Anda di halaman 1dari 6

KULIAH KE-3 : KULIAH GEOLOGI STRUKTUR

Dosen Prof Febri Hirnawan, 2020


MEDAN GAYA DAN DEFORMASI
Gaya adalah tarikan atau dorongan yang terjadi terhadap suatu benda. Gaya bisa menyebabkan
perubahan posisi, gerak atau perubahan bentuk pada benda; satuannya Newton. Perubahan bentuk pada
benda dikenal dengan sebutan deformasi, Tekanan adalah besaran gaya per satuan luas atau satuan
massa/berat per satuan luas (Ton/m2; kg/cm2).
Deformasi dalam mekanika kontinuum adalah transformasi sebuah benda dari kondisi semula ke kondisi
terkini. Makna dari "kondisi" dapat diartikan sebagai serangkaian posisi dari semua partikel yang ada di
dalam benda tersebut.

DEFROMASI BATUAN digambarkan sebagai


berikut :

Posisi medan tekanan (kiri atas pada Gambar 1 di


samping) disajikan dalam salib-sumbu σN (absis)
dan τ (ordinat) yang memperlihatkan diagram
Mohr (More circle envelope), menghasilkan
lingkaran-lingkaran dengan tekanan-tekanan :

1) σ1σ3 terbesar berjari-jari (σ1-σ3)/2;


2) σ1σ2 lebih kecil berjari-jari (σ1-σ3)/2;
3) σ2σ3 terkecil berjari-jari (σ1-σ3)/2;

Garis singgung lingkaran terbesar dengan sudut ϕ


(sudut gesek dalam) adalah garis batas antara
kondisi material ybs (batuan dalam medan
tekanan) stabil (belum terdeformasi) dan kritis
(mulai terlipat dan retak-retak) yang disebut
strength line (garis kekuatan batuan) atau dikenal
sebagai More circle envelope atau garis kritis.
Kemudian wilayah di atas garis kritis
menggambarkan batuan yang ditekan medan
gaya dalam kondisi labil (tergeser atau
Gambar 1. Medan tekanan dan diagram Mohr sebagai hasil tersesarkan).
pengujian triaksial

Diagram Mohr tersebut di atas dihasilkan dari percobaan tekan kompresional tiga sumbu (triaxial
compression test) di laboratorium mekanika tanah dan batuan (geoteknika).

Dalam keadaan kritis massa batuan membentuk lipatan dan retakan-retakan seperti pada Gambar 2 di
bawah ini. Tiga kerabat kekar (joint sets) terbentuk menurut tiga pola, yaitu
l
Gambar 2. Ilustrasi antiklin tunggal dengan arah sumbu kira-kira barat-timur disertai pola retakan-retakan
(kekar-kekar) yang membentuk 4 set (Billing)

Joint sets (gugus-gugus kekar) adalah :


1) Gugus longitudinal joints (kekar-kekar dengan arah strike sejajar sumbu antiklin barat-timur);
2) Gugus transversal joints (kekar-kekar dengan arah strike tegaklurus sumbu antiklin barat-timur);
3) Gugus kekar diagonal mengiri (left joint sets; LJS atau angka 2);
4) Gugus kekar diagonal menganan (right joint sets; RJS atau angka 3);

Semua jenis kekar tersebut berperan membentuk jenis sesar-sesar masing-masing apabila massa
batuan terus ditekan dan berkondisi berada di atas garis kekuatan (strength line) batuan pada diagram
mohr Gambar 2 di atas (Billing, 1959).

Acuan :

Billings, M.P., 1959. Structural Geology, Prentice Hall, Inc., Englewood Cliffs, New
Jersey

Gambar 3. Deformasi berupa lipatan


sebelum terbentuknya retakan-
retakan akibat gaya kompresi (tekan
ke satu arah), gaya tensi (tarikan), dan
gaya geser (shear) dan sesar setelah
terbentuknya kekar-kekar

Sesar naik (kompresi), sesar normasl


(tensi), dan sesar mendatar
(shear/geser)
Gambar 4. Posisi masing-masing medan gaya penyebab terbentuknya masing-masing jenis sesar (Price &
Cosgrove, 1991)

Medan tekanan juga dikenal dengan nama stress ellipsoid atau ellipsoda tekanan. Terjadinya tiap kekar,
juga sesar secara genesis ditentukan oleh posisi stress ellipsoid masing-masing; maka beda gugus kekar,
juga sesar, beda pula posisi stress ellipsoid-nya.

Gambarkan stress ellipsoidnya.

LIPATAN DAN SESAR


(FOLDS AND FAULTS)

http://geology1a-1.wikispaces.com/Folds+and+Faults+with+captions

Gambar 5. Antiklin sederhana, sebagai ilustrasi lipatan akibat gaya kompresional


Gambar 6. Kiri atas lipatan2 simetrikal kanan atas lipatan2 tidak simetris, kiri tengah lipatan2 isoklinal,
Kanan tengah lipatan2 condong (overturned), kiri bawah lipatan2 rebah (recumbent), kanan
bawah lipatan2 cevron

Anticline and syncline folds create symmetrical, symmetrical, or overturned folds. A symmetrical fold is
if when the fold is divided down the middle both sides are the same. Asymmetrical folds is if the fold is
cut down the center and the two sides aren't the same. An overturned fold in when the top of a
anticline or syncline overlaps a limb.

Post By: Jackie Mazariegos

Gambar 7. Jajaran lipatan2 beraneka, mencerminkandistribusi kekuatan gaya kompresional.


Lipatan paling lanjut dengan kemiringan sayap curam (overturned) makin mendekati sumber
gaya, menjauh semakin landai.
KEJADIAN SESAR SETELAH LIPATAN
Gaya kompresional menghasilkan lipatan-lipatan tersebut di atas. posisi stress ellipsoid atau medan
tekanan menentukan arah sumbu lipatan-lipatan atau antiklin-sinklin

Medan tekanan di sebelah kiri dengan


gambaran stress ellipsoid (elipsoida
tekanan) di sebelah kanan yang
bekerja terhadap massa batuan akan
menghasilkan lipatan sbb :

1) Arah sumbu lipatan sejajar


tekanan medium σ2;
2) Terlipat atau melengkung ke
arah tekanan minimum σ3
3) massa batuan memendek
akibat tekanan maksimum
4) Kalau tekanan/gaya menerus
maka sayap-sayap lipatan σ3
(antiklin-sinklin) makin curam
Gambar 8. Medan tekanan, stress ellipsoid, dan lipatan
menjadi lipatan-lipatan
condong (overturned folds)
4) Gugus kekar-kekar longitudinal terbentuk yang arah strike-nya (sejajar sumbu lipatan atau searah
σ2), dan juga gugus kekar-kekar transversal dengan arah-arah strike tegak lurus sumbu lipatan

Catatan : fahami betul arah-arah sumbu lipatan, strike gugus kekar-kekar dengan arah-arah tekanan
pada medan tekanan. Pemahaman ini penting sekali untuk berkal pemetaan dalam rangka eksplorasi
batubara dan mineral2 dalam batuan sedimen yang tertektonik.

Arah-arah gugus kekar-kekar longitudinal akan berkembang menjadi strike sesar-sesar naik.

Gambar 9. Sinklin
A

Gambar 10. Sesar naik dengan dip landau. Strike kira-kira tegaklurus bidang gambar.
Blok A dipisahkan oleh sesar dengan Blok B

Kuliah bersambung ke Kuliah ke-4 tentang Cara Terbentuknya Sesar Naik dan ciri-ciri sesar naik.

Acuan :
Hobbs, B. E., Means, W. D., & Williams, P. F., 1976, An outline of Structural Geology, Wiley
Inyternational Ed.,New York

Price, N.J. & Cosgrove J.W., 1990, Analysis of geological structures, Cambridge University Press,
Cambridge

Dosen :
Prof. Febri Hirnawan

Anda mungkin juga menyukai