Anda di halaman 1dari 12

Tugas Individu

DESAIN SOP PELAKSANAAN PRAKTIKUM IPA

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat dari Mata Kuliah


Pengelolaan Laboratorium Fisika Sekolah Menengah
Oleh Sayahdin Alfat, S.Pd., M.Sc., M.Si.

OLEH:

SUSI ISRAWATI
A1C3 14 034

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
DESAIN SOP PELAKSANAAN PRAKTI KUM IPA SMP

Standar Operasional Prosedur dapat didefinisikan sebagai aturan, pedoman


dan tata cara tertulis yang membantu untuk mengontrol perilaku anggota suatu
organisasi, dapat dikatakan bahwa Standar Operasinal Prosedur mengatur segala
aktivitas yang ada dalam organisasi tersebut termasuk bagaimana proses
pekerjaan dilakukan, siapa yang harus mengerjakan, siapa yang harus
bertanggung jawab, kapan dilakukan dan keterangan-keterangan pendukung
lainnya. Standar Operasional Prosedur laboratorium adalah seperangkat aturan
atau tata cara untuk menunjukkan tahapan secara jelas, yang mengatur kegiatan
dan sikap laboran/praktikan agar dapat menjalankan kegiatan di dalam
laboratorium dengan baik. Standar Operasional Prosedur merupakan aturan yang
mengikat dan harus dipatuhi oleh pengguna laboratorium. Adanya Standar
Operasional Prosedur ini membuat kegiatan yang berlangsung di laboratorium
menjadi lebih tertata dan terstruktur.

A. PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Konsep Kurikulum 2013 mengacu kepada pembelajaran IPA secara
terpadu dan utuh menggunakan pendekatan discovery, sehingga setiap
pengetahuan yang diajarkan, pembelajarannya harus dilanjutkan sampai
membuat siswa terampil dalam menyajikan pengetahuan yang
dikuasainya secara konkret dan abstrak (Kemendikbud, 2013).
Pembelajaran IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik
untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek
pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Proses pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara
inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan
bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting
kecakapan hidup. Oleh karena itu, pembelajaran IPA di sekolah
sebaiknya ditekankan pada pemberian pengalaman belajar secara
langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses
dan sikap ilmiah.
Salah satu fungsi pengajaran Sains adalah melatih siswa untuk
menggunakan metode ilmiah dalam memecahkan masalah yang
dihadapinya. Melalui kegiatan laboratorium, keterampilan proses sebagai
salah satu pendekatan mengajar dapat dioperasikan secara maksimal.
Agar pelaksanaan kegiatan laboratorium tersebut sesuai dengan
ketentuan dan peraturan yang berlaku, diperlukan suatu petunjuk
pelaksanaan dan bentuk program kerja laboratorium yang memuat
penjelasan mengenai pengorganisasian dan cara kerja kegiatan
laboratorium di sekolah. Maka di susunlah standar operasional prosedur
laboratorium adalah untuk membantu memperlancar pengelolaan
laboratorium, agar dapat memaksimalkan kegunaan dari laboratorium.
2. Tujuan SOP praktikum IPA
Standar Operasional Prosedur memiliki tujuan penting dalam setiap
kegiatan yang dilakukan di laboratorium . Standar Operasional Prosedur
dibuat dengan maksud dan tujuan tertentu, sehingga memberikan manfaat
bagi pihak yang bersangkutan. Tujuan Standar Operasional Prosedur
antara lain:
a. Memastikan bahwa setiap, langkah, keputusan, tindakan dan
penggunaan fasilitas dilakukan secara sistematis dan sesuai
b. Menjaga dan menjamin keselamatan pengguna, praktian atau laboran
saat melakukan kegiatan di laboratorium
c. Mengawasi pekerjaan atau kegiatan agar dapat dilaksanakan secara
efisien dan konsisten
d. Menentukan pembagian kerja dan wewenang dari pelaksana yang
terkait
e. Meminimalisir kesalahan dan inefisiensi dalam melakukan pekerjaan
f. Membatasi tugas dan kerja pelaksana yang terkait
B. ATURAN PRAKTIKUM
Sebelum melakukan praktikum sesuai dengan jadwalnya, praktikan
harus mempersiapkan diri dengan melakukan hal-hal sebagai berikut.
Persiapan ini sangat berguna bagi praktikan untuk memahami materi-materi
yang diperoleh saat praktikum dilaksanakan sekaligus melakukan analisis
terhadap hasil yang diperoleh saat praktikum.
1. Jadwal praktikum
a. Praktikan harus hadir tepat waktu untuk melaksanakan praktikum.
Keterlambatan menghadiri praktikum menyebabkan praktikan tidak
dapat mengikuti praktikum pada hari itu dengan nilai praktikum sama
dengan nol.
b. Jadwal praktikum disesuaikan dengan jadwal kosong praktikan/siswa
dan juga asisten.
c. Pelaksanaan praktikum dilakukan pada siang hari dan tiddak
diperkenankan dilakukan pada malam hari.
d. Pelaksanaan praktikum tidak boleh bertepatan dengan hari libur
keagamaan.
e. Waktu praktikum 3 X 40 menit, diharuskan hadir 15 menit sebelum
waktu praktikum dimulai, dengan toleransi keterlambatan 10 menit dari
jadwal yang ditentukan.
2. Atribut praktikum
Atribut praktikum adalah tanda kelengkapan yang harus di sediakan
saat akan melaksanakan praktikum. Berikut ini akan dipaparkan atribut
praktikum yang harus dibawa praktikan pada saat akan melaksanakan
praktikum:
a. Penuntun praktikum
Penuntun praktikum adalah pedoman pelaksanaan praktikum yang
berisi tata cara persiapan, pelaksanaan, jenis percobaan, analisis data
dan pelaporan, yang disusun dan ditulis oleh seorang atau kelompok
staf pengajar yang menangani praktikum tersebut dan mengikuti kaidah
tulisan ilmiah. Penuntun praktikum disediakan oleh pihak laboratorium.
Penuntun praktikum wajib dibawa saat melaksanakan praktikum.
b. Jas praktikum
Jas praktikum adalah alah satu alat pelindung diri dari (APD) yang
wajib digunakan oleh para pekerja lingkungan laboratorium. Umumnya
jas praktikum berwarna putih. Jas lab terbuat dari bahan yang tidak
mudah meleleh dan terbakar. Jas laboratorium terdiri dari jas
laboratorium tangan pendek dan jas laboratorium tangan panjang. Jas
laboratorium harus dilengkapi dengan papan nama disebelah kanan
depan dan logo lembaga disebelah kiri. Berikut ini contoh jas
laboratorium.

c. Kotak alat
Kotak alat berfungsi sebagai tempat menyimpan alat yang
diperlukan pada saat akan melakukan praktikum. Berikut ini adalah
gambar kotak alat.

d. Literatur
Literatur adalah bahan rujukan yang relevan dengan judul
percobaan seperti buku, jurnal dll. Setiap praktikan wajib membawa 3
bahan rujukan pada setiap percobaan.
e. Tugas Pendahuluan (TP)
1) Tugas pendahuluan wajib di tulis oleh praktikan dan dikumpulkan
sebelum praktikum dimulai.
2) Praktikan tidak diperkenankan mengerjakan tugas pendahuluan saat
praktikum akan dimulai.
3) Tugas pendahuluan harus dikerjakan secara individu agar praktikan
memahami materi yang akan di praktikumkan
4) Seluruh soal tugas pendahuluan harus disertakan jawabannya. Jika
soal tugas pendahuluan ada yang tidak dikerjakan, nilai tugas
pendahuluan untuk percobaan tersebut adalah nol.
5) Praktikan wajib menuliskan judul percobaan, logo, nama lengkap,
kelas, nama lengkap asisten tugas pendahuluan pada halaman depan
tugas pendahuluan.
f. Laporan
Laporan praktikum adalah suatu penjelasan lengkap mengenai
percobaan yang telah dilakukan. Laporan wajib di ACC oleh asisten 2
hari sebelum praktikum selanjutnya. Apabila laporan belum di ACC
maka tiddak diperkenankan untuk mengikuti praktikum.
3. Pengulangan praktikum
Praktikan yang dinyatakan tidak dapat mengikuti praktikum apabila
tidak memenuhi pernyataan yang telah ditentukan.
a. Tugas pendahuluan yang diberikan asisten telah dikerjakan
b. Tidak lulus pada saat tes awal (respon)
c. Tidak menyetor laporan mingguan yang telah di ACC oleh asisten
d. Tidak memenuhi salah satu perlengkapan yang telah ditentukan atribut
praktikum di atas.
Aturan pengulangan praktikum sebagai berikut:
a. Apabila praktikan tidak lulus respon maka dapat mengulang semua
percobaan (misalnya 7 percobaan) yang telah ditentukan.
b. Apabila praktikan tidak hadir/terlambat masuk dan tidak memnuhi
atribut praktikum maka hanya dapat mengulang 4 percobaan (dari 7
percobaan) yang telah di tentukan.
4. Perubahan jadwal
Jadwal praktikum sewaktu-waktu dapat berubah karena hal-hal
berikut ini:
a. Kekurangan alat dan bahan
Alat dan bahan yang tidak lengkap dapat membuat proses praktikum
tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
b. Bertepatan dengan hari libur
c. Terjadi bencana alam
5. Kebersihan Laboratorium
Kebersihan laboratorium adalah suatu usaha kegiatan yang dilakukan
untuk menjaga kebersihan dan kesehatan di dalam laboratorium, agar suatu
laboratorium layak digunakan untuk kegiatan praktikum, penelitian atau
kegiatan lainnya sehingga tidak mempengaruhi aktifitas tenaga kerja
maupun hasil penelitian yang dilakukan di dalamnya. Berikut ini hal-hal
yang harus dilakukakan di laboratorium agar kebersihan laboratorium tetap
terjaga.
a. Menggunakan alat pelindung diri ( APD ) saat melakukan percobaan,
contohnya : sarung tangan, masker, jas laboratorium, alas kaki tertutup
dll.
b. Tidak makan atau minum di dalam laboratorium
c. Tidak meletakkan zat-zat berbahaya di sembarang tempat
d. Tidak memegang alat yang menggunakan arus listrik saat tangan basa
e. Mencuci tangan dan menggunakan antiseptik sesering mungkin, setelah
bekerja dan sebelum makan.
f. Mensterilkan alat-alat yang digunakan setelah selesai bekerja.
g. Tidak memakai perhiasan atau melepas perhiasan karena akan
menimbulkan kontaminasi mikrobiologis secara tidak langsung atau
kontaminasi fisik.
h. Dilarang merokok
i. Membuang sampah pada tempat yang telah disediakan
j. Setelah melakukan praktikum, meja praktikum dibersihkan dan
dirapikan.
6. Membawa HP
Praktikan tidak diperkenankan membawa HP saat praktikum berlangsung.
Jika ketahuan, akan dikeluarkan dan nilai praktikum dianggap nol.
7. Penilaian
Setiap tahap penilaian praktikum berskor dari 0-100 dengan sistem
penilaian sebagai berikut:
a. Tugas pendahuluan
b. Tes awal (respon)
c. Keterampilan dan analisis (Laporan Praktikum)
d. Ujian praktikum
Praktikan yang telah menyelesaikan seluruh percobaanya diperkenankan
untuk mengikuti ujian praktikum yang dilaksanakan pada akhir semester.
Nilai praktikum dirumuskan sebagai berikut:

2  RTP  3  R TA  4  RKA  6 UP


NP 
15

C. FORMAT LAPORAN
1. Laporan lengkap
Laporan lengkap adalalah laporan yang terdiri dari semua percobaan
yang telah dipraktikumkan. Laporan lengkap di ketik dengan jenis huruf
times new roman, ukuran huruf 12 dan spasi 1,5 dan ukuran kertas 4, 4,
3, 3.
Format laporan lengkap sebagai berikut:
a. Cover
Cover terdiri dari judul praktikum, logo, nama kelompok, tempat
praktikum serta tahun praktikum.
Desain cover sebagai berikut
b. Halaman pengesahan
c. Halaman persetujuan
d. Kata pengantar
e. Daftar isi
f. Daftar tabel
g. Daftar gambar
h. Bab I Pendahuluan
1) Latar belakang
2) Rumusan masalah
3) Tujuan praktikum
4) Manfaat praktikum
i. Bab II Kajian Teori
j. Bab III Metode Penelitian
1) Alat dan bahan
2) Prosedur kerja
3) Data pengamatan
k. Bab IV Analisis data dan pembahasan
1) Analisis data
2) Pembahasan
l. Bab V Penutup
1) Kesimpulan
2) Saran
m. Daftar pustaka
n. Lampiran
o. Biodata penulis
2. Laporan mingguan
Laporan jenis ini merupakan laporan per pekan, dimana laporan ini
merupakan tugas yang harus dikumpul sebelum melaksanakan
praktikum. Format laporan mingguan sebagai berikut:
a. Cover
b. Judul
c. Tujuan Praktikum
d. Kajian Teori
e. Metode Praktikum
1) Alat dan bahan
2) Prosedur kerja
f. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
g. Simpulan dan Saran
h. Daftra Pustaka
i. Lampiran
3. Laporan Sementara
Laporan ini dibuat perkelompok setelah selesai melaksanakan
praktikum dan ditandatangani langsung oleh asisten pembimbing
kelompok. Format laporan sementara sebagai berikut:
a. Judul
b. Tujuan percobaan
c. Data pengamatan
D. FORMAT ABSEN
1. Absen praktikan

Nama Pertemuan
No NIS Kelompok
Siswa 1 2 3 4 5 6 7
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

2. Absen asisiten

Nama Hari/ Judul


No. Kelas Jam Paraf Keterangan
Asisten tanggal Praktikum
1
2
3
4
5
6
7
8
9

E. PROSEDUR PEMINJAMAN ALAT


Prosedur peminjaman alat sebagai berikut :
1. Tiga (3) hari sebelum praktikum dimulai, setiap kelompok siswa harus
sudah menyerahkan berkas peminjaman alat yang telah ditandatangani
oleh guru mata pelajaran IPA
2. Staf administrasi laboratorium menyerahkan berkas peminjaman alat
kepada kepala laboratorium
3. Kepala laboratorium memberikan memo kepada staf administrasi dan
selanjutnya, staf administrasi memberitahukan memo kepada Laboran
yang dimaksud
4. Laboran menyiapkan peralatan untuk kegiatan praktikum sesuai dengan
berkas peminjaman alat
5. Asisten praktikum melakukan cek atas alat yang telah disediakan.
6. Bila ada kesalahan atau ketidaksesuaian antara daftar, jenis maupun
jumlah alat sebagaimana berkas peminjaman alat, segera melapor kepada
laboran.
7. Setelah memastikan peralatan dalam kondisi baik dan berfungsi
sebagaimana mestinya, serta spesifikasinya sesuai dengan berkas
peminjaman alat, asisten praktikum mengisi buku peminjaman alat.
8. Saat kegiatan praktikum berlangsung, peralatan tidak boleh dipinjamkan
atau dipindah ke tempat lain, selain judul acara praktikum yang tercantum
dalam petunjuk praktikum dan berkas peminjaman alat.
9. Setelah kegiatan praktikum selesai, asisten praktikum segera melapor pada
laboran.
10. Peserta praktikum harus membersihkan peralatan, meja dan ruang
praktikum, serta merapikannya.
11. Asisten praktikum bersama laboran melakukan cek atas peralatan yang
dipinjam dan digunakan dalam kegiatan praktikum, untuk memastikan
kondisinya sama dengan saat peralatan akan dipinjam dan digunakan.
12. Peserta praktikum diperbolehkan meninggalkan ruangan laboratorium jika
cek peralatan selesai, kondisi laboratorium bersih dan rapi serta diijinkan
oleh asisten praktikum.
Format peminjaman alat sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai