajar yang efektif untuk mencapai
kompentensi yang diharapkan bagi peserta didik. Untuk meninngkatkan
efesiensi dan efektifitas, laboratorium harus dikelola dan dimanfaatkan
dengan baik. Sebagus dan selengkap apapunn suatu laboratorium tidak akan
berarti apa-apa bila tidak ditunjang dengan manajemen yang baik. Oleh
karena itu, untuk mengoptimalkan fungsi laboretorium perlu dikelola secara
baik untuk kelancaran proses belajar mengajar. (Ibrahim, 2009, hal. 4)
Laboratorium adalah tempat belajar mengajar melalui metode pratikum
yang dapat menghasilkan pengalaman belajar di mana siswa berinteraksi
dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejalagejala yang
dapat diamati secara langsung dan dapat membuktikan sendiri sesuatu yang
dipelajari. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan
laboratorium adalah Labolatorium sekolah merupakan tempat atau
lembaga tempat peserta didik belajar serta mengadakan percobaan
(Penyelidikan) dan sebagainya yang berhubungan dengan sains. Dengan
begitu kegiatan laboratorium (parktikum) merupakan bagian integral dari
kegiatan belajar mengajar.

2.2 Fungsi Labolatorium Sebagai Pusat Sumber Belajar


Tujuan pembelajaran tertentu dengan banyak variasi dapat digali,
diungkapkan, dan dikembangkan, dari laboratorium. Laboratorium sebagai
sumber untuk memecahkan masalah atau melakukan percobaan. Berbagai
masalah yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran yakni: ranah
pengetahuan, ranah sikap, dan ranah keterampilan/afektif.
Secara umum fungsi semua laboratorium adalah antara lain : sebagai
tempat dilakukannya percobaan alat-alat laboratorium dan bahan-bahan

5
praktikum tidak mungkin semuanya diletakan dalam kelas, oleh karena itu
percobaan dilakukan didalam laboratorium.
Menurut Sukarso (2005), secara garis besar fungsi laboratorium dalam
proses pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran biologi
secara praktek yang memerlukan peralatan khusus.
2. Sebagai tempat yang dapat mendorong semangat peserta didik
untuk memperdalam pengertian dari suatu fakta yang diselidiki
atau diamati.
3.

2.4 Hal Penting dalam Membuat Landasan Teori


A. Isi dalam landasan teori 
Hal penting dalam membuat landasan teori tentu saja masalah isi dalam landasan
teori itu sendiri.  mengingat landasan teori sebagai dasar penelitian ilmiah, maka
isi dari landasan teori pun tidak boleh seenaknya. 
Terkait isi landasan teori, setidaknya memuat beberapa poin berikut. 
1. Kerangka teori variabel atau sub variabel pertama 
2. Kerangka teori variabel atau sub variabel kedua 
3. Kerangka teori variabel atau sub variabel ketika 
4. Kajian terdahulu 
5. Kerangka berpikir
Jadi selama pembuatan landasan teori secara isi sudah mengacu pada lima poin di
atas, landasan teori kamu bisa dikatakan aman. 

B. Tips memulai menyusun landasan teori 


Setelah mengetahui isi dalam landasan teori di atas, ada tips memulai membuat
landasan teorinya nih. Caranya dapat disimak sebagai berikut. 
1) Ketetapan (adequacy) 

6
Tips memilih sumber landasan teori harus memenuhi unsur ketepatan atau
adequacy. Dikatakan adequacy apabila sumber yang dipilih memiliki derajat
kesesuaian dengan sumber pendukungnya. 
2) Kejelasan 
Landasan teori yang tidak kalah penting harus memenuhi kejelasan atau
clarity. Jadi peneliti memiliki tanggungjawab untuk memahami masalah dan
menganalisis dan mengupasnya secara mendalam agar ditemukan kejelasan. 
3) Empiris 
Dari hasil analisis, penelitian dan kajian secara mendalam dan penelitian
dilapangan inilah yang diharapkan ditemukan penemuan secara empiris maupun
secara aktual. 
4) Kemutakhiran 
Landasan teori dibuat tidak asal-asalan, semua peneliti pasti sudah tahu akan
hal ini bukan? Jadi landasan teori harus bersifat mutakhir, sehingga penelitiannya pun
juga mutakhir. Setiap terdapat kutipan, harus berasal dari sumber yang jelas dan up to
date. 
5) Relevansi 
Dikatakan relevansi apabila kutipan yang digunakan masih relevan dengan
variabel dan hipotesis yang sedang terjadi dan menarik perhatian bagi si peneliti itu
sendiri. 
6) Organisasi 
Landasan teori juga perlu memperhatikan organisasi, dimana
kaitan organisasi ini mengacu pada keberadaan literatur yang tersusun secara
sistematis. 
7) Meyakinkan 
Tips yang tidak kalah penting yang lain, landasan teori dibuat secara
meyakinkan.
Itulah hal penting dalam membuat landasan teori yang perlu diperhatikan.
Adapun tambahan teknik menyusun landasan teori, pastikan landasan teori dibuat
secara tersistematis berdasarkan pada hasil penelitian yang pernah dilakukan.
Kemudian kemukakan fakta yang dirujuk pada sumber yang relevan dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Ada satu hal penting yang tidak boleh terlewatkan, pastikan kamu
membuat batasan masalah penelitian, agar penelitian tidak kemana-mana.
Perhatikan pula terkait metodologi penelitian dan teori yang diambil.
C. Ciri-Ciri Landasan Teori Yang Baik 
landasan teori yang baik memiliki ciri berikut.:

7
1) Teori memberikan kemudahan pemahaman dan menerangkan apakah terjadi
hubungan dengan masalah satu dengan yang lain, dapat pula menyelidiki melihat
gejalanya. 
2) Landasan teori yang baik dapat dilihat dari konsistensi data yang dipaparkan. 
3) Teori mampu membuktikan terhadap fenomena sosial yang masih dalam
perdebatan atau pertanyaan bagi masyarakat. Jadi membuktikan asumsi atau
hipotesis tersebut benar atau salah. 
4) Landasan teori yang baik bagian terakhir adalah mendorong adanya penemuan
baru.

2.5 Tinjauan Pustaka


Tinjauan pustaka berasal dari kata tinjauan yang berarti hasil dari tindakan
meninjau dan pustaka adalah buku, literatur atau lainnya. Dengan demikian,
secara bahasa, pengertiannya adalah melakukan peninjauan ulang terhadap
pustaka terkait yang sudah ada sebelumnya.
A. Pengertian Tinjauan Pustaka Menurut Para Ahli
Sedangkan menurut para ahli, hal ini dapat didefinisikan dengan berbagai
macam, yakni sebagai berikut:
1) Cooper
Cooper menjelaskan bahwa tinjauan pustaka memiliki beberapa bentuk.
Pertama, peninjauan ulang terhadap pustaka yang telah ada sebelumnya untuk
menggabungkan apa yang sudah dinyatakan dan dilakukan oleh orang lain.
Kedua, peninjauan ulang yang dilakukan untuk mengkritisi pustaka-pustaka yang
telah ada sebelumnya. Ketiga, peninjauan ulang untuk menjembatani satu topik
dengan topik lainnya. Keempat, peninjauan pustaka untuk mengidentifikasi isu-
isu sentral pada bidang tertentu.
2) Eki Meliansyah
Pengertian menurut Eki Meliansyah adalah sebuah rangkaian aktivitas yang
mencari, membaca, dan menelaah laporan-laporan penelitian yang relevan dengan
penelitian yang akan kita lakukan.
3) Leedy
Menurut Leedy, adalah penjelasan ulang yang berisikan pernyataan peneliti
sebelumnya mengenai penelitian serupa yang akan dilakukan. Bisa diartikan
bahwa tinjauan pustaka adalah langkah-langkah penelitian yang dilakukan
kembali dengan pengembangan.
4) Gandas
8
Bagi Gandas adalah sebuah bab khusus yang membahas kajian dan teori-teori
yang berkaitan dengan topik yang dibicarakan dengan tujuan menghasilkan
hipotesis atau menguji kebenaran teori dalam penelitian tersebut.
Dalam Bahasa Inggris, tinjauan pustaka disebut dengan review of the
literature. Secara istilah tinjauan pustaka dapat dikatakan sebagai peninjauan
ulang terhadap pustaka atau literatur yang telah ada sebelumnya dengan
pengembangan berbekal hipotesis dari hasil me-review literatur yang lalu.

2.6 Fungsi Tinjauan Pustaka


Dari definisi di atas, dapat dipahami memiliki fungsi dan manfaat yang
vital dalam sebuah penelitian ilmiah. Di bawah ini kita akan membahas apa saja
fungsinya.
1) Membantu verifikasi masalah yang harus diteliti sekaligus menunjukkan
kepada peneliti mengenai urgensinya mengetahui rumusan masalah atau
hipotesis yang akan dibahas dalam penelitiannya. Dengan demikian,
peneliti memahami sejarah permasalahan.
2) Memberikan uraian dan mempertimbangkan variabel apa saja yang akan
digunakan, sehingga tujuan peneliti dapat tercapai. Dengan demikian,
penelitian dilakukan dengan fokusan tertentu dan tidak bias.
3) Memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada peneliti mengenai
topik yang menjadi bahan penelitiannya. Dengan demikian, peneliti dapat
melihat tema penelitian dengan penilaian yang lebih objektif.
4) Memberikan batasan penelitian dengan memberikan petunjuk mengenai
variabel bebas dan tidak bebas.
5) Membantu peneliti untuk menganalisa data yang telah dikumpulkan dalam
penelitian.
6) Memberikan referensi kepada peneliti untuk menafsirkan metode
penelitian.
7) Memberikan argumen kepada peneliti untuk menyimpulkan bahwa hasil
penelitian sudah sesuai dengan tujuan penelitian.
8) Membantu peneliti untuk menemukan kelebihan dan kekurangan dari
penelitian yang telah dilakukan peneliti-peneliti sebelumnya

9
2.7 Manfaat dan Tujuan Tinjauan Pustaka
Selain memiliki fungsi-fungsi di atas, terdapat beberapa manfaat yang
banyak. Di antara manfaatnya adalah sebagai berikut:
1) Dapat menunjukkan berapa lama waktu yang sudah ditekuni oleh peneliti
mengenai topik yang diambilnya.
2) Sebagai bentuk apresiasi terhadap hasil karya orang lain dan bentuk
penghargaan kepada peneliti sebelumnya.
3) Menunjukkan bahwa peneliti benar-benar menguasai tema penelitian
secara komprehensif mengenai teori yang digunakan sebagai referensi
dalam penelitiannya.
4) Memberikan contoh tentang rancangan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti sebelumnya dalam mencari jawaban terhadap permasalahan yang
dihadapi.
Kemudian tinjauan pustaka memiliki tujuan sebagai berikut:
Secara umum, tujuan tinjauan pustaka yaitu untuk membantu peneliti dalam
memperkuat penelitiannya dan membantu peneliti dalam menentukan hasil dan metode
supaya sesuai dengan tujuan penelitian.

2.8 Unsur dan Isi Tinjauan Pustaka


Dalam menyusunnya, ada beberapa unsur dan isi yang perlu diperhatikan
oleh peneliti. Menurut Huckin dan Pearce, tinjauan pustaka terdiri dari beberapa
unsur, di antaranya adalah:
1) Evaluasi dan kutipan mengenai topik atau bidang ilmu yang akan diteliti.
2) Upaya peneliti untuk menghubungkan serta membandingkan hasil karya
penelitian yang sedang ditinjau dengan penelitiannya sendiri, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
3) Dapat menunjukkan perbedaan antara penelitian sebelumnya dengan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Sebenarnya hal ini termasuk
dalam bagian evaluasi.

2.9 Kriteria Penulisan Tinjauan Pustaka


Dalam menulisnya terdapat beberapa kriteria atau aspek yang harus dipenuhi.
Kriteria tersebut adalah sebagai berikut:
1) Mutakhir (Recency)
Penelitian selalu mengalami perkembangan dari masa ke masa. Oleh karena itu,
penelitian yang dijadikan referensi utama harus penelitian yang up to date. Tidak jarang
10
hasil penelitian terbaru menjadi hipotesis untuk menguji teori yang telah ada. Dengan
demikian, penelitian yang kita lakukan tidak ketinggalan zaman.
2) Relevan
Kriteria ini menekankan pada pentingnya keterkaitan antara referensi yang
dijadikan sumber bacaan dengan topik yang akan diteliti. Tinjauan pustaka harus relevan
dengan dasar teori dan topik penelitian.

3) Bobot Ilmiah
Dalam pekerjaan ilmiah, sumber pustaka yang dimasukkan ke dalam tinjauan
pustaka tidak bisa dipilih sekehendak kita. Literatur yang dijadikan sumber referensi
penelitian kita harus yang memiliki nilai ilmiah dan ditulis oleh orang-orang yang
kompeten di bidangnya.
4) Aspek Penelitian
Tinjauan pustaka sudah seharusnya mampu menjelaskan dengan tepat apa saja
yang menjadi aspek penelitian yang dikerjakan, mampu menjelaskan konteks penelitian,
dan dapat mengembangkan argumentasi yang kuat dan saling memiliki keterkaitan satu
sama lain secara rasional.
5) Padat
Tinjauan pustaka sebaiknya ditulis dengan padat, sehingga bahasanya mudah,
lugas, tidak bertele-tele, padat, dan mudah dimengerti. Dengan demikian, tinjauan
pustaka yang kita tulis dapat dijadikan rujukan, meningkatkan literasi, dan menjadi
pedoman dalam melakukan tahapan penelitian berikutnya.
 
2.10 Cara Membuat Tinjauan Pustaka
Setelah memperhatikan beberapa pembahasan di atas, sekarang tiba
waktunya kita untuk mulai membahas bagaimana cara membuat tinjauan pustaka
yang baik dan benar. Ada beberapa langkah yang perlu kita lakukan agar dapat
menghasilkan tinjauan pustaka yang baik. Langkah-langkah tersebut adalah
sebagai berikut:
1) Mencatat Teori yang Akan Dibutuhkan
Semua informasi yang mendukung penelitian dan relevan dengannya, baik
itu berupa teori, konsep, atau penjelasan apapun dapat dijadikan rujukan
penelitian kita. Pencatatan teori sangat membantu penulisan tinjauan pustaka
karena dapat memetakan poin-poin penting yang ada di dalam sumber yang kita
jadikan rujukan.
Pemetaan poin ini berguna untuk memudahkan kita dalam melakukan
penulisan secara keseluruhan. Pencatatan teori ini dilakukan dengan cara mencari
11
kata kunci yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Dengan mencatat
kata kunci, kita dapat menemukan penjelasan lengkap dengan mudah.
2) Melakukan Ikhtisar Referensi
Pengertian ikhtisar adalah pandangan secara ringkas sehingga yang
disampaikan merupakan bagian-bagian yang penting saja. Maksud dari
pembahasan ini adalah setelah menuliskan teori-teori yang dibutuhkan dalam
bentuk poin-poin penting, kita memahami intisari atau makna dari referensi secara
mendalam. Dengan melakukan tahapan ini, secara tidak langsung kita telah
meringkas dengan menyertakan sumber.
3) Melakukan Proses Sintesis dan Perbandingan
Pada tahapan ini, kita mulai membandingkan referensi satu dengan referensi
lainnya. Dari proses membandingkan referensi, kita dapat mengklasifikasikan
mana topik yang relevan dan tidak relevan.
Setelah memasuki tahap ini, sebenarnya kita sudah mulai melakukan analisa
secara umum. Analisa tersebut berupa memecah informasi yang kita dapat
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Dengan memecah menjadi bagian-bagian
yang lebih kecil, kita dapat menunjukkan hubungan antara satu bagian dengan
bagian lainnya dengan lebih mudah.
4) Melakukan Analisa Terhadap Referensi
Setelah analisa umum selesai dilakukan, kita perlu melakukan evaluasi
bacaan atau pustaka dengan lebih kritis. Evaluasi tersebut seharusnya
menghasilkan penjelasan mengenai perbedaan dari penelitian yang kita lakukan
dengan penelitian sebelumnya. Pada tahapan, kita diminta untuk menyediakan
argumen dan bukti-bukti pendukung yang kuat.
5) Melakukan Identifikasi Debat, Tema, dan Kesenjangan
Tidak ada salahnya kita mencoba untuk mencari tren dan pola mengenai
pendekatan tertentu menjadi lebih populer atau tidak seiring berjalannya waktu.
Dengan mengetahui pendekatan yang populer, kita tentu lebih memahami
perkembangan penelitian yang telah dilakukan orang lain.
Tidak hanya itu, kita juga perlu melakukan analisis mengenai perdebatan, tema,
kontradiksi, konflik, gap atau perbedaan, dan publikasi penting. Tahapan ini akan
membantu kita dalam menyusun struktur tinjauan pustaka. Di samping itu,
langkah ini dapat menunjukkan bagaimana peran penelitian kita terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan yang ada.
6) Membuat Garis Besar Struktur Tinjauan Pustaka

12
Langkah selanjutnya adalah membuat garis besar struktur tinjauan pustaka.
Strukturnya terbagi menjadi beberapa jenis yang dapat kita pilih, sebut saja
tematik, kronologis, teoritis, metodologi, atau gabungan dari semuanya.Penjelasan
detail mengenai masing-masing jenis dapat kita perhatikan di bawah ini.

a) Tematik
Tidak jarang dalam menyusunnya, kita menemukan beberapa tema sentral
yang berulang. Jika menemui hal semacam itu, kita dapat mengatur tinjauan
pustaka ke dalam subbagian yang membahas aspek berbeda dari topik yang
diteliti.
b) Kronologis
Pendekatan yang paling mudah dan sederhana dilakukan dalam
menyusunnya adalah dengan menelusuri perkembangan topik penelitian dari
waktu ke waktu. Dengan menganalisa titik balik, pola, dan perdebatan kunci yang
telah mengarah ke lapangan, tentu akan membuat kita semakin matang dalam
memahami konsep dari penelitian. Kita juga dapat memberikan interpretasi
tentang mengapa dan bagaimana perkembangan tersebut dapat terjadi.
c) Metodologis
Jika sumber yang kita ambil berasal dari berbagai disiplin ilmu atau bidang
yang menggunakan berbagai metode penelitian, kita perlu membandingkan hasil
dan kesimpulan yang muncul dari pendekatan lainnya.

7) Susun Tinjauan Pustaka


Setelah semua tahapan di atas dilakukan, sekarang saatnya kita menyusun tinjauan
pustaka. Sebagaimana karya tulis ilmiah lainnya, harus berisi pendahuluan, isi utama, dan
kesimpulan. Fokus dan tujuan tinjauan pustaka harus disebutkan dengan jelas pada
pendahuluan. Sementara sintesis ringkas mengenai poin-poin utama dari setiap sumber
berada pada bagian isi utama. Terakhir, kesimpulan membahas ringkasan temuan kunci
yang telah disadur dari literatur sekaligus menekankan signifikansinya.

13
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari ulasan tentang Landasan Teori, Tinjauan Pustaka Serta Fungsi Dan
Tinjauan Pustaka dibuat berdasarkan panduan yang berhubungan dengan
bermacam-macam permasalahan yang tengah diteliti atau yang sudah diteliti
sebelumnya. Selain itu, harus ada keterhubungan antara sub bab satu dengan yang
lain, dan menunjukan kesemuanya memiliki keterkaitan dan menjadi satu
kesatuan.

Untuk menghasilkan Landasan Teori, Tinjauan Pustaka Serta Fungsi Dan


Tinjauan Pustaka, sangat dibutuhkan referensi yang mutakhir, informative dan
baru. Tips agar hasil penelitian tetap fresh dan baru, kamu bisa mencari referensi
jurnal nasional dan jurnal ilmiah yang terbaru. 

Jika ingin menggunakan referensi jurnal atau penelitian ilmiah, jangan


mengambil jurnal yang lebih dari 10 tahun. Lebih dari 10 tahun, maka ilmu
tersebut sudah tidak update lagi. Kecuali kamu akan melakukan perbandingan
antara hasil penelitian lama dan hasi penelitian yang terbaru. 

3.2 Kritik dan Saran


Dari makalah ini, penulis berharap para pembaca mampu memanfaat-kannya
sebagai sumber belajar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Tidak lupa
kritik, masukan serta saran dalam bentuk apapun agar kedepan nya penulisan
makalah menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Online, T. B. (2022, April 28). Pengertian Cara Membuat dan Contoh Kajian
Teori. Retrieved from Deepublish Store:
https://deepublishstore.com/blog/kajian-teori/

Pustaka, T. (2022, Agustus 17). Aditya Mardiastuti. Retrieved from Detik Jabar:
https://www.detik.com/jabar/berita/d-6238975/pengertian-tinjauan-
pustaka-adalah-manfaat-dan-cara-membuatnya#:~:text=Tinjauan
%20pustaka%20(literature%20review)%20adalah,yang%20dibutuhkan
%20untuk%20proposal%20penelitian

Pustaka, T. (n.d.). M. Hardi. Retrieved from Gramedia Blog:


https://www.gramedia.com/literasi/tinjauan-pustaka/

Anda mungkin juga menyukai