Di
OLEH :
PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH, DARUSSALAM
2021
SOP LABORATORIUM IPA
BAB I
Standar Operasional Prosedur Laboratorium IPA
Definisi Standar Operasional Prosedur Laboratorium IPA
Standar operasional prosedur laboratorium IPA (selanjutnya disingkat SOP) adalah
suatu set instruksi yang memiliki kekuatan sebagai suatu petunjuk yang mengikat. Hal
ini mencakup hal-hal yang memiliki suatu prosedur pasti atau terstandardisasi tanpa
kehilangan keefektifannya.
BAB III
Struktur Organisasi Laboratorium IPA
Definisi Struktur Organisasi Laboratorium IPA
Struktur organisasi laboratorium IPA adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap
bagian serta posisi yang ada pada organisasi laboratorium IPA dalam menjalankan kegiatan
operasional untuk mencapai tujuan yang di harapkan dan di inginkan.
Struktur Organisasi Laboratorium IPA
Struktur organisasi Laboratorium IPA sesuai dengan gambar bagan struktur di bawah ini:
BAB IV
Administrasi Laboratorium IPA
Definisi Administrasi Laboratorium
Administrasi laboratorium IPA adalah suatu upaya penyusunan dan pencatatan data dan
informasi secara sistematis baik internal maupun eksternal dengan maksud menyediakan
keterangan serta memudahkan untuk memperoleh kembali baik sebagian maupun
menyeluruh.
Buku Inventarisir
1. Buku inventarisir merupakan daftar yang memuat semua barang milik lab. IPA yang
dipakai dan ada hubungannya dengan kegiatan praktikum di dalam lab.
2. Inventarisir dilakukan minimal sekali/semester.
3. Format buku inventarisir adalah sebagai berikut :
Kartu Stok
1. Kartu stok merupakan catatan pergerakan transaksi keluar-masuk suatu barang yang
terdapat di dalam laboratorium
2. Kartu stok diletakkan bersamaan/berdekatan dengan alat/bahan yang bersangkutan.
3. Pencatatan di kartu stok dilakukan secara rutin dari hari ke hari.
4. Format kartu stok adalah sebagai berikut:
Kartu Reparasi
1. Kartu reparasi merupakan kartu yang memuat informasi menganai perbaikan atau
reparasi suatu alat
2. Pencatatan di buku catatan harian laboratorium dilakukan oleh teknisi bila ada perbaikan
terhadap barang yang rusak dan dilaporkan kepada koordinator laboratorium
3. Format kartu reparasi adalah sebagai berikut:
Label
1. Label berisi informasi mengenai nama suatau alat/bahan beserta informasi-informasi
singkat lainnya yang dibutuhkan.
2. Label dicantumkan pada alat/bahan yang terdapat di ruang laboratorium.
3. Format label adalah sebagai berikut:
Program Semester Laboratorium
1. Program semester laboratorium berisi daftar praktikum yang akan dilakukan di dalam
laboratorium dalam kurun waktu satu semester.
2. Program semester laboratorium dibuat dalam ukuran minimal A2 dan ditempel di dalam
ruang laboratorium.
3. Format program semester laboratorium adalah sebagai berikut:
1. Daftar alat dan bahan sesuai dengan LKS berisi daftar alat yang dibutuhkan untuk
melakukan sekali praktikum dalam satu kelas dalam periode tahun ajaran tertentu.
2. Daftar alat dan bahan sesuai dengan LKS dibuat paling lambat seminggu sebelum hari
pertama di tahun ajaran baru.
3. Fungsi dari daftar alat dan bahan sesuai dengan LKS adalah untuk memastikan agar alat
dan bahan sudah tersedia jauh hari sebelum praktikum akan dilaksanakan. Fungsi lainnya
sebagai landasan untuk pengajuan pembelian alat dan bahan laboratorium.
4. Format daftar alat dan bahan sesuai dengan LKS adalah sebagai berikut:
Laporan Bulanan
1. Laporan bulanan merupakan daftar yang memuat kegiatan apa saja yang dilakukan di
laboratorium setiap bulannya.
2. Laporan bulanan dibuat oleh koordinator lab. dan dilaporkan kepada wakasek kurikulum,
wakasek sarana dan prasarana serta kepada kepala sekolah.
3. Laporan bulanan dibuat minimal sebulan sekali.
4. Format laporan bulanan adalah sebagai berikut:
4. Untuk alat yang sama tapi berbeda spesifikasi misalnya catu daya 3 A 12 V dan catu daya 5
A 12 V perbedaan kode hanya terjadi pada no. urut, contoh: catu daya 3 A menjadi FCD
4/12 sedangkan kode untuk catu daya 5 A menjadi FCD 5/12.
5. Apabila nama alat terdiri dari satu kata maka untuk penyingkatan kode menggunakan
huruf pertama dan huruf keduanya. Contoh untuk alat fisika osiloskop maka bisa diubah
menjadi FOS.
6. Apabila nama alat terdiri dari dua kata atau lebih maka untuk penyingkatan kode
menggunakan huruf pertam,a pada kata pertama dan kata terakhir. Contoh untuk alat
biologi mikroslaid tulang kering maka bisa diubah dalam kode BMK.
7. Aturan penulisan alat berdasarkan contoh aturan di bawah ini:
9. Untuk jenis bahan yang sama tetapi beda dalam masalah spesifikasi misalnya untuk 500
mL etanol 70% dan 500 mL etanol 95% perbedaan kode hanya terjadi pada no. urut,
contoh: KET 7/500 untuk etanol 70% dan KET 8/500 untuk etanol yang 95%
10. Apabila nama bahan terdiri dari satu kata maka untuk penyingkatan kode menggunakan
huruf pertama dan huruf keduanya. Contoh untuk bahan kimia natrium maka bisa diubah
menjadi KNA.
11. Apabila nama bahan terdiri dari dua kata atau lebih maka untuk penyingkatan kode
menggunakan huruf pertam,a pada kata pertama dan kata terakhir. Contoh untuk bahan
kimia hidrogen klorida maka bisa diubah dalam kode KHK.
BAB V
2. Dilarang membawa alat dan bahan ke luar lab. tanpa seizin laboran.
4. Apabila kerusakan yang memerlukan pergantian komponen, maka komponen yang rusak
harus ditunjukkan kepada koordinator lab. sebagai bukti.
BAB VI
BAB VII
1. Pengadaan barang/jasa untuk lab. IPA berdasarkan pada prinsip prioritas yang telah
disepakati bersama antar pengurus dan dikomunikasikan kepada kepala sekolah.
2. Pengadaan alat dan bahan untuk keperluan pembelajaran di lab. IPA dilakukan setiap
satu semester sekali.
3. Pengadaan alat dan bahan untuk praktikum dilakukan oleh guru mata pelajaran
berdasarkan daftar alat dan bahan sesuai dengan LKS yang telah dibuat untuk
selanjutnya diserahkan kepada koordinator lab. IPA.
4. Pengadaan komponen keselamatan dilakukan oleh laboran yang selanjutnya
diserahkan kepada koordinator lab. IPA.
5. Pengadaan terhadap perbaikan kondisi fisik laboratorium dilakukan oleh koordinator
lab. sekolah untuk selanjutnya diajukan ke wakasek sarana dan prasarana.
BAB VIII
BAB IX
Keselamatan Kerja
Perlengkapan Keselamatan
1. Peralatan keselamatan yang harus dimiliki laboratorium IPA adalah sebagai berikut:
a. Carta tata tertib
b. Alat pemadam kebakaran
c. Alarm darurat
d. Shower
e. Kotak P3K
f. Kotak pasir
g. Kartu keselamatan
h. Kotak pengenalan alat
2. Tarta tata tertib berisi peraturan yang tercantum untuk siswa sesuai dengan yang
termuat di SOP Pasal 32 dan dicetak dalam kertas minimal ukuran A2 untuk
selanjutnya ditempel secara efektif di dalam ruang lab.
3. Alat pemadam kebakaran harus disimpan di tempat strategis dan minimal berjenis
dry powder.
4. Alarm darurat hanya digunakan untuk kondisi yang genting dan tidak terkontrol.
5. Shower digunakan untuk kondisi darurat yang memungkinkan praktikan untuk
menyelamatkan dirinya sendiri ketika terjadi kecelakaan.
6. Kotak P3K merupakan sebuah kotak yang berisi peralatan standar untuk kecelakaan.
Kotak P3K mininmal terdiri dari kapas, kasa, antiseptik, obat luka bakar, minyak kayu
putih, obat sakit kepala, obat maag, obat sakit perut, plaster luka dan pembalut
wanita.
7. Kotak pasir merupakan kotak kayu minimal ukuran 50 x 30 x 20 cm yang digunakan
untuk menyimpan pasir.
8. Kartu keselamatan merupakan kartu yang berisi informasi mengenai langkah kerja
yang harus dilakukan jika terjadi kecelakaan kerja.
9. Kotak pengenalan alat berisi sample alat-alat di lab. beserta informasi nama dan
kegunaannya yang disimpan dalam lemari gantung.
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
1. Guru harus menguasai komponen keselamatan dan langkah-langkah P3K.
2. Jika terjadi kecelakaan, guru harus bersikap tenang dan segera menyuruh siswa
keluar ruangan.
3. Jika guru tidak bisa mengendalikan kecelakaan guru wajib membunyikan alarm yang
tersedia atau segera meminta bantuan kepada pihak yang terkait.
4. Pada kondisi darurat guru harus bisa menjaga keselamatan nyawa siswa-siswanya
dan dilarang mendahulukan keselamatan pribadi.
5. Siswa yang keracunan gas segera dibawa ke ruang terbuka untuk mendapatkan udara
segar.
6. Siswa yang terpercik bahan cair berbahaya segera dicuci air sebanyak mungkin.
7. Siswa yang pingsan bisa dibangunkan dengan menggunakan ammonium karbonat dan
jika diperlukan dapat diberi napas buatan.
8. Siswa yang sakit dilarang masuk ke dalam lab. IPA untuk mengikuti praktikum.
Sanksi Bagi Pelanggar Aturan Keselamatan Kerja
1. Kecelakaan yang dilakukan oleh kesalahan siswa karena tidak mengikuti prosedur
percobaan merupakan tanggung jawab pribadi.
2. Kecelakaan yang disebabkan kelalaian guru dalam mengawasi siswa ketika praktikum
menjadi tanggung jawab guru yang bersangkutan.
3. Kecelakaan yang disebabkan oleh fasilitas di dalam lab. yang buruk seperti selang gas
bocor dan peralatan keselamatan yang tidak lengkap menjadi tanggung jawab
sekolah.
REFERENSI :
http://fsk16a-vivi.blogspot.com/2017/05/sop-standar-oprasional-prosedur.html