Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH

“PENGERTIAN, FUNGSI DAN JENIS-JENIS LAB”

Mata Kuliah : Manajemen Laboratorium


Dosen Pengampu : Ahmad Sofyan Selaeman, S.Pd., M.Si.

Disusun Oleh :

DINA APRILIA (2168900002)

SEVIANA CHAERUNISA (2168900011)

PRODI FISIKA
FAKULTAS SAINS
UNIVERSITAS MANDIRI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
tugas makalah mata kuliah Manajemen Laboratorium dengan judul “Pengertian
dan Jenis-jenis Lab” dan berkat rahmatnya juga yang telah memberikan ilmu
pengetahuan, serta shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah
S.A.W.

Penulis menuliskan dengan mengambil dari beberapa sumberi buku dan


membuat gagasan dari beberapa sumber tersebut. Penulis menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan
tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu penulis menghaturkan rasa
hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna menambah wawasan


serta pengetahuan kita mengenai judul makalah ini dan dapat lebih memahami
mengenai sub materi pokok pada makalah ini. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................3
1.2 Indentifikasi Masalah...............................................................................6
1.3 Pembatasan Masalah................................................................................7
1.4 Rumusan Masalah....................................................................................7
1.5 Tujuan Penelitian.....................................................................................8
1.6 Manfaat Penelitian...................................................................................8
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Laboratorium.........................................................................
2.2 Tujuan Laboratorium...............................................................................
2.3 Fungsi Laboratorium................................................................................
2.4 Pengertian Jenis-jenis Laboratorium........................................................
3.1 Kategori Laboratorium.............................................................................
4.1 Sarana Prasarana Laboratorium...............................................................
BAB III PENUTUP
5.1 Kesimpulan..............................................................................................
5.2 Saran........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laboratotium adalah suatu ruangan tempat melakukan kegiatan

praktek/percobaan, pengukuran, penelitian atau riset ilmiah yang berhubungan

dengan sains (kimia,fisika, biologi) dan ilmu-ilmunya. Laboratorium sebagai unit

penunjang akademik pada lembaga pendidikan, bertujuan untuk dapat menunjang

efektifitas, pengajaran guna menunjang keberhasilan proses pembelajaran

keterampilan di sekolah maupun kampus. Materi yang seharusnya menggunakan

metode praktikum/eksperimen menjadi pilihan utama bagi guru maupun dosen

untuk menjelaskan suatu materi, sehingga mahasiswa lebih memahami materi

tersebut.

Penggunaan laboratorium agar efektif diperlukan pengelolaan yang sebaik-

baiknya. Keberadaan dari kelangsungan suatu laboratorium sangat tergantung

pengelolaannya. Pengelolaan adalah proses merencanakan, mengorganisasikan

melaksanakan serta melakukan evaluasi. Bagi suatu kampus untuk meningkatkan

mutu dan kualitas pendidikan. Dengan adanya laboratorium, diharapkan

mahasiswa lebih mudah memahami materi yang dipelajari.

Laboratorium biologi mempunyai tujuan dan fungsi sebagai laboratorium

pendidikan dan laboratorium penelitian yang menerapka serta mengembangkan

teori-teori dan konsep-konsep dalam bidang fisika. Pengetahuan fisika perlu

adanya kontribusi kegiatan praktikum pada peningkatan serta perluasan wawasan

1
2

pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori) mahasiswa yang prosesnya

berkaitan dengan kerja ilmiah di laboratorium. Pembelajaran fisika tidak bisa

hanya dilakukan dengan pembelajaran konvensional di dalam kelas, tetapi juga

harus memberikan pengalaman belajar secara langsung melalui praktikum.

Sedikitnya ada empat alasan yang dikemukakan para pendidikan mengenai

pentingnya kegiatan praktikum. Pertama praktikum membangkitkan motivasi

belajar IPA (khususnya biologi). Kedua, praktikum mengembangkan

keterampilam

– keterampilan dasar melaksanakan eksperimen. Ketiga, praktikum menjadi

wahana belajar pendekatan ilmiah. Keempat, praktikum menunjang pemahaman

materi pelajaran.

Fasilitas yang sangat penting diperlukan dalam praktikum adalah

laboratorium. Praktikum yang berjalan lancar dan aman harus ditunjang oleh

laboratorium dengan sarana yang memadai. Laboratorium fisika harus dilengkapi

alat dan bahan praktikum untuk melangsungkan eksperimen. Selain itu,

pengelola/laboran sangat dibutuhkan untuk mengelola semua alat dan bahan

praktikum tetap dalam keadaan baik dan siap pakai. Kegiatan pengelolaan

laboratorium harus dilakukan dengan benar, dari aspek perencanaan, pengadaan,

penggunaan, inventarisasi, pemeliharaan, pemusnahaaan sarana dan prasarana.

Menurut Candra (2020), praktikum dilakukan dirancang untuk 1)

mengetahui pengaruh dari penarapan praktikum dalam meningkatkan

keterampilan proses peserta didik, 2) mengetahui pengaruh dari penerapan

praktikum dalam meningkatkan keterampilann kerja peserta didik, 3) kendala

yang terdapat pada laboratorium kurangnya ketersediaan alat dan bahan,

kurangnya waktu pelaksanaan praktikum, suasana praktikum yang tidak

kondusif, dan tidak adanya laboran.


3

Dengan demikian, dalam melaksanakan praktikum fisik diperlukan sarana dan

prasarana penunjang, yaitu laboratorium dan fasilitasnya. Hal ini mengindikasikan

bahwa laboratorium fisika sangat di perlukan dalam pembelajaran fisika di

lingkungan kampus. Keberhasilan pelaksanaan praktikum fisika di sekolah

dipengaruhi oleh beberapa faktor dan salah satunya adalah tersedianya

laboratorium fisika yang sesuai diatur Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

(Permendiknas) RI No. 24

Tahun 2007 tentang standar sarana dan prasarana laboratorium. Sarana

laboratorium fisika dikelompokkan dalam beberapa komponen yaitu: (1)

bangunan/ruangan, (2) Perabot; (3) Perlengkapan pendidikan; (4) Alat dan bahan

percobaan; (5) Media pendidikan; (6) Bahan yang habis pakai; (7) Perlengkapan

lainnya. Seluruh sarana tersebut memiliki rasio tertentu Sesuai Peraturan

Permendiknas RI Nomor 24 Tahun 2007. Sarana dan prasrana pendidikan

merupakan komponen yang penting dalam pendidikan, karena keberadaannya

akan sangat berkontribusi bagi keberhasilan pembelajaran. Sarana dan prasarana

yang sudah tersedia di laboratorium harus termaanfatkan secara optimal dengan

membutuhkan teknik pengelolaan sangat baik, supaya dapat dipakai untuk waktu

yang lama. Oleh sebab itu, setiap sekolah diharapkan mampu mengelola sarana

dan prasarana laboratorium fisika yang sesuai standar agar praktikum fisika bisa

berjalan secara optimal.

Menurut Depdiknas (2007) indikator penilaian pengelolaan laboratorium

terdiri dari perencanaan, pengadaan, penggunaan, pemeliharaan, inventarisasi alat

dan bahan, pemusnahan peralatan dan material yang rusak. Perencanaan

merupakan proses perancangan pengadaan Sesuai dengan sarana dan prasarana

yang dibutuhkan kampus. Pengadaan merupakan kegiatan dilakukan untuk

menyediakan
4

semua jenis sarana dan prasarana yang telah ditetapkan pada proses perencanaan.

Penggunaan merupakan kegiatan proses pengoperasian sarana dan prasarana.

Pemeliharaan yaitu kegiatan untuk menjaga keberlangsungan fungsi sarana dan

prasarana. Inventarisasi adalah kegiatan pencatatan sarana milik kampus menurut

kententuan yang berlaku, serta pemusnahan adalah proses pemusnahan sarana dan

prasarana yang tidak dapat digunakan lagi berdasarkan prosedur yang berlaku.

1.2 Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasikan

beberapa permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Kegiatan praktikum yang dilakukan belum optimal.

Berdasarkan identifikasi masalah, fokus penelitian ini adalah keefektifan

pengelolaan sarana dan prasarana laboratorium fisika sehingga nantinya dijadikan

dasar perbaikan pengelolaan dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas

penerapanpraktik.
5

1.3 Pembatasan Masalah

Batasan masalah dari penelitian ini yaitu pengelolaan sarana dan prasarana

laboratorium fisika yang diteliti mencakup aspek perencanaan, pengadaan,

penggunaan, inventarisasi, pemeliharaan, pemusnahan sarana dan prasarana

laboratorium fisika.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan beberapa masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perencanaan sarana dan prasarana fisika?


2. Bagaimanakah pengadaan sarana dan prasarana fisika?
3. Bagaimanakah penggunaan sarana dan prasarana laboratorium fisika?
4. Bagaimanakah pemeliharaan sarana dan prasarana fisika?
5. Bagaimanakah inventarisasi sarana dan prasarana laboratorium fisika?
6. Bagaimanakah pemusnahan sarana dan prasarana laboratorium fisika.
7. Apa pengertian dari jenis-jenis laboratorium?
8. Apa saja jenis-jenis Laboratorium?
6

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai

berikut.

1. Mendeskripsikan perencanaan sarana dan prasarana laboratorium fisika


2. Mendeskripsikan pengadaan sarana dan prasarana laboratorium fisika
3. Mendeskripsikan penggunaan sarana dan prasarana laboratorium fisika
4. Mendeskripsikan pemeliharaan sarana dan prasarana laboratorium fisika
5. Mendeskripsikan inventarisasi sarana dan prasarana laboratorium fisika
6. Mendeskripsikan pemusnahan sarana dan prasarana laboratorium fisika
7. Mendeskripsikan mengenai jenis-jenis laboratorium

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan saran serta

kegunaan dalam pengelolaan sarana dan prasrana laboratorium fisika Sesuai

dengan tujuan penelitian, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat sebagai berikut:

1.6.1 Manfaat Teoritis

a. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan terutama tentang pengelolaan

sarana dan prasarana laboratorium fisika yang tepat untuk dilaksankan di

lingkungan kampus.

b. Menemukan berbagai permasalahan terkait dengan pengelolaan sarana dan

prasarana laboratorium fisika yang dapat digunakan sebagai bahan

penelitian untuk memperoleh solusi.


7

1.6.2 Manfaat Praktiks

a. Bagi pengelola laboratorium,

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam

memperbaiki pengelolaan sarana dan prasarana di laboratorium fisika.

b. Bagi dosen,

Hasil daripada penelitian ini dapat digunakan untuk membantu dan

memperbaiki pengelolaan sarana dan prasarana di laboratorium fisika.

c. Bagi mahasiswa

Memberi pengetahuan bagi para pendidik tentang berbagai aktivitas yang

diterapkan di sekolah berkaitan dengan melaksanakan kegiatan praktikum

fisika di laboratorium

d. Bagi kampus,

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu sebagai bahan acuan untuk

memperbaiki pengelolaan sarana dan prasarana laboratorium fisika untuk

meningkatkan kualitas proses pembelajaran fisika di kampus.

e. Bagi peneliti,

Dapat memberikan gambaran dalam melakukan penelitian dan dapat

mengetahui keadaan pengelolaan laboratorium fisika di lingkungan kampus

secara langsung.
8

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Laboratorium


Laboratorium adalah suatu tempat di mana dilakukan kegiatan percobaan,
pengukuran, penelitian ilmiah yang berhubungan dengan ilmu sains (kimia, fisika,
biologi) dan ilmu-ilmu lainnya. Laboratorium bisa berupa ruangan yang tertutup
seperti kamar atau ruangan terbuka seperti kebun dan lain-lain menurut Lantanida
Journal, Vol. 2 nomor 2 tahun 2014.

Pengertian laboratorium juga bisa berarti suatu tempat sekelompok orang yang
melakukan berbagai macam kegiatan penelitian (riset), observasi, pelatihan dan
pengujian ilmiah sebagai pendekatan antara teori dan praktik dari berbagai macam
disiplin ilmu. Secara fisik laboratorium juga dapat merujuk pada suatu ruangan
tertutup, kamar atau ruangan terbuka.

Laboratorium bukanlah tempat yang tidak asing di pusat studi maupun penelitian,
bahkan keberadaannya sangat esensial merujuk pada kegunaannya untuk mengamati,
meneliti, dan menghasilkan penemuan baru.

2.2 Tujuan Laboratorium


Tujuan laboratorium dapat bervariasi tergantung pada jenis laboratoriumnya.
Secara umum, tujuan laboratorium melibatkan penelitian, pengembagan, pengujian,
dan analisis berbagai macam sampel atau data. Labpratorium juga digunakan untuk
mendukung pendidikan, diagnosis penyakit, penelitian ilmiah, pengembangan produk,
serta memastikan keamanan dan kualitas produk dan layanan.

2.3 Fungsi Laboratorium


Ada berbagai fungsi laboratorium yang memang tergantung dari lokasinya berada.
Namun secara garis besar, inilah fungsi laboratorium:

• Meningkatkan keterampilan dan keahlian dari para peneliti dalam


menggunakan peralatan yang tersedia di dalam laboratorium.
• Menjadi sarana belajar bagi para peserta didik untuk mampu mengerti
dan memahami seluruh ilmu pengetahuan yang bersifat abstrak sehingga
menjadi bersifat konkrit dan nyata. Tentunya semua berkat penelitian yang
dilakukan didalam laboratorium.

8
9

• Menjadi penyeimbang antara praktik dengan teori karena laboratorium


menjadi tempat untuk menguji sebuah teori sehingga mampu menunjang pelajaran
teori yang telah ada.
• Meningkatkan berbagai aktivitas yang berpusat pada pengembangan keterampilan
proses. Baik proses dalam ranah kognitif, afektif, psikomotorik, dan pembentukan
sikap ilmiah.

Ada juga fungsi laboratorium yang tergantung pada jenis


laboratoriumnya. Beberapa fungsi umum laboratorium meliputi:
• Penelitian dan Pengembangan: Laboratorium sering digunakan untuk
penelitian ilmiah dan pengembangan teknologi baru.
• Diagnostik Medis: Laboratorium klinis membantu dalam mendiagnosis
penyakit dan kondisi medis melalui tes darah, urin, dan sampel lainnya.
• Pendidikan: Laboratorium di lembaga pendidikan digunakan untuk
mendemonstrasikan konsep ilmiah dan memberikan pelatihan praktis kepada siswa
dan mahasiswa.
• Uji kualitas: Laboratorium industri melakukan pengujian untuk memastikan
produk sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan.
• Uji keamanan: Laboratorium makanan dan farmasi melakukan uji keamanan
untuk memastikan produk makanan dan obat-obatan aman untuk dikonsumsi.
• Analisis lingkungan: Laboratorium lingkungan mengukur polusi udara, air, dan
tanah untuk mrmahami dampak aktivitas manusia
terhadap lingkungan.
• Forensik: Laboratorium forentik membantu penyelidikan kejahatan dengan
menganalisis bukti fisik seperti DNA, serat, atau cairan tubuh.
• Inovasi produk: Laboratorium riset dan pengembangan di industri membantu
menciptakan produk baru atau meningkatkan produk yang sudah ada.

9
10

2.4 Pengertian Jenis-jenis Laboratorium


mengenai jenis-jenis laboratorium adalah dasar yang penting untuk memahami peran
laboratorium dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Sejarah perkembangan berbagai jenis
laboratorium mencerminkan evolusi pengetahuan manusia.

2.4.1. Laboratorium Kimia


Sejarah laboratorium kimia dapat ditelusuri ke era Alkimia pada abad
pertengahan. Perkembangan ini melibatkan pencarian dasar tentang transformasi bahan
dan upaya menciptakan batu filosofis. Kemudian, konsep ilmu kimia modern
berkembang dan memberikan sumbangan besar untuk pemahaman kita tentang komposisi
dan sifat zat.

2.4.2. Laboratorium Biologi


Awalnya, biologi adalah ilmu alam yang berkaitan dengan pengamatan organisme
dan penjelasan fenomena kehidupan. Dengan perkembangan mikroskop pada abad ke-17,
penelitian biologi semakin terfokus pada organisme mikroskopis. Seiring waktu,
penelitian genetik dan bioteknologi menjadi bagian integral dari laboratorium biologi.

2.4.3. Laboratorium Fisika


Sejarah laboratorium fisika dimulai dengan pemikiran filsuf Yunani kuno seperti
Aristoteles dan Archimedes yang memulai penelitian ilmiah. Pada abad ke-17,
eksperimen ilmiah dalam bidang fisika mulai berkembang pesat dengan sumbangan
ilmuwan seperti Galileo dan Newton. Ini mengubah cara kita memahami hukum-hukum
alam.

2.4.4. Laboratorium Teknik


Laboratorium teknik berkembang dengan cepat seiring revolusi industri pada abad
ke-18 dan ke-19. Perancangan dan pengujian peralatan, mesin, dan teknologi baru
menjadi kunci untuk kemajuan industri. Seiring perkembangan teknologi, laboratorium
teknik menjadi sentral dalam pengembangan inovasi baru.

2.4.5. Laboratorium Medis


Sejarah laboratorium medis dimulai dengan penelitian awal tentang penyakit dan
pengobatan. Perkembangan teknologi medis seperti mikroskop dan penemuan bakteri
oleh Louis Pasteur memberikan kontribusi besar untuk diagnosa dan pengobatan
penyakit.

2.4.6. Laboratorium Lingkungan


Laboratorium lingkungan menjadi penting seiring dengan peningkatan kesadaran
akan dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan. Pengujian air, udara, dan tanah
adalah aspek penting dari upaya untuk melindungi alam.

2.4.7. Laboratorium Ilmu Komputer


Sejarah laboratorium ilmu komputer dimulai dengan perkembangan komputer
pada pertengahan abad ke-20. Laboratorium ini menjadi pusat inovasi dalam perangkat
keras, perangkat lunak, dan keamanan siber.
11

2.4.8. Laboratorium Astronomi


Penelitian tentang benda langit dan alam semesta telah ada sejak zaman kuno.
Peralatan observasi yang semakin canggih telah memungkinkan para astronom untuk
memahami alam semesta dengan lebih mendalam.

2.4.9. Laboratorium Psikologi


Sejarah laboratorium psikologi berkaitan dengan perkembangan psikologi sebagai
ilmu pengetahuan pada abad ke-19. Eksperimen dan penelitian psikologi mengarah pada
pemahaman yang lebih baik tentang perilaku manusia dan proses kognitif.

2.4.10. Laboratorium Teknologi Pangan


Laboratorium ini berkembang bersamaan dengan peningkatan permintaan akan
makanan yang aman dan berkualitas tinggi. Pengujian kualitas dan keamanan produk
pangan menjadi kunci untuk industri makanan.

3.1. Kategori Laboratorium

3.1.1. Lab Kering (Dry Lab)


Lab kering adalah laboratorium di mana penelitian dan eksperimen dilakukan
tanpa melibatkan cairan atau bahan kimia berlebihan.
Lab kering sering digunakan dalam penelitian ilmu komputer, pemodelan matematika,
analisis data, dan eksperimen yang tidak memerlukan penggunaan zat cair atau reagen
kimia.
Lab kering bertujuan untuk menghasilkan pemahaman, model matematika, atau analisis
data yang dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian tanpa melibatkan
bahan kimia atau bahan cair.

3.1.2. Lab Basah (Wet Lab)


Lab basah adalah laboratorium di mana penelitian dan eksperimen melibatkan
penggunaan cairan, reagen kimia, dan berbagai bahan kimia untuk analisis, sintesis, atau
uji coba.
Lab basah sering digunakan dalam ilmu kimia, biologi, fisika, dan disiplin ilmiah lainnya
di mana cairan atau reagen diperlukan untuk menghasilkan data eksperimental.
Lab basah bertujuan untuk menguji hipotesis ilmiah, mensintesis senyawa kimia,
menganalisis sampel biologis, dan menjalankan eksperimen fisik atau kimia lainnya yang
melibatkan penggunaan bahan cair atau kimia.

4.1. Sarana Prasana yang harus dimiliki Laboratorium


Berikut adalah beberapa sarana dan prasarana yang biasanya diperlukan dalam sebuah
laboratorium:

4.1.1 Peralatan dan Instrumen Ilmiah


Laboratorium harus dilengkapi dengan peralatan khusus dan instrumen ilmiah
yang sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan. Contohnya termasuk mikroskop,
spektrofotometer, alat pengukuran, oven, sentrifuge, dan sebagainya.
12

Laboratorium harus memiliki area kerja yang memadai untuk penelitian dan eksperimen.
Ini mencakup meja kerja, bangku kerja, dan ruang penyimpanan.
Ventilasi yang baik adalah keharusan untuk menghilangkan bau dan mengatur suhu di
laboratorium. Sistem ventilasi yang tepat juga penting untuk menghilangkan gas
berbahaya atau uap yang mungkin dihasilkan selama eksperimen.

4.1.2. Sistem Penyaringan Udara


Dalam beberapa kasus, seperti laboratorium kimia, sistem penyaringan udara
yang kuat diperlukan untuk menghilangkan partikel berbahaya dari udara.

4.1.3. Pencahayaan yang Baik


Pencahayaan yang cukup adalah penting untuk melihat dengan jelas saat bekerja
di bawah mikroskop atau saat melakukan eksperimen. Pencahayaan yang baik juga
diperlukan untuk menghindari kesalahan dalam pengukuran dan analisis.

4.1.4. Perangkat Keamanan


Laboratorium harus dilengkapi dengan perangkat keamanan, termasuk alat
pemadam kebakaran, alat pemadam kebakaran, shower keamanan, pakaian pelindung,
dan alat pernapasan jika diperlukan.

4.1.5. Peralatan Listrik


Laboratorium memerlukan pasokan listrik yang stabil dan penerangan yang
sesuai. Selain itu, soket listrik dan peralatan perlindungan harus ada untuk menghindari
kebakaran atau korsleting.

4.1.6. Sistem Penyimpanan Bahan Kimia


Jika laboratorium melibatkan penggunaan bahan kimia, sistem penyimpanan yang
aman dan terkontrol harus ada. Ini mencakup lemari penyimpanan bahan kimia yang
tahan api dan berlabel dengan benar.

4.1.7. Peralatan Pengolah Data


Laboratorium modern sering dilengkapi dengan peralatan pengolah data, seperti
komputer, perangkat lunak analisis, dan peralatan untuk merekam dan memproses data
eksperimental.

4.1.8. Peralatan Kebersihan


Tempat cuci tangan dan peralatan kebersihan seperti sarung tangan, kaca mata
pelindung, dan labu hari mengharap yang sesuai diperlukan untuk menjaga kebersihan
dan keselamatan.

4.1.9. Ruangan Pengujian dan Pengamatan


Ruang terpisah mungkin diperlukan untuk pengujian atau pengamatan khusus,
seperti ruang steril untuk penelitian biologi atau ruang isolasi untuk penelitian yang
melibatkan bahan berbahaya.
BAB III
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Laboratorium memainkan peran kunci dalam kemajuan ilmu pengetahuan,
penelitian, teknologi, dan pendidikan. Mereka menyediakan fasilitas penting untuk
melakukan eksperimen, mengembangkan pengetahuan, dan menguji produk dan
teknologi.
Beragam Jenis Laboratorium Ada berbagai jenis laboratorium, masing-masing
dengan fokusnya sendiri. Ini termasuk laboratorium kimia, biologi, fisika, teknik, medis,
komputer, dan banyak lagi. Setiap jenis laboratorium memiliki peran unik dalam
bidangnya.
Tujuan laboratorium bervariasi tergantung pada jenis penelitian yang dilakukan.
Namun, secara umum, laboratorium bertujuan untuk menghasilkan pengetahuan ilmiah,
mengembangkan teknologi, dan memberikan pengalaman praktis dalam pendidikan.

5.2. Saran
Selalu patuhi peraturan keselamatan laboratorium. Ini termasuk penggunaan
perlindungan pribadi, penanganan bahan kimia yang benar, dan tindakan darurat jika
diperlukan.
Pelatihan Keselamatan: Pastikan semua anggota laboratorium menerima pelatihan
keselamatan yang sesuai sebelum memulai pekerjaan di laboratorium. Pelatihan ini harus
mencakup penanganan bahan kimia berbahaya, prosedur kebakaran, dan tindakan darurat
lainnya.
Penyimpanan Bahan Kimia yang Aman: Simpan bahan kimia dengan benar sesuai
dengan petunjuk dan peraturan. Pastikan bahan kimia berbahaya disimpan di tempat yang
aman dan terkunci.
Peralatan yang Teratur dan Terawat: Selalu periksa dan jaga peralatan
laboratorium Anda agar tetap dalam kondisi baik. Lakukan pemeliharaan rutin untuk
mencegah kerusakan dan kegagalan peralatan.
Penyimpanan dan Pembuangan Sampah yang Tepat: Pastikan sampah
laboratorium dibuang dengan benar sesuai dengan pedoman yang berlaku. Ini mencakup
pemusnahan bahan kimia berbahaya dan pengelolaan limbah.

13
DAFTAR PUSTAKA

Smith, J. (2020). The Role of Laboratories in Advancing Scientific Knowledge. Journal


of Scientific Research, 45(3), 245-261.
Johnson, A., & Brown, C. (2019). Laboratory Safety Guidelines: Best Practices for
Ensuring a Safe Working Environment. Wiley.
Kim, S., & Lee, H. (2018). A Comparative Analysis of Laboratory Techniques in
Molecular Biology. Molecular Biology Review, 72(2), 189-206.
Taylor, R. (2017). The Evolution of Laboratory Equipment and Its Impact on Scientific
Discovery. Scientific Advances, 10(4), 355-370.
National Research Council. (2015). Prudent Practices in the Laboratory: Handling and
Disposal of Chemicals. National Academies Press.
White, M., & Green, L. (2016). Best Practices in Laboratory Management: A Guide for
Lab Supervisors. Academic Press.
Lewis, P., & Clark, R. (2014). Laboratory Equipment and Techniques for Environmental
Monitoring. Environmental Science Today, 21(5), 511-527.
Martinez, E., & Garcia, F. (2013). The Use of Laboratory Animals in Biomedical
Research: Ethical and Regulatory Considerations. Ethics in Science
and Medicine, 36(4), 387-402.
International Union of Pure and Applied Chemistry. (2012). IUPAC Guidelines for
Laboratory Safety. Wiley.
Anderson, B. (2011). The Importance of Data Management in Laboratory Research. Data
Science Journal, 9, 120-135.

14

Anda mungkin juga menyukai