Anda di halaman 1dari 32

The Mohr Circle, Failuretheories, Stress Paths

Stress at a point

Menentukan stress pada suatu titik tertentu saat tegangan-tegangan yang lain diketahui.

Gaya kesetimbangan (momen equilibrium)

Sehingga gaya-gaya dalam tanah memenuhi hukum kesetimbangan. Acuan adalah tegangan bukan
gaya , sesuai dengan gambar di bawah ini

Tegangan dalam tanah ada tambahan dari hadirnya pori (udara dan air) sehingga perlu diketahui
tegangan total dan efektif
Lingkaran Mohr

Mengetahui nilai major dan minor principal stress (1 dan 3) dan kutub pada diagram mohr

Kegunaan pole :

Pole dapat berada dimanapun di dalam lingkaran, lalu ditarik garis dengan sudut (sehingga
diperoleh nilai dan

3 bekerja pada bidang horizontal]

1 bekerja pada bidang vertikal


Cara membuat Lingkaran Mohr dan mencari titik Pole (Kutub):

1. Tentukan pada setiap bidang tegangan normal dan tegangan geser- nya

2. Awas, Tegangan Normal + (positive) , artinya Tekan ; (negative) artinya Tarik ;

Tegangan Geser + (positive) artinya dengan bidang yang bersebelahan membentuk


arah momen arah Counter-clockwise (berlawanan dgn
arah perputaran jarum jam)

Tegangan Geser (negative) artinya dengan bidang yang bersebelahan membentuk


momen arah Clockwise (searah dgn arah perputaran jarum
jam

3. Dari ke dua titik yang didapat (misal titik I untuk bidang vertikal dan titik II untuk bidang
horisontal, atau titik A untuk bidang dan titk B untuk bidang ), tarik garis-hubung, dan
garis ini akan memotong sumbu di titik pusat Lingkaran Mohr.

4. Buat Lingkaran Mohr-nya dengan jari-jari antara titik pusat dengan ke dua titik tegangan, I
dan II; atau A dan B.

5. Untuk mendapatkan Pole-nya, dari titik I (atau A) tarik garis sejajar dengan bidang yang
mewakili titik tersebut; dan dari tititk II (atau B) tari garis sejajar dengan bidang yang
mewakili titik tersebut. Ke dua garis ini akan bertemu tegak-lurus pada Lingkaran Mohr, dan
titik temu tersebut adalh Pole-nya.

6. Dari titik Pole dapat ditarik garis sembarang, dan perpotongan garis sembarang ini dengan
Lingkaran Mohr menunjukkan besar dan arah tegangan-tegangan yang bekerja pada bidang
yang sejajar dengan garis sembarang tersebut.

Besar tegangan

1 > 2 > 3

namun dalam geoteknik yang ditinjau adalah 2D (1 dan 3)


Stess-strain relationships and failure criteria

yx : tegangan yang tegak lurus sb y, dan mengarah ke sb x

xy: tegangan yang tegak lurus sumbu x mengarah ke sb y


a) Mild stell : seperti pada baja, masih elastis / linier
b) Nonlinier elastic : tidak ada regangan puncak
c) Perfectly plastis hubungan tegangan dan regangan =0 (tidak diketahui)
d) Elastis plastis
e) Brittle (biasanya pada baja dengan kandungan karbon yg tidak bisa mild steel ; contoh lainnya
gelas)
f) Work hardening dan softening (contoh loose sand (hardenig) dan dense sand (softening)
Kriteria keruntuhan Mohr Coulomb

Keruntuhan tanah berupa besar tegangan geser yang menyebabkan tanah runtuh:

Jika tegangan normal naik maka tegangan geser juga naik

Tidak akan ada yang melewati garis keruntuhan karena tanah akan mengalami yielding
Keruntuhan akan terjadi pada titik yang mengalami keadaan kritis yang disebabkan kombinasi antara
tegangan geser dan tegangan normal efektif dengan hubungan seperti persamaan di atas

Untuk mencari faktor keamanan :


Gambar a) kondisi tegangan sebelum failure dan b) kondisi tegangan saat failure

Sehingga hubungan antar variabel adalah

Test Shear Strength of Soil

1) Direct Shear test


- Antara box atas dan bawah ada gap, sesuai dengan ukuran butiran tanah, semakin besar butiran
tanah maka makin besar pula gapnya
- Pada pasir loose saat dites direct shear maka butiran akan semakin memadat
- Pada pasir dense saat dites direct shear awalnya tanah memadat sampai pada tahap dimana tanah
tidak dapat memadat lagi sehingga pori akan membesar dan terjadi dilasi, makin besar tegangan
norma yang diberikan maka makin besar pula dilasinya.
- Pada direct shear kita memaksa garis keruntuhan horizontal sehingga kekuatan yang ada bukan
kekuatan asli dari tanah itu.
- Kekuatan normal tidak seragam
2) Uji triaxial
Alat triaxial diharapkan dapat memodifikasi gaya apa saja yang terjaadi pada tanah

3 : tekanan hidrostatik karena besarnya sama kesegala arah (3 dianggap = 2)


Pengujian triaksial di lakukan terhadap sampelsampel tanah berbentuk silinder yang dibungkus
dengan membran yang fleksibel. Sebuah sampel dibuat terkekang oleh tekanan dengan
menempatkannya dalam suatu ruangan tekanan. Kemudian diuji dengan menambah besarnya
beban aksial sampai sampel tanah runtuh. Prosedur tersebut kemudian diulang terhadap sampel
sampel lainnya pada tekanan samping yang berbeda. Hasil pengujian diinterprestasikan pada
penggambaran lingkaran Mohr bagi setiap sampel pada saat keruntuhan. Hal ini dapat dilakukan
dengan menetapkan bahwa bidang horisontal dan vertikal adalah bidang bidang utama di mana
tegangan tegangan utama adalah tekanan samping. Didalam uji triaksial ada 3 tipe pengujian
yang dapat dilakukan dan masing-masing memiliki tujuan yang berbeda. Uji triaksial dapat
dilaksanakan dengan tiga cara, yaitu Uji triaksial UnconsolidatedUndrained (tak terkonsolidasi-
tak terdrainase) (UU), uji triaksial ConsolidatedUndrained (terkonsolidated tak terdrainase)
(CU), dan uji triaksial ConsolidatedDrained (terkonsolidasi terdrainase) (CD).
3) Special Laboratory Test
- Hollow
- Plane strain (jika menganggap tanah 2 D)
- True Triaxial Test

Berikut beberapa gambar dari beberapa test di atas:

Stress Path

Karakteristik regangan dan tegangan dari hasil uji triaksial merupakan bagian penting untuk
menggambarkan perilaku tanah, yang tidak hanya dapat diketahui dari kondisi awal dan akhir
pembebanan, tetapi juga dari riwayat pembebanan. Metode stress path pertama kali diperkenalkan
oleh Lambe dan Whitman (1969). Metode itu kemudian dikembangkan di University of Cambridge
Inggris (Atkinson dan Bransby, 1978). Bagian dari tegangan yang berada di titik keseimbangan akan
mewakili lingkaran Mohr pada sistem koordinat -. Hal ini sangat tepat sekali untuk mewakili bagian
tegangan di titik tegangan, yang berada di koordinat (1-3)/2 dan (1+3)/2. Kita bisa
mengasumsikan 1 dan 3 pada bidang vertikal dan horisontal, jadi koordinat di titik tegangan
menjadi (v- h)/2 dan (v+h)/2 atau bisa juga di wakili oleh q dan p , menjadi :

setelah di dapat q dan p, inilah yang disebut sebagai tegangan utama. Sebuah diagram yang
menunjukan bagian berturut-turut pada rangkaian lingkaran Mohr bisa digunakan, tapi ini bisa juga
kacau, terutama pada lintasan tegangan yang rumit. Oleh karena itu yang lebih sederhana adalah
dengan hanya menunjuk pada satu tempat di titik tegangan. Tempat inilah yang disebut stress path,
dan hal ini bisa kita gambarkan pada sebuah diagram yang kita sebut diagram p-q. Salah satu di antara
p dan q bisa didefinisikan sebagai tegangan total atau tegangan efektif. Tanda yang bisa kita gunakan
untuk mengindikasikan tegangan efektif adalah dari persamaan (1) dan (2) dan persamaan tegangan
efektif, kita tahu bahwa q = q sedangkan p = p u, dimana u adalah kelebihan hidrostatik atau
tekanan air pori

Berikut ada kasus sederhana ilustrasi stress path yang umum terjadi pada tes triaxial.
Contoh pada pondasi

Shear Strength of Sands and Clays

Angel of respose of sand

Yaitu sudut alami yang dibentuk pasir ketika dijatuhkan, dan merepresentasikan sudut geser
dalamnya.

Ilustrasi dari angel of respose di gurun


Perilaku pasir tersaturasi selama drained shear
Gambar diatas memperlihatkan perilaku pasar yang sama namun berbeda angka porinya, dimana baik
dense sand maupun loose sand nantinya akan menuju kritikal yang hampir berimpit, begitupun
dengan angka porinya (e) akan menuju e yang sama disebut e critical

Hubungan antara e dan volumetric strain dapat dilihat pada gambar berikut

Untuk memprediksi perilaku pasir dengan nilai (e) berapapun stelah konsolidasi dengan 3
berapapun dapat digunakan diagram peacock berikut:
Faktor yang berpengaruh pada kuat geser pasir

1. Void Ratio / relatif density (makin besar maka makin besar pula Dr)
2. Particle shape : sangat berepngaruh pada kuat geser (particle yang round tidak bagus,
sedangkan particle yang tidak round bagus untuk kuat geser.
3. Grainsize distributin
4. Particle surface roughness
5. Water
6. Intermediate principal stress
7. Particle size
8. Overconsolidation or prestress

Berikut adalah gambar yang memperlihatkan hubungan antara void ratio/relatif density (Dr) pada
kuat geser

Berikut adalah gambar yang memperlihatkan hubungan antara grainsize distribution pada kuat
geser
Berikut adalah kesimpulan yang dapat diambil dari pengaruh faktor-faktor yang disebutkan diatas
terhadap kuat geser

Koefisien of earth pressure at rest for sands

Koefisien of earth pressure at rest for sand didefinisikan sebagai


Ko bisa bertambah sesuai dengan deformasi , saat dinding ditekan tanah maka Ko mengecil dan
mendekati nilai Ka, saat dinding menekan maka Ko bertambah dan mendekati nilai Kp.

Ko dengan OCR > 1 didefinisikan sebagai:

Liquifaksi dan perilaku cyclic mobility pada saturated sand

Munirwan (2005: 1) mengemukakan bahwa likuifaksi adalah gejala keruntuhanstructural tanah


akibat menerima beban cyclic (berulang) dimana beban inimenimbulkan perubahan-perubahan di
dalam deposit tanah pasir, berupa peningkatantekanan air pori sehingga kuat geser tanah menjadi
berkurang atau bahkan hilang samasekali ( loose of strength ) sehingga tanah pasir akan mencair dan
berperilaku sepertifluida.Pada prinsipnya likuifaksi dan penurunan itu beda, likuifaksi adalah
hilangnya kekuatantanah akibat meningkatnya air pori yang diakibatkan oleh getaran gempa
bumi.Sedangkan penurunan itu sendiri diakibatkan oleh pergeseran, penggelinciran, danterkadang
juga kehancuran partikel-partikel tanah pada titik tertentu.

- Umumnya terjadi pada tanah pasir yang terkena beban cyclic


- Umumnya tanah tanah yang digunakan saat reklamasi adalah tanah granular dan berpotensi
mengalami cyclic mobility
- jika ada potensi gempa atau jika pasirnya merupakan pasir lepas bisa terjadi cyclic karena beban
gempa atau kadang karena erosi (deformasi yang besar)
Static Liquifaction

Biasanya terjadi akibat hujan sehingga water pressure naik dan menyebabkan mobilized stress
meningkat lalu menyebabkan longsor terjadi.

Pada beban monotonic Dr berpengaruh terhadap liquifaksi


Pada beban cyclic, liquifaksi dipengaruhi oleh pore water pressure

Menurut Soelarno et al.,1984 sebagaimana dikutip oleh Zulfikar (2008: 3), likuifaksiadalah suatu
gejala perubahan sifat tanah yaitu, dari sifat solid ke sifat liquid. Perubahansifat ini dapat
disebabkan oleh berbagai jenis pembebanan sebagai berikut:

a) Disebabkan oleh pembebanan monotonic yang biasanya terjadi pada tanah lempungyang
mengalami tekanan dari gaya rembesan air atau arus pasang sehinggamenimbulkan gejala quick clay
, sebagai akibatnya tanah lempung kehilangan kekuatangesernya yang dikenal dengan nama static
liquefaction . Kondisi ini walaupun mungkintetapi jarang terjadi.

b) Disebabkan oleh pembebanan cyclic yang biasanya terjadi pada tanah pasir jenuh airyang
mengalami getaran gempa sehingga pasir kehilangan daya dukungnya yang dikenaldengan cyclic
liquefaction . Kondisi ini lazim terjadi di lapangan.

c) Disebabkan oleh pembebanan yang bersifat shock wave yang biasa terjadi pada tanahpasir kering
berbutir halus yang mengalami getaran gempa yang bersifat shock wave atau getaran dari bom
sehingga menimbulkan gejala fluidization yang berupa longsorantanah yang dikenal dengan nama
impact liquefaction. Kondisi ini juga jarang ditemukan,karena pada umumnya terjadi bila kondisi
pasir jenuh.

Perilaku tanah pasir saat diberi beban cyclic

Karena biasanya beban cyclic ini terjadi cepat maka tidak ada waktu untuk mendrain

Karena U naik maka strain akan makin besar dan shear strength akan makin kecil sehingga makin
berpotensi runtuh

Perilaku Dense sand dan Loose sand


Pada saat monotomic beban, pada dense sand U tetap naik maka pada dense sand pun memungkinkan
terjadi liquifaksi, namun ada juga seepage induced liquifaction (pipping)

Perbedaan antara likuifaksi dan cyclic mobility


Stress deformation and strength characterictic of saturated cohesive soil
Contoh kasus CD dan CU
Contoh kasus UU

- embankment constructed repidly over a soft clay deposits


- large earth dan constructed rapidly with no change in water content of clay case
- footing placed rapidly on clay deposits

Anda mungkin juga menyukai