Anda di halaman 1dari 13

Nama : Jihan Audira

NIM : 06101282025042

Kelas : B Indralaya

Mata Kuliah : Kimia Anorganik Fisik

UJIAN TENGAH SEMESTER

EVALUASI 1

1. Teori Asam-basa yang menyangkut donor-akseptor pasangan elektron dan oksida


dikemukakan oleh....
a. Arrhenius dan Lewis
b. Lewis dan Lux-Flood
c. Bronsted-Lowry dan Lux-Flood
d. Usanovich dan Bronsted-Lowry

Penjelasan:
Asam Lewis adalah zat yang bertindak sebagai akseptor pasangan elektron. Basa Lewis
adalah zat yang bertindak sebagai donor pasangan elektron
Definisi asam-basa yang dikemukan oleh H. Lux dan H. Flood menjabarkan sifat asam-
basa dalam istilah ion oksida. Konsep asam-basa ini dikembangkan unutk mengatasi
sistem nonproton yang tidak diakui oleh definisi Bronsted-Lowry. Basa adalah suatu
donor oksida dan asam adalah akseptor oksida. Keuntungan definisi Lux-Flood ini
terbatas pada sistem oksida terlebur.

2. Sedangkan teori Asam-basa yang menyangkut transfer kation-anion dan transfer proton
dikemukakan oleh......
a. Arrhenius dan Lewis
b. Lewis dan Lux-Flood
c. Bronsted-Lowry dan Lux-Flood
d. Usanovich dan Bronsted-Lowry

Penjelasan:
Definisi Usanovich termasuk semua reaksi asam-basa Lewis dan kemajuan konsep
setelahnya dengan mengubah larangan yang menyumbang atau menerima elektron
sebagai pasangan. Definisi lengkapnya adalah:
Asam adalah setiap spesies kimia yang bereaksi dengan basa memberikan kation atau
menerima anion atau elektron. Kebalikannya, basa adalah setiap spesies kimia yang
bereaksi dengan asam menghasilkan anion atau elektron atau bergabung dengan kation.

3. Dari reaksi-reaksi asam-basa di bawah ini, spesies-spesies yang merupakan asam konyugat
adalah…..
H2O(l) + NH3(aq) → NH4+(aq) ) + OH–(aq) dan H2O(l) + H2S(aq) → H3O+(aq) + HS–(aq)
a. OH–(aq) dan HS–(aq)
b. NH4+(aq) dan HS–(aq)
c. NH4+(aq) dan H3O+(aq)
d. OH–(aq) dan H3O+(aq)

Penjelasan:
Asam konjugasi adalah ion atau molekul yang terbentuk setelah basa menerima proton
sedangkan basa konjugasi adalahion atau molekul yang terbentuk setelah asam
kehilangan proton. Dalam suatu persamaan reaksi asam-basa berdasarkan teori
Bronsted-Lowry, terdapat istilah asam basa konjugasi.

4. Asam-asam menurut definisi Asam-Basa Lux dan Flood untuk reaksi-reaksi berikut
adalah…..
CaO + SiO2 → CaSiO3 dan TiO2 + Na2S2O7 → Na2SO4 + Ti(SO4)2
a. SiO2 dan TiO2
b. TiO2 dan CaO
c. SiO2 dan Na2S2O7
d. CaO dan Na2S2O7
Penjelasan:
Prinsip umum dalam proses tersebut dikenali oleh Lux dan Flood, yang mengusulkan
bahwa asam didefinisikan sebagai donor ion oksida dan basa sebagai akseptor ion
oksida. Jadi pada reaksi tersebut, asam yaitu CaO dan TiO2 menyediakan ion oksidanya
kepada basa SiO2, dan Na2S2O7, sehingga terbentuklah anion SiO43–, dan TiO43–.

5. Dari reaksi-reaksi umum yang ditunjukan di bawah ini yang merupakan asam hidrokso
adalah…..
H2O–E–H2O → HO–E–OH2– → HO–E=O2–
a. H2O–E–H2O
b. HO–E–OH2–
c. HO–E=O2–
d. O–E=O2–

Penjelasan:
Asam hidrokso, dimana proton asam adalah suatu gugus hidroksi tanpa gugus okso
tetangga (=O).

6. Dengan menggunakan aturan Pauling, perkiraan nilai pKa1 dan pKa2 untuk asam H3PO4
berturut-turut adalah…
a. –2 dan +3
b. +7 dan +13
c. –2 dan –7
d. +3 dan +7

Penjelasan:
7. Perhitungan nilai pKa untuk asam HNO3 dengan menggunakan persamaan pK = 8,3 – 6F
– 5C + 10(1+f) adalah…
a. 8,3
b. 6,3
c. 4,3
d. 3,3

Penjelasan:
F=0
C=0
f = -0,5
persamaan pK = 8,3 – 6F – 5C + 10(1+f)
= 8,3 – 6(0) – 5(0) + 10(1+(-0,5))
= 8,3 – 5
= 3,3

8. Jika diketahui H (asam keras), F (basa keras), Na (asam keras) dan I (asam lunak) maka
produk yang dihasilkan dari reaksi HI + NaF adalah…
a. Na–H + F–I
b. HF + NaI
c. NaI–HF
d. tidak terjadi reaksi, tetap HI + NaF
Penjelasan:
Tidak terjadi reaksi, tetap HI + NaF
Asam keras (contohnya: H+, Na+, Mg2+) dan basa keras (contohnya: F–, OH–)
menahan elektron secara kuat, sehingga tidak mudah terpolarisasi.
Asam lunak (contohnya: Ag+, Hg+) dan basa lunak (contohnya: I–, H–, S2–) tidak
mengikat/menahan elektron secara kuat, sehingga awan elektron mudah terdistorsi atau
terpolarisasi. Interaksi asam-basa keras secara utma adalah elektrostatik sementara
interaksi asam-basa lunak menyangkut polarisasi (kovalensi).

9. Urutan kekuatan asam dari asam-asam berikut ini HNO2, H2SO4, HBrO3, and HClO4 yang
benar adalah…
a. HClO4 > H2SO4 > HBrO3 > HNO2
b. HNO2 > H2SO4 > HBrO3 > HClO4
c. HClO4 > HBrO3 > H2SO4 > HNO2
d. HNO2 > HBrO3 > H2SO4 > HClO4

Penjelasan:
Asam oksihalogen dengan jumlah atom oksigen lebih banyak mempunyai sifat
keasamaan yang lebih kuat daripada asam oksihalogen dengan oksigen sedikit. Hal ini
dikarenakan makin banyak atom oksigen, makin bertambah pula polaritas O-H
(keelektronegatifan O besar). Akibatnya ikatan O-H mudah dirusak oleh air dan
menghasilkan ion H yang lebih banyak pula.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, urutan kekuatan asamnya yaitu HClO4 > HBrO3 >
H2SO4 > HNO2

10. Jadi dapat disimpulkan bahwa, urutan kekuatan asam yaituKonsep awal mengenai asam-
basa yang dikemukan oleh Lavoisier berkaitan unsur oksigen mendapat sanggahan bahwa
asam mengandung hydrogen yang dikemukakan oleh ilmuan kimia…
a. Liebig
b. Arrhenius
c. Lux-Flood
d. Davy

Penjelasan:
Tahun 1838, Justus Von Liebig mengusulkan bahwa asam adalah spesi yang
mengandung hidrogen yang dapat diganti oleh atom logam. Hal ini didasarkan pada
hasil penemuan Sir Humphry Davy sehingga adanya pembahasan asam berbasis
oksigen ke asam berbasis hidrogen. Definisi Liebig, tetap digunakan selama 50 tahun
sampai adopsi definisi Arrhenius.

EVALUASI 5

1. Dalam lingkungan oktahedral, diantara 5 orbital d yang tergolong pada simetri Eg


adalah…
a. dxy
b. dxz
c. dz2
d. dyz

Penjelasan:
2. Besar nilai parameter pengurai (splitting) medan ligan (Δt) untuk medan tetrahedral
adalah......
a. Δt = 5/3 Δo
b. Δt = 3/5 Δo
c. Δt = 4/9 Δo
d. Δt = 9/4 Δo

Penjelasan:

3. Konfigurasi elektron yang tepat untuk d4 pada medan oktahedral untuk highspin (H-S)
adalah.....
a. t2g3eg1
b. t2g4eg0
c. t2g1eg3
d. t2g0eg4
Penjelasan:

4. Kompleks yang menunjukan hanya satu absorpsi menurut diagram Orgel adalah....
a. dxy
b. dxz
c. dz2
d. dyz

Penjelasan:
Dalam diagram Orgel, energi direpresentasikan sebagai dimensi vertikal, dan garis
vertikal dalam tengah diagram mewakili ion gas di mana tidak ada bidang ligan (D¼
0). Perhatikan bahwa sisi kanan diagram berlaku untuk ion d1 dan d6 di bidang
oktahedral atau ion d4 dan d9 dalam tetrahedral bidang. Situasi ini muncul karena
keadaan bidang ligan terbalik untuk dua kasus, dan formalisme lubang elektron juga
menyebabkan orbital terbalik. Akibatnya, negara bagian ligan adalah sama untuk ion
d1 dalam bidang oktahedral seperti halnya untuk ion d4 dalam bidang tetrahedral.
Sisi kiri diagram Orgel berlaku untuk ion d4 dan d9 dalam oktahedral bidang atau ke
ion d1 dan d6 di bidang tetrahedral. Perhatikan bahwa subskrip "g" telah dihapus di kiri
sisi diagram. Meskipun kedua sisi diagram dapat berlaku untuk tetrahedral atau
oktahedral kompleks dalam beberapa kasus, itu adalah kebiasaan untuk menunjukkan
"g" di satu sisi diagram tetapi tidak pada lain. Ini tidak berarti bahwa satu sisi diagram
berlaku untuk kompleks tetrahedral dan yang lain untuk kompleks oktahedral. Kedua
belah pihak berlaku untuk kedua jenis kompleks. Harus juga diingat itu besarnya
pemisahan sangat berbeda untuk kedua jenis kompleks karena Dt kira-kira (4/9)
Lakukan.
5. Konfigurasi elektron kompleks yang menunjukan tiga absorpsi menurut diagram Orgel
adalah, kecuali....
a. d3
b. d4
c. d7
d. d8

Penjelasan:
6. Term symbol yang dinyatakan dengan (2S + 1) = 3, disebut....
a. doublet
b. terplet
c. triplet
d. kuartet

Penjelasan:

7. Pasangan microstate berikut yang menyatakan ml = +1 ; ms = +½ dan ml = 0 ; ms = –½


secara tepat adalah….…
a. 1+ 0+
b. 1+ 0-
c. 1- 0-
d. 1- 0+

Penjelasan:
Elektron-elektron menempati orbital dispesifikasikan dengan konfigurasi yang
disebut mikrostat dari konfigurasi. Contohnya, salah satu mikrostat dari konfigurasi
2p2 adalah (1+, 1–) dalam notasi yang signifikan bahwa kedua elektron menempati
orbital 2p dengan ml = +1 tetapi dengan spin yang berlawanan (superskrip +
mengindikasikan ms = +½ dan – mengindikasikan ms = –½). Mikrostat yang lain dari
konfigurasi yang sama adalah (–1+, 0–).

8. Term symbol yang dihasilkan dari nilai-nilai interaksi L = 1 dan S = 1 adalah….…


(multiplisiti = 2S+1)
1
a. S (singlet S)
3
b. D (triplet D)
1
c. P (singlet P)
3
d. P (triplet P)

Penjelasan:
Setiap keadaan dapat didefinisihkan oleh nilai nilai L dan S.
Russell dan Saunders mengembangkan simbol L dan S sebagai “superscript”, yang
kemudian disebut Term Simbol atom.
L=0S
L=1P
L=2D
L=3F
L=4G

2S+1
L
Diketahui:
L=1=P
S=1
Jawab:
2S + 1= 2(1) + 1
=3
maka term simbol 3
P (triplet P)
Maka ditulis menjadi 3P (triplet P)

9. Urutan relatif tingkat energi sesuai aturan Hund untuk term symbol berikut 1D 3P 1G 3F
1
S dari yang terendah adalah….…
1
a. D < 3P < 1G < 3F < 1S
1
b. S < 3P < 1D < 3F < 1G
3
c. F < 3P < 1G < 1D < 1S
1
d. S < 1D < 1G < 3F < 3P

Penjelasan:
Aturan-aturan Hund sangat tepat untuk memprediksi term mana yang mempunyai
energi yang paling rendah (tahana dasar), akan tetapi tidak tepat untuk memprediksi
urutan term dari energi yang terletak paling tinggi. aturan Hund memprediksi
urutannya: 3F < 3P < 1G < 1D < 1S
10. Merujuk diagram Orgel di bawah ini, transisi elektron keadaan dasar (ν1) yangmungkin
untuk kedua kompleks [Ni(NH3)6]2+ dan [V(H2O)6]3+ adalah….
a. T2g ← A2g dan T2g ← T1g
b. Eg ← T2g dan T2g ← T1g
c. T2g ← T1g dan T2g ← A2g
d. T2g ← Eg dan T2g ← A2g

Penjelasan:
Pola pemisahan keadaan spektroskopi yang ditunjukkan pada Tabel 5.4 dapat
dikurangi menjadi presentasi grafis dalam dua diagram. Diagram ini dikembangkan
oleh L.E. Orgel, dan mereka punya sejak dikenal sebagai diagram Orgel. Gambar 5.2
menunjukkan diagram Orgel yang berlaku untuk ion yang memberikan keadaan dasar
D.

Anda mungkin juga menyukai