Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MANAJEMEN LABORATORIUM

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR LABORATORIUM EKFIS


(EKSPERIMEN FISIKA)

DOSEN PENGAMPU :
1. Dr. Idha Royani, M.Si., S.Si.
2. Dr. Menik Ariani, S.Si., M.Si.

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK V (LIMA)
NAMA ANGGOTA :
1. PUTRI AULIA (08021182126002)
2. KHOIRUNNISAK (08021182126004)
3. NURUL FANANI (08021182126006)
4. INDAH LESTARI (08021182126008)
5. PUJA MEIRITA (08021282126033)
6. THESSA ANDRIYANI (08021282126052)
7. EKA TRIANA (08021382126084)

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2022
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Puji serta syukur kehadirat Tuhan
Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan
makalah ini. Serta atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan
judul ‘Prosedur Operasional Standar Laboratorium Ekfis (Eksperimen Fisika)’ yang
disusun untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester pada mata kuliah Manajemen
Laboratorium di jurusan Fisika, Universitas Sriwijaya. Selain itu, penulis juga berharap agar
makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca mengenai SOP K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja), serta SOP Pengelolaan atau Penanganan Material Handling (Sisa Bahan).

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu selaku dosen mata
kuliah manajemen laboratorium. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan
dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih
pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini. Demikian yang dapat penulis sampaikan,
semoga bermanfaat. Akhir kata, Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Palembang, 08 Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................
1.1. Latar Belakang...............................................................................
1.2. Rumusan Masalah .........................................................................
1.3. Maksud dan Tujuan .......................................................................
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................
2.1. Laboratorium Eksperimen Fisika ..................................................
2.2. SOP K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) ...............................
2.3. SOP Pengelolaan/Penanganan Material Handling (Sisa Bahan) ...
2.4. Fungsi serta Tujuan adanya SOP ...................................................
BAB III PENUTUP ........................................................................................
3.1. Kesimpulan ....................................................................................
3.2. Saran ..............................................................................................
LAMPIRAN....................................................................................................
Lampiran Gambar ............................................................................................
Lampiran Gambar ............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Laboratorium merupakan tempat untuk pembuktikan ilmu pengetahuan yang dilakukan
melalui suatu eksperimen atau percobaan, sehingga perlu dikelola dengan baik agar percobaan
dapat bejalan dengan lancar. Salah satu diantara aspek pengelolaan laboratorium yang penting
diperhatikan adalah keselamatan kerja. Keselamatan kerja berhubungan erat pada setiap aspek
pengelolaan laboratorium, salah satunya adalah aspek pelaksanaan.
Laboratorium Ekfis (Eksperimen Fisika) yang berada di Jurusan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya. Laboratorium Eksfis
merupakan unit kerja yang disediakan untuk menunjang perkuliahan. Bahkan laboratorium ini
juga berfungsi sebagai laboratorium Pendidikan riset dan pelayanan masyarakat terutama
dalam pemanfaatan peralatan yang ada maupun pemanfaatan data-data hasil pengamatan rutin
dari berbagai peralatan atau data-data hasil praktikum yakni instrument ukur yang terdapat di
dalam laboratorium tersebut.
Seperti halnya di era globalisasi ini, diperlukan adanya SOP serta Keselamatan kerja dan
Kesehatan kerja di dalam laboratorium. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) telah menjadi
sebuah kebutuhan dalam setiap bagian kerja baik yang berada di lapangan ataupun di dalam
ruangan. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam
sistem ketenagakerjaan dan sumber daya manusia. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani
maupun rohani tenaga kerja pada khususnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat
adil dan makmur, serta menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan
bahay baik fisik, mental maupun emosional terhadap pekerja, perusahaan, masyarakat dan
lingkungan. Dengan menerapkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam
lingkungan kerja dan laboratorium pendidikan maka setiap tenaga kerja berhak untuk
mendapatkan jaminan keselamatan dan Kesehatan kerja.
Dan bahkan di dalam sebuah laboratorium pada setiap pekerjaan di dalam laboratorium
pendidikan, diperlukan Standar Operasional Prosedur atau SOP agar dalam menjalankan
operasional sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya sehingga dapat
membantu perusahaan agar berjalan dengan baik. Standar Operasional Prosedur (SOP) yang
ada hanya SOP pelaksanaan praktikum dan SOP penggunaan alat-alat dengan pengoperasian
khusus. Sesuai dengan hasil yang telah disebutkan bahwa guna memperlancar pelaksanaan
praktikum dan menjamin keselamatan dan kesehatan kerja bagi mahasiswa, disusun SOP
pelaksanaan praktikum yang menetapkan kegiatan dan tanggungjawab mahasiswa, dosen, dan
kepala laboratorium dalam melaksanakan praktikum di laboratorium tersebut. Berdasarkan
hasil studi pendahuluan terkait SOP di Laboratorium Eksperimen Fisika jurusan fisika, maka
SOP akan dipaparkan. Untuk itu dilakukan pembahasan dengan judul Prosedur Operasional
Standar Laboratorium Ekfis (Eksperimen Fisika).

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka dapat dirumuskan sebuah
identifikasi masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Definisi laboratorium eksperimen fisika ?
2. Bagaimana SOP K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) pada laboratorium ekfis ?
3. Bagaimana SOP pengelolaan atau penanganan material handling (sisa bahan) pada
laboratorium ekfis ?
4. Bagaimana fungsi serta tujuan dari adanya SOP pada laboratorium ekfis ?

1.3. Maksud dan Tujuan


Adapun tujuan dari latar belakang dan rumusan masalah yang telah dijelaskan yakni
adalah sebagai berikut:
1. Mendefinisikan atau menjelaskan profil dari laboratorium eksperimen fisika.
2. Memaparkan bagaimana SOP K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) pada laboratorium
ekfis agar dapat bermanfaat serta dipahami bagi pembaca makalah ini.
3. Memaparkan SOP pengelolaan/penanganan material handling (sisa bahan) pada
laboratorium ekfis.
4. Memaparkan fungsi serta tujuan dari adanya sebuah standar operasional prosedur pada
laboratorium eksperimen fisika.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Laboratorium Eksperimen Fisika (Ekfis)


Fisika merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang diperoleh berdasarkan proses
metode penelitian. Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala melalui
serangkaian proses yang dikenal dengan proses ilmiah yang dibangun atas dasar sikap ilmiah
dan hasilnya terwujud sebagai produk ilmiah berupa konsep prinsip, dan teori yang berlaku
universal. Sehingga banyak cara yang dapat dilakukan oleh dosen untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang ditetapkan. Salah satunya dengan menerapkan metode eksperimen. Dengan
demikian mahasiswa dapat menguasai berbagai teknik eksperimen fisika dalam merencanakan
eksperimen, menggunakan berbagai alat ukur, melakukan pengambilan data, analisis data, dan
interpretasi hasil eksperimen. Dalam bidang afektif diharapkan agar tertanamkan sifat empiris
fisika, yaitu bahwa pernyataan-pernyataan ilmu pengetahuan harus didukung dengan
pembuktian empiris melalui eksperimen yang sahih. Selain itu melalui eksperimen ini juga
dapat ditanamkan sikap kejujuran dan tanggung jawab dalam melakukan eksperimen prinsip-
prinsip cara belajar cepat.
Metode eksperimen adalah cara penyampaian mata pelajaran dengan melakukan
percobaan sehingga mahasiswa mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
Metode eksperimen dapat dijadikan sebagai cara yang digunakan dosen atau asisten
laboratorium untuk melibatkan mahasiswa dalam menemukan dan menerapkan konsep-konsep
penting dalam fisika. Dengan metode eksperimen, mahasiswa diajak untuk bekerja melalui
metode ilmiah serta dapat bersikap ilmiah dalam menerapkan konsep fisika.

Dalam mempelajari bidang studi fisika ini juga memerlukan yang namanya
laboratorium, yang dimana ini merupakan salah satu laboratorium yang terdapat dalam jurusan
fisika. Laboratorium Eksperimen Fisika merupakan salah satu laboratorium keilmuan dalam
naungan Jurusan Fisika FMIPA UNSRI. Kegiatan Laboratorium Eksperimen Fisika terpusat
pada pelaksanaan praktikum dengan 2 mata kuliah yang berbobot masing-masing 2 SKS untuk
kurikulum 2018. Dan Laboratorium Eksperimen Fisika tengah memulai pelayanan penelitian
untuk mahasiswa yang tengah melaksanakan tugas akhir.

Saat ini, Laboratorium Eksperimen Fisika dikepalai oleh Dra. Jorena, M.Si dan didukung
penuh oleh asisten-asisten dari kalangan mahasiswa fisika guna menjalankan fungsi
laboratorium. Kegiatan Laboratorium Eksfis meliputi 3 aspek, yaitu Pendidikan, Penelitian,
dan Pengabdian kepada masyarakat. Laboratorium eksfis dalam bidang pendidikan melayani
praktikum, pelatihan dan workshop pada mata kuliah bidang minat fisika material. Dalam
bidang penelitian, lab eksfis mengkoordinasi penelitian dan pengabdian masyarakat yang di
lakukan dosen-dosen khususnya di Jurusan Fisika, FMIPA, UNSRI. Serta pada pelaksanaan
praktikum itu merupakan fokus utama Laboratorium Eksperimen Fisika guna menjembatani
mahasiswa dalam sistem pembelajaran perkuliahan. Eksperimen Fisika I dan Eksperimen
Fisika II menjadi mata kuliah praktikum yang dilaksanakan di Laboratorium Eksperimen
Fisika. Mata kuliah ini merupakan lanjutan dari mata kuliah Fisika Dasar, yang bertujuan
memahamkan konsep lanjutan fisika pada mahasiswa. Laboratorium Eksperimen Fisika
memiliki total 15 judul percobaan berbeda sebagai bahan kurikulum ajar pada Eksperimen
Fisika I dan Eksperimen Fisika II yang dipandu oleh 16 asisten terlatih.

2.2. Standar operasional prosedur K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Berikut penjelasan SOP K3 pada laboratorium eksperimen fisika :

1. Maksud serta Tujuan

Memastikan bahwa kegiatan penggunaan peralatan laboratorium oleh dosen atau


mahasiswa baik untuk kepentingan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada
masyarakat dapat berjalan tertib.

2. Ruang Lingkup
Prosedur ini dilaksanakan oleh dosen atau mahasiswa yang meminjam peralatan
laboratorium baik yang berasal dari dalam jurusan maupun luar jurusan yang akan
menggunakannya baik untuk kepentingan pengajaran, penelitian maupun pengabdian
pada masyarakat.

3. Definisi
Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) adalah segala kegiatan yang dilakukan untuk
menjamin serta menjaga, melindungi keselamatan dan kesehatan melalui upaya
menghindari, mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
4. Pihak-pihak yang terlibat atau penaggung jawab
• Dosen adalah orang yang mengajar di Perguruan tinggi baik PNS maupun non
PNS.
• Kepala Laboratorium adalah dosen dengan tugas tambahan yang memimpin dan
mengkoordinasikan seluruh kegiatan yamg berada di laboratorium.
• Ketua Jurusan adalah jabatan yang diduduki oleh seorang dosen yang
mempunyai tanggung jawab memimpin dan mengelola jurusan di Perguruan
tinggi.
• Asisten Laboratorium adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas,
tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan pengelolaan laboratorium.
• Mahasiswa juga mendapatkan tanggung jawab dalam menjaga laboratorium.

5. Peringatan
Jika peminjaman alat dilaksanakan tidak sesuai SOP ini, maka resiko peminjamannya
tidak dapat dipertanggung jawabkan.

6. SOP K3 (Keselamatan dan Kesehatan kerja) pada laboratorium eksperimen fisika


Maka untuk lebih menjamin keselamatan dan kesehatan dari berbagai aktivitas di
Laboratorium ekfis sebagaimana dinyatakan di atas maka setiap kegiatan harus
dilakukan berdasarkan SOP berikut :

NO. Standar Operasional Keterangan


Prosedur
1. SOP KE-1 Sebelum melakukan aktivitas praktikum maupun penelitian,
praktikkan dilarang mengenakan kaos oblong, jaket, topi,
dan sandal/sepatu, tetapi tetap dianjurkan mengenakan alas
kaki selain sandal/sepatu.
2. SOP KE-2 Setiap pengguna laboratorium dilarang untuk merokok,
makan dan minum di dalam Laboratorium Ekfis.
3. SOP KE-3 Menggunakan alat sesuai dengan pedoman (petunjuk) yang
ada di Laboratorium Ekfis, dan mengembalikkan alat ke
tempat semula.
4. SOP KE-4 Menggunakan Sarung Tangan saat melakukan percobaan
contohnya pada percobaan ekspansi termal terdapat
pemanasan, dimana sebuah objek yang telah dipanaskan
tidak bisa dipegang langsung begitu saja, harus memakai
sarung tangan khusus yang tahan panas dan terbuat dari
karet.

5. SOP KE-5 Menggunakan Penjepit, pada saat percobaan Radioaktif


yakni bahan yang di ambil tidak boleh dipegang langsung
karena terdapat radiasi yang dapat menyebar ke badan saat
makan dengan tangan.
6. SOP KE-6 Menggunakan masker, pada saat percobaan Radioaktif
yakni bahan yang di ambil menggunakan masker karena jika
kebanyakan terhirup terlalu memiliki dampak ke berbagai
penyakit salah satunya menyebabkan mandul.
7. SOP KE-7 Pastikan semua alat yang digunakan masih dalam kondisi
baik, jika berada di kondisi yang sudah tidak layak pakai,
laporkan ke asisten laboratorium atau kepala laboratorium.
8. SOP KE-8 Pastikan semua alat yang digunakan masih dalam kondisi
baik, jika berada di kondisi yang sudah tidak layak pakai,
laporkan ke asisten laboratorium atau kepala laboratorium.
9. SOP KE-9 Menggunakan laboratorium tidak boleh sembarangan, harus
berdasarkan perizinan dari kepala laboratorium.
10. SOP KE-10 Tidak merusak fasilitas praktikum dan penelitian yang ada
di Laboratorium.
11. SOP KE-11 Menjaga kebersihan, dilarang membuang sampah
sembarangan.
12. SOP KE-12 Bagi yang telah melanggar Prosedur Standar Operasional
(SOP), dilarang untuk memasuki ruang praktikum maupun
penelitian untuk mengikuti kegiatan.
Adapun SOP yang di terapkan selama COVID-19 Bagi setiap Praktikkan
ataupun pengguna lab yang menjalankan Praktikum :
1. Pengguna lab wajib mengenakan masker dari luar maupun saat di dalam
laboratorium untuk memulai kegiatan.
2. Pengguna lab wajib menggunakan pembersih tangan (hand sanitizer) saat
memasuki laboratorium dan dianjurkan membawa pembersih tangan (hand
sanitizer) masing-masing.
3. Pengguna lab wajib menjaga jarak aman masing-masing dan menghindari kontak
fisik langsung.

2.3. SOP Pengelolaan atau Penanganan Material Handling (Sisa Bahan).


Berdasarkan informasi yang didapatkan, dari asisten laboratorium Eksperimen Fisika
(Ekfis), Kakak Addlin Ridho Praman dan Kakak Intan Rahmawati beliau menjelaskan
bahwasanya pada laboratorium Ekfis tidak begitu ada sisa bahan yang diperhatikan. Karena
pada ruangan laboratorium Eksperimen Fisika (Ekfis) tidak terlalu memakai bahan yang harus
diolah kembali seperti sampah atau sisa bahannya di laboratorium ini banyak terdapat atau
banyak memakai alat. Salah satu contohnya pada saat melakukan kegiatan penelitian atau
praktikum yakni percobaan ekspansi termal dimana pada percobaan mengeluarkan uap, pada
saat uap air nya naik, uap air itulah yang membuat objek ini terdapat tembaga, kuningan, baja
dan aluminium maka akan melakukan proses memuai karena ada suhu panasnya. Setelah
melakukan percobaan tersebut air yang telah di panaskan atau limbah sisa bahan yang telah di
hasilkan tadi langsung di buang ke wastaffel di depan laboratorium itu sendiri dan akan
mengalir ke tanah. Maka dari itu, pada laboratorium Eksperimen Fisika (Ekfis) ini tidak
terdapat SOP dalam pengelolaan sisa bahan. Berbeda dengan Laboratorium yang lain
contohnya Laboratorium Kimia, Biologi dan Farmasi yang praktik di dalam laboratorium
tersebut terdapat SOP terkait pengolahan limbah bahan habis pakai karena banyaknya
penggunaan bahan-bahan kimia. Sehingga pada laboratorium tersebut jika tidak terdapat SOP
dalam pengelolaannya, maka Laboratorium tersebut belum termasuk laboratorium yang baik
dan sesuai standar yang telah ditetapkan dalam sebuah laboratorium.
2.4. Fungsi & Tujuan dari adanya sebuah standar SOP pada laboratorium Ekfis.
Standar Operasional Prosedur merupakan komponen yang sangat penting dalam
kegiatan di laboratorium Ekfis, bahkan Standar Operasional prosedur harus ada sebelum
kegiatan tersebut dilakukan. Pentingnya Standar Operasional prosedur tersebut dapat dilihat
dari fungsi dan peranannya dalam menilai apakah pekerjaan atau kegiatan tersebut sudah
dilakukan dengan baik atau tidak.

NO. FUNGSI TUJUAN


1. Sebagai dasar acuan dalam melaksanakan Memastikan bahwa setiap, langkah,
kegiatan. keputusan, tindakan dan penggunaan fasilitas
dilakukan secara sistematis dan sesuai.
2. Menjaga kedisiplinan dan konsistensi kerja Menjaga dan menjamin keselamatan
pelaksana maupun pengguna dalam pengguna, praktian atau laboran saat
melaksanakan kegiatan. melakukan kegiatan di laboratorium.
3. Memperjelas kesulitan, masalah-masalah dan Mengawasi pekerjaan atau kegiatan agar dapat
penyimpangan yang terjadi saat pelaksanaan dilaksanakan secara efisien dan konsisten.
kegiatan.
4. Membantu dalam mengembangkan dan Menentukan pembagian kerja dan wewenang
mengevaluasi setiap proses operasional di dari pelaksana yang terkait.
laboratorium.
5. Menjaga ketertiban praktikan dalam Meminimalisir kesalahan dan inefisiensi
pelaksanaan kegiatan. dalam melakukan pekerjaan.
6. Menjadi dasar hukum yang kuat dalam Membatasi tugas dan kerja pelaksana yang
menghadapi penyimpangan-penyimpangan terkait.
yang terjadi.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Standar Operasional Prosedur laboratorium merupakan seperangkat aturan atau
tata cara untuk menunjukkan tahapan secara jelas, yang mengatur kegiatan dan
sikap laboran atau praktikan agar dapat menjalankan kegiatan di dalam
laboratorium dengan baik. Standar operasional prosedur diperlukan untuk menjaga
agar kegiatan yang berlangsung di laboratorium menjadi lebih tertata dan
terstruktur. Standar Operasional Prosedur saat bekerja di laboratorium mengatur
kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebelum praktikum, selama praktikum, selesai
praktikum dan peraturan-peraturan lain. Standar Operasional kerja juga meliputi
panduan umum keselamatan terhadap berbagai bahaya di laboratorium maupun
prosedur peminjaman dan pengembalian alat.

3.2. Saran
Setelah membaca makalah ini, pembaca diharapkan dapat menyadari pentingnya
keberadaan Standar Operasional Prosedur sekaligus menerapkannya dalam
pelaksanaan kegiatan di laboratorium.
LAMPIRAN
LAMPIRAN GAMBAR

Gambar 1.1. Dilarang Merokok

Gambar 1.2. Peringatan saat berada di dalam Laboratorium

Gambar 1.3. SOP K3 pada percobaan Radioaktif


LAMPIRAN GAMBAR

Gambar 1.4. SOP K3 percobaan ekspensi termal Gambar 1.5. Tata Tertib

Gambar 1.6. Tata Tertib emasuki lab Gambar 1.7.Tata Tertib Praktikum

Anda mungkin juga menyukai