Anda di halaman 1dari 54

TEGANGAN

DAN
REGANGAN
PADA
BATUAN
anggota
KELOMPOK 2 :
M. Elang Rizwan A.P.
Yuliana Bulan S.
Ahmad Rizqan M.
Fergie Santoso
Alifina Bonita
Roni Hendrianto G.
Muhamad Muchlis S.

2
Pokok pembahasan
✘ Tegangan pada 3 dimensi
✘ Transformasi tegangan pada 3 dimensi
✘ Analisis tegangan pada bidang
✘ Analisis regangan pada bidang
✘ Mohr circle
✘ Praktek perhitungan tegangan pada
bidang dan penggunaan mohr circle

3
1.
PENDAHULUA
N
✘ Di dalam dan di permukaan bumi yang terdiri dari kumpulan batuan
utuh dan membentuk massa batuan selalu terdapat kondisi tegangan
awal. Kondisi tegangan awal ini secara alamiah tergantung dari susunan
massa batuan pembentuknya dan struktur geologi yang berpengaruh di
dalamnya.
✘ Sebelum melakukan perencanaan, perancangan, dan analisis sebuah
struktur bawah tanah maka pengetahuan mengenai kondisi tegangan
awal patut dimengerti
✘ Selama dilakukan penggalian massa batuan kondisi tegangan akan
berubah secara dramatik karena batuan yang tadinya mengalami
tegangan telah digali sehingga tegangan akan diredistribusikan
• Menurut definisi, tegangan merupakan besaran tensor dan tensor tidak
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Untuk jelasnya maka penjelasan
diberikan berikut ini.
1. Skalar merupakan besaran yang hanya memilii besar (contoh : suhu,
waktu, massa)
2. Vektor merupakan besaran yang memiliki besar dan arah (contoh :
gaya, kecepatan, percepatan)
3. Tensor merupakan besaran yang memiliki besar dan arah serta
bergantung kepada bidang tempat bekerjanya (contoh : tegangan,
regangan, permeabilitas)

6
✘ Tegangan didefinisikan sebagai perbandingan antara
gaya yang bekerja pada benda dengan luas penampang
benda

✘ Regangan didefinisikan sebagai perbandingan antara


penambahan panjang benda terhadap panjang mula
mula

7
✘ Tegangan terbagi menjadi dua yaitu tegangan tarik dan
tegangan geser

8
Tegangan pada
tiga dimensi

9
✘ Tegangan-tegangan yang
bekerja pada sisi kubus dapat
dinyatakan dengan:
 Tiga tegangan normal sxx,
syy, dan szz
 Enam tegangan geser txy,
tyx, tyz, tzy, tzx, dan txz

✘ Sebagai syarat kesetimbangan


rotasional : txy = tyx, tyz = tzy,
dan tzx = txz

10
✘ Tegangan-tegangan yang bekerja cukup dinyatakan
dengan enam komponen sehingga kondisi tegangan
pada sebuah titik dapat dinyatakan dengan matriks
tegangan [σ], sebagai berikut

 x  xy  zx 
 
 σ   xy y  yz 
 zx  yz  z 

11
Transformasi
tegangan 3
dimensi

12
✘ Sumbu sumbu referensi untuk
penentuan kondisi tegangan
dapat dilakukan secara bebas
✘ Sistem sumbu asal yaitu (x,y,z)
✘ Sistem sumbu baru yaitu (l,m,n)
✘ Orientasi dari sumbu tertentu,
relatif terhadap sumbu-sumbu
asal didefinisikan ole sebuah
vektor baris dari cosinus arah.
✘ Contoh arah adalah proyeksi
dari vektor satuan yang paralel
dengan salah satu sumbu baru
(l,m, atau n) pada salah satu
sumbu lama (x,y, dan z)

13
14
Analsis tegangan
pada bidang

15
tegangan
✘ Tegangan adalah suatu rekasi akibat adanya beban atau
gaya. Ada 3 macam tegangan sebelum massa batuan
mengalami gangguan antara lain :
✗ Tegangan gravitasi, yaitu tegangan yang terjadi
akibat dari berat batuanyang berada di atas massa
batuan
✗ Tegangan tektonik, yaitu tegangan yang terjadi
akibat aktivitas tektonik pada kilit bumi
✗ Tegangan sisa, yaitu tegangan yang masih tersisa
walaupun penyebab terjadinya tegangan tersebut
sudah hilang

16
✘ Pada gambar diperlihatkan diagram tegangan yang
bekerja pada sebuah benda berbentuk segi empat dalam
dua dimensi (bidang) dengan sumbu x dan y. pada
bidang miring dimana normalnya membuat sudut θ
terhadap sumbu x bekerja tegangan normal Tn dan
tegangan geser tnt yang nilainya merupakan fungsi dari
Tx, Ty, dan Txy yang bekerja pada bidang bidang yang
tegak lurus terhadap sumbu x dan y

17

✘ Ax
  = An cos θ
✘ Ay = An sin θ
Dimana :
✘ Ax = luas penampang bidang yang tegak lurus sumbu x
✘ Ay = luas penampang bidang yang tegak lurus sumbu y
✘ An = luas penampang bidang miring
Dalam keadaan setimbang :
✘ Tn =

18
ANALISIS
REGANGAN PADA
BIDANG

19
regangan
✘ Perubahan bentuk atau volume akibat adanya tegangan.
Pada saat sampel batuan yang diuji menerima beban
yang meningkat secara teratur, maka kondisi sampel
batuan cenderung,mengalami perubahan bentuk,
perubahan bentuk ini akan terjadi dalam arah lateral (∆d)
dan aksial (∆l), sehingga pada sambel batuan secara
langsung, mengalami pula perubahan bentuk secara
volumentrik

20
✘ Berdasarkaan keadaan tersebut dapatlah didefinisikan
bahwa perubahan bentuk arah lateral terhadap diameter
disebut “regangan lateral” (εl) dan perubahan bentuk
arah aksial terhadap tinggi disebut “regangan aksial” (εa)
serta perubahan bentuk secara volumetrik disebut
“regangan volumetrik” (εv)

21
Sehingga didapat :
✘ Regangan lateral εl = ∆d / d
✘ Regangan aksial εa = ∆l / l
✘ Regangan volumetrik εv = ε a + 2 ε l

22
✘ Perubahan yang terjadi dari gambar sebelumnya adalah
bertambahnya diameter dan berkurangnya tinggi dari
benda uji. Sehingga regangan lateral seringkali
dinyatakan dalam minus. Dengan nilai-nilai regangan
tersebut oleh bieniawski ditentukan sebagai dasar untuk
menyatakan gambaran tahap utama dari kelakuan
batuan, yang digambarkan, dalam suatu grafik hubungan
antara tegangan aksial dan regangan aksial regangan
lateral, serta regangan volumetrik. Grafik tersebut dapat
digunakan untuk menentukan sifat mekanik batuan.

23
MOHR CIRCLE

24
✘ Pemecahan geometri untuk tegangan-tegangan dengan
arah yang berbeda beda dapat dilakukan dengan
menggunakan metode grafis lingkaran mohr yang
bersifat sedehana dan cepat yang dapat digunakan
untuk menentukan besar tegangan normal dan tegangan
geser pada bidang tertentu dan menentukan besar dan
arah tegangan tegangan utama

25
✘ Untuk menghitung tegangan normal (σ) dan tegangan
geser (τ)

✘ Kedua persamaan dapat dituliskan kembali dengan


menempatkan semua 2θ di sebelah kanan

26
✘ Pengkuadratan persamaan yang mengandung σ
menghasilkan :

✘ Pengkuadratan persamaan yang mengandung τ


menghasilkan :

27
✘ Penjumlahan kedua persamaan hasil pengkuadratan
menghasilkan :

✘ Hal ini hampir sama dengan persamaan lingkaran :

28
✘ Sehingga dapat disimpulkan :

29

✘ Untuk
  menentukan besar dan arah tegangan utama
mayor (σ1) dan tegangang utama minor (σ3) :
✘ σ1 =
✘ σ3 =
✘ Tan 2θ =

30
Praktek
perhitungan
tegangan pada
bidang dan
penggunaan mohr
circle

31
Contoh soal

32
jawaban
✘ Tegangan normal dan tegangan geser

33
✘ Perhatikan bidang c
✘ 
✘ Normalnya bersudut berlawanan arah jarum jam dari arah
bekerjanya (sumbu x) atau bidang c bersudut berlawanan arah
jarum jam dari bidang tempat bekerja (bidang A). Pada
lingkaran mohr diukurkan berlawanan arah jarum jam 2 x =

34
✘ Normalnya bersudut searah jarum jam dari arah bekerjanya
✘ 
(sumbu y) atau bidang C besudut searah jarum jam dari bidang
tempat bekerja (bidang B). Pada lingkaran mohr diukurkan
searah jarum jam 2 x =
✘ Jadi secara grafis diperoleh σ = 23.2 Mpa dan τ = 3.9 Mpa

35
✘ Dengan rumus :

36
jawaban

✘ Besar
  dan arah tegangan utama mayor () dan tegangan
utama minor ()

37

✘  = 24 Mpa. Bekerja pada bidang yang normalnya
bersudut berlawanan arah jarum jam dari arah
bekerjanya (sumbu x) atau bekerja pada bidang yang
bersudut berlawanan arah jarum jam dari bidang tempat
bekerjanya (bidang A)
✘ = 4 Mpa, bekerja pada bidang yang normalnya bersudut
berlawanan arah jarum jam dari arah bekerjanya
(sumbu x) atau bekerja pada bidang yang bersudut
berlawanan arah jarum jam dari bidang tempat
bekerjanya (bidang A)

38
✘ Dengan rumus :

39
40
TERIMA KASIH!
41
TERIMA
KASIH

42
“Quotations are
commonly printed
as a means of
inspiration and to
invoke
philosophical
43
Hello!
I am Jayden Smith
I am here because I love to give presentations.
You can find me at @username

44
Big concept
Bring the attention of your audience
over a key concept using icons or
illustrations
45
Want big impact? Use big
image.

46
Use diagrams to explain your
ideas

LOREM 3 LOREM 1
Vestibulum nec congue Vestibulum nec congue
tempus lorem ipsum tempus lorem ipsum

Vestibulum
nec congue
tempus

LOREM 2
Vestibulum nec congue
tempus lorem ipsum
47
Maps

our office

Find more maps at slidescarnival.com/extra-free-resources-icons-and-maps

48
89,526,124
Whoa! That’s a big number, aren’t you proud?

49
Our process is easy

Lorem 1 Lorem 2 Lorem 3


Lorem ipsum dolor sit amet, Lorem ipsum dolor sit amet, Lorem ipsum dolor sit amet,
consectetur adipiscing elit. consectetur adipiscing elit. consectetur adipiscing elit.
Duis sit amet odio vel purus Duis sit amet odio vel purus Duis sit amet odio vel purus
bibendum luctus. Morbi bibendum luctus. Morbi bibendum luctus. Morbi
iaculis dapibus tristique. In iaculis dapibus tristique. In iaculis dapibus tristique. In
hac habitasse platea hac habitasse platea hac habitasse platea
dictumst. dictumst. dictumst.

50
You can insert graphs from Excel or Google Sheets

51
Place your
screenshot here

Mobile project
Show and explain your web, app or software projects using these gadget templates.

52
Place your screenshot here

Tablet project
Show and explain your web, app or software projects using these gadget templates.

53
Place your screenshot here

Desktop project
Show and explain your web, app or software projects using these gadget templates.

54

Anda mungkin juga menyukai