Disusun Oleh :
Kelompok 4 Palembang
Dosen Pengampu :
1. Drs. A. Rachman Ibrahim, M.Sc.Ed. Ph.D
2. Maefa Eka Haryani, S.Pd., M.Pd.
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2022/2023
A. DASAR TEORI
Secara umum laboratorium diartikan sebagai suatu tempat dilakukannya percobaan dan
penelitian (Depdikbud, 1994 : 7). Pengertian ini bermakna lebih luas, karena tidak membatasi
laboratorium sebagai suatu ruangan, artinya kebun, lapangan, ruang terbuka pun dapat menjadi
laboratorium. Laboratorium merupakan sarana penunjang jurusan dalam bidang studi yang
bersangkutan, dan sumber unit daya dasar untuk pengembangan ilmu dan pendidikan. Dalam
pendidikan laboratorium merupakan tempat proses belajar mengajar melalui metode praktikum
yang dapat menghasilkan praktikum hasil pengalaman belajar. Dimana siswa akan berinteraksi
dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala yang dilengkapinya secara
langsung (Nur, 2011 :162)
Dalam sebuah laboratorium juga terdapat struktur organisasi laboratorium yang mana akan
mengatur dan mengelola laboratorium di sekolah. Organisasi laboratorium IPA adalah suatu
sistem kerja sama dari kelompok orang, barang, atau unit tertentu tentang laboratorium IPA
untuk mencapai tujuan. Mengorganisasikan laboratorium IPA berarti menyusun sekelompok
orang atau petugas dan sumber daya yang lain untuk melaksanakan suatu rencana atau program
guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara yang paling berdaya guna terhadap
laboratorium IPA (Nur, 2011 : 162).
Empat kompetensi utama yang harus dipenuhi sebagai seorang laboran atau teknisi
sebagaimana yang tercantum dalam Permen No. 26 tahun 2008 tersebut adalah
1) Kompetensi Kepribadian;
2) Kompetensi Sosial;
3) Kompetensi Administratif; dan
4). Kompetensi Profesional.
a. Jalur guru
Pendidikan minimal sarjana (S1);
Berpengalaman minimal 3 tahun sebagai pengelola praktikum;
Memiliki sertifikat kepala laboratorium sekolah/madrasah dari perguruan tinggi atau
lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah.
b. Jalur laboran/teknisi
Pendidikan minimal diploma tiga (D3);
Berpengalaman minimal 5 tahun sebagai laboran atau teknisi;
Memiliki sertifikat kepala laboratorium sekolah/madrasah dari perguruan tinggi atau
lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah.
a. Minimal lulusan program diploma dua (D2) yang relevan dengan peralatan laboratorium,
yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah;
b. Memiliki sertifikat teknisi laboratorium sekolah/madrasah dari perguruan tinggi atau
lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah
a. Minimal lulusan program diploma satu (D1) yang relevan dengan jenis laboratorium,
yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah;
b. Memiliki sertifikat laboran sekolah/madrasah dari perguruan tinggi yang ditetapkan oleh
pemerintah.
Adapun struktur organisasi laboratorium IPA disekolah dapat digambarkan yaitu sebagai
berikut :
Pada struktur organisasi tersebut, koordinator laboratorium mendapatkan instruksi dari
kepala sekolah secara langsung dan mendapatkan instruksi dari wakil kepala sekolah urusan
kurikulum dan saran prasarana.
Organisasi laboratorium adalah suatu sistem kerja sama dari kelompok. orang, barang,
atau unit tertentu tentang laboratorium untuk mencapai tujuan. Mengorganisasikan laboratorium
berarti menyusun sekelompok orang/petugas dan sumber daya lain untuk melaksanakan suatu
rencana atau program dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara yang
berdaya guna terhadap laboratorium (Nur, 2011 :162).
1. Kepala Sekolah
Kepala sekolah dibantu oleh Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum dan Sarana Prasarana
yang juga bekerja sama dengan koordinator lab dalam pelaksanaan kegiatan lab, memiliki
tugas pokok :
a. Memberi tugas kepada penangung jawab teknis laboratorium IPA penanggung jawab
mata pelajaran (fisika, kimia, dan biologi), dan laboran.
b. Memberikan bimbingan, motivasi, pemantauan, dan evaluasi kepada petugas-petugas
laboratorium IPA.
c. Memberikan motivasi kepada guru-guru IPA dalam hal kegiatan laboratorium IPA
d. Menyediakan dana keperluan operasional laboratorium sesuai dengan program kerja yang
telah disusun e. Mengesahkan program kerja laboratorium dan mendisposisikan program
yang dapat dilaksanakan dan tidak dapat dilaksanakan dengan memberikan masukan dan
pertimbangan terhadap program yang diajukan.
2. Koordinator/Kepala Laboratorium
Koordinator atau kepala laboratorium berwenang dan bertanggung jawab untuk
merencanakan, melaksanakan, mengembangkan, mengevaluasi dan menindaklanjuti seluruh
kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan Laboratorium IPA Tugas pokok
koordinator/kepala laboratorium:
1) Perencanaan dan Pengembangan Laboratorium
Menyusun Rencana Pengembangan Laboratorium
Merencanakan Pengelolaan Laboratorium
Mengembangkan Sistem Administrasi Laboratorium
Menyusun Prosedur Operasional Standar (POS) Kerja Laboratorium yang
terintegrasi dengan kesehatan dan keselamatan kerja serta penanganan bahan
berbahaya dan beracun
4. Laboran
Berwenang dan bertanggung jawab secara teknis dalam penyiapan praktikum, penyimpanan,
pemeliharaan dan perawatan alat dan bahan Laboratorium IPA. Tugas pokok laboran :
1) Menginventaris bahan dan peralatan praktikum
Mencatat dan mengklasifikasikan bahan dan peralatan laboratorium
Mencatat penggunaan bahan dan peralatan laboratorium
Mengisi buku administrasi laboratorium
6. Praktikan
Tugas praktikan:
1) Melakukan praktikum sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
2) Menaati aturan dan tata tertib laboratorium
3) Menjaga alat praktikum yang digunakan dengan mengisi surat peminjamanalat
4) Mengganti rugi alat jika alat yang digunakan rusak
2. DESAIN LABORATORIUM :
a. Letak laboratorium
a. Laboratorium tidak boleh dibangun di arah mata angin, hal ini dimaksudkan untuk
menghindari terjadinya pencemaran udara. Gas sisa reaksi kimia yang kurang sedap
tidak terbawa angin keruangan lain.
b. Lokasi laboratorium dibuat jauh dari sumber air agar tidak terjadi pencemaran
sumber air yang berada disekitar tempat itu.
c. Laboratorium harus mempunyai saluran pembuangan tersendiri agar terhindar
terjadinya pencemaran sumber air dan tanah penduduk disekitarnya.
d. Lokasi laboratorium harus terpisah jauh dari bangunan yang lain, supaya dapat
memberikan sirkulasi udara dan penerangan cahaya yang memadai. Jarak minimum
disyaratkan sama dengan tinggi bangunan yang terdekat atau 3 meter.
e. Letak laboratorium pada bagian yang mudah dikontrol.
b. Jenis Laboratorium
Bangunan /ruang laboratorium
Perabot
Peralatan pendidikan
Alat dan bahan percobaan
Media pendidikan
Bahan habid pakai
Perlengkapan lainnya.
Laboratorium yang baik Laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan berbagai
fasilitas untuk memudahkan pemakai laboratorium dalam melakukan aktivitasnya. Fasilitas
tersebut ada yang berupa fasilitas umum (utilities) danfasilitas khusus. Fasilitas umum
merupakan fasilitas yang dapat digunakan olehsemua pemakai laboratorium contohnya
penerangan, ventilasi, air, bak cuci(sinks), aliran listrik, gas. Fasilitas khusus berupa peralatan
dan mebelair,contohnya meja siswa/mahasiswa, meja guru/dosen, kursi, papan tulis, lemari
alat,lemari bahan, dan ruang timbang, lemari asam, perlengkapan P3K, pemadamkebakaran dll.
1) Penerangan
Ruang laboratorium harus memiliki pengatur penerangan yang dapatdiubah-ubah
sesuai kebutuhan. Sumber cahaya dapat berasal dari cahaya matahari ataupun dari listrik.
2) Ventilasi
Laboratorium IPA membutuhkan ventilasi yang baik, lebih-lebih
untuk laboratorium kimia yang sering menggunakan bahan-bahan mudah
menguap.Kadang-kadang ventilasi tidak dapat dicukup dari jendela, sehingga
dibutuhkanalat perotasi udara seperti kipas penyedot (ceiling fans). Adanya kipas
penyedotini dapat membantu pergantian udara menjadi lebih baik.
3) Air
Air merupakan fasilitas yang penting dalam laboratorium IPA, terutamauntuk
laboratorium biologi. Pasokan air ke dalam laboratorium tersebut haruscukup. Selain
jumlah pasokan, kualitasnya juga harus baik, kualitas air yangkurang baik dapat
mempercepat kerusakan alat-alat terutama alat-alat yangterbuat dari logam. Aliran
air yang masuk ke dalam laboratorium harus lancar.Demikian juga aliran air yang ke luar
laboratorium. Air yang masuk dan ke luar laboratorium biasanya lewat pipa-pipa. Harus
diperhatikan pembuangan air sisacucian yang mengandung bahan-bahan yang dapat
merusakkan pipa-pipatersebut. Pembuangan sisa asam atau basa kuat atau bahan korosif
lainnya harusmelalui pengenceran dahulu sebelum dibuang lewat pipa. Hal ini untuk
menghindari kerusakan pipa-pipa saluran air.
4) Bak Cuci
Bak cuci atau sinks dapat terbuat dari beton atau porcelain. Bak cuciyang terbuat
dari porcelain mudah ternoda apabila kena bahan-bahan kimia. Bak cuci harus
dilengkapi dengan saringan untuk mencegah masuknya sisa-sisa praktikum yang berupa
bahan padat. Untuk menghindari adanya kerusakan bak cuci, hindarkan pembuangan
bahan-bahan kimia seperti asam-basa kuat dan bahan-bahan korosif lainnya.
5) Instalasi
Listrik Pada laboratoium, listrik merupakan fasilitas yang sangat
penting.Besarnya daya yang terpasang harus mencukupi kebutuhan alat-
alatlaboratorium, terutama alat-alat laboratorium yang membutuhkan daya besar,seperti
oven, furnace, autoclave dan lain-lain. Tegangan listrik harus selalu dicek apakah stabil
atau tidak.Tegangan listrik yang tidak stabil dapat merusak alat-alat. Kebutuhan instalasi
listrik dalam laboratorium adalah untuk:
Memberikan penerangan disemua ruangan laboratorium yaitu diruang praktikum, di
ruang guru, di ruang persiapan, dan di ruang penyimpananatau gudang.
Memfasilitasi proses pembelajaran di laboratorium yaitu demonstrasi,eksperimen,
dan penelitian atau penggunaan LCD.
Memfasilitasi pekerjaan administrasi laboratorium yaitu untuk pemasangan
computer
Komponen instalasi listrik laboratorium dapat terdiri dari jaringan kabel,skring,
lampu, saklar, dan stop kontak.
Jaringan instalasi listrik di laboratorium dapat dipasang di langit-langitruangan,
dinding ruangan, meja praktikum, meja demonstrasi, dan meja persiapan.
6) Mebel air
Perlengkapan yang berupa mebelar harus diperhatikan kualitas dan ukurannya.
Misalnya untuk meja perlu diperhatikan ketinggiannya. Umunyameja siswa / mahasiswa
ukuran tingginya 70-75 cm. Meja guru / dosen atau meja demonstrasi harus lebih tinggi
dari meja siswa, agar sewaktu demonstrasidapat terlihat sampai ke meja siswa paling
belakang. Kursi laboratorium apabila memungkinkan ketinggiannya dapat
diatur,sehingga siswa / mahasiswa dapat menyesuaikan dengan jenis kegitan praktikum /
percobaan. Meja samping yang biasa dipakai untuk menyimpanalat-alat yang menetap
umumnya terbuat dari cor beton. Namun demikian dapat juga meja samping tersebut
dibuat dari bahan kayu keras. Bagian bawah mejasamping dapat sekaligus digunakan
sebagai lemari. Ukuran meja samping panjangnya bervariasi sesuai kebutuhan,
sedangkan lebarnya antara 50 cmsampai 60 cm dengan ukuran tinggi 70cm -75 cm.
Demikian halnya meja untuk timbangan harus rata dan tidak mudah bergetar atau
goyang. Meja timbangan inisangat cocok dibuat dari cor beton atau dari bahan kayu
keras yang tebal.
Ada tiga jenis lemari yang digunakan dalam laboratorium yaitu : lemari biasa,
lemari gantung dan lemari meja. Ketiga lemari ini berfungsi sama yaitu digunakan untuk
tempat penyimpanan alat dan bahan. Lemari gantung dipasang pada dinding bagian
belakang ruang praktikum. Tinggi lemari gantung kira-kira60-100 cm dengan kedalaman
30 cm, panjang lemari menuntut kebutuhan. Jarak lemari gantung dengan lantai kira-kira
160 cm.
Peralatan laboratirum sangat ditentukan oleh macam laboratorium.Laboratorium
IPA dibedakan atas : laboratorium IPA, termasuk laboratorium biologi, fisika, dan kimia.
Walaupun ada pembedaan jenis laboratorium, tetapiada fasilitas laboratorium yang
bersifat umum yang seharusnya ada dalam setiap laboratorium, seperti :
1) Meja, meja ada beberapa macam yaitu meja kerja untuk siswa; meja kerjauntuk
guru; meja demonstrasi, dan meja dinding. Meja yang digunakanuntuk kegiatan
siswa di laboratorium. Ukuran minimal tingginya 70 cm.
Meja demonstrasi, dengan ukuran tinggi meja 90 cm, dengan panjangnya
190-200 cm yang dilengkapi dengan listrik dan bak cuci. Fungsi meja
demonstrasi untuk melakukan kegiatan jika gurumengajar dengan metode
demonstrasi.
Meja dinding, dibuat secara permanen dengan bagian atas terbuatdari
keramik dan bagian bawah dibuat lemari dengan pintu kecil yang berlubang
agar tidak lembab.
Meja kerja guru dengan ukuran minimal tinggi 90 cm, lebar 100 cm,dan
panjang 120 cm.
2) Kursi siswa tanpa sandaran dengan tinggi kursi 50 cm agar mudahdipindahkan dan
memungkinkan siswa mudah bergerak.
3) Lemari, berdasarkan wujud dan kegunaannya maka kebutuhan lemari
suatulaboratorium adalah sebagai berikut :
Lemari biasa (lemari kaca)
Lemari gantung
Lemari di bawah meja dingding
4) Rak, bak cuci pada meja
5) Listrik (stopkontak pada setiap meja praktikum)
6) Pemanas (gas atau pembakar spiritus)
B. HASIL OBSERVASI
Jawaban
No. Daftar Pertanyaan Ya Tidak
1. Apa tata ruang laboratorium di SMA 3 Palembang
tersebut memiliki:
a. Pintu masuk dan pintu keluar ✓
b. Pintu darurat ✓
c. Ruang persiapan ✓
d. Ruang alat ✓
e. Ruang bahan ✓
f. Gudang ✓
g. Loker untuk siswa ✓
h. Ruangan AC untuk menyimpan alat-alat tertentu ✓
1. Tata ruang laboratorium di SMA 3 Palembang, memiliki pintu masuk dan pintu keluar
yang bergabung jadi satu sehingga tidak sesuai dengan standar nasional laboratorium, dan
untuk pintu darurat dilaboratorium tersebut pun juga tidak ada, karena berdasarkan
pernyataan narasumber yang kami wawancarai untuk praktikum di SMA 3 Palembang ini
masih ditingkat emergencynya atau skala berbahayanya masih rendah. Serta didalam
laboratorium tersebut sudah memiliki ruang persiapan, ruang alat, ruang bahan, gudang,
secara terpisah sehingga sudah sesuai dengan standar nasional laboratorium.
4. Keberadaan sumber air di laboratorium di SMAN 3 Palembang sudah ada yaitu dengan
disediakannya wastafel didepan ruang laboratorium sehingga sangat membantu
kelancaran kegiatan dilaboratorium. Dan saluran untuk pembuangan limbah-limbah yang
telah digunakan, yang bersifat tidak berbahaya, maka laboratorium ini sudah
menyediakan selokan untuk pembuangan yang dapat mengalir langsung ke tanah. Serta
berdasarkan pernyataan narasumber yang kami wawancarai mengatakan kalau bahan
yang digunakan bersifat dangerous maka ditampung terlebih dahulu sampai ada petugas
yang mengambil dan dikirim ke tempat pembuangan limbah. Dan juga bahan-bahan yang
digunakan anak-anak SMA 3 Palembang ini sangat jarang menggunakan bahan-bahan
yang pekat sehingga sangat jarang dilakukannya pembuangan sisa-sisa bahan pekat.
Maka dapat dikatakan bahwa sumber air dan saluran pembuangan limbah bahan bahan
kimia sudah sesuai dengan standar nasional laboratorium.
5. Laboratorium di SMAN 3 Palembang memiliki letak sangat dekat dengan ruangan lain
atau ruangan kelas sehingga dapat menggangu aktivitas disana atau dapat dikatakan juga
jarak jauh dan dekat didasarkan pada urgensi dari gedung lain karena dapat mengganggu
aktivitas disana, jadi sebaiknya letak laboratorium jauh dari gedung yang lain. Sehingga
dapat dikatakan tidak sesuai dengan standar nasional laboratorium. Tetapi laboratorium
SMAN 3 ini memiliki beberapa buah laboratorium IPA (Biologi, Fisika, Kimia) yang
letaknya saling berdekatan atau ada dalam satu daerah. Hal ini sangat menguntungkan
karena dapat mengurangi perpindahan baik bagi guru maupun peralatan yang diperlukan,
sehingga dapat dikatakan sudah sesuai dengan standar nasional laboratorium.
11. Laboratorium di SMAN 3 Palembang sudah memiliki struktur dan tata tertib
laboratorium.
C. KESIMPULAN
D. SARAN
Desain laboratorium kimia harus dibuat khusus agar eksperimen dan kegiatan yang
dilakukan berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil yang optimal. Laboratorium di SMAN 3
Palembang sempat beberapa kali dilakukan renovasi sehingga banyak perlengkapan yang belum
dipindahkan ke dalam laboratorium seperti pemadam kebakaran. Kemudian untuk renovasi area
laboratorium kimia harus memperhatikan kesehatan, keselamatan, dan pengendalian pada awal
penataan tempat.