Anda di halaman 1dari 22

SOP

(STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENANGGUNG JAWAB
LABORATORIUM
IPA

SMA N 9 TAHUN 2019 NOVITA DIANA, S.Pd


TANJUNG
NIP. 196404022008011001
JABUNG TIMUR

I. Standar Operasional Prosedur Laboratorium IPA


1. Definisi Standar Operasional Prosedur Laboratorium IPA
Standar operasional prosedur laboratorium IPA (selanjutnya disingkat
SOP) adalah suatu set instruksi yang memiliki kekuatan sebagai suatu
petunjuk yang mengikat. Hal ini mencakup hal-hal yang memiliki suatu
prosedur pasti atau terstandardisasi tanpa kehilangan keefektifannya.
2. Tujuan Standar Oprasional Prosedur Laboratorium IPA
1.      Sebagai pedoman dalam menjalankan fungsi laboratorium IPA sesuai
dengan tujuannya.
2.      Menjaga konsistensi dan kinerja pengurus laboratorium IPA.
3.      Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari para
pengurus yang terkait laboratorium IPA.
4.      Menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan, kegagalan, keraguan,
duplikasi dan inefisiensi dalam menjalankan fungsi laboratorium IPA.
5.      Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan terhadap tugas dan
wewenang.
6.      Mengevaluasi hambatan dan kendala yang ditemukan dalam menjalankan
laboratorium IPA.
3. Pelanggaran Standar Operasional Prosedur Laboratorium IPA
1.      Setiap pelanggaran yang dilakukan secara sadar maupun tidak sadar akan
mendapatkan sanksi yang telah tercantum dalam SOP.
2.      Sanksi terhadap pelanggaran yang belum tercantum pada SOP,
ditentukan selanjutnya berdasarkan musyawarah mufakat pengurus
laboratorium IPA.
II. LABORATORIUM IPA
4. Definisi Laboratorium IPA
1.      Laboratorium IPA (disingkat lab IPA) adalah tempat riset ilmiah,
eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium
dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut
secara terkendali.
2.      Laboratorium IPA yang dimaksud pada ayat 1 meliputi laboratorium kimia,
fisika dan biologi.
5. Fungsi Lab. IPA
1.      Sebagai tempat berlatih siswa untuk mengembangkan keterampilan
intelektual melalui kegiatan pengamatan, pencatatan dan pengkaji gejala-
gejala alam.
2.      Mengembangkan keterampilan motorik siswa. Siswa akan bertambah
keterampilannya dalam mempergunakan alat-alat media yang tersedia
untuk mencari dan menemukan kebenaran.
3.      Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakekat kebenaran
ilmiah dari sesuatu objek dalam lingkungn alam dan sosial.
4.      Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah seseorang
calon ilmuan.
5.      Membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan dan pengetahuan
atau penemuan yang diperolehnya.
6. Penggunaan Lab. IPA
1.      Lab. IPA digunakan hanya untuk pembelajaran yang sesuai dengan
definisi dan tujuan didirikannya. Hal ini telah termaktub pada pasal 1 dan
pasal 2.
2.      Lab. IPA dilarang untuk digunakan sebagai ruang kelas, ruang pertemuan,
ruang penyimpanan barang, dll. Laboratorium IPA hanya digunakan
sesuai dengan peruntukannya.
7. Sanksi Bagi Penyalahgunaan Pemakaian Lab. IPA
1.      Pihak yang menyalahgunakan pemakaian lab. IPA dibagi ke dalam tiga
kriteria:
a. Pelanggaran ringan: memakai ruang laboratorium IPA untuk
keperluan bersama yang penting dan mendesak, bertujuan untuk
kebaikan, bersifat sementara dan tidak
mengganggu kegiatan belajar mengajar. Contoh: ruang laboratorium
digunakan untuk ruang rapat atau ruang pertemuan.
b. Pelanggaran sedang: memakai ruang lab. IPA untuk kepentingan
suatu golongan atau secara sepihak menggunakan laboratorium di
luar peruntukkannya sehingga menganggu kegiatan belajar mengajar
di dalam laboratorium. Contoh: ruang laboratorium digunakan untuk
penyimpanan barang dalam jangka waktu cukup lama.
c.  Pelanggaran berat: memakai ruang laboratorium dengan maksud
untuk menghilangkan
fungsi dasar dari laboratorium IPA. Contoh: ruang laboratorium
digunakan sebagai ruang kelas.
2.      Sansi bagi pelanggar pemakaian lab. IPA dibagi ke dalam tiga kriteria
tersebut akan disesuaikan dengan pelanggaran yg dilakukan

III. Struktur Organisasi Laboratorium IPA


8. Definisi Struktur Organisasi Lab. IPA
Struktur organisasi lab. IPA adalah suatu susunan dan hubungan antara
tiap bagian serta posisi yang ada pada organisasi laboratorium IPA dalam
menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di harapakan
dan di inginkan.
9. Struktur Organisasi Lab. IPA
Struktur organisasi Lab. IPA sesuai dengan gambar bagan struktur di
bawah ini:

10.Tugas dan Wewenang Kepala Sekolah


1.      Memilih koordinator lab. IPA setiap dua tahun sekali.
2.      Membimbing, memotivasi, memantau dan mengevaluasi kinerja
pengurus lab. IPA.
3.      Memotivasi guru-guru IPA dalam melaksanakan pembelajaran praktikum
di sekolah.
4.      Menyediakan dana keperluan operasional laboratorium IPA.
11. Tugas dan Wewenang Wakasek Kurikulum
1.  Berkoordinasi dengan koordinator lab. sekolah dan koordinator lab. IPA
untuk menyusun program kegiatan pembelajaran di laboratorium yang
sistematis, terencana dan berkelanjutan.
2.  Bekerjasama dengan koordinator lab. IPA untuk menjamin kelancaran
kegiatan belajar mengajar di laboratorium IPA.
12. Tugas dan Wewenang Wakasek Sarana dan Prasarana
1.  Berkoordinasi dengan koordinator lab. sekolah dan koordinator lab. IPA
untuk menyusun program pengadaan sarana dan prasarana di dalam
laboratorium yang sistematis, terencana dan berkelanjutan.
2.   Bekerjasama dengan koordinator laboratorium IPA untuk menjamin
kelancaran kegiatan belajar mengajar di lab. IPA.
13. Tugas dan Wewenang Koordinator Lab. Sekolah
1.  Berkoordinasi dengan wakasek kurikulum, wakasek sarana dan prasarana
dan dengan koordinator lab. IPA untuk menyusun program kerja di dalam
laboratorium yang sistematis, terencana dan berkelanjutan.
2.   Bekerjasama dengan masing-masing koordinator laboratorium untuk
menjamin kelancaran kegiatan belajar mengajar di laboratorium IPA.
14. Tugas dan Wewenang Koordinator Lab. IPA
1.      Mengkoordinir guru mata pelajaran IPA (fisika, kimia,biologi) dalam
membuat jadwal praktikum di laboratorium.
2.      Mengusulkan kepada kepala sekolah dan koordinator laboratorium sekolah
untuk pengadaan alat/bahan IPA berdasarkan matrikulasi yang dibuat oleh
guru mata pelajaran IPA.
15. Tugas dan Wewenang Guru Mata Pelajaran
1.      Melaksanakan pembelajaran berbasis praktikum di ruang lab. IPA.
2.      Mengajukan daftar alat/bahan yang diperlukan untuk praktikum maksimal
tiga hari sebelum pembelajaran praktikum dilaksanakan.
16. Tugas dan Wewenang Laboran
1.      Mengerjakan administrasi tentang alat/bahan yang ada di laboratorium IPA
minimal setiap satu tahun sekali.
2.      Mempersiapkan dan menyimpan kembali alat/bahan yang digunakan
dalam pembelajaran.
3.      Bertanggungjawab atas kebersihan alat dan ruang laboratorium beserta
perlengkapannya.
17. Tugas dan Wewenang Teknisi
1.  Memperbaiki alat laboratorium yang rusak.
2.  Bersama-sama dengan laboran merawat alat dan bahan yang ada di dalam
laboratorium IPA.
IV. Administrasi Laboratorium IPA
18.Definisi Administrasi Laboratorium
Administrasi laboratorium IPA adalah suatu upaya penyusunan dan
pencatatan data dan informasi secara sistematis baik internal maupun eksternal
dengan maksud menyediakan keterangan serta memudahkan untuk memperoleh
kembali baik sebagian maupun menyeluruh.
19. Daftar Administrasi Laboratorium yang Harus Dipenuhi
Berikut daftar administrasi lab. IPA yang harus dipenuhi:
a.       Buku inventarisir
b.      Kartu stok
c.       Kartu peminjaman alat/bahan
d.      Buku catatan harian laboratorium
e.       Kartu reparasi
f.       Label
g.      Program semester laboratorium
h.      Daftar alat dan bahan sesuai dengan LKS
i.        Laporan Bulana
20. Buku Inventarisir
1.      Buku inventarisir merupakan daftar yang memuat semua barang milik lab.
IPA yang dipakai dan ada hubungannya dengan kegiatan praktikum di
dalam lab.
2.      Inventarisir dilakukan minimal sekali/semester.
3.   Format buku inventarisir adalah sebagai berikut:
21. Kartu Stok
1.  Kartu stok merupakan catatan pergerakan transaksi keluar-masuk suatu
barang yang terdapat di dalam lab.
2.  Kartu stok diletakkan bersamaan/berdekatan dengan alat/bahan yang
bersangkutan.
3.   Pencatatan di kartu stok dilakukan secara rutin dari hari ke hari.
4.   Format kartu stok adalah sebagai berikut:

22. Kartu Peminjaman Alat/Bahan

1.  Kartu peminjaman alat dan bahan berisi daftar alat/bahan yang diperlukan oleh
suatu kelompok atau oleh guru yang bersangkutan untuk melakukan sekali
praktikum dan ditujukan kepada laboran.
2.  Pencatatan di kartu peminjaman alat dan bahan dilakukan setiap akan
melakukan praktikum.
3.   Format kartu peminjaman alat/bahan adalah sebagai berikut:

23. Buku Catatan Harian Lab.


1.  Buku catatan harian lab. merupakan buku yang berisi daftar kegiatan
praktikum yang dilakukan di dalam lab.
2.  Pencatatan di buku catatan harian lab. dilakukan secara rutin dari hari ke hari.
3.  Format buku catatan harian lab. adalah sebagai berikut:
24. Kartu Reparasi
1.  Kartu reparasi merupakan kartu yang memuat informasi menganai perbaikan
atau reparasi suatu alat
2.  Pencatatan di buku catatan harian lab. dilakukan oleh teknisi bila ada
perbaikan terhadap barang yang rusak dan dilaporkan kepada koordinator lab.
3.   Format kartu reparasi adalah sebagai berikut:

25. Label

1.   Label berisi informasi mengenai nama suatau alat/bahan beserta informasi-


informasi singkat lainnya yang dibutuhkan.
2.  Label dicantumkan pada alat/bahan yang terdapat di ruang laboratorium.
3. Format label adalah sebagai berikut:

26. Program Semester Laboratorium


1.  Program semester laboratorium berisi daftar praktikum yang akan dilakukan di
dalam laboratorium dalam kurun waktu satu semester.
2.  Program semester laboratorium dibuat dalam ukuran minimal A2 dan ditempel
di dalam ruang laboratorium.
3.   Format program semester laboratorium adalah sebagai berikut:

27. Daftar Alat dan Bahan Sesuai dengan LKS


1.  Daftar alat dan bahan sesuai dengan LKS berisi daftar alat yang dibutuhkan
untuk melakukan sekali praktikum dalam satu kelas dalam periode tahun
ajaran tertentu.
2.  Daftar alat dan bahan sesuai dengan LKS dibuat paling lambat seminggu
sebelum hari pertama di tahun ajaran baru.
3.  Fungsi dari daftar alat dan bahan sesuai dengan LKS adalah untuk
memastikan agar alat dan bahan sudah tersedia jauh hari sebelum praktikum
akan dilaksanakan. Fungsi lainnya sebagai landasan untuk pengajuan
pembelian alat dan bahan laboratorium.
4.  Format daftar alat dan bahan sesuai dengan LKS adalah sebagai berikut:

28. Laporan Bulanan


1.   Laporan bulanan merupakan daftar yang memuat kegiatan apa saja yang
dilakukan di laboratorium setiap bulannya.
2.   Laporan bulanan dibuat oleh koordinator lab. dan dilaporkan kepada wakasek
kurikulum, wakasek sarana dan prasarana serta kepada kepala sekolah.
3.   Laporan bulanan dibuat minimal sebulan sekali.
4.   Format laporan bulanan adalah sebagai berikut:

29. Aturan Pengkodean Alat dan Bahan


1.   Aturan pengkodean alat dan bahan di dalam laboratorium IPA berdasarkan
pada aturan yang telah disepakati bersama dan telah tertuang di dalam SOP
ini.
2.  Bahasa yang diigunakan sebagai standar pengkodean adalah nama resmi
bahan/alat dalam Bahasa Indonesia dan bukan merupakan nama dagang atau
nama internasional
3.  Aturan penulisan kode alat berdasarkan contoh aturan di bawah ini:

Nama : Gelas kimia 250 Ml


Kode : KGK 1/250
Pengertian
K = Kimia (bidang studi)
GK = Gelas kimia (nama alat)

1                    = No. urut (untuk membedakan spesifikasi)


250            = Volum alat (ciri khusus)
4.   Untuk alat yang sama tapi berbeda spesifikasi misalnya catu daya 3 A 12 V
dan catu daya 5 A 12 V perbedaan kode hanya terjadi pada no. urut, contoh:
catu daya 3 A menjadi FCD 4/12 sedangkan kode untuk catu daya 5 A
menjadi FCD 5/12.
5.   Apabila nama alat terdiri dari satu kata maka untuk penyingkatan kode
menggunakan huruf pertama dan huruf keduanya. Contoh untuk alat fisika
osiloskop maka bisa diubah menjadi FOS.
6.  Apabila nama alat terdiri dari dua kata atau lebih maka untuk penyingkatan
kode menggunakan huruf pertam,a pada kata pertama dan kata terakhir.
Contoh untuk alat biologi mikroslaid tulang kering maka bisa diubah dalam
kode BMK.
7.  Aturan penulisan alat berdasarkan contoh aturan di bawah ini:

Nama : Sodium Hidroksida/Natrium Hidroksida 500 gram

Kode : KNH 1/500

Pengertian

K = Kimia (bidang studi)

NH = Natrium hidroksida (nama bahan)

1                    = No. urut (untuk membedakan spesifikasi)


500            = Massa bahan (ciri khusus)
8.  Untuk jenis bahan yang sama tetapi beda dalam masalah spesifikasi misalnya
untuk 500 mL etanol 70% dan 500 mL etanol 95% perbedaan kode hanya
terjadi pada no. urut, contoh: KET 7/500 untuk etanol 70% dan KET 8/500
untuk etanol yang 95%
9.   Apabila nama bahan terdiri dari satu kata maka untuk penyingkatan kode
menggunakan huruf pertama dan huruf keduanya. Contoh untuk bahan kimia
natrium maka bisa diubah menjadi KNA.
10. Apabila nama bahan terdiri dari dua kata atau lebih maka untuk penyingkatan
kode menggunakan huruf pertam,a pada kata pertama dan kata terakhir.
Contoh untuk bahan kimia hidrogen klorida maka bisa diubah dalam kode
KHK.

V. Tata Tertib Laboratorium IPA


30. Tata Tertib Guru
1.  Merencanakan proses pembelajaran di dalam lab. yang berkualitas,
terencana, sistematik, aman dan menyenangkan.
2.   Membimbing dan mengawasi proses belajar mengajar siswa yang berbasis
praktikum/demonstrasi di dalam lab. agar sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan.
3.   Mengajukan daftar alat/bahan yang diperlukan dalam praktikum selambat-
lambatnya dua hari sebelum praktikum dilaksanakan.
4.   Mencoba terlebih dahulu praktikum yang akan dilakukan oleh siswa.
5.   Mempunyai pengetahuan dalam P3K, perawatan alat/bahan, keselamatan
kerja dan pengolahan limbah.
6.   Mengetahui dan yakin jika siswa sudah memahami aturan keselamatan, tata
tertib dan prosedur praktikum.
7.  Menjamin kebersihan dan penyimpanan alat/bahan yang telah dipakai dalam
praktikum.
8.  Melaporkan pada laboran jika ada alat/bahan yang rusak, tumpah atau
hilang.
9.  Dilarang menyerahkan tugas membimbing dan mengawasi kegiatan
praktikum kepada pihak lain.
10. Dilarang membawa alat dan bahan ke luar lab. tanpa seizin laboran.
31. Tata Tertib Laboran
1.   Datang setiap hari Senin-Jumat jam 07.00 sampai jam 14.00 dan Sabtu jam
07.00 sampai jam 11.300.
2.   Dilarang membawa alat dan bahan ke luar lab. tanpa seizin koodinator lab.
3.   Menyusun rencana strategis untuk melengkapi dan mengisi pokok-pokok
administrasi lab. yang telah digariskan.
32. Tata Tertib Teknisi
1. Datang setiap hari Senin-Jumat jam 07.00 sampai jam 14.00 dan Sabtu jam
07.00 sampai jam 11.
2.   Dilarang membawa alat dan bahan ke luar lab. tanpa seizin laboran.
3.    Memperbaiki alat yang rusak sesuai dengan jenis kerusakannya
4.    Apabila kerusakan yang memerlukan pergantian komponen, maka komponen
yang rusak harus ditunjukkan kepada koordinator lab. sebagai bukti.
5.   Mengisi kartu reparasi setelah memperbaiki suatu alat
33.Tata Tertib Siswa
1.  Siswa dilarang masuk ke dalam ruang laboratorium tanpa seizin dari guru atau
staf laboratorium
2.  Siswa wajib menggunakan jas lab. dan peralatan keselamatan standar lainnya
(sepatu, ikat kepala, masker, kacamata pelindung dan sarung tangan) ketika
akan melakukan praktikum di dalam lab.
3.  Dilarang membawa alat dan bahan ke luar lab. tanpa seizin laboran.
4.   Menggunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk yang ada di LKS dan
dilarang menggunakan alat dan bahan diluar petunjuk kecuali dengan tujuan
khusus dan dengan pengawasan guru yang bersangkutan.
5.  Siswa segera melapor kepada guru/laboran jika ada alat yang rusak atau
bahan yang tumpah.
6.   Melapor kepada guru jika terjadi kecelakaan pada saat melakukan praktikum.
7.   Siswa dilarang makan dan minum di dalam lab.
8.   Siswa dilarang membawa tas, dompet dan peralatan telekomunikasi ke dalam
lab.
9.    Siswa dilarang melakukan praktikum diluar pengawasan guru.

34. Sanksi Bagi Pelanggar Tata Tertib


1.      Pihak yang melanggar tata tertib dibagi ke dalam tiga kriteria:
a. Pelanggaran ringan: melanggar tata tertib karena lupa/tidak disengaja.
Seperti: tidak memakai jas lab, membawa alat komunikasi ke dalam lab, dll.
b.  Pelanggaran   sedang:  melanggar   tata   tertib   dengan   disengaja   sehin
gga dapatmenyebabkan kerusakan. Contoh: menumpahkan zat, masuk ke
dalam lab. tanpa izin, dll.
c.  Pelanggaran berat: melanggar tata tertib dengan disengaja sehingga
dapat  menyebabkan kerusakan dan kecelakaan. Contoh: melakukan
praktikum di luar prosedur, bermain-main dengan alat dan bahan praktikum,
merusak alat praktikum karena kecerobohan, dll.
2.      Sanksi bagi pelanggar pemakaian lab. IPA dibagi ke dalam tiga kriteria:
a. Pelanggaran ringan: mendapat teguran.
b. Pelanggaran sedang: mendapat teguran dan dibebankan biaya
penggantian alat/bahan yang rusak.
c. Pelanggaran berat: mendapat teguran, dibebankan biaya penggantian
alat/bahan yang rusak dan pemanggilan orang tua.
VI.Aturan Kelangkapan Ruang Laboratorium IPA
35. Kelengkapan Ruang Laboratorium
1.      Kelengkapan ruang laboratorium IPA yang wajib dimiliki:
a.       Ruang persiapan
b.       Gudang
c.       Meja demonstrasi
d.      Papan tulis
e.       Meja siswa dan kursi
f.        Bak cuci
g.       Aliran listrik beserta lampu
h.       Lemari asap/asam
i.         Lemari bahan/alat
j.         Exhaust fan
k.       Komponen keselamatan
2.    Kelengkapan ruang laboratorium harus diusahakan secepat mungkin
dengan peralatan yang kualitas dan jumlahnya sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan.
3.     pabila ada perlengkapan yang rusak harus segera dilaporkan kepada
wakasek sarana dan prasarana untuk diteruskan kepada kepala sekolah.
VII. Aturan Pengadaan Barang/Jasa Lab. IPA
36. Aturan pengadaan Barang Lab
1.   Pengadaan barang/jasa untuk lab. IPA berdasarkan pada prinsip prioritas
yang telah disepakati bersama antar pengurus dan dikomunikasikan kepada
kepala sekolah.
2.   Pengadaan alat dan bahan untuk keperluan pembelajaran di lab. IPA
dilakukan setiap satu semester sekali.
3.    Pengadaan alat dan bahan untuk praktikum dilakukan oleh guru mata
pelajaran berdasarkan daftar alat dan bahan sesuai dengan LKS yang telah
dibuat untuk selanjutnya diserahkan kepada koordinator lab. IPA.
4.   Pengadaan komponen keselamatan dilakukan oleh laboran yang
selanjutnya diserahkan kepada koordinator lab. IPA.
5.   Pengadaan terhadap perbaikan kondisi fisik laboratorium dilakukan oleh
koordinator lab. sekolah untuk selanjutnya diajukan ke wakasek sarana dan
prasarana.

VIII. Pengelolaan Lab. IPA


37. Aturan Penyimpanan Alat dan Bahan
1.   Lemari yang digunakkan untuk menyimpan alat merupakan lemari yang
terbuat dari kayu pejal dan tertutup.
2.   Lemari yang digunakkan untuk menyimpan bahan merupakan lemari yang
terbuat dari kayu pejal dan terbuka.
3.   Lemari yang bersifat khusus seperti lemari mikroskop dan lemari
asap/asam disediakan sesuai dengan standar yang berlaku.
4.    Alat-alat di dalam lab. IPA disimpan berdasarkan jenis mata pelajarannya
(kimia, fisika dan biologi) lalu dikelompokkan lagi berdasarkan jenis bahan
dasar pembuatnya, seperti kelompok alat besi, kelompok alat gelas,
kelompok alat porselain, dll.
5.   Bahan-bahan di dalam lab. IPA dsimpan berdasarkan kelompok fase dan
sifatnya, seperti kelompok zat padat , kelompok larutan, kelompok asam,
kelompok basa, dll.
6.   Bahan/alat yang masa dan ukurannya lebih besar disimpan di bagian
bawah lemari berurut atas menuju bahan/alat yang masa dan ukurannya
lebih kecil.
7. Setiap lemari harus dilengkapi kartu inventarisir dan label lemari tersebut.

38. Aturan Peminjaman Alat dan Bahan


1.   Peminjaman alat dan bahan untuk kegiatan pembelajaran praktikum sesuai
dengan program semester laboratorium diajukan oleh guru kepada laboran
paling lambat dua hari sebelum praktikum dilakukan.
2.    Peminjaman alat dan bahan untuk keperluan KIR (Kelompok Ilmiah
Remaja) atau tim olimpiade sekolah dilakukan oleh guru pembimbing dan
diajukan kepada laboran paling lambat dua hari sebelum praktikum
dilakukan.
3.   Peminjaman alat dan bahan untuk keperluan lainnya seperti penelitian, dll.
dilakukan oleh peneliti dan diajukan kepada laboran untuk diketahui
koordinator lab. IPA dan kepala sekolah.
4.   Peminjaman alat dan bahan harus mengisi format kartu peminjaman alat
dan bahan.
39. Aturan Perawatan Alat dan Bahan
1.  Fungsi alat/bahan harus dicek secara berkala minimal setiap satu semester
sekali oleh teknisi dan laboran.
2.   Alat harus segera dibersihkan setelah digunakan.
3.   Alat yang terbuat dari logam yang mudah berkarat seperti jangka sorong,
mikrometer skrup, dll. harus dilapisis oleh minyak agar tidak mudah
berkarat.
4.    Alat yang terbuat dari plastik harus dijauhkan dari sumber api.
5.    Alat-alat listrik harus disimpan di tempat yang tidak terjangkau oleh air.
6.  Alat yang terbuat dari magnet harus disimpan menggunakan kaki magnet dan
diberi pembatas penyimpanan antara magnet yang satu dengan magnet yang
lain.
7.   Mikroskop harus disimpan dalam lemari yang memiliki kadar kelembapan
maksimal 70%.
8.   Alat-alat digital disimpan dan dirawat sesuai dengan petunjuk yang tertera
pada manual alat.
9.   Bahan sisa praktikum dilarang dikembalikan ke wadahnya lagi dan harus
langsung dibuang.
10.  Alat/bahan yang rusak segera diserahkan kepada teknisi untuk
ditindaklanjuti.
40. Aturan Pelaksanaan Pembelajaran Praktikum
1.     Kegiatan pembelajaran praktikum yang dilakukan sesuai dengan program
semester laboratorium yang telah dibuat dan disepakati bersama.
2.    Guru wajib berusaha untuk mewujudkan kegiatan pembelajaran praktikum
sesuai dengan program semester laboratorium yang telah disepakati.
3.     Penambahan kegiatan pembelajaran praktikum di luar program semester
laboratorium diizinkan apabila telah dikoordinasikan dengan laboran dan
koordinator lab. IPA.
4.     Pembatalan kegiatan pembelajaran laboratorium pada program semester
laboratorium diizinkan apabila terjadi pada kondisi darurat dan tidak
memungkinkan serta telah dikoordinasikan dengan koordinator lab. IPA.
41. Pengolahan Limbah
1.   Zat-zat sisa praktikum dilarang untuk dibuang langsung ke saluran
pembuangan.
2.   Zat-zat sisa praktikum dikumpulkan, untuk selanjutnya diencerkan dan
dinetralkan (sampai pH 6-8). Setelah itu baru diperkenankan untuk dibuang
ke saluran pembuangan khusus lab. IPA.
3.    Pengenceran dilakukan berdasarkan perbandingan 1:20 yang berarti setiap 1
mL zat sisa praktikum yang dibuang harus diencerkan dengan 20 mL air
bersih.
4.     Penetralan terhadap limbah yang bersifat basa menggunakan larutan asam
cuka.
5.     Penetralan terhadap limbah yang bersifat asam menggunakan larutan
deterjen/soda kue.
IX. Keselamatan Kerja
42. Perlengkapan Keselamatan
1.   Peralatan keselamatan yang harus dimiliki laboratorium IPA adalah
sebagai berikut:
a.       Carta tata tertib
b.      Alat pemadam kebakaran
e.       Kotak P3K
g.      Kartu keselamatan
h.      Kotak pengenalan alat
2.  Carta tata tertib berisi peraturan yang tercantum untuk siswa sesuai
dengan yang termuat di SOP Poin 32 dan dicetak dalam kertas minimal
ukuran A2 untuk selanjutnya ditempel secara efektif di dalam ruang lab.
3.   Alat pemadam kebakaran harus disimpan di tempat strategis dan minimal
berjenis dry powder.
6.   Kotak P3K merupakan sebuah kotak yang berisi peralatan standar untuk
kecelakaan. Kotak P3K mininmal terdiri dari kapas, kasa, antiseptik, obat
luka bakar, minyak kayu putih, obat sakit kepala, obat maag, obat sakit
perut, plaster luka dan pembalut wanita.
8.  Kartu keselamatan merupakan kartu yang berisi informasi mengenai
langkah kerja yang harus dilakukan jika terjadi kecelakaan kerja.
9.  Kotak pengenalan alat berisi sample alat-alat di lab. beserta informasi
nama dan kegunaannya yang disimpan dalam lemari gantung.
43. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
1.   Guru harus menguasai komponen keselamatan dan langkah-langkah P3K.
2.   Jika terjadi kecelakaan, guru harus bersikap tenang dan segera menyuruh
siswa keluar ruangan.
4.   Pada kondisi darurat guru harus bisa menjaga keselamatan nyawa siswa-
siswanya dan dilarang mendahulukan keselamatan pribadi.
5.  Siswa yang keracunan gas segera dibawa ke ruang terbuka untuk
mendapatkan udara segar.
6.   Siswa yang terpercik bahan cair berbahaya segera dicuci air sebanyak
mungkin.
7.   Siswa yang pingsan bisa dibangunkan dengan menggunakan ammonium
karbonat dan jika diperlukan dapat diberi napas buatan.
8.   Siswa yang sakit dilarang masuk ke dalam lab. IPA untuk mengikuti
praktikum.
44. Sanksi Bagi Pelanggar Aturan Keselamatan Kerja

1.   Kecelakaan yang dilakukan oleh kesalahan siswa karena tidak mengikuti


prosedur percobaan merupakan tanggung jawab pribadi.
2.   Kecelakaan yang disebabkan kelalaian guru dalam mengawasi siswa ketika
praktikum menjadi tanggung jawab guru yang bersangkutan.
3.   Kecelakaan yang disebabkan oleh fasilitas di dalam lab. yang buruk seperti
selang gas bocor dan peralatan keselamatan yang tidak lengkap menjadi
tanggung jawab sekolah.
Lambang keselamatan kerja laboratorium
45. Ketentuan Lainnya
1. Dilarang membawa makanan dan minuman ke dalam ruang praktikum dan sekitar area
ruang praktikum.
2. Dilarang merokok di dalam ruang praktikum.

Hal-hal yang belum diatur dan ditetapkan dalam SOP ini akan diatur dan
ditentukan kemudian jika dianggap perlu.

Tanggal Penetapan  : Februari 2019


Tanggal Berlaku : Februari 2019
Status Revisi :-
Pengurus Lab. IPA SMA N 9 TANJUNG JABUNG TIMUR

KEPALA LABOR IPA LABORAN SEKOLAH

(SITI SAINAH,S.Pd.) (IRWAN,S.Pd.)


Nip.19800315 200604 2041

Mengetahui,

Kepala SMA N 9 TJT

(Drs.Bustamil ilyas)
Nip. 196404022008011001
Kegiatan siswa pada pelaksanaan peraktek biologi didalam ruang labor
Pelaksanaan Praktek pelajaran Fisika Sesudah punya baju labor
Sebelum Punya baju labor
Penggunaan Air mengalir setelah melakukan praktek
Siswa lagi Membersihkan labor

Anda mungkin juga menyukai