A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
B. KAJIAN TEORI
Sebuah benda yang digantung pada suatu titik yang merupakan pusat
masssanya dan berosilasi jika kita beri simpangan dari titik
kesetimbangannya. Osilasi ini merupakan gerak bolak-balik yang terjadi
disekitar titik kesetimbangannya. Sistem seperti ini disebut bandul puntir
(Yunus, 2013).
Sebuah benda memiliki elastisitas, termasuk logam. Elastisitas logam
dapat dilihat dengan cara ayunan puntir. Sebuah bandul puntir, yang terdiri
dari benda yang digantung dengan kawat logam yang disangkutkan pada titik
tetap. Bila dipuntir dengan sudut 𝜃, kawat akan mengerjakan torka pemulih
yang sebandig dengan 𝜃 ;
𝜏 = −𝑘. 𝜃 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3.1)
Dimana k = konstanta puntir
Nilai kosntanta itu dapat dicari dengan menerapkan torka yang diketahui
untuk memuntir kawat dan mengukur simpangan sudut 𝜃 yang terjadi. Geark
bandul puntir merupakan gerak harmonik sederhana sepanjang torka pemulih
sebanding dengan sudut puntiran (Khusnul, 2011).
Jika kita memutar sebuah cakram dengan beberapa perpindahan sudut dari
posisinya (dimana garis awal adalah di 𝜃 = 0) dan melepaskannya, maka
benda tersebut akan berosilasi di sekitar posisinya pada sudut 𝜃 di kedua arah
memasukan pemulihan tasi yang diberikan oleh
𝜏 = −𝑘. 𝜃. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3.2)
Nilai k (kappa yunani) adalah konstan, disebut juga sebagai konstanta torsi,
yang tergantung pada panjang, diameter dan bahan dari kawat suspensi
(Halliday, 2010).
C. METODE PRAKTIKUM
Alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan ini dapat
dilihat pada tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1 Alat dan Bahan Percobaan Ayunan Puntir
No Nama Alat / Bahan Fungsi
Untuk mengukur diameter kawat dan
1. Mikrometer presisi
piringan pejal
Sebagai tempat menggantungkan
2. 1 set statif
benda tegar
Untuk mengukur waktu osilasi
3. Stopwatch
piringan pejal
4. Piringan pejal Sebagai objek pengamatan
5. Mistar Untuk mengukur panjang kawat
Untuk menggantungkan piringan
6. Jenis kawat logam
pejal pada statif
2. Prosedur Kerja
1. Hasil Pengamatan
a. Data Pengamatan
1
𝐼= 𝑚 𝑟2
2
1
𝐼= 0,1026. (0,052)2
2
0,000277
𝐼=
2
𝐼 = 0,000139 𝑘𝑔. 𝑚2
4𝜋 2 𝐼
𝑘=
𝑇2
4. (3,14)2 . 0,000139
𝑘=
(4,117)2
0,005410
𝑘=
16,94969
𝑘 = 0,00322 𝑁𝑚
Dengan cara yang sama, untuk data selanjutnya dapat dilihat pada
tabel 3.4 berikut.
Tabel 3.4 Data Penentuan Konstanta Puntir
Panjang Kawat Momen Inersia Periode Konstanta
No.
T (m) (kg.m2) (s) (Nm)
a 1. 1 0,000139 4,117 0,0003222
b 2. 0,75 0,000139 3,582 0,000426
e 3. 0,5 0,000139 2,392 0,000654
4. 0,25 0,000139 2,234 0,001096
l
𝑘. 2𝐿
𝑘=
𝜋𝑟 2
0,0003222 . 2. 1
𝑘=
3,14. (0,000305)2
0,000644
𝑘=
3,14. 8,6536 × 10−15
Dengan cara yang sama, untuk data selanjutnya dapat dilihat pada
tabel 3.5 berikut.
Tabel 3.5 Data Penentuan Modulus Geser
Panjang Kawat Momen Inersia Konstanta Modulus
No
(m) (kg.m2) (Nm) Geser (Nm2)
1 1 0,000139 0,0003222 2,7352x1010
2 0,75 0,000139 0,000426 2,3537x1010
3 0,5 0,000139 0,000654 2,4072x1010
4 0,25 0,000139 0,001096 2,0170x1010
2. Pembahasan
1. Simpulan
2. Saran