Anda di halaman 1dari 18

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

LABORATORIUM IPA

Disampaikan dalam Kegiatan Pelatihan Calon Kepala Laboratorium IPA


pada Tanggal 8-11 Agustus 2018 Bertempat di Laboratorium PMIPA
FKIP ULM Banjarmasin

Oleh:
Dr. Suyidno, M.Pd.

EDUCATION DEVELOPMENT CENTER


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2018
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LABORATORIUM IPA

BAB I
Standar Operasional Prosedur Laboratorium IPA

Pasal 1
Definisi Standar Operasional Prosedur Laboratorium IPA

Standar Operasional Prosedur Laboratorium IPA (disingkat SOP) adalah set instruksi
yang memiliki kekuatan sebagai petunjuk yang mengikat. Hal ini mencakup hal-hal
yang memiliki prosedur pasti atau terstandardisasi tanpa kehilangan keefektifannya.

Pasal 2
Tujuan Standar Oprasional Prosedur Laboratorium IPA

1. Sebagai pedoman dalam menjalankan fungsi laboratorium IPA sesuai tujuannya.


2. Menjaga konsistensi dan kinerja pengurus laboratorium IPA.
3. Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab para pengurus terkait
dengan laboratorium IPA.
4. Menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan, kegagalan, keraguan, duplikasi dan
inefisiensi dalam menjalankan fungsi laboratorium IPA.
5. Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan terhadap tugas dan wewenang.
6. Mengevaluasi hambatan dan kendala dalam menjalankan laboratorium IPA.

Pasal 3
Pelanggaran Standar Operasional Prosedur Laboratorium IPA

1. Setiap pelanggaran yang dilakukan secara sadar maupun tidak sadar akan mendapat
sanksi yang telah tercantum dalam SOP.
2. Sanksi terhadap pelanggaran yang belum tercantum dalam SOP, akan ditentukan
selanjutnya berdasarkan musyawarah mufakat oleh pengurus laboratorium IPA

BAB II
LABORATORIUM IPA

Pasal 4
Definisi Laboratorium IPA

1. Laboratorium IPA (selanjutnya disingkat lab IPA) adalah tempat penelitian ilmiah
(pengamatan/eksperimen), pengukuran maupun pelatihan ilmiah. Laboratorium IPA
dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan tersebut secara terkendali.
2. Laboratorium IPA yang dimaksud pada ayat 1 meliputi laboratorium kimia, fisika
dan biologi.

SOP Laboratorium IPA. Hal: 1


Pasal 5
Fungsi Laboratorium IPA

1. Sebagai tempat berlatih bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan intelektual


melalui kegiatan penyelidikan, pencatatan dan pengkajian gejala-gejala alam.
2. Mengembangkan keterampilan motorik. Siswa akan bertambah keterampilannya
ketika mempergunakan alat-alat/media yang tersedia untuk mencari dan menemukan
kebenaran.
3. Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakekat kebenaran ilmiah dari
sesuatu objek dalam lingkungan alam dan sosial.
4. Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah seorang calon ilmuan.
5. Membina rasa percaya diri sebagai dampak keterampilan dan pengetahuan atau
penemuan yang diperolehnya.

Pasal 6
Penggunaan Laboratorium IPA

1. Lab IPA hanya digunakan untuk pembelajaran yang sesuai definisi dan tujuan
didirikannya. Hal ini telah termaktub pada pasal 1 dan pasal 2.
2. Lab IPA dilarang digunakan sebagai ruang kelas, pertemuan, penyimpanan barang,
dll. Lab IPA hanya digunakan sesuai dengan peruntukannya.

Pasal 7
Sanksi Bagi Penyalahgunaan Pemakaian Laboratorium IPA

1. Pihak yang menyalahgunakan pemakaian lab IPA dibagi ke dalam tiga kriteria:
a. Pelanggaran ringan: memakai ruang laboratorium IPA untuk keperluan bersama
yang penting dan mendesak, bertujuan untuk kebaikan, bersifat sementara dan
tidak mengganggu proses belajar mengajar. Contoh: ruang lab digunakan untuk
ruang rapat atau ruang pertemuan.
b. Pelanggaran sedang: memakai ruang lab IPA untuk kepentingan suatu golongan
atau secara sepihak menggunakan lab di luar peruntukannya sehingga menganggu
proses belajar mengajar di dalam lab. Contoh: ruang lab sebagai penyimpanan
barang dalam jangka waktu cukup lama.
c. Pelanggaran berat: memakai ruang lab dengan maksud menghilangkan fungsi
dasar dari lab IPA. Contoh: ruang lab digunakan sebagai ruang kelas.
2. Sansi bagi pelanggar pemakaian lab IPA dibagi ke dalam tiga kriteria:
a. Pelanggaran ringan: mendapat teguran dan membayar denda Rp. 50.000.
b. Pelanggaran sedang: mendapat teguran dan membayar denda Rp. 50.000/hari.
c. Pelanggaran berat: mendapat teguran dan membayar denda Rp. 100.000/hari.

SOP Laboratorium IPA. Hal: 2


BAB III
Struktur Organisasi Laboratorium IPA

Pasal 8
Definisi Struktur Organisasi Lab IPA

Struktur organisasi lab IPA adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta
posisi yang ada pada organisasi lab IPA dalam menjalankan kegiatan operasional untuk
mencapai tujuan yang di harapkan dan diinginkan.

Pasal 9
Struktur Organisasi Lab IPA

Struktur organisasi lab IPA sesuai dengan gambar bagan struktur di bawah ini:

Pasal 10
Tugas dan Wewenang Kepala Sekolah

1. Memilih koordinator lab IPA setiap dua tahun sekali.


2. Membimbing, memotivasi, memantau dan mengevaluasi kinerja pengurus lab IPA.
3. Memotivasi guru-guru IPA dalam melaksanakan pembelajaran praktikum di sekolah.
4. Menyediakan dana keperluan operasional laboratorium IPA.

SOP Laboratorium IPA. Hal: 3


Pasal 11
Tugas dan Wewenang Wakasek Kurikulum

1. Berkoordinasi dengan koordinator lab sekolah dan lab IPA untuk menyusun program
kegiatan pembelajaran di laboratorium yang sistematis, terencana dan berkelanjutan.
2. Bekerja sama dengan koordinator lab IPA untuk menjamin kelancaran kegiatan
belajar mengajar di lab IPA.

Pasal 12
Tugas dan Wewenang Wakasek Sarana dan Prasarana

1. Berkoordinasi dengan koordinator lab sekolah dan lab IPA untuk menyusun program
pengadaan sarana dan prasarana di dalam laboratorium yang sistematis, terencana
dan berkelanjutan.
2. Bekerja sama dengan koordinator lab IPA untuk menjamin kelancaran proses belajar
mengajar di lab IPA.

Pasal 13
Tugas dan Wewenang Koordinator Lab Sekolah

1. Berkoordinasi dengan wakasek kurikulum, wakasek sarana dan prasarana dan


dengan koordinator lab IPA untuk menyusun program kerja di dalam laboratorium
yang sistematis, terencana dan berkelanjutan.
2. Bekerja sama dengan masing-masing koordinator lab untuk menjamin kelancaran
kegiatan belajar mengajar di laboratorium IPA.

Pasal 14
Tugas dan Wewenang Koordinator Laboratorium IPA

1. Mengkoordinir guru mata pelajaran IPA (fisika, kimia, biologi) dalam membuat
jadwal praktikum di laboratorium.
2. Mengusulkan kepada kepala sekolah dan kepala lab sekolah untuk pengadaan
alat/bahan IPA berdasarkan matrikulasi yang dibuat oleh guru mata pelajaran IPA.

Pasal 15
Tugas dan Wewenang Guru Mata Pelajaran

1. Melaksanakan pembelajaran berbasis praktikum di ruang lab IPA.


2. Mengajukan daftar alat/bahan yang diperlukan untuk praktikum maksimal tiga hari
sebelum pembelajaran praktikum dilaksanakan.

SOP Laboratorium IPA. Hal: 4


Pasal 16
Tugas dan Wewenang Laboran

1. Mengerjakan administrasi alat dan bahan di lab IPA minimal setahun sekali.
2. Mempersiapkan dan menyimpan kembali alat dan bahan yang digunakan dalam
pembelajaran.
3. Bertanggung jawab atas kebersihan alat dan ruang lab beserta perlengkapannya.

Pasal 17
Tugas dan Wewenang Teknisi

1. Memperbaiki alat laboratorium yang rusak.


2. Bersama-sama laboran merawat alat dan bahan yang ada di dalam lab IPA.

BAB IV
Administrasi Laboratorium IPA

Pasal 18
Definisi Administrasi Laboratorium
Administrasi laboratorium IPA adalah suatu upaya penyusunan dan pencatatan data dan
informasi secara sistematis baik internal maupun eksternal dengan maksud untuk
menyediakan keterangan serta memudahkan untuk memperoleh kembali baik sebagian
maupun menyeluruh.

Pasal 19
Daftar Administrasi Laboratorium yang Harus Dipenuhi

Berikut daftar administrasi lab IPA yang harus dipenuhi:


1. Buku inventarisir 6. Label
2. Kartu stok 7. Program semester laboratorium
3. Kartu peminjaman alat/bahan 8. Daftar alat dan bahan sesuai dengan LKS
4. Buku catatan harian laboratorium 9. Laporan Bulanan
5. Kartu reparasi

Pasal 20
Buku Inventarisir

1. Buku inventarisir merupakan daftar yang memuat semua barang milik lab IPA yang
dipakai dan ada hubungannya dengan kegiatan praktikum di dalam lab.
2. Inventarisir dilakukan minimal sekali/semester.
3. Format buku inventarisir adalah sebagai berikut:

SOP Laboratorium IPA. Hal: 5


Mata Pelajaran : …………………………………………
Semester : …………………………………………
Lokasi
Ko Nama Alat/ Spesifikasi Sumber Jumlah
No Penyimpanan
de bahan Pemberi
Merk/Tipe Ukuran Pabrik Baik Rusak Lab Gud Lem

Pasal 21
Kartu Stok

1. Kartu stok merupakan catatan pergerakan transaksi keluar-masuk suatu barang yang
terdapat di dalam lab.
2. Kartu stok diletakkan bersamaan/berdekatan dengan alat/bahan yang bersangkutan.
3. Pencatatan di kartu stok dilakukan secara rutin dari hari ke hari.
4. Format kartu stok adalah sebagai berikut:

Nama Alat : ……………………… Mata Pelajaran : ………………………


Kode : ……………………… Spesifikasi : ………………………
Nama Keadaan
Tanggal Ket Paraf
Alat/Bahan Masuk Keluar Persediaan

Pasal 22
Kartu Peminjaman Alat/Bahan

1. Kartu peminjaman alat dan bahan berisi daftar alat/bahan yang diperlukan oleh suatu
kelompok atau oleh guru yang bersangkutan untuk melakukan sekali praktikum dan
ditujukan kepada laboran.
2. Pencatatan di kartu peminjaman alat dan bahan dilakukan setiap akan praktikum.
3. Format kartu peminjaman alat/bahan adalah sebagai berikut:

Kartu Peminjaman
Praktikum Ke : ……………………… Kelompok : ………………………
Judul Praktikum : ……………………… Nama Anggota : ………………………
No Nama Alat/Bahan Kode Jumlah Keterangan

(Ketua Kelompok) (Laboran)

4. Peminjaman hanya pada alat-alat yang boleh dipinjamkan. Peminjaman di luar


kegiatan praktikum dapat menggunakan format di bawah ini.

SOP Laboratorium IPA. Hal: 6


Daftar Peminjaman Peralatan Laboratorium IPA
Sekolah : …………………………
Semester : ………………………...
Tanggal Nama Spesifikasi Tanggal
No Peminjam Jumlah keterangan
Pinjam Alat Merk/Tipe Ukuran Pabrik Kembali

_____________, _______ 2018


Mengetahui Penanggung Jawab Laboratorium
Kepala Sekolah
…………………….. ………………………………..

Pasal 23
Buku Catatan Harian Laboratorium

1. Buku catatan harian lab merupakan buku yang berisi daftar kegiatan praktikum yang
dilakukan di dalam lab.
2. Pencatatan di buku catatan harian lab dilakukan secara rutin dari hari ke hari.
3. Format buku catatan harian lab adalah sebagai berikut:

Buku Harian Laboratorium


No Hari/Tanggal Judul Praktikum Kelas Jam Paraf Keterangan

Pasal 24
Kartu Reparasi

1. Kartu reparasi merupakan kartu yang memuat informasi mengenai perbaikan atau
reparasi suatu alat
2. Pencatatan di buku catatan harian lab dilakukan oleh teknisi bila ada perbaikan
terhadap barang yang rusak dan dilaporkan kepada koordinator lab.
3. Format kartu reparasi adalah sebagai berikut:

Kartu Reparasi
No. (Urut)/Lab (Bidang)/(Nama Sekolah)/(Bulan)/(Tahun)

Nama alat : ……………………… Tahun pengaduan : …………………….……


Kode : ……………………… Tanggal reparasi : …………………….……
Produsen : ………………………
Jenis Kerusakan Komponen Harga Keterangan

(Teknisi) (Koordinator Lab IPA)

SOP Laboratorium IPA. Hal: 7


Pasal 25
Label

1. Label berisi informasi mengenai nama suatau alat/bahan beserta informasi-informasi


singkat lainnya yang dibutuhkan.
2. Label dicantumkan pada alat/bahan yang terdapat di ruang laboratorium.
3. Format label adalah sebagai berikut:
Contoh label alat:
Tahun Pengadaan 2018

Magnet Batang
FLS 20.14/113
Catatan: Jangan disimpan dekat magnet lainnya

Pasal 26
Program Semester Laboratorium

1. Program semester laboratorium berisi daftar praktikum yang akan dilakukan di


laboratorium dalam kurun waktu satu semester.
2. Program semester laboratorium dibuat dalam ukuran minimal A2 dan ditempel di
dalam ruang laboratorium.
3. Format program semester laboratorium adalah sebagai berikut:

Agustus September
No Judul Praktikum/LKS
1 2 3 4 1 2 3 4

(Laboran) (Ketua Lab) (Kepala Sekolah)

Pasal 27
Daftar Alat dan Bahan Sesuai dengan LKS

1. Daftar alat dan bahan sesuai dengan LKS berisi daftar alat yang dibutuhkan untuk
melakukan sekali praktikum dalam satu kelas dalam periode tahun ajaran tertentu.
2. Daftar alat dan bahan sesuai dengan LKS dibuat paling lambat seminggu sebelum
hari pertama di tahun ajaran baru.
3. Fungsi dari daftar alat dan bahan sesuai dengan LKS adalah untuk memastikan agar
alat dan bahan sudah tersedia jauh hari sebelum praktikum akan dilaksanakan.
Fungsi lainnya sebagai landasan untuk pengajuan pembelian alat dan bahan
laboratorium.
4. Format daftar alat dan bahan sesuai dengan LKS adalah sebagai berikut:

SOP Laboratorium IPA. Hal: 8


Daftar Alat/Bahan Sesuai LKS
Mata Pelajaran : ………………………….
Kelas : ………………………….
Tahun Ajaran : ………………………….
No Judul Praktikum Nama Alat/Bahan Jumlah Keterangan

Pasal 28
Laporan Bulanan

1. Laporan bulanan merupakan daftar yang memuat kegiatan-kegiatan yang dilakukan


di laboratorium setiap bulannya.
2. Laporan bulanan dibuat oleh koordinator lab dan dilaporkan kepada wakasek
kurikulum, wakasek sarana dan prasarana serta kepada kepala sekolah.
3. Laporan bulanan dibuat minimal sebulan sekali.
4. Format laporan bulanan adalah sebagai berikut:

Laboratorium Bulanan Kegiatan Laboratorium


Mata Pelajaran : …………………………………
Tahun Ajaran : …………………………………
Tanggal Laporan : …………………………………
No Judul Praktikum Kelas Demonstrasi Praktikum Nama Guru

(Laboran) (Ketua Lab) (Kepala Sekolah)

Pasal 29
Aturan Pengkodean Alat dan Bahan

1. Aturan pengkodean alat dan bahan di dalam lab IPA berdasarkan pada aturan yang
telah disepakati bersama dan telah tertuang di dalam SOP ini.
2. Bahasa yang digunakan sebagai standar pengkodean adalah nama resmi bahan/alat
dalam Bahasa Indonesia dan bukan merupakan nama dagang/internasional.
3. Aturan penulisan kode alat berdasarkan contoh aturan di bawah ini:

Nama : Gelas kimia 250 Ml


Kode : KGK 1/250
Keterangan: K = Kimia (bidang studi)
GK = Gelas kimia (nama alat)
1 = Nomor urut (untuk membedakan spesifikasi)
250 = Volume alat (ciri khusus)

SOP Laboratorium IPA. Hal: 9


4. Untuk alat yang sama tapi berbeda spesifikasi misalnya catu daya 3A 12V dan catu
daya 5A 12V perbedaan kode hanya terjadi pada no. urut. Contoh: catu daya 3A
menjadi FCD 4/12; sedangkan kode untuk catu daya 5A menjadi FCD 5/12.
5. Apabila nama alat hanya satu kata maka untuk penyingkatan kode menggunakan
huruf pertama dan huruf keduanya. Contoh: alat fisika osiloskop adalah FOS.
6. Apabila nama alat terdiri dari dua kata atau lebih maka untuk penyingkatan kode
menggunakan huruf pertama pada kata pertama dan kata terakhir. Contoh untuk alat
biologi mikroslaid tulang kering maka bisa diubah dalam kode BMK.
7. Aturan penulisan alat berdasarkan contoh aturan di bawah ini:

Nama : Sodium Hidroksida/Natrium Hidroksida 500 gram


Kode : KNH 1/500
Keterangan: K = Kimia (bidang studi)
NH = Natrium hidroksida (nama bahan)
1 = Nomor urut (untuk membedakan spesifikasi)
500 = Massa bahan (ciri khusus)

8. Untuk jenis bahan yang sama tetapi beda dalam masalah spesifikasi misalnya untuk
500 mL etanol 70% dan 500 mL etanol 95% perbedaan kode hanya terjadi pada no.
urut: Contoh: KET 7/500 untuk etanol 70% dan KET 8/500 untuk etanol yang 95%
9. Apabila nama bahan terdiri satu kata maka untuk penyingkatan kode menggunakan
huruf pertama dan huruf keduanya. Contoh untuk bahan kimia natrium maka bisa
diubah menjadi KNA.
10. Apabila nama bahan terdiri dari dua kata atau lebih maka untuk penyingkatan kode
menggunakan huruf pertama pada kata pertama dan kata terakhir. Contoh untuk
bahan kimia hidrogen klorida maka bisa diubah dalam kode KHK.

BAB V
Tata Tertib Laboratorium IPA

Pasal 30
Tata Tertib Guru

1. Merencanakan proses kegiatan pembelajaran dalam laboratorium yang berkualitas,


terencana, sistematik, aman dan menyenangkan.
2. Membimbing dan mengawasi proses belajar mengajar siswa berbasis praktikum/
demonstrasi di dalam lab agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
3. Mengajukan daftar alat/bahan yang diperlukan dalam praktikum selambat-lambatnya
dua hari sebelum praktikum dilaksanakan.
4. Mencoba terlebih dahulu praktikum yang akan dilakukan oleh siswa.
5. Mempunyai pengetahuan dalam P3K, perawatan alat/bahan, keselamatan kerja dan
pengolahan limbah.

SOP Laboratorium IPA. Hal: 10


6. Mengetahui dan yakin jika siswa sudah memahami aturan keselamatan, tata tertib
dan prosedur praktikum.
7. Menjamin kebersihan dan penyimpanan alat/bahan yang telah dipakai dalam
praktikum.
8. Melaporkan pada laboran jika ada alat/bahan yang rusak, tumpah atau hilang.
9. Dilarang menyerahkan tugas membimbing dan mengawasi kegiatan praktikum
kepada pihak lain.
10. Dilarang membawa alat dan bahan ke luar lab tanpa seizin laboran.

Pasal 31
Tata Tertib Laboran

1. Datang setiap hari Senin-Jumat jam 07.00 sampai jam 15.00 dan Sabtu jam 07.00
sampai jam 12.00.
2. Dilarang membawa alat dan bahan ke luar lab tanpa seizin koodinator lab.
3. Menyusun rencana strategis melengkapi dan mengisi pokok-pokok administrasi lab
yang telah digariskan.

Pasal 32
Tata Tertib Teknisi

1. Datang setiap hari Senin-Jumat jam 07.00 sampai jam 15.00 dan Sabtu jam 07.00
sampai jam 12.00.
2. Dilarang membawa alat dan bahan ke luar lab tanpa seizin laboran.
3. Memperbaiki alat yang rusak sesuai dengan jenis kerusakannya
4. Apabila kerusakan yang memerlukan pergantian komponen, maka komponen yang
rusak harus ditunjukkan kepada koordinator lab sebagai bukti.
5. Mengisi kartu reparasi setelah memperbaiki suatu alat

Pasal 33
Tata Tertib Siswa

1. Siswa dilarang masuk ke dalam ruang laboratorium tanpa seizin dari guru atau staf
laboratorium
2. Siswa wajib menggunakan jas lab dan peralatan keselamatan standar lainnya (sepatu,
ikat kepala, masker, kacamata pelindung dan sarung tangan) ketika akan melakukan
praktikum di dalam lab.
3. Dilarang membawa alat dan bahan ke luar lab tanpa seizin laboran.
4. Menggunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk yang ada di LKS dan dilarang
menggunakan alat dan bahan diluar petunjuk kecuali dengan tujuan khusus dan
dengan pengawasan guru yang bersangkutan.
5. Siswa segera melapor kepada guru/laboran jika ada alat yang rusak atau bahan yang
tumpah.

SOP Laboratorium IPA. Hal: 11


6. Melapor kepada guru jika terjadi kecelakaan pada saat melakukan praktikum.
7. Siswa dilarang makan dan minum di dalam lab.
8. Siswa dilarang membawa tas, dompet dan peralatan telekomunikasi ke dalam lab.
9. Siswa dilarang melakukan praktikum diluar pengawasan guru.

Pasal 34
Sanksi Bagi Pelanggar Tata Tertib

1. Pihak yang melanggar tata tertib dibagi ke dalam tiga kriteria:


a. Pelanggaran ringan: melanggar tata tertib karena lupa/tidak disengaja. Seperti:
tidak memakai jas lab, membawa alat komunikasi ke dalam lab, dll.
b. Pelanggaran sedang: melanggar tata tertib secara disengaja sehingga dapat
menyebabkan kerusakan. Contoh: menumpahkan zat, masuk ke dalam lab tanpa
izin, dll.
c. Pelanggaran berat: melanggar tata tertib dengan disengaja sehingga menyebabkan
kerusakan dan kecelakaan. Contoh: melakukan praktikum di luar prosedur,
bermain-main dengan alat dan bahan praktikum, merusak alat praktikum karena
kecerobohan, dll.
2. Sanksi bagi pelanggar pemakaian lab. IPA dibagi ke dalam tiga kriteria:
a. Pelanggaran ringan: mendapat teguran.
b. Pelanggaran sedang: mendapat teguran dan dibebankan biaya penggantian alat/
bahan yang rusak.
b. Pelanggaran berat: mendapat teguran, dibebankan biaya penggantian alat/bahan
yang rusak dan pemanggilan orang tua.

BAB VI
Aturan Kelangkapan Ruang Laboratorium IPA

Pasal 35
Kelengkapan Ruang Laboratorium

1. Kelengkapan ruang laboratorium IPA yang wajib dimiliki:


a. Ruang persiapan g. Aliran listrik beserta lampu
b. Gudang h. Lemari asap/asam
c. Meja demonstrasi i. Lemari bahan/alat
d. Papan tulis j. Exhaust fan
e. Meja siswa dan kursi k. Komponen keselamatan
f. Bak cuci
2. Kelengkapan ruang lab harus diusahakan secepat mungkin dengan peralatan yang
kualitas dan jumlahnya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
3. Apabila ada perlengkapan yang rusak harus segera dilaporkan kepada wakasek
sarana dan prasarana untuk diteruskan kepada kepala sekolah.

SOP Laboratorium IPA. Hal: 12


BAB VII
Aturan Pengadaan Barang/Jasa Laboratorium IPA

Pasal 36
1. Pengadaan barang/jasa untuk lab IPA berdasarkan pada prinsip prioritas yang telah
disepakati bersama antar pengurus dan dikomunikasikan kepada kepala sekolah.
2. Pengadaan alat dan bahan untuk keperluan pembelajaran di lab IPA dilakukan setiap
satu semester sekali.
3. Pengadaan alat dan bahan untuk praktikum dilakukan oleh guru mata pelajaran
berdasarkan daftar alat dan bahan sesuai LKS yang telah dibuat untuk selanjutnya
diserahkan kepada koordinator lab IPA.
4. Pengadaan komponen keselamatan dilakukan oleh laboran yang selanjutnya
diserahkan kepada koordinator lab IPA.
5. Pengadaan terhadap perbaikan kondisi fisik laboratorium dilakukan oleh koordinator
lab sekolah untuk selanjutnya diajukan ke wakasek sarana dan prasarana.

BAB VIII
Pengelolaan Laboratorium IPA

Pasal 37
Aturan Penyimpanan Alat dan Bahan

1. Lemari yang digunakkan untuk menyimpan alat merupakan lemari yang terbuat dari
kayu pejal dan tertutup.
2. Lemari yang digunakkan untuk menyimpan bahan merupakan lemari yang terbuat
dari kayu pejal dan terbuka.
3. Lemari yang bersifat khusus seperti lemari mikroskop dan lemari asap/asam
disediakan sesuai dengan standar yang berlaku.
4. Alat-alat di dalam lab IPA disimpan berdasarkan jenis mata pelajarannya (kimia,
fisika dan biologi) kemudian dikelompokkan lagi berdasarkan jenis bahan dasar
pembuatnya, seperti kelompok alat besi, kelompok alat gelas, kelompok alat
porselain, dll.
5. Bahan-bahan di dalam lab IPA dsimpan berdasarkan kelompok fase dan sifatnya,
seperti kelompok zat padat, kelompok larutan, kelompok asam, kelompok basa, dll.
6. Bahan/alat yang masa dan ukurannya lebih besar disimpan di bagian bawah lemari
berurut ke atas menuju bahan/alat yang masa dan ukurannya lebih kecil.
7. Setiap lemari harus dilengkapi kartu inventarisir dan label lemari tersebut.

Pasal 38
Aturan Peminjaman Alat dan Bahan

1. Peminjaman alat dan bahan untuk kegiatan pembelajaran praktikum sesuai dengan
program semester laboratorium diajukan oleh guru kepada laboran paling lambat dua
hari sebelum praktikum dilakukan.

SOP Laboratorium IPA. Hal: 13


2. Peminjaman alat dan bahan untuk keperluan KIR (Kelompok Ilmiah Remaja) atau
tim olimpiade sekolah dilakukan guru pembimbing dan diajukan kepada laboran
paling lambat dua hari sebelum praktikum dilakukan.
3. Peminjaman alat dan bahan untuk keperluan lainnya seperti penelitian, dll. dilakukan
oleh peneliti dan diajukan kepada laboran untuk diketahui koordinator lab IPA dan
kepala sekolah.
4. Peminjaman alat dan bahan harus mengisi format kartu peminjaman alat dan bahan.

Pasal 39
Aturan Perawatan Alat dan Bahan

1. Fungsi alat/bahan harus dicek secara berkala minimal setiap satu semester sekali
oleh teknisi dan laboran.
2. Alat harus segera dibersihkan setelah digunakan.
3. Alat yang terbuat dari logam yang mudah berkarat seperti jangka sorong,
mikrometer skrup, dll. harus dilapisi oleh minyak agar tidak mudah berkarat.
4. Alat yang terbuat dari plastik harus dijauhkan dari sumber api.
5. Alat-alat listrik harus disimpan di tempat yang tidak terjangkau oleh air.
6. Alat yang terbuat dari magnet harus disimpan menggunakan kaki magnet dan diberi
pembatas penyimpanan antara magnet yang satu dengan magnet yang lain.
7. Mikroskop disimpan dalam lemari yang memiliki kadar kelembapan maksimal 70%.
8. Alat-alat digital disimpan dan dirawat sesuai petunjuk yang tertera pada manual alat.
9. Bahan sisa praktikum dilarang dikembalikan ke wadah lagi dan langsung dibuang.
10. Alat/bahan yang rusak segera diserahkan kepada teknisi untuk ditindaklanjuti.

Pasal 40
Aturan Pelaksanaan Pembelajaran Praktikum

1. Kegiatan pembelajaran praktikum yang dilakukan sesuai dengan program semester


laboratorium yang telah dibuat dan disepakati bersama.
2. Guru wajib berusaha mewujudkan kegiatan pembelajaran praktikum sesuai dengan
program semester laboratorium yang telah disepakati.
3. Penambahan kegiatan pembelajaran berbasis praktikum di luar program semester
laboratorium diizinkan apabila telah dikoordinasikan dengan laboran dan
koordinator lab IPA.
4. Pembatalan kegiatan pembelajaran laboratorium pada program semester diizinkan
apabila terjadi pada kondisi darurat dan tidak memungkinkan; serta dikoordinasikan
dengan koordinator lab IPA.

SOP Laboratorium IPA. Hal: 14


Pasal 41
Pengolahan Limbah

1. Zat-zat sisa praktikum dilarang untuk dibuang langsung ke saluran pembuangan.


2. Zat-zat sisa praktikum dikumpulkan untuk diencerkan dan dinetralkan (sampai pH 6-
8); kemudian diperkenankan dibuang ke saluran pembuangan khusus lab IPA.
3. Pengenceran dilakukan berdasarkan perbandingan 1:20 yang berarti setiap 1 mL zat
sisa praktikum yang dibuang harus diencerkan dengan 20 mL air bersih.
4. Penetralan limbah yang bersifat basa menggunakan larutan asam cuka.
5. Penetralan limbah yang bersifat asam menggunakan larutan deterjen/soda kue.

BAB IX
Keselamatan Kerja

Pasal 42
Perlengkapan Keselamatan

1. Peralatan keselamatan yang harus dimiliki laboratorium IPA adalah sebagai berikut:
a. Carta tata tertib e. Kotak P3K
b. Alat pemadam kebakaran f. Kotak pasir
c. Alarm darurat g. Kartu keselamatan
d. Shower h. Kotak pengenalan alat
2. Carta tata tertib berisi peraturan yang tercantum untuk siswa sesuai yang termuat di
SOP Pasal 32 dan dicetak dalam kertas minimal ukuran A2 untuk selanjutnya
ditempel secara efektif di dalam ruang lab.
3. Alat pemadam kebakaran harus disimpan di tempat strategis dan minimal berjenis
dry powder.
4. Alarm darurat hanya digunakan untuk kondisi yang genting dan tidak terkontrol.
5. Shower digunakan untuk kondisi darurat yang memungkinkan praktikan untuk
menyelamatkan dirinya sendiri ketika terjadi kecelakaan.
6. Kotak P3K merupakan sebuah kotak yang berisi peralatan standar untuk kecelakaan.
Kotak P3K mininmal terdiri dari kapas, kasa, antiseptik, obat luka bakar, minyak
kayu putih, obat sakit kepala, obat maag, obat sakit perut, plaster luka dan pembalut
wanita.
7. Kotak pasir merupakan kotak kayu minimal ukuran 50 x 30 x 20 cm yang digunakan
untuk menyimpan pasir.
8. Kartu keselamatan merupakan kartu yang berisi informasi mengenai langkah kerja
yang harus dilakukan jika terjadi kecelakaan kerja.
9. Kotak pengenalan alat berisi sample alat-alat di lab. beserta informasi nama dan
kegunaannya yang disimpan dalam lemari gantung.

SOP Laboratorium IPA. Hal: 15


Pasal 43
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

1. Guru harus menguasai komponen keselamatan dan langkah-langkah P3K.


2. Jika terjadi kecelakaan, guru harus bersikap tenang dan segera menyuruh siswa
keluar ruangan.
3. Jika guru tidak bisa mengendalikan kecelakaan guru wajib membunyikan alarm
yang tersedia atau segera meminta bantuan kepada pihak yang terkait.
4. Pada kondisi darurat guru harus bisa menjaga keselamatan nyawa siswa-siswanya
dan dilarang mendahulukan keselamatan pribadi.
5. Siswa yang keracunan gas segera dibawa ke ruang terbuka untuk mendapatkan udara
segar.
6. Siswa yang terpercik bahan cair berbahaya segera dicuci air sebanyak mungkin.
7. Siswa yang pingsan bisa dibangunkan dengan menggunakan ammonium karbonat
dan jika diperlukan dapat diberi napas buatan.
8. Siswa yang sakit dilarang masuk ke dalam lab. IPA untuk mengikuti praktikum.

Pasal 44
Sanksi Bagi Pelanggar Aturan Keselamatan Kerja

1. Kecelakaan yang dilakukan oleh kesalahan siswa karena tidak mengikuti prosedur
percobaan merupakan tanggung jawab pribadi.
2. Kecelakaan yang disebabkan kelalaian guru dalam mengawasi siswa ketika
praktikum menjadi tanggung jawab guru yang bersangkutan.
3. Kecelakaan yang disebabkan oleh fasilitas di dalam lab yang buruk seperti selang
gas bocor dan peralatan keselamatan yang tidak lengkap menjadi tanggung jawab
sekolah.

BAB X
Lain-Lain

Pasal 45
Ketentuan Lainnya

Hal-hal yang belum diatur dan ditetapkan dalam SOP ini akan diatur dan ditentukan
kemudian jika dianggap perlu.

SOP Laboratorium IPA. Hal: 16


Daftar Pustaka
Charmelia, V. (2017). SOP (Standar Oprasional Prosedur) laboratorium IPA. Diakses
https://fsk16a-vivi.blogspot.com/2017/05/sop-standar-oprasional-prosedur.html
Rosada, D., Kadarisman, N. & Raharjo. (2017). Panduan pengelolaan dan pemanfaatan
laboratorium IPA. Jakarta: Kemendikbud.

SOP Laboratorium IPA. Hal: 17

Anda mungkin juga menyukai