SEKOLAH
Oleh:
Kelompok : 1 (Satu)
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya makalah yang berjudul “Desain dan Fasilitas Laboratorium”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah
Pengelolaan Laboratorium Kimia Sekolah.
Dalam penulisan makalah ini tentunya kami merasa banyak kekurangan baik
pada teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah
ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Tidak terletak pada arah angin yang menuju bangunan lain atau pemukiman.
Hal ini dimaksudkan untuk menghindari penyebaran gas-gas berbahaya.
Bangunan laboratorium tidak berdekatan atau dibangun pada lokasi sumber air.
Bangunan laboratorium jangan terlalu dekat dengan bangunan lainnya.
Lokasi laboratorium harus mudah dijangkau untuk pengontrolan dan
memudahkan tindakan lainnya misalnya apabila terjadi kebakaran, mobil
kebakaran harus dapat menjangkau bangunan laboratorium.
Selain persyaratan lokasi, perlu diperhatikan pula tata letak ruangan. Ruangan
laboratorium untuk pembelajaran sains umumnya terdiri dari ruang utama dan ruang-
ruang pelengkap.
Ruang utama adalah ruangan tempat para sisa atau mahasiswa melakukan
praktikum. Ruang pelengkap umumnya terdiri dari ruang persiapan dan ruang
penyimpanan. Ruang persiapan digunakan untuk menyiapkan alat-alat dan bahan-
bahan yang akan digunakan untuk praktikum atau percobaan baik untuk siswa maupun
untuk guru.
Laboratorium harus ditata sedemikian rupa hingga dapat berfungsi dengan baik.
Tata ruang yang sempurna, harus dimulai sejak perencanaan gedung sampai pada
pelaksanaan pembangunan. Tata ruang yang baik mempunyai:
Ruang laboratorium kimia dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 4.9.
1 Perabot
1.2 Meja kerja 1 buah/7 siswa Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk
menampung kegiatan siswa secara berkelompok
maksimum 7 orang
1.3 Meja 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Luas meja memungkinkan untuk
demonstrasi melakukan demonstrasi dan menampung peralatan dan
bahan yang diperlukan. Tinggi meja memungkinkan
seluruh siswa dapat mengamati percobaan yang
didemonstrasikan.
1.4 Meja 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk
persiapan menyiapkan materi percobaan.
1.5 Lemari alat 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Tertutup dan dapat dikunci.
Ukuran memadai untuk menampung semua alat.
1.6 Lemari bahan 2 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Cukup untuk menyimpan seluruh
bahan, tidak mudah berkarat, rak tersangga dengan kuat.
Pintu geser, berkunci.
1.7 Lemari asam 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran ruang dalam Iemari
minimum 0,9 m x 0,6 m x 0,9 m. Tinggi bidang kerja dari
lantai 70 cm. Materi tahan karat, tahan asam, mempunyai
pintu kaca yang dapat dibuka-tutup sebagian, mempunyai
pencahayaan yang baik, saluran buangan gas langsung
keluar dan terpompa, mempunyai saluran air bersih dan
buangan.
1.8 Bak cuci 1 buah/ 2 Tersedia air bersih dalam jumlah yang memadai.
kelompok,
ditambah 1 buah di
ruang persiapan.
2 Peralatan Pendidikan
2.1 Botol zat Masing-masing 24 Bertutup. Volume: 100 ml, 250 ml, dan 500 ml.
buah/lab
2.2 Pipet tetes 100 buah/lab Ujung panjang, dengan karet. Ukuran 20 cm.
2.4 Gelas kimia Masing-masing 12 Volume: 50 ml, 150 ml, dan 250 ml.
buah/lab
2.5 Gelas kimia Masing-masing 3 Volume: 500 ml, 1000 ml, dan 2000 ml.
buah/lab
2.7 Labu takar Masing-masing Volume: 50 ml, 100 ml, dan 1000 ml.
50, 50, dan 3
buah/lab
2.9 Pipet seukuran Masing-masing 30 Skala hermanen. Volume: 10 ml, 25 ml, dan 50 ml.
buah/lab
2.12 Botol semprot 15 buah/lab Bahan plastik lentur. Volume 500 ml.
2.13 Gelas ukur Masing-masing Volume: 10 ml, 50 ml, 100 ml, 500 ml, dan 1000 ml.
15, 15, 15, 3, dan 3
buah/lab
2.14 Buret + klem 10 buah/lab Skala permanen, tangan klem buret mudah digerakkan,
kelas B. Volume 50 ml.
2.15 Statif + klem Masing-masing 10 Besi, tahan karat, stabil, kuat, permukaan halus. Klem
buah/lab boss clamp.
2.16 Kaca arloji 10 buah/lab Diameter 10 cm.
2.18 Alat destilasi 2 set/lab Bahan gelas. Volume labu 100 ml.
2.23 Termometer 6 buah/lab Dapat mengukur suhu 0-100 °C, ketelitan 1 °C, tidak
mengandung merkuri.
2.24 Multimeter 6 buah/lab Dapat mengukur tegangan, arus dan hambatan. Batas ukur
AC/DC, 10 arus minimum 100mA-5 A. Batas minimum ukur
kilo ohm/volt tegangan untuk DC 100mV-50 V. Batas minimum ukur
tegangan untuk AC 0-250 V
2.33 Tabel Periodik 1 buah/lab Poster, kertas 220 gram, laminasi, dapat digantung.
Unsur-unsur
3 Media Pendidikan
3.1 Papan tulis 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran minimum 90 cm x 200
cm. Ditempatkan pada posisi yang memungkinkan
seluruh siswa melihatnya dengan jelas.
Bahan habis pakai tersedia di laboratorium meliputi bahan kimia, dengan banyak setiap saat
1,2 x banyak yang dibutuhkan. Bahan kimia meliputi zat-zat yang diperlukan dalam
percobaan-percobaan: Pengenalan Reaksi Kimia, Teknik Pemisahan dan Pemurnian, Titrasi
Asam-Basa, Elektrokimia, Energetika, Pembuatan Produk Terapan Pengetahuan Kimia.
5 Perlengkapan Lain
5.1 Kotak kontak 9 buah/lab 1 buah untuk tiap meja siswa, 2 buah untuk meja demo, 2
buah untuk di ruang persiapan.
5.3 Peralatan P3K 1 buah/lab Terdiri dari kotak P3K dan isinya tidak kadaluarsa
termasuk obat P3K untuk luka bakar dan luka terbuka.
3. Fasilitas
Laboratorium modern sering dilengkapi dengan laboratorium basah dan ruang lain dengan
berbagai derajat penggunaan dan bahaya bahan kimia.
Bila memungkinkan, pisahkan area bahan kimia basah atau yang memiliki derajat
bahaya lebih tinggi dari area dengan tingkat bahaya rendah lainnya dengan pembatas
fisik, seperti dinding, pemisah, atau perangkat kendali.
Jika area semacam itu tidak dapat dipisahkan secara fisik, atau bila risiko tidak dapat
dihilangkan sepenuhnya, petugas keselamatan dan keamanan kimia (CSSO) harus
mengevaluasi tingkat perlindungan yang diperlukan untuk mengontrol risiko
paparan di area bahaya-rendah. Misalnya, pegawai di lab komputer mungkin perlu
mengenakan pelindung mata jika berada terlalu dekat dengan area tempat bahan kimia
berbahaya sedang ditangani.
Jika laboratorium harus memiliki ruang kantor di dalam area penelitian, buat pemisah
yang tampak di antara area laboratorium dan area kantor dengan menggunakan partisi atau,
minimal,gang. Buatlah jalankeluardari kantor yang tidak melintasi ruang laboratorium.
c. Ruang Bersama
e. Ventilasi Laboratorium
Sistem ventilasi laboratorium penting untuk mengontrol bahan kimia yang terbawa di
udara dalam laboratorium.
Untuk partikulat
Tudung laboratorium atau peralatan serupa dengan aliran udara tinggi mungkin terlalu
turbulen. Kotak penimbang atau kotak timbangan berventilasi lebih sesuai.
Pertimbangkan apakah tudung laboratorium mungkin terlalu turbulen. Tentukan juga apakah
perlu menyaring buangan yang mengandungpartikelkecilini. Penelitiantelahmenunjukkan
bahwa filter HEPA (high-efficiency particulate air - udara partikulat efisiensi tinggi) sangat
efektif untuk partikel berukuran nano. Pertimbangkan juga bahwa tudung laboratorium
memungkinkan kebocoran sangat kecil di di luar tudung, yang mungkin bervolume besar bila
terkait partikel nano. Ventilasi lainnya, seperti lemari biokeselamatan, mungkin lebih sesuai.
f. Sistem Pembuangan
Sistem pembuangan terdiri dari dua kategori utama: umum dan khusus. Sistem
umum melayani laboratorium sebagai satu kesatuan dan mencakup perangkat seperti tudung
laboratorium dan snorkel. Sistem khusus digunakan untuk tudung isotop, tudung asam
perklorik, atau sumber bahaya tinggi lainnya yang memerlukan isolasi dari sistem
pembuangan laboratorium umum.
g. Sistem Khusus
Kotak Sarung Tangan
Tidak seperti tudung laboratorium, kotak sarung tangan sepenuhnya tertutup dan di
bawah tekanan negatif atau positif. Kotak sarung tangan biasanya berupa unit kecil dengan
beberapa sarung tangan karet sepanjang lengan, yang digunakan operator untuk bekerja di
dalam. Kotak sarung tangan yang beroperasi di bawah tekanan negatif biasanya digunakan
untuk bahan yang sangat beracun, jika tudung laboratorium tidak menawarkan perlindungan
memadai. Prinsip dasarnya adalah tudung laboratorium akan menawarkan perlindungan
hingga 10.000 kali konsentrasi berbahaya langsung dari bahan kimia itu. Buangan kotak
sarung tangan harus disaring atau dibersihkan sebelum dilepaskan ke sistem pembuangan.
Karena kotak sarung tangan dirancang dengan tingkat aliran udara sangat rendah, maka
tingkat pengenceran kontaminan minimal. Karena itu, perangkat ini harus diuji kebocorannya
secara rutin. Jika ditemukan kebocoran, identifikasi dan perbaiki sumber pelepasan
kontaminan sebelum melanjutkan pekerjaan apa pun.
Kotak sarung tangan yang beroperasi di bawah tekanan positif mungkin digunakan
untuk eksperimen yang memerlukan perlindungan dari embun atau oksigen maupun
atmosfer lembam dengan kemurnian tinggi. Dalam banyak kasus, bilik diberi tekanan
dengan argon atau nitrogen. Jika jenis kotak sarung tangan ini akan digunakan dengan bahan
kimia berbahaya, periksa kebocoran kotak sarung tangan setiap kali sebelum digunakan.
Gunakan metode untuk memantau integritas sistem, seperti katup penutup atau pengukur
tekanan.
Ruang Bersih
Ruang bersih adalah laboratorium khusus atau ruang kerja dimana udara dalam volume
besar dipasok melalui filter HEPA untuk mengurangi partikulat yang terdapat di dalam
ruangan. Bahan konstruksi dan teknik konstruksi khusus, peralatan penanganan udara, filter,
garmen, dan prosedur diperlukan, tergantung tingkat kebersihan fasilitas. Berkonsultasilah
dengan konsultan atau ahli laboratorium dalam pengoperasian ruang bersih sebelum ruang
bersih dibangun atau digunakan.
18. Pintu masuk dan pintu keluar yang sama dimana terletak dikanan depan
bangunan laboratorium
19. Tidak memiliki pintu darurat. Laboratorium yang baik seharusnya dilengkapi
dengan pintu darurat untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan kerja saat
praktikum
20. Tidak memiliki ruang persiapan yang digunakan untuk menyiapkan alat dan
bahan sebelum praktikum dimulai
21. Ruang peralatan dan ruang penyimpanan bahan ditempatkan disuatu tempat
yang sama
22. Tidak memiliki ruang penangas khusus untuk melakukan kegiatan praktikum
23. Memiliki ruang staf untuk laboran yang berfungsi sebagai ruang kerja laboran
dan terletak di dalam laboratorium tersebut
24. Tidak memiliki ruang teknisi karena untuk laboratoium kimia SMA Negeri 1
Palembang tugas teknisi dikerjakan oleh laboran sehingga laboratorium kimia
tidak memiliki teknisi khusus
25. Memiliki ruang bekerja yang digunakan selama peserta didik melakukan
kegiatan praktikum
26. Tidak memiliki ruang prasarana kebersihan. Pada laboratorium kimia SMA
Negeri 1 Palembang ruang prasarana kebersihan ditempatkan di tempat yang
sama dengan tempat penyimpanan bahan-bahan kimia. Seharusnya ruang
sarana kebersihan ditempatkan terpisah dengan bahan-bahan kimia mengingat
banyaknya bahaya yang dapat ditimbulkan dari bahan-bahan kimia
27. Tidak memiliki ruang toilet di dalam laboratorium kimia
28. Tidak memiliki lemari praktikan pada laboratorium kimia
29. Memiliki lemari gelas yang terletak di belakang ruang kerja peserta didik untuk
praktikum. Lemari gelas tersebut dilengkapi dengan alat-alat kimia seperti
gelas kimia, Erlenmeyer, gelas ukur dan sebagainya. Namun alat-alat kimia
tersebut tidak tersusun dengan rapi
30. Tidak memiliki lemari alat-alat optik karena biasanya lemari optic digunakan
untuk laboratorium fisika
31. Pada laboratorium kimia SMA Negeri 1 Palembang, pada pintu jendela tidak
diberi kawat kasa sehingga ditakutkan serangga dan burung tidak dapat masuk
ke dalam laboratorium.
1 Perabot
1.1 Kursi 1 buah/peserta didik sesuai Terdapat kursi berukuran 60 cm terbuat dari kayu
dengan jumlah peserta tanpa sandaran untuk peserta didik lalu kursi
didik sehingga 30 kursi dan untuk guru dengan sandaran. Semua kursi kuat
1 buah kursi untuk guru dan mudah dipindahkan
1.2 Meja kerja 1 buah/7 peserta didik. Meja terlihat kuat, stabil, dan aman serta
Terdapat 7 buah meja ukurannya tidak memenuhi standar yaitu
untuk 30 orang peserta melebihi 70 cm dan dapat menampung sebanyak
didik 7 orang
1.3 Meja 1 buah/lab namun di Tidak memiliki meja demonstrasi untuk kegiatan
demonstrasi laboratoium ini tidak praktikum
memiliki meja demonstrasi
1.5 Meja guru 1 buah/lab untuk guru Terdapat meja guru dengan ukuran tinggi 90 cm,
lebar 120 cm dan panjang 140 cm yang terletak
di sebelah kiri depan laboratoirum
1.6 Lemari alat 1 buah/lab untuk Lemari tersebut terbuat dari bahan kaca dan kuat,
menyimpan alat tertutup serta dapat dikunci. Ukuran juga cukup
memadai untuk menyimpan alat.
1.7 Lemari bahan 2 buah/lab untuk Lemari tersebut terbuat dari kayu sehingga tidak
menyimpan bahan mudah berkarat. Terletak di dalam ruang
penyimpanan bahan dan lemari yang tertutup
terletak di dekat ruang staff/laboran
1.8 Lemari asam Terdapat 1 buah lemari Lemari asam tersebut kuat serta ukurannya telah
asam untuk menyimpan memenuhi syarat yaitu 1,2 m x 0,8 m x 1,2 m.
bahan-bahan yang Tinggi bidang kerja dari lantai 70 cm. Materi
berbahaya tahan karat dan tahan asam serta mempunyai
saluran buangan gas langsung keluar dengan baik
1.9 Bak cuci Terdapat 6 buah bak cuci Pada semua bak cuci terdapat air bersih dalam
namun tidak terdapat bak jumlah yang memadai dan langsung tersalurkan
cuci diruang persiapan ke tempat pembuangan akhir
karena tidak memiliki
ruang persiapan
2 Peralatan Pendidikan
2.1 Botol zat Memiliki 56 buah botol zat Kondisi botol zat baik dan tertutup masing-
masing ada yang terdiri dari volumen 100 ml, 250
ml, dan 500 ml
2.2 Pipet tetes Memiliki pipet tetes kurang Kondisi pipet tetes banyak yang pecah dan
dari 100 buah (±40 buah) dilengkapi dengan karet serta ukuran 20 cm
2.3 Batang Memiliki batang pengaduk Kondisi baik dengan ukuran diameter 5 mm dan
pengaduk 35 buah 10 mm, panjang 20 cm
2.4 Gelas kimia Memiliki 20 buah gelas Volume 500 ml, 1000 ml dengan kondisi baik
kimia
2.5 Gelas kimia Memiliki 25 buah gelas Volume 50 ml, 150 ml, dan 250 ml kondisi baik
kimia
2.7 Labu takar Memiliki masing-masing Volume masing-masing: 50 ml, 100 ml, dan 1000
60, 60, dan 5 buah labu ml
takar
2.8 Pipet volume Memiliki masing-masing Dengan skala volume 5 ml dan 10 ml kondisi
10 buah pipet volume baik
2.9 Pipet seukuran Memiliki masing-masing Dengan skala volume 10 ml, 25 ml, dan 50 ml.
10 buah pipet seukuran
2.10 Corong Memiliki masing-masing Diameter corong 5 cm dan 10 cm. terbuat dari
20 dan 5 buah corong kaca
2.11 Mortar Memiliki 6 buah dan Bahan keramik dan bagian dalam berglasur
diameter 7 cm
2.12 Botol semprot 25 buah botol semprot Bahan plastik dengan diamter 7 cm
2.13 Gelas ukur Masing-masing 15, 15, 15, Volume: 10 ml, 50 ml, 100 ml, 500 ml, dan 1000
5, dan 5 buah ml.
2.14 Buret + klem 14 buah buret + klem Tangan klem buret mudah digerakkan, dan
volume 50 ml untuk buret
2.15 Statif + klem Masing-masing 14 buah Bahan statif dari besi, tahan karat, dan kuat serta
klem dalam kondisi baik
2.26 Kaki tiga + 6 buah Kondisi baik dan tinggi sesuai dengan pembakar
alas kasa spiritus
kawat
2.33 Tabel Periodik 2 buah Digantung disebelah lemari asam dalam betuk
Unsur-unsur poster
3 Media Pendidikan
3.1 Papan tulis 1 buah Ukuran 120 cm x 210 cm. Diletakkan di depan
dinding laboratorium sehingga siswa dapat
melihat jelas
Bahan habis pakai tersedia di laboratorium kimia SMA Negeri 1 Palembang meliputi bahan
kimia, dengan jumlah yang tepat sesuai dengan yang dibutuhkan saat praktikum berlangsung.
Bahan-bahan kimia yang digunakan sesuai dengan percobaan-percobaan yang dilakukan
seperti titrasi asam basa yang menggunakan NaOH dan CH3COOH
5 Perlengkapan Lain
5.1 Kotak kontak 5 buah Terdiri di setiap dinding laboratorium namun di
meja peserta didik tidak tersedia
5.3 Peralatan P3K 1 buah Terdiri dari kotak P3K dan isinya tidak
kadaluarsa namun tidak terlaly lengkap untuk
obatnya
3. Fasilitas Laboratorium
Semua laboratorium harus dirancang untuk memudahkan kerja eksperimen serta
mengurangi kecelakaan. Pada laboratorium SMA Negeri 1 Palembang terdapat:
a. Hubungan antara ruang laboratorium basah dan ruang lainnya
Pada laboratorium kimia SMA Negeri 1 Palembang memiliki lemari asam yang
digunakan untuk menyimpan bahan-bahan kimia yang berbahaya (bahan kimia
basah) sedangkan untuk area dengan tingkat bahaya rendah diletakkan diruang
penyimpanan bahan pada lemari biasa.
b. Hubungan Antara Laboratorium dan Ruang Kantor
Pada laboratorium kimia SMA Negeri 1 Palembang terdapat ruang staff untuk
laboran yang dibatasi oleh dinding di dalam laboratorium. Ruang staff ini
digunakan untuk tempat laboran bekerja selama praktikum berlangsung.
c. Ruang Bersama
Pada laboratorium kimia SMA Negeri 1 Palembang tidak memiliki ruang
khusus tempat melakukan eksperimen. Semua kegiatan praktikum dilakukan di
masing-masing meja peserta didik. Sebaiknya peralatan laboratorium seperti
neraca diberi kotak untuk menghindari bahan-bahan kimia yang sedang
ditimbang jauh diluar neraca sehingga apabila bahan tersebut berbahaya dapat
membahayakan peserta didik.
d. Peralatan dan Utilitas Keselamatan
Pada laboratorium kimia SMA Negeri 1 Palembang hanya memiliki satu
unit pemadam kebakaran dan tidak mempunyai unit pencuci mata bila
terjadi kecelakaan kerja. Letak pemadam kebakaran juga tidak diletakkan
sebagaimana mestinya melainkan hanya diletakkan dibawah lantai
Tidak memiliki system penyiram (sprinkle) di dalam laboratorium
Sakelar laboratorium terletak diluar laboratorium dan diberi tudung
Memiliki banyak outlet pasokan listrik untuk mengurangi kebutuhan kabel
ekstensi. Sebaiknya pada meja praktikum juga disediakan outlet listrik
sehingga memudahkan kerja peserta didik
Jika terjadi pemadaman listrik tidak tersedia daya darurat sehingga kegiatan
praktikum ditunda apabila membutuhkan listrik
Tidak dilengkapu dengan loop (saluran melingkar) air dingin untuk
peralatan yang memerlukan pendinginan agar menghemat energy, air dan
biaya pemasangan pipa drainase
e. Ventilasi Laboratorium
Sistem ventilasi sendiri berguna untuk mengontrol bahan kimia yang terbawa
di udara dalam laboratorium.
1) Untuk bahan kimia
Pada laboratorium kimia SMA Negeri 1 Palembang sistem ventilasinya
tidak diperiksa hingga tekanan uap bahan kimia yang digunakan. Sistem
ventilasinya hanya menggunakan cerobong dan lemari asam lalu kipas yang
menyerap udara untuk keluar dari ruangan laboratorium yang diletakkan
pada ventilasi laboratorium. Pada laboratorium ini memiliki 3 buah kipas
untuk menyerap udara keluar ruangan
2) Untuk bahan radioaktif atau biologi
Pada laboratorium kimia SMA Negeri 1 Palembang belum mengoperasikan
bahan kimia yang dapat menjadi aerosol atau tersebar di udara yang
menimbulkan risiko bagi kesehatan dengan filtrasi atau penjebakan
3) Untuk partikulat
Pada laboratorium ini tidak memiliki koak penimbang yang berventilasi
yang sesuai untuk bahan partikulat
4) Untuk bahan nano
Tidak memiliki ventilasi khusus seperti lemari biokeselamatan untuk bahan
nano
f. Sistem Pembuangan
Pada sistem pembuangan laboratorium kimia SMA Negeri 1 Palembang tidak
menggunakan sistem pembuangan khusus maupun umum melainkan sisa pembuangan
dibuang langsung pada saluran pembuangan akhir sehingga tidak mengganggu
pemukiman sekitar.
g. Sistem Khusus
Kotak sarung tangan, Ruang bersih dan Lemari keselamatan biologis
Pada laboratorium kimia SMA Negeri 1 Palembang tidak dilengkapi dengan
sistem khusus dimana tidak terdapat kotak sarung tangan untuk bahan yang
sangat beracun, ruang bersih sebagai ruang kerja dimana udara dalam volume
besar dipasok melalui filter HEPA untuk mengurangi partikukat yang terdapat
di dalam ruangan serta lemari keselamatan biologis sebagai perlindungan bagi
pekerja untuk udara bersih dan bahan di dalam ruang kerja.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjabaran di atas maka dapat diperoleh kesimpulan yaitu:
1. Pada tata ruang laboratorium SMA Negeri 1 Palembang dan SMA Negeri 10
Palembang sudah memenuhi syarat walaupun ada sedikit kekurangan dikedua
labortaorium yaitu tempat yang jauh dan susah dijangkau dari pintu utama dan
letak bangunan yang lebih rendah dari bangunan lain sehingga minim
pencahayaan alami.
2. Pada ruang laboratorium kimia SMA Negeri 1 Palembang dan SMA Negeri 10
Palembang belum memenuhi syarat karena masih ada kekurangan pada sarana
dan tata ruang laboratorium yang belum tersusun dengan sebagaimana
mestinya.
3. Pada fasilitas laboratorium SMA Negeri 1 Palembang dan SMA Negeri 10
Palembang masih ada kekurangan pada bagian keamanan kecelakaan kerja
seperti pintu darurat dan alat pemadam kebakaran. Pada laboratorium SMA
Negeri 1 Palembang juga belum ada sistem pembuangan khusus seperti SMA
Negeri 10 Palembang.
3.2 Saran
Sebagai calon penyelenggara pendidikan, hendaknya kita dapat
mengoptimalkan fungsi laboratorium pembelajaran IPA khususnya kimia dengan
mengacu pada kriteria laboratorium pembelajaran kimia yang ideal sehingga proses
pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan berkualitas. Karena pada dasarnya
tujuan kurikulum kita tidak hanya pada aspek intelektual/pengetahuan melainkan juga
aspek keterampilan, sikap, dan spiritual. Dan laboratorium adalah tempat yang dapat
mengembangkan keterampilan siswa atas pengetahuan yang dimiliki.
DAFTAR PUSTAKA