Anda di halaman 1dari 26

ANALISA DINAMIKA :

FIRDAUS
1
PENDAHULUAN
Tujuan utama dari analisa dinamika :
menginterpretasi stress yang menyebabkan
deformasi,
mendiskripsi asal gaya yang menghasilkan
stress dan
mengevaluasi hubungan stress, strain serta
kekuatan batuan.
Secara umum : menrekonstruksi arah dan
besaran stress yang pernah aktif berdasarkan
struktur dan struktur mikro yang terbentuk.

2
PENDAHULUAN
Menginterpretasi dinamika masa lampau atau
paleodynamics sangatlah sukar dan komplex
karena batuan akan bereaksi terhadapa stress
dalam berbagai kondisi yang berbeda-beda
dari waktu kewaktu.
Pada dasarnya dapat dikatakan bahwa analisa
dinamika adalah menyangkut hubungan
antara stress yang mempunyai
kecenderungan mendeformasi dan kekuatan
batuan yang cenderung menahannya.
3
Gaya (F)
Translasi, rotasi, distorsi dan dilation adalah
reaksi batuan terhadap stress yang
diakibatkan oleh gaya.
Gaya (F) adalah keadaan setimbang atau
bergeraknya suatu benda.
Konsep dalam hukum Newton I menyatakan
bahwa benda yang tidak bergerak akan tetap
tidak bergerak dan benda yang bergerak akan
terus bergerak dengan kecepatan tetap kecuali
terjadi perubahaan gaya (net force) yang
mempercepat pergerakan (akselerasi).

4
Gaya (F)
Definisi gaya berdasarkan Hukum Newton II adalah
F = m.a
dimana
m = massa
a = akselerasi.
Satuan gaya adalah mengikuti standart Satuan
International (SI) yaitu: Newton (N) = 1 kg m s
-2
, atau
dalam cgs sistem menggunakan dyne dan 1 N = 10
5

dyne.
Gaya suatu besaran vektor sehingga selain
besarannya dan arah dari gaya juga harus ditentukan.
5
BODY FORCE & SURFACE
FORCE
Ada dua jenis gaya yang mempengaruhi tubuh batuan
dalam geologi yaitu body force dan surface force.
Body force bekerja pada massa batuan yang hanya
tergantung pada jumlah massa tubuh batuan dan
tidak dari besarnya gaya yang bekerja disekelilingnya.
Contoh : gaya gravitasi. (Gaya gravitasi adalah gaya
yang terpenting didalam kehidupan kita)
Surface force adalah gaya yang bekerja
dipermukaan bidang kontak. Efeknya tergantung pada
besarnya dan luas permukaanya.
Contoh : Efek gaya akibat pembebanan atau loading
surface contact yang bekerja di permukaan bumi.

6
Stress ( )
Pada dasarnya body force dan surface force
yang dihasilkan dari pembebanan
menyebabkan deformasi pada batuan.
Gaya-gaya yang berkerja ini dinamakan
stress.
Stress akan mendeformasi batuan apabila
kekuatan batuan terlewati.
Sehingga stress didefinisikan sebagai gaya
per satuan luas dan merupakan suatu tensor:
o = F/A, dimana A = area
7
Stress ( )
Pada kondisi kesetimbangan, gaya yang bekerja pada
tubuh batuan akan setimbang atau sama besar disemua
arah.
Pada kondisi ini, stress akan bervariasi tergantung pada
permukaan gaya tersebut bekerja.
Permukaan A
Permukaan B
Pada kondisi
kesetimbagan gaya yang
bekerja yang pada
permukaan A sama
dengan jumlah total anak
panah akan sama dengan
gaya yang bekerja pada
permukaan B. Jika luas
area A = 2 x Area B, maka
stress dipermukaan A =
harga stress dipermukaan
B.
8
Stress ( )
Satuan stress adalah:
1 bar =10
6
dyne =0.9869 atm =1.0197 kg/cm
2

=10
5
newtons/m
2
=10
5
Pa = 14.503 psi
Satuan stress yang paling umum dipakai
adalah pascal (Pa):
1 kilopascal (kPa) = 10
3
Pa
1 megapascal (MPa) = 10
6
Pa
1 gigapascal (Gpa) = 10
9
Pa
1 mPa = 10 bar, 1 Pa = 10 dyne/cm
2
9
Contoh
Hitunglah harga stress
yang bekerja pada tiang
mamer untuk menopang
blok granit yang lebar
sisinya masing-masing =
2 m (lihat gambar).
Diketahui diameter tiang
mamer adalah 1 meter
dan percepatan gravitasi
= 9.8 m/det
2
, densitas =
2.7 g/cm
3
=2700 kg/m
3
.
2m
2m
2m
1m
10
Contoh
Gaya F = m a
Volume blok granit = 2 x 2 x 2 = 8 m
3

density blok granit () = 2.700 kg/m
3

massa blok granit (m) = .V = 2.700 kg/m
3
x 8 m
3

= 21.600 kg
F = m x g = 21.600 kg x 9.8 m/det
2
= 211.680 N
Stress (o) = F/A
A = area = Hr
2
= 3.14 x (0.5)
2
= 0,79 m
2

o = F/A =211.680 N/0.79m
2
= 267.949 Pa = 268
kPa
Harga stress yang dihasilkan oleh blok granit
mempunyai kecenderungan mendeformasi tiang
marmer jika sifat elastis dari tiang tersebut telah
terlewati
11
lithostatic stress
Besar stress berarah vertikal pada sebuah titik di bawah
permukaan bumi merupakan fungsi dari densitas batuan
di atas titik tersebut () dan kedalaman titik tersebut dari
permukaan bumi (h). Stress ini dikenal sebagai
lithostatic stress yang besarnya didefinisikan sebagai :


Jika batuan di atas titik tersebut dapat dianggap
homogen (densitasnya dapat dianggap konstan), maka
besar lithostatic stress akan bervariasi hanya terhadap
kedalaman
h g o =
12
Kesimpulan

Persamaan

menyatakan besar stress pada sebuah area A pada
arah yang sama dengan arah gaya yang menghasilkan
stress,

Persamaan
menyatakan besar lithostatic stress di sebuah titik pada
arah vertikal.
Apa yang telah kita sebut sebagai stress di atas
sebenarnya lebih tepat jika disebut sebagai traksi
(traction), yaitu gaya per satuan luas yang bekerja
pada sebuah permukaan
A
F
= o
h g o =
13
Kesimpulan
Stress pada sebuah titik di dalam benda,
dilihat pada saat tertentu, mengacu kepada
kumpulan seluruh traksi yang bekerja pada
setiap dan seluruh bidang (untuk seluruh
kemungkinan orientasi) yang melewati titik
tersebut.
Berdasarkan definisi ini, stress pada dasarnya
tidak cukup untuk diwakili oleh besaran vektor,
namun harus oleh besaran tensor.
14
Normal Stress dan Shear
Stress
Pada umumnya, stress tidak tegak lurus terhadap
bidang di mana stress tersebut dihitung.
Karena itu, pada banyak kasus, sebuah stress dapat
dibagi menjadi dua komponen :
normal stress (o
n
) yaitu komponen yang tegak lurus
dengan bidang di mana stress tersebut dihitung dan
shear stress (o
s
). komponen yang paralel dengan bidang
di mana stress tersebut dihitung
S
t
r
e
s
s

(
)
o
S
h
e
a
r
s
tr
e
s
s

(
)
o
s
N
o
r
m
a
l

s
t
r
e
s
s

(
)
o
n A Positive (+)
normal stress
Negative (-)
normal stress
Positive (+)
shear stress
Negative (-)
shear stress
B
15
Normal Stress dan Shear
Stress
Normal stress dianggap positif jika bersifat
kompresif (berarah ke dalam mendekati bidang)
dan dianggap negatif jika bersifat tensile
(berarah keluar menjauhi bidang) (Gambar b).
Shear stress dengan pergerakan mengiri
dianggap positif sedangkan shear stress
dengan pergerakan menganan dianggap negatif
(Gambar c).
S
t
r
e
s
s

(
)
o
S
h
e
a
r
s
tr
e
s
s

(
)
o
s
N
o
r
m
a
l

s
t
r
e
s
s

(
)
o
n A Positive (+)
normal stress
Negative (-)
normal stress
Positive (+)
shear stress
Negative (-)
shear stress
B
16
Stress 2D pada sebuah Titik
Berdasarkan definisi tensor stress di atas,
maka dapat diketahui stress o pada sebuah
titik di dalam benda jika dapat ditentukan
komponen normal stress dan shear stress
yang bekerja pada seluruh bidang (untuk
seluruh kemungkinan orientasi) yang melewati
titik tersebut.
Untuk kasus 2D, jika komponen normal
stress semuanya bersifat kompresif
atau semuanya bersifat tensile, maka stress o
akan mudah dibayangkan bila digambarkan
dengan menggunakan sebuah elips.
17
Stress Ellipse
Jika diplot semua kemungkinan stress sebagai
pasangan panah yang melalui sebuah titik tertentu,
maka titik ujung dari panah-panah tersebut akan
membentuk sebuah elips yang disebut sebagai
stress ellipse

Arbitrary coordinate axes
and planes
C. General stress components
A. Stress elipse
B. Principal stress components
X
Principal coordinate axes
and planes
Z
X
1
o
1
E
(lft)
xx
(lft)
x
o
(top)
zz
o
dx
o
(bot)
zz
dz
o
(top)
zx
o
(rt)
xz
E
(bot)
z
o
(rt)
xx
E
z
o
(bot)
zx
(lft)
xz
o
E
(rt)
x
X
3
o
1
o
3
E
(top)
z
o
3
E
x
18
Stress Ellipse
Pada umumnya stress tidak terhadap bidang di
mana dia bekerja, karena itu, pada banyak kasus,
komponen normal stress dan shear stress = 0.
Kecuali untuk stress yang paralel terhadap sumbu
panjang dan sumbu pendek dari elips. Kedua stress
ini disebut sebagai principal stress dan


Arbitrary coordinate axes
and planes
C. General stress components
A. Stress elipse
B. Principal stress components
X
Principal coordinate axes
and planes
Z
X
1
o
1
E
(lft)
xx
(lft)
x
o
(top)
zz
o
dx
o
(bot)
zz
dz
o
(top)
zx
o
(rt)
xz
E
(bot)
z
o
(rt)
xx
E
z
o
(bot)
zx
(lft)
xz
o
E
(rt)
x
X
3
o
1
o
3
E
(top)
z
o
3
E
x
1

o
3

o
19
Principal Stress
Arbitrary coordinate axes
and planes
C. General stress components
A. Stress elipse
B. Principal stress components
X
Principal coordinate axes
and planes
Z
X
1
o
1
E
(lft)
xx
(lft)
x
o
(top)
zz
o
dx
o
(bot)
zz
dz
o
(top)
zx
o
(rt)
xz
E
(bot)
z
o
(rt)
xx
E
z
o
(bot)
zx
(lft)
xz
o
E
(rt)
x
X
3
o
1
o
3
E
(top)
z
o
3
E
x
Arbitrary coordinate axes
and planes
C. General stress components
A. Stress elipse
B. Principal stress components
X
Principal coordinate axes
and planes
Z
X
1
o
1
E
(lft)
xx
(lft)
x
o
(top)
zz
o
dx
o
(bot)
zz
dz
o
(top)
zx
o
(rt)
xz
E
(bot)
z
o
(rt)
xx
E
z
o
(bot)
zx
(lft)
xz
o
E
(rt)
x
X
3
o
1
o
3
E
(top)
z
o
3
E
x
Bidang di mana principal stress bekerja disebut sebagai
principal planes, dan sumbu-sumbu koordinat yang paralel
terhadap principal stress disebut sebagai principal
coordinates atau principal axes
20
Principal Stress
Principal stress merupakan stress maksimum
dan minimum dari semua stress yang bekerja
pada seluruh bidang (untuk seluruh
kemungkinan orientasi) yang melewati sebuah
titik.
Principal stress terhadap bidang di mana
dia bekerja (principal planes), sehingga
komponen shear stress pada principal planes
sama dengan nol.
21
Principal Stress
Sebagai konvensi, kita menentukan keduanya memiliki
hubungan :


Besar dan orientasi principal stress mendefinisikan
secara lengkap stress ellipse. Karena itu, dengan
mengetahui besar dan orientasi principal stress kita
dapat menentukan stress o pada sebuah titik :

o
3 1

o o >

=
2
1

o
o
22
Komponen stress : sistem koordinat
umum
Arbitrary coordinate axes
and planes
C. General stress components
A. Stress elipse
B. Principal stress components
X
Principal coordinate axes
and planes
Z
X
1
o
1
E
(lft)
xx
(lft)
x
o
(top)
zz
o
dx
o
(bot)
zz
dz
o
(top)
zx
o
(rt)
xz
E
(bot)
z
o
(rt)
xx
E
z
o
(bot)
zx
(lft)
xz
o
E
(rt)
x
X
3
o
1
o
3
E
(top)
z
o
3
E
x
Arbitrary coordinate axes
and planes
C. General stress components
A. Stress elipse
B. Principal stress components
X
Principal coordinate axes
and planes
Z
X
1
o
1
E
(lft)
xx
(lft)
x
o
(top)
zz
o
dx
o
(bot)
zz
dz
o
(top)
zx
o
(rt)
xz
E
(bot)
z
o
(rt)
xx
E
z
o
(bot)
zx
(lft)
xz
o
E
(rt)
x
X
3
o
1
o
3
E
(top)
z
o
3
E
x
Analisa kesetimbangan mekanis pada sistem koordinat
umum (bukan sistem principal coordinates).
23
Komponen stress : sistem koordinat
umum
Ada dua subskrip setelah tanda stress (o ) :
Subskrip pertama menandakan stress bekerja pada
bidang yang tegak lurus sumbu subskrip.
Subskrip kedua menandakan arah stress sejajar
dengan sumbu subskrip.
Sebagai contoh :
o
xx
adalah stress yang bekerja pada bidang yang
tegak lurus sumbu x, dengan arah stress sejajar
dengan sumbu x.
o
zx
adalah stress yang bekerja pada bidang yang
tegak lurus sumbu z, dengan arah stress sejajar
dengan sumbu x.
Stress dengan dua subskrip yang sama merupakan
normal stress, sedangkan stress dengan dua subskrip
yang berbeda merupakan shear stress.
24
Komponen stress : sistem koordinat
umum
Dengan mengetahui komponen normal stress dan
shear stress masing-masing dua bidang yang saling
tegak lurus yang melalui sebuah titik, maka stress o
pada titik tersebut juga dapat ditentukan dengan
komponen-komponen stress sebagai berikut :


o
Arbitrary coordinate axes
and planes
C. General stress components
A. Stress elipse
B. Principal stress components
X
Principal coordinate axes
and planes
Z
X
1
o
1
E
(lft)
xx
(lft)
x
o
(top)
zz
o
dx
o
(bot)
zz
dz
o
(top)
zx
o
(rt)
xz
E
(bot)
z
o
(rt)
xx
E
z
o
(bot)
zx
(lft)
xz
o
E
(rt)
x
X
3
o
1
o
3
E
(top)
z
o
3
E
x

=
zx zz
xz xx
o o
o o
,
,
25
Komponen stress : sistem koordinat
umum
Dengan mensyaratkan bahwa dalam kesetimbangan
mekanis percepatan pada arah sumbu-sumbu koordinat
(x dan z) dan percepatan sudut sama dengan nol, maka
akan didapatkan kesamaan sebagai berikut :


Arbitrary coordinate axes
and planes
C. General stress components
A. Stress elipse
B. Principal stress components
X
Principal coordinate axes
and planes
Z
X
1
o
1
E
(lft)
xx
(lft)
x
o
(top)
zz
o
dx
o
(bot)
zz
dz
o
(top)
zx
o
(rt)
xz
E
(bot)
z
o
(rt)
xx
E
z
o
(bot)
zx
(lft)
xz
o
E
(rt)
x
X
3
o
1
o
3
E
(top)
z
o
3
E
x
) ( ) ( bot
zx
lft
xz
o o =
zx xz
o o =
Sehingga dari empat
komponen stress o,
hanya 3 komponen yang
independen, yaitu : o
xx
, o
zz
, dan o
xz
= - o
zx
.



dan
26

Anda mungkin juga menyukai