Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENGELOLAAN LABORATORIUM KIMIA

DESAIN DAN FASILITAS LABORATORIUM


DI SMAN 3 PALEMBANG

Disusun Oleh :
Kelompok 4 Palembang

1. Alif Nur Rohman (06101182025008)


2. Devy Dwy Agustin (06101382025050)
3. Jihan Audira (06101282025042)
4. Leni Marlina (06101282025027)

Dosen Pengampu :
1. Drs. A. Rachman Ibrahim, M.Sc.Ed. Ph.D
2. Maefa Eka Haryani, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2022/2023
A. DASAR TEORI

1. STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM

Secara umum laboratorium diartikan sebagai suatu tempat dilakukannya percobaan dan
penelitian (Depdikbud, 1994 : 7). Pengertian ini bermakna lebih luas, karena tidak membatasi
laboratorium sebagai suatu ruangan, artinya kebun, lapangan, ruang terbuka pun dapat menjadi
laboratorium. Laboratorium merupakan sarana penunjang jurusan dalam bidang studi yang
bersangkutan, dan sumber unit daya dasar untuk pengembangan ilmu dan pendidikan. Dalam
pendidikan laboratorium merupakan tempat proses belajar mengajar melalui metode praktikum
yang dapat menghasilkan praktikum hasil pengalaman belajar. Dimana siswa akan berinteraksi
dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala yang dilengkapinya secara
langsung (Nur, 2011 :162)

Dalam sebuah laboratorium juga terdapat struktur organisasi laboratorium yang mana akan
mengatur dan mengelola laboratorium di sekolah. Organisasi laboratorium IPA adalah suatu
sistem kerja sama dari kelompok orang, barang, atau unit tertentu tentang laboratorium IPA
untuk mencapai tujuan. Mengorganisasikan laboratorium IPA berarti menyusun sekelompok
orang atau petugas dan sumber daya yang lain untuk melaksanakan suatu rencana atau program
guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara yang paling berdaya guna terhadap
laboratorium IPA (Nur, 2011 : 162).

Menurut Permendiknas No. 26 tahun 2008 tentang standar Tenaga Laboratorium


Sekolah/Madrasah, tenaga laboratorium sekolah merupakan salah satu tenaga kependidikan yang
sangat diperlukan untuk mendukung peningkatan kualitas proses pembelajaran di sekolah
melalui kegiatan laboratorium. Sebagaimana tenaga kependidikan lainnya, tenaga laboratorium
sekolah juga merupakan tenaga fungsional. Oleh karena itu diperlukan adanya kualifikasi,
standar kompetensi dan sertifikasi.

Empat kompetensi utama yang harus dipenuhi sebagai seorang laboran atau teknisi
sebagaimana yang tercantum dalam Permen No. 26 tahun 2008 tersebut adalah

1) Kompetensi Kepribadian;
2) Kompetensi Sosial;
3) Kompetensi Administratif; dan
4). Kompetensi Profesional.

Adapun Kualifikasi kepala laboratorium Sekolah/Madrasah menurut permendiknas ini adalah


sebagai berikut :

a. Jalur guru
 Pendidikan minimal sarjana (S1);
 Berpengalaman minimal 3 tahun sebagai pengelola praktikum;
 Memiliki sertifikat kepala laboratorium sekolah/madrasah dari perguruan tinggi atau
lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah.

b. Jalur laboran/teknisi
 Pendidikan minimal diploma tiga (D3);
 Berpengalaman minimal 5 tahun sebagai laboran atau teknisi;
 Memiliki sertifikat kepala laboratorium sekolah/madrasah dari perguruan tinggi atau
lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah.

Sementara itu Kualifikasi teknisi laboratorium sekolah/madrasah adalah sebagai berikut:

a. Minimal lulusan program diploma dua (D2) yang relevan dengan peralatan laboratorium,
yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah;
b. Memiliki sertifikat teknisi laboratorium sekolah/madrasah dari perguruan tinggi atau
lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah

Sedangkan Kualifikasi laboran sekolah/madrasah adalah sebagai berikut:

a. Minimal lulusan program diploma satu (D1) yang relevan dengan jenis laboratorium,
yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah;
b. Memiliki sertifikat laboran sekolah/madrasah dari perguruan tinggi yang ditetapkan oleh
pemerintah.

Adapun struktur organisasi laboratorium IPA disekolah dapat digambarkan yaitu sebagai
berikut :
Pada struktur organisasi tersebut, koordinator laboratorium mendapatkan instruksi dari
kepala sekolah secara langsung dan mendapatkan instruksi dari wakil kepala sekolah urusan
kurikulum dan saran prasarana.

Tugas pokok pengelola dalam organisasi laboratorium IPA

Organisasi laboratorium adalah suatu sistem kerja sama dari kelompok. orang, barang,
atau unit tertentu tentang laboratorium untuk mencapai tujuan. Mengorganisasikan laboratorium
berarti menyusun sekelompok orang/petugas dan sumber daya lain untuk melaksanakan suatu
rencana atau program dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara yang
berdaya guna terhadap laboratorium (Nur, 2011 :162).

Pengorganisasian laboratorium meliputi pengaturan dan pemeliharaan alat-alat dan


bahan-bahan laboratorium, pengadaan alat-alat dan bahan-bahan, dan menjaga kedisiplinan dan
keselamatan laboratorium. Orang- orang yang terlibat langsung dalam organisasi lab adalah
Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum dan Sarana Prasarana, koordinator
laboratorium IPA, laboran, dan guru-guru mapel IPA (Kimia, Fisika, Biologi). Adapun tugas
pokok pengelola dalam organisasi laboratorium IPA:

1. Kepala Sekolah
Kepala sekolah dibantu oleh Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum dan Sarana Prasarana
yang juga bekerja sama dengan koordinator lab dalam pelaksanaan kegiatan lab, memiliki
tugas pokok :
a. Memberi tugas kepada penangung jawab teknis laboratorium IPA penanggung jawab
mata pelajaran (fisika, kimia, dan biologi), dan laboran.
b. Memberikan bimbingan, motivasi, pemantauan, dan evaluasi kepada petugas-petugas
laboratorium IPA.
c. Memberikan motivasi kepada guru-guru IPA dalam hal kegiatan laboratorium IPA
d. Menyediakan dana keperluan operasional laboratorium sesuai dengan program kerja yang
telah disusun e. Mengesahkan program kerja laboratorium dan mendisposisikan program
yang dapat dilaksanakan dan tidak dapat dilaksanakan dengan memberikan masukan dan
pertimbangan terhadap program yang diajukan.

2. Koordinator/Kepala Laboratorium
Koordinator atau kepala laboratorium berwenang dan bertanggung jawab untuk
merencanakan, melaksanakan, mengembangkan, mengevaluasi dan menindaklanjuti seluruh
kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan Laboratorium IPA Tugas pokok
koordinator/kepala laboratorium:
1) Perencanaan dan Pengembangan Laboratorium
 Menyusun Rencana Pengembangan Laboratorium
 Merencanakan Pengelolaan Laboratorium
 Mengembangkan Sistem Administrasi Laboratorium
 Menyusun Prosedur Operasional Standar (POS) Kerja Laboratorium yang
terintegrasi dengan kesehatan dan keselamatan kerja serta penanganan bahan
berbahaya dan beracun

2) Pengelolaan Kegiatan Laboratorium


 Mengkoordinasikan kegiatan praktikum dengan guru mata pelajaran IPA untuk
menyusun buku pedoman pelaksanaan praktikum, ataupun membuat publikasi
karya ilmiah
 Menyusun jadwal kegiatan laboratorium
 Memantau pelaksanaan kegiatan laboratorium
 Mengevaluasi kegiatan laboratorium
 Menyusun laporan kegiatan laboratorium

3) Pembagian tugas teknisi dan laboran Laboratorium


 Merumuskan rincian tugas teknisi dan laboran
 Menentukan jadwal kerja teknisi dan laboran
 Mensupervisi teknisi dan laboran
 Membuat laporan secara periodik (tiap semester)

4) Memantau Sarana dan Prasarana Laboratorium


 Memantau kondisi dan keamanan bahan serta alat laboratorium
 Memantau kondisi keamanan bangunan laboratorium
 Mendesain ruangan laboratorium
 Mengusulkan kepada kepala sekolah untuk pengadaan alat dan bahan praktek

5) Mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran dalam kegiatan laboratorium


 Menilai kinerja teknisi dan laboran laboratorium
 Menilai hasil kerja teknisi dan laboran
 Menilai kegiatan laboratorium
 Mengevaluasi program laboratorium untuk perbaikan selanjutnya.

3. Guru Mata Pelajaran IPA


Berwenang dan bertanggung jawab secara teknis dalam pemanfaatan peralatan laboratorium.
Tugas pokok guru mata pelajaran IPA:
1) Merencanakan pemanfaatan laboratorium sekolah
 Membuat daftar dan merencanakan kebutuhan bahan peralatan dan suku cadang
laboratorium
 Memanfaatkan katalog sebagai acuan dalam merencanakan bahan, peralatan, dan
suku cadang laboratorium
2) Mengatur Penyimpanan bahan, peralatan perkakas dan suku cadang laboratorium
 Bersama laboran mengkoordinir penataan ruang laboratorium IPA berdasarkan
desain yang dibuat kepala laboratorium.
 Mencatat bahan, peralatan, dan fasilitas laboratorium dengan memanfaatkan
peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
 Mengatur tata letak bahan, peralatan, dan fasilitas laboratorium IPA

3) Menyiapkan penuntun kegiatan praktikum


 Mendampingi dan mengawasi peserta didik ketika melakukan praktikum
 Memandu peserta didik untuk menggunakan peralatan dan bahan-bahan yang ada di
laboratorium sesuai aturan
 Berkoordinasi dengan laboran untuk menyiapkan paket bahan dan rangkaian
peralatan yang siap pakai untuk kegiatan praktikum serta mengecek paket bahan
dan rangkaian peralatan setelah selesai praktikum.

4. Laboran
Berwenang dan bertanggung jawab secara teknis dalam penyiapan praktikum, penyimpanan,
pemeliharaan dan perawatan alat dan bahan Laboratorium IPA. Tugas pokok laboran :
1) Menginventaris bahan dan peralatan praktikum
 Mencatat dan mengklasifikasikan bahan dan peralatan laboratorium
 Mencatat penggunaan bahan dan peralatan laboratorium
 Mengisi buku administrasi laboratorium

2) Mencatat kegiatan Praktikum


 Mencatat kehadiran guru dan peserta didik
 Mencatat penggunaan alat dan bahan laboratorium IPA
 Mencatat kerusakan alat
 Melaporkan keseluruhan kegiatan praktikum secara periodik

3) Menyiapkan bahan dan peralatan yang sesuai dengan penuntur praktikum


 Berkoordinasi bersama guru mata pelajaran IPA menata ruang laboratorium
berdasarkan desain yang dibuat oleh kepala laboratorium
 Melayani guru dan peserta didik dalam pelaksanaan praktikum
 bertanggung jawab atas kebersihan alat bahan dan ruangan lab beserta
perlengkapannya sebelum dan sesudah praktikum
 Memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan

4) Menangani limbah laboratorium sesuai dengan prosedur yang berlaku


5. Asisten laboratorium
Tugas asisten laboratorium:
1) Membantu Kepala Laboratorium bersama pelaksana Laboratorium lainnyadalam
melaksanakan kegiatan praktikum.
2) Melaksanakan pembimbinan dan asistensi kepada praktikan dalam rangkapembuatan
laporan praktikum.
3) Menjaga kebersihan, keamanan, memelihara, dan merawat peralatan danprasarana
yang ada di Laboratorium.
4) Berperan aktif dalam pengembangan aktifitas Laboratorium

6. Praktikan
Tugas praktikan:
1) Melakukan praktikum sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
2) Menaati aturan dan tata tertib laboratorium
3) Menjaga alat praktikum yang digunakan dengan mengisi surat peminjamanalat
4) Mengganti rugi alat jika alat yang digunakan rusak

2. DESAIN LABORATORIUM :

a. Tata Letak ruang Laboratorium

Desain laboratorium sangat diperlukan sebelum proses pembangunan, artinya sebelum


laboratorium tersebut dibangun harus tahu terlebih dahulu untuk keperluanapa dan untuk dipakai
siapa laboratorium tersebut. Pada umumnya bentuk, ukuran,dan tata ruang suatu laboratorium
didesain sedemikian rupa sehingga pemakailaboratorium mudah melakukan aktivitasnya.Tata
ruang sebuah laboratorium harus direncanakan sejak pembangunangedung. Tata ruang
laboratorium yang baik harus memiliki pintu masu dan pintukeluar, pintu darurat, ruang
persiapan, ruang alat, ruang bahan, gudang, ruang bekerja, ruang diskusi , loker, serta ruangan
AC untuk menyimpan alat-alat dengan persiapan tertentu.
Disamping bentuk, ukuran laboratorium perlu mendapat perhatian juga,karena fungsi
laboratorium di sekolah-sekolah tidak hanya digunakan untuk percobaan yang bersifat
individual. Jumlah siswa yang melebihi kapasitas ruanganlaboratorium akan mengganggu
kenyamanan dan jalannya percobaan atau aktivitaslainnya. Sebuah laboratorium dengan ukuran
lantai seluas 100 m2 dapat digunakanoleh 40 orang siswa, dengan rasio setiap siswa
menggunakan tempat seluas 2,5 m2 dari keseluruhan luas laboratorium. Sesuai dengan fungsi
laboratorium pendidikan IPA, bahwa dalam laboratorium guru dan peserta didik dapat
melakukan percobaandan penelitian, laboratorium hendaknya menunjang pelaksanaan kegiatan
pembelajaran. Beberapa hal pokok yang harus diperhatikan ketika menata ruanglaboratorium
adalah sebagai berikut:

a. Letak laboratorium

Dalam penentuan letak laboratorium perlu diperhatikan hal-hal berikut:


1) Letak terhadap lingkungan, selama masih mungkin meletakkan laboratorium dengan
arah “utara-selatan” sangat dianjurkan. Letak yang demikian erat hubungannya dengan
banyaknya sinar matahari yang masuk dan bersangkut paut dengan pemasangan
jendela atau jumlah jendela yang diperlukan.
2) Letak dari setiap laboratorium yaitu kalau sebuah sekolah memiliki beberapa buah
laboratorium, adalah sangat bermanfaat bila laboratorium IPA (Biologi, Fisika, Kimia)
letaknya saling berdekatan atau ada dalam satu daerah. Hal ini sangat menguntungkan
karena dapat mengurangi perpindahan baik bagi guru maupun peralatan yang
diperlukan.

b. Letak terhadap sumber air


Keberadaan sumber air akan sangat membantu kelancaran kegiatan dilaboratorium.
Dengan demikian para pengguna laboratorium tidak akan merasakesulitan jika sewaktu-
waktu mereka membutuhkan air atau ingin melakukan sesuatu yang berhubungan dengan
air.
c. Saluran pembuangan
Maksudnya adalah penataan laboratorium harus memperhatikan apakahsaluran
pembuangan baik yang berasal dari ruangan/ gedung laboratoriummaupun dari luar.
Saluran pembuangan adalah saluran unutk membuang sisa-sisa dari bahan-bahan yang
sudah diolah dan diproses, seperti sisa-sisa sampah,sisa-sisa pembakaran mesin (asap),
limbah pabrik, dll.
d. Jarak dengan gedung lain
Jarak dengan gedung lain Pertimbangan jarak jauh dan dekat didasarkan pada urgensi
dari gedung lain karena dapat mengganggu aktivitas disana.
e. Mudah dikontrol
Ruang laboratorium yang baik adalah ruang yang mudah dikontol, baik oleh manajer
laboratorium, pengawas, maupun yang lain. Agar mudah dikontrol,ruang laboratorium
sebaiknya dibangun dekat dengan ruang manajer.
f. Luas ruangan laboratorium
Sangat ditentukan oleh macam ruang yang diperlukan:

1) Ruang Pembelajaran, dimana perlengkapan laboratorium termasuk meja, kursi,


lemari, dan rak ada didalamnya, sedikit-dikitnya 2,5 m2/praktikan. Jadi untuk
laboratorium untuk kapasitas 40 peserta didik diperluaskan luas lantai 2,5 x 40 m 2 =
100 m2. Ruangan itu dapat berbentuk persegi panjang misalnya 8 x 13 m 2 atau 9 x
11 m2. Bentuk ruangan panjang ini mempunyai kelemahan pada jarak antara guru
dan peserta didik yang dibelakang menjadi jauh. Untuk mengurangi kelemahan
tersebut disarankan agar ruangan itu berbentuk bujur sangkar.
2) Ruangan untuk persiapan, dimana guru dan laboran dapat dapat melakukan
persiapan sebelumnya, agar kegiatan belajar berjalan baik. Untuk laboratorium
yang mempunyai luas lantai 100 m2, sebaiknya memiliki ruang persiapan sekurang-
kurangnya 20 m2.
3) Ruangan untuk gudang, untuk menyimpan alat-alat, peralatan, dan bahan-bahan
yang belum digunakan. Untuk gudang diperlukan ukuran minimal 5 x 4 m2, agar
dapat menyimpan lemari untuk zat-zat kimia.
4) Ruangan gelap, untuk mengerjakan pemrosesan foto atau untuk percobaan-
percobaan lain yang harus bebas cahaya.
5) Ruangan atau meja untuk menimbang.
6) Pintu (dua pintu kiri-kanan, masing-masing berdaun pintu dua).
7) Jendela (untuk sirkulasi udara dan pencahayaan) Yang bisa terbuka lebar dan
mengarah keluar. Ventilasi berperan penting untuk menghilangkan rasa
gerah/penatbagi para pengguna laboratorium saat tengah beraktivitas di dalamnya
dan sebagai penetralisir suara di dalam ruangan.
8) Lantai (mudah dibersihkan, tidak licin, dan tidak mudah terbakar). Lantai
labotorium harus rata dan tidak licin agar tidak mengganguaktivitas di
laboratorium.
Standar minimum untuk membangun sebuah laboratorium sekolah:
Untuk membuat suatu laboratorium sekolah yang nyaman dan aman maka pemerintah
mengeluarkan sebuah standar minimum untuk membangun sebuah laboratorium sekolah. Standar
ini sudah diatur dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional no. 24 tahun 2007 tanggal 28 juni
2007. Beberapa syarat yang harus dipenuhi suatu lembaga pendidikan untuk membangun sebuah
laboratorium sekolah diantaranya:

a. Laboratorium tidak boleh dibangun di arah mata angin, hal ini dimaksudkan untuk
menghindari terjadinya pencemaran udara. Gas sisa reaksi kimia yang kurang sedap
tidak terbawa angin keruangan lain.
b. Lokasi laboratorium dibuat jauh dari sumber air agar tidak terjadi pencemaran
sumber air yang berada disekitar tempat itu.
c. Laboratorium harus mempunyai saluran pembuangan tersendiri agar terhindar
terjadinya pencemaran sumber air dan tanah penduduk disekitarnya.
d. Lokasi laboratorium harus terpisah jauh dari bangunan yang lain, supaya dapat
memberikan sirkulasi udara dan penerangan cahaya yang memadai. Jarak minimum
disyaratkan sama dengan tinggi bangunan yang terdekat atau 3 meter.
e. Letak laboratorium pada bagian yang mudah dikontrol.

b. Jenis Laboratorium

Berdasarkan bagaimana cara mengelola dan mengembangkannya adalah sebagai berikut :


a. Laboratorium pendidikan, yaitu laboratorium yang digunakan untuk pendidikan
terutama tingkat SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. Kegiatan laboratorium
jenis ini ditujukan untuk kelancaran proses kegiatan belajar dan mengajar. Contoh
dari laboratorium jenis ini misalnya, laboratorium IPA, laboratorium bahasa,
laboratorium kimia, laboratorium fisika, dan matematika.
b. Laboratorium riset, yaitu laboratorium yang digunakan oleh para praktisi keilmuan
dalam upaya menemukan sesuatu untuk meneliti suatu hal yang menjadi bidang
keahliannya. Tetapi esensinya tujuan laboratorium ini adalah untuk penelitian yang
umumnya dilakukan oleh para ilmuwan.
3. FASILITAS LABORATORIUM (SARANA DAN PRASARANA)

Fasilitas merupakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam melakukan suatu


kegiatan. Fasilitas pendukung yang ada di laboratorium dari segikelengkapan alat dan bahan
yang tersedia memerlukan penataan dan perawatanfasilitas tersebut. Dengan demikian,
diperlukan adanya manajemen atau tenagayang mampu mengelola laboratorium agar lebih
optimal. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 40 Tahun
2008 memuat tentang komponen fasilitas laboratorium IPA yang meliputi:

 Bangunan /ruang laboratorium
 Perabot
 Peralatan pendidikan
 Alat dan bahan percobaan
 Media pendidikan
 Bahan habid pakai
 Perlengkapan lainnya.

Laboratorium yang baik Laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan berbagai
fasilitas untuk memudahkan pemakai laboratorium dalam melakukan aktivitasnya. Fasilitas
tersebut ada yang berupa fasilitas umum (utilities) danfasilitas khusus. Fasilitas umum
merupakan fasilitas yang dapat digunakan olehsemua pemakai laboratorium contohnya
penerangan, ventilasi, air, bak cuci(sinks), aliran listrik, gas. Fasilitas khusus berupa peralatan
dan mebelair,contohnya meja siswa/mahasiswa, meja guru/dosen, kursi, papan tulis, lemari
alat,lemari bahan, dan ruang timbang, lemari asam, perlengkapan P3K, pemadamkebakaran dll.

1) Penerangan
Ruang laboratorium harus memiliki pengatur penerangan yang dapatdiubah-ubah
sesuai kebutuhan. Sumber cahaya dapat berasal dari cahaya matahari ataupun dari listrik.
2) Ventilasi
Laboratorium IPA membutuhkan ventilasi yang baik, lebih-lebih
untuk laboratorium kimia yang sering menggunakan bahan-bahan mudah
menguap.Kadang-kadang ventilasi tidak dapat dicukup dari jendela, sehingga
dibutuhkanalat perotasi udara seperti kipas penyedot (ceiling fans). Adanya kipas
penyedotini dapat membantu pergantian udara menjadi lebih baik.
3) Air
Air merupakan fasilitas yang penting dalam laboratorium IPA, terutamauntuk
laboratorium biologi. Pasokan air ke dalam laboratorium tersebut haruscukup. Selain
jumlah pasokan, kualitasnya juga harus baik, kualitas air yangkurang baik dapat
mempercepat kerusakan alat-alat terutama alat-alat yangterbuat dari logam. Aliran
air yang masuk ke dalam laboratorium harus lancar.Demikian juga aliran air yang ke luar
laboratorium. Air yang masuk dan ke luar laboratorium biasanya lewat pipa-pipa. Harus
diperhatikan pembuangan air sisacucian yang mengandung bahan-bahan yang dapat
merusakkan pipa-pipatersebut. Pembuangan sisa asam atau basa kuat atau bahan korosif
lainnya harusmelalui pengenceran dahulu sebelum dibuang lewat pipa. Hal ini untuk
menghindari kerusakan pipa-pipa saluran air.
4) Bak Cuci
Bak cuci atau sinks dapat terbuat dari beton atau porcelain. Bak cuciyang terbuat
dari porcelain mudah ternoda apabila kena bahan-bahan kimia. Bak cuci harus
dilengkapi dengan saringan untuk mencegah masuknya sisa-sisa praktikum yang berupa
bahan padat. Untuk menghindari adanya kerusakan bak cuci, hindarkan pembuangan
bahan-bahan kimia seperti asam-basa kuat dan bahan-bahan korosif lainnya.
5) Instalasi
Listrik Pada laboratoium, listrik merupakan fasilitas yang sangat
penting.Besarnya daya yang terpasang harus mencukupi kebutuhan alat-
alatlaboratorium, terutama alat-alat laboratorium yang membutuhkan daya besar,seperti
oven, furnace, autoclave dan lain-lain. Tegangan listrik harus selalu dicek apakah stabil
atau tidak.Tegangan listrik yang tidak stabil dapat merusak alat-alat. Kebutuhan instalasi
listrik dalam laboratorium adalah untuk:
 Memberikan penerangan disemua ruangan laboratorium yaitu diruang praktikum, di
ruang guru, di ruang persiapan, dan di ruang penyimpananatau gudang.
 Memfasilitasi proses pembelajaran di laboratorium yaitu demonstrasi,eksperimen,
dan penelitian atau penggunaan LCD.
 Memfasilitasi pekerjaan administrasi laboratorium yaitu untuk pemasangan
computer
 Komponen instalasi listrik laboratorium dapat terdiri dari jaringan kabel,skring,
lampu, saklar, dan stop kontak.
 Jaringan instalasi listrik di laboratorium dapat dipasang di langit-langitruangan,
dinding ruangan, meja praktikum, meja demonstrasi, dan meja persiapan.
6) Mebel air
Perlengkapan yang berupa mebelar harus diperhatikan kualitas dan ukurannya.
Misalnya untuk meja perlu diperhatikan ketinggiannya. Umunyameja siswa / mahasiswa
ukuran tingginya 70-75 cm. Meja guru / dosen atau meja demonstrasi harus lebih tinggi
dari meja siswa, agar sewaktu demonstrasidapat terlihat sampai ke meja siswa paling
belakang. Kursi laboratorium apabila memungkinkan ketinggiannya dapat
diatur,sehingga siswa / mahasiswa dapat menyesuaikan dengan jenis kegitan praktikum /
percobaan. Meja samping yang biasa dipakai untuk menyimpanalat-alat yang menetap
umumnya terbuat dari cor beton. Namun demikian dapat juga meja samping tersebut
dibuat dari bahan kayu keras. Bagian bawah mejasamping dapat sekaligus digunakan
sebagai lemari. Ukuran meja samping panjangnya bervariasi sesuai kebutuhan,
sedangkan lebarnya antara 50 cmsampai 60 cm dengan ukuran tinggi 70cm -75 cm.
Demikian halnya meja untuk timbangan harus rata dan tidak mudah bergetar atau
goyang. Meja timbangan inisangat cocok dibuat dari cor beton atau dari bahan kayu
keras yang tebal.
Ada tiga jenis lemari yang digunakan dalam laboratorium yaitu : lemari biasa,
lemari gantung dan lemari meja. Ketiga lemari ini berfungsi sama yaitu digunakan untuk
tempat penyimpanan alat dan bahan. Lemari gantung dipasang pada dinding bagian
belakang ruang praktikum. Tinggi lemari gantung kira-kira60-100 cm dengan kedalaman
30 cm, panjang lemari menuntut kebutuhan. Jarak lemari gantung dengan lantai kira-kira
160 cm.
Peralatan laboratirum sangat ditentukan oleh macam laboratorium.Laboratorium
IPA dibedakan atas : laboratorium IPA, termasuk laboratorium biologi, fisika, dan kimia.
Walaupun ada pembedaan jenis laboratorium, tetapiada fasilitas laboratorium yang
bersifat umum yang seharusnya ada dalam setiap laboratorium, seperti :
1) Meja, meja ada beberapa macam yaitu meja kerja untuk siswa; meja kerjauntuk
guru; meja demonstrasi, dan meja dinding. Meja yang digunakanuntuk kegiatan
siswa di laboratorium. Ukuran minimal tingginya 70 cm.
 Meja demonstrasi, dengan ukuran tinggi meja 90 cm, dengan panjangnya
190-200 cm yang dilengkapi dengan listrik dan bak cuci. Fungsi meja
demonstrasi untuk melakukan kegiatan jika gurumengajar dengan metode
demonstrasi.
 Meja dinding, dibuat secara permanen dengan bagian atas terbuatdari
keramik dan bagian bawah dibuat lemari dengan pintu kecil yang berlubang
agar tidak lembab.
 Meja kerja guru dengan ukuran minimal tinggi 90 cm, lebar 100 cm,dan
panjang 120 cm.
2) Kursi siswa tanpa sandaran dengan tinggi kursi 50 cm agar mudahdipindahkan dan
memungkinkan siswa mudah bergerak.
3) Lemari, berdasarkan wujud dan kegunaannya maka kebutuhan lemari
suatulaboratorium adalah sebagai berikut :
 Lemari biasa (lemari kaca)
 Lemari gantung
 Lemari di bawah meja dingding
4) Rak, bak cuci pada meja
5) Listrik (stopkontak pada setiap meja praktikum)
6) Pemanas (gas atau pembakar spiritus)

B. HASIL OBSERVASI

Jawaban
No. Daftar Pertanyaan Ya Tidak
1. Apa tata ruang laboratorium di SMA 3 Palembang
tersebut memiliki:
a. Pintu masuk dan pintu keluar ✓

b. Pintu darurat ✓
c. Ruang persiapan ✓
d. Ruang alat ✓
e. Ruang bahan ✓
f. Gudang ✓
g. Loker untuk siswa ✓
h. Ruangan AC untuk menyimpan alat-alat tertentu ✓

2. Apakah ukuran laboratirum di SMA 3 Palembang


seluas 100 m2 untuk 40 orang siswa (2,5 m2 per ✓
siswa)?
3. Apakah letak laboratorium tersebut tidak terletak ✓
searah dengan arah mata angin?
4. Apakah letak laboratorium tersebut dekat dengan ✓
sumber air?
5. Apakah ada tempat untuk saluran pembuangan dari ✓
sisa-sisa bahan?
6. Apakah letak laboratorium tersebut dekat dengan ✓
gedung lain?
7. Apakah laboratorium tersebut terdapat ventilasi ✓
(jendela)yang terbuka lebar dan mengarah keluar?
8. Apakah laboratorium tersebut memiliki lantai yang
ratadan tidak licin? ✓
9. Apakah ruangan (guru/staff) ukurannya 20 m2? ✓
10. Apakah ruangan gudang (alat & bahan memiliki ✓
ukuran 20 m2?
11. Apakah meja untuk siswa praktikum memiliki tinggi ✓
70cm? 
12. Apakah kursi untuk siswa praktikum tanpa sandaran ✓
dan tingginya 50 cm?
13. Apakah meja demonstrasi di laboratorium tersebut ✓
memiliki tinggi 90 cm dan panjang 190-200 serta
dilengkapi dengan listrik dan bak cuci?
14. Apakah meja dinding di laboratorium tersebut dibuat ✓
secara permanen dengan bagian atasnya keramik dan
bagian bawahnya dibuat lemari?
15. Apakah meja kerja guru di laboratorium tersebut ✓
memiliki tinggi 90 cm, lebar 100 cm, dan panjang
120 cm ?
16. Apakah adanya lemari dilaboratorium tersebut untuk ✓
menyimpan barang-barang?
17. Apakah laboratorium tersebut memiliki instalasi ✓
listrik?
18. Apakah laboratorium tersebut memiliki istalasi air ? ✓

19. Apakah meja demonstrasi lebih tinggi dari meja ✓


praktikum siswa?
20. Apakah meja samping/ meja dinding memiliki ✓
ukuran lebar 50-60 cm, tinggi 70-75 cm, dan panjang
sesuai kebutuhan?
21. Apakah laboratorium tersebut memiliki papan tulis ✓
dan LCD ?
22. Apakah dilaboratorium tersebut memiliki pintu yang ✓
berhubungan dengan ruang persiapan dan ruang
guru ?
23. Apakah laboratorium tersebut memiliki kotak P3K? ✓
24. Apakah laboratorium tersebut memiliki fasilitas ✓
pemadam pembakaran?

1. Tata ruang laboratorium di SMA 3 Palembang, memiliki pintu masuk dan pintu keluar
yang bergabung jadi satu sehingga tidak sesuai dengan standar nasional laboratorium, dan
untuk pintu darurat dilaboratorium tersebut pun juga tidak ada, karena berdasarkan
pernyataan narasumber yang kami wawancarai untuk praktikum di SMA 3 Palembang ini
masih ditingkat emergencynya atau skala berbahayanya masih rendah. Serta didalam
laboratorium tersebut sudah memiliki ruang persiapan, ruang alat, ruang bahan, gudang,
secara terpisah sehingga sudah sesuai dengan standar nasional laboratorium.

2. Laboratorium SMAN 3 Palembang, sudah mempunyai loker gantung untuk siswa


menyimpan barang-barang ketika praktikum untuk meletakkan barang- barang siswa,
sehingga dapat dikatakan sesuai dengan standar nasional laboratorium.
3. Ukuran laboratorium di SMAN 3 Palembang memiliki luas 10 m x 15 m dengan
kapasitas maksimal siswa 30 orang. Jadi dapat dikatakan ukuran laboratorium di SMA
tersebut sudah memenuhi standar nasional laboratorium.

4. Keberadaan sumber air di laboratorium di SMAN 3 Palembang sudah ada yaitu dengan
disediakannya wastafel didepan ruang laboratorium sehingga sangat membantu
kelancaran kegiatan dilaboratorium. Dan saluran untuk pembuangan limbah-limbah yang
telah digunakan, yang bersifat tidak berbahaya, maka laboratorium ini sudah
menyediakan selokan untuk pembuangan yang dapat mengalir langsung ke tanah. Serta
berdasarkan pernyataan narasumber yang kami wawancarai mengatakan kalau bahan
yang digunakan bersifat dangerous maka ditampung terlebih dahulu sampai ada petugas
yang mengambil dan dikirim ke tempat pembuangan limbah. Dan juga bahan-bahan yang
digunakan anak-anak SMA 3 Palembang ini sangat jarang menggunakan bahan-bahan
yang pekat sehingga sangat jarang dilakukannya pembuangan sisa-sisa bahan pekat.
Maka dapat dikatakan bahwa sumber air dan saluran pembuangan limbah bahan bahan
kimia sudah sesuai dengan standar nasional laboratorium.

5. Laboratorium di SMAN 3 Palembang memiliki letak sangat dekat dengan ruangan lain
atau ruangan kelas sehingga dapat menggangu aktivitas disana atau dapat dikatakan juga
jarak jauh dan dekat didasarkan pada urgensi dari gedung lain karena dapat mengganggu
aktivitas disana, jadi sebaiknya letak laboratorium jauh dari gedung yang lain. Sehingga
dapat dikatakan tidak sesuai dengan standar nasional laboratorium. Tetapi laboratorium
SMAN 3 ini memiliki beberapa buah laboratorium IPA (Biologi, Fisika, Kimia) yang
letaknya saling berdekatan atau ada dalam satu daerah. Hal ini sangat menguntungkan
karena dapat mengurangi perpindahan baik bagi guru maupun peralatan yang diperlukan,
sehingga dapat dikatakan sudah sesuai dengan standar nasional laboratorium.

6. Laboratorium di SMAN 3 Palembang memiliki ventilasi atau jendela untuk pencahayaan


dan sirkulasi udara, jendela dilaboratorium tersebut terbuat dari kaca yang terbuka keluar,
sehingga sesuai dengan standar nasional laboratorium. Serta laboratorium tersebut tidak
memiliki lantai yang licin dan rata sehingga tidak akan mengganggu kegiatan praktikum
dan tidak membahayakan praktikan, maka dapat dikatakan sudah sesuai dengan standar
nasional laboratorium.

7. Laboratorium di SMAN 3 Palembang memiliki meja untuk siswa praktikum yang


memiliki tinggi 70 cm sehingga sesuai dengan standar nasional laboratorium, serta
dilaboratorium tersebut terdapat kursi dengan tinggi 50 cm, dan tidak memiliki sandaran
sehingga bisa dikatakan memenuhi standar nasional laboratorium.

8. Laboratorium di SMAN 3 Palembang memiliki meja demonstrasi atau meja peraga


dengan tinggi 70 cm dan panjang 200 cm memilki aliran listrik dan memilki bak cuci,
sehingga sesuai dengan standar nasional laboratorium dimana menurut standar nasional
ukuran meja demontrasi tinggi 90 cm atau lebih tinggi dari meja praktikum siswa agar
siswa dapat lebih jelas melihat ketika guru melakukan demonstrasi didepan serta
memiliki panjang 190-200 cm dan dilengkapi dengan listrik dan bak cuci. Serta di
laboratorium tersebut terdapat meja samping atau meja dinding yang terbuat secara
permanen dengan bagian atasnya keramik dan bagian bawahnya dibuat lemari sehingga
sesuai dengan standar nasional laboratorium. Dan juga laboratorium ini memiliki meja
guru yang ukurannya sama dengan meja praktikum siswa, seharusnya meja guru memilki
tinggi 90 cm, lebar 100 cm, dan panjang 120 cm, sehingga dapat dikatakan ukuran meja
guru ini tidak sesuai dengan ukuran standar nasional laboratorium.

9. Laboratorium di SMA 3 Palembang memilki lemari laboratorium yang digunakan untuk


menyimpan sebagian alat-alat praktikum dan laboratorium tersebut memiliki instalasi
listrik yang memudahkan kegiatan praktikum, sehingga sesuai dengan standar nasional
laboratorium. Dan untuk instalasi air dilaboratorium ini sudah ada jadi siswa dapat
mengambil air ketika digunakan dalam kegiatan praktikum sehingga dapat dikatakan
sudah sesuai dengan standar nasional laboratorium. Dan juga dilaboratorium ini terdapat
papan tulis yang digunakan jika ada materi yang mau dijelaskan dan sudah dilengkapin
LCD, sehingga sesuai dengan standar nasional laboratorium.
10. Laboratorium di SMAN 3 Palembang ini memiliki kotak P3K dan fasilitas pemadam
kebakaran sehingga sesuai dengan standar nasional laboratorium.

11. Laboratorium di SMAN 3 Palembang sudah memiliki struktur dan tata tertib
laboratorium.

C. KESIMPULAN

1. Laboraotrium di SMAN 3 Palembang sudah memenuhi standar nasional laboratorium


karena memiliki beberapa buah laboratorium IPA (Biologi, Fisika, Kimia) yang letaknya
saling berdekatan atau ada dalam satu daerah.
2. Laboratorium di SMAN 3 Palembang sudah sesuai dengan Permendiknas No. 26 tahun
2008 karena tata ruang pada lab ini mempunyai tiga bagian ruangan yaitu: ruang kegiatan
eksperimen dan ruang persiapan serta ruang penyimpanan secara terpisah didalam
laboratorium tersebut.
3. Ukuran laboratorium di SMAN 3 Palembang sudah memiliki ukuran yang luas, sehingga
dapat digunakan secara efisien bagi siswa maupun guru.
4. Desain dan Fasilitas laboratorium kimia di SMAN 3 Palembang sudah dapat dikatakan
sangat baik dimana telah di desain dan dilengkapi dengan fasilitas yang dapat menunjang
kegiatan praktikum.

D. SARAN

Desain laboratorium kimia harus dibuat khusus agar eksperimen dan kegiatan yang
dilakukan berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil yang optimal. Laboratorium di SMAN 3
Palembang sempat beberapa kali dilakukan renovasi sehingga banyak perlengkapan yang belum
dipindahkan ke dalam laboratorium seperti pemadam kebakaran. Kemudian untuk renovasi area
laboratorium kimia harus memperhatikan kesehatan, keselamatan, dan pengendalian pada awal
penataan tempat.

Anda mungkin juga menyukai