Kelompok V

Susi Israwati (G2J1 19 012)

Putu Sutami (G2J1 19 021)

Judul Buku : Katalisme dalam Pembelajaran Sains

Penulis : Dr. Rimba Hamid, M.Si.
Penerbit : Nas Media Pustaka
Cetakan : Pertama, April 2018
Halaman Buku: 143-161

Hasil Review Bab V: Optimalisasi Peran Katalik Guru dalam Pembelajaran

Sains

Pada bab ini penulis menguraikan tentang optimalisasi peran katalik guru dalam
pembelajaran terdiri dari 3 sub bagian, pertama peran guru dalam pembelajaran yaitu
guru sebagai informator, organisator, motivator, director, inisiator, transmitter,
mediator dan evaluator. Pada pokok bahasan ini belum menjelaskan secara jelas
defenisi katalis sehingga orang awam akan sulit memahami apa sebenarnya katalis itu
terlebihlagi apabila dibahas dalam konteks pembelajaran. Kemudian pada halaman
144 masih ada kesalahan penulisan “sahabat yang dapat memberikan nasihat-
nasihan” seharusnya nasihat-nasihat, sebaiknya penulis memperhatiakn dengan teliti
penulisan agar tidak tejadi kekeliruan. Halaman 147 kalimat “Oleh karena itu,
pembahasan pada bab selanjutnya akan mengulas lebih dalam mengenai peran ini”
seharusnya diletakan pada akhir bab agar alur pikiran pembaca tidak maju mundur.
Pembahasan kedua tentang refleksi peran katalis dalam konteks pembelajaran
membahas sifat-sifat katalis pembaca merasa pada point tersebut seharusnya sebelum
membahas sifat-sifat katalis terlebih dahulu menambahkan pembahasan mengenai
guru katalisator agar lebih mudah memahami sifat-sifat katalis dalam pembelajaran.
Kemudian pada sifat-sifat katalis pembaca belum menemukan contoh real dalam
kelas. Sebaiknya penulis memaparkan contoh yang lebih jelas dalam proses
pembelajaran di kelas.
Pembahasan ketiga mengenai transformasi siklus katalik sebagai sebuah model
pembelajaran alternatif. Yang menarik dalam bahasan ini adalah model pembelajaran
katalis yang jarang atau tidak ditemukan di buku-buku lain. Terdapat tiga fase utama,
yakni: fase awal (pendahuluan), fase inti (transisi), dan fase akhir (penutup).
Kemudahan pencapaian tujuan pembelajaran oleh guru sangat ditentukan oleh tingkat
energi proses reaksi pembelajaran yang terjadi pada pengetahuan awal dan
pengetahuan baru dari seorang peserta didik.