Anda di halaman 1dari 9

AYUNAN PUNTIR

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Fisika adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang


alam, sifat, gejala, serta interaksi yang terjadi antar benda di alam ini.
Secara garis besar, fisika dibagi atas dua kelompok, yaitu fisika klasik dan
fisika modern. Dalam kehidupan sehari-hari, fisika selalu menjadi bagian
hampir disetiap aktivitas kita atau pun fenomena yang terjadi di sekitar
kita. Sebagai contoh, ferr atau pegas pada kendaraan yang kita miliki akan
bergetar dan berosilasi ketika melewati jalan berlubang.
Selain pegas ataupun bandul yang dapat berosilasi, salah satu contoh
lain adalah ayunan puntir. Ayunan puntir merupakan sebuah benda tegar
yang di gantung pada titik pusat massanya dan ketika diberi simpangan
maka akan berosilasi. Ketika sebuah benda kita gantungkan pada suatu
titik tertentu dengan menggunakan sebuah tali yang tegang, kemudian
diberikan simpangan dari titik kesetimbangannya, maka akan terjadi
osilasi. (Anonim, 2015).
Sebuah benda tegar yang dapat berpuntir, memiliki suatu nilai atau
harga tetapan yang dimilikinya untuk dapat berpuntir. Begitupun pada tali
tegang yang digunakan, misalnya kawat logam, akan ada pergeseran yang
terjadi ketika berosilasi, yang disebut dengan modulus geser. Setiap benda
tegar memiliki konstanta puntir dan modulus geser yang berbeda.
Maka berdasarkan uraian di atas, akan dilakukan praktikum
mekanika analitik percobaan ayunan puntir, untuk mengetahui konstanta
puntir dan modulus geser suatu benda tegar dari kawat logam.
2. Tujuan

Praktikum mekanika analitik percobaan ayunan puntir bertujuan


untuk menentukan konstanta puntiran K dan modulus pergeseran M dari
sebuah kawat logam.

B. KAJIAN TEORI

Sebuah benda yang digantung pada suatu titik yang merupakan pusat
masssanya dan berosilasi jika kita beri simpangan dari titik
kesetimbangannya. Osilasi ini merupakan gerak bolak-balik yang terjadi
disekitar titik kesetimbangannya. Sistem seperti ini disebut bandul puntir
(Yunus, 2013).
Sebuah benda memiliki elastisitas, termasuk logam. Elastisitas logam
dapat dilihat dengan cara ayunan puntir. Sebuah bandul puntir, yang terdiri
dari benda yang digantung dengan kawat logam yang disangkutkan pada titik
tetap. Bila dipuntir dengan sudut 𝜃, kawat akan mengerjakan torka pemulih
yang sebandig dengan 𝜃 ;
𝜏 = −𝑘. 𝜃 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3.1)
Dimana k = konstanta puntir
Nilai kosntanta itu dapat dicari dengan menerapkan torka yang diketahui
untuk memuntir kawat dan mengukur simpangan sudut 𝜃 yang terjadi. Geark
bandul puntir merupakan gerak harmonik sederhana sepanjang torka pemulih
sebanding dengan sudut puntiran (Khusnul, 2011).
Jika kita memutar sebuah cakram dengan beberapa perpindahan sudut dari
posisinya (dimana garis awal adalah di 𝜃 = 0) dan melepaskannya, maka
benda tersebut akan berosilasi di sekitar posisinya pada sudut 𝜃 di kedua arah
memasukan pemulihan tasi yang diberikan oleh
𝜏 = −𝑘. 𝜃. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3.2)
Nilai k (kappa yunani) adalah konstan, disebut juga sebagai konstanta torsi,
yang tergantung pada panjang, diameter dan bahan dari kawat suspensi
(Halliday, 2010).
C. METODE PRAKTIKUM

1. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan ini dapat
dilihat pada tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1 Alat dan Bahan Percobaan Ayunan Puntir
No Nama Alat / Bahan Fungsi
Untuk mengukur diameter kawat dan
1. Mikrometer presisi
piringan pejal
Sebagai tempat menggantungkan
2. 1 set statif
benda tegar
Untuk mengukur waktu osilasi
3. Stopwatch
piringan pejal
4. Piringan pejal Sebagai objek pengamatan
5. Mistar Untuk mengukur panjang kawat
Untuk menggantungkan piringan
6. Jenis kawat logam
pejal pada statif

2. Prosedur Kerja

Langkah-langkah dalam melakukan percobaan ayunan puntir ini


adalah :
a. Menggantungkan piringan pejal pada suatu poros yang melalui pusat
massa dan tegak lurus pada bidang-bidang benda, seperti pada gambar
3.1.
b. Mengukur diameter dan panjang kawat yang dipakai, panjang kawat
mulai dari 1 m, 0,75 m, 0,5 m dan 0,25 m.
c. Memutar benda dengan sudut 90o, kemudian melepaskan benda
berosilasi, mencatat waktu yang diperlukan untuk 10 kali osilasi.
d. Mengulangi langkah (c) untuk panjang kawat yang lain.
e. Mengumpulkan data pengamatan.
Gambar 3.1 Piringan Pejal yang digantungkan Pada Statif

D. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Pengamatan

a. Data Pengamatan

Setelah melakukan percobaan, data yang kami peroleh dapat


dilihat pada tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2 Data Pengamatan Ayunan Puntir
Panjang Kawat Diameter kawat Waktu 10
No.
(m) (m) osilasi (s)
1. 1 0,0061 41,17
2. 0,75 0,0061 35,82
3. 0,5 0,0061 28,92
4. 0,25 0,0061 22,34
Catatan : Diameter beban : 0,104 m
Massa beban : 0,1026 kg
b. Analisis data
1) Menentukan kosntanta puntir k
a) Penentuan periode osilasi puntiran (T)
𝑡1
𝑇1 = 𝑛
41,17
𝑇1 =
10
= 4,771 𝑠
Dengan cara yang sama, untuk data selanjutnya dapat dilihat pada
tabel 3.3 berikut.
Tabel 3.3 Data Penentuan Periode
Panjang Kawat Waktu 10 Ayunan Periode
No.
T (m) osilasi (s) (kali) (s)
a 1. 1 41,17 10 4,117
b 2. 0,75 35,82 10 3,582
e 3. 0,5 28,92 10 2,392
4. 0,25 22,34 10 2,234

b) Penentuan momen inersia (I)

1
𝐼= 𝑚 𝑟2
2

1
𝐼= 0,1026. (0,052)2
2

0,000277
𝐼=
2
𝐼 = 0,000139 𝑘𝑔. 𝑚2

c) Penentuan konstanta puntir (k)

4𝜋 2 𝐼
𝑘=
𝑇2

4. (3,14)2 . 0,000139
𝑘=
(4,117)2
0,005410
𝑘=
16,94969

𝑘 = 0,00322 𝑁𝑚

Dengan cara yang sama, untuk data selanjutnya dapat dilihat pada
tabel 3.4 berikut.
Tabel 3.4 Data Penentuan Konstanta Puntir
Panjang Kawat Momen Inersia Periode Konstanta
No.
T (m) (kg.m2) (s) (Nm)
a 1. 1 0,000139 4,117 0,0003222
b 2. 0,75 0,000139 3,582 0,000426
e 3. 0,5 0,000139 2,392 0,000654
4. 0,25 0,000139 2,234 0,001096
l

d) Penentuan modulus pergeseran (M)

𝑘. 2𝐿
𝑘=
𝜋𝑟 2

0,0003222 . 2. 1
𝑘=
3,14. (0,000305)2

0,000644
𝑘=
3,14. 8,6536 × 10−15

𝑘 = 2,7352 × 10−15 𝑁𝑚. 𝑚

Dengan cara yang sama, untuk data selanjutnya dapat dilihat pada
tabel 3.5 berikut.
Tabel 3.5 Data Penentuan Modulus Geser
Panjang Kawat Momen Inersia Konstanta Modulus
No
(m) (kg.m2) (Nm) Geser (Nm2)
1 1 0,000139 0,0003222 2,7352x1010
2 0,75 0,000139 0,000426 2,3537x1010
3 0,5 0,000139 0,000654 2,4072x1010
4 0,25 0,000139 0,001096 2,0170x1010
2. Pembahasan

Ayunan puntir adalah sebuah benda tegar yang digantung pada


titik pusatnya yang apabila di beri simpangan dari titik kesetimbangannya
maka akan berosilasi. Berdasarkan percobaan yang dilakukan, setelah
menentukan periode osilasi benda, barulah nilai konstanta puntir dan
modulus gesernya dapat ditentukan.
Besarnya periode osilasi benda dipengaruhi oleh panjang kawat
yang digunakan. Berdasarkan hasil yag diperoleh, untuk panjang kawat 1
meter, periode osilasi 4,117 sekon. Sedangkan panjang kawat 0,75 meter,
0,5 meter dan 0,25 meter, periode osilasi puntirannya secara berturut
adalah 3,582 sekon, 2,892 sekon, dan 0,234 sekon. Hal ini menunjukan
bahwa semakin panjang kawat yang digunakan, maka periode osilasi
puntiran yang diperoleh akan besar juga, karena semakin lama waktu
yang diperlukan untuk berosilasi.
Selanjutnya, dikarenakn jenis benda tegar yang digunakan untuk
setiap panjang kawat adalah sama yaitu piringan pejal, maka momen
inersianya adalah 0,000139 kg.m2. sehingga besarnya konstanta puntiran
untuk panjang kawat 1 meter, 0,75 meter, 0,5 meter, dan 0,25 meter
secara berturut adalah 0,000322 Nm, 0,000426 Nm, dan 0,000654 Nm,
dan 0,001096 Nm. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa konstanta
puntiran juga dipengaruhi oleh besarnya periode osilasi puntiran. Jika
periode osilasi puntiran yang diperoleh besar, maka konstanta
puntirannya bernilai kecil. Hal ini berarti bahwa ada hubungan yang
berbanding terbalik antara periode dengan nilainya konstanta puntiran.
Kemudian, besarnya modulus pergeseran dari kawat logam yang
digunakan ketika panjangnya 1 meter, 0,75 meter, 0,5 meter, dan 0,25
meter secara berturut adalah 2,7352x1010 Kg/s2m, 2,3537x1010 Kg/s2m
2,4072x1010 Kg/s2m, dan 2,0170x1010 Kg/s2m. Hasil yang diperoleh
menunjukan bahwa panjang kawat juga mempengaruhi modulus
pergeserannya. Jika panjang kawat yang digunakan panjang, maka
modulus pergeserannya juga akan besar.
E. SIMPULAN DAN SARAN

1. Simpulan

Setelah melakukan percobaan dan berdasarkan hasil yang


diperoleh,dapat sisimpulkan bahwa konstanta puntir dapat ditentukan jika
periode osilasi puntirannya sudah diketahui. Setelah itu maka modulus
pergeseran kawat akan diperloeh juga.Periode osilasi puntiran serta
modulus pergeseran yang diperoleh berbanding lurus dengan panjang
kawat yang digunakan, sedangkan dengan kontanta puntir yang diperoleh
berbanding terbalik.

2. Saran

Setelah melakukan praktikum, saran yang dapat saya berikan


adalah :
a. Alat-alat laboratorium sebaiknya ditambah lagi.
b. Pertahankan saja cara membimbingnya.
c. Sebaiknya ketika praktikum berlangsung, teman-teman praktikan
harus lebih fokus, agar data yang diperoleh lebih akurat lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Erdamansyah, Yunus. 2013. Pengaruh Panjang Tali Pada Bandul Matematis


Terhadap Hasil Perhitungan Percepatan Gravitasi Bumi. Universitas
Jamber.

Halliday. 2010. Fisika Dasar Jilid 1 Edisi 7. Jakarta : Erlangga.

Khotimah, Khusnul, dkk. 2011. Ayunan sederhana ; Pengaruh Panjang Tali,


Sudut Awal dan Massa Bandul Terhadap Periode Serta Menentukan
Konstanta Redaman. Bandung : ITB.

Anda mungkin juga menyukai