“PENGELOLAAN LABORATORIUM”
Disusun Oeh:
Kelompok 3
1. Liyana Aryanto (06101381621047)
2. Suci Indah Sari (06101181621013)
3. Tiara Dwi Riski Nadia (06101381621048)
Dosen Pembimbing:
1. Dra. Bety Lesmini, M. Sc.
2. Desi, S.Pd. M.T.
PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018/2019
Pengelolaan Laboratorium
Pengertian Laboratorium
Menurut Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Laboratorium adalah
tempat melakukan percobaan dan penyelidikan. Tempat ini dapat merupakan
suatu ruangan tertutup, kamar, atau ruangan terbuka, misalnya kebun. Dalam
pengertian yang terbatas laboratorium ialah suatu ruangan yang tertutup tempat
melakukan percobaan dan penyelidikan.
Menurut Widyarti, “Laboratorium adalah suatu ruangan tempat melakukan
kegiatan praktek atau penelitian yang ditunjang oleh adanya seperangkat alat-alat
Laboratorium serta adanya infrastruktur Laboratorium yang lengkap”.
Desain Laboratorium diatur dalam peraturan dan kebijakan tertentu sesuai standar,
diantara nya dimuat dalam Pemerdiknas Nomor 24 Tahun 2007 dan
Kemendiknas-Ditjen PMPTK 2010. Serta di beberapa universitas telah di tetapkan
standar laboratorium yang ada
Diantara nya UNY yang dimuat dalam Menajemen laboratorium UNY 2013.
Fasilitas Laboratorium
Laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk
memudahkan pemakai laboratorium dalam melakukan aktivitasnya. Fasilitas
tersebut ada yang berupa fasilitas umum (utilities) dan fasilitas khusus. Fasilitas
umum merupakan fasilitas yang dapat digunakan oleh semua pemakai
laboratorium contohnya penerangan, ventilasi, air, bak cuci (sinks), aliran listrik,
gas. Fasilitas khusus berupa peralatan dan mebelair, contohnya meja
siswa/mahasiswa, meja guru/dosen, kursi, papan tulis, lemari alat, lemari bahan,
dan ruang timbang, lemari asam, perlengkapan P3K, pemadam kebakaran dll.
1. Penerangan
Ruang laboratorium harus memiliki pengatur penerangan yang dapat
diubah-ubah sesuai kebutuhan. Sumber cahaya dapat berasal dari cahaya matahari
atau dari listrik.
2. Ventilasi
Laboratorium IPA membutuhkan ventilasi yang baik, karena sering
menggunakan bahan-bahan mudah menguap. Kadang-kadang ventilasi tidak dapat
dicukup dari jendela, sehingga dibutuhkan alat perotasi udara seperti kipas
penyedot (ceiling fans). Adanya kipas penyedot ini dapat membantu pergantian
udara menjadi lebih baik.
3. Air
Air merupakan fasilitas yang penting dalam laboratorium IPA. Pasokan air
ke dalam laboratorium tersebut harus cukup. Selain jumlah pasokan, kualitasnya
juga harus baik, kualitas air yang kurang baik dapat mempercepat kerusakan alat-
alat terutama alat-alat yang terbuat dari logam. Aliran air yang masuk ke dalam
laboratorium harus lancar. Demikian juga aliran air yang ke luar laboratorium. Air
yang masuk dan ke luar laboratorium biasanya lewat pipa-pipa. Harus
diperhatikan pembuangan air sisa cucian yang mengandung bahan-bahan yang
dapat merusakkan pipa-pipa tersebut. Beberapa kebutuhan instalasi air yang harus
diperhatikan, yaitu:
Kebutuhan instalasi air di laboratorium adalah untuk keperluan proses
pembelajaran yaitu eksperimen dan demonstrasi, merawat dan memelihara
alat-alat laboratorium yang dapat dibersihkan dengan air, memelihara
kebersihan laboratorium, dan untuk mencuci tangan.
Komponen Instalasi air terdiri dari saluran air bersih dari sumbernya ke dalam
laboratorium, salurang air buangan (limbah), dan bak cuci lengkap dengan
kran airnya.
Bak Cuci dapat dipasang di bagian ruangan yang memerlukan, namun
hendaknya jauh dari lemari alat-alat yang tidak tahan terhadap kelembaban
dan dari stop kontak listrik. Biasanya bak cuci di pasang di ruang guru, di
bagian pinggir ruang praktikum, di dekat meja demonstrasi, dan dapat juga di
dekat meja praktikum. Bak cuci sebaiknya tidak usah dipasang di ruang
persiapan dan di gudang.
4. Listrik
Pada laboratoium IPA listrik merupakan fasilitas yang sangat penting.
Besarnya daya yang terpasang harus mencukupi kebutuhan alat-alat laboratorium,
terutama alat-alat laboratorium yang membutuhkan daya besar, seperti oven,
furnace, autoclave dan lain-lain. Tegangan listrik harus selalu dicek apakah stabil
atau tidak.Tegangan listrik yang tidak stabil dapat merusak alat-alat. Harus
diperhatikan pula instalasi listrik, jangan didekatkan dengan aliran air dan gas.
Selain itu harus dilengkapi dengan pengaman yang mudah dijangkau. Terminal
out let harus mudah dijangkau. Instalasi listrik secara periodic perlu diperiksa
kondisinya. Kabel-kabel listrik secara periodic disikat untuk menghilangkan
bahan-bahan korosif yang biasanya menempel pada permukaan kabel. Socket dan
plug harus diperiksa apakah masih berfungsi dengan baik atau rusak (aus).
Apabila rusak harus segera diganti. Periksa juga secara periodic hubungan kabel
ke socket apakah masih terikat dengan kuat.
5. Mebeler
Fasilitas mebeler adalah peralatan mebel seperti meja, kursi, lemari, rak
dan sebagainya. Pada prinsipnya semua mebeler adalah sama, namun karena
fungsi dan tujuan pemakaiannya, maka mebeler laboratorium biasanya memiliki
bentuk, ukuran, dan jenis bahan tertentu yang dapat berbeda dengan mebeler
lainnya. Sesuai dengan tujuan pemakaian dan fungsinya, fasilitas mebeler
laboratorium dapat terdiri dari bermacam-macam meja, kursi, lemari, rak dan
loker.
6. Instalasi gas
Instalasi gas di laboratorium dibutuhkan untuk percobaan-percobaan yang
menggunakan kompor/pemanans bunsen seperti untuk memanaskan air dan
sebagainya. Instalasi gas di laboratorium dapat dibuat dengan menggunakan
tabung gas LPG dan penyaluran gas ke kompor/pemanas melalui pipa instalasi
gas yang dapat dipasang pada dinding atau lantai ke kompor/pemanas. Dengan
adanya instalasi gas ini, harus diperhatikan instalasi udara yang cukup di tempat
yang tepat untuk membuang kebocoran gas yang mungkin terjadi. Harus diingat
bahwa kalau menggunakan gas LPG maka gas itu lebih berat dari udara sehingga
lubang pembuangan kebocoran gas itu harus di bagian bawah dinding atau cukup
rendah.
Pengelolaan Laboratorium
B. Fasilitas laboratorium
No Pernyataan Iya Tidak Keterangan
idealnya
Rasio minimum luas ruang laboratorium IPA 2,4 m2 / peserta didik. Untuk
rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 20 orang, luas minimum
laboratorium yatu 48 m2 termasuk luas ruang enyimpanan dan persiapan yaitu 18
m2 . ruang laboratorium IPA dapat menampung minimal satu rombongan belajar.
Nah, luas laboratrium SMAN 3 Palembang ini adalah 14 x 9 m2 dan ini di
gunakan untuk kurang lebih 32 siswa. Jadi, luas laboratorium ini telah memenuhi
standar PERMENDIKNAS no.24 tahun 2007
Rasio minimum luas ruang laboratorium IPA 2,4 m2 / peserta didik. Untuk
rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 20 orang, luas minimum
laboratorium yatu 48 m2 termasuk luas ruang enyimpanan dan persiapan yaitu 18
m2 . ruang laboratorium IPA dapat menampung minimal satu rombongan belajar.
Nah, pada laboratorium SMAN 3 Palembang ini untuk jumlah siswa dalam satu
kelas itu kurang lebh 32 siswa, dan ini juga sudah memenuhi peraturan menurut
PERMENDIKNAS no.24 tahun 2007.
Rasio minimum luas ruang laboratorium IPA 2,4 m2 / peserta didik. Untuk
rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 20 orang, luas minimum
laboratorium yatu 48 m2 termasuk luas ruang enyimpanan dan persiapan yaitu 18
m2 . ruang laboratorium IPA dapat menampung minimal satu rombongan belajar.
Nah, luas laboratrium SMAN 3 Palembang ini adalah 14 x 9 m2 dan ini di
gunakan untuk kurang lebih 32 siswa. Maka dari itu luas laboratorium ini sudah
cukup luas untuk di gunakan atau di lakukannya ppraktikum di dalam
laboratorium kimia ini. Jadi, luas laboratorium ini telah memenuhi standar
PERMENDIKNAS no.24 tahun 2007.
Rasio minimum luas ruang laboratorium IPA 2,4 m2 / peserta didik. Untuk
rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 20 orang, luas minimum
laboratorium yatu 48 m2 termasuk luas ruang enyimpanan dan persiapan yaitu 18
m2 . ruang laboratorium IPA dapat menampung minimal satu rombongan belajar.
Nah, luas laboratrium SMAN 3 Palembang ini adalah 14 x 9 m2 dan ini di
gunakan untuk kurang lebih 32 siswa yang mana ini berarti pada laboratorium
kimia ini mampu menamung satu robongan belajar. Jadi, ini telah memenuhi
standar PERMENDIKNAS no.24 tahun 2007.
Rasio minimum luas ruang laboratorium IPA 2,4 m2 / peserta didik. Untuk
rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 20 orang, luas minimum
laboratorium yatu 48 m2 termasuk luas ruang enyimpanan dan persiapan yaitu 18
m2 . ruang laboratorium IPA dapat menampung minimal satu rombongan belajar.
Nah, luas laboratrium SMAN 3 Palembang ini adalah 14 x 9 m2 dan ini di
gunakan untuk kurang lebih 32 siswa. Jadi, luas laboratorium ini telah memenuhi
standar PERMENDIKNAS no.24 tahun 2007 karena tidak menghalang atau
menjadi kendala ketika praktikum sedang berlangsung.
B. Fasilitas laboratorium
1) Meja beserta kursi yang digunakan untuk mendemonstrasikan praktikum oleh
guru dengan kondisi idealnya.
Meja demonstrasi serta kursi yang ada di laboratorium SMA Negeri 3
Palembang berukuran lebih rendah dari meja praktikum, hal ini telah sesuai dan
ideal dikarenakan meja ini difokuskan dalam kegiatan mendemonstrasikan. Selain
itu kursi yang digunakan juga telah memiliki sandaran.
2) Memiliki tabung pemadam kebakaran
Tabung pemadam kebakaran yang ada di laboratorium SMA Negeri 3
Palembang, terletak didekat jendela yang bersebelahan dengan pintu utama, yang
ditaruh di dalam sebuah persegi yang digantung di dinding. Karena SMA Negeri 3
Palembang memiliki tabung pemadam kebakaran, maka hal ini telah sesuai
dengan data yang ada.
3) Peralatan P3K yang lengkap (kaca, perban, betadine, hansaplas, silet, alkohol.
kipas) yang layak pakai
teori : Berdasarkan permendikna nomor 24 Tahun 2007, Laboratorium
IPA di
lengkapi dengan peralatan P3K, terdiri dari kotak P3K dan isinya
tiodak kadarluarsa termasuk obat P3K untuk luka bekar dan luka
terbuka.
Evaluasi : Laboratorium SMA N 3 Palembang dilengkapi dengan peralatan
P3K.
terdiri dari kotak P3K, kasa, perban, betadine, silet, kapas,
hansaplas dan bat untuk luka bakar berbentuk gel dan obat-obat
tersebut tidak kadarluarsa. Laboratorium SMA N 3 Palembang
sesuai dnegan permendiknas No 24 Tahun 2007 tentang
laboratorium IPA yang harus dilangkapi dengan peralatan P3K.
4) Peralatan kebersihan seperti sapu, serok, tempat sampah (organik dan
nonorganik) sula, alat pel dalam keadaan baik dan layak digunakan.
teori : Berdasarkan Permendiknas no 24 Tahun 2007 laboratorium IPA
harus
dilengkapi dengan alat kebersihan seperti kotak sampah
Evaluasi : Laboratorium SMAN 3 Palembang memiliki alat-alat kebersihan
yang
lengkap seperti sapu, pengepel, kotak sampah, (organik dan
nonorganik) diluar ruang, kotak sampah di dalam ruangan,
kemoceng, serok, sapu lidi dan serbet. Semua dalam keadaan
baik, dapat digunakan dan tidak rusak. Hal ini memenuhi
Permendiknas No 24 Tahun 2007 tentang peralatan kebersihan
yang dimiliki.