BAB V
TRIAXIAL BATUAN
secara vertical pada suatu harga sesuai dengan kurang lebih harga dari kohesi
tanah tersebut. Pengujian triaksial dengan metode air yang teralirkan
terkonsolidasi pada tanah lempung biasanya memerlukan beberapa hari untuk
setiap benda yang diujikan.Hal ini dikarenakan kecepatan penambahan
tegangan deviator lambat dalam menghasilkan kondisi air teralirkan secara
penuh dari dalam benda uji.
5.4 Prosedur
1. Contoh batuan yang digunakan dalam uji ini disiapkan dengan ukuran
dimensi panjang minimal dua kali diameter percontoh.
2. Masukkan batuan percontoh kedalam rubber jacket, setelah dimasukkan
ke rubber jacket kemudian contoh dimasukkan kedala mesin linderbesi
yang berfungsi untuk menahan tegangan keliling untuk diberikan kepada
contoh uji, contoh uji kemudian ditutup oleh flat dan dipasangkan di mesin
uji kuat tekan.
3. Spesimen ditempatkan diantara plat baja dan diatur agar tepat dengan palt
form penekan alat, kemudian mesin dinyalakan sehingga specimen tepat
berada diantara plat baja.
4. Tegangan keliling (σ 3) diberikan kepada contoh uji dengan menggunakan
sistem hidrolik, usahakan tegangan ini konstan selama pengujian
dilakukan.
5. Skala pengukuran beban harus ditetapkan pada keadaan netral (nol).
6. Baca jarum penunjuk pembebanan pada axial dial gauge per 30 detik.
7. Pemberian pembebanan dilakukan sedikit demi sedikit hingga specimen
pecah.
48
1. Regangan =
Perpendekan Axial x 0 , 01
L0
bebann−beban
3. σ 1- σ 3= n−1
A0
5.6 Perhitungan
1. Data Hasil Percobaan
Sampel 1 : d = 5,25 cm , t = 10,2 cm
Sampel 2 : d = 5,34 cm , t = 11,15 cm
Sampel 3 : d = 5,26 cm , t = 10,24 cm
Tabel 5.6.1
Data Pengamatan
Waktu Perpendekan Axial Beban (kg)
No.
(menit) 10 20 30 10 20 30
1. 0 0 0 0 0 0 0
2. 0,5 0,25 6,2 3,4 0 600 150
3. 1 1,03 6,7 4,83 50 1200 900
4. 1,5 1,41 7,15 5,55 225 1600 1300
5. 2 1,92 - 6,4 460 - 1400
6. 2,5 2,8 - - 490 - -
Sumber: Data Praktikum Geomekanika 2015
2. Pengolahan Data
Perpindahan axial = perpendekan axial x 0,01 (mm)
a. Sampel 1
49
Ao = ¼ Ԉd2
a. Sampel 1 Ao = ¼ x 3,14 x (5,25)2
Ao = 21,63 cm2
b. Sampel 2 Ao = ¼ x 3,14 x (5,34)2
Ao = 22,38 cm2
c. Sampel 3 Ao = ¼ x 3,14 x (5,26)2
Ao = 21,71 cm2
σ1 = σ beban + σ3
a. Sampel 1
σ1 = 10+0 = 10 kg
σ1 = 10+2,31 = 12,31 kg
σ1 = 10+8,09 = 18,09 kg
σ1 = 10+10,86 = 20,86 kg
σ1 = 10+1,38 = 11,38 kg
51
b. Sampel 2
σ1 = 20+26,80 = 46,80 kg
σ1 = 20+26,80 = 46,80 kg
σ1 = 20+17,87 = 37,87 kg
c. Sampel 3
σ1 = 30+6,90 = 36,90 kg
σ1 = 30+34,54 = 64,54 kg
σ1 = 30+18,42 = 48,42 kg
σ1 = 30+4,60 = 34,60 kg
σn = σ1max + σ3 / 2
a. Sampel 1 : σn = 10+20,86/2 = 15,43 kg
b. Sampel 2 : σn = 20+46,80/2 = 33,40 kg
c. Sampel 3 : σn = 30+64,54/2 = 47,27 kg
52
KegiatanPengujian Triaxial
5.7 Analisa
Dari prinsipnya yang menguji batuan di seluruh permukaan batuan.
Sehingga yang didapat adalah berupa tegangan keliling. Jika dilihat dari
data pengolahan, sampel 1 memiliki nilai tegangan keliling maksimal
sebesar 10,86 kg/cm2, sampel 2 memiliki nilai tegangan keliling maksimal
sebesar 26,80 kg/cm2, dan sampel 3 memiliki nilai tegangan keliling
maksimal sebesar 34,54 kg/cm2. Oleh karena itu dapat diambil penarikan
peryataan bahwa sampel yang mengalami pembebanan yang lebih bert,
akan mendapat nilai tegangan keliling yang besar pula.
5.8 Kesimpulan
Pengujian ini prinsipnya menekan dari segala arah. Oleh karena itu,
diperlukan suatu zat fluida sebagai media pembebanan agar pembebanan
dilakukan secara merata. Aplikasi pengujian triaxial ini dalam dunia
pertambangan adalah diantaranya untuk mengetahui sifat mekanis batuan
yang nantinya suatu batuan dari lapisan batuan akan diuji kelayakannya
sebagai uji kemantapan lereng.
56
DAFTAR PUSTAKA