Anda di halaman 1dari 16

REVISI MAKALAH

MANAJEMEN LABORATORIUM
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Manajemen Sarana, Prasarana, dan Sistem Informasi
Dosen pengampu: Sevia Umi Wardini, M.Pd.

Disusun Oleh:

Kelompok 6

1. Dewi Khofifah Al-Aliyah (20229001001)


2. Alung Lailatul Istighfarin (20229001004)
3. Muhammad Dhiyaurrahman Hanafi (20229001019)
4. Fikriya Ismiati (20229001038)
5. Ahmad Farhan Ilhami (2022900104)

PRODI MENEJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM KH.MUHAMMAD ALI SHODIQ
(STAIMAS)
NGUNUT – TULUNGAGUNG
2023
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Alloh SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna mmenuhi tugas kelompok mata kuliah “Manajemen Sarana,
Prasarana, dan Sistem Informasi” dengan judul “Manajemen Laboratorium”.

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak, terutama kepada ibu Sevia Umi Wardini, M.Pd. Selaku dosen pengampu
kami yang telah memerikan bimbingan serta masukan - masukan dalam pembuatan
makalah ini. Serta teman-teman yang ikut membantu dan memberikan semangat
hingga kami bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini juah dari sempurna. Oleh
karna itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Tulungagung, 30 Mei 2023

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Laboratorium ............................................................................... 3
B. Fungsi dan Urgensi Laboratorium ................................................................. 3
C. Jenis-Jenis Laboratorium ............................................................................... 5
D. Standar Laboratorium .................................................................................... 6
E. Manajemen Laboratorium ............................................................................. 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................. 11
B. Saran ............................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dalam Pendidikan dituntut suatu proses pembelajaran yang tidak
hanya teori, tetapi juga suatu eksperimen atau praktikum agar siswa lebih
memahami dan mengetahui ilmu yang dipelajarinya. Untuk melakukan
praktikum siswa tidak mungkin melakukan di dalam kelas, karena dalam
praktik memerlukan alat-alat praktikum yang banyak, sehingga tidak bisa
disimpan di dalam kelas. Untuk itu diperlukan suatu laboratorium untuk
melakukan segala praktikum.

Laboratorium yang ideal adalah bagaimana suatu Laboratorium dapat


dikelola dengan baik, hal ini sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang saling
berkaitan satu dengan yang lainnya yaitu beberapa alat-alat lab yang canggih,
dengan staf profesional yang terampil dan didukung oleh adanya manajemen
laboratorium yang baik. Oleh karena itu, manajemen laboratorium adalah suatu
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan laboratorium. Suatu
manajemen laboratorium yang baik memiliki sistem organisasi yang baik,
uraian kerja (job description) yang jelas, pemanfaatan fasilitas yang efektif,
efisien, disiplin, dan administrasi lab yang baik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari laboratorium?
2. Bagaimana fungsi dan urgensi laboratorium dalam pendidikan?
3. Sebutkan jenis-jenis laboratorium?
4. Apa saja standar laboratorium?
5. Apa yang dimaksud manajemen laboratorium?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari laboratorium.
2. Untuk mengetahui fungsi dan urgensi laboratorium dalam pendidikan.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis laboratorium.
4. Untuk mengetahui standar laboratorium.
5. Untuk mengetahui manajemen laboratorium.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Laboratorium
Laboratorium atau sering disebut “Lab” adalah tempat dilakukannya
riset (penelitian), eksperimen (percobaan) atau pelatihan ilmiah. Pada
umumnya, Laboratorium dirancang untuk memungkinkan dilakukannya
kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali. Laboratorium ilmiah biasanya
dibedakan menurut disiplin ilmunya seperti Laboratorium Fisika, Laboratorium
Biokimia, Laboratorium Komputer, dan Laboratorium Bahasa.
Dapat disimpulkan bahwa, Laboratorium adalah tempat sekelompok
orang yang melakukan berbagai macam penelitian (riset), pengamatan,
pelatihan, dan pengujian ilmiah sebagai pendekatan antara teori dan praktik dari
berbagai disiplin ilmu. Pembelajaran atau riset-riset pengembangan ilmu
tersebut dilakukan terhadap berbagai ilmu yang telah dikenal atau terhadap ilmu
yang baru dikenal. Pada dasarnya, secara fisik Laboratorium dapat merujuk
pada suatu ruangan yang tertutup, kamar atau ruangan terbuka.1
Di dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun
2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah atau Madrasah dijelaskan
bahwa ruang laboratorium adalah ruang untuk pembelajaran secara praktik
yang memerlukan peralatan khusus.2

B. Fungsi dan Urgensi Laboratorium


Menurut Richard Decaprio, fungsi dari laboratorium dirangkum
menjadi 8 poin yaitu:
1. Sebagai tempat dan media untuk menyeimbangkan antara teori dan praktik
ilmu dan menyatukan antara teori dan praktik.

1
Richard Decaprio, Tips Mengelola Laboratorium Sekolah, (Yogyakarta: Diva Press, 2013)
hlm. 16-17
2
Rusydi Ananda, (Kasan 2006)Manajemen Sarana Prasarana Pendidikan, (Medan:CV
Widya Puspita, 2017) hlm. 162

3
2. Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi para peneliti, baik dari
kalangan siswa, mahasiswa, dosen, atau peneliti lainnya. Hal ini
disebabkan laboratorium tidak hanya menuntut pemahaman terhadap objek
yang dikaji, tetapi juga menuntut seseorang untuk melakukan
ekperimentasi.
3. Memberikan dan memupuk keberanian para peneliti untuk mencari hakikat
kebenaran ilmiah dari suatu objek keilmuan dalam lingkungan alam dan
lingkungan sosial.
4. Menambah keterampilan dan keahlian para peneliti dalam mempergunakan
alat media yang tersedia di dalam laboratorium untuk mencari dan
menemukan kebenaran ilmiah sesuai dengan berbagai macam riset ataupun
eksperimentasi yang akan dilakukan.
5. Memupuk rasa ingin tahu kepada para peneliti mengenai berbagai macam
keilmuan sehingga akan mendorong mereka untuk selalu mengkaji dan
mencari kebenaran ilmiah dengan cara penelitian, uji coba, maupun
eksperimentasi.
6. Fungsi laboratorium dapat memupuk dan membina rasa percaya diri para
peneliti dalam keterampilan yang diperoleh atau terhadap penemuan yang
didapat dalam proses kegiatan kerja di laboratorium
7. Fungsi laboratorium dapat menjadi sumber belajar untuk memecahkan
berbagai masalah melalui kegiatan praktik, baik itu masalah dalam
pembelajaran, masalah akademik, maupun masalah yang terjadi di tengah
masyarakat yang membutuhkan penanganan dengan uji laboratorium.
8. Fungsi laboratorium sebagai sarana belajar bagi para siswa, mahasiswa,
dosen, aktivis, peneliti, dan lain-lain untuk memahami segala ilmu
pengetahuan yang masih bersifat konkret dan nyata.

4
Selanjutnya terkait dengan urgensi laboratorium di sekolah dijelaskan
oleh Decaprio sebagai berikut:3
1. Keaktifan seorang siswa tidak akan terwujud tanpa adanya media, dalam
hal ini media tersebut laboratorium. Adanya laboratorium di sekolah atau
madrasah mendorong seluruh warga sekolah atau madrasah untuk aktif
dalam kegiatan-kegiatan ilmiah untuk menunjang pembelajaran secara
langsung.
2. Kegiatan-kegiatan yang berpusat pada pengembangan keterampilan
proses, keterampilan motorik, dan pembentukan sikap ilmiah (khususnya
pengembangan minta untuk melakukan penyelidikan, penelitian-penelitian
lingkungan dan minat untuk mempelajari alam secara mendalam) tidak
akan bisa terwujud tanpa adanya laboratorium.
3. Sikap mandiri siswa dalam memahami pelajaran hanya bisa dibangun
dengan adanya laboratorium di sekolah atau madrasah. Misalnya, dalam
mempelajari ilmu pengetahuan alam (IPA). Dengan adanya laboratorium
maka siswa akan terdorong untuk lebih aktif dan mandiri, tidak hanya
sekedar mendengarkan materi yang diberikan guru.

C. Jenis-Jenis Laboratorium
Secara singkat laboratorium dapat dikelompokkan atas dua jenis yaitu:
1. Laboratorium Pendidikan
Laboratorium Pendidikan, yaitu laboratorium yang digunakan untuk
Pendidikan baik ditinggkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
Penggunaan laboratorium tersebut ditujukan untuk menunjang kegiatan
pembelajaran. Contohnya yaitu laboratorium IPA, laboratorium bahasa,
laboratorium komputer.

3
Richard Decaprio, Tips Mengelola Laboratorium Sekolah, (Yogyakarta: Diva Press, 2013)
hlm. 16-17

5
2. Laboratorium Riset
Laboratorium riset yaitu laboratorium yang digunakan oleh praktisi
keilmuan dalam upaya menemukan sesuatu untuk meneliti suatu hal yang
menjadi bidang keahliannya. Laboratorium ini bisa saja meneliti tentang
objek-objek sebagaimana yang ada dalam laboratorium pendidikan seperti
berkaitan dengan IPA, Fisika, matematika dan sebagainya, akan tetapi
esensi tujuan laboratorium ini adalah penelitian yang umumnya dilakukan
ilmuan.

D. Standar Laboratorium
Secara etimologi (arti kata) prasarana berarti alat tidak langsung untuk
mencapai tujuan. Prasarana pendidikan misalnya lokasi/tempat, bangunan
sekolah lapangan olah raga dan sebaginya. Sedangkan sarana adalah alat
langsung untuk mencapai tujuan pendidikan, misalnya: ruang, buku,
perpustakaan, laboratorium dan sebagainya.4
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengaturan sarana dan
prasarana ruang laboratorium/tempat praktik adalah sebagai berikut5:
1. Jumlah meja dan kursi praktik yang pengaturannya atau penempatannya
sesuai dengan kebutuhan.
2. Alat laboratorium/tempat praktik sehabis dipakai perlu disimpan dalam
tempat khusus dan dicatat menurut jenis dan golongan masing-masing.
3. Daftar alat-alat/barang-barang disiapkan dimeja petugas, agar bagi yang
memerlukan mudah mengetahui ada tidaknya alat atau barang yang
dicari/dikehendaki.
4. Alat pemadam kebakaran diletakkan didekat temapt alat-alat atau barang,
agar mudah bila menghadapi kemungkinan terjadinya kebakaran.
5. Tempat air/kran dan handuk atau kain, diletakkan dekat kran/tempat air.

4
Tholib Kasan, Teori dan Aplikasi Administrasi Pendidikan, (Jakarta : Studia Press, 2006)
hlm. 91
5
Ibid., hlm. 97-98

6
6. Papan tulis diletakkan sesuai dengan kondisi ruangan.
7. Foto/gambar model/skema ditempatkan pada dinding.
8. Tempat sampah diletakkan dibagian depan.
9. Dan sebagainya.
Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara
langsung dipergunakan dalam menunjang proses pendidikan, khususnya proses
belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat media
pengajaran. Adapun yang dimaksud dengan prasarana pendidikan adalah
fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau
pengajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah,
tetapi jika dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar, seperti
taman sekolah untuk pengajaran biologi, halaman sekolah sebagai sekaligus
lapangan olahraga, komponen tersebut merupakan sarana pendidikan.

E. Manajemen Laboratorium
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur dan
menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan konstribusi
secara optimal dan berarti pada jalannya proses pendidikan. Kegiatan
pengelolaan ini meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasan,
penyimpanan inventarisasi, dan penghapusan serta pendataan.
Manajemen laboratorium adalah kemampuan dan keterampilan khusus
untuk melakukan kegiatan di laboratorium, baik dengan orang lain maupun
melalui orang lain dalam mencapai tujuan tertentu. Dalam manajemen
laboratorium terkandung dalam laboratorium sebagai lokasi praktik yang secara
rinci terdiri dari alat dan bahan kimia, fasilitas infrastruktur laboratorium, dalam
proses implementasi praktis. Fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan
yang wajar yang telah ditetapkan dan saling memiliki ketergantungan antara
satu dengan yang lain.
Fungsi manajemen laboratorium adalah:
1. Perencanaan

7
Perencanaan adalah proses menentukan tujuan atau tujuan yang akan
dicapai dan ditentukan metode dan sumber daya yang diperlukan untuk
mencapai tujuan-tujuan ini seefisien dan seefektif mungkin. Perencanaan
sebagai proses menganalisis situasi, menetapkan tujuan yang akan dicapai
di masa depan dan menentukan langkah-langkah yang harus diambil untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan.
Perencanaan laboratorium IPA mencakup perencanaan dan
pemeliharaan alat dan bahan dan infrastruktur, kegiatan perencanaan yang
akan dilaksanakan, serta rencana pengembangan laboratorium. Beberapa
hal yang perlu direncanakan dalam manajemen laboratorium adalah:
a. Merencanakan kebutuhan bahan, peralatan dan suku cadang
laboratorium.
b. Merencanakan pendanaan.
c. Merencanakan pengelolaan laboratorium.
d. Merencanakan administrasi laboratorium.
e. Menyusun tata tertib.
f. Menyusun prosedur operasi standar (POS) kerja di laboratorium.
Selain aspek-aspek di atas maka perencanaan juga ditujukan untuk
beberapa kegiatan penting di laboratorium, diantaranya sebagai berikut:
a. Pelayanan praktikum
Perencanaan kegiatan ini meliputi waktu kegiatan, laboran atau
guru yang membina atau membimbing praktikum dan lain sebagainya.
b. Penelitian
Perencanaan kegiatan penelitian berkaitan dengan objek yang
akan diteliti, waktu peneliyian, alasan krusial mengadakan penelitian
dan lain-lain.
2. Pengorganasasian
Pengorganisasian adalah sistem kerjasama dari kelompok orang
tertentu, barang, atau unit laboratorium untuk mencapai tujuan. Mengatur
laboratorium berarti menyusun sekelompok orang atau petugas dan sumber

8
daya lainnya untuk melaksanakan rencana atau program untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan dengan cara yang bermanfaat bagi
laboratorium.
Pengorganisasian laboratorium meliputi pengaturan dan
pemeliharaan alat dan bahan laboratorium, pengadaan alat dan bahan, dan
menjaga disiplin dan keamanan kerja di laboratorium. Orang-orang yang
terlibat langsung dalam organisasi laboratorium adalah kepala sekolah,
wakil kepala urusan kurikulum, koordinator laboratorium, tanggung jawab
teknis laboratorium, laboratorium, dan guru mata pelajaran sains (kimia,
fisika, biologi).
3. Pengawasan
Pengawasan dilakukan dalam rangka memantau sarana dan prasarana
laboratorium sekolah pada aspek-aspek sebagai berikut:
a. Pengawasan terhadap kesehatan dan keselamatan siswa dalam
melaksanakan praktikum di laboratorium.
b. Pengawasan terhadap kondisi dan keamanan bahan serta alat
laboratorium.
c. Pengawasan kondisi dan keamanan bangunan laboratorium.
4. Pemeliharaan
Pemeliharaan terhadap laboratorium harus dilakukan secara terus
menerus dalam mengupayakan agar laboratorium dapat berfungsi dengan
baik. pemeliharaan terhadap laboratorium secara periodik, yaitu
melakukan pemeliharaan terhadap beberapa hal:
a. Ruangan dan utility-nya.
b. Jaringan listrik dan instalasi air.
c. Kondisi alat dan suku cadang laboratorium.
d. Kondisi pemadam kebakaran.
e. Kebersihan ruangan.6

6
Rusydi Ananda, Manajemen Sarana Prasarana Pendidikan, (Medan:CV Widya Puspita,
2017) hlm. 200

9
Unsur pemeliharaan dalam pengelolan laboratorium menuntut agar
pengelola memeriksa semua peralatan dan suku cadang laboratorium
dalam fungsi normal untuk dapat digunakan dan selanjutnya memperbaiki
atau mengganti jika sudah tidak dapat diperbaiki alat dan suku cadang
laboratorium yang telah rusak.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Laboratorium adalah tempat sekelompok orang yang melakukan
berbagai macam penelitian (riset), pengamatan, pelatihan, dan pengujian
ilmiah sebagai pendekatan antara teori dan praktik dari berbagai disiplin ilmu.
Pembelajaran atau riset-riset pengembangan ilmu tersebut dilakukan terhadap
berbagai ilmu yang telah dikenal atau terhadap ilmu yang baru dikenal.
Manajemen laboratorium adalah kemampuan dan keterampilan khusus
untuk melakukan kegiatan di laboratorium, baik dengan orang lain maupun
melalui orang lain dalam mencapai tujuan tertentu. Dalam manajemen
laboratorium terkandung dalam laboratorium sebagai lokasi praktik yang
secara rinci terdiri dari alat dan bahan kimia, fasilitas infrastruktur
laboratorium, dalam proses implementasi praktis.

B. Saran
Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan ini meskipun
penulisan ini jauh dari sempurna minimal para pembaca dapat
mengimplementasikan tulisan ini. Selain itu, makalah ini masih banyak
memiliki kesalahan dari segi penulisan, sumber materi, dan lainnya, karena
penulis juga merupakan manusia yang adalah tempat salah dan dosa, dalam
hadits “al insanu mahal khotto’ wannisyan’”, dan para penyusun juga butuh
saran serta kritik agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik
daripada masa sebelumnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ananda, Rusydi. Manajemen Sarana Prasarana Pendidikan. Medan: CV Widya


Puspita, 2017.

Decaprio, Richard. Tips Mengelola Laboratorium Sekolah. Yogyakarta: Diva Press,


2013.

Kasan, Tholib. Teori dan Aplikasi Administrasi Pendidikan. Jakarta: Studia Press,
2006.

12
DAFTAR PERTANYAAN

1. Apakah setiap lembaga pendidikan memerlukan laboratorium? Jika iya apakah


laboratorium yang dibutuhkan sama? Tolong beri contohnya? (Shafi’ Ahmad M.)
2. Apakah laboratorium memerlukan staf dan manajemen dengan keahlian khusus?
(Zakiya Ahmad)

13

Anda mungkin juga menyukai